Peminov Pkb18 - 18030194047 - Rizqya Lailatul R - RPP Silabus Bahan Ajar LKPD Kunci JWB
Peminov Pkb18 - 18030194047 - Rizqya Lailatul R - RPP Silabus Bahan Ajar LKPD Kunci JWB
Oleh:
18030194047
PKB 2018
Jurusan Kimia
2020
SILABUS
Kelas/Semester : X/2
Kompetensi Inti :
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
Diberikan materi pembelajaran tentang hukum perbandingan tetap yang dikemukakan oleh
Joseph Louis Proust ilmuwan asal Prancis agar peserta didik senantiasa menyadari bahwa
pengetahuan tentang hukum dasar kimia merupakan hasil pemikiran seseorang yang
kebenarannya bersifat tentatif.
Disajikan suatu fenomena agar peserta didik dapat aktif bertanya mengenai suatu hal yang
tidak dipahami.
Diberikan suatu fenomena sehingga peserta didik mampu menyumbangkan ide atau
pendapat dalam membuat rumusan masalah dari fenomena yang diajukan oleh guru.
Diberikan suatu fenomena peserta didik dapat memnganalisi konsep hukum perbandingan
tetap (Proust)
Melalui fenomena yang disajikan, peserta didik dapat merumuskan masalah tentang
hukum perbandingan tetap (Proust)
Setelah membuat rumusan masalah, peserta didik dapat merumuskan hipotesis tentang
percobaan hukum perbandingan tetap (Proust) dengan benar
Ketika praktikum berlangsung peserta didik dapat menunjukkan sikap teliti dalam
mengolah dan menganalisis data hasil percobaan.
Diberikan suatu media LKPD agar peserta didik dapat bekerjasama dengan sesame
anggota kelompok.
Diberikan kesempatan untuk membaca handout peserta didik dapat memahami konsep
salah satu hukum dasar kimia.
Diberikan alat dan bahan melalui media LKPD agar peserta didik dapat merancang
prosedur percobaan untuk membuktikan salah satu hukum dasar kimia
Melalui prosedur percobaan, peserta didik dapat melakukan percobaan hukum
perbandingan tetap (Proust) dengan benar
Berdasarkan data dari percobaan, peserta didik dapat menganalisis data hasil percobaan
hukum perbandingan tetap (Proust) dengan benar)
Berdasarkan hasil analisis data, peserta didik dapat menyimpulkan hasil percobaan hukum
perbandingan tetap (Proust dengan benar
Berdasarkan simpulan yang telah didapatkan, peserta didik dapat menunjukkan
kemampuan berkomunikasi dengan baik (komunikatif) dalam meunjukkan hasil percobaan
yang didapat.
D. Materi Pembelajaran
Hukum perbandingan tetap atau yang sering disebut dengan Hukum Proust adalah
hukum yang menyatakan bahwa seluruh senyawa terdiri dari perbandingan massa unsur
pembentuk yang selalu sama “konstan”.
Hukum ini dikemukakan oleh Joseph Lonis Proust “1754-1826” yang berasal dari
Perancis. Hukum perbandingan tetap tersebut berbunyi, “perbandingan berat unsur-unsur
penyusun senyawa adalah tetap”. Eksperimen yang dilakukan Proust adalah reaksi antara
unsur hidrogen dan oksigen sehingga terbentuk air “H2O”.
Dalam hal ini tentunya fungsi Hukum Perbandingan Tetap “Hukum Proust” ini
sangatlah penting untuk didalam ilmu kimia hal ini karena hukum ini dapat memberikan
kontribusi pada konsep mengenai yang jelas mengenai senyawa kimia dan dapat memberikan
konsep bagaimana unsur-unsur dapat membentuk senyawa.
Lalu Hukum Josept Proust “Perbandingan tetap” ini sangat membantu seorang John
Dalton yang mengemukakan sebuah Teori Atom pada tahun 1803 silam dan Teori Atom
tersebut diambil berdasarkan pada Hukum Perbandingan Tetap “Proust” dan Hukum
Perbandingan Berganda
Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang
dihasilkan melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan
yang tetap.
Hukum ini mematahkan pendapat Archimedes yang dipakai ahli kimia dari Arab sampai Eropa
selama ratusan tahun, bahwa senyawa hanyalah asal campur dengan perbandingan asal.
Walaupun jauh setelahnya ditemukan kesalahan yang amat kecil, hukum ini membuka jalan
pengembangan reaksi senyawa pada kimia modern.
