BISNIS
PARIWISATA
TAHUN
2018
i
ii
BISNIS
PARIWISATA
iii
BISNIS
PARIWISATA
iv
BISNIS PARIWISATA
Cetakan Pertama Juli 2018
18 x 26 cm, ix + 154
Penulis
Dr. Drs. I Ketut Setia Sapta,SE.,M.Si
Dr. Nengah Landra, SE.,MM
Tim Editor
Dr.Drs. Anak Agung Putu Agung,MM
Dr. Drs. I Wayan Sujana, MM
Cover
Putu Noah Aletheia Adnyana
Diterbitkan Oleh
CV. Noah Aletheia
v
KATA PENGANTAR
Buku ini memberikan acuan bagiamana melakukan bisnis
pariwisata di Bali. Bali merupakan daerah yang sangat potensial
bagi para pebisnis. Bisnis di Bali menjadi incaran para pengusaha
mengingat daerah ini sangat ramai dikunjungi oleh para turis baik
domestik asing. Bisnis di Bali terbilang subur, mengingat daerah
wisata ini cukup di kenal di mata dunia internasional. Para turis
asing yang memiliki dana yang cukup besar adalah konsumen
potensial yang akan menyuburkan pengelolaan bisnis di Bali. Bagi
masyaratak Bali tentunya cukup mengetahui jenis usaha apa yang
akan menjadi bisnis di Bali yang laris manis.
Namun, bagi para investor asing yang ingin coba-coba
memiliki bisnis di Bali, harus melakukan riset terlebih dahulu, jenis
usaha apa yang akan diminati banyak konsumen. Sebelum
memutuskan untuk mengelola sebuah usaha, hal yang harus
dilakukan adalah melakukan survei mengenai kondisi sebuah
daerah, bagaimana kebiasaan masyarakatnya, hal-hal apa yang
dibutuhkan, serta bagaimana aktivitas dan kondisi yang ada di
daerah tersebut. Bali sebagai sebuah kawasan wisata tentu saja
cukup menjanjikan apabila kita melakukan buka usaha di Bali
terkait dengan hal-hal pariwisata. Namun demikian, bisnis di Bali
tak hanya terikat pada aktivitas pariwisata, para pebisnis juga bisa
melirik peluang bisnis di Bali dari aspek non pariwisata. Bisnis di
Bali dari aspek pariwisata memang cukup maju pesat, terlebih para
konsumennya adalah para turis asing yang mempunyai cukup dana.
Semoga buku ini bermanfaat.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Hal
vii
4.2. Kontribusi Pariwisata terhadap Ekonomi Nasional
dan Regional ……………………………………….. 35
4.3. Dampak Pertumbuhan Pariwisata terhadap
Perekonomian ………………………………………... 36
4.4. Dampak Pariwisata terhadap Perekonomian …….. 37
4.5. Mengukur Sumbangan Pariwisata ……………....... 41
BAB V PERMINTAAN PARIWISATA ……………..... 45
5.1. Sifat Permintaan Pariwisata ……………………….. 45
5.2. Perilaku Konsumen dalam Pariwisata ……………. 49
5.3. Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Permintaan
Pariwisata …………………………………………….. 53
5.4. Batasan - Batasan dalam Permintaan Pariwisata… 58
BAB VI PRODUK-PRODUK PARIWISATA ………… 61
6.1. Produk-produk Pariwisata …………………………. 61
BAB VII PERENCANAAN PARIWISATA 68
7.1. Perencanaan Pariwisata dan Pemasarannya ……… 69
7.2. Analisis Lingkungan Sumber Daya Pemasaran ….. 72
7.3. Strategi Segmentasi Pemasaran Pariwisata ……….. 74
7.4. Strategi Sasaran dan Memposisikan Pemasaran
Pariwisata …………………………………………….. 75
7.5. Strategi Bauran Pemasaran …………………………. 77
7.6. Elemen Bauran Pemasaran Jasa ……………………. 78
7.7. Organisasi yang Berorientasi Pemasaran …………... 79
7.8. Organisasi Pariwisata ……………………………….. 83
7.9. Organisasi Kepariwisataan Regional ……………….. 85
7.10. Strategi Pembangunan Pariwisata ………………… 89
7.11. Strategi Segmentasi Pemasaran Pariwisata……….. 90
