OLEH
KELOMPOK IV
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang memberikan nikmat sehat, Karena berkat dan
karunia-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Pangan dan gizi tentang pengaruh
lingkungan terhadap tumbuhan, ini yang berjudul “Pola konsumsi pangan “
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan nabi yang
termulia, Nabi Muhammad Saw. yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyyah kepada
zaman islamiyyah.
Terimakasih kami ucapkan kepada dosen pengampu yang telah membimbing kami,
serta dan kepada rekan- rekan yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan
makalah mata kuliah pangan dan gizi..
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar belakang...................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Pola konsumsi pangan .......................................................................2
B. kebutuhan gizi......................................................................................2
C. Faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan.....................................
D. Siklus Air.............................................................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................9
A. Kesimpulan.......................................................................................9
B. Saran ...............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pola konsumsi pangan merupakan susunan jenis dan jumlah pangan yang
dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu. Keadaan kesehatan
gizi tergantung dari tingkat konsumsi.Tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas serta
kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjukkan dan perbandingannya yang satu
terhadap yang lain. Kuantitas hidangan menunjukkan kuantum masing-masing zat gizi
terhadap kebutuhan tubuh, baik dari sudut kualitas maupun kuantitasnya, maka tubuh
akan mendapat kondisi kesehatan gizi yang sebaik-baiknya (Sediaoetama, 2000).
Jumlah asupan energi yang digunakan baik pada pekerja ringan (staf) dan
maupun pekerja berat (lapangan) mempunyai keseimbangan negatif atau defisit energi
yaitu kurang dari 500 kal (Rosmalina, 2004). Di perkotaan dengan peningkatan
pendapatan pada kelompok masyarakat tertentu menyebabkan perubahan dalam gaya
hidup, terutama dalam pola makan. Perubahan pola makan ini dipercepat oleh kuatnya
arus budaya makanan asing yang disebabkan oleh kemajuan globalisasi
ekonomi.Aktivitas fisik yang kurang pada golongan ini dapat berisiko mengalami
masalah gizi lebih berupa overweight atau obesitas (Almatsier, 2001).
Faktor pola makan pada usia 40-55 tahun dengan ukuran porsi makannya yang
tidak tepat (porsi besar), lemak tubuh yang meningkat dan didukung aktivitas fisik
yang rendah akan menyebabkan terjadinya kelebihan konsumsi. Pola makan
merupakan risiko penyebab overweight atau obesitas.Aktivitas fisik merupakan salah
satu penentu yang paling penting dalam berat badan.
Aktivitas fisik yang rendah yang dibarengi pola makan yang berlebih dapat
menimbulkan kejadian gizi lebih. Terjadinya peningkatan sel lemak dalam rongga
perut atau panggul diakibatkan oleh penimbunan energi dalam bentuk jaringan lemak
karena mobilisasi energi menurun. Lemak di dalam rongga perut merupakan pemicu
untuk terjadinya diabetes mellitus, hipertensi, hiperlipidemia, dan penyakit
kardiovaskuler.
Timbunan lemak dalam rongga perut secara teknis dapat diketahui yaitu
dengan melihat nilai bagi antara lingkar pinggang dengan lingkar panggul atau lebih
dikenal sebagai nilai rasio lingkar pinggang panggul (RLPP).Nilai Rasio Lingkar
Pinggang Panggul yang tinggi mencerminkan banyaknya timbunan lemak pada
rongga perut.