Contoh sederhana pada hukum ini ialah pembentukan karbondioksida “CO2” dari
karbon dan oksigen. Massa karbon ialah 12, dan sedangkan massa oksigen ialah 16. Maka
pembentukan karbondioksida adalah sebagai berikut:
Pada tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa karbondioksida akan selalu terbentuk
dari karbon dan oksigen dalam perbandingan yang sama. Walaupun ada reaktan “pereaksi”
yang berlebihan, maka akan menjadi sisa yang tidak ikut bereaksi.
Perbandingan massa unsur dalam senyawa dapat ditentukan dengan cara mengalikan
jumlah atom dengan atom relatif masing-masing unsur. Misalnya H2O perbandingan massa
hidrogen dengan oksigen 1:8 perbandingan ini dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:
= (2x1) : (1 x 16)
= 2 : 16
=1:8
X x Ar
% kadar unsur = x % senyawa
Mr
F. Media Pembelajaran
Media :
Lembar kerja peserta didik (LKPD)
Modul
Lembar penilaian
LCD Proyektor
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop
Alat dan bahan praktikum
Pendahuluan 1. Berdo’a
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
3. Guru bertanya kepada siswa mengenai pelajaran
sebelumnya dan mengaitkan dengan pembelajaran hari
ini
4. Memotivasi siswa dengan menceritakan bahwa dalam
ilmu kimia terdapat banyak hukum – hukum yang telah
diemukan oleh para ilmuwan dan dapat dibuktikan
kebenarannya
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
10
Tahap 1. Observasi untuk Menemukan Masalah
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
H. Sumber Belajar
Devi, Poppy K, dkk. 2009. Kimia I Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbagai sumber relevan lainnya
2. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai nilai KKM dalam
bentuk pemberian tugas melebihi cakupan KD sebagai pengetahuan tambahan yaitu
penentuan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan yang diketahui waktu reaksinya.
Ponorogo, 10 Oktober 2020
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 3 Ponorogo Guru Mata Pelajaran
Rubrik Penilaian
Aspek yang Penilaian
A B C D
dinilai
Menyadari Menyadari penuh Menyadari bahwa Kurang Tidak menyadari
bahwa bahwa pengetahuan menyadari bahwa bahwa
pengetahuan pengetahuan tentang hukum pengetahuan pengetahuan
tentang tentang hukum dasar kimia tentang hukum tentang hukum
hukum dasar dasar kimia merupakan hasil dasar kimia dasar kimia
kimia merupakan hasil pemikiran merupakan hasil merupakan hasil
merupakan pemikiran manusia yang pemikiran pemikiran
hasil manusia yang kebenarannya manusia yang manusia yang
pemikiran kebenarannya bersifat tentatif kebenarannya kebenarannya
manusia yang bersifat tentatif sehingga bersifat tentatif bersifat tentatif
kebenarannya sehingga berkeinginan sehingga sehingga tidak
bersifat berkeinginan untuk berkeinginan berkeinginan
tentatif untuk membuktikan untuk untuk
membuktikan hukum dasar membuktikan membuktikan
hukum dasar kimia tetapi hukum dasar hukum dasar
kimia dan sudah belum kimia tetapi kimia.
melaksanakannya. melaksanakannya belum
melaksanakannya.
2. Instrumen Penilaian Sikap Ilmiah dan Sosial
a. Lembar pengamatan sikap ilmiah
Skor
No Aspek yang dinilai
A B C D
1. Memiliki rasa ingin tahu terhadap
penyelesaian suatu fenomena
2. Teliti dalam mengolah dan menganalisis
data
3. Komunikatif dalam mempresentasikan hasil
percobaan
Rubrik Penilaian:
No Aspek yang Penilaian
. dinilai A B C D
1. Memiliki Memiliki rasa Memiliki rasa Kurang Tidak memiliki
rasa ingin ingin tahu ingin tahu memiliki rasa rasa ingin tahu
tahu ditandai dengan ditandai dengan ingin tahu terhadap
terhadap tertarik untuk tertarik untuk ditandai dengan penyelesaian
penyelesaia menyelesaikan menyelesaikan kurang tertarik suatu masalah
n suatu permasalahan permasalahan untuk ditandai dengan
fenomena. namun namun menyelesaikan tidak tertarik
penyelesaian penyelesaian permasalahan untuk
kurang tepat kurang tepat menyelesaikan
permasalahan
2. Teliti dalam Sangat teliti Cukup teliti Kurang teliti Tidak teliti
mengolah dalam dalam dalam dalam
dan mengolah dan mengolah dan mengolah dan mengolah dan
menganalisi menganalisis menganalisis menganalisis menganalisis
s data data. data. data. data
No Skor
Aspek yang dinilai
. A B C D
1. Aktif bertanya mengenai suatu hal yang tidak dimengerti
Rubrik Penilaian
Aspek Penilaian
No. yang
A B C D
dinilai
1. Aktif Aktif bertanya Bertanya kepada Bertanya kepada Tidak bertanya
bertanya kepada guru pada guru pada saat guru pada saat pada saat
mengena saat pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran
i suatu berlangsung berlangsung berlangsung tetapi berlangsung.
hal yang dengan dengan pengucapannya
tidak pengucapan yang pengucapan yang tidak jelas.
dimenger jelas. jelas.
ti.
Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar !
1. Tuliskan sejarah ditemukannya hukum perbandingan tetap (Proust) !
2. Tuliskan bunyi hukum perbandingan tetap (Proust) !
3. Tuliskan contoh penerapan hukum perbandingan tetap (Proust) dilaboratorium!
Rubrik Penilaian
No Soal Jawaban Skor
1. Tuliskan sejarah ditemukannya Hukum perbandingan tetap 10
hukum perbandingan tetap pertama kali dikemukakan
(Proust) ! oleh Joseph Proust, setelah
serangkaian eksperimen pada
tahun 1797 dan 1804. Hal ini
telah sering diamati sejak
lama sebelum itu, tetapi
Proust lah yang
mengumpulkan bukti – bukti
dari hukum ini dan
mengemukakannya. Pada saat
Proust mengemukakan hukum
ini, konsep yang jelas
mengenai senyawa kimia
belum ada (misalnya bahwa
air adalah H2O). Hukum ini
memberikan konstribusi pada
konsep mengenai bagaimana
unsur – unsur membentuk
senyawa.
2. Tuliskan bunyi hukum Bunyi hukum perbandingan 10
perbandingan tetap (Proust) ! tetap (Proust) adalah :
Perbandingan massa unsur-
unsur penyusun senyawa
adalah tetap”
3. Tuliskan contoh penerapan Besi (Fe di reaksikan dengan
hukum perbandingan tetap Belerang (S) membentuk besi 10
(Proust) dilaboratorium! (III) sulfida dan massa
reaktan, produk dan sisa
reaktan seperti tertera pada
tabel berikut
Fe S (g) Fe2S3 Sisa
(g) (g) (g)
7 4 11 -
8 4 21 S=1
14 9 22 S=1
22 13 33 S =2
Fe=1
Dari data diatas dapat
diketahui setiap 7 g besi
bereaksi dengan 4 g belerang.
Hal ini menggunakan massa
besi dan belerang yang ada
dalam Fe2S3 selalu tetap yaitu
7:4
Total skor maksimal 30
Kriteria penilaian
/ jumlah skor
Nilai = skor maksimum x 100
4. Instrument Penilaian Keterampilan
Penilaian
No Aspek yang dinilai
A B C D
1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hipotesis
3. Menyusun langkah kerja
4. Melakukan pengamatan
5. Melakukan analisis sesuai hasil pengamatan
6. Membuat kesimpulan
7. Membuat laporan praktikum
8. Menguasai konsep ketika menyampaikan hasil
praktikum
Skor Total
Rubrik Penilaian
Oleh :
Kelas x semester ii
KOMPETENSI DASAR
Hukum perbandingan tetap atau yang sering disebut dengan Hukum Proust adalah
hukum yang menyatakan bahwa seluruh senyawa terdiri dari perbandingan massa unsur
pembentuk yang selalu sama “konstan”.
Hukum ini dikemukakan oleh Joseph Lonis Proust “1754-1826” yang berasal dari
Perancis. Hukum perbandingan tetap tersebut berbunyi, “perbandingan berat unsur-unsur
penyusun senyawa adalah tetap”. Eksperimen yang dilakukan Proust adalah reaksi antara
unsur hidrogen dan oksigen sehingga terbentuk air “H2O”.
Dalam hal ini tentunya fungsi Hukum Perbandingan Tetap “Hukum Proust” ini
sangatlah penting untuk didalam ilmu kimia hal ini karena hukum ini dapat memberikan
kontribusi pada konsep mengenai yang jelas mengenai senyawa kimia dan dapat
memberikan konsep bagