KONTRAKTOR PELAKSANA
PT. JAYA SAE KONSUL
PENDAHULUAN
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
LATAR BELAKANG
Metode pelaksanaan ini diajukan PT. JAYA SAE KONSUL, di dalam memulai suatu pekerjaan
yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kerja pada proyek Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
Tujuan pembuatan metode pelaksanaan kerja ini adalah sebagai acuan/arahan dalam melaksanakan
pekerjaan di lapangan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan baik biaya, mutu dan
waktu. Metode Kerja ini mencantum sistem kerja lapangan yang akan dipakai mulai dari awal
proyek hingga selesainya proyek yang dimulai dari Site Management hingga Quality Control serta
hubungan unsur-unsur pelaksanaan proyek yang terkait selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
Dengan adanya perencanaan metode yang tetap/baik, maka diharapkan proyek dapat diselesaikan
dengan baik.
DATA PROYEK
D PEKERJAAN TOILET
I Pekerjaan Persiapan
II Pekerjaan Toilet Pria
III Pekerjaan Toliet Wanita
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
Waktu penyelesaian Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat ini direncanakan selama 40 (empat
puluh ) hari kalender., dalam pelaksanaannya akan didukung oleh unsur-unsur terkait, sehingga
akan didapat kinerja yang maksimal.
Pada pelaksanaan proyek ini, dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan yang sesuai dengan
batasan biaya, waktu dan mutu yang telah ditentukan, kami PT. JAYA SAE KONSUL didukung
oleh:
Dengan telah terbetuknya organisasi di lapangan, juklak, jadwal pelaksanaan proyek dan rencana
pengadaan sumber daya, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan konstruksi di
lapangan.
Catatan :
Mulai proyek ditandai dengan dikeluarkannya Notice to Proceed (SPMK = Surat Perintah
Mulai Kerja, atau surat penyerahan lapangan).
Jadwal Rapat :
Kick off meeting pada umumnya dilakukan saat kegiatan proyek akan dimulai dan kalau belum
bisa di lokasi proyek dan dapat dilaksanakan di sekitar lokasi.
Peserta rapat :
Manajer Proyek, Pelaksana, Drafter , Mandor dan Pihak Ketiga.
Jadwal rapat
Setiap akan memulai pekerjaan pokok, seperti:
Pekerjaan pemancangan
Pekerjaan pengecoran, dll.
3. Rapat Harian
Rapat harian adalah rapat yang diadakan untuk merencanakan apa yang harus dikerjakan besok
harinya, serta memantau, apa yang telah dikerjakan hari ini?. Apakah sesuai dengan rencana
kerja harian?.
Peserta rapat
Rapat harian diikuti oleh Manajer Proyek, Pelaksana, Drafter , Mandor dan Pihak Ketiga
bila diperlukan.
Rapat harian dipimpin oleh Manajer Proyek.
Agenda rapat
Melakukan evaluasi apakah target yang ditentukan tercapai dan menetapkan target untuk besok
hari.
Jadwal rapat
Rapat harian dilakukan ada siang/sore hari dimana para pekerja sudah running well
mengerjakan program harian, Rapat harian jarang sore hari, karena pada pagi hari saat memulai
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
pelaksanaan proyek yang telah ditetapkan pada hari sebelumnya, dilaksanakan secara singkat (±
1 jam).
4. Rapat Mingguan
Rapat harian adalah rapat yang diadakan untuk merencanakan apa yang harus dikerjakan
minggu depannya, serta memantau apa yang telah dikerjakan minggu ini. Apakah sesuai dengan
rencana kerja mingguan.
Peserta rapat
Rapat diikuti oleh Manajer Proyek, Pelaksana, Drafter , Mandor dan Pihak Ketiga bila
diperlukan
Rapat mingguan dipimpin oleh Manajer Proyek.
