Anda di halaman 1dari 7

LI GANTUNG DIRI

ANATOMI
Arteri a.siliaris(tardeus spot) anterior arteri palpebraris
a.siliaris anterior arteri palpebraris vena konjuctiva

Musculi
Musculi suprahyiodeus
Musculus stylohyoideus
Musculus digastricus
Musculus mylohyoideus
Musculus geniohyoideus
Musculi Infrahyoidei
Musculus sternohyoideus
Musculus omohyoideus
musculus throhyoidus

Os. Hyoideum, Cartilago thyroidea, Cartilago Cricohyoidea

Topografi

Sistema Caroticum
A. Carotis Communis
A. Carotis Communis dex.
A. Carotis Communis sin.
Drainase Vena
Sinus Sigmoid (sinus venosus duralis) – V. Jugularis interna – V. Subclavia

Elemen Sistema digestorium dan Respiratorium

Esophagus
Trachea
Pharynx dan Larynx

Arteri-arteri konjungtiva berasal dari 


arteria ciliaris anterior dan arteria palpebralis.
Kedua arteri ini beranastomosis dengan bebas dan bersama banyak vena
konjungtiva 
Drainase vena-vena di orbita terutama melalui vena oftalmika superior dan
inferior, yang juga menampung darah dari vena vorteks, vena siliaris anterior,dan
vena sentralis retina. Vena oftalmika berhubungan dengan sinus kavernosus
melalui fisura orbitalis superior dan dengan pleksus venosus pterigoideus
melaluifisura orbitalis inferior

HISTOLOGI
Pembuluh darah
Kapiler = Anyaman pembuluh darah terkecil
Selapis endotel
sel perisit

Arteriole pre-kapiler = selapis endotel dan selapis otot polos


kapiler dan arteriole
Arteriole =
- Tunika Intima = Selapis endotel ,membrana elastika interna (-)
- Tunika Media = 2-5 lapis otot polos
- Tunika adventitia = Belum ada
Arteri kecil =
- Tunika intima = Selapis endotel
- Tunka media = 6-40 lapis otot polos
- Tunika adventitia : jaringan ikat kendor yang mengandung sabut elastis yang
teranyam kendor, membrana elastika eksterna belum ada

Arteri sedang =
- Tunika Intima : selapis endotel, jaringan sub-endotel tipis, membrana
elastika interna sangat jelas
- Tunika Media : lapisan otot polos sangat tebal sehingga disebut arteri tipe
muskuler
- Tunika adventitia : jaringan ikat kendor, membrana elastika externa sangat
jelas

Arteri Besar =
- Tunika intima terdiri atas : Lapisan endotel : terdiri atas epitel selapis pipih
- Tunika Media = Lapisan otot polos 40-60
- Tunika adventitia = Tipis, membrana elastika externa tak jelas,
vasa vasorum dan nervi vasorum
Pembuluh vena =
- Dinding vena lebih kendor
- Tunika media tidak berkembang
- Tunika adventitia lebih tebal & lebih dominan

Venule =
- Tunika Intima : Selapis endotel, jaringan sub-endotel yang tidak jelas
- Tunika media : Tipis, hanya terdiri 1-3 lapis otot polos
- Tunika adventitia : Relative lebih tebal

Vena kecil & Vena sedang =


- Tunika Intima Selapis endotel dan jaringan subendotel yang tipis
- Tunika media : Pada vena kecil sangat tipis
Pada vena sedang tampak jelas,
- Tunika adventitia : Terdapat sedikit otot polos dengan arah membujur

Vena besar =
- Tunika Intima : selapis endotel & jaringan subendotel yang agak tebal,
terdapat sabut otot polos yang berarah membujur
- Tunika media : Tipis,kadang tak tampak
- Tunika adventitia : Paling tebal, terdapat otot polos berarah membujur yang
tersusun dalam berkas-berkas

Larynx
- kartilago hialin dan kartilago elastis (epiglotis) yang dihubungkan oleh
ligamen.
Terdapat Epiglotis

Trachea : Epitel respiratorius (sel epitel berlapis semu bersilia dengan sel goblet)
- Lamina propria:vaskularisasi, kelenjar campuran (seromucous)
- Pars kartilaginea : kartilago hialin yang berbentuk cincin
- Pars membranasea : otot polos dan kelenjar campuran (seromucous)

FISIOLOGI
PERNAFASAN

INSPIRASI = Proses aktif


Kontraksi m.intercostalis externa diafragma relaxasi
Vol meningkat Tekanan menurun menjadi negative
EKSPIRASI = Proses pasif
Kontraksi diafragma relaxasi m.intercostalis externa
Vol menurun tekanan meningkat menjadi positif

BIOKIMIA

PERTUKARAN GAS
1.VENTILASI
2.DIFUSI = Melewati membrane alveolus – parenkim paru .Tekanan parsial
alveolus lebih tinggi dari kapiler  O2 pindah ke kapiler

3.TRANSPOR GAS = O2 berikatan dengan FE2+ di Hb.HBO2 di transport ke


seluruh tubuh

MEKANISME GANTUNG DIRI

kompresi atau tekanan di sekitar struktur leher oleh penjerat yang terletak di sekitar
leher dan Mengikat struktur di dalamnya dengan bantuan seluruh atau sebagian
berat tubuh.

TANDA SIANOSIS

warna kebiru-biruan
Sianosis pada kuku dan bibir karena tekanan pada leher yang menyebabkan
sumbatan pada pembuluh darah

TANDA KEMATIAN
1. Rigor mortis (kaku mayat)
Cadangan glikogen habis  ATP turun  aktin dan miosin menggumpal
 otot menjadi kaku.

2. Livor mortis (lebam mayat)


kegagalan sirkulasi dalam mempertahankan tekanan hidrostatik  darah
mencapai capillary bed dimana pembuluh-pembuluh darah kecil afferen
dan efferent saling berhubungan  darah yang mengalami stagnansi di
dalam pembuluh vena besar dan cabang-cabangnya akan dipengaruhi
gravitasi dan mengalir ke bawah, ketempat-tempat terendah yang dapat
dicapai.

3. Algor mortis (penurunan suhu)


Setelah korban meninggal metabolisme yang memproduksi panas
terhenti  pengeluaran panas berlangsung terus  suhu tubuh akan
turun menuju suhu udara atau medium disketiranya.

4. Pembusukan

akibat autolisis dan kerja bakteri.Proses autolisis terjadi sebagai akibat dari
pengaruh enzim yang dilepaskan oleh sel-sel yang sudah mati  dinding sel
akan mengalami kehancuran dan akibatnya jaringan akan menjadi lunak
atau mencair.

CARA EVAKUASI JENAZAH

Pemotongan tali harus dilakukan menyilang dari serabut tali yang sebelum di beri
selotip terlebih dahulu pada 2 ujung tempat pemotongan, sekalin itu pemotongan
harus jauh dari simpul

MEKANISME ASFIKSIA
KONGESTI WAJAH
TARDEUS SPOT

CARA MENGAMANKAN BARANG BUKTI DAN CARA MENGAMBIL


1. setiap terjadi kontak fisik antara dua obyek akan selalu terjadi pemindahan
material dari masing-masing obyek, walaupun jumlahnya mungkin sangat
kecil/sedikit. Karenanya pelaku pasti meninggalkan jejak/bekas di tempat
kejadian perkara dan atau pada tubuh korban.
2. makin jarang dan tidak wajar suatu barang ditempat kejadian perkara, makin
tinggi nilainya sebagai barang bukti.
3. barang-barang yang umum terdapat akan mempunyai nilai tinggi sebagai
barang bukti bila terdapat karakteristik yang tidak umum dari barang
tersebut.
4. harus selalu beranggapan bahwa barang tidak berarti bagi kita mungkin
sangat berharga sebagai barang bukti bagi orang yang ahli.
5. barang-barang yang dikumpulkan apabila diperoleh secara bersama-sama
dan sebanyak mungkin macamnya serta

PENCEGAHAN BUNUH DIRI

- Pencegahan primer adalah tindakan mencegah sebelum orang mempunyai


niat melakukan tindakan bunuh diri dengan memperhatikan faktor-faktor
risikonya.
- Pencegahan sekunder adalah deteksi dini dan terapi yang tepat pada orang
yang telah melakukan percobaan bunuh diri.
- Pencegahan tersier adalah tindakan untuk mencegah berulangnya percobaan
bunuh diri.

SPVR

Syarat  Dokter harus yakin bahwa orang tersebut benar-benar meninggal


dan/atau tidak dalam mati suri, serta yakin penyebab kematiannya adalah sebab
alamiah. Jika di curigai adanya penyebab kematian yang tidak alamiah/tidak wajar,
dokter harus melakukan pemeriksaan luar atau memberikan opsi untuk dilakukan
pemeriksaan dalam (autopsi) kepada jenazah.

1. Identitas jenazah
2. (Nama, NIK,jenis kelamin, ttl, agama, tk pendidikan, pekerjaan, alamat,
status kependudukan)
3. Deklarasi Kematian
4. Waktu meninggal
5. Umur saat meninggal
6. Tempat meninggal
7. Rencana pemulasaraan
8. Dokter pemeriksa dan keluarga penerima jenazah
VER

PRO JUSTICIA KAIDAH PENULISAN


PENDAHULUAN Tidak menggunakan istilah medis
PEMBERITAAN Angka di tulis dengan hurus
KESIMPULAN Tidak memuat diagnosis
PENUTUP Luka di lukiskan dengan kata-kata

PEMERIKSAAN FISIK TAMBAHAN

Histopatologi: untuk melihat asfiksia pada organ


toksipatologi: melihat adanya kandungan racun pada tubuh

Anda mungkin juga menyukai