Desain Tangki Dan Tinjauan Kekuatannya Pada Kapal Pengangkut
Desain Tangki Dan Tinjauan Kekuatannya Pada Kapal Pengangkut
ABSTRAK
Compressed Natural Gas (CNG) merupakan salah satu jenis gas alam ditinjau dari moda
transportasinya. CNG merupakan gas alam yang dimampatkan dengan tekanan yang sangat besar
(100 s/d 275 bar). Tekanan yang sangat besar menyebabkan sistem penyimpanan CNG
membutuhkan tempat khusus untuk menahan tekanan tersebut. CNG disimpan dalam bejana tekan
(pressure vessel).
Tugas akhir ini bertujuan untuk mendapatkan ukuran pressure vessel untuk CNG dan
menghitung kekuatan material terhadap beban yang bekerja. Metode yang akan digunakan untuk
menentukan ukuran pressure vessel adalah metode perbandingan L/D optimal, yaitu menentukan
diameter dalam dari grafik hubungan faktor perbandingan L/D (disebut F1) terhadap volume (V)
dan diameter dalam (Di) pressure vessel. Sedangkan tebal pressure vessel dihitung dengan formula
dari standard ASME (American Society of Mechenical Engineers). Dalam merancang pressure
vessel harus memperhatikan beban apa saja yang bekerja pada pressure vessel tersebut. Salah satu
beban yang bekerja pada pressure vessel adalah beban tekanan dalam (internal pressure). Beban
pada pressure vessel menimbulkan tegangan yang bervariasi pada dinding pressure vessel. Untuk
menghitung tegangan yang terjadi pada dinding pressure vessel dapat dilakukan dengan cara
manual (hand calculation) maupun menggunakan analisa komputer. Cara manual menggunakan
perhitungan tegangan yang terjadi pada pressure vessel berdasarkan teori – teori yang ada.
Sedangkan analisa komputer menggunakan software ANSYS 9. Dari kedua cara tersebut dapat
diketahui tegangan ekivalen maksimum dan minimum pada pressure vessel. Dengan
membandingkan tegangan luluh material terhadap tegangan ekivalen maksimum, akan didapatkan
faktor keamanan yang dapat digunakan sebagai acuan tingkat keamanan pressere vessel. Pressure
vessel dianggap aman (kuat) jika memiliki faktor keamanan tidak kurang dari 3.
.
Kata kunci : CNG, pressure vessel, tekanan dalam, tegangan, faktor keamanan
1. PENDAHULUAN
Semakin tingginya tingkat pencemaran udara yang diakibatkan pemakaian bahan bakar
minyak (BBM) dan semakin berkurangnya sumber minyak bumi membuat orang melirik bahan
bakar alternatif. Salah satu dari bahan alternatif tersebut adalah bahan bakar gas (BBG). Salah
satu jenis dari bahan bakar gas adalah compressed natural gas (CNG) atau gas alam
terkompresi, yaitu gas alam dalam bejana tekan yang dikenai (diberi) tekanan yang besar (100
s/d 275 bar).
CNG tidak dapat didistribusikan melalui system perpipaan (pipe line). Dalam skala besar,
digunakan kapal sebagai media transportasi dan distribusi CNG. CNG didistribusikan dalam
bentuk pengemasan dalam tangki, yaitu bejana tekan (pressure vessel). Sehingga bahan bakar
gas jenis CNG dapat terdistribusi sampai ke daerah – daerah yang sulit dijangkau melalui
jaringan perpipaan. Pressure vessel untuk CNG cenderung memiliki dimensi yang berbeda dari
pada pressure vessel untuk fluida yang lain. Pressure vessel untuk penyimpanan CNG lebih
ramping dan tebal. Oleh karena itu, diperlukan analisa yang lebih akurat dalam perancangannya.
1
Dari segi ekonomis, CNG dipilih karena biayanya lebih terjangkau dari pada bahan bakar
gas yang lain seperti LPG (Liquid Petroleum Gas) maupun LNG (Liquid Natural Gas). Hal ini
dikarenakan untuk menjadi LPG dan LNG, gas harus dirubah dalam bentuk cair (liquefaction)
untuk bisa diangkut oleh kapal dan harus dirubah dalam bentuk gas lagi (regassiffication) untuk
didistribusikan untuk konsumsi. CNG lebih efisien untuk jarak kurang dari 2500 km. Hal ini
sangat cocok untuk kondisi perairan di Indonesia.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gas Alam
Gas alam merupakan kelompok minyak bumi yang terjadi (terbentuk) secara alami, campuran
kompleks hidrokarbon dengan jumlah senyawa anorganik yang sedikit. Para ahli geologi dan ahli
kimia menyatakan bahwa gas alam terbentuk dari sisa – sisa tumbuhan dan binatang yang
berkumpul dengan sedimen bebatuan di dasar laut atau danau selama ribuan atau jutaan tahun.
2
• Knutsen OAS Shipping – Norway
• SEA NG Management Corporation – Canada
• Trans CNG International – Canada
• CETech Marine – Norway
• Trans Ocean Gas – Canada
• Circumferential Joints
Dengan P ≤ 1.25SE atau t ≤ 0.5Ri
2
2 0.4
b) Untuk Hemispherical Head
Tebal pelat minimum untuk hemispherical head adalah :
2 0.2
Dimana :
t = tebal pelat minimum yang diminta [ in ]
P = tekanan dalam atau internal pressure designed [ psig ]
= Po +10%Po ; Po = tekanan operasional
S = tegangan yang diijinkan [ psi ]
E = efisiensi sambungan / las – lasan
Ri = jari – jari dalam tabung [in]
L = diameter dalam hemispherical head [in]
3
3. METODOLOGI PENELITIAN
Secara garis besar, kegiatan pada tugas akhir ini dibagi menjadi dua, yaitu perancangan atau
penentuan ukuran pressure vessel dan perhitungan kekuatan pressure vessel. Perancangan ukuran
pressure vessel dilakukan berdasarkan teori yang ada dan formula yang ditetapkan oleh standard.
Standard yang digunakan untuk pembuatan pressure vessel ini adalah ASME (American Society of
Mechanical Engineers). Sedangkan untuk perhitungan kekuatan pressure vessel tidak hanya
dilakukan secara manual. Akan tetapi juga menggunakan analisa komputer, yaitu menggunakan
software ANSYS.
(a)
(b)
Gambar 3.1 Kapal Pengangkut CNG (a) dan Pressure Vessel yang dirancang (b)
Sedangkan langkah – langkah dalam pressure vessel design dapat dilihat pada diagram alir
(flowchart) berikut ini:
INPUT
CNG dioperasikan pada temperatur -29oC = 244oK dan tekanan 130 bar = 128.3 atm.
Berat CNG yang direncanakan adalah 2000 ton = 2000000 kg. Untuk perhitungan berat
jenis gas pada kondisi yang berbeda, digunakan rumus :
⁄
δ2 = ⁄
* δ1
Maka, berat jenis komponen CNG pada temperatur dan tekanan operasional adalah
sebagai berikut :
Komponen Komposisi [ % ] δ [ kg/m3 ] Massa [ kg ] Volume [ m3 ]
Methane 88 102.916 1760000 17101.4
Ethane 5 194.738 100000 513.509
Propane 1 289.951 20000 68.977
CO2 5 283.788 100000 352.376
Others 1 185.649 20000 107.73
Σ 100 2000000 18143.993
Σ1 Σ2 Σ3
Tabel 4.2 Perhitungan Massa Jenis CNG
Dari dua metode untuk merancang pressure vessel yang ada, digunakan metode 1. Hal ini
dikarenakan metode 1 lebih simpel (sederhana). Untuk mendapatkan ukuran utama pressure vessel
yang optimal, digunakan faktor perbandingan panjang pressure vessel terhadap diameter pressure
vessel, disebut F1.
1
2074.04
1
0.125 20000 0.8
F1 1.04
5
Dengan beberapa iterasi yang dilakukan dan dengan batasan terhadap L = 12m atau
39.37 ft = 472.4 in, didapatkan:
Diameter dalam (Di) = 1.964 ft = 23.56 in.
Langkah selanjutnya adalah menentukan tebal pressure vessel. Untuk tebal shell
pressure vessel diambil dari nilai yang lebih besar dari nilai berikut ini:
1 = 1.66 in
.
2 = 0.74 in
.
Tebal hemispherical head diambil sama dengan tebal shell. Hal ini di lakukan untuk
mempermudah proses produksi.
Untuk r = Ri,
√
15861 6893 6893 2074.04 2074.04 15681
15531.9
Untuk r = Ro,
√
13787 6893 6893 0 0 13787
11939.6
6
Untuk r = Ri,
√
7468.4 7468.4 7468.4 2074.04 2074.04 7468.4
9542.48
Untuk r = Ro,
√
6431.4 6431.4 6431.4 0 0 6431.4
6431.4
(a) (b)
• Meshing
Merupakan tahap pendeskridetan model
(a) (b)
(a) (b)
Gambar 4.3 Loading pada Shell (a) dan Head (b)
• General Postproccessor
Merupakan tahap penampilan hasil dari proses running.
a. Tegangan pada Cylindrical Shell
Dari pembacaan tabulasi (list result) untuk shell pressure vessel didapatkan
besarnya tegangan kriteria Von Mises minimum adalah 11251 psi pada node
1903. Sedangkan besarnya tegangan kriteria Von Mises maksimum sebesar
15043 psi pada node 661.
b. Tegangan pada Hemispherical Head
Dari pembacaan tabulasi (list result) untuk head pressure vessel didapatkan
besarnya tegangan kriteria Von Mises minimum adalah 6218.7 psi pada
node 141. Sedangkan besarnya tegangan kriteria Von Mises maksimum
sebesar 9852.5 psi pada node 112.
Sedangkan contour plot untuk cylindrical shell dan hemispherical head dapat
dilihat pada gambar di bawah ini :
(a) (b)
Gambar 4.4 Contour plot pada Shell (a) dan Head (b)
8
a. Validasi Tegangan pada Shell
Variasi Tegangan Von Mises
16000
Tegangan Von Mises [psi]
14000
12000 Hand Calculation
10000 ANSYS Calculation
0.8 1.3 1.8
Max Min
Variasi
Variasi Tegangan Von Mises
11000
Tegangan Von Mises
9000
7000 Hand Calculation
5000 ANSYS Calculation
0.8 1.3 1.8
Max Min
Variasi
Untuk pressure vessel harus memiliki faktor keamanan tidak boleh kurang dari 3 untuk
parameter yield strength.
3
a. Analisa Kegagalan untuk Hasil Perhitungan Manual
• Untuk Shell
= 3.314
.
• Untuk Head
= 5.395
.
b. Analisa Kegagalan untuk Hasil Perhitungan Komputer
• Untuk Shell
= 3.422
9
• Untuk Head
= 5.225
.
Dari perhitungan diatas, dapat diketahui nilai faktor keamanan semua komponen pressure
vessel (shell dan head) dari perhitungan manual maupun analisa komputer memiliki nilai diatas 3.
5.2 Saran
• Dengan penggunaan material yang memiliki allowable sress yang lebih tinggi akan
didapatkan ukuran tangki yang lebih tipis dan lebih ringan.
• Perhitungan kekuatan akibat pengaruh sambungan tidak dilakukan, hal ini dapat dijadikan
sebagai bahan penelitian selanjutnya.
• Penguasaan konsep dasar baik untuk perhitungan manual maupun secara komputasi akan
memberikan hasil yang lebih baik.
• Perancangan kapal pengangkut CNG dapat berdasarkan hasil desain tangki (pressure
vessel) yang telah ditemukan.
6. DAFTAR PUSTAKA
10