Agenda rapat
o Mengevaluasi progres dan pencapaian pekerjaan yang ditargetkan minggu yang lalu.
o Membahas target penyelesaisn pekerjaan seminggu yang akan datang.
5. Rapat Bulanan
Rapat bulanan proyek umumnya dipimpin lansung oleh Manajer Proyek
Peserta rapat
o Manajer Proyek, Pelaksana, Drafter , Mandor dan pihak ketiga bila diperlukan.
Agenda rapat:
o Meninjau notulen rapat bulan lalu
o Pembahasan pencapaian Objective/Program kerja Proyek:
EBPP (Evaluasi Biaya Pelaksanaan Proyek)
Kinerja
Quality Target (mutu, house keeping, safety)
Potensial Problem
Customer Complaint
Masalah SDM
Cash Flow (remijn, dropping, pembayaran dan keuangan)
Lain-lain (inovasi, sistem dokumentasi)
Pengendalian pelaksanaan pada dasarnya adalah pemeriksaan, yaitu memeriksa apakah hasil kerja
pelaksanaan telah direalisasikan sesuai dengan rencana. Apabila hasil pemeriksaan tidak sesuai
dengan rencana, segera dibuat langkah-langkah tindak lanjut (counter-measure) agar pelaksanaan
sesuai denagn rencana. Pemeriksaan dilaksanakan secara menerus/rutin sesuai check point dan
control point. Control point bisa dikatakan sebagai hold point yaitu titik dimana plaksanaan
pekerjaan lanjutan tidak boleh dimulai sebelum pekerjaan sebelumnya selesai dilaksanakan.
Metode pelaksanaan berhubungan erat dengan aspek teknologi, dimana aplikasi teknologi terkini
perlu diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kadangkala harus ada terobosan dalam
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
metode kerja dalam menyelesaikan pekerjaan, terutama pada saat menghadapi kendala-kendala di
lapangan. Metode kerja yang dilengkapi dengan teknologi baru sangat membantu dalam mengatasi
kendala tersebut.
Metode kerja yang diterapkan pada proyek ini dibagi menjadi 5 (Lima) bagian yang saling
berhubungan dan saling melengkapi, yaitu :
Ketergantungan antar item pekerjaan dianalisa dengan akurat dan pada saat pelaksanaan
dilakukan sesuai analisa sehingga pekerjaan lebih efektif dan akurat yang menjadikan pekerjaan
lebih berjalan sistematis yang berdampak pada hasil pekerjaan yang maksimal dari sisi mutu,
waktu dan biaya.
Setiap pekerjaan selalu dimonitor dan dipastikan agar hasil pekerjaan tercapai baik Dari sisi
mutunya, waktu dan biaya. Baik dari sisi material yang sesuai dengan RKS dan BQ serta dari
sisi tenaga kerja yang kompeten. Juga alat Bantu yang dipergunakan selalu mengutamakan
keamanan dan keselamatan tenaga kerja. Serta waktu penyelesaian tidak melebihi dari waktu
yang ditentukan pada sub pekerjaan masing–masing.
Gambar Site Plan untuk menentukan Posisi direksi keet, gudang, pagar pengaman, Jalan
keluar /masuk material dan alat bantu.
Gambar Tampak Depan, Belakang, Samping
Gambar Potongan
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
Gambar Detail
Apabila gambar kerja dirasa kurang jelas dan lengkap, maka kontraktor diwajibkan membuat
gambar shop drawing yang diajukan dan dimintakan persetujuan konsultan pengawas dan
konsultan perencana sebagai perwakilan pihak Owner di lokasi pekerjaan.
PENANGANAN PEKERJAAN
Suatu Proyek dapat berjalan baik, lancar dan terjaga mutunya bila semua pihak yang berkaitan,
baik kantor maupun lapangan saling bekerja sama, saling membantu dan saling mendukung.
Selain itu, koordinasi antara pelaksana proyek dengan pengawas lapangan/manajemen
konstruksi (MK) dan pemberi tugas berjalan dengan baik. Hubungan kegiatan yang terjadi
dalam suatu proyek dapat dilihat pada ilustrasi di bawah ini, yang menjelaskan bagaimana
proyek dapat diselesaikan dengan baik.
PENGOLAHAN PENGOLAHAN MANAJEMEN
SDM KEUANGAN MUTU
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
BAGAN ORGANISASI PROYEK.
Bagan organisasi proyek yang direncanakan untuk melaksanakan pekerjaan, disesuaikan dengan
syarat–syarat yang tercantum dalam RKS, di mana semua personil yang terlibat telah
mempunyai jam terbang yang cukup dan kompeten dalam melaksanakan pekerjaannya.
PENGATURAN PROYEK
Sebelum Pelaksanaan proyek dimulai maka diadakan pengaturan awal proyek antara pimpinan
proyek dan staf pelaksana proyek yang terkait untuk melakukan koordinasi dengan Pemberi
Tugas (Owner) dan juga dengan Pengawas Lapangan.
KOORDINATOR
KOORDINATOR PROYEK
PROYEK
KANTOR
KANTOR
LAPANGAN
LAPANGAN
PENGAWAS
PENGAWAS PENANGGUNG
PENANGGUNG PEMBERI
PEMBERI
LAPANGAN
LAPANGAN JAWAB
JAWAB TUGAS
TUGAS
LAPANGAN
LAPANGAN
PROYEK
PROYEK
INSTANSI
INSTANSI
TERKAIT
TERKAIT
Management Site.
Management site disini meliputi pengukuran (site), pembersihan lahan, pengaturan tata letak baik
pagar proyek, papan nama proyek, direksi keet, gudang, barak kerja, wc sementara untuk pekerja,
air buangan penempatan material, alur sirkulasi kendaraan proyek dikondisikan agar mobil yang
masuk/keluar dapat manuver sampai 180º, tenaga kerja dan sebagainya, agar dalam Pelaksanaan
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat ini dapat berjalan sesuai waktu/jadwal yang telah
direncanakan. Untuk penempatan direksi keet dibuat se–strategis mungkin, agar dari direksi keet
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
tersebut dapat memantau kegiatan pelaksanaan proyek yang sedang berlangsung. Untuk
penempatan material pendukung pembangunan tersebut diatur sedemikian rupa baik dari segi
pengiriman material kelokasi kerja, sehingga tidak terjadi penumpukan material yang berlebihan.
Kami sebagai kontraktor juga memperkirakan kapan bahan dan peralatan yang akan digunakan
didatangkan ke lokasi proyek sehingga dapat mengatur dan memprediksikan lebih awal
pengaturan dan penempatan bahan dan peralatan secara tepat waktu dan efisien.
Contoh: Pembuatan Jadwal Tenaga Kerja dan Peralatan
a). Jadwal pengadaan tenaga kerja (manpower schedule)
Data :
Volume pekerjaan
Pembesian : 20.000 kg
Bekesting : 1.500 m3
Pengecoran beton : 21.000 m3
Pengajuan / Perijinan
3) Material / Bahan
Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan, material/bahan yang akan dipergunakan diajukan
contoh untuk mendapat persetujuan dari MK/Pengawas. Semua material yang akan
dipergunakan untuk pekerjaan ini dilengkapi dengan spesifikasi dari produsen sesuai
dengan brosur serta mengacu kepada persyaratan/RKS dan ketentuan teknik. Dalam
pelaksanaan pekerjaan ini akan dibuat juga benda uji yang dipersiapkan sesuai dengan
standart yang dipersyaratkan.
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan disini meliputi Air dan listrik kerja, Rambu-rambu proyek, Papan nama
proyek, Pembersihan Lokasi awal dan akhir (termasuk pembuangan keluar lokasi proyek),
Direksi keet / kantor sementara (sewa), Gudang bahan (sewa). Dalam pekerjaan umum
dilaksanakan pembuatan pagar terlebih dahulu sebagai tanda area pekerjaan yang akan
dilaksanakan nantinya, kemudian direksi keet dibuat se–strategis mungkin, agar dari direksi keet
tersebut dapat memantau kegiatan pelaksanaan proyek yang sedang berlangsung, gudang, papan
nama, kemudian demobilisasi peralatan berat, sehingga dalam pekerjaan pembangunan gedung
tersebut dapat menunjang pelaksanaannya serta dapat berjalan sesuai rencana.
Papannama ini berisi nama pemilik proyek, nama proyek, nama konsultan,pengawas, nama
kontraktor, nilai kontrak dan waktu pelaksanaan. Papannama ini berfungsi memberi informasi
secara tertulis kepada masyarakat sekitar bahwa tempat tersebut akan dibangun sebuah bangunan.
Papannama ditempatkan di depan lokasi proyek menghadap jalan utama agar dapat terlihat dan
terbaca dengan jelas dari luar lokasi proyek.
Bahan: Peralatan:
1. Kayu gergajian kelas IV, balok 1. Gergaji, palu, meteran
2. Triplek 2. Pacul, sekop, sendok semen, raskam
3. Cat, Paku 3. Kuas cat, pensil, penggaris
4. Semen, Pasir dan kerikil
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
2) Mobilisasi & Demobilisasi Peralatan
Mobilisasi/pengiriman peralatan dijadwalkan terlebih dahulu yang berisi keterangan tentang
lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di lapangan. Setiap
pengiriman alat harus dilengkapi dengan surat pengiriman (surat jalan dsb) dan alat benar-benar
telah diperiksa kelayakannya. Selanjutnya alat akan ditempatkan pada lokasi yang aman/dalam
base camp dan dekat dengan lokasi proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya.
Peralatan yang wajib didatangkan pada pekerjaan proyek ini antara lain:
♦ Peralatan pengangkut material urugan dan hasil galian: excavator, dump truck.
♦ Peralat pemadatan perkerasan: stamper.
♦ Peralatan ukur tanah: theodolith/waterpass, kaki tiga (three-pod), unting, bak ukur, meteran.
♦ Alat bantu : cangkul, plongki, linggis, ATK/komputer, printer dsb.
METODE PELAKSANAAN
MATERIAL++
MATERIAL
TENAGAKERJA
TENAGA KERJA
Pekerjaan pembongkaran dan pembersihan mencakup:
Pembongkaran/Pembersihan/Pemindahan kontruksi keluar dari dalam tapak/site terhadap
semua hal yang dinyatakan oleh Konsultan Pengawas/Perencana dan Direksi tidak akan
digunakan lagi, maupun yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan.
Setiap pembongkaran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga siap untuk dapat
dilaksanakan pemasangan baru, sesuai dengan Gambar Kerja.
Barang hasil bongkaran dan pembersihan harus dikeluarkan dari Tapak/Site kontruksi dan
dikumpulkan di tempat/lokasi tertentu yang ditunjukkan Konsultan Pengawas/ Direksi. Pada
dasarnya, barang-barang tersebut tidak dapat dipakai lagi dalam pekerjaan, kecuali apabila
dinyatakan lain oleh Direksi/Pengawas.
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
Gambar Pekerjaan Plafond
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
METODE PEKERJAAN PELAPISAN DINDING DAN LANTAI
Pelapisan dengan menggunakan Parkit, wallpaper, multiplek 12 mm, multiplek 15 mm, dan HPL
Decosite
Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding partisi gypsum.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : wallpaper, multiplek 12 mm, multiplek 15 mm, dan
HPL Decosite, lem, dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, steiger, unting-unting, gerinda,
gergaji, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang air, dll.
Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor dengan theodolith menentukan dan menandai (marking) pada
bagian lantai dan dinding pemasangan pelapis dinding.
a. Material
1. Kusen Aluminium
2. Daun Pintu
3. Fischer
4. Sekrup
5. Mortar/Semen/Sealent
6. Vaseline/Isolasi Kertas/Plastik
b. Alat
1. Baji Karet/Kayu
2. Bor
3. Obeng
c. Metoda Pelaksanaan
1. Pasang kusen jendela/pintu alumunium pada lokasi yang ditentukan (sesuai type),
sesuaikan ukuran kusen dengan lubang tempat kusen tersebut (selisih ± 1 cm)
2. Masukkan kusen yang telah siap dipasang pada lubangnya, dengan batuan baji dari karet
atau kayu.
3. Atur kedudukan kusen dengan baji karet/kayu supaya tepat kemudian stel kelurusan kusen
terhadap tembok
4. Lubangi tembok/dinding melalui lubang kusen dengan bor, untuk tempat sekrup dan
masukkan baut fischer ke dalam lubang tersebut
5. Pasang panel/daun pintu dan jendela (setelah dipasang kaca) ke dalam kusen; lalu stel
aksesorisnya (kunci, grendel, engsel, roda, dll). Kemudian finish tembok/dinding dengan
adukan semen/mortar/sealant (pengisian celah antara tembok dengan kusen), supaya tidak
terjadi rembesan bila ada tempias air hujan
6. Supaya profil alumunium terhindar dari cacat, beri pelindung sejenis vaseline/isolasi
kerta/plastic di bagian kusen yang rawan goresan.
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
METODE PEKERJAAN KERAMIK LANTAI
Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember) selama 1 jam
eramik di anginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan / tatakan keramik, setelah
proses perendaman
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
Tentukan garis dasar pasangan keramik serta peil dari lantai
Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai, sesuai elevasi pada Shop Drawing
Kedudukan benang harus datar dan siku, apabila dinding yang ada adalah dinding
keramik,
maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan dengan nad yang ada pada dinding.
Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan sepanjang garis dasar yang telah terpasang
Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan waterpass
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
Isi bagian / daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan / spesi
Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai, usahakan supaya
tidak ada las-lasan
Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karet untuk
mendatarkan / meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak / cacat
Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass
Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang, dengan kain / lap basah
sampai bersih
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
Kemudian siapkan isian / bahan cor nad pada bak air (ember) dan aduklah hingga rata
Setelah adukan rata, isi sela-sela nad dengan bahan cor dengan menggunakan sendok spesi.
Pengisian Nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah kuat atau spesi telah kering
Kemudian rapihkan Nad tersebut dengan kape
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
METODE PEKERJAAN KERAMIK DINDING
PELAKSANAAN :
1. Langkah awal pelaksanaan pemasangan keramik dinding, hampir sama dengan pelaksanaan
keramik lantai.
2. Basahi pasangan dinding yang akan dipasang keramik dengan air.
3. Pasang benang / senar untuk kepalaan, dan benang/senar tersebut harus di cek secara
periodik baik kekencangan maupun elevasinya
9. Atur jarak Nad dengan lebar sesuai gambar kerja. Supaya ukuran Nad bisa seragam dan rapi,
diharuskan menggunakan Plastic Cross sebagai pengatur jarak Nad, atau dengan Tile Spacer
10. Cek kerataan pasangan keramik dengan waterpass
11. Bersihkan permukaan keramik yang telah terpasang dengan kain / lap basah
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
12. Lakukan pengecekan Nad dari Laticrete menggunakan material grouting Nad dengan alat
Busa / Spon
13. Setelah kering bersihkan sekitar pasangan keramik dan permukaan keramik dengan kain / lap
basah
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
PEKERJAAN NAT KERAMIK
PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan pengecatan merupakan finishing yang paling menentukan dari segi arsitektur suatu
bangunan, yang tampak pertama kali dari kejauhan adalah hasil cat, jadi pekerjaan pengecatan
harus mengikuti tahapan pekerjaan yang telah ditentukan oleh fabrikan.
Dalam proses pekerjaan pengecatan ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain
:
Plesteran dan acian dinding / beton
Kebersihan dari bidang yang akan di cat
PEMBERSIHAN
Semua bidang yangakan di cat dibersihkan dari kotoran dengan lap atau ampelas, khusus untuk
adukan yang keras diratakan dengan gerinda tangan.
Tahapan pekerjaan pengecatan dinding dalam, baik baru maupun cat ulang adalah sebagai berikut :
Pembersihan dinding dengan kain/ampelas/gerinda
Pelapisan pelamir
Perapihan pelamir dengan ampelas
Pelapisan cat dasar
Perapihan cat dasar dengan ampelas
Pelapisan cat finish sampai permukaan dinding tertutup seluruhnya dan tidak ada bayangan
acian dinding
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
Berbeda dengan pengecatan dinding dalam, dinding luar berhubungan langsung dengan cuaca di
luar sehingga sebagai penutup pori – pori dinding tidak menggunakan plamir, melainkan wall
sealer. Tahapan pekerjaan pengecatan cat dinding luar adalah sebagai berikut :
Agar didapatkan hasil sesuai yang diinginkan, maka cat harus dipersiapkan dengan benar agar bisa
diaplikasikan sesuai aturan pakai nya.
PEKERJAAN SANITARI
Masukkan fisher ke dalam lubang yang telah dibor, sampai rata dengan lantaikeramik.
Pasang stop kran kedalam lubang suplai air pada dinding (gunakan seal tapepada penyambunganke
pipa instalasi kemudian hidupkan air, untukmemastikan tidak ada kebocoran.
Letakkan bowl klosed perlahan-lahan diatas lubang pipa pembuangan yangtelah dipasang seal
gasket (wax ring). Pastikan seal gasket terpasang denganbaik dan benar.
Masukkan baut pengikat lantai kedalam lubang baut pada kaki klosed,kemudian kencangkan
sekrupnya Hindari pengencangan sekrup yangberlebihan.
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
Pasang pipa fleksibel ke stop kran yang telah dipasang ke dinding, pastikansealnya sudah terpasang
dengan benar.
Pasanglah penutup klosed pada klosed yang telah terpasang gunakan obenguntuk
mengencangkanya.
Keselamatan kerja :
- Pakai Sarung Tangan
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm
PEKERJAAN WASTAFEL
Keselamatan kerja :
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pekerjaan instalasi listrik meliputi semua pekerjaan instalasi kabel untuk penerangan, fire alarm,
tata suara dan computer, matv dimana pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik ini mengikuti
kemajuan pekerjaan konstruksi beton, baja dan juga arsitektur.
Dalam proses pelaksanaan pekerjaan elektrikal ini perlu diparhatikan hal – hal yang berkaitan
dengan pekerjaan struktur dan arsitektur seperti :
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
Instalasi yang terletak pada rangka plafond
Teknik Instalasi
Instalasi Kabel / Wiring
Semua kabel yang kami gunakan akan memenuhi syarat PUIL / LMK dimana semua kabel adalah
baru dan jelas ukuran, jenis, nomor dan jenis pintalan kabelnya. Semua kabel dengan penampang 6
mm² akan dipilin dan kami tidak akan menggunakan kabel berpenampang kurang dari 2,5 mm²
kecuali untuk remote control.
Pencabangan dan penyambungan tidak akan kami lakukan pada kabel feeder kecuali diproteksi
dengan breaker dan instalasi penerangan dan stop kontak tidak akan ada sambungan kabel dalam
konduit. Sambuangan akan dibuat kuat secara mekanis dan teguh secara elektris.
Semua sambungan di dalam junction box, panel atau tempat lainnya akan mempergunakan
connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen / bakelite atau PVC yang
diameternya akan kami sesuaikan dengan diameter kabel.
