Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

METODIK KHUSUS
MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK

Disusun oleh:

Kelompok 4

Helda Reza Maria Rohi P17321205004

Indrawati P17321205017

Novidia P17321205028

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PRODI D-IV KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN AJARAN 2020/2021
1. Pengertian Talking Stick
Model pembelajaran talking stick merupakan salah satu metode pendukung
pengembangan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan
pembelajaran yang berbasis sosial, dengan membentuk kelompok kecil yang
beranggotakan tiga orang atau lebih agar mempermudah proses pembelajaran.
Menurut Agus Suprijono (2009:109) model pembelajaran talking stick adalah
suatu model pembelajaran dengan bantuan tongkat, bagi siswa yang memegang
tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah peserta didik
mempelajari materi pokoknya, selanjutnya kegiatan dari guru ini diulang terus
menerus hingga semua peserta didik mendapatkan giliran untuk menjawab
pertanyaan dari guru.
Sedangkan menurut Miftahul Huda (2013:224), talking stick merupakan
metode pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Kelompok yang
memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah membaca materi
pokoknya. Kegiatan ini berlangsung berulang-ulang hingga setiap kelompok
mendapatkan giliran menjawab pertanyaan.
Sebagaimana namanya, talking stick merupakan model pembelajaran
kooperatif dengan bantuan tongkat. Kelompok yang memegang tongkat terlebih
dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi
pokoknya. Kegiatan ini di ulang terus-menerus sampai semua kelompok mendapat
giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru. Pada mulanya, talking stick
(tongkat berbicara) adalah cara yang di gunakan oleh penduduk asli Amerika
untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu
forum (pertemuan antar suku). Seiring perkembangan zaman, talking stick di
gunakan dalam pembelajaran di ruang kelas (Miftahul, 2013). Kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran talking stick ini dapat
membuat peserta didik lebih aktif dalam mengemukakan pendapat sehingga dapat
melatih keterampilan mengkomunikasikan pembelajaran sejarah.

2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Tipe Talking Stick


Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick (Agus, 2009) yaitu:
a. Guru membentuk kelompok yang terdidri dari 5-6 orang.
b. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang penjangnya kira – kira 20 cm.
c. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari
materi pelajaran tersebut dalam waktu yang telah ditentukan.
d. Setelah peserta didik selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari
isinya, guru mempersilahkan peserta didik untuk menutup isi bacaan.
e. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu anggota
kelompok, dan tongkat disalurkan dari peserta didik yang satu ke peserta
didik yang lain, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan peserta didik
yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya
sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian untuk menjawab
setiap pertanyaan dari guru. Ketika stick bergilir dari peserta didik ke
peserta didik lainnya, seyogyanya diiringi dengan musik.
f. Peserta didik yang lainnya boleh membantu menjawab pertanyaan jika
anggota kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
g. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi
terhadap materi yang telah dipelajarinya.
h. Guru memberikan ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan peserta
didik, selanjutnya bersama – sama peserta didik merumuskan kesimpulan.

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Talking Stick


Setiap model pembelajaran pastinya memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan dari model pembelajaran kooperati tipe talking stick (Aris, 2014)
adalah:
a. Menguji kesiapan peserta didik dalam pembelajaran
b. Melatih peserta didik memahami materi dengan cepat
c. Memacu agar peserta didik untuk lebih giat belajar, karena peserta didik
tidak pernah tahu tongkat akan sampai pada gilirannya.
d. Peserta didik berani mengemukakan pendapat.
Kelemahan dari model pembelajaran kooperati tipe talking stick (Aris, 2014)
adalah:
a. Membuat peserta didik senam jantung
a. Peserta didik yang tidak siap tidak bisa menjawab
b. Membuat peserta didik tegang
c. Ketakutan akan pertanyaan yang akan diberikan oleh guru

Sumber:
Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Pakem. Jogjakarta:
Pustaka Pelajar.
Aris Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Miftahul Huda. 2013. Model–model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
KESIMPULAN
Menurut Agus Suprijono (2009:109) model pembelajaran talking stick adalah
suatu model pembelajaran dengan bantuan tongkat, bagi siswa yang memegang tongkat
terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah peserta didik mempelajari
materi pokoknya, selanjutnya kegiatan dari guru ini diulang terus menerus hingga
semua peserta didik mendapatkan giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru.
Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran talking stick ini
dapat membuat peserta didik lebih aktif dalam mengemukakan pendapat sehingga dapat
melatih keterampilan mengkomunikasikan pembelajaran sejarah.

Anda mungkin juga menyukai