Dasar Hukum
UU yang mengatur pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah (PPnBM) adalah UU NO.8 Tahun 1983 dan telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU
NO.42 Tahun 2009. Undang-undang ini disebut UU PPN 1984
a. Hak menggunakan hak cipta di bidang kesustraan, kesenian, paten, desain, merek dagang
atau bentuk hak kekayaan intelektual atau hak serupa lainnya
b. Hak menggunakan peralatan/perlengkapan industrial, komersial, atau ilmiah
c. Pemberian pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial, atau komersial
d. Pemberian pengetahuan atau informasi, berupa;
1. Hak menerima rekaman gambar atau rekaman suara, yang disalurkan kepada masyarakat
melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa
2. Hak menggunakan rekaman gambar atau rekaman suara untuk siaran tv atau radio yang
disiarkan melaluisatelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa
3. Hak menggunakan sebagian atau seluruh spektrum radio komunikasi
e. Hak menggunakan film gambar hidup, atau pita video untuk siaran tv, atau pita suara untuk
siaran radio
f. Pelepasan seluruhnya atau sebagian hak yang berkenaan dengan penggunaan atau
pemberian hak kekayaan intelektual/industrial atau hak-hak lainnya sebagaimana tersebut di
kas.
Pengecualian BKP
jenis barang yang tidak dikenakan PPN ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah didasarkan atas
kelompok-kelompok barang sebagai berikut:
a. Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya,
seperti;
1. Minyak Mentah
2. Gas Bumi (Elpiji)
3. Panas Bumi
4. Asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur, batu apung, batu permata,
bentonit, dolomit,tanah liat, tawas, pasir, kerikil
5. Batu bara sebelum diproses menjadi briket batu bara
6. Bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel, bijih perak, serta bijih bauksit
b. Barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat, seperti;
1. Beras
2. Gabah
3. Jagung
4. Sagu
5. Kedelai
6. Garam
7. Daging
8. Telur
9. Susu
10. Buah-buahan
11. Sayur-sayuran
c. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, dan sejenisnya
d. Uang, emas batangan, dan surat-surat berharga
Pengecualian JKP
jenis jasa yang tidak dikenakan PPN ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah didasarkan atas
kelompok-kelompok jasa sebagai berikut:
PKP adalah pengusaha yang melakukan penyerahan barang kena pajak dan atau penyerahan jasa
kena pajak yang dikenai pajak berdasarkan UU PPN 1984.
Pengecualian PKP
Pengusaha yang dikecualikan dari kewajiban sebagai pengusaha kena pajak adalah;
a. Pengusaha kecil
b. Pengusaha yang semata-mata menyerahkan barang atau jasa yang tidak dikenakan PPN