Penimbunan lemak dapat terjadi di daerah perut (obesitas sentral) dan
diseluruh tubuh (obesitas general).Sebagian besar laki-laki mengidap obesitas sentral
yaitu penimbunan lemak pada perut.Pengemudi truk sebagian besar adalah laki-laki
dewasa.Kejadian seperti ini mengkhawatirkan apabila sebagian besar pinggang dan
panggul pengemudi truk yang tinggi dan asupan makanan yang sembarangan yang
berpedoman makan asal kenyang dan aktivitas fisik yang hanya duduk-duduk saja
sebagai pengemudi karena adanya perut yang besar ini membuat pengemudi enggan
menggunakan sabuk pengaman alasan karena kesempitan.Kejadian ini bisa
menyebabkan kecelakaan saat mengemudi karena orang yang kurang beraktivitas
fisik merasakan mengantuk saat bekerja dan keengganan menggunakan sabuk
pengaman padahal itu kewajiban kita saat mengendarai kendaraan roda empat atau
lebih.Berdasarkan pengamatan peneliti, sebagian besar pengemudi truk memiliki
ukuran pinggang besar.Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk meneliti konsumsi
makanan sumber lemak dan karbohidrat dan aktivitas fisik dengan mengukur Rasio
Lingkar Pinggang dan Panggul.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksut pola konsumsi pangan dan apa saja konsumsi pangan ?
2. Apasaja Kebutuhan Gizi ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsumsi pangan dan apa saja konsumsi pangan
2. Untuk mengetahui apa saja Kebutuhan Gizi
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan
BAB II
PEMBAHASAN
jenis konsumsi pangan yang baik dan Pola Susunan Makanan Sehat
d. Kentang goreng (protein dan lemak pada kentang sangat rendah sehingga
aman jika digoreng asalkan minyaknya tak jenuh dan baru, bukan minyakyang
bekas dipakai).
Contoh:
d. Saus asam-manis
Pati bisa dikonsumsi lebih dari satu macam, karena total protein dan lemak dari
kombinasi makanan ini masih tetap jauh lebih kecil dibandingkan jumlah patinya
sendiri. Meski serasi tetap lebih baik jika tidak dikonsumsi berlebihan.
Bagaimanapun kemampuan tubuh untuk menyimpan pati sangat terbatas sehingga
kelebihannya akan diubah dan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak.
Contoh:
Komponen makanan sehat. Dikenal dengan istilah empat sehat lima sempurna,
yang terdiri atas sumber utam karbohidrat atau makanan pokok, lauk-pauk, buah,
sayuran dan disempurnakan dengan susu. Makanan sehat juga dapat dikatakan
sebagai pemenuhan terhadap asupan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia secara seimbang yang meliputi: karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin,
mineral dan air
Fungsi Pangan Dalam kehidupan modern ini, filosofi makan telah mengalami
pergeseran, di mana makan bukanlah sekadar untuk kenyang, tetapi yang lebih utama
adalah untuk mencapai tingkat kesehatan dan kebugaran yang optimal.Fungsi pangan
yang utama bagi manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan zat-zat gizi tubuh, sesuai
dengan jenis kelamin, usia, aktivitas fisik, dan bobot tubuh. Fungsi pangan yang
demikian dikenal dengan istilah fungsi primer (primary function).Selain memiliki
fungsi primer, bahan pangan sebaiknya juga memenuhi fungsi sekunder (secondary
function), yaitu memiliki penampakan dan cita rasa yang baik. Seiring dengan makin
meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, maka tuntutan
konsumen terhadap bahan pangan juga kian bergeser. Bahan pangan yang kini mulai
banyak diminati konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik
serta penampakan dan cita rasa yang menarik, tetapi juga harus memiliki fungsi
fisiologis tertentu bagi tubuh. Fungsi yang demikian dikenal sebagai fungsi tertier
(tertiary function). Saat ini banyak dipopulerkan bahan pangan yang mempunyai
fungsi fisiologis tertentu di dalam tubuh, misalnya untuk menurunkan tekanan darah,
menurunkan kadar kolesterol, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan
penyerapan kalsium, dan lain-lain. Dasar pertimbangan konsumen di negara-negara
maju dalam memilih bahan pangan, bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi dan
kelezatannya, tetapi juga pengaruhnya terhadap kesehatan tubuhnya. Saat ini pangan
telah diandalkan sebagai pemelihara kesehatan dan kebugaran tubuh
Makanan keluarga adalah makanan yang dihidangkan dalam suatu keluarga dari
hari ke hari.Lengkap tidaknya susunan makanan keluarga ini banyak tergatung pada
kemampua keluarga itu sendiri untuk menyusun makanan, kemempuan untuk
mendapatkan bahan-bahan makanan yang diperlukan, adat kebiasaan, dan sedikit
banyak pengetahuan dalam hal menyusun makanannya.Susunan makanan yang
dihidangkan untuk keluarga dari hari ke hari lazimnya disebut menu makanan.Jadi
menu ialah kumpulan beberapa macam makanan atau masakan yang disajikan untuk
setiap kali makan.Menu yang sederhana hanya terdiri dari makanan pokok, dan
sedikit lauk pauk, misalnya nasi dengan sayur. Menu yang lengkap, akan terdiri dari:
nasi, sayur, sebagai pembantu untuk membasahi nasi yang umumnya dibuat dari
sayuran, kemudian lauk yang berupa ikan atau daging, serta buah-buahan pencuci
mulut. Menu yang disusun sedimikian itu sudah cukup memenuhi syarat.Ini adalah
menu untuk sekali makan. Menu untuk 1 hari, akan terdiri dari hidangan berupa
makan pagi, makan siang, makan malam, dan kadang-kadang kita makan juga
makanan selingan. Menu sedemikian itu lazim digunakan pada keluarga-keluarga di
kota. Di pedesaan, biasanya keluarga-keluarga itu hanya makan dua kali sehari, yaitu
makan pagi dan makan sore.Perbedaan ini ada, karena umuumnya petani-petani
berangkat ke sawah, atau ke kebunnya, pagi-pagi sekali dan baru kembali sore
harinya. Konsumsi pangan keluarga adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik
mutunya. Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan
waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial, yang dalam kenyataannya
pengaplikasian pemenuhan pangan masih diutamakan untuk ayah, yang persepsinya
dimana ayah itu sebagai pencari nafkah dalam keluarga yang membutuhkan banyak
energi/kalori. Persepsi yang demikian merupakan persepsi yang keliru, dimana
seharusnya yang paling diutamakan adalah kecukupan gizi pada anak terutama
balita, dikarenakan anak dan balita masih dalam proses pertumbuhan
Pemenuhan gizi yang cukup juga harus diperoleh seluruh masyarakat yang
berekonomi rendah, menengah sampai yang berekonomi tinggi.Karena dengan gizi
yang cukup pada masyarakat dapat meningkatkan produktivitas kerja yang
berpengaruh terhadap perekonomian Negara.
Kata gizi adalah berasal dari dialek bahasa Mesir yang berarti "makanan".Gizi
merupakan terjemahan dari kata "nutrition" yang dapat diterjemahkan menjadi "nutrisi".
Gizi dapat diartikan sebagai sesuatu yang mempengaruhi proses perubahan semua jenis
makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat mempertahankan kehidupan. Namun,
sebenarnya gizi meliputi pengertian yang luas, tak hanya mengenai jenis-jenis pangan dan
gunanya bagi badan melainkan juga mengenai cara-cara memperoleh serta mengolah dan
mempertimbakan agar tubuh tetap sehat.
gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara
langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
kebutuhan gizi adalah sejumlah zat gizi minimal yang diperlukan seseorang yang harus
dipenuhi dari konsumsi makanan, agar terhindar dari munculnya gejala-gejala
defisiensi.Nilai kebutuhan gizi tiap individu berbeda, antara lain tergantung dari faktor
genetik. Sedangkan kecukupan gizi yang dianjurkan atau lebih dikenal dengan angka
kecukupan gizi (AKG), merupakan terjemahan bebas dari Recommended Dietary
Allowance (RDA), diartikan sebagai suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi
hampir semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan aktifitas
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Karena AKG dimaksudkan hanya untuk
golongan orang yang sehat, maka penyimpangan-penyimpangan khusus kebutuhan gizi
sebagai akibat kelainan metabolisme (termasuk malnutrisi), perawatan khusus dan lainnya
tidak diperhitungkan dalam Angka Kecukupan Gizi.
a) Pertumbuhan
b) Umur
d) Ukuran tubuh
Gizi meliputi pengertian yang luas, gizi bukan hanya sekedar membahas
mengenai jenis makanan serta manfaat yang bisa diakibatkan pada tubuh manusia.
Namun gizi juga membahas tentang proses mendapatkan dan pengolahan serta
pertimbangan yang perlu dilakukan dalam upaya menciptakan kestabilan
kesehatan.
2. Tuti sunardi
3. Nirmala devi
4. Chairinniza k. Graha
Gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan, dimana semua
unsur-unsur tersebut mampu menciptakan sesuatu yang bersifat positif pada
tubuh seseorang yang mengkonsumsinya dan menjadikannya lebih sehat.
Fungsi Gizi Ada enam macam zat gizi yang kita kenal yaitu : karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Dalam tubuh, makanan yang kita makan akan
diurai menjadi zat gizi, zat gizi ini kemudian akan diserap oleh tubuh untuk
menjalankan fungsinya masing-masing. Fungsi zat gizi dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu:
Zat penghasil energi atau disebut juga zat tenaga adalah fungsi zat gizi yang
pertama.Zat gizi dalam makanan yang menjadi sumber energi disebut zat energi, yaitu
meliputi karbohidrat, lemak, dan protein.Zat gizi penghasil energi ini sebagian besar
dihasilkan oleh bahan makanan pokok yaitu seperti nasi, roti, kentang dsb.
Fungsi zat gizi yang kedua, yaitu sebagai zat pembangun dan pemelihara sel dan
jaringan tubuh atau disebut juga zat pembangun.Zat gizi yang berperan disini adalah
protein dan mineral.Protein dan mineral diperlukan untuk membangun sel-sel baru,
memelihara dan mengganti sel-sel yang telah rusak.Jenis makanan penghasil zat
pembangun adalah ikan, telur, susu, kacang-kacangan dll. Manfaatnya untuk
memperbaharui sel-sel tubuh yang rusak dan digantikan dengan yang baru.
Fungsi zat gizi yang terakhir, yaitu sebagai pengatur proses dalam tubuh atau
disebut juga zat pengatur. Zat gizi yang berperan dalam proses pengaturan tubuh adalah
protein, vitamin, mineral dan air. Makanan penghasil zat pengatur ialah sayuran dan
buah-buahan.
Zat-Zat Gizi Zat gizi merupakan substansi yang diperoleh dari makanan dan digunakan
untuk pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh.Zat gizi dapat dibagi
menjadi zat gizi organik dan zat gizi anorganik.Zat gizi organik terdiri dari karbohidrat,
lemak, protein, dan vitamin.Sedangkan zat gizi anorganik terdiri dari mineral dan
air.Selain itu, zat gizi dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya, berdasarkan
fungsinya, dan berdasarkan jumlahnya.
Zat gizi berdasarkan fungsinya bagi tubuh dapat kita kategorikan menjadi:
a. Sumber tenaga bagi tumbuh: Zat gizi yang tergolong sumber tenaga adalah
karbohidrat, lemak, dan protein.
b. Pembangun dan penjaga tubuh: Zat gizi yang berfungsi sebagai pembangun dan
penjaga tumbuh adalah protein, lemak, mineral, dan vitamin.
c. Pengatur proses kerja di dalam tubuh: Zat gizi yang diperlukan untuk mengatur
proses metabolisme di dalam tubuh adalah protein, mineral, vitamin, dan air.
Zat gizi berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh terbagi menjadi dua yaitu:
a. Zat gizi makro: zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah
besar dengan satuan gram yang di butuhkan oleh tubuh. Zat gizi makro yang
dibutuhkan oleh tubuh adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
b. Zat gizi mikro: Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah kecil atau sedikit. Zat gizi yang termasuk dalam kelompok zat gizi mikro
adalah mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk
sebagian besar mineral dan vitamin.
Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara
jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Adapun zat-zat gizi yang
diperlukan yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.:
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan zat gizi utama sebagai sumber energi bagi tubuh.
Terpenuhinya kebutuhan tubuh akan karbohidrat akan menentukan jumlah energi
yang tersedia bagi tubuh setiap hari.
a) Fungsi
Fungsi karbohidrat dalam tubuh antara lain :
Sebagai sumber energy
Pemberi rasa manis pada makanan
Penghemat protein
Pengatur metabolisme lemak
Membantu pengeluaran feses
b) Sumber-Sumber
c) Kebutuhan sehari
Bila tidak ada karbohidrat asam amino dan gliserol yang berasal dari
lemak dapat diubah menjadi glukosa untuk keperluan energi otak dan sistem
saraf pusat.Oleh sebab itu, tidak ada ketentuan tentang kebutuhan karbohidrat
sehari untuk manusia. Untuk memelihara kesehatan, WHO (1990)
menganjurkan agar 50-65% konsumsi energi total berasal dari karbohidrat
komplek dan paling banyak hanya 10% dari gula sederhana. Rata-rata
konsumsi energi berasal dari karbohidrat penduduk Indonesia menurut biro
pusat statistik tahun 1990 adalah sebesar 72%.Demikian pula tidak ada
anjuran kebutuhan sehari secara khusus untuk serat makanan.Lembaga kanker
Amerika menganjurkan makan 20-30 gram serat dalam sehari.
a) Fungsi
Lemak mempunyai fungsi yang cukup banyak, lemak dalam bahan pangan
berfungsi sebagai :
Sumber energi, dimana tiap gram lemak menghasilkan sekitar 9-9.3 kkal/g.
Menghemat protein dan tiamin
Membuat rasa kenyag lebih lama, sehubungan dengan dicernanya lemak
lebih lama.
Pemberi cita rasa dan keharuman yang lebih baik
Memberi zat gizi lain yang dibutuhkan tubuh.
Penyebab:
Konsumsi, jumlah dan jenis pangan dipengaruhi oleh banyak faktor. faktor-
faktor yang sangat mempengaruhi konsumsi pangan adalah jenis, jumlah produksi dan
ketersediaan pangan. Untuk tingkat konsumsi lebih banyak ditentukan oleh kualitas
dan kuantitas pangan yang dikonsumsi. Kualitas pangan mencerminkan adanya zat
gizi yang dibutuhkan oleh tubuh yang terdapat dalam bahan pangan, sedangkan
kuantitas pangan mencerminkan jumlah setiap gizi dalam suatu bahan pangan. Untuk
mencapai keadaan gizi yang baik, maka unsur kualitas dan kuantitas harus dapat
terpenuhi. Selain itu Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan sumber
karbohidrat rumah tangga adalah sebagai berikut pertama pengeluaran beras
dipengaruhi oleh harga beras sendiri, singkong, dan pendidikan ibu rumahtangga
kedua pangsa pengeluaran singkong dipengaruhi oleh harga singkong sendiri, harga
beras, harga ubi jalar, harga mie dan tingkat pendidikan kepala rumahtangga, ketiga
pangsa pengeluaran untuk konsumsi ubi jalar dipengaruhi oleh harga ubi jalar sendiri,
harga singkong, harga kentang, harga mie, pendidikan ibu rumahtangga dan
pendapatan keempat pangsa pengeluaran konsumsi kentang dipengaruhi oleh harga
kentang sendiri, harga ubi jalar, harga mie, tingkat pengeluaran rumahtangga,
pendidikan kepala rumahtangga dan pendapatan kelima pangsa pengeluaran mie
dipengaruhi oleh harga singkong, harga ubi jalar, harga kentang, harga mie sendiri,
pengeluaran pangan, pendapatan dan wilayah tempat tinggal rumahtangga.
faktor- faktor dominan yang mempengaruhi pola konsumsi pangan
rumahtangga petani sayuran adalah pendapatan, jumlah anggota rumahtangga,
investasi pendidikan, pengeluaran kesehatan, dan pengeluaran sandang dan papan.
Faktor yang tidak mempengaruhi pola konsumsi pangan secara signifikan yaitu lama
pendidikan dan jenis mata pencarian petani. Terdapat perbedaan pola konsumsi
pangan sumber protein dan energi dengan adanya perbedaan jumlah anggota rumah
tangga nelayan dan penerimaan, dimana semakin banyak jumlah anggota rumah
tangga maka konsumsi protein dan energi semakin berkurang, dan semakin tinggi
penerimaan maka konsumsi jenis makanan nasi semakin kecil. Jumlah anggota
rumah tangga dan penerimaan berpengaruh signifikan terhadap pola konsumsi pangan
dan gizi rumah tangga nelayan sedangkan pendidikan tidak berpengaruh terhadap
pola konsumsi pangan dan gizi rumah tangga nelayan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pola konsumsi pangan merupakan susunan jenis dan jumlah pangan yang
dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu.Keadaan kesehatan
gizi tergantung dari tingkat konsumsi.Tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas serta
kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjukkan dan perbandingannya yang satu
terhadap yang lain. Kuantitas hidangan menunjukkan kuantum masing-masing zat gizi
terhadap kebutuhan tubuh, baik dari sudut kualitas maupun kuantitasnya, maka tubuh
akan mendapat kondisi kesehatan gizi yang sebaik-baiknya Pola Konsumsi Pangan,
adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah bahan makanan rata-rata
perorang perhari yang umum dikonsumsi/dimakan penduduk dalam jangka waktu
tertentu. Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Pangan
yangdikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara pengolahanya. Di
masyarakatdikenal pola pangan atau kebiasaan makan yang ada pada masyarakat
dimanaseseorang anak hidup.Pangan, merupakan segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan
sebagai makanan dan minuman bagi konsumsi manusia termasuk bahan tambahan
pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan dari atau pembuatan makanan dan minuman.
Konsumsi, jumlah dan jenis pangan dipengaruhi oleh banyak faktor. faktor-
faktor yang sangat mempengaruhi konsumsi pangan adalah jenis, jumlah produksi dan
ketersediaan pangan. Untuk tingkat konsumsi lebih banyak ditentukan oleh kualitas
dan kuantitas pangan yang dikonsumsi. Kualitas pangan mencerminkan adanya zat
gizi yang dibutuhkan oleh tubuh yang terdapat dalam bahan pangan, sedangkan
kuantitas pangan mencerminkan jumlah setiap gizi dalam suatu bahan pangan. Untuk
mencapai keadaan gizi yang baik, maka unsur kualitas dan kuantitas harus dapat
terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilian, R., 2010.Pola Konsumsi Pangan Hewani dan Status Gizi Remaja
SMAdengan Status Sosial Ekonomi Berbeda di Bogor. Diakses 7 Desember
2020.http://repository.ipb.ac.id/
Arisman, 2007. Buku Ajar Ilmu Gizi Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta:
Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat. 2011. Pola Pangan Harapan Provinsi
Dinkes Jateng, 2007. Riset Kesehatan dasar 2007 Laporan Provinsi JawaTengah Di
akses 20 juni 2012. http://dinkesjatengprov.go.id
Emilia, E., 2008. Pengembangan Alat Ukur Pengetahuan, Sikap dan Praktekpada
Gizi Remaja. Diakses 23 Mei 2012.http://repository.ipb.ac.id/