PROSES KOMUNIKASI
Sebelum pengiriman pesan, sender berfikir dahulu mengenai apa yang akan disampaikan. Tahap ini
penting untuk menghindari kesalahan, ketidak jelasan, dan ketidak lengkapan pesan.
Merupakan langkah mengubah pesan informasi ke dalam berbagai bentuk simbol-simbol (sandi) baik
verbal maupun non verbal misalnya tulisan, angka, gerakan tubuh, yang mampu memindahkan
pengertian, penyampaian pesan, bagaimana pesan akan disampaikan.
Pada tahap ini sender memilih channel (saluran) untuk mengirimkah pesan, disini sender juga
berusaha agar saluran komunikasi terbebas dari hambatan.
Tahap keempat ini merupakan tahap penerimaan pesan oleh receiver (penerima) melalui panca
inderanya.
Pada tahap ini receiver mengerti atau memahami akan isi pesan yang disampaikan oleh sender
dengan mengartikan atau menterjemahkan simbol-simbol atau sandi yang diterima
Setelah pesan di terima dan dimengerti, receiver bereaksi menyampaikan feedback atas pesan yang
diterima dari sender.
Proses komunikasi ( termasuk dalam komunikasi pemasaran ) dapat dijelaskan dalam gambar berikut
ini
Gambar : Model Proses Komunikasi
Gagasan Pemahaman
MEDIA
PENGIRIM PENERIMA
DECODE ENCODE
FEED-BACK
Pemahamann Response
GANGGUAN
Gangguan fisik
Masalah Semantik
Perbedaan budaya
Ketiadaan feedback
Efek status
Ada tiga unsur pokok dalam proses komunikasi sebagaimana yang tergambar :
1. Pelaku Komunikasi
Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang menyampaikan pesan dan penerima
(receiver) atau komunikan pesan. Dalam konteks ini, komunikatornya adalah produsen atau
perusahaan, sedangkan komunikannya adalah khalayak, seperti pasar pribadi, pasar organisasi,
maupun masyarakat umum (yang berperan sebagai intiator, influencer, purchaser, dan user).
2. Material Komunikasi
b. Pesan (message), yakni himpunan berbagai simbol (oral, verbal, atau non verbal) dari suatu
gagasan. Pesan hanya dapat dikomunikasikan melalui suatu media.
d. Response yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima oleh penerima.
e. Feed-back, yaitu pesan umpan balik dari sebagian atau keseluruhan respon yang dikirim
kembali oleh penerima.
3. Gangguan (noise),
yaitu segala sesuatu yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi. Paling tidak
ada lima macam gangguan yang biasanya menghambat proses komunikasi pemasaran, yaitu
gangguan fisik, masalah semantik/bahasa, perbedaan budaya, efek status, dan ketiadaan
umpan balik.
Idealnya, setiap komunikasi berjalan lancar dan efektif namun kadang kenyataannya hal tersebut
sering tidak berjalan mulus. Hal ini disebabkan karena adanya banyak faktor yang mempengaruhi
dan menghambat atau mengganggu
Selain faktor tersebut terdapat faktor lain yang dkemukakan oleh Scoot M Cutlip & H Center yang
disebut The Seven C’S Communication :
1. Credibility (Keterpercayaan).
4. Clarity (Kejelasan).
Sri adlah juga Haryani (2001) menambahkan factor komunikator yang mempengaruhi komunikas
selain factor kredibilitas komunikator factor daya tarik komunikator. Menurutnya komuniikasi akan
lebih efektif bila komunikatornya memiliki daya tarik yang positif dimata komunikan. Daya tarik
dapat diperoleh karena popularitas,kesamaan ideology, geografi, hobi, profesi, dan bahasa. Motivasi
juga dapat mempengaruhi intensitas tanggapan seseorang terhadap pesan yang disampaikan/yang
diterima.
4. Rintangan Jarak.
5. Rintangan Latar Belakang : Sosial (Budaya), latar belakang pendidikan, dalam taraf
Horisontal setingkat lain bidang maupun taraf vertikal.
6. Rintangan Perilaku : Seperti Lack Of Attention, Hallo Effect, pandangan yang stereotype,
apatis, prasangka, dan lain-lain.
C. KLASIFIKASI KOMUNIKASI
2. Menurut Jenisnya :
a. Komunikasi Verbal
a. Komunikasi Lesan
Dapat didokumentasikan.
a. Komunikasi formal
b. Komunikasi informal
a. Komunikasi internal
b. Komunikasi external
a. Upward Communication
b. Downword Communication
c. Komunikasi Horizontal
d. Komunikasi diagonal
c. Komunikasi organisasi
d. Komunikasi Publik
D. TEKNIK BERKOMUNIKASI
Agar berkomunikasi dapat berjalan dengan baik maka diperlukan beberapa teknik-teknik
berkomunikasi :
3. Mendengarkan :
4. Memberi Penjelasan :
a. Menggunakan bahasa yang mudah dan langsung untuk menyampaikan maksud anda.
5. Selaraskan perkataan anda yaitu bagaimana cara anda menyampaikan. Gunakan bahasa
tubuh yang sesuai dengan pesan verbal.
6. Bertelepon :
a. Harus dengan antusias, tunjukkan dengan suara yang bersemangat, dengan tersenyum.
b. Memberi salam dan menyebut nama perusahaan.
c. Gunakan ungkapan yang ramah.
d. Bila tidak jelas harus bertanya.
e. Tidak menyela sebelum lawan selesai berbicara.
f. Dengarkan isi pesannya, bukan sekedar kata-katanya.
g. Berikan kata selingan untuk menunjukkan bahwa anda masih bersamanya.
h. Persiapan catatan sebelumnya.
i. Hindari membuat asumsi/ kesimpulan tentang apa yang menghinakan mereka katakan.
f. Kemukakanlah fakta dan opini dalam uraian yang sistematis dan logis.
i. Janganlah mengkritik.
j. Janganlah ngotot.
k. Janganlah emosional.
9. Saat berkomunikasi dalam kelompok besar. Yaitu kelompok komunikan yang jumlahnya
banyak :
c. Perintah harus tetap disampaikan dengan sopan dan kata-kata yang jelas. Sesuaikan
dengan tingkat pemahaman komunikan.
f. Perintah yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan dan fungsi yang diberi
perintah.
l. Harus jelas siapa yang diberi perintah & kepada siapa dia harus melapor/
bertanggungjawab.