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain – lain seperti karet, PVC, asbes, gelas, tape
sintetis, resin, splice case, compotion dan lain – lain akan kami pasang menurut cara yang disetujui
anjuran pemerintah dan atau manufacturer.
Semua penyambungan kabel akan dilakukan dalam kotak penyambungan khusus. Kami juga akan
memberikan brosur – brosur cara penyambungan yang dinyatakan pabrik kepada Perencana dan
MK. Kabel akan kami sambung sesuai warna atau nama masing – masing dan kami akan
melakukan pengetesan tahanan isolasi dengan pita PVC / protolen khusus listrik.
Untuk instalasi penerangan pada daerah ceiling gantung, conduit kami pasang di atas rak kabel dan
digantung tersendiri di atas ceiling. Instalasi saluran penghantar luar bangunan, digunakan saluran
beton. Setiap saluran kabel dalam bangunan dinding dipergunakan pipa conduit.
Lampu-lampu
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan persyaratan
dan gambar. Untuk lampu pijar memakai lamp holder dan base type edison screw, untuk lamp
holder type edison screw kabel netral tidak boleh dihubungkan ke centre control, kecuali
dipersyaratkan lain. Lampu fluorescent dari jenis cool white atau sesuai perencanaan.
Semua lampu fluorescent atau lampu lainnya yang memerlukan perbaikan factor daya
dilengkapi dengan capacitor. Dalam spesifikasi ini besarnya "microfarad" ( f ) dari kapasitor
untuk setiap lampu tidak terlalu ditekankan karena yang dibutuhkan adalah hasil akhir dari
power factor menjadi sekurang-kurangnya 0,95.
Kabinet
Semua kabinet dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2 mm, atau dibuat dari bahan lain
seperti polyester atau bakelite. Kabinet untuk "panel board" mempunyai ukuran yang
proposionil seperti dipersyaratkan untuk panel board, yang besarnya sesuai dengan ukuran
pada gambar perencana atau menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan ukuran kabel
yang dipakai tidak terlalu penuh / padat.
Frame / rangka panel harus digrounding / ditanahkan pada kabinet. Kabinet dengan kabel-
kabel "trough feeder" diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan lebar tidak kurang dari
10 cm untuk branch circuit panel board. Setiap kabinet dilengkapi dengan kunci-kunci. Untuk
satu kabinet harus disediakan 2 ( dua ) buah anak kunci, dengan sistem master key.
Pemasangan Panel
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan mudah
masih dapat dijangkau, tergantung dari pada macam / tipe panel.
Panel Distribusi Utama
Panel distribusi utama dari jenis in door type terbuat dari plat baja tebal minimum 3 mm.
Konstruksi terbuat dari rangka baja struktur yang kaku, yang bisa mempertahankan
strukturnya oleh strees mekanis pada waktu hubung singkat . Rangka ini secara lengkap
dibungkus pada bagian bawah, atas dan sisi dengan plat-plat penutup ( metal clad ) harus
cukup louvers untuk ventilasi dimana perlu untuk mengatasi kenaikan suhu dari bagian-
bagian yang mengalirkan arus dan bagian-bagian yang bertegangan sesuai dengan persyaratan
PUIL-2000/LMK/VDE untuk peralatan yang tertutup. Material-material yang bertegangan
dicegah dengan sempurna terhadap kemungkinan percikan air. Semua meteran dan tombol
transfer yang dipersyaratkan dikelompokkan pada satu papan panel yang berengsel yang
tersembunyi.
Busbar / Rel
Busbar dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis dengan lapisan perak dengan ukuran
sesuai dengan kemampuan arus 150 % dari arus beban terpasang yang ukurannya disesuaikan
dengan aturan PUIL 2000.
