Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cynthia Veronica

NIM : 4173210005
Kelas : Kimia Nondik 2017
UTS KIMIA FARMASI

1. Sediaan obat memiliki berbagai bentuk dan setiap bentuk sediaan harus melalui tahap
evaluasi sebelum beredar dipasaran. Jelaskan evaluasi sediaan parenteral emulsi dosis
berganda!
Jawab :
Sediaan parenteral yaitu sediaan yang digunakan tanpa melalui mulut atau
dapat dikatakan obat dimasukkan de dalam tubuh selain saluran cerna (langsung ke
pembuluh darah) sehingga memperoleh efek yang cepat dan langsung sampai sasaran.
Misal suntikan atau insulin.
PembuatanPembuatan sediaan yang akan digunakan untuk injeksi harus hati-
hati untuk menghindari kontaminasi mikroba dan bahan asing. Cara Pembuatan Obat
yang Baik (CPOB) mensyaratkan pula tiap wadah akhir injeksi harus diamati satu
persatu secara fisik. Kemudian, kita harus menolak tiap wadah yang menunjukkan
pencemaran bahan asing yang terlihat secara visual. SebelumSebelum beredar di
pasaran maka setiap bentuk sediaan harus melalui tahap evaluasi. Tahap evaluasi
sediaan para mental emulsi dosis berganda adalah sebagai berikut:
1. Potensi/Kadar
Penentuan kadar dilakukan dengan pektoskopi UV, HPLC, Spektroskopi IR.
2. pH
Adanya perubahan pH mengindikasikan telah terjadi penguraian obat atau
interaksi obat dengan wadah.
3. Warna
Perubahan warna umumnya terjadi pada sediaan parenteral yang disimpan pada
suhu tinggi (> 40oC). Suhu tinggi menyebabkan penguraian.
4. Kekeruhan
Alat yang dipakai adalah Tyndall, karena larutan dapat menyerap dan
memantulkan sinar. Idealnya larutan parenteral dapat melewatkan 92-97% pada
waktu dibuat dan tidak turun menjadi 70% setelah 3-5 tahun.Terjadinya
kekeruhan dapat disebabkan oleh: benda asing, terjadinya pengendapan atau
pertumbuhan mikroorganisme.
5. Bau
Pemeriksaan bau dilakukan secara periodik terutama untuk sediaan yang
mengandung sulfur atau anti oksidan.
6. Toksisistas
Lakukan uji LD 50 atau LD 0 pada sediaan parenteral selama penyimpanan.
7. Evaluasi Wadah
Wadah dosis ganda, adalah wadah kedap udara yang memungkinkan pengambilan
isinya perbagian berturut-turut tanpa terjadi perubahan kekuatan, kaulitas atau
kemurnian bagian yang tertinggal.
8. Keseragaman bobot
Uji keseragaman bobot dilakukan untuk mengetahui keseragaman sediaan dan
memastikan bahwa setiap obat mengandung sejumlah bahan aktif dengan takaran
yang tepat dan merata
9. Keseragaman volume
Diletakkan pada permukaan yang rata secara sejajar lalu dilihat keseragaman
volume secara visual.

2. Penyakit dapat digalongkan menjadi 2 bagian besar yaitu penyakit kausatif dan
simptomatik. Jelaskan perbedaan kedua jenis penyakit tersebut dan berikan contoh!
Jawab :
Penyakit simptomatis adalah penyakit yang merupakan suatu gejala yang belum
dapat ditentukan secara pasti penyebabnya.
Contoh penyakit simptomatis :
1. Nyeri
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yg mempengaruhi seseorang
daneksitensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Nyeri
berdasarkan durasi terbagi atas :akut dan kronis

2. Demam
Demam adalah peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang
berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus , suhu tubuh
normal berkisar antara 36, 5-37,2°C.

3. Diare
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair bahkan dapat berupa air dengan frekuensi yang lebih sering
dalam satu hari

4. Konstipasi
Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan dimana seorang manusia
mengalami tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan
dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya.

Penyakit yang bersifat kausal adalah penyakit yang ditimbulkan oleh suatu sebab
tertentu, misalnya karena terjadinya infeksi oleh jasad renik atau oleh suatu sebab lain
yang bersifat spesifik. Contoh penyakit Kausal:
 Basil mycobacterium tubberculosa adalah benih penyakit yg spesifik untuk
penyakit tubberculosis (TBC)
 Plasmodium falcifarum adalah parasit bersel tunggal yang menyebabkan
timbulnya penyakit malaria tropika
 Karena pengaruh zat karsinogen, sekelompok sel mendadak menjadi liar,
memperbanyak diri secara pesat, memusnahkan jaringan disekitarnya sehingga
timbul pembengkakkan atau benjolan yg di sebut tumor.
3. Berikut ini terdapat berbagai kasus penyakit yang terjadi dalam masyarakat. Berikan
penjelasan terkait jenis obat, dosis serta interaksi yang terjadi antar obat dan makanan.
(13) Seorang pasien berusia 5 tahun menderita demam, batuk dan pilek. Dokter
meresepkan amoksisilin sirup3x sehari 1 sendok makan, Flurin DMP 3x sehari 1
sendok makan.
Jawab :
Amoxicillin adalah obat untuk mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri. Obat
antibiotik ini tersedia dalam bentuk tablet maupun sirup. Amoksisilin atau amoxicillin
akan menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan infeksi di organ paru-
paru, saluran kemih, kulit, serta di bagian telinga, hidung, dan tenggorokan. Dosis
amoxicillin berbeda pada tiap penderita, tergantung pada jenis dan keparahan infeksi.
Dosis konsumsi amoxicillin yang umumnya diberikan pada orang dewasa adalah 250-
500 mg 3 kali sehari, atau 500-875 mg 2 kali sehari. Dosis amoxicillin untuk anak-
anak serta dosis suntik amoxicillin akan disesuaikan dengan berat badan dan jenis
infeksi.
Berikut ini adalah beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi jika amoxicillin
digunakan bersama obat lain:
a. Meningkatnya risiko perdarahan, jika digunakan dengan obat pengencer
darah.
b. Meningkatnya risiko alergi, jika digunakan dengan allopurinol.
c. Meningkatnya efek samping amoxicillin, jika digunakan dengan
probenecid.
d. Menurunnya efektivitas amoxicillin, jika digunakan dengan
chloramphenicol, makrolid, sulfonamida, dan tetracycline HCl.

Flurin DMP adalah obat untuk mengatasi gejala flu. Obat ini termasuk
dalam golongan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Flurin DMP kaplet
mengandung zat aktif parasetamol, klorfeniramin maleat, pseudoefedrin HCl, dan
dekstrometorfan HBr. Dosis penggunaan Flurin DMP adalah dewasa dan anak >12
tahun: 3 kali sehari 3-4 sendok takar 5ml. Anak 6-12tahun: 3 kali sehari 2 sendok
takar 5ml. Anak 2-6tahun: 3 kali sehari 1 sendok takar 5ml. Efek samping yang
ditimbulkan saat mengonsumsi Flurin DMP adalah mengantuk, gangguan pencernaan,
gangguan psikomotor, takikardia, aritmia, mulut kering, palpitasi, retensi urin,
kerusakan fungsi hati pada pemberian dosis besar dan jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai