r-:::
L-=.1:il Oemogroft Kerwonon �r
_
O
Geogroli Kerowonon
Nortcobo
Nortcobo
J
9-
•
2017
PETA UWASAN RAWAN NARIOBA
01 INDONESIA TABDN 2016
V'-
KATASAMBUTAN
DIREKTUR PEMBERDAYAAN ALTERNATIF
5
�-
tertentu secara berkelanjutan sesuai dengan kearifan local
wilayah tersebut Bagi stakeholder, buku ini diharapkan
dapat mengetuk simpati, empati, kepedulian dan
kewaspadaan dini bahwa ancaman narkoba harus disikapi
dengan membangun jejaring kemitraan yang sinergis.
6 BUKU PETA
'\/'-
PENGANTAR
Tim Penyusun
7
�-
T IM PENYUSUN
8 BUKU PETA
'\!'-
DAFfAR ISI
OJ INDONESIA 9
rN'
I
.____
____
DAFTAR PUSTAKA
LAMPl RAN
BAS I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan dunia saat ini,setiap negara disibukkan
dengan kompetisi global dan membangun kompetensi
sumber daya manusia di berbagai bidang. Sebagai aset
paling berharga bangsa, sumberdaya manusia terus
dibangun karakternya untuk menjadi manusia yang
sehat, unggul dan maju di berbagai bidang.
DI INDONESIA 11
��-
Dari sisi budaya madat, masyarakat kitapemadat
rokok dan minuman keras. Merokok merupakan
perilaku kecanduan yang telah mewabah di
Indonesia.Menurut data The tobacco Atlas 2015, jumlah
perokok Indonesia usia di atas 15 tahun tertinggi di
dunia sebanyak 66% atau 2 dari 3 orang di atas usia 15
tahun adalah perokok. Menurut data Kemenkes (2016)
jumlah perokok di Indonesia diperkirakan berjumlah 90
juta perokok.
Sementara berdasarkan data Lembaga Demografi
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan
Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2016,
Kematian akibat merokok di Indonesia mencapai
427.948 orang setiap tahunnya atau 1.172 perhari.
Sebagian besar di antaranya adalah usia produktif.
Sebagaimana diketahui rokok adalah pintu gerbang
narkoba. Berdasarkan Disertasi Sabarinah (2014).
tentang alur pakai dan peluang bersamaan atau
mendahului narkoba, dikatakan bahwa peluang seorang
perokok untuk mencoba-coba ganja, bila laki-laki
sebesar 63,1% dan perempuan sebesar 51,4%.
Selain madat rokok. Indonesia juga dikenal sebagai
madat alkohol atau Miras. berdasarkan Riset
Kesehatan Departemen Kesehatan (2014) diperkira
kan jumlah remaja pengonsumsi miras di Indonesia
menyentuh angka 23% dari total jumlah remaja
Indonesia yang saat ini berjumlah 63 juta jiwa atau
sekitar 14.4 juta orang. dengan angka kematian akibat
Miras sebesar 18.000 per tahun. Berdasarkan Disertasi
Sabarinah (2014). dikatakan bahwa peluang seorang
pecandu alcohol untuk mencoba-coba ganja. bila laki
laki sebesar 70,3% dan perempuan sebesar 56,7%.
Artinya semakin meningkat budaya madat (rokok dan
miras) maka tingkat kerawanan narkoba juga
meningkat.
......____
____
DI INDONESIA 13
rN'
__ _
.....___
narkoba Secara kuantitas, estimasi penyalah guna
narkoba di Indonesia menembus 4 juta jiwa, namun
hanya 50 ribuan yang terkases rehabilitasi. Kerawanan
sosial di Indonesia cukup memprlhatinkan jika dlllhat
darl angka kemiskinan, jumlah pengangguran dan
·
DI INDONESIA 15
tN'- kegiatan memetakan kawasan rawan dan dilaksanakan
oleh setiap BNNK, BNNP dan BNN di wilayah kerjanya
masing-masing. Titik-titik rawan dan lokasi-lokasi itu
disajikan secara lengkap dalam buku ini, dari mulai lima
terbesar hingga kawasan-kawasan rawan lainnya dalam
lampiran.
3. Ruang Llngkup
Ruang lingkup buku ini menyajikan peta wilayah setiap
provinsi, terkait dengan potensi kerawanan dari tingkat
geografi (wilayah), demografi (kependudukan), potensi
4. Pengertian
Dalam rangka menyamakan persepsi, konsepsi, penger
tian, definisi dan persepsi, dalam buku peta kawasan
rawan Narkoba ini, dijelaskan beberapa konsep
operasional antara lain:
DIINDONESIA 17
�- yang menjadi akar masalah terjadinya pasar
Narkoba dan budaya madat masyarakat. seperti :
angka kemiskinan, pengangguran, putus sekolah,
tingkat kejahatan, angka pecandu rokok dan
pecandu alkohol dll
NARKOBA DIINDONESIA 19
r-N'-
o. Pembinaan Lingkungan adalah perpaduan hasil
pembinaan individu dan kelompok dan hasil pembi
naan kelembagaan dan sinegit:as yang berdampak
terjadinya perubahanan dalam t:at:alaksana dan
t:at:akelola lingkungan yang pro hidup sehat dan tidak
mengearkan Narkoba.
5. Sistematika Penyajian
Babi Pendahuluan
Bab l l Indonesia Darurat Narkoba
Bab III Kawasan Rawan Narkoba di Indonesia
BabiV Pet:a kawasan rawan Narkoba di Indonesia
BabiV Pembedayaan Alternatif Kawasan Rawan Narkoba
BabY Penutup
A Penyalahgunaan Narkoba
Berdasarkan laporan tahunan Badan Dunia urusan
Narkoba dan kejahatan World Drugs Report tahun 2016,
diperkirakan 247 juta orang di dunia menyalah-gunakan
Narkoba dan dari jumiah tesebut sebanyak 29 juta
(11,7%) termasuk pecandu berat. Kemudian hanya 4,8
juta (1,94%) saja yang terakses layanan rehabilitasi.
Belum lagi terdapat 12 juta pecandu pengguna jarum
suntik, dimana ada 6 juta yang terpapar penyakit
hepatitis C dan sebesar 1,6 juta yang terjangkit HIV. Hal
itu berakibat 187.000 orang dlantaranya mati over dosis
setiap tahunnya.
Sementara di Indonesia, berdasarkan basil Survey
UI dan BNN (2015), diperkirakan jumlah penyalahguna
Narkoba sebesar 4 juta orang dengan angka kematian
33-40 orang mati per hari. Dari jumiah tersebut baru
sekitar 18.000 pecandu yang terakses Iayanan rehabili
tasi. Sementara sisanya berada di tengah-tengah
masyarakat menjadi pengguna. pengedar dan bagian
dari sindikasi kejahatan Narkoba yang terns berpotensi
mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
DI INDONESIA 21
� ....___
_____
DI INDONESIA 23
�-
terakhir sebesar 5,1% atau 5 dari 100 pekerja
menyalah-gunakan Narkoba. Dengan mayoritas usia
mereka kurang dari 30 tahun (6,9%), dengan tingkat
pendidikan menengah (5,6%). Banyak dari pekerja yang
memiliki situasi kerja yang penuh tekanan psikis. Dari
hasil analisis tentang jenis Narkoba yang
disalahgunakan, umumnya menggunakan Ganja (18,7%)
ekstasi (6,9%), Sabu (6,8%), opiatfcodein (5,8%) dan
obat sakit kepala yang diminum berlebihan dari
dosisnya (5,6% ).
Secara nasional di semua lingkungan, berdasarkan
hasil Survey Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia oleh
BNN dan Puslitkes-Ul (2014), diketahui bahwa angka
prevalensi penyalah guna Narkoba di Indonesia telah
mencapai 2,18% atau dari 100 penduduk (usia 10-59
tahun) dalam setahun terakhir atau ada 2 dari 100 orang
yang menyalahgunakan Narkoba, dengan angka kema
tian pecandu sebesar 12.044 orang per tahun atau 33
pecandu mati per hari. Hasil Survey tersebut juga
menunjukkan bahwa pada lingkungan pekerja termasuk
paling tinggi jumlah penyalahguna narkoba (50,33%),
kemudian disusul lingkungan pendidikan (27,34) dan
pengangguran (lingkungan masyarakat) sebesar
23,34%.
Menurut jenis Narkotikanya, hasil survey BNN dan
Ul (2015) menyebutkan bahwa Narkotika jenis Ganja
menjadi jenis Narkoba yang paling populer di Indonesia,
bahkan sebagai jenis Narkotika yang pertama kali paling
banyak (61%) digunakan terutama di provinsi, seperti:
Papua (92%), NTB (84%), Maluku (82%) dan Kalbar
(79%). Ganja telah menyebar kultivasinya, penyalah
gunaannya dan peredaran gelapnya dari sabang hingga
merauke. Dewasa ini, Ganja di Provinsi Aceh adalah
terbesar sepanjang sejarah, namun di perbatasan Papua
dan Papua New Guinea penanaman Ganja juga marak
DI INDONESIA 25
�-
Berdasarkan data kasus Tindak Pidana Narkoba
yang ditangani Polri 2010-2015, peredaran gelap
Narkoba hampir terjadi di setiap wilayah. Kasus
Narkoba setahun terakhir meningkat 23,5% dengan
barang bukti Narkoba yang cukup fantastis, seperti :
kultivasi ladang Ganja di aceh besar (2014) seluas 154
hektar menjadi kultivasi terluas di dunia, penangkapan
BB Ganja sebesar 8 ton ganja (2015) menjadi barang
bukti terbesar sepanjang Polri berdiri dan penyitaan
lahan ganja setahun (2016) seluas 482 hektar lebih
menjadi sitaan lahan ganja terbesar sepanjang sejarah.
DI INDONESIA 27
� ....___
____
DI INDONESIA 29
� .....____
____
DI INDONESIA 31
��-
negara lain, namun menjadi masalah baru sebagai
barang selundupan bag! Negara tetangga, seperti
Malaysia dan Thailand karena telah memasukkan
kratom sebagai jenis tanaman Narkotika yang diawasi
dan dilarang. Beg!tu juga dengan pakanangi dl Sulawesi
Tengah.
DI INDONESIA 33
Berdasarkan data BNN (Desember 2016) Barang
bukti Narkotika yang disita adalah ganja sebesar 2.687,6
kg. jika seorang pecandu Ganja hanya memerlukan satu
lintign Ganja dengan berat ±5 gram maka potensi
korban yang berhasil diselamatkan sebesar 575,5 ribu
korban. jika harga selinting Ganja Rp 30.000,- maka
asset Bandar yang berhasil digagalkan sebesar Rp 86,29
Milyar. Sementara barang bukti sabu sebesar 1.016 kg.
jika seorang pecandu sabu hanya memerlukan sabu
dengan dosis dua milligram maka potensi korban yang
berhasil diselamatkan sebesar 508 ribu korban. jika
harga 1 gram sabu Rp 800.000,- maka asset Bandar yang
berhasil digagalkan sebesar Rp 812,8 Milyar. Dapat
dibayangkan hanya 2 barang bukti saja potensi
korbannya per tahuan telah mencapai 1 jutaan lebih.
Kemudian dari hasil pengungkapan TPPU (Tindak
Pidana Pencucian Uang) sebanyak 21 kasus dan 30
tersangka telah disita asset dan uang senilai Rp
261.863.413.345,-. Prestasi BNN dalam mengungkap
TPPU dari kasus Narkoba adalah terbesar dalam sejarah
sejak UU Nomor 8 tahun 2010 tentang TPPU diterbitkan,
ini sungguh membanggakan bangsa. Dari hasil-hasil
implementasi tindak lanjut UU tentang TPPU, maka 90%
adalah kasus yang berhubungan dengan kejahatan
narkoba.
Dengan menyita asset banda Narkoba sebesar itu,
maka dana itu apabila digunakan untuk mengubah 650
titik kawasan rawan Narkoba di seluruh Indonesia,
maka per kawasan menda-patkan tambahan Anggaran
sebesar ±Rp 402,8 juga yang digunakan untuk membina
kawasan rawan Narkoba dengan pemberdayaan
altematif. Apabila harapan itu berhasil, maka dapat
dibayangkan setiap BNN diseluruh Indonesia bersama
masyarakat akan berlomba-lomba mengungkap
sindikasi narkoba bersama-sama.
DI INDONESIA 35
�-
Para pengguna baru narkoba, pengguna teratur
pakai dan pecandu narkoba suntik dan non suntik terus
menambah angka permintaan narkoba yang memicu
terjadinya pangsa pasar narkoba baru, yang direspon
aksi peredaran gelap dan produksi Narkoba. Hal itu
sesuai hukum pasar yaitu permintaan dan sediaan
(demand-supply), yaitu jika tersedia pangsa pasar baru
akan memicu ketersediaan dan transaksi narkoba.
Semakin banyak pecandu sementara ketersediaan dan
narkoba semakin sedikit, maka harga akan semakin
tinggi dan sebaliknya.
·�,!��f1,-
<
:-j.
36 BUKU PETA KAWASAN
!\/'------
sampai kurir-kurir wanita Iran dan wisatawan dari Iran
memanfaatkan peluang bebas visa yang pernah
diberikan Pemerintah RI untuk Iran disalahgunakan
menyelundupkan sabu. Sampai-sampai sindikat Nigeria
bekerja sama dengan sindikat iran dan shina untuk
nienyelundupkan sabu produksinya.
39
�-
Dari gambaran dan penjelasan di atas, kita
mendapatkan infonnasi betapa Indonesia darurat
narkoba yang memerlukan penanggulangan masalah
dari akarnya (sumber kultivasi dan produksi narkotika
di perdesaan dan perkotaan), peredaran gelapnya (dari
penyelundupan melalui taut. wilayah perbatasan negara
dan jalur sungai hingga sindikasinya), hingga pangsa
pasar dan penyalahgunya (dari mulai Rutan, Lapas,
tempat rehabilitasi, lingkungan rentan narkoba hingga
kawasan rawan narkoba).
40
'V'
....___ _____
BAB III
KAWASAN RAWAN NARKOBA
41
�"-
Ketiga, Kerawanan penyalahgunaan Narkoba
meliputi kawasan-kawasan dimana pecandu narkoba
berdomisili. Pada kawasan ini berpotensi terjad.inya
produksi, transaksi, pasar Narkoba dan penyalahgunaan,
seperti : warung-warung narkoba d.i kampung narkoba,
tempat hiburan malam, kawasan yang berlokasi di
sekitar tempat tinggalnya para pecandu, seperti : tempat
rehabilitasi, kampung di sekitar hiburan malam, Rutan
dan Lapas. Pada kawasan-kawasan tersebut terkonsen
trasi orang-orang yang terpapar Narkoba dan memicu
terjadinya sediaan dan permintaan Narkoba.
DI INDONESIA 43
�-
C. Kawasan Rawan Narkoba dl Perkotaan
Kawasan perkotaan adalah kawasan perdagangan dan
administrasi kepemerintahan balk ibukota, kota
provinsi, kota kabupaten dan kota kecamatan. Pada
kawasan perkotaa kerawanan Narkoba menempatl
tlngkat paling rawan di banding kawasan yang lalnnya.
Mengingat masalah Narkoba selalu berprinsip mengi
kutl hukum pasar Oika ada permintaan akan direspon
dengan penyediaan).
Faktor kerawanan Narkoba di perkotaan, antara
lain: (1) maraknya tempat hiburan sebagai pangsa
pasar, (2) tlngginya angka kemiskinan dan pengang
guran, (3) perputaran uang yang besar di kota, (4) akses
dan jalur peredaran yang besar, (5) kekumuhan wilayah
yang berpotensi longgarnya (permisif) pengawasan; (6)
sikap acuh tak acuh warga yang membudaya dan (7)
banyaknya sindikat yang memanfaatkan ketokohan,
bantuan sosial dan kemudahan akses di masyarakat
kampung Narkoba.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata DKI Jakarta (Mel
2013) terdapat total ada 1.322 tempat hiburan di
Jakarta. Jumlah itu dibagi menjadi 24 varian, di
antaranya diskotek, kelab malam, griya pijat. olahraga
ketangkasan dan lain-lain. Jika tldak diawasi maka
tempat hiburan itu akan menjadi pangsa pasar bagi
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba Salah
satu pemasok sabu adalah sindikat di kampung Ambon.
Menurut Gembong Yudha (2016), keberadaan
Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat sebagai
kampung Narkoba telah dikenal sejak 2009. Awalnya
kawasan itu basis ganja yang diselundupkan dari
pelabuhan dan bandara, namun dalam perkembangan
nya menjadi pemasok sabu untuk tempat hiburan di
Jakarta. Selanjutnya, kawasan kampong Ambon menjadi
sarang narkoba, yang melibatkan warganya.
DI INDONESIA 45
�-
D. Kawasan Rawan Narkoba dl Perdesaan
Masyarakat Indonesia banyak tinggal di wilayah
perdesaan. Berdasarkan data Dirjen PMD (November
2016), presentase penduduk di daerah perdesaan masih
50,2% dari total penduduk di Indonesia. Dari jumlah
74.754 desa di Indonesia, 33.948 desa (45.4%) dianta
ranya memiliki status desa tertinggal dan 14.107 desa
(18,7%) memiliki status sangattertinggal.
Sementara itu, berdasarkan data BPS tentang
Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi, BPS Oanuari
2017), dari jumlah penduduk miskin di Indonesia per
September 2016 sebesar 27,76 juta orang. dimana
13,96% diantaranya berada di perdesaan. Tingginya
angka kemiskinan dan pengangguran di perdesaan
menjadi salah satu faktor banyaknya penyalahguna
Narkoba, baik pecandu maupun pengedar yang
mengambil jalan pintas tergiur menerima tawaran
menanam Ganja (terutama tinggal di desa-desa provinsi
Aceh dan pulau Sumatera) dan mengedarkan gelap
Narkoba untuk memenuhi kebutuhan Narkotikanya.
Sebagai kawasan pinggiran, wilayah perdesaan juga
menyimpan potensi hutan lindung yang kerap menjadi
sasaran kultivasi Ganja khususnya di provinsi-provinsi
di Sumatera dan juga kultivasi tanaman kratom di
hutan-hutan Kalimantan Barat. Meskipun tanaman
Kratom belum diatur seperti Ganja, namun potensi
kandungan alkaloid seperti Narkotika telah banyak
diketahui orang dan dijadikan budidaya tanaman yang
membahayakan.
Kawasan rawan Narkoba perdesaan adalah
kawasan rawan kultivasi tanaman Narkotika (seperti :
Ganja, Khat, kratom, dll) dan pabrik sabu. Wilayah
rawan kultivasi Ganja mayoritas di provinsi Aceh dan
kawasan sepanjang pegunungan bukit barisan di pulau
Sumatera. Sedangkan kultivasi di luar daerah tersebut
NARKOBA OI INDONESIA 47
� ......__
_____
KAB/ DESA/
PROV
�� KOTA
KEC
KEL
ENTRY POINT
�Kaltlm
1.885.3
5
3
14
12
114
244
1. Enlikolll!
2. NangaBadau
268,8 1 6 66 3. At:ambua
NIT
1 197 2 4 83 4. Ambeno
5. Muara Tam!
Papua 760 5 17 160
6. Sot:a
umlah 3.303.8 16 53 667 6enavpolnt
NARKOBA DI INDONESIA 51
�-
barang-barang selunupan dari China Potensi penyelun
dupan Narkotika oleh nelayan-nelayan dari Davao
(philipina) ke kepulauan Talaud (Sulut).