Semua busbar / rel dicat dan dipegang oleh bahan isolator dengan kuat dan baik ke rangka
panel. Semua busbar / rel dicat dengan warna yang sesuai dengan disebutkan pada PUIL. Cat-
cat tersebut tahan sampai temperature 75°C. Busbar disusun dan dipegang oleh isolator
dengan baik untuk sistem 3 4 kawat seperti ditunjuk dalam gambar. Setiap panel
mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah dan sebuah bus pentanahan yang telanjang
diklem dengan kuat pada frame dan panel dilengkapi klem untuk pentanahan dari panel
peralatan perlu diketanahkan minimum 2 .
Teminal dan Mur-baut
Semua terminal cabang diberi lapisan tembaga ( ver-tin ) dan disekrup dengan menggunakan
mur-baut ring dari bahan tembaga atau mur-baut yang diberi nikel ( atau stainless ) dengan
ring tembaga.
Alat-alat ukur
Setiap panel dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada gambar. Meter-meter adalah dari
type "moving iron vane type" khusus untuk panel, dengan scale sirkular, flush atau semi
flush, dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 144 x 144 mm atau 96 x 96 mm, dengan
skala linier dan ketelitian 1,5%. Posisi dari saklar putar untuk voltmeter ( Voltmeter Selector
Switch ) ditandai dengan jelas.
Pilot lamp
Semua tutup muka panel dilengkapi dengan Pilot lamp untuk menyatakan adanya tegangan R,
S dan T.
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
Rak Kabel
Rak kabel yang akan kami gunakan terbuat dari bahan Hot Rolled mild steel plate and strip dengan
standard JIS G 3131 type Ladder, Tray.
Sistem Pentanahan
Untuk armature TL 2 x 36 watt recessed Mounting akan terbuat dari bahan plat besi sesuai
spesifikasi. Semua komponen listrik berada dalam housing ( built in ). Konstruksi housing akan
dibuat kuat, kokoh dan mudah dibuka / lepas untuk perbaikan / penggantian komponen dalamnya.
Sedang untuk armature TL 2 x 36 watt dan 2 x 18 watt, open type / TKO serta armature TL 1 x 36
watt dan 1 x 18 watt open type / balk, seluruh perlengkapan dan pengerjaan armature akan sesuai
spesifikasi.
Untuk armature lampu / fixtures TL, lampu / tube / bulb fluorscent, komponen lampu TL, lampu
baret persegi, lampu washtafel, lampu jalan, lampu sorot, lampu taman, down light recessed
mounted, lampu tanda arah kebakaran / emergency exit lamp akan kami instalasi sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan Pengguna Jasa / Pengawas Lapangan.
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
Gbr. Pemasangan Instalasi Listrik
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat
TAHAP PEMELIHARAAN
Meliputi kegiatan perbaikan atau mengganti bagian pekerjaan yang rusak selama dalam
pemeliharaan dari waktu serah terima pertama sampai serah terima kedua, dimana pekerjaan
pemeliharaan masih menjadi tanggung jawab kami.
Selama masih dalam masa pemeliharaan segala peralatan dan tenaga kerja disediakan untuk
perbaikan.
Sebelum bangunan proyek diserahkan pada serah terima pertama bersama pihak pengawas
mengadakan pemeriksaan pekerjaan, apabila ada hal-hal yang masih perlu diperbaiki, maka wajib
memperbaiki terlebih dahulu, apabila semua perbaikan telah selesai maka dibuat Berita Acara
Penyerahan Pekerjaan Tahap Pertama. Sedangkan untuk proses serah terima tahap kedua prosesnya
sama dengan serah terima tahap pertama diatas.
Demikian Metode pelaksanaan pekerjaan Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat dan Tahapan
Pelaksanaan ini kami buat sebagai gambaran dalam proses pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
ttd
EVALIN KRISTINA
Direktur
METODE PELAKSANAAN
Revitalisasi Aula dan Ruang Rapat