WAHAM
Disusun Oleh :
Irma Setiani
1911515090
FAKULTAS KESEHATAN
2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN
WAHAM
2. Klasifikasi Waham
a. Menurut shives 2012, waham dibagi menjadi:
1) Waham persecutory/kejar : waham ini percaya bahwa ada yang
bersengkokol melawan, memata-matai, meracuni, atau dibius, ditipu, dan
difitnah jahat.
2) Waham cemburu : seseorang meyakini bahwa orang yang di cintai atau
orang yang di sayangi atau orang penting lainnya adalah setia. Waham ini
terjadi biasanya pada seseorang yang dengan penyakit psikiatri
sebelumnya
3) Waham erotomatic : keyakinan bahwa seseorang yang berstatus social
tinggi atau seorang public figurw mencintainya, keyakinan ini biasanya
terjadi pada wanita.
4) Waham kebesaran : seseorang meyakini bahwa dirinya memiliki
kedudukan penting atau sebagai orang yang penting. (mis. Seseorang
meyakini bahwa dirinya adalah seorang yang membuat penemuan
penting)
5) Waham somatik : keyakinan bahwa dirinya mengalami kecacatan akan
tetapi dalam pemeriksaan medis tidak terjadi gangguan.
b. Waham ada beberapa tipe menurut (townsend, 2014) adalah sebagai berikut:
1) Tipe Erotomatic
Individu percaya bahwa seseorang, biasanya dari status yang lebih tinggi,
jatuh cinta dengan dia. Orang terkenal sering subyek waham erotomatic.
Kadang-kadang waham dirahasiakan, tetapi bebrapa orang mugkin
mengikuti, menghubungi, atau jika tidak mencoba untuk mengajar obyek
khayalan mereka.
2) Tipe Kebesaran
Individu dnegan waham megah memiliki irasional ide-ide tentang nilai
mereka sendiri, bakat, pengetahuan, atau kekuasaan. Mereka mungkin
percaya bahwa mereka memiliki hubungan khusus dengan orang terkenal
atau bahkan menganggap identitas orang terkenal (percaya bahwa orang
yang sebebnarnya adalah seorang penipu)
3) Tipe Cemburu
Isi waham cemburu berpusat pada gagasan bahwa pasangan seksual
seseorang tidak setia. Idenya adalah tidak rasional dan tanpa sebab, tetapi
indivisu dengan pencarian khayalan bukti untuk membenarkan keyakinan.
Pasangan seksual dihadapkan (dan kadang-kadang diserang secara fisik)
mengenai perselingkuhan dibayangkan.
4) Tipepersecutory
Dalam wahma persecutory, yang plaing umum jenis, individu percaya
bahwa mereka sedang dianiaya atau dengki diperlakukan dalam beberapa
cara. Sering termasuk yang diplotan terhadap, ditipu, diikuti dan memata-
matai, keracunan, atau dibius. Individu mungkin terobsesi dan membesar-
besarkan sebuah penolakan sedikit (baik nyata atau membayangkan)
sampai menjadi focus dari system waham
5) Tipe Somatic
Individu dengan waham somaic percaya mereka memiliki jenis kondisi
medis umum.
6) Tipe Campuran
Ketika gangguan dicampur, waham yang menonjol, tapi ada satu tema
yang dominan.
3. Rentang Respons
Adaptif Maladaptif
2. Stressor Pencetus
a. Biologi
Stressor biologi hubungan langsung dengan respon neurologis yang
maladaptive termasuk.
1) Gangguan dalam putaran umpan balik yang mengatur proses
informasi
2) Abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif
menanggapi rangsangan.
b. Stress lingkungan
Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang
berinteraksi dengan stressor lingkungan untuk menentukan
terjadinya gangguan perilaku.
c. Pemicu gejala
Prekusor dan stimuli yang sering menimbulkan episode baru suatu
penyakit. Pemicu yang biasanya terdapat pada respon neurobiologist
yang maladaptive berhubungan dengan kesehatan lingkungan, sikap
dan perilaku individu (Struat and Laraia,2005).
4. Mekanisme Koping
a. Regresi
Menghindari stress kecemasan, dengan menampilkan perilaku
kembali seperti pada perkembangan anak.
b. Proyeksi
Keinginan yang tidak dapat di toleransi, mencurahkan emosi kepada
orang lain karena kesalahan yang di akui sendiri.
c. Menarik diri
Reaksi yang di tampilkan dapat berupa reaksi fisik maupun
psikologi. Reaksi fisik yaitu individu pergi atau lari menghindari
sumber stressor, sedangkan reaksi psikologi individu menunjukan
perilaku apatis, mengisolasi diri tidak berminat, sering disertai rasa
takut dan bermusuhan. (Stuart and Laria,2005)
5. Sumber Koping
Sumber koping individu harus dikaji dengan pemahaman terhadap
perilaku, kekuatan dapat meliputi seperti model intelegensia atau
kreaktivitas yang tinggi.
Orang tua secara aktif mendidik anak-anak dan dewasa muda tentang
keterampilan koping karena mereka biasanya tidak hanya belajar dari
pengamatan
Sumber keluarga dapat berupa pengetahuan tentang penyakit, financial
yang cukup, ketersediaan waktu, tenaga dan kemampuan untuk
memberikan dukungan secara berkesinambungan (Stuart,2010).
Kondisi keluarga yang perlu dikaji adalah komunikasi dalam keluarga
baik waktu maupun kualitasnya, kemungkinan kegiatan sehari-hari yang
dapat klien lakukan baik perawatan diri maupun kegiatan sehari-hari.
(Keliat,2010)
Kategori Waham,(Keliat2010)
1. Waham sistematis : konsisten, berdasarkan pemikiran mungkin
terjadi walau hanya teoritis
2. Waham nonsistematis : tidak konsisten, yang secara logis dan
teoritis tidak mungkin.
6. Manifestasi Klinis WAHAM
Waham mungkin aneh atau non aneh. Individu yang dominan (kasus
primer atau inducer) biasanya memiliki gangguan psikotik kronis dengan
menonjol, bahwa individu tunduk (kasus skunder) mulai percaya,
individu tunduk biasanya sehat, tetapi sering kurang cerdas, mudah
tertipu, lebih pasif, atau lebih kurang harga diri dari pada individu yang
dominan (Sadock & Sadock,2010).
Waham umumnya ditandai dengan kecurigaan ekstrim.kecemburuan,
dan ketidak percayaan dalam pengaturan klinis psikiatri. Gejala klinis
lain termasuk isolasi social, perilaku eksentrik, kecemasan, depresi, klien
mengatasinya dengan pikiran waham (Shives,2012)
C. POHON MASALAH
1. Menurut kliat dkk (2005) pohon masalah perilaku kekerasan adalah sebagai berikut:
Risiko perilaku kekerasan
e. Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia atau meninggal, diucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan sensori persepsi : halusinasi
2. Diagnosis medis : skizofrenia
E. Rencana tindakan
No Pertemuan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasional
1. Intervensi spesialis
a.Terapi individu : terapi kognitif,CBT,gestalt,penghentian pikiran
b.Terapi kelompok : logoterapi, terapi supportif
c.Terapi keluarga : terapi sistem keluarga ,psikoedukasi
d.Terapi komunitas : assertive community (SAK,FIK,UI,2014)
DAFTAR PUSTAKA
FIK-UI, (2014). Standar asuhan keperawatan : spesialis keperawatan jiwa, workshops kw-
7,faakultas ilmu keperawatan ,universitas indonesia,jakarta
Kusumo, Ns. Satrio; dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandar Lampung. LP2M
IAIN Raden Intan Lampung.
Kusumo, Ns. Satrio; dkk. 2018. Panduan Penegakan Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Pemanfaatan di Area Klinik dan Pengajaran Keperawatan. Surabaya. CV. Gemilang.