Faktor kerawanan kawasan Narkoba di wilayah
perbatasan dapat diidentifikasi, antara lain : (1) aktifitas
keluar masuk orang dan barang melalui jalur darat
kendaraan dan orang di pintu masuk jalur darat wilayah
negara, (2) aktifitas pelabuhan penyeberangan dari
pulau ke pulau dan jalur tikus (tidak resmi), (3)
mobilitas para pekerja dari dan menuju ke masing
masing negara, (4) aktifitas bongkar muat barang dari
dan menuju kedua negara baik di terminal angkutan
darat maupun di pelabuhan, (5) kasus-kasus yang
berhubungan dengan Narkoba dan (6) kasus kejahatan
lintas negara lainnya
Modus operandi penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkoba di wilayah perbatasan yang perlu
diwaspadai, antara lain : (1) melalui perdagangan, (2)
pengiriman paket barang. (3) penyelundupan orang dan
barang. (4) kunjungan wisatawan, (5) maraknya tempat
hiburan di lokasi-lokasi pertambangan yang berdekatan
dengan wilayah pertambangan; dan (6) barter antara
barang dan Narkoba.
Ancaman dari kawasan rawan Narkoba di wilayah
perbatasan adalah semua titik dan lokasi di sepanjang
jalur tersebut Masyarakat desafkelurahan di sepanjang
perbatasan akan menjadi sasaran dan target pasar dan
sindikasi Narkoba dalam mengembangkan modus
operandinya untuk dilibatkan dalam bisnis illegal
Narkoba mulai dari menanam, memproduksi,
menyimpan, mengedarkan, menyelundupkan dan
menyalahgunakan Narkoba
DI INDONESIA 53
�-
Rumah Tahanan dan Lembaga Pemasyarakatan dan
Pecandu narkoba yang menjalani layanan rehabilitasi, baik
rawat jalan dan rawat inap. Berdasarkan survey Ul & BNN
(2014) diketahui bahwa estimasi pecandu sebesar 4 juta
orang.
Berdasarkan data Tahanan dan WBP Ditjen Pemasya
rakatan Oanuari 2017), jumlah Tahanan dan WPB Narkoba
sebesar 75.549 orang atau 36,7% dari total 205.902 orang
tahanan dan WBP seluruh Indonesia. jumlah tersebut
dengan status Bandarfpengedar sebanyak 49.734 orang
(65,4%) dan pengguna sebanyak 26.175 orang (34,6%).
Tahanan dan WBP tersebut tersebar pada 524 Rutan,
Cabang Rutan dan Lembaga Pemasyarakatan.
Berdasarkan data Deputi Rehabilitasi BNN (2016)
dalam jurnal Data P4GN BNN, diketahui jumlah pecandu
yangberhasil direhabilitasi sebanyak ±39.382 orang yang
dilayani oleh Dinas Kesehatan dan Lembaga Rehabilitasi
Masyarakat baik di Provinsi dan KabupatenfKota sebanyak
1.123 lembaga, dengan layanan rawatjalan dan rawat lnap.
Berikut disajikan data potensi rawan di masing
masing wilayah provinsi di Indonesia yang harus
mendapatkan perhatian pemerintah, salah satunya
pembentukan BNNP dan BNNK baru di wilayah-wilayah
tersebut
1. Provinsl Aceh
Peta Wilayah 18 Kabupaten
5 Kota
289 Kecamatan
6.513 Desa/Kelurahan
Estimasi )umlah Pecandu 67.488 Orang
)ml thnan&Napi Narkoba 1.960 Orang
Potensi Kawasan Rawan 15 Bandara Udara
2 Pelabuhan Laut
3 Tenninal Penumpang
13 )alur sungai
)umlah Lapas dan Rutan 26 Lapas dan Rutan
)umlah Layanan Rehab 44 Lembaga
54
""
.....___
_____
DI INDONESIA 55
�-
2 Pelabuhan !.aut
Terminal Penumpang
25 Jalur sungal
Jumlah Lapas dan Rutan 21 Lapas dan Rutan
Jumlah Layanan Rehab 55 Lembaga
Jumlah Kawasan Rawan 5 Kawasan
Lokasl Rawan Narkoba 1. Kota Padang
2. Kota Buklt Tlnggl
3. Kabupaten Pasaman
Barat
4. Kota Payakumbuh
5. Kabupaten Agam
6. Dst (terlamplr)
4. Provinsl Rlau
Peta Wilayah 10 Kabupaten
2 Kota
164 Kecamatan
1.835 Desa/Kelurahan
Estimasi )umlah Pecandu 89.842 Orang
Jml thnan&Napi Narkoba 3.641 orang
Potensi Kawasan Rawan 8 Bandara Udara
2 Pelabuhan !.aut
1 Terminal Penumpang
11 jalur sungal
jumlah Lapas dan Rutan 15 Lapas dan Rutan
jumlah Layanan Rehab 30 Lembaga
jumlah Kawasan Rawan 19 Kawasan
Lokasi Rawan Narkoba 1. Kampung Dalam,
Kotamadya Pekanbaru
2. Jl. Pangeran Hldayat.
Kotamadya Pekanbaru
3. Kampung Dalam,
Kotamadya Duma)
4. Pulau Rupat, Kab Bengkalls
5. Kecamatan Bandar
Selkljang. Kab Pelalawan
6. Dst (terlamplr)
56
"/'------
Estlmasl )umlh Pecandu 39.405 Orang
)ml thnan&Napl Narkoba 2038 orang
Potensi Kawasan Rawan 8 Bandara Udara
35 Pelabuhan !.aut
Terminal Penumpang
26 )alur sungai
)umlah Lapas dan Rutan 9 Lapas dan Rutan
)umlah Layanan Rehab 22 Lembaga
)umlah Kawasan Rawan 18 Kawasan
Lokasi Rawan Narkoba 1. Slmpang Dam/Kp Aceh
2. Tan)ung Uma
3. Tan)ung Sengkuang
4. Melawi/Sameong
5. Belakang Padang
6. Dst (terlampir)
6. Provinsl Jambl
Peta Wilayah 9 Kabupaten
2 Kota
138 Kecamatan
1.551 Desa/Kelurahan
Estimasi )umlah Pecandu 42.714 Orang
)ml thnan&Napl Narkoba 1.598 orang
Potensi Kawasan Rawan 3 Bandara Udara
1 Pelabuhan !.aut
2 Tenninai Penumpang
11 )alur sungai
)umlah Lapas dan Rutan 11 Lapas dan Rutan
)umlah Layanan Rehab 25 Lembaga
)umiah Kawasan Rawan 40 Kawasan
Lokasl Rawan Narkoba 1. Kota )ambi
2. Kerlncl
3. Kabupaten Muaro )ambi
4. Kabupaten Bungo
5. Kabupaten Tebo
6. Dst (terlampir)
DI INDONESIA 57
�-
Potensi Kawasan Rawan 4 Bandara Udara
Pelabuhan Laut
Terminal Penumpang
12 jalur sungai
Jumlah Lapas dan Rutan 20 Lapas dan Rutan
Jumlah Layanan Rehab 30 lembaga
Jumlah Kawasan Rawan 11 Kawasan
Lokasi Rawan Narkoba 1. Kecamatan Gandus
2. Kecamatan llir Timur
3. Kecamatan Bukit Kecil
4. Kecamatan Seberang Ulu
5. Kecamatan Ilir Timur 2
6. Dst (terlampir)
9. Provinsl Bengkulu
Peta Wilayah 9 Kabupaten
1 Kota
127 Kecamatan
1.524 Desa/Kelurahan
Estimasi )mlah Pecandu 22.224 Orang
)ml thnn&Napi Narkoba 518 Orang
Potensi Kawasan Rawan 3 8andara Udara
1 Pelabuhan Laut
1 Terminal Penumpang
22 )alur sungal
)umlah Lapas dan Rutan 7 Lapas dan Rutan
)umlah Layanan Rehab 27 Lembaga
)umlah Kawasan Rawan 6 Kawasan
Lokasi Rawan Narkoba 1. Kec. Ratu Samban
2. Singgaran Pati
3. Selebar
4. Ratu Agung
5. Teluk Segara
6. Dst (terlampir)
lO.Provinsi Lampung
Peta Wilayah 13 Kabupaten
2 Kota
227 Kecamatan
2.631 Desa/Kelurahan
Estimasi )umlah Pecandu 72.862 Orang
)ml thnan&Napi Narkoba 839 orang
Potenst Kawasan Rawan 2 Bandara Udara
2 Pelabuhan Laut
2 Terminal Penumpang
10 Jalur sungai
)umlah Lapas dan Rutan 16 Lapas dan Rutan
)umlah Layanan Rehab 47 lembaga
)umlah Kawasan Rawan 5 Kawasan
Lokasi Rawan Narkoba 1. Kelurahan Panjang Utara
2. Kelurahan Sukaraja
3. Kelurahan Kaliawl
4. Kelurahan Gedung
Meneng Baru
DI INDONESIA 59
�-
5. Kelurahan Sldodadt
6. Dst (terlamplr)
60
""
...._
_ __ ____
OI INDONESIA 61
� .....___
_____
lS.Provinsl Dl Yogyakarta
Peta Wilayah 4 Kabupaten
1 Kota
78 Kecamatan
438 Desa/Kelurahan
Estimasi )umlah Pecandu 58.797 Orang
Jml thnan&Napi Narkoba 309 orang
Potensi Kawasan Rawan 1 Bandara Udara
Pelabuhan I.aut
3 Terminal Penumpang
17 )alur sungai
Jumlah I.apas dan Rutan 9 I.apas dan Rutan
jumlah I.ayanan Rehab 23 lembaga
jumlah Kawasan Rawan 5 Kawasan
Lokasi Rawan Narkoba 1. Kec. Depok
2. Kec. Umbulharjo
3. Kec. Gondokusuman
4. Kecamatan Mergangsan
5. Kec. Bangun Tapan
6. Dst (terlampir)
62
""
.....____ _____
4. Sokobanah Sampang
5. Lapas Porong
6. Dst (terlampir)
17.Provlnsl 8all
Peta WUayah 8 . Kabupaten
1 Kota
57 Kecamatan
716 Desa/Kelurahan
Estimasi jurnlah Pecandu 60.241 Orang
jml thnan&Napi Narkoba 753 orang
Potensi Kawasan Rawan 2 Bandara Udara
2 Pelabuhan Laut
2 Terminal Penumpang
15 jalur sungai
jumlah Lapas dan Rutan 11 Lapas dan Rutan
jumlah Layanan Rehab 24 Lemhaga
jumlah Kawasan Rawan 3 Kawasan
Lokasi Rawan Narkoba 1. Ds.Sangsi� Sawan, 8uleleng
2. Ds.Kutuh, Kuta Selatan, Badung
3. Kedonganan,Badung
4. Dst (terlampir)
63
[N'
___
......___
19. Provinsl Nusa Tenggara Timor
Peta Wilayah 21 Kabupaten
1 Kota
306 Kecamatan
3.270 Desa/Kelurahan
Estimasi )umlah Pecandu 49.329 Orang
jml thnan&Napi Narkoba 12 orang
Potensi Kawasan Rawan 14 Bandara Udara
19 Pelabuhan Laut
Terminal Penumpang
jalur sungal
jumlah Lapas dan Rutan 19 Lapas dan Rutan
jumlah Layanan Rehab 25 lembaga
jumlah Kawasan Rawan 5 Kawasan
l.okasi Rawan Narkoba 1. Motaa'in
2. Pelabuhan Winni
3. Kota Kupang
4. Labuhan Bajo,
Kabupaten Manggarai
Barat
5. Waingapu, Kabupaten
Sumbawa Timur
6. Dst (terlampir)
64
'\}\
......__
_____
DI INDONESIA 65
�-
23.Provlnsl Kalimantan Tlmur
Peta Wilayah 7 Kabupaten
3 Kota
103 Kecamatan
1.026 DesafKelurahan
Estimasi )umlah Pecandu 62.653 Orang
)ml thnan&Napi Narl<eba 4.307 orang
Potensi Kawasan Rawan 18 Bandara Udara
4 Pelabuhan !.aut
2 Terminal Penumpang
11 )aiur sungai
)umlah Layanan Rehab 34 Lembaga
)umlah Kawasan Rawan 10 Kawasan
)umlah Lapas dan Rutan 13 Lapas dan Rutan
Lokasi Rawan Narkoba 1. Kampung Sungai Dama, )1.
Otista, Samarlnda
2. )I Pesut Gg. I, II, Ill Sarnalinda
3. )1. Lambung Mangkurat Gang
Masjid, Kel. Sungai Pinang
4. Kampung Baru, Balikpapan
Barat Pelabuhan ITCI
5. Kampung Selili, Samalinda llir
6. Dst [terlampir)
66
\j\
...._
_ __ ____
ZS.Provlnsl Gorontalo
Peta Wilayah 5 Kabupaten
1 Kota
77 Kecamatan
735 Desa/Kelurahan
Esttmasl Jumlah Pecandu 13.292 Orang
Jml thnan&Napi Narkoba Orang
Potensl Kawasan Rawan 2 Bandara Udara
2 Pelabuhan Laut
3 Terminal Penumpang
Jalur sungai
jumlah Lapas dan Rutan 5 Lapas dan Rutan
Jumlah Layanan Rehab 15 lembaga
jumlah Kawasan Rawan 5 Kawasan
Lokasl Rawan Narkoba 1. Kota Gorontalo
2. Kabupaten Pohuwato
3. Kabupaten Bone Balango
4. Kecamatan Kota Selatan
5. Kelurahan Biawu
6. Dst [terlampir)
DI INDONESIA 67
jN'- 27.Provinsl Sulawesi Barat
Peta Wilayah 6 Kabupaten
1 Kota
69 Kecamata.n
649 Desa/Kelurahan
Estimasi Jumlah Pecandu 16912 Orang
Jml thnan&Napi Narkoba 1.392 orang
Potensi Kawasan Rawan 1 Bandara Udara
1 Pelabuhan Laut
2 Tenninal Penumpang
jalur sungai
Jumlah Lapas dan Rutan 7 Lapas dan Rutan
Jumlah Layanan Rehab 13 Lembaga
Jumlah Kawasan Rawan 6 Kawasan
Lokasi Rawan Narkoba 1. Mamuju
2. Polman
3. Majene
4. Mamasa
5. Mamuju Utara
6. Dst (terlamplr)
68
'V'------
29. Provlnsl Sulawesi Selatan
Peta Wilayah 21 Kabupaten
3 Kota
306 Kecamatan
3.030 Desa/Kelurahan
Estlmasi )umlah Pecandu 136.336 Orang
)ml thnan&Napi Narkoba 3.546 orang
Potensi Kawasan Rawan 5 Bandar a Udara
8 Pelabuhan Laut
6 Tenninal Penumpang
14 Jalur sungai
)umlah Lapas dan Rutan 24 Lapas dan Rutan
)umlah Layanan Rehab 43 lembaga
)umlah Kawasan Rawan 10 Kawasan
Lokasi Rawan Narkoba 1. Kampung Sapiria
2. Kelurahan Pampang
3. )alan Kerung·kerung
4. )alan Oangko
5. )alan Kandea
6. Ost (terlampir)
30.Provlnsl Maluku
PetaWilayah 9 Kabupaten
2 Kota
118 Kecamatan
1.190 Desa/Kelurahan
Estlmasi Jumiah Pecandu 27.516 Orang
Jml thnan&Napi Narlmba 129 orang
Potenst Kawasan Rawan 21 Bandara Udara
13 Pelabuhan Laut
Tenninal Penumpang
10 Jalur sungai
Jumlah Lapas dan Rutan 15 Lapas dan Rutan
Jumlah Layanan Rehab 21 iembaga
Jumlah Kawasan Rawan 7 Kawasan
Lokasi Rawan Narkoba 1. Desa Tuiehu, Salahutu, Malteng
2. Desa Galata, Kecamatan Sirimau,
Kota Ambon
3. kompleks Pasar Binaiya Kola
Masohi.
4. Kelurahan Letwaru Kecamatan
Kota Masohi.
6. Ost (terlampir)
OI INOONESIA 69
�-
31. Provinsi Maluku Utara
Peta Wilayah 8 Kabupaten
2 Kota
115 Kecamatan
1.196 DesafKelurahan
Estlmasi Jumlah Pecandu 14.411 Orang
Jmi thnan&Napi Narkoba 69 orang
Potensi Kawasan Rawan 2 8andara Udara
10 Pelabuhan Laut
Terminal Penumpang
Jalur sungai
Jumlah Lapas dan Rutan 9 Lapas dan Rutan
Jumlah Layanan Rehab 26 lembaga
Jumlah Kawasan Rawan 5 Kawasan
Lokasi Rawan Narkoba 1. Kelurahan Dufa-dufa
2. Kelurahan 5oa
3. Kelurahan Salahudin
4. Keluraha!' Kampung
Makassar Timur
5. Kelurahan Bastlong
Karance
6. Dst (terlampir)
70
""
....___
_____
72
V'------
BAB V
PEMBERDAYAAN ALTERNATIF KAWASAN
RAWAN NARKOBA
DI INDONESIA 73
� .....__
_____
. '
..
' ' '
75
'ftA.IKC)BA DI INDONESIA 75
�-
B. Pembinaan Kelembagaan dan Sinergi
Pembinaan kelembagaan dan sinergi adalah basil nyata
dart pembinaan individu dan kelompok masyarakat
Membina kelembagaan berarti menanamkan komitmen
baru untuk dilembagakan di tengah-tengah masyarakat
bahwa nilai-nilai hidup sehat dan tidak mengedarkan
Narkoba mutlak diperlukan masyarakat apabila kawa
san tersebut ingin bersih dart penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkoba.
DI INDONESIA 77
�-
pelaksan aprogram perlahan dapat dikurangi untuk
memberikan tumbuh kembang masyarakat
mengimplementasi hasil pembelajarannya.
OI INDONESIA 79
� ....
_ .___ ____
82 BUKU PETA
"1'------
Penyusunan GOAD ini sebagai tindak lanjut kebija
kan global, regional dan nasional. Secara global,
kebijakan UNO DC dan keputusan Sidang CND menekan
kan bahwa masalah tanaman Narkotika menjadi
kebijakan masing-masing negara untuk mengantisipasi
nya. Kemudian kebijakan regional menekankan bahwa
program AD harus menyasar masalah dari hulu
(alternative development) hingga hilir (community deve
lopment). Secara nasional, kebijakan GOAD ini sejalan
dengan nawacita yang membangun Indonesia dar
pinggiran, sesuai RPJMN (2015-2019) menciptakan
Indonesia bersih narkoba dengan menghambat laju
angka prevalensi penyalahgunaan narkoba dan juga
sesuai dengan misi pemerintah Aceh yang membangun
masyarakat sejahtera, mandiri dan berkelanjutan.
Grand Design ini dirancang dalam 10 tahun dan 3
tahapan atau periode, yaitu : periode pertama Trust
Building (2016-2018), Periode kedua lmplementasi
program (2019-2024) dan Periode ketiga Membangun
Agrowisata (2025). Pada tiap-tiap tahun dalam periode
tersebut disusun rencana aksi dari masing-masing K/L,
BNN, Pemda, Dunia usaha dan orsosmas. Dalam rencana
program, kegiatan dan anggaran diserahkan pada APBN
dan akan diusulkan APBNP kepada Presiden RI yang
didahului dengan terbitnya lnpres.
Harapan bangsa dengan grand design AD tersebut.
produksi ganja menurun, jaringan peredaran gelap ganja
terungkap dan terputus, masyarakat terbangun
karaktemya melalui pola hidup sehat. anti kultivasi
Ganja, terampil dan maju dan mandiri serta memiliki
usaha dari hulu (penanaman) hingga hilir (pemasaran),
beragam ketrampilan (pertanian dan non pertanian)
yang membanggakan wilayahnya karena adaanya
komoditas unggulan, seperti di Doi Tung Thailand.
•
:,' t:"'
!
;�!��:1!!J'��:rv(
�
NARKOBA DI INDONESIA 83
i... -�-�;'
/ ·,.
�----
84 BUKU PETA
1\j\
....___
_____
BAB VI
PENUTUP
DI INDONESIA 85
�......___ _____
86 BUKU PETA
'\}\
......__
_____
DAFrAR PUSTAKA
DI I NDONESIA 87
�....___ _____
88
'\!'
....
_ .___ ____
LAMPJRAN Ol
KAWASAN RAWAN NARKOBA DI INDONESIA PER PROVINSI
TAHUN2016
DI INDONESIA 91
�-
3. Jambi TimurJambi
4. Jelutung. Jambl
5. Kola Baru, Jamb!
6. Pasar Jambi, Jambl
7. Pelayangan, Jambl
8. SUngai Penuh, Jamb!
9. SUlak, Jambi
10. Kayu Aro, Jambi
11. Oanau Kerlnd, Jambi
12. JambI Luar Kota, Muaro Jamb!
13. Kumpeh, Muaro Jambi
14. Sekeman, Muaro Jambl
15. SUngai Bahar, MuaroJambl
16. Sungai Gelam, Muaro Jambi
17. Bathln II Babeko, Bungo
18. Bathin II Pelavan& Bungo
19. Bathin Ill Ulu, Bungo
20. Jujuhan, Bungo
21. Pasar Muara Bungo, Bungo
22. Pelepat, Bungo
23. Rantau Pandan, Bungo
24. Tanah Sepenggal, Bungo
25. Tanah Tumbuh, Bungo
26. Rimbo Bujang. Tebo
27. Rimbo llir, Tebo
28. Rimbo Ulu, Tebo
29. Rimbo SUmay, Tebo
30. Tebo llir, Tebo
31. Tebo Tengah, Tebo
32. Tebo Ulu, Tebo
33. VII Koto, Tebo
34. Bathln VIII, Sarolangun
35. Umun, Sarolangun
36. Mandlangln, Sarolangun
37. Pauh, Sarolangun
38. Pelawan, Sarolangun
39. Sarolangun, Sarolangun
40. Slngkut, Sarolangun
7. SUMATERA 1. Gandus, Palembang
SELATAN 2. lllrTlmur Palembang
3. Buklt Kecll, Palembang
4. SeberangUlu 1,2, Palembana
DI INDONESIA 93
�-
3. Kec. Sukadiri, Sukadiri, tangeranc
4. Jl Raya RaJea Mel<ar Bakti , Sukadiri, tancerang
5. Kp llalagasari Kec Cikupa, KronjoKemiriKresek &,
tangeranc
6. Kp Lontar Kec Cikupa, Balaraja, tangerang
7. Kawasan Oleg Kec Balaraja, Balaraja,tangerang
8. Havan Teaal Ds Tobat Kec.Balaraja, Balaraja,
tangerang
9. Kp Kawidaran Kec.Balaraja, Balaraja, tangerang
10. Kp Jengkol Kec Balaraja, Balaraja, tangerang
11. Kp Sukamulya Cikupa, CisokaJayantUambe,
tangerang
12. Kp Jeunjing Kec Cisoka, TigaraksaCikupa, tangerang
13. Ds Sempur Sumur Bandung Togaraksa, Panongan,
tangeranc
14. Kp Talaga Sestari Kec Cikupa, tangerang
15. Ds Pesanggrahan Kec Solear Cisoka, tangerang
16. Kp Gembong Ds Sindang Asih Jayantl, tangerang
17. Ds Paslr Jaya Kec Cikupa, tangerang
18. Kp Mekar Bakti Kec Cikupa, tangerang
19. Kp Tanah Merah Kec Sepatan, Teluk NagaKosambi,
tangerang
20. Kp Teaal Anyar Kec.Teluk Naga, SepatanPakuhajl,
tangerang
21. Kp Kalijaga, tangerang
22. Ds Meiayu Kec.Teluk Naga, tangerang
23. Kp Sukabakti Ds.Sukabakti Kec Curug.
CuruglegokKip Dua, tangerang
24. Perum Binong Permai CUrug, tangerang
25. Kp Lengkong Kel.Rancagong Legok, tangerang
26. Kp Babakan Kel iengkong Kec Serpong.
SerpongPondok Aren, tangerang Selatan
27. Kp Ciiedug Perigi Baru Kec Pd Aren,
OsaukPagedangan, tangerang Selatan
28. Kp Pondok Kacang kec Pd.Aren, tangerang Selatan
29. Kp Oater kei.Rawa Mekar Jy. Serpong. tangerang
Selatan
30. Kp Kadu Slrung Kec Pagedangan, tangerang
Selatan
31. Pondok Benda, OputatPamulang. tangerang
Selatan
32. Benda Baru, tangerangSelatan
DI INDONESIA 95
�-
Barat
13. Baladewa, Johar, Jakarta Pusat
14. Tanah Tongi, Jakarta Pusat
15. Kp Rawa, Jakana Pusat
16. Setiakawan, Gambtr, Jakarta Pusat
17. Petojo, Jakarta Pusat
18. Kinkit, Jakarta Pusat
19. Kp Bali - PS Tanah Abang. Tanah Abang. Jakana
Pusat
20. Petamburan, Jakarta Pusat
21. Kartinl, Sawah Sesar, Jakarta Pusat
22. Karanc Anyar, Jakana Pusat
23. Kebon Kosong. Kemayoran, Jakarta Pusat
24. Apanemen/Rusun, Jakana Pusat
25. Cempaka Baru, Jakana Pusat
26. Gunung Sahari Selatan Jakarta Pusat
27. Ulan Panjang. Jakana Pusat
28. Percetakan Negara, Cempaka Putih, Jakana Pusat
29. Rawasari, Jakarta Pusat
30. Kramat, Senen, Jakarta Pusat
31. Kwitang. Jakana Pusat
32. Menteng Tengulun, Menteng. Jakana Pusat
33. Tambak, Jakarta Pusat
34. Kali Pasir, Jakarta Pusat
35. Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara
36. Solo Bone, Jakarta Utara
37. Kebon Pisang, Jakarta Ut3ra
38. Stasiun Kereta Api, Jakarta Utara
39. Volker Warakas, Jakarta Utara
40. Teluk Gong. Penjaringan, Jakarta Utara
41. Kalijodo, Jakana Utara
42. Kapuk Muara, Jakarta Utara
43. Muara Batu, Jakarta Utara
44. Tanah Pasar, Jakarta Utara
45. Pasar Nalo, Pademancan, Jakana Utara
46. Pasar Kepiting, Jakarta Utara
47. 8udi Mulia, Jakarta Utara
48. Mangga Dua Sequer, Jakana Utara
49. Kampung Bandan, Jakarta Utara
50. Gang Macan, Olincing. Jakarta Utara
51. Kalibaru Barat Jakarta Utara
52. Kelapa Dua, Jakarta Utara
96
1\j\ _
....___
____
DI INDONESIA 97
�-
93. Cidodol, Jakarta Selatan
94. Penln88aran-Bendl, Jakarta Selatan
95. Ulujami, Jakarta Selatan
96. Rei Kereta Api Bintaro (ps Bintaro), Jakarta Selatan
97. Jl Adam Malik - Oledug Raya , Jakarta Selatan
98. Terogong. Cilandak-Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan
99. l.ebak Buruk, Jakarta Selatan
100. 1Carang Tengah, Jakarta Selatan
101. Petogogan, Jakarta Selatan
102. Radio Dalam, Jakarta Selatan
103. 1Cawasan Simprug. Jakarta Selatan
104. Bangka, Mampang Prapatan dan , Jakarta Selatan
105. Bundt, Pancoran, Jakarta Selatan
106.Tegal Parang. Jakarta Selatan
107.Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan
101. Pasar Manggis, Jakarta Selatan
109.Terminal 1,2,3 dan Area cargo, Bandara 5oetta
110. Pelabuhan Muara Baru, Pei.Tg Priok/Kp3, Jaksel
111. Tan)ung Prick, Jakarta Selatan
112. Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Selatan
113. Muara Angke, Jakarta Selatan
13. JAWA BARAT 1. Andir, Bandung.
2. Sukasari, Boger,
3. Mundu, Cirebon,
4. Pelabuhan Ratu, SUkabumi,
.
s. Patokbeusi, Subang.
6. Kei.Pangkalan Jati, Umo, Depok,
7. Kei.Kemiri Muka, Beji, Depok,
8. Kei.Kukusan, Beji, Depok,
9. Kei.Pasar Putih, Sawangan, Depok,
10. Kei.Sawangan, Sawangan, Depok,
11. Kei.Ha�a Mukti, Cimanggls, Depok,
12. Jl. Akses Ui Tugu, CimanggisDepok,
13. Kei.Bojong Baru, Bojonggede, Depok,
14. Kei.Bojong Gede, Bojonggede, Depok,
15. Kel. Pancnran Mas, Pancoran Mas, Oepok,
16. Kei.Pondok Terong. Pancoran Mas, Depok,
17. JI.Raya Cogar Alam, Pancoran Mas, Depok,
18. Kei.Bakti Jaya, SUkmajaya, Depok,
19. Kei.SUkmajaya, SUkmajaya, Depok
DI INDONESIA 99
�-
33. Dampit,Malan&
34. Somber Manjlng Wetan,Malan&
35. Gondanglegi,Malan&
36. Singosari,Malan&
37. Tanjung Rejo, Sukun,Malan&
38. Kotalama, Kedungkandang(Muharto),Malan&
39. Gadan& SUkun,Malan&
40. Paleon, Blimbin&Malan&
41. Tiocomas, Lowokwaru,Malan&
42. Pandanrejo-Kuliner Kalilanang,Batu,
43. Kawasan Wisata Songgorlti-Songgokerto,Batu,
44. Kawasan Wisata Paralayang.Batu,
45. Kawasan Makam Cina, Ngaglik,Batu,
46. Kawasan Hutan,Batu,
47. kedundung, Magersari,Mojokerto,
46. Mentikan, Prajurit Kulon,Mojokerto,
49. Balongsarl, Magersari,Mojokerto,
so. Gunung Gedangan, Magersari,Mojokerto,
51. Kranggan,Mojokerto,
52. Semampir,Kediri,
53. Gor Joyoboyo,Kedirl,
54. Bangsai,Kediri,
55. Bantaran Sungai Brantas,Kediri,
56. Kei.Pesantren,Kediri,
57. Pare,Kediri,
58. Ngadiluwih,Kediri,
59. Gurah,Kediri,
60. Kepun&Kediri,
61. Badas,Kedirl,
62. Os.Banaran Kulon,Nganjuk,
63. Kedondon&Nganjuk,
64. Banaran Gg.Podak Kertosono,Nganjuk,
65. Ds.Pelem Kertosono,Nganjuk,
66. Guyangan,Nganjuk,
67. Kedungwaru,Tulungagun&
66. Boyolangu,Tulungagun&
69. Ngunut,Tulungagun&
70. Tulungagun&Tulungagun&
71. Somber Gempol,Tulungagun&
72. Klakah,Lumajan&
73. Kotalama, Kedungkandang(Muharto),Lumajan&
74. Ds.Karanggandu, Watullmo,Trenggalek,
100
!\/'
....___
_____
DI INDONESIA 101
� .....____
_____
103
�-
2S. GORONTALO 1. Gorontalo, Gorontalo
2. Pohuwatu
3. Bone Bolango
4. Dumbo Raya, Bone Bolango
s. Biawu, Blawao,Umba,Tapa,Leato, Bone Bolango
26. SULAWESI 1. Tavanjuka, Tatanga, Bone Bolango
TENGAH 2. Anoa, Palu Selatan, Bone Bolango
3. Kayumalue Ngapa/Pajeko, Palu Utara, Bone
Bolango
4. Ngapa, Kayu Malue Ngapa, Palu
s. Tatura, Tatura, Palu
6. Tatanga,Palu
7. Pantoloan,Palu
8. Balya,Palu
27. SULAWESI 1. Mamuju Kota
BARAT 2. Polman
3. Majene
4. Mamasa
s. Mamuju utara
6. Mamuju Tengah
28. SULAWESI 1. Wollo, Baubau
TENGGARA 2. Kp.Salo,Kendari
3. Raha, Laende, Butung-Butung, Katobu, Muna
4. Ladongi, Kolaka
s. lorong Mekar, Kota Kendari
29. SULAWESI 1. Saplriya, Makassar
SELATAN 2. Pampang, Makassar
3. Kerung·Kerung, Makassar
4. Dangko, Makassar
s. Kandea, Makassar
6. Sibulue, Bone
7. Laccokkong, Tanete Rlattang, Bone
8. Pompanua,Timurung.Amall, Ajangale, Bone
9. Lappariaja, Bone
10. Ubureng,Bone
30. MALUKU 20. Dufa-Dufa, Temate
UTARA 21. Soa, Ternate
22. Salahudin, Temate
23. Kp Makassar llmur, Temate
24. BastlongKarance, Temate
31. MALUKU 1. Desa Tulehu, Salahutu,Maluku Tengah
2. Desa Galata, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon
105
� .....___
____
I..AII'IRAN 01
DATA RUTAN & L»AS & TAHANAN & WBP KASUS NARKOTI<A JAN 2017
REPUBLIK IN DONESIA