Anda di halaman 1dari 6

Kadek Ayu Esa Pratiwi_2007531103_ Dalam video disebutkan teori tingkah laku konsumen

dikembangkan menjadi 2 bentuk, yaitu teori guna utility dan analisis kepuasan sama.
Pertanyaan saya, maksud dan contoh dari penggunaan kedua bentuk teori tersebut
bagaimana? Terima kasih 🙏
Teori nilai guna atau utility yaitu teori ekonomi yang mempelajari kepuasan atau kenikmatan
yang diperoleh seorang konsumen dari mengkonsumsikan barang-barang. Kalau kepuasan itu
semakin tinggi maka semakin tinggi nilai guna atau utility-nya. Sebaliknya semakin rendah
kepuasan dari suatu barang maka utilitynya semakin rendah pula.
Nilai guna dibedakan diantara dua pengertian:
Marginal utility (kepuasan marginal). Yaitu pertambahan/pengurangan kepuasan sebagai akibat
adanya pertambahan/pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu.
Total utility (total utility). Yaitu keseluruhan kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi
sejumlah barang-barang tertentu.
Contoh : feri suka minum Kopi, feri pengen nyoba jenis Kopi yang baru, kalo feri ngerasa kopi
yang baru, enak maka feri bakal lebih banyak beli kopi yang jenis nya baru , sehingga
kepuasannya bakal lebih tinggi
Kelemahan teori nilai guna (utiliti), yaitu kepuasan dalam angka-angka adalah kurang tepat oleh
karena kepuasan adalah sesuatu yang tidak mudah untuk diukur. Sehingga muncul teori analisis
kurva kepuasan sama atau pendekatan ordina. Menurut pendekatan ini tingkat kepuasan
seseorang dari mengkonsumsi barang atau jasa tidak dapat dihitung dengan uang atau angka
atau satuan lainnya, tetapi dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah (dengan skala ordinal
seperti ke 1, 2, 3 dst). Contoh nya : perlu di misalkan bahwa seseorang konsumen hanya akan
membeli dan mengkonsumsi dua macam barang saja, contoh yang akan digunakan kedua
barang tersebut adalah makanan dan pakaian. Nah gabungan makanan dan pakaian ini
memberikan Kepuasan sama

Kadek Diah Yulia Paramita_2007531117_Bagaimanakah perubahan pendapatan serta harga


barang pertama dan kedua dapat menyebabkan pergeseran pada budget line? Terima kasih🙏
Penghasilan

Menurut kelompok kami, pergeseran kurva BL karena perubahan penghasilan terkait dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu penghasilan konsumen. Ketika penghasilan
naik, maka barang yang dikonsumsi akan bertambah, dan jika penghasilan turun maka barang
yang dikonsumsi akan berkurang.
Kenaikan penghasilan akan menggeser kurva ke kanan secara sejajar
Sementara berkurangnya penghasilan akan menggeser kurva ke kiri secara sejajar

Perubahan harga Q1 dan Q2


Menurut kelompok kami, pergeseran kurva BL karena perubahan harga Q1 atau Q2 terkait
dengan faktor faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu perubahan harga barang. Ketika
harga suatu barang naik maka permintaan atas barang tersebut akan menurun, dan ketika
harga suatu barang turun maka permintaan atas barang tersebut akan meningkat.
Penurunan harga Q1 akan menggeser kurva ke atas pada sumbu vertikal.
Kenaikan harga Q1 akan menggeser kurva ke bawah pada sumbu vertikal.
Penurunan harga Q2 akan menggeser kurva keluar pada sumbu horizontal.
Kenaikan harga Q2 akan menggeser kurva kedalam pada sumbu horizontal.

Putu Talia Natasia Putri_2007531150_ Terdapat dua pendekatan mengenai teori perilaku
konsumen yaitu pendekatan nilai guna kardinal dan pendekatan nilai guna ordinal, Apakah
dari masing-masing pendekatan tersebut terdapat kelemahan-kelemahannya? Jika iya,
sebutkan kelemahan” tersebut. Terima Kasih 🙏
Pendekatan kardinal didasari oleh beberapa asumsi utama. Asumsi pertama bahwa utility tidak
hanya dapat diperbandingkan tetapi dapat pula diukur. Satuan ukur yang digunakan dinamakan
“util”. Karena realita menunjukan sangat sulit mengukur tingkat kepuasan seseorang maka
asumsi ini sering disebut tidak realistik. Inilah yang selalu ditonjolkan sebagai kelemahan dari
pendekatan kardinal, namun dari segi lain pendekatan kardinal memiliki banyak kelebihan
diantaranya adalah lebih muda untuk dipahami/dimengerti konsep kepuasan seseorang
Kelemahan dalam penggunaan pendekatan kardinal adalah pada asumsi bahwa nilai
utiliti/kepuasan dapat diukur dengan angka-angka. Pada kenyataannya kepuasan merupakan
sesuatu yang tidak mudah diukur sehingga sangat sulit diukur dengan angka. Kondisi demikian
membuat Sir John R Hicks mengembangkan pendekatan Ordinal dengan menggunakan kurva
kepuasan sama (Indifference Curve). Pendekatan Ordinal menggunakan asumsi-asumsi sebagai
berikut Koutsoyiannis,1985) :
(a) Rasionalitas. Konsumen diasumsikan rasional dimana selalu berusaha memaksimumkan
utilitinya, berdasarkan pendapatannya dan harga pasar tertentu serta memiliki pengetahuan
yang cukup tentang semua informasi yang relevan.
(b) Utility adalah Ordinal. Konsumen dianggap dapat menyusun secara urut (Rank) pilihan-
pilihannya terhadap berbagai kelompok barang (Basket’s of goods) berdasarkan tingkat
kepuasan setiap kelompok.
(c) Tingkat subtitusi marginal yang menurun (diminishing marginal rate of subtitution). Pilihan-
pilihan (preferences) disusun dalam bentuk kurva indeferen, yang diasumsikan cembung
(convex) pada titik origin. Hal ini menunjukan bahwa slope kurva indeferen adalah menaik.
Slope kurva indeferen ini disebut tingkat subtitusi marginal dari suatu komoditi. Pendekatan
kardinal didasarkan pada aksioma ini.
(d) Total Utiliti tergantung pada kuantitas komoditi yang dikonsumsi. Secara matematis ditulis :
U = ⌠f(q1,q2,q3, ......,qn).
(e) Konsistensi dan transivitas dalam pilihan. Konsumen diasumsikan dalam pilihannya yaitu,
jika pada suatu waktu ia memilih kelompok barang A dari kelompok barang B, ia tidak akan
memilih kelompok barang B dari pada kelompok barang A pada saat yang lain. Asumsi
konsistensi dapat ditulis dengan simbol: Jika A>B, maka B>A. Sifat transitivitas : jika A lebih
disukai daripada B, dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C. Asumsi ini
dapat ditulis dengan simbol: Jika A > B, dan B > C, maka A>C

I Wayan Bayu Adi Pratama_2007531013_ Mengapa kurva garis anggaran dapat bergeser
akibat perubahan penghasilan padahal dalam kurva hanya terdapat garis harga Q1 dan Q2?
Terima kasih 🙏
Menurut kelompok kami, pergeseran karena penghasilan itu, terkait dgn faktor faktor yang
mempengaruhi permintaan. Salah satunya pendapatan, ketika pendapatan bertambah, maka
konsumsi akan bertambah dan jika penghasilan turun maka konsumsi juga akan berkurang
Sehingga karena itu, perubahan penghasilan dapat mempengaruhi Q1 dan Q2 pada kurva
budget line

I Desak Nyoman Nabila Cahyani_2007531076_Apabila seorang konsumen mengkonsumsi


beberapa jenis barang, terangkan keadaan yang akan memaksimumkan kepuasannya di
dalam mengkonsumsi barang tersebut?
Terima kasih🙏🏻
Keadaan yang memaksimumkan kepuasaan dalam konsumsi adalah dengan menggeser garis
anggaran atau budget line. Ini berrarti konsumen mempunyai anggaran yang lebih sehingga ia
dapat memiliki kepuasaan lebih dengan membeli barang yang ingin dikonsumsinya.
Ni Putu Ayu Satya Suciantari_2007531080_Apa saja faktor yang mempengaruhi nilai guna
barang pada perilaku konsumen pendekatan kardinal ? Terimakasih🙏🏻
Adapun Factor – factor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai suatu barang atau jasa di
antaranya adalah:
Tingkat kegunaan barang dan jasa tersebut bagi konsumen. Hal ini biasa disebut dengan tingkat
utility
Ada atau tidaknya suku cadang serta jangka waktu pemakaiannya, hal ini disebut scarcity in
supply. Barang harus dapat diperbaiki, atau diganti suku cadangnya dan tahan lama.
Selalu mengikuti perkembangan dan nilainya tidak mudah berkurang atau menurun (susut)
biasa disebut dengan appropriable.

Ni Made Citra Riani Sari_2007531164_Bagaimana teori nilai guna (utility) menerangkan sifat
permintaan pembeli terhadap suatu barang yang diperjualbelikan di pasar? Terima kasih 🙏🏻
Kepuasaan yang semakin tinggi akan menambah semakin tinggi juga nilai guna barang
Di pasar dan semakin tinggi permintaan suatu barang di pasar akan semakin tinggi pula barang
yang di produksi
Teori nilai guna/utility
1. Form Utility yakni peningkatan manfaat nilai barang setelah terjadinya perubahan bentuk,
contoh rotan-kursi.
2. Time Utility yakni peningkatan manfaat nilai barang jika digunakan pada waktu yg tepat.
3. Ownership Utility yakni peningkatan manfaat nilai barang jika telah dimiliki oleh orang yang
tepat.
4. Place Utility yakni peningkatan manfaat nilai barang jika telah ditempatkan sesuai dengan
barang.
5. Element Utility yakni peningkatan manfaat nilai barang jika mengalami proses produksi untuk
dijadikan bahan dasar suatu produk lainnya.

I Wayan Yoghi Widhiartha Pratama_2007531225_Sebutkan langkah-langkah apa saja yang


dilakukan konsumen dari keputusan membeli hingga setelah keputusan membeli ?🙏
Tahap tahap dalam proses keputusan pembelian produk yaitu :
1. Pengenalan masalah
2. Mencari informasi
3. Tahapan mengevaluasi
4. Keputusan membeli
5. Tingkah laku pasca pembelian
Penjelasan:
Seorang konsumen memiliki cara tersendiri dalam mengambil keputusan dam membeli sebuah
produk, ada beberapa tahapan yang harus dilalui terlebih dahulu, seperti mengenal masalah
dan mencari solusi atas permasalahan tersebut dari produk yang ingin dibeli, kemudian
mengevaluasi, dan mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut.

I Kadek ega prastha permana _2007531242_apa perbedaan nilai guna kardinal dengan
ordinal dan coba berikan contoh dalam kehidupan nyata? Sekian terimakasih 🙏
Perbedaan pendekatan kardinal dan ordinal bila dilihat dari pengertiannya, yaitu:
Pendekatan kardinal
Merupakan pendekatan nilai guna yang dapat menilai manfaat yang diberikan dengan
mengukur dari kuantitas atau pun jumlahnya suatu barang yang dikonsumsi.
Pendekatan ordinal
Merupakan pendekatan yang dapat menilai manfaat yang diberikan oleh masyarakat dari
kegiatan konsumsi suatu barang namun jumlah suatu barang yang dikonsumsi tidak bisa
dihitung jumlahnya.
Secara konsep pendekatan kardinal dan ordinal memiliki perbedaan, yaitu:
Konsep pendekatan kardinal
Dilakukan dengan mengukur secara langsung dari angka-angka atau dengan menggunakan
konsep total utility dan marginal utility.
Konsep pendekatan ordinal
Dilakukan dengan cara membandingkan karena tidak dapat dihitung, dengan menggunakan
konsep kurva indiferen dan garis anggaran.
Contoh dari pendekatan kardinal
Yaitu, ketika suatu benda A dijual seharga 20 ribu rupiah sedangkan benda B dijual seharga 30
ribu rupiah.
Maka konsumen akan membeli benda B seharga 30 ribu karena satuan yang dinilai yaitu uang,
benda B memiliki harga yang lebih tinggi daripada benda A.
Atau contoh lain dari pendekatan kardinal yaitu, ketika seorang konsumen ingin membeli
barang disebuah toko namun ketika sampai di toko barang tersebut lebih mahal dari yang
diperkirakan.
Maka konsumen tersebut akan menggurungkan niatnya untuk membeli barang tersebut karena
ia merasa barang tersebut tidak sepadan dengan harga yang harus dibayar.
Contoh dari pendekatan ordinal
Yaitu, ketika suatu benda A dijual seharga 100 ribu rupiah tapi memiliki kualitas yang rendah
sedangkan benda B dijual 50 ribu rupiah dengan kualitas yang tinggi.
Maka konsumen akan membeli benda B karena yang dilihat adalah kualitas suatu benda.
Contoh lain dari pendekatan ordinal yaitu, ketika seorang konsumen ingin membeli barang di
toko namun ketika sampai di toko, barang tersebut memiliki harga yang jauh lebih mahal dari
yang diperkirakan.
Maka konsumen tersebut akan tetap membelinya karena ia mendapatkan kepuasan dari
barang tersebut.

Ni Kadek Satya Pawitri_2007531094_ Dalam hukum Diminishing Marginal Rate of


Substitution dijelaskan ketika konsumen menaikkan konsumsi barang a, maka dapat
menyebabkan penurunan konsumsi barang yang lainnya. Mengapa hal tersebut dapat
terjadi?
Terimakasih🙏
Karena ada keterbatasan dalam anggaran Jadi kalo tidak dikurangi konsumsi barang yg lainnya,
maka biaya yg dikeluarkan akan melebihi anggaran sehingga konsumen tidak dapat melakukan
konsumsi. Perubahan konsumsi atas suatu barang tertentu harus dilakukan dengan memberi
perubahan pula pada konsumsi atas barang yang lain. Perubahan ini menggambarkan besarnya
pengorbanan yang dilakukan dalam mengonsumsi suatu barang tertentu untuk menambah
konsumsi barang lain

Anda mungkin juga menyukai