viii
7.12. Strategi Bauran Pemasaran Pariwisata …………… 95
BAB VIII INVESTASI BISNIS PARIWISATA………… 97
8.1. Prinsip – prinsip Investasi …………………………… 97
8.2. Investasi dalam Kepariwisataan …………………….. 100
8.3. Studi Kelayakan dan Model Pariwisata ……………. 102
BAB IX MODEL KEPARIWISATAN …………………... 106
9.1. Tipe Pembangunan Pariwisata ……………………… 106
9.2. Sumber – Sumber Modal ……………………………. 107
9.3. Faktor – faktor yang Memengaruhi Pendapatan
Pariwisata ……………………………………………... 108
BAB X PELUANG PARIWISATA ……………………… 110
10.1. Peran Langsung Pariwisata Terhadap Peluang
Kerja ………………………………………………… 110
10.2. Peluang Kerja dan Multiplier Pariwisata ………… 113
10.3. Pasar Tenaga Kerja dan Peluang Kerja …………. 119
10.4. Jenis-Jenis Pasar Tenaga Kerja …………………… 123
10.6. Kelebihan & Kekurangan Pasar Tenaga Kerja ….. 129
10.7. Membangun Pusat Informasi Pemasaran
Pariwisata …………………………………………… 130
BAB XI SISTEM INFORMASI PARIWISATA ………... 135
11.1. Sistem Informasi Pemasaran Pariwisata ………….. 135
11.2. Membangun Pusat Informasi Pariwisata …………. 137
11.3. Sistem Perencanaan ………………………………… 140
11.4. Langkah-Langkah Pembuatan Rencana ………… 142
11.5. Sistem Evaluasi Pemasaran Pariwisata …………… 146
IMPLEMENTASI KASUS ……………………………….. 148
DAFTAR PUSTAKA
ix
BAB I
PENDAHULUAN
berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri atas dua suku kata yaitu
2. Hans Buchi
1
pelayanan dari perusahaanperusahaan yang bergerak dalam
unsur yaitu:
2
c) Perjalanan itu, walaupun apa bentuknya harus selalu
3
Berdasarkan pengertian beberapa ahli diatas disimpulkan
4
meliputi; Akomodasi untuk pengunjung, Kegiatan layanan makanan
pariwisata.
dibawah ini :
1. Potensi Alam, terdiri atas potensi fisik, flora dan fauna. Ketiga
5
2. Potensi Kebudayaan, yaitu kebudayaan dalam arti luas, tidak
masyarakat.
1. Wisata Budaya
eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni suara),
6
2. Wisata Maritim atau Bahari
wisata tirta.
7
alam dalam kaitannya dengan kegemaran memotret binatang
4. Wisata Konvensi
8
besar dengan perlengkapan modern. Biro konvensi, baik yang
6. Wisata Buru
9
daerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah negara
7. Wisata Ziarah
10
Budha ke tempat–tempat suci agama Budha di India, Nepal,
11
diciptakan bagi kemajuan industri ini, karena industri pariwisata
12
BAB II
BISNIS PARIWISATA
13
faktor di atas, industri pariwisata juga memiliki
supernormal profit.
Indonesia
internasional
14
2.3. Bentuk Bisnis Pariwisata
dibawah ini:
15
memberikan dampak negatif terhadap neraca pembayaran
16
2.4. Potensi Bisnis Pariwisata
Bali tentunya cukup mengetahui jenis usaha apa yang akan menjadi
bisnis di Bali yang laris manis. Namun, bagi Anda para investor
melakukan riset terlebih dahulu, jenis usaha apa yang akan diminati
17
pariwisata, para pebisnis juga bisa melirik peluangbisnis di Bali dari
1. Bisnis penginapan
yang berbeda pada bisnis yang Anda kelola. Misalkan saja pada
lebih dalam.
yang halal bagi mereka. Sikap ini dapat Anda jadikan sebagai
18
3. Bisnis layanan bahasa
4. Bisnis transportasi
transportasi darat, laut dan udara, sampai dunia perbankan pun turut
penyediaan devisa melalui pajak dalam negeri. Sampai saat ini lebih
19
pajak. Bisa dibayangkan dampak yang ditimbulkan bilamana sektor
banyak.
