PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Filosofi, teori, dan konsep dasar perencanaan”. Penulis menyadari bahwa
didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dari materi maupun cara penulisannya.
Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah
hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran, serta usul guna penyempurnaan
karya tulis ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Perencanaan adalah salah satu dari fungsi manajemen yang sangat penting. Bahkan
kegiatan perencanaan ini selalu melekat pada kehidupan kita sehari-hari. Sebuah rencana
(planning) akan sangat berpengaruh pada sukses atau tidaknya suatu kegiatan. Karena itu
pekerjaan yang baik adalah yang direncanakan dan sebaiknya dilakukan sesuai dengan
apa yang telah direncakan. Begitu juga dalam melakukan pembangunan, setiap
pemerintah memerlukan perencanaan yang matang terhadap pembangunan yang akan
dilakukan.
Perencanaan diperlukan baik dalam perencanaan sosial ekonomi maupun perencanaan
pembangunan, karena perencanaan ini merupakan dasar dalam mengambil keputusan dan
tidakan. Perlu diketahui perencanaan diperlukan dalam setiap kegiatan baik kegiatan yang
bersifat formal maupun nonformal, atau kegiatan organisasi, perusahaan maupun
masyarakat tidak lepas dari yang namanya perencanaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
masyarakat, rohaniwan, dunia usaha, kelompok profesional, organisasi-organisasi
non-pemerintah. perencanaan partisipatif adalah metode perencanaan pembangunan
dengan cara melibatkan warga masyarakat yang diposisikan sebagai subyek
pembangunan.Menurut penjelasan UU. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional: “perencanaan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan
semua pihak yang berkepentingan terhadap pembangunan.
A. Pengertian Teori
Teori tidak lain adalah sebuah rangkaian dalil. Dengan kata lain, dalil adalah
unsur utama pembentuk teori. Namun demikian, tidak semua rangkaian dalil dapat
digolongkan sebagai teori. Rangkaian dalil dapat disebut teori hanya jika memenuhi
syarat keterpaduan. Keterpaduan itulah yang akan memberikan gambaran (abstraksi)
tentang “dunia nyata” yang dijelaskan oleh teori bersangkutan. Bila terdapat dua teori
yang memberikan gambaran yang berbeda mengenai “dunia nyata” yang sama, dapat
dinyatakan bahwa kedua teori tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda. Perbedaan
spesifikasi tersebut dapat terjadi karena masing-masing teori mengandung konsep
yang berbeda serta memiliki rangkaian dalil yang berlainan.
B. Teori Perencanaan
Berkenaan dengan teori perencanaan, perlu selalu diingat akan adanya dua istilah
yang sering digunakan, yaitu theory of planning dan theory in planning. Berkaitan
dengan kedua istilah ini, pengertian “teori perencanaan” pun dapat dibedakan atas
3
dua pendapat. Jika mengacu pada istilah yang pertama yaitu “theory of planning”,
teori perencanaan dapat dimaknai sebagai ide atau gagasan yang menjelaskan tentang
upaya untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan.
Upaya tersebut digambarkan sebagai sebuah prosedur yang terangkai secara logis
sehingga dapat menjelaskan tahapan yang harus dilalui untuk tercapainya suatu
tujuan. Pengertian tentang teori perencanaan yang berbeda akan Anda peroleh apabila
Anda mengacu pada istilah yang kedua yaitu “theory in planning”.
Berkenaan dengan istilah perencanaan, Coleman Woodbury mendefinisikan
perencanaan sebagai “the process of preparing, in advance, and in a reasonably
systematic fashion, recommendations for policies and courses of action, with careful
attention given to their possible by-products, side effects, or „spillover effects”.
Berdasarkan pengertian ini, perencanaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang
mencakup persiapan, pemilihan alternatif, serta pelaksanaan yang dilakukan secara
logis dan sistimatik sehingga berbagai kemungkinan yang diakibatkan dapat
diprakirakan dan diantisipasi.
Mencermati pengertian ini, dapat dipahami bahwa bagaimana pun baiknya
perencanaan, akan selalu menimbulkan dampak positif dan dampak negatif. Oleh
karena itu, setiap perencana harus dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang
timbul akibat dari implementasi rencana yang dibuatnya.
Conyers & Hills (1994) mendefinisikan perencanaan sebagai suatu proses yang
bersinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai
alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa
yang akan datang. Sedangkan menurut Yulius Nyerere perencanaan merupakan proses
memilih diantara berbagai kegiatan yang diinginkan karena tidak semua yang diinginkan
itu dapat dilakukan dan dicapai dalam waktu yang bersamaan. Sedangkan Arsyad
(2002), menyatakan ada 4 (empat) elemen dasar perencanaan yakni:
a) Merencanakan berarti memilih
b) Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya
c) Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan
d) Perencanaan untuk masa depan.
4
Perencanaan adalah sebuah konsep yang terencana dan disusun secara sistematis oleh
suatu badan tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Perencanaan adalah pemilihan dan
penetapan kegiatan, selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh
siapa. Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah
ditetapkan dan haruslah diimplementasikan.
A. Tujuan Perencanaan
Tujuan perencanaan menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter dalam
Wikipedia adalah (1) memberikan pengarahan yang baik; (2) mengurangi
ketidakpastian; (3) meminimalisir pemborosan; (4) menetapkan tujuan dan standar
yang digunakan dalam fungsi selanjutnya yaitu proses pengontrolan dan evaluasi.
Tujuan perencanaan dari masing-masing proses perencanaan sebagai berikut:
1. Perencanaan teknokrat
Tujuannya untuk membangun perencanaan strategis dan perencanaan kontingensi,
menetapkan ketentuan-ketentuan, standar, prosedur petunjuk pelaksanaan serta
evaluasi, pelaporan dan langkah taktis untuk menopang organisasi (Tomatala,
2010).
2. Perencanaan partisipatif
Tujuannya agar masyarakat diharapkan mampu mengetahui permasalahannya
sendiri di lingkungannya, menilai potensi SDM dan SDA yang tersedia, dan
merumuskan solusi yang paling menguntungkan.
3. Perencanaan top down
Tujuannya adalah untuk menyeragamkan “corak”, karena perencanaan top down
menurut Djunaedi (2000) dalam kegiatan perencanaan kota dan daerah dilakukan
dengan mengacu pada corak yang seragam yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
dan mengikuti “juklak dan juknis” (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis).
4. Perencanaan bottom up
Tujuan adalah untuk menghimpun masukan dari “bawah”, karena menurut
Sumarsono (2010), apabila di Indonesia perencanaan bottom up dimulai dari
tingkat desa, yang biasanya dihadiri oleh mereka yang ditunjuk peraturan
perundangan ataupun kebijakan lain, misalnya melalui kegiatan Musyawarah
Pembangunan Desa (Musbangdes) atau Musyawarah Rencana Pembangunan Desa
(Musrenbangdes).
5
B. Jenis – jenis perencanaan
1. Jenis Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup
a) Rencana Strategis (Strategic Planning) merupakan suatu perencanaan yang
didalamnya terdapat uraian mengenai kebijakan jangka panjang dan waktu
pelaksanaan yang cukup lama. Pada umumnya untuk jenis perencanaan ini sangat
sulit untuk dirubah.
b) Rencana Taksis (Tactical Planning) ialah salah satu perencanaan yang didalamnya
terdapat uraian kebijakan yang bersifat jangka pendek dan mudah disesuaikan
dengan aktivitas selama tujuannya masih sama.
c) Rencana Terintegrasi (Integrated Planning) yakni sebuah perencanaan yang
didalamnya terdapat penjelasan secara menyeluruh dan sifatnya terpadu.
2. Jenis Perencanaan Berdasarkan Tingkatan
a) Rencana Induk (Master Plan) yaitu segala perencanaan yang hanya fokus pada
kebijakan organisasi dengan tujuan jangka panjang dan memiliki ruang lingkup
yang luas.
b) Rencana Operasional (Operasional Planning) adalah berbagai perencanaan yang
berfokus pada pedoman atau petunjuk pelaksanaan dari program-program
organisasi
c) Rencana Harian (Day To Day Planning) sebagai perencanaan yang didalamnya
terdapat aktivitas harian yang sifatnya rutin.
3. Jenis Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu
a) Rencana Jangka Panjang (Long Trem Planning) merupakan sebuah perencanaan
yang dibuat untuk jangka panjang yaitu 10 – 25 tahun kemudian.
b) Rencana Jangka Menengah (Medium Range Planning) ialah salah satu
perencanaan yang dibuat untuk jangka waktu 5-7 tahun kemudian.
c) Rencana Jangka Pendek (Short Range Planning) yaitu segala perencanaan yang
dibuat dan hanya berlaku kurang lebih selama 1 tahun.
7
Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk meningkatkan pendapatan
perkapita.
Usaha untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi. Hal ini seringkali disebut
sebagai usaha diversifikasi ekonomi.
Usaha perluasan kesempatan kerja.
Usaha pemerataan pembangunan sering disebut sebagai distributive justice.
Usaha pembinaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang
kegiatan-kegiatan pembangunan.
Usaha secara terus menerus menjaga stabilitas ekonomi.
8
b) Agar perkembangan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi menjadi lebih mantap.
c) Agar tercapai stabilitas ekonomi dalam menghadapi siklus konjungtur.
F. Pendekatan Perencanaan
Ada 2 (dua) bentuk pendekatan perencanaan pembangunan yang ada di bangsa ini.
Hal ini juga perlu diperhatikan agar dalam melakukan sebuah pembangunan, tim
perencana sudah memikirkan sistem apa yang akan diterapkan dalam sebuah
pembangunan. Kedua bentuk pendekatan tersebut meliputi:
1. Pembangunan Sosial Budaya
Ketika kita berbicara tentang pembangunan sosial budaya maka tidak terlepas
dari pembangunan ekonomi.Oleh karena itu, hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pembangunan sosial budaya ini cenderung lebih mengarah pada aliran
pendekatan ekonomi. Hal-hal yang diperhatikan dalam dalam pendekatan
ekonomi ini antara lain:
Aliran klasik (Adam Smith)
Aliran edition
Aliran neo klasik
2. Pembangunan Politik
Pembangunan politik memerlukan usaha sistematis dan terpadu dalam
pembangunan di bidang politik atau pembinaan kewarganegaraan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pembangunan politik adalah:
Adanya doktrin yang mendasari norma dan strategi elit penguasa.
Adanya seperangkat peralatan yang menjamin komunikasi dua arah dan yang
mampu menerjemahkan komitmen politik ke dalam program operasional.
Adanya elit penguasa yang mendorong adanya pembangunan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perencanaan Pembangunan adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan yang
melibatkan berbagai unsur didalamnya guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber-
sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu
lingkungan, wilayah atau daerah dalam jangka waktu tertentu.
Proses penyusunan rencana baik itu jangka panjang, menengah, maupun tahunan
dapat dibagi dalam empat tahap yaitu Penyusunan Rencana, Penetapan Rencana,
Pengendalian Pelaksanaan Rencana, dan Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Periode Sebelumnya.
Perencanaan Pembangunanmempunyai tujuan pokok dan fungsi yaitu mendukung
koordinasi antar pelaku pembangunan; menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan
sinergi antar daerah, waktu dan fungsi pemerintah, baik pusat maupun daerah; menjamin
keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan; mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan;
menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, dan adil. Ada dua
bentuk pendekatan perencanaan pembangunan yang ada di bangsa ini yaitu Pembangunan
Sosial Budaya dan Pembangunan Politik.
3.2. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12