Oleh:
Kelompok SGD 1
Fasilitator : Ns. Desak Made Widyanthari, M. Kep., Sp. Kep. KMB
Nama Anggota:
1. Putu Diah Wilya Dewi (1902521001)
2. Ni Putu Cintya Wulandari (1902521008)
3. Desak Made Novi Andayani (1902521012)
4. Octaviana Timorisa Aruan (1902521021)
5. Luh Putu Melda Mariska (1902521022)
6. Mia Farah Kamila (1902521037)
7. Ni Kadek Winda Damayanti (1902521042)
8. Putu Amelya Gita Cahyani (1902521048)
9. Serena Kartikasari (1902521052)
10.I Gede Arik Wisnawa (1902521053)
11.Dewa Ayu Denisha Larasati (1902521069)
ABSTRAK
Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Virus adalah
mikroorganisme penyebab infeksi yang dapat melalui ultrafilter, bersifat intraseluler obligat
parasit dan hanya dapat berkembang biak didalam sel hidup. Partikel virus yang lengkap
(virion) mengandung asam nukleat pada inti pusatnya yang dikelilingi oleh selubung protein
(kapsid) yang melindungi struktur dalam dari virus terhadap pengaruh dari luar. Asam
nukleat dengan selubung kapsidnya disebut nukleokapsid. Kapsid tersusun oleh subunit
protein pada permukaan partikel virus yang disebut kapsomer yang dapat dilihat dengan
mikroskop elektron. Beberapa virus mempunyai selubung paling luar (amplop) yang
mengandung lipid, karbohidrat, dan protein spesifik.Beberapa mempunyai aktivitas enzim.
Ukuran virus bervariasi dari, virus yang terbesar (pox virus) yaitu 300 x 200 nm, kira-kira
sebesar elementary body dari chlamydia; sedangkan ukuran virus yang terkecil (picorna
virus) berdiameter 200x 28 nm, lebih kurang sebesar molekul protein yang besar. Bila
dibandingkan dengan ukuran kuman maka secara diagram dapat digambarkan bahwa
sekelompok virus besarnya adalah sama dengan satu sel bakteri E.coli. Asam nukleat virus
terdiri dan unit dasar yang disebut nukleotida. Virus hanya mempunyai asam nukleat satu
jenis, ribonukleat (RNA) atau deoksiribonukleat (DNA) yang mengatur informasi genetik
yang diperlukan untuk replikasi virus. Genom RNA atau DNA dapat beruntai tunggal (single
stranded) maupun beruntai ganda (double stranded). Berdasarkan jenis asam nukleat yang
dikandung oleh virus, virus dapat disebut sebagai virus RNA, contoh:virus influenza, virus
HIV, corona virus (virus SARS) dsb, dan virus DNA, seperti poxvirus, herpesvirus,
adenovirus dsb. Virus DNA dibagi menjadi tiga kategori utama: virus DNA beruntai ganda
(misalnya, poxvirus), virus DNA beruntai tunggal (misalnya, parvovirus), dan pararetrovirus
(misalnya, hepadnavirus) yang mereplikasi genomnya melalui perantara RNA. Virus dapat
bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus
memasuki sel dan menyebabkan perubahan perubahan yang membahayakan bagi sel, yang
akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya.
Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara
permanen.
QUIS VIROLOGI 1
2. Dilihat dari genom yang dibawa, virus dibagi dalam 2kelompok besar yaitu :
A. Virus nucleocapsid dan virus non-nucleocapsid
B Virus Hexagonal dan Virus Icosahedral
C. Virus DNA dan Virus RNA
D. Virus Single Strain dan Virus Double Strain
E. Virus Enveloped dan Virus non enveloped
Reff :
Jawetz, Melnick, Adelberg. 2010. Medical Microbiology, 25th Edition by Vishal . The
McGraw-Hill Companies. Lange Microbiology.
QUIS VIROLOGI 1
2. Dilihat dari genom yang dibawa, virus dibagi dalam 2kelompok besar yaitu :
A. Virus nucleocapsid dan virus non-nucleocapsid
B Virus Hexagonal dan Virus Icosahedral
C. Virus DNA dan Virus RNA
D. Virus Single Strain dan Virus Double Strain
E. Virus Enveloped dan Virus non enveloped
PEMBAHASAN
1. Virus DNA merupakan partikel tersusun atas elemen genetik (genom) yang
mengandung asam deoksiribonukleat (DNA). Asam nukleat yang dimiliki virus
kelompok ini dapat berupa DNA untai ganda maupun DNA untai tunggal.
2. Virus- virus DNA yang pathogen bagi manusia:
-Herpesviruses (HSV-1, HSV-2, VZV, CMV, EBV, HHV, 8)
-Hepatitis B virus : Virus yang dapat menyebabkan infeksi kronis pada manusia
melalui alergi dan kekebalan tubuh dan penyebab utama dari sirosis dan kanker hati.
-Small pox virus : keluarga virus yang penting dengan anggota yang mampu
menginfeksi manusia termasuk virus variola, agen penyebab cacar.
-Papillomavirus : infeksi mukosa kulit dan kelamin dan dikenal sebagai penyebab
kanker serviks, serta beberapa kanker vulva, vagina, penis, anal dan dubur.
-Adenovirus : dapat menyebabkan berbagai penyakit salah satunya penyakit saluran
pernafasan seperti flu.
-Parpovirus B19 : Dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan Sindrom Pipi Merah
yaitu virus yang umumnya hanya menimpa manusia. Sekitar separuh orang dewa
pasti pernah mengalami atau mungkin selama masa anak – anak maupun masa
dewasa.
3. Virus virus DNA yang memiliki icosahedral capsid (bentuk tata ruang yang dibatasi
20 segitiga dengan sumbu rotasi ganda) adalah virus demam dengue (DENV), virus
penyakit kuku dan mulut (FMDV), virus Polio, Iridoviridae, Pappilomaviriae,
Hepadnaviridae, Herpesviridae, Parvoviridae, Circoviridae
5. Replikasi Virus Hepastitis B terjadi di dalam sel hati dan berlangsung melalui suatu
perantara RNA. Proses replikasi DNA Virus Hepatitis B harus melalui proses
transkripsi balik (reverse transcription) dari RNA intermediate (pgRNA) menjadi
relaxed circular DNA (rNA) menggunakan enzim reverse transcriptase Virus
Hepatitis B. Virus ini bereplikasi dalam sel-sel hati (hepatosit) yang terinfeksi.
Partikel virus Hepatitis B (virion), disebut juga partikel Dane, terdiri atas inti dan
selubung permukaan. Karena tidak memiliki kemampuan membaca pada suatu enzim,
proses transkripsi balik tersebut memicu terbentuknya variasi genetik pada genom
Virus Hepatitis B yang sifatnya dapat fatal bagi virus tetapi sebagian lagi tetap hidup
dan beredar sebagai Virus Hepatitis B mutan. Genom Virus Hepatitis B yang kompak
juga dapat meningkatkan terbentuknya variasi genetik.
Tahapan pertama dari infeksi HBV adalah attachment atau penempelan virus ke
permukaan sel, kemudian diikuti dengan penetrasi membran sel oleh virus, dan
dilanjutkan pelepasan inti virus (core) ke sel hati.
2) Translasi dan Replikasi Genom HBV Baru
Di dalam inti hepatosit, enzim reverse transcriptase terlepas dari DNA virus dan
terbentuklah rantai tunggal DNA. Kemudian, DNA ini mengalami “perbaikan” dan
berubah menjadi DNA sirkuler (cccDNA). cccDNA ini kemudian berikatan dengan
protein inti dan dapat berfungsi selayaknya DNA inang (hepatosit).
8. pathogenesis virus Herpes Varicella Zoster saat menyerang manusia yaitu herpes
Varicella Zoster diawali dengan cacar air/VZV primer yaitu infeksi awal sebelum
terjadinya Herpes Varicella Zoster. Vesikel cacar air akan memasuki ujung saraf
sesnsorik di kulit kemudian menuju saraf sensorik akar dorsal dan ganglia sensorik
kranial. badan sel akan membentuk tempat tinggal seumur hidup (infeksi laten). VZV
( Virus Varicella Zoster) laten akan aktif kembali yang dapat menyebabkan Herpes
Varicella Zoster. virus yang aktif kembali akan semakin banyak menyebar di
ganglion dan menginfeksi banyak euron tambahan dan sel pendukung. selain itu juga
dapat terjadi proses peradangan yang hebat dan nekrosis neuron. virus ini berjalan
dari ganglion sensorik kembali ke saraf kulit sehingga akan muncul ruam rumah khas
HVZ. Ruam HVZ ini hanya terbatas pada satu area kulit saja sedangkan pada cacar
air menyebar secara acak. Apabila sistem imun menurun pada penyakit tertentu,
kondisi stres, maupun penggunaan obat immunosuppresive, virus ini dapat keluar dari
ganglion dan menimbulkan kekambuhan
DAFTAR PUSTAKA
Turyadi, T., Thedja, M. D., Ie, S. I., Narita, V., Nurainy, N., & Muljono, D. H.
(2017). Reverse-Transcriptase Characteristics of Hepatitis B Virus Polymerase Gene in
Treatment-Naïve Asymptomatic Chronic Hepatitis B Individuals. eJournal Kedokteran
Indonesia, 5(3), 90-183.
Viens, L. J., Henley, S. J., Watson, M., Markowitz, L. E., Thomas, C. C., Thompson,
T. D., et al. (2016). human Papillomavirus associated cancers-United States, 2008-2012.
Morbidity and Mortality Weekly Report 65, 661 - 666.