20
2.6 Prospek Bisnis Pariwisata
hingga 4,2% per tahun. Selain itu sektor industri pariwisata nasional
21
kekuatanapapun apalagi ditunjang dengan adanya sarana pendukung
22
tidak boleh tercerabut dari akar budayanya karena adanya
23
BAB III
SISTEM KEPARIWISATAAN
lingkungan.
24
pegunungan, dan sebagainya. Dimensi wilayah juga menjelaskan
Taylor)
1990)
25
Kata kebudayaan dapat dipahami dalam tiga aspek, yaitu
6. Kepentingan olahraga
7. Kepentingan kesehatan
8. Kepentingan keagamaan
26
3.5. Klasifikasi Kepariwisataan
kepastian apakah semua jenis motif wista telah atau dapat diketahui.
kesehatandansebagainya.
tarian dansebagainya.
27
d. Motif status atau motif prestise, Banyak orang beranggapan
28
2. Motif Rekreasi, Motif rekreasi dengan tipe wisata rekreasi
29
penobatan raja, pemakaman tokoh tersohor, pertunjukan
30
6. Wisata Konvensi, Banyak pertemuan - pertemuan nasional
31
sering dilakukan pasien Indonesia yang berobat ke
peristirahatan.
32
BAB IV
NASIONAL
rakyat, tidak tergantung oleh hutang luar negeri atau lembaga IMF
asas kekeluargaan;
33
4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas asas
sangat bagus terjadi pada masa orde baru, atau pada masa
34
pokok,pendidikan dan kesehatan, kesempatan kerja,
Regional
atau bea cukai barang barang yang diimport dan pajak yang
35
4.3. Pertumbuhan Pariwisata dan Dampaknya terhadap Suatu
Perekonomian
cinderamata.
36
2009 tentang kepariwisataan secara jelas menyatakan,
37
a. Dampak Penerimaan Visa Negara
38
wisatawan terdistribusi tidak hanya ke pihak-pihak yang terlibat
pariwisata.
39
berinvestasi di daerah wisata berpotensi membentuk dan
berikut :
40
menyebabkan kesulitan bagi pengusaha pariwisata untuk
lain.
41
yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan pelaku bisnis
c. Employment Generation
d. Infrastructure Development
42
Berkembangnya sektor pariwisata juga dapat mendorong
43
seperti misalnya penghasilan parapekerja informal seperti sopir
produk dan nilai (value) secara bebas dengan pihak lain. Dari
44
BAB V
PERMINTAAN PARIWISATA
dan jasa sebagai satu kesatuan produk yang nyata (real goods)
proses produksi tidak lain adalah suatu barang (product) yang dapat
manusia.
berikut:
45
1. Harga
2. Pendapatan
dianggap menguntungkan.
3. Sosial Budaya
46
tetapi apabila hal tersebut berseberangan dengan
5. Intensitas Keluarga
47
7. Harga Barang Komplementer
48
permintaan akan meningkat, sehingga kadang terjadi
1. Personal Consumer
49
2. Organizational Consumer
organisasi tersebut.
antar lain:
50
dari konsumen yang ingin ditujupengusaha dalam
ditawarkan.
51
dan pendapat-pendapat yang tercetus daripadanya. Gaya hidup atau
52
5.3. Variabel - Variabel yang Mempengaruhi Permintaan
Pariwisata
danbudayanya.
53
Menurut Smith, 1988 (dalam Pitana, 2005)
a) Transportation
b) Travel services
c) Accommodation
d) Food service
entertainment)
f) Retail goods.
54
2. Aspek Permintaan Pariwisata
a. Harga
b. Pendapatan
dianggap menguntungkan.
c. Sosial Budaya
55
penggalian pengetahuan sebagai khasanahkekayaan pola
dalam terjadinyapermintaan.
e. Intensitas Keluarga
56
kemampuan dalam memenuhi syarat-syarat daerah tujuan
dan Singapura.
* Sistem transportasi
57
Dari kedua pendapat di atas, aspek permintaan pariwisata
Keamanan dunia.
58
atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang
pengangkutan".
59
Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari
60
BAB VI
PRODUK-PRODUK PARIWISATA
61
wisata, bumi perkemahan, persinggahan karavan, motel,
62
memenuhi kebutuhan wisatawan dan/atau kebutuhan biro
perjalanan wisata.
63
7. Jasa Travel. Usaha jasa perjalanan wisata, adalah usaha
c) Agen travel.
64
8. Jasa MICE. Menurut Pendit (1999:25), MICE diartikan
65
Bentuk-bentuk MICE yaitu:
hubungan kemasyarakatan.
66
c) Conference. Menurut Pendit (1999:29),
67
BAB VII
PERENCANAAN PARIWISATA
68
Perencanaan dari Masyarakat Bersifat sederhana,bersifat
akan datang(Rose,1984).
69
promosi destinasi wisata makin gencar, pariwisata bisa berakibat
70
sebagai suatu proses manajemen yang dilakukan oleh organisasi
71
destinasi, pemasaran memiliki alat yang penting dalam memahami
dikelompokkan menjadi:
72
2. Lingkungan mikro, merupakan para pelaku yang sacara
d. Mengevaluasi hasil
73
7. 3. Strategi Segmentasi Pemasaran Pariwisata
persaingan.
74
1. Segmentasi Geografis: yang membagi pasar ke dalam unit-
karakteristik pribadi/individu.
75
1. Undifferentiated targeting strategy. Strategi ini menganggap
paling potensial.
76
pasarsasaran. 2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang
77
kebutuhan konsumen, untuk memberikan keuntunganbagi
perusahaan.
78
idea that satisfies a want or need” (p.407). Sebuah
produk.
79
didasarkan pada dua prinsip yaitu tugas dibagi habis dalam bagian
80
anggota masing-masing dalam organisasi itudiarahkan untuk
jawab.
81
Para pejabat yang duduk dalam organisasi tingkat nasional,
82
1. Pengidentifikasian dan pemilihan pasar-pasar wisata melalui
dengan baik.
diperlukan.
a. Organisasi Pariwisata
Berikut adalah yang termasuk Private Tourist office:
83
Berusaha memajukan dan melindungi
84
Membina dan meningkatkan kemampuan mengelola
objek – objek wisata dalamrangka meningkatkan
pelayanan.
DEKLARASI BANGKOK.
85
Luar Negeri Thailand.Memerhatikan adanya kepentingan-
86
Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura,
ASEAN.
(AACVB)
87
usaha konservasi di kawasan Asia. Asosiasi ini dibentuk
Companies.
PCT)
88
konferensi tahunan untuk merumuskan dan mencari
sebagainya.
89
budaya dan keadaan alam merupakan keunggulan dan
90
b) Konsep produk Konsep produk ini menggunakan asumsi
dan convention.
91
e) Konsep pelanggan Konsep ini merupakan pengembangan
92
terhadap DTW atau perusahaan-perusahan yang
93
seperti sosial, politik, ekonomi dan juga faktor
menang.
DTW tertentu.
94
2. Analisis Sumber Daya (resources analisys). Tujuan
menguntungkan.
yang sifatnya sangat kompleks dan multi faset. Peralatan yang dapat
95
juga sangat rentan terhadap perubahan baik yang terjadi secara
pemberhentian sekaligus
penjualan
wisatawan
,Pemasaran langsung
beraktifitas
96
BAB VIII
investasi tertentu oleh laba dari investasi lain tidak selalu tercapai.
97
1. Rencana Jangka Waktu. Investasi dapat berfluktuasi dalam
98
rendah). Sebaliknya, jika keputusan investasi Anda adalah
secara teratur. Bila harga naik, lebih sedikit unit akan dibeli, dan
bila harga turun, lebih banyak unit akan dibeli. Karena itu, biaya
Anda
99
lebih besar untuk bekerja, dan pengembalian investasi Anda akan
Anda
inginkan, serta berada pada posisi yang baik untuk mencapai target
100
1) Pilihan bentuk pariwisata yang dikembangkan
lingkungan.
biasanya bercirikan:
perencanaan formal
101
Mekanisme kelembagaan bersifat top down
102
2) Kelayakan Ekonomi. Analisis ekonomi adalah metode yang
data lokal.
103
Biasanya ini berarti memperkirakan berapa lama sistem
proyek.
Faktor Lainnya
104
baru, bila dapat dibangun, apakah itu mengganggu operasi
105
BAB IX
MODEL KEPARIWISATAN
tipe pengelolaannya.
106
untuk dimonitor atau dikontrol. Karena itu, pengaruh sosial
mengenai berapa besar dan dari mana sumber daya akan diperoleh
107
serta dikeluarkan untuk penggunaan masa datang, khususnya dalam
apa.
108
dan budaya tersebut. Tentu saja kedatangan wisatawan
dikunjunginya.
109
BAB X
PELUANG PARIWISATA
110
Dari perspektif ekonomi, dampak positif pariwisata (kasus:
pariwisata,
konsumsi wisatawan.
111
0,000000761. Artinya setiap pengeluaran wisatawan sebesar satu
112
sebagai prioritas dalam strategi pembangunan, seperti pariwisata
A. Peluang Kerja
113
Sektor pariwisata dapat membuka banyak lapangan kerja
kerja maka hasil produksi baik barang atau jasa akan meningkat
114
menanggung biaya hidup para penganggur. Pendapatan yang
hanyalah kemiskinan.
B. Multiplier Pariwisata
115
wilayah. Analisis nilai pengganda dari sektor Restoran dan
diproduksi.
dalam perekonomian.
pemerintah.
116
e. Employement Multiplier. Peningkatan belanja
kerja baru.
117
mempekerjakan karyawan, restoran membeli bahan-
bahan makanan);
118
10. 3 Pasar Tenaga Kerja dan Peluang Kerja
tenaga kerja di dalam pasar ini ialah para pencari kerja (Pemilik
119
jalan keluar bagi perusahaan untuk memenuhinya.Dengan demikian
kedua belah pihak, yakni antara penjual dan pemberi tenaga kerja
pemerintah.
tentang ketenagakerjaan,
120
1. Dapat membantu pencari tenaga kerja mendapatkan
ketenagakerjaan.
untuk menertibkannya.
121
6. Pasar tenaga kerja memberikan peluang bagi TKI untuk
bekerja di Indonesia.
122
maksud untuk mengkoordinasi pertemuan antara para
123
memerlukan latihan dan pengalaman seperti montir, sopir, koki, dan
lain-lain.
Ciri-Cirinya :
124
o Gaji dan upah tinggi,
o Jaminan sosial yang baik,
o Disiplin pegawai sangat tinggi,
o Jumlah perpindahan pegawai sedikit.
125
o Pasar tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri
Pasar tenaga kerja dalam negeri yaitu pasar tenaga kerja yang
devisa negara.
126
penawaran seperti pada pasar barang dan jasa (pasar output). Itu
menawarkan tenaganya.
127
Dalam pasar tenaga kerja monopoli, penentuan tingkat upah
upah keseimbangan.
dari para tenaga kerja yang bersatu dalam serikat pekerja, dan
128
pekerja yang memberikan penawaran tenaga kerja
129
10. 7 Membangun Pusat Informasi Pemasaran Pariwisata
turis mari kita lihat apa yang sebetulnya mereka butuhkan dan
130
2. Memesan Hotel
turis :
melakukan pemesanan).
Dalam mencari paket tur, beberapa hal ini akan dilakukan oleh
131
5. Mencari Lokasi Situs tujuan pariwisata
Hal penting yang akan dilakukan oleh setiap turis didunia ini
berikut :
b. Situs-situs pemerintahan
Indonesia).
berikut (6T) :
1. Terdekat
132
2. Tercepat
3. Termurah
4. Terakurat
5. Terpercaya
asli.
6. Ternama
133
tersebut dikelola oleh pemerintah atau swasta yang
tajam.
134
BAB XI
sebagai berikut :
rapi dan terintegrasi dari semua pihak dan dapat dibangun atau
135
disponsori oleh dinas pariwisata provinsi. Pusat informasi ini harus
dapat diakses oleh setiap calon turis dengan sangat mudah. Dengan
akan cepat dikenal dan banyak diakses oleh calon turis dari seluruh
penjuru dunia.
136
Promosi oleh negara/daerah
Asosiasi pariwisata
Brosur
pariwisata
konsumen
Strategi selalu berkaitan dengan 3 hal yaitu tujuan, sarana, dan cara.
137
Oleh karena itu, strategi juga harus didukung oleh kemampuan
pihak-pihak tertentu.
masyarakat sekitar.
138
sebelumnya. Kegiatan promosi juga perlu dilakukan
139
telepon, internet dan pusat pembelanjaan disekitar lokasi
daerah wisata.
operasi organisasi.
bisnis
140
serangkaian aktivitas ke arah penetapan tujuan pemasaran dan
Bersifat makro
Bersifat Mikro
141
Bersifat profit making
usaha
lingkungan.
Bersifat sederhana
Bersifat partisipasif
dilakukan
142
Perancangan tanggung jawab implementasi
keunggulan kompetetif.
Perencanaan Kontingensi
143
Meminimalkan respon tak rasional samapi respon yang
tak diharapkan
organisasi bergerak
Meningkatkan komunikasi
sistematis
pemasaran :
panjang
Frustasi manajemen
144
Pengeluaran promosi yang sia-sia
2. Menetapkan tujuan/sasaran
145
mengimplementasikan strategi).
melalui :
tinggi.
146
tahap awal kegiatan. Jon Vencil menyebutkan terdapat dua
dilakukan pengulangan.
dilakukannya evaluasi
efisien.
147
c. Pastikan adanya pakar dalam bidang evaluasi yang dapat
dilakukan.
IMPLEMENTASI KASUS
148
mengangkat kasus penipuan mengenai informasi pariwasata yang
www.kutacarrental.com
Indonesia
E-Mail : info@kutakarrental.com
Website : www.kutacarrental.com
149
Pembahasan :
mengatasnamakan biro
menghindari penipuan.
150
yang ditawarkan termasuk biaya tambahan yang mungkin akan
selain harga lebih mahal, bisa jadi tiket yang dijual adalah
yang delay.
tunai secukupnya.
151
turis, biasanya di tempat-tempat ini uang Anda akan dihargai
murah.
tersebut. Anda bisa tanyakan pihak hotel untuk taksi apa yang bisa
152
Pak melanjutkan, tidak dapat dipungkiri kunjungan
wisatawan tidak bisa lepas dari berbagai dampak, baik dari segi
keamanan, teroris, isu kesehatan dan dan faktor lainnya.Hal ini kita
wisatawan.
153
DAFTAR PUSTAKA
154
Nengah Landra, lahir di Klungkung, Bali, pada
tanggal 31 Desember 1962, merupakan anak
kedua dari tiga bersaudara dari Bapak I Ketut
Daging (Alm) dan Ibu Ni Wayan Tiyeb (Alm).
Pendidikan SD diselesaikan di SDN 1 Nyalian,
Banjarangkan Klungkung lulus pada tahun 1974,
pendidikan SMP diselesaikan di SMPN1
Banjarangkan, Klungkung lulus pada tahun 1977,
pendidikan SMA diselesaikan di SMAN1
Klungkung lulus pada tahun 1981. Pendidikan
155