Anda di halaman 1dari 49

PERANGKAT PEMBELAJARAN INKUIRI

“HUKUM PERBANDINGAN TETAP (PROUST)”

Oleh:

Rizqya Lailatul Ramadhana

18030194047

PKB 2018

Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Surabaya

2020
SILABUS

Nama Sekolah : SMA N 3 PONOROGO

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/2

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Indikator Materi Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber /
Pembelajaran Pembelajaran Waktu bahan /
alat
1.1. Menyadari 1.1.1Menyadari bahwa Hukum dasar Mengamati (Observing) Penilaian 1 x 45 Sumber : -
adanya pengetahuan tentang kimia : hukum  Membaca literatur sikap menit
Buku
keteraturan hukum dasar kimia perbandingan tentang hukum dasar
Kimia
struktur partikel merupakan hasil tetap (Hukum kimia yaitu hukum
materi sebagai pemikiran manusia Proust) Proust. SMA kelas
wujud kebesaran yang kebenarannya X (Devi,
Tuhan YME dan bersifat tentatif. Menanya (Questioning)
Poppy K,
pengetahuan  Mengajukan Penilaian
tentang struktur pertanyaan bagaimana sikap dkk. 2009.
partikel materi cara membuktikan Kimia I
sebagai hasil perbandingan tetap Kelas X
pemikiran kreatif berdasarkan hukum
manusia yang Proust? SMA dan
kebenarannya  Kerja kelompok untuk MA.
bersifat tentatif. mendiskusikan Jakarta :
rumusan masalah
2.1Menunjukkan 2.1.1 Dapat menumbuhkan Departemen
berdasarkan
perilaku ilmiah fenomena. Pendidikan
perilaku berkarakter
(memiliki rasa
meliputi : Nasional)
ingin tahu, disiplin,
Pengumpulan Data
jujur, objektif,  Menumbuhkan rasa Bahan :
terbuka, mampu  Merancang percobaan
ingin tahu untuk untuk membuktikan - LKPD dan
membedakan fakta
dan opini, ulet, menyelesaikan salah satu hukum kunci
teliti, bertanggung dasar kimia. LKPD
permasalahan
jawab, kritis,  Melakukan percobaan
kreatif, inovatif,  Menumbuhkan Hukum
untuk membuktikan
demokratis, salah satu hukum Dasar
sikap teliti dalam
komunikatif)
Kompetensi Dasar Indikator Materi Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber /
Pembelajaran Pembelajaran Waktu bahan /
alat
dalam merancang mengolah dan dasar kimia. Kimia
dan melakukan  Mengamati dan
menganalisis data - LCD
percobaan serta mencatat data hasil
berdiskusi yang  Komunikatif dalam - Laptop
percobaan salah satu
diwujudkan dalam menampilkan hasil hukum dasar kimia.
sikap sehari-hari.
percobaan.
Mengasosiasi
2.2 Menunjukkan
perilaku (Associating)
kerjasama,  Menganalisis data Penilaian
santun, toleran, untuk membuktikan sikap
cinta damai dan salah satu hukum
peduli 2.2.1 Dapat meningkatkan
dasar kimia.
lingkungan serta keterampilan sosial
hemat dalam
memanfaatkan meliputi : Mengkomunikaskan
sumber daya (Communicating)
 Bertanya
alam  Menyajikan hasil
 Berpendapat percobaan secara Tes tulis
uraian
 Kerjasama dengan berkelompok untuk
anggota kelompok. membuktikan salah Laporan
3.10Menerapkan 3.10.1. Memahami konsep satu hukum dasar percobaan
konsep massa salah satu hukum kimia.
atom relatif dan dasar kimia.
massa molekul
relatif,
persamaan
reaksi, hukum-
hukum dasar
kimia, dan
konsep mol
Kompetensi Dasar Indikator Materi Kegiatan Penilaian Alokasi Sumber /
Pembelajaran Pembelajaran Waktu bahan /
alat
untuk
menyelesaikan
perhitungan
kimia
4.10. Mengolah dan 4.10.1.Merancang percobaan
menganalisis untuk membuktikan
data terkait salah satu hukum
massa atom dasar kimia.
relatif dan
massa molekul 4.10.2. Melakukan
relatif, percobaan untuk
persamaan membuktikan salah
reaksi, hukum- satu hukum dasar
hukum dasar kimia.
kimia, dan
konsep mol
untuk
menyelesaikan
perhitungan
kimia.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA N 3 Ponorogo
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester :X /2
Materi Pokok : Hukum – Hukum Dasar Kimia
Sub Materi : Hukum Perbandingan Tetap (Proust)
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator


1.1. Menyadari adanya keteraturan struktur 1.1.1 Menyadari bahwa pengetahuan
partikel materi sebagai wujud tentang hukum dasar kimia
kebesaran Tuhan YME dan
merupakan hasil pemikiran manusia
pengetahuan tentang struktur partikel
materi sebagai hasil pemikiran kreatif yang kebenarannya bersifat tentatif.
manusia yang kebenarannya bersifat
tentatif.
2.1.Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki 2.1.1 Dapat menumbuhkan perilaku
rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, berkarakter meliputi :
terbuka, mampu membedakan fakta  Menumbuhkan rasa ingin tahu
dan opini, ulet, teliti, bertanggung untuk menyelesaikan
Kompetensi Dasar Indikator
jawab, kritis, kreatif, inovatif, permasalahan
demokratis, komunikatif ) dalam  Menumbuhkan sikap teliti dalam
merancang dan melakukan percobaan mengolah dan menganalisis data
serta berdiskusi yang diwujudkan  Komunikatif dalam menampilkan
dalam sikap sehari-hari. hasil percobaan.

2.2. Menunjukkan perilaku kerjasama, 2.2.1 Dapat meningkatkan keterampilan


santun, toleran, cinta damai dan peduli sosial meliputi :
lingkungan serta hemat dalam  Bertanya
memanfaatkan sumber daya alam.  Berpendapat
 Kerjasama dengan anggota
kelompok.
3.10. Menerapkan konsep massa atom 3.10.1. Memahami konsep salah satu
relatif dan massa molekul relatif, hukum dasar kimia
persamaan reaksi, hukum-hukum dasar
kimia, dan konsep mol untuk
menyelesaikan perhitungan kimia.
4.10. Menganalisis data hasil percobaan 4.10.1. Merancang percobaan untuk
menggunakan hukum – hukum dasar membuktikan salah satu hukum
kimia kuantitatif. dasar kimia.
4.10.2 Melakukan percobaan untuk
membuktikan salah satu hukum
dasar kimia.

C. Tujuan Pembelajaran
 Diberikan materi pembelajaran tentang hukum perbandingan tetap yang dikemukakan oleh
Joseph Louis Proust ilmuwan asal Prancis agar peserta didik senantiasa menyadari bahwa
pengetahuan tentang hukum dasar kimia merupakan hasil pemikiran seseorang yang
kebenarannya bersifat tentatif.
 Disajikan suatu fenomena agar peserta didik dapat aktif bertanya mengenai suatu hal yang
tidak dipahami.
 Diberikan suatu fenomena sehingga peserta didik mampu menyumbangkan ide atau
pendapat dalam membuat rumusan masalah dari fenomena yang diajukan oleh guru.
 Diberikan suatu fenomena peserta didik dapat memnganalisi konsep hukum perbandingan
tetap (Proust)
 Melalui fenomena yang disajikan, peserta didik dapat merumuskan masalah tentang
hukum perbandingan tetap (Proust)
 Setelah membuat rumusan masalah, peserta didik dapat merumuskan hipotesis tentang
percobaan hukum perbandingan tetap (Proust) dengan benar
 Ketika praktikum berlangsung peserta didik dapat menunjukkan sikap teliti dalam
mengolah dan menganalisis data hasil percobaan.
 Diberikan suatu media LKPD agar peserta didik dapat bekerjasama dengan sesame
anggota kelompok.
 Diberikan kesempatan untuk membaca handout peserta didik dapat memahami konsep
salah satu hukum dasar kimia.
 Diberikan alat dan bahan melalui media LKPD agar peserta didik dapat merancang
prosedur percobaan untuk membuktikan salah satu hukum dasar kimia
 Melalui prosedur percobaan, peserta didik dapat melakukan percobaan hukum
perbandingan tetap (Proust) dengan benar
 Berdasarkan data dari percobaan, peserta didik dapat menganalisis data hasil percobaan
hukum perbandingan tetap (Proust) dengan benar)
 Berdasarkan hasil analisis data, peserta didik dapat menyimpulkan hasil percobaan hukum
perbandingan tetap (Proust dengan benar
 Berdasarkan simpulan yang telah didapatkan, peserta didik dapat menunjukkan
kemampuan berkomunikasi dengan baik (komunikatif) dalam meunjukkan hasil percobaan
yang didapat.

D. Materi Pembelajaran
Hukum perbandingan tetap atau yang sering disebut dengan Hukum Proust adalah
hukum yang menyatakan bahwa seluruh senyawa terdiri dari perbandingan massa unsur
pembentuk yang selalu sama “konstan”.
Hukum ini dikemukakan oleh Joseph Lonis Proust “1754-1826” yang berasal dari
Perancis. Hukum perbandingan tetap tersebut berbunyi, “perbandingan berat unsur-unsur
penyusun senyawa adalah tetap”. Eksperimen yang dilakukan Proust adalah reaksi antara
unsur hidrogen dan oksigen sehingga terbentuk air “H2O”.
Dalam hal ini tentunya fungsi Hukum Perbandingan Tetap “Hukum Proust” ini
sangatlah penting untuk didalam ilmu kimia hal ini karena hukum ini dapat memberikan
kontribusi pada konsep mengenai yang jelas mengenai senyawa kimia dan dapat memberikan
konsep bagaimana unsur-unsur dapat membentuk senyawa.
Lalu Hukum Josept Proust “Perbandingan tetap” ini sangat membantu seorang John
Dalton yang mengemukakan sebuah Teori Atom pada tahun 1803 silam dan Teori Atom
tersebut diambil berdasarkan pada Hukum Perbandingan Tetap “Proust” dan Hukum
Perbandingan Berganda
Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang
dihasilkan melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan
yang tetap.

Hukum ini mematahkan pendapat Archimedes yang dipakai ahli kimia dari Arab sampai Eropa
selama ratusan tahun, bahwa senyawa hanyalah asal campur dengan perbandingan asal.
Walaupun jauh setelahnya ditemukan kesalahan yang amat kecil, hukum ini membuka jalan
pengembangan reaksi senyawa pada kimia modern.

Contoh sederhana pada hukum ini ialah pembentukan karbondioksida “CO2” dari
karbon dan oksigen. Massa karbon ialah 12, dan sedangkan massa oksigen ialah 16. Maka
pembentukan karbondioksida adalah sebagai berikut:

Massa karbon Massa oksigen Massa Sisa karbon Perbandingan


yang yang karbondioksida atau oksigen berat karbon :
direaksikan direaksikan oksigen
12 gram 32 gram 44 0 12 : 32 atau 3 : 8
14 gram 32 gram 44 gram 2 gram karbon 12 : 32 atau 3 : 8
12 gram 34 gram 9 gram 2 gram oksigen 12 : 32 atau 3 : 8

Pada tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa karbondioksida akan selalu terbentuk
dari karbon dan oksigen dalam perbandingan yang sama. Walaupun ada reaktan “pereaksi”
yang berlebihan, maka akan menjadi sisa yang tidak ikut bereaksi.

Perbandingan massa unsur dalam senyawa dapat ditentukan dengan cara mengalikan
jumlah atom dengan atom relatif masing-masing unsur. Misalnya H2O perbandingan massa
hidrogen dengan oksigen 1:8 perbandingan ini dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:

massa atom H : massa atom O = (2xAr.H) : (1xAr.O)

= (2x1) : (1 x 16)
= 2 : 16

=1:8

Hasil dari penjabaran rumus Proust ditemukan rumus :

X x Ar
% kadar unsur = x % senyawa
Mr

E. Pendekatan dan Model Pembelajaran


Pendekatan : Pembelajaran penemuan konsep
Metode : Percobaan sederhana, diskusi
Model Pembelajaran : Inkuiri

F. Media Pembelajaran
Media :
 Lembar kerja peserta didik (LKPD)
 Modul
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor
Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop
 Alat dan bahan praktikum

G. Langkah – Langkah Pembelajaran


Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu

Pendahuluan 1. Berdo’a
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
3. Guru bertanya kepada siswa mengenai pelajaran
sebelumnya dan mengaitkan dengan pembelajaran hari
ini
4. Memotivasi siswa dengan menceritakan bahwa dalam
ilmu kimia terdapat banyak hukum – hukum yang telah
diemukan oleh para ilmuwan dan dapat dibuktikan
kebenarannya
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
10
Tahap 1. Observasi untuk Menemukan Masalah
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu

6. Guru menyajikan kejadian dan fenomena tentang hukum menit


Proust dalam kehidupan sehari – hari
Seorang apoteker sedang membuat obat spasminal. Obat
spasminal ini digunakan untuk mengurangi rasa nyeri.
Dalam proses pembuatan obat ini apoteker tersebut
menimbang masing – masing 500 mg methampyrone, 25
mg papaverine HCl, dan 10 mg belaladonna extract.
Kemudian apoteker tersebut mencamurkan ketiga bahan
tersebut untuk dapat membuat obah spasminal. Ternyata
apoteker tersebut baru menyadari bahwa ketiga bahan
untuk pembuatan obat spasimal dapat dibandingkan
beratnya antara satu bahan dengan bahan yang lain.
Adakah hukum yang mendasari kejadian ini?
7. Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok
8. Guru membagikan LKPD kepada masing – masing
kelompok
Inti Tahap 2. Merumuskan Masalah
9. Guru membimbing peserta didik untuk merumuskan
masalah berdasarkan fenomena diatas
10. Guru meminta peserta didik untuk mengajukan
pendapatnya mengenai rumusan masalah yang sesuai
11. Guru menampung semua rumusan masalah yang
disampaikan oleh peserta didik
12. Guru mengajak peserta didik untuk menentukan rumusan
masalah yang tepat dan sesuai dengan eksperimen pada
pembelajaran kali ini dan meminta peserta didik untuk
menuliskan rumusan masalah yang tepat di LKPD pada 30
masing – masing kelompok menit
13. Guru mengklarifikasi mengapa beberapa rumusan
masalah tidak tepat atau tidak sesuai dengan eksperimen
kali ini

Tahap 3. Mengajukan Hipotesis


14. Guru membimbing peserta didik untuk mengajukan
hipotesis terhadap masalah yang telah dirumuskan
15. Guru meminta peserta didik untuk memberikan pendapat
atau idenya untuk menyampaikan hipotesis yang tepat
untuk rumusan masalah tersebut
16. Guru menampung hipotesis yang diajukan peserta didik
kemudian menjelaskan hipotesis yang dipakai dan
meminta peserta didik untuk menuliskan di LKPD
masing – masing kelompok
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu

Tahap 4. Merencanakan Pemecahan Masalah


17. Guru membimbing peserta didik untuk merencanakan
pemecahan masalah dengan membantu menyiapkan alat
dan bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja
18. Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi dalam
merancang eksperimen berupa prosedur kerja
19. Guru meminta peserta didik untuk mengajukan
pendapatnya dari diskusi kelompok tentang rancangan
eksperimen
20. Guru mengklarifikasi dan membenarkan jika ada
rancangan yang kurang tepat agar menjadi prosedur kerja
yang tepat

Tahap 5. Melakukan Eksperimen


21. Peserta didik bekerja sama dengan kelompoknya untuk
melakukan eksperiman sesuai dengan prosedur yang
telah dibuat
22. Guru berkeliling untuk membimbing proses eksperimen
23. Peserta didik diperbolehkan bertanya apabila mengalami
kesulitan

Tahap 6. Melakukan Pengamatan dan Pengumpulan Data


24. Guru membantu peserta didik melakukan pengamatan
tentang hal – hal yang penting dari eksperimen dan
membantu mengumpulkan dan mengorganisasikan data
dimana peserta didik diminta mengisi tabel pengamatan
25. Peserta didik diminta menuliskan hasil pengamatannya di
papan tulis

Tahap 7. Analisis Data


26. Guru membantu peserta didik menganalisis data agar
menemukan suatu konsep salah satu hukum dasar kimia
yaitu hukum perbandingan tetap (Proust)
27. Guru meminta peserta didik menganalisis berdasarkan
pertanyaan yang ada pada LKPD dan meminta untuk
dipresentasikan di depan kelas

Penutup Tahap 8. Penarikan Kesimpulan


28. Kelompok yang penampilannya terbaik diberi apresiasi
oleh guru
29. Guru tetap memberikan apresiasi kepada kelompok lain
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu

agar lebih termotivasi lagi 5 menit


30. Guru membimbing peserta didik untuk mengambil
kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri
konsep hukum perbandingan tetap (Proust)
31. Guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran pada hari
itu yaitu salah satu hukum dasar kimia yaitu hukum
perbandingan tetap (Proust) yag menyatakan bahwa :
“Perbandingan berat unsur-unsur penyusun senyawa
adalah tetap”.
32. Guru meminta peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya di rumah
33. Guru menutup pembelajaran

H. Sumber Belajar
 Devi, Poppy K, dkk. 2009. Kimia I Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional.
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
 Berbagai sumber relevan lainnya

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

No Aspek Penilaian Teknik Penilaian Waktu Penilaian


1. Sikap spiritual Pengamatan Selama pembelajaran
2. Sikap sosial Pengamatan Selama pembelajaran
3. Pengetahuan Tes Tertulis Ulangan Harian
4. Keterampilan Pengamatan Selama pembelajaran

J. Rencana Tindak Lanjut Hasil Penilaian (Remedial dan Pengayaan)


1. Remedial
 Remedial dilakukan setelah kegiatan penilaian
 Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (besaran
angka hasil remediasi disepakati dengan adanya “penanda” yaitu angka sama
dengan KKM sekolah) dengan ketentuan :
a. Jika jumlah yang tidak tuntas ˃ 1/3, maka dilakukan pengajaran ulang,
kemudian ditindak lanjuti dengan ujian ulang menggunakan soal yang berbeda
dengan tingkat kesulitan yang sama
b. Jika jumlah yang tidak tuntas ≤ 1/3, maka cukup diberikan pembelajaran tutor
sebaya, kemudian ditindak lanjuti dengan ujian ulang menggunakan soal yang
berbeda dengan tingkat kesulitan yang sama

2. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai nilai KKM dalam
bentuk pemberian tugas melebihi cakupan KD sebagai pengetahuan tambahan yaitu
penentuan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan yang diketahui waktu reaksinya.
Ponorogo, 10 Oktober 2020
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 3 Ponorogo Guru Mata Pelajaran

Hj.RA.Suryatika, S.Pd., M.Pd Rizqya L.R


NIP : 19621008 199927 8 005 NIP : 18030194047

Lampiran Instrumen Penilaian

1. Instrumen Penilaian Sikap Spiritual


a. Lembar Pengamatan Sikap Spiritual

LEMBAR PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL

Nama Sekolah : SMAN 3 PONOROGO


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X IPA / 2
Indikator :
 Menyadari bahwa pengetahuan tentang hukum dasar kimia merupakan hasil pemikiran
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Tujuan Pembelajaran :
 Siswa senantiasa menyadari bahwa pengetahuan tentang hukum dasar kimia
merupakan hasil pemikiran seseorang yang kebenarannya bersifat tentatif.

No Sikap / Nilai Skor


A B C D
.
1. Menyadari bahwa pengetahuan tentang hukum dasar
kimia merupakan hasil pemikiran manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.

Rubrik Penilaian
Aspek yang Penilaian
A B C D
dinilai
Menyadari Menyadari penuh Menyadari bahwa Kurang Tidak menyadari
bahwa bahwa pengetahuan menyadari bahwa bahwa
pengetahuan pengetahuan tentang hukum pengetahuan pengetahuan
tentang tentang hukum dasar kimia tentang hukum tentang hukum
hukum dasar dasar kimia merupakan hasil dasar kimia dasar kimia
kimia merupakan hasil pemikiran merupakan hasil merupakan hasil
merupakan pemikiran manusia yang pemikiran pemikiran
hasil manusia yang kebenarannya manusia yang manusia yang
pemikiran kebenarannya bersifat tentatif kebenarannya kebenarannya
manusia yang bersifat tentatif sehingga bersifat tentatif bersifat tentatif
kebenarannya sehingga berkeinginan sehingga sehingga tidak
bersifat berkeinginan untuk berkeinginan berkeinginan
tentatif untuk membuktikan untuk untuk
membuktikan hukum dasar membuktikan membuktikan
hukum dasar kimia tetapi hukum dasar hukum dasar
kimia dan sudah belum kimia tetapi kimia.
melaksanakannya. melaksanakannya belum
melaksanakannya.
2. Instrumen Penilaian Sikap Ilmiah dan Sosial
a. Lembar pengamatan sikap ilmiah

LEMBAR PENILAIAN SIKAP ILMIAH

Nama Sekolah : SMA N 3 PONOROGO


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X IPA / 2
Indikator :
 Dapat menumbuhkan perilaku berkarakter meliputi :
 Menumbuhkan rasa ingin tahu untuk menyelesaikan permasalahan
 Menumbuhkan sikap teliti dalam mengolah dan menganalisis data
 Komunikatif dalam menampilkan hasil percobaan.
Tujuan Pembelajaran :
 Ketika percobaan berlangsung siswa dapat menunjukkan sikap teliti dalam mengolah
dan menganalisis data hasil percobaan.
 Setelah percobaan berakhir siswa dapat menunjukkan kemampuan berkomunikasi
dengan baik (komunikatif) dalam meunjukkan hasil percobaan yang didapat.
 Diberikan suatu media LKPD agar siswa dapat bekerjasama dalam merancang dan
melakukan percobaan untuk membuktikan salah satu hukum dasar kimia.

Skor
No Aspek yang dinilai
A B C D
1. Memiliki rasa ingin tahu terhadap
penyelesaian suatu fenomena
2. Teliti dalam mengolah dan menganalisis
data
3. Komunikatif dalam mempresentasikan hasil
percobaan

Rubrik Penilaian:
No Aspek yang Penilaian
. dinilai A B C D
1. Memiliki Memiliki rasa Memiliki rasa Kurang Tidak memiliki
rasa ingin ingin tahu ingin tahu memiliki rasa rasa ingin tahu
tahu ditandai dengan ditandai dengan ingin tahu terhadap
terhadap tertarik untuk tertarik untuk ditandai dengan penyelesaian
penyelesaia menyelesaikan menyelesaikan kurang tertarik suatu masalah
n suatu permasalahan permasalahan untuk ditandai dengan
fenomena. namun namun menyelesaikan tidak tertarik
penyelesaian penyelesaian permasalahan untuk
kurang tepat kurang tepat menyelesaikan
permasalahan
2. Teliti dalam Sangat teliti Cukup teliti Kurang teliti Tidak teliti
mengolah dalam dalam dalam dalam
dan mengolah dan mengolah dan mengolah dan mengolah dan
menganalisi menganalisis menganalisis menganalisis menganalisis
s data data. data. data. data

3. Komunikati Mempresentasi Mempresentasik Mempresentasik Tidak


f dalam kan hasil an hasil an hasil mempresentasik
mempresent percobaan percobaan percobaan an hasil
asikan hasil dengan baik, dengan baik dan dengan baik percobaan
percobaan artikulasi yang artikulasi yang tetapi artikulasi dengan baik dan
jelas dan runtut jelas tetapi tidak kurang jelas dan jelas
runtut tidak runtut

b. Lembar Penilaian Ketrampilan Sosial

LEMBAR PENILAIAN KETRAMPILAN SOSIAL


Nama Sekolah : SMA N 3 PONOROGO
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X IPA / 2
Indikator :
 Dapat meningkatkan keterampilan sosial meliputi :
 Bertanya
 Berpendapat
 Kerjasama dengan anggota kelompok..
Tujuan Pembelajaran :
 Ketika percobaan berlangsung siswa dapat menunjukkan sikap teliti dalam mengolah
dan menganalisis data hasil percobaan.
 Setelah percobaan berakhir siswa dapat menunjukkan kemampuan berkomunikasi
dengan baik (komunikatif) dalam meunjukkan hasil percobaan yang didapat.
 Diberikan suatu media LKPD agar siswa dapat bekerjasama dalam merancang dan
melakukan percobaan untuk membuktikan salah satu hukum dasar kimia

No Skor
Aspek yang dinilai
. A B C D
1. Aktif bertanya mengenai suatu hal yang tidak dimengerti

2. Menyumbangkan ide atau pendapat dalam membuat rumusan


masalah

3. Bekerjasama dengan anggota kelompok

Rubrik Penilaian

Aspek Penilaian
No. yang
A B C D
dinilai
1. Aktif Aktif bertanya Bertanya kepada Bertanya kepada Tidak bertanya
bertanya kepada guru pada guru pada saat guru pada saat pada saat
mengena saat pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran
i suatu berlangsung berlangsung berlangsung tetapi berlangsung.
hal yang dengan dengan pengucapannya
tidak pengucapan yang pengucapan yang tidak jelas.
dimenger jelas. jelas.
ti.

2. Menyum Menyumbangkan Menyumbangkan Menyumbangkan Tidak


bangkan ide dalam ide dalam ide dalam menyumbangkan
ide atau membuat membuat membuat ide apapun dalam
pendapat rumusan masalah rumusan masalah rumusan masalah membuat
dalam dengan struktur dengan struktur namun struktur rumusan masalah
membuat kalimat baik dan kalimat baik kalimat kurang
rumusan sesuai dengan namun kurang baik dan kurang
masalah. rumusan masalah sesuai dengan sesuai dengan
yang dimaksud rumusan masalah rumusan masalah
yang dimaksud yang dimaksud
3. Bekerja Ketika Ketika Ketika Ketika
sama melaksanakan melaksanakan melaksanakan melaksanakan
dengan percobaan, semua percobaan, semua percobaan, hanya percobaan, hanya
anggota anggota anggota dua orang dari satu orang dari
kelompo kelompok bekerja kelompok bekerja anggota anggota
k. dan hasilnya tetapi hasilnya kelompok yang kelompok yang
maksimal. kurang maksimal. bekerja. bekerja.

3. Instrumen Penilaian Pengetahuan


a. Lembar penilaian pengetahuan

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN


Nama Sekolah : SMA N 3 PONOROGO
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X IPA / 2
Indikator :
 Memahami konsep salah satu hukum dasar kimia
Tujuan Pembelajaran :
 Diberikan soal tertulis, siswa dapat memahami konsep salah satu hukum dasar kimia

Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar !
1. Tuliskan sejarah ditemukannya hukum perbandingan tetap (Proust) !
2. Tuliskan bunyi hukum perbandingan tetap (Proust) !
3. Tuliskan contoh penerapan hukum perbandingan tetap (Proust) dilaboratorium!

Rubrik Penilaian
No Soal Jawaban Skor
1. Tuliskan sejarah ditemukannya Hukum perbandingan tetap 10
hukum perbandingan tetap pertama kali dikemukakan
(Proust) ! oleh Joseph Proust, setelah
serangkaian eksperimen pada
tahun 1797 dan 1804. Hal ini
telah sering diamati sejak
lama sebelum itu, tetapi
Proust lah yang
mengumpulkan bukti – bukti
dari hukum ini dan
mengemukakannya. Pada saat
Proust mengemukakan hukum
ini, konsep yang jelas
mengenai senyawa kimia
belum ada (misalnya bahwa
air adalah H2O). Hukum ini
memberikan konstribusi pada
konsep mengenai bagaimana
unsur – unsur membentuk
senyawa.
2. Tuliskan bunyi hukum Bunyi hukum perbandingan 10
perbandingan tetap (Proust) ! tetap (Proust) adalah :
Perbandingan massa unsur-
unsur penyusun senyawa
adalah tetap”
3. Tuliskan contoh penerapan Besi (Fe di reaksikan dengan
hukum perbandingan tetap Belerang (S) membentuk besi 10
(Proust) dilaboratorium! (III) sulfida dan massa
reaktan, produk dan sisa
reaktan seperti tertera pada
tabel berikut
Fe S (g) Fe2S3 Sisa
(g) (g) (g)
7 4 11 -
8 4 21 S=1
14 9 22 S=1
22 13 33 S =2
Fe=1
Dari data diatas dapat
diketahui setiap 7 g besi
bereaksi dengan 4 g belerang.
Hal ini menggunakan massa
besi dan belerang yang ada
dalam Fe2S3 selalu tetap yaitu
7:4
Total skor maksimal 30

Kriteria penilaian
/ jumlah skor
Nilai = skor maksimum x 100
4. Instrument Penilaian Keterampilan

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Sekolah : SMA N 3 PONOROGO


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X IPA / 2
Indikator :
 Menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukum – hukum dasar kimia
kuantitatif
Tujuan Pembelajaran :
 Diberikan alat dan bahan melalui media LKPD agar siswa dapat merancang
percobaan untuk membuktikan salah satu hukum dasar kimia.
 Diberikan alat dan bahan melalui media LKPD agar siswa dapat melakukan
percobaan untuk membuktikan salah satu hukum dasar kimia.

Penilaian
No Aspek yang dinilai
A B C D
1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hipotesis
3. Menyusun langkah kerja
4. Melakukan pengamatan
5. Melakukan analisis sesuai hasil pengamatan
6. Membuat kesimpulan
7. Membuat laporan praktikum
8. Menguasai konsep ketika menyampaikan hasil
praktikum
Skor Total

Rubrik Penilaian

Aspek yang Penilaian


No.
dinilai A B C D
1. Merumuskan Rumusan masalah Rumusan masalah Rumusan masalah Tidak
masalah mengandung mengandung tidak merumuskan
variabel variabel penelitian, mengandung masalah
penelitian, dilakukan dengan variabel
dilakukan secara bantuan guru penelitian
mandiri
2. Merumuskan Sesuai dengan Sesuai dengan Kurang sesuai Tidak bisa
hipotesis permasalahan, permasalahan, dengan membuat
mengaitkan mengaitkan permasalahan, hipotesis
variabel-variabel variabel-variabel kurang
eksperimen, eksperimen, mengaitkan
mengarah ke mengarah ke variabel-variabel
penyelidikan, penyelidikan, eksperimen, tidak
dilakukan secara dilakukan dengan mengarah ke
mandiri sedikit bantuan penyelidikan,
(individual atau guru membutuhkan
kelompok) banyak bantuan
guru
3. Menyusun Disusun urut, Disusun urut, Disusun urut, Langkah –
langkah kerja mengakomodasi mengakomodasi tidak langkah disusun
variabel-variabel variabel-variabel mengakomodasi tidak urut
dalam hipotesis, dalam hipotesis, variabel-variabel
dan mudah tidak mudah dalam hipotesis
dipahami dipahami
4. Melakukan Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan tidak
pengamatan cermat, dan bebas cermat, dan bebas cermat, tetapi cermat
inferensi, inferensi, mencatat mengandung
mencatat data data kuantitatif atau inferensi
kuantitatif dan kualitatif
kualitatif
5. Melakukan Berdasarkan data, Merujuk pada Dilakukan dengan Tidak mampu
analisis data dan merujuk pada hipotesis, bantuan guru
hipotesis, dilakukan secara
dilakukan secara mandiri (individual
mandiri atau kelompok)
(individual atau
kelompok)
6. Membuat Berdasarkan data, Merujuk pada Dilakukan dengan Tidak mampu
kesimpulan dan merujuk pada hipotesis, bantuan guru
hipotesis, dilakukan secara
dilakukan secara mandiri (individual
mandiri atau kelompok)
(individual atau
kelompok)
7. Membuat Berdasarkan Merujuk pada Dilakukan dengan Tidak mampu
laporan analisis dan hipotesis, bantuan guru
praktikum merujuk pada dilakukan secara
hipotesis, mandiri (individual
dilakukan secara atau kelompok)
mandiri
(individual atau
kelompok)
8. Penguasaan Menguasai Menguasai konsep Kurang Tidak menguasai
konsep konsep indikator indikator alami menguasai konsep konsep indikator
hukum dasar alami asam basa asam basa dengan indikator alami alami asam basa
kimia dengan sangat baik, istilah-istilah asam basa, istilah- dengan sangat
baik, istilah- yang digunakan istilah yang baik, istilah-
istilah yang benar digunakan kurang istilah yang
digunakan benar tepat digunakan tidak
dan tepat tepat
H A N D
O U T
HUKUM PERBANDINGAN TETAP
(PROUST)

Oleh :

Rizqya Lailatul Ramadhana

Kelas x semester ii
KOMPETENSI DASAR

3.10 Menerapkan konsep massa atom relatif


dan massa molekul relatif, persamaan
reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan
konsep mol untuk menyelesaikan
perhitungan kimia.

4. 10 Menganalisis data hasil percobaan


menggunakan hukum – hukum dasar
kimia kuantitatif.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


(IPK)

3.10.1 Memahami konsep salah satu hukum dasar kimia

4.10.1. Merancang percobaan untuk membuktikan salah satu hukum dasar


kimia.

4.10.2 Melakukan percobaan untuk membuktikan salah satu hukum dasar


kimia.
 Diberikan materi pembelajaran tentang hukum perbandingan tetap yang
dikemukakan oleh Joseph Louis Proust ilmuwan asal Prancis agar peserta
didik senantiasa menyadari bahwa pengetahuan tentang hukum dasar kimia
merupakan hasil pemikiran seseorang yang kebenarannya bersifat tentatif.
 Disajikan suatu fenomena agar peserta didik dapat aktif bertanya mengenai
suatu hal yang tidak dipahami.
 Diberikan suatu fenomena sehingga peserta didik mampu menyumbangkan
ide atau pendapat dalam membuat rumusan masalah dari fenomena yang
diajukan oleh guru.
 Diberikan suatu fenomena peserta didik dapat memnganalisi konsep hukum
perbandingan tetap (Proust)
 Melalui fenomena yang disajikan, peserta didik dapat merumuskan masalah
tentang hukum perbandingan tetap (Proust)
 Setelah membuat rumusan masalah, peserta didik dapat merumuskan
hipotesis tentang percobaan hukum perbandingan tetap (Proust) dengan
benar
 Ketika praktikum berlangsung peserta didik dapat menunjukkan sikap teliti
dalam mengolah dan menganalisis data hasil percobaan.
 Diberikan suatu media LKPD agar peserta didik dapat bekerjasama
dengan sesame anggota kelompok.
 Diberikan kesempatan untuk membaca handout peserta didik dapat
memahami konsep salah satu hukum dasar kimia.
 Diberikan alat dan bahan melalui media LKPD agar peserta didik dapat
merancang prosedur percobaan untuk membuktikan salah satu hukum dasar
kimia
 Melalui prosedur percobaan, peserta didik dapat melakukan percobaan
hukum perbandingan tetap (Proust) dengan benar
 Berdasarkan data dari percobaan, peserta didik dapat menganalisis data hasil
percobaan hukum perbandingan tetap (Proust) dengan benar)
 Berdasarkan hasil analisis data, peserta didik dapat menyimpulkan hasil
percobaan hukum perbandingan tetap (Proust dengan benar
 Berdasarkan simpulan yang telah didapatkan, peserta didik dapat
menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan baik (komunikatif) dalam
meunjukkan hasil percobaan yang didapat.
MATERI

Hukum perbandingan tetap atau yang sering disebut dengan Hukum Proust adalah
hukum yang menyatakan bahwa seluruh senyawa terdiri dari perbandingan massa unsur
pembentuk yang selalu sama “konstan”.
Hukum ini dikemukakan oleh Joseph Lonis Proust “1754-1826” yang berasal dari
Perancis. Hukum perbandingan tetap tersebut berbunyi, “perbandingan berat unsur-unsur
penyusun senyawa adalah tetap”. Eksperimen yang dilakukan Proust adalah reaksi antara
unsur hidrogen dan oksigen sehingga terbentuk air “H2O”.
Dalam hal ini tentunya fungsi Hukum Perbandingan Tetap “Hukum Proust” ini
sangatlah penting untuk didalam ilmu kimia hal ini karena hukum ini dapat memberikan
kontribusi pada konsep mengenai yang jelas mengenai senyawa kimia dan dapat
memberikan konsep bagaimana unsur-unsur dapat membentuk senyawa.
Lalu Hukum Josept Proust “Perbandingan tetap” ini sangat membantu seorang
John Dalton yang mengemukakan sebuah Teori Atom pada tahun 1803 silam dan Teori
Atom tersebut diambil berdasarkan pada Hukum Perbandingan Tetap “Proust” dan
Hukum Perbandingan Berganda
Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang
dihasilkan melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki
susunan yang tetap.
Hukum ini mematahkan pendapat Archimedes yang dipakai ahli kimia dari Arab
sampai Eropa selama ratusan tahun, bahwa senyawa hanyalah asal campur dengan
perbandingan asal. Walaupun jauh setelahnya ditemukan kesalahan yang amat kecil,
hukum ini membuka jalan pengembangan reaksi senyawa pada kimia modern.
Contoh sederhana pada hukum ini ialah pembentukan karbondioksida “CO2” dari
karbon dan oksigen. Massa karbon ialah 12, dan sedangkan massa oksigen ialah 16.
Maka pembentukan karbondioksida adalah sebagai berikut:
Massa karbon Massa oksigen Massa Sisa karbon Perbandingan
yang yang karbondioksida atau oksigen berat karbon :
direaksikan direaksikan oksigen
12 gram 32 gram 44 0 12 : 32 atau 3 : 8
14 gram 32 gram 44 gram 2 gram 12 : 32 atau 3 : 8
karbon
12 gram 34 gram 9 gram 2 gram 12 32 atau
oksigen 3:8

Pada tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa karbondioksida akan selalu terbentuk
dari karbon dan oksigen dalam perbandingan yang sama. Walaupun ada reaktan
“pereaksi” yang berlebihan, maka akan menjadi sisa yang tidak ikut bereaksi.

Perbandingan massa unsur dalam senyawa dapat ditentukan dengan cara


mengalikan jumlah atom dengan atom relatif masing-masing unsur. Misalnya H2O
perbandingan massa hidrogen dengan oksigen 1:8 perbandingan ini dapat diperoleh
dengan cara sebagai berikut:

massa atom H : massa atom O = (2xAr.H) : (1xAr.O)


= (2x1) : (1 x 16)
= 2 : 16
=1:8
Hasil dari penjabaran rumus Proust ditemukan rumus :
X x Ar
% kadar unsur = x % senyawa
Mr
Contoh soal

1. Senyawa besi (II) terbentuk dari unsur besi dan unsur belerang dengan perbandingan
Fe : S = 7 : 4. Senyawa besi (II) sulfide memiliki berat 100 gram. Berapakah berat besi dan
belerang yang diperlukan?
Solusi:
Diketahui :
Fe : S = 7 : 4
massa Besi (II) Sulfida : 100 gr
Ditanya :
a. Gr besi..?
b. Gr belerang..?
Jawab :
Jumlah perbandingan = 7 + 4 = 11
7
a. massa besi = x 100 gram = 63,63 gram
11

4
b. massa belerang = x 100 gram = 36,37 gram
11

2. Pada reaksi antara logam Magnesium sebanyak 10 gram dengan 6 gram oksigen sesuai dengan
persamaan reaksi :
2Mg(s) + O2(g)  2MgO(s)
Ternyata dari percobaan dihasilkan 15 gram magnesium oksida dan sisa logam magnesium
sebanyak 1 gram, berapakah massa oksigen dan massa magnesium pada magnesium oksida?
(Ar Mg = 24, Ar O = 16)
Solusi :
Diketahui :
Gr magnesium oksida = 15 gram
Ar O = 16 Mr MgO = Ar Mg + Ar O
Ar Mg = 24 = 24 + 16 = 40

Ar O
Massa O didalam dalam MgO = x massa MgO
Mr MgO
16
Massa O didalam dalam MgO = x 15
40
= 6 gram

Ar Mg
Massa Mg didalam dalam MgO = x massa MgO
Mr MgO

24
Massa Mg didalam dalam MgO = x 15
40
= 9 gram
Jadi, massa magnesium yang bereaksi adalah 9 gram (sisa 1 gram) dan massa oksigen yang
bereaksi adalah 6 gram
DAFTAR PUSTAKA

Devi, Poppy K, dkk. 2009. Kimia I Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional .

Isnandianti, Maffuantum. 2004. Kimia 1. Solo : Solo Press.

Keenan, Kleinfelter Wood. 1999. Kimia Universitas Edisi 6. Jakarta : Erlangga.

Ralp H, Petrucci. 2009. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Tupamahu. 2001. Kimia Dasar. Bandung : PT Citra Aditia Bakti.


L K P D
HUKUM PERBANDINGAN TETAP
(PROUST)

Kelompok :
KELAS :
NAMA KELOMPOK : 1.
2.
3.
4.

KELAS
X
Kompetensi Dasar
3.10. Menerapkan konsep massa atom
relatif dan massa molekul relatif,
persamaan reaksi, hukum-hukum
dasar kimia, dan konsep mol
untuk menyelesaikan perhitungan
kimia.

4.10. Menganalisis data hasil percobaan


menggunakan hukum – hukum
dasar kimia kuantitatif.

Indikator
Pencapaian
Kompetensi
3.10.1. Memahami konsep salah satu hukum dasar kimia
 4.10.1 Merancang percobaan untuk membuktikan
salah satu hukum dasar kimia.

 4.10.2 Melakukan percobaan untuk membuktikan salah


satu hukum dasar kimia.
 Diberikan materi pembelajaran tentang hukum perbandingan tetap yang
dikemukakan oleh Joseph Louis Proust ilmuwan asal Prancis agar peserta
didik senantiasa menyadari bahwa pengetahuan tentang hukum dasar kimia
merupakan hasil pemikiran seseorang yang kebenarannya bersifat tentatif.
 Disajikan suatu fenomena agar peserta didik dapat aktif bertanya mengenai
suatu hal yang tidak dipahami.
 Diberikan suatu fenomena sehingga peserta didik mampu menyumbangkan
ide atau pendapat dalam membuat rumusan masalah dari fenomena yang
diajukan oleh guru.
 Diberikan suatu fenomena peserta didik dapat memnganalisi konsep hukum
perbandingan tetap (Proust)
 Melalui fenomena yang disajikan, peserta didik dapat merumuskan masalah
tentang hukum perbandingan tetap (Proust)
 Setelah membuat rumusan masalah, peserta didik dapat merumuskan
hipotesis tentang percobaan hukum perbandingan tetap (Proust) dengan benar
 Ketika praktikum berlangsung peserta didik dapat menunjukkan sikap teliti
dalam mengolah dan menganalisis data hasil percobaan.
 Diberikan suatu media LKPD agar peserta didik dapat bekerjasama dengan
sesame anggota kelompok.
 Diberikan kesempatan untuk membaca handout peserta didik dapat
memahami konsep salah satu hukum dasar kimia.
 Diberikan alat dan bahan melalui media LKPD agar peserta didik dapat
merancang prosedur percobaan untuk membuktikan salah satu hukum dasar
kimia
 Melalui prosedur percobaan, peserta didik dapat melakukan percobaan hukum
perbandingan tetap (Proust) dengan benar
 Berdasarkan data dari percobaan, peserta didik dapat menganalisis data hasil
percobaan hukum perbandingan tetap (Proust) dengan benar)
 Berdasarkan hasil analisis data, peserta didik dapat menyimpulkan hasil
percobaan hukum perbandingan tetap (Proust dengan benar
 Berdasarkan simpulan yang telah didapatkan, peserta didik dapat
menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan baik (komunikatif) dalam
meunjukkan hasil percobaan yang didapat.
MATERI PEMBELAJARAN
Hukum perbandingan tetap atau yang sering disebut dengan Hukum Proust adalah
hukum yang menyatakan bahwa seluruh senyawa terdiri dari perbandingan massa unsur
pembentuk yang selalu sama “konstan”.
Hukum ini dikemukakan oleh Joseph Lonis Proust “1754-1826” yang berasal dari
Perancis. Hukum perbandingan tetap tersebut berbunyi, “perbandingan massa unsur-
unsur penyusun senyawa adalah tetap”. Eksperimen yang dilakukan Proust adalah reaksi
antara unsur hidrogen dan oksigen sehingga terbentuk air “H2O”.
Dalam hal ini tentunya fungsi Hukum Perbandingan Tetap “Hukum Proust” ini
sangatlah penting untuk didalam ilmu kimia hal ini karena hukum ini dapat memberikan
kontribusi pada konsep mengenai yang jelas mengenai senyawa kimia dan dapat
memberikan konsep bagaimana unsur-unsur dapat membentuk senyawa.
Lalu Hukum Josept Proust “Perbandingan tetap” ini sangat membantu seorang
John Dalton yang mengemukakan sebuah Teori Atom pada tahun 1803 silam dan Teori
Atom tersebut diambil berdasarkan pada Hukum Perbandingan Tetap “Proust” dan
Hukum Perbandingan Berganda
Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang
dihasilkan melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki
susunan yang tetap.
Hukum ini mematahkan pendapat Archimedes yang dipakai ahli kimia dari Arab
sampai Eropa selama ratusan tahun, bahwa senyawa hanyalah asal campur dengan
perbandingan asal. Walaupun jauh setelahnya ditemukan kesalahan yang amat kecil,
hukum ini membuka jalan pengembangan reaksi senyawa pada kimia modern.
Contoh sederhana pada hukum ini ialah pembentukan karbondioksida “CO2” dari
karbon dan oksigen. Massa karbon ialah 12, dan sedangkan massa oksigen ialah 16.
Maka pembentukan

karbondioksida adalah sebagai berikut:

Massa karbon Massa oksigen Massa Sisa karbon Perbandingan


yang yang karbondioksida atau oksigen berat karbon :
direaksikan direaksikan oksigen
12 gram 32 gram 44 0 12 : 32 atau 3 : 8
14 gram 32 gram 44 gram 2 gram 12 : 32 atau 3 : 8
karbon
12 gram 34 gram 9 gram 2 gram 12 : 32 atau 3 : 8
oksigen

Pada tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa karbondioksida akan selalu
terbentuk dari karbon dan oksigen dalam perbandingan yang sama. Walaupun ada reaktan
“pereaksi” yang berlebihan, maka akan menjadi sisa yang tidak ikut bereaksi.

Perbandingan massa unsur dalam senyawa dapat ditentukan dengan cara


mengalikan jumlah atom dengan atom relatif masing-masing unsur. Misalnya H2O
perbandingan massa hidrogen dengan oksigen 1:8 perbandingan ini dapat diperoleh
dengan cara sebagai berikut:

massa atom H : massa atom O = (2xAr.H) : (1xAr.O)

= (2x1) : (1 x 16)

= 2 : 16

=1:8

Hasil dari penjabaran rumus Proust ditemukan rumus :

X x Ar
% kadar unsur = x % senyawa
Mr
FENOMENA

Pada suatu hari seorang apoteker sedang


membuat obat spasminal. Obat spasminal ini digunakan
untuk mengurangi rasa nyeri. Dalam proses pembuatan
obat ini apoteker tersebut menimbang masing – masing
500 mg methampyrone, 25 mg papaverine HCl, dan 10
mg belaladonna extract. Kemudian apoteker tersebut
mencamurkan ketiga bahan tersebut untuk dapat
membuat obah spasminal. Ternyata apoteker tersebut
baru menyadari bahwa ketiga bahan untuk pembuatan
obat spasimal dapat dibandingkan beratnya antara satu
bahan dengan bahan yang lain. Adakah hukum yang
mendasari kejadian ini? Untuk membuktikan mari kita
lakukan praktikum!
PRAKTIKUM

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

HUKUM PERBANDINGAN TETAP (PROUST)

A. Tanggal Praktikum : …………………… pukul………………

B. Tujuan : untuk membuktikan salah satu hukum dasar kimia, yaitu hukum perbandingan tetap
(Proust)

C. Dasar Teori
Dalam kimia, hukum perbandingan tetap atau hukum Proust ditemukan oleh kimiawan asal
Prancis yaitu Joseph Proust adalah hukum yang menyatakan bahwa “Suatu senyawa kimia terdiri
dari unsur-unsur dengan perbandingan massa yang selalu tetap sam. Dengan kata lain, setiap
sampel senyawa memiliki komposisi unsur – unsur yang tepat”. Diperoleh fakta bahwa susunan
dan perbandingan jumlah unsur – unsur yang berbentuk senyawa tentunya tidak tergantung
darimana senyawa tersebut berasal maupun bagaimana cara memperoleh senyawa tersebut.
Keuntungan dari hukum Proust, bila diketahui massa sustu senyawa atau massa salah satu unsyang
membentuk senyawa tersebut maka unsur lainnya dapat diketahui. Contohnya :
Pada senyawa NH3
massa N : massa H
1. Ar N : 3. Ar H
1 (14) : 3 (1)
14 :3
D. Alat dan Bahan

 Serbuk belerang 2 gram


 Serbuk besi 5 gram
 Cawan porselin 1 buah
 Spirtus 1 buah
 Kasa 1 buah
 Kaki tiga 1 buah
 Magnet U / magnet biasa 1 buah
 Neracs analitik 1 buah
 Kamera (Handphone) 1 buah

E. Prosedur Kerja
1. Ambilah serbuk belerang sebanyak 2 gram dan masukkan ke dalam cawan porselin
2. Masukkan serbuk besi sebanyak 5 gram
3. Aduklah campuran tersebut samapi merata
4. Panaskan canpuran tersebut dan perhatikan apa yang terjadi
5. Dengan menggunakanm magnet, ambilah serbuk besi yang tidak bereaksi
6. Timbanglah campuran serbuk besi dan belerang yang telah bereaksi

F. Hasil Pengamatan
Lengkapi tabel data hasil pengamatan berikut :

No Alur Hasil Pengamatan


1. 2 gram serbuk belerang + 5 gram serbuk
besi ditimbang
2. 2 gram serbuk belerang + 5 gram serbuk
besi dipanaskan
3. Campuran 2 gram serbuk belerang + 5
gram serbuk besi ditimbang

G. Pertanyaan
a) Tuliskan rumuskan masalah dalam percobaan yang anda lakukan!
b) Tuliskan hipotesis dalam percobaan yang akan anda lakukan !
c) Apa saja varibael yang terdapat dalam percobaan yang telah anda lakukan?
d) Bagaimanakah prinsip dari hukum perbandingan tetap (Proust) ?
e) Apakah hasil percobaan anda sesuai dengan prinsip hukum perbandingan tetap (Proust)?
H. Kesimpulan

Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah anda lakukan!

……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
JAWABAN PERTANYAAN
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………..
DOKUMENTASI

No Dokumentasi Keterangan
No Dokumentasi Keterangan
DAFTAR PUSTAKA

Devi, Poppy K, dkk. 2009. Kimia I Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional .

Isnandianti, Maffuantum. 2004. Kimia 1. Solo : Solo Press.

Keenan, Kleinfelter Wood. 1999. Kimia Universitas Edisi 6. Jakarta : Erlangga.

Ralp H, Petrucci. 2009. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Tupamahu. 2001. Kimia Dasar. Bandung : PT Citra Aditia Bakti.


a) Rumusan Masalah
Bagaimana prinsip dari hukum perbandingan tetap (Proust) ?
KUNCI JAWABAN

b) Hipotesis
Hukum proust memiliki prinsip bahwa seluruh senyawa terdiri dari perbandingan massa
unsur pembentuk yang selalu sama “konstan”.

c) Variabel
Variabel manipulasi : wadah yang digunakan untuk mencampurkan serbuk belerang dan serbuk
besi
Variabel control : berat serbuk belerang, berat serbuk besi
Variabel respon : berat serbuk belerang dan besi setelah dicampurkan dan dipanaskan

d) Analisis dan Pembahasan


Serbuk belerang 2 gram dan serbuk besi 5 gram sewaktu ditimbang mempunyai berat awal
campuran yaituy 7 gram, setelah dipanaskan timbul aroma yang sangat menyengat, yang
ditimbulkan dari aroma belerang. Setelah keduanya menyatu dan kemudian pemanasan dihentikan
dan diambil besi yang tidak bereaksi didalam campuran FeS yaitu 5 gram. Hal ini membuktikan
kebenaran hukum Proust “bahwa perbandingan massa unsur dalam senyawa adalah tetap ( tidak
berubah).”

e) Kesimpulan
Prinsip dari hukum Proust adalah seluruh senyawa terdiri dari perbandingan massa unsur
pembentuk yang selalu sama “konstan”.

Anda mungkin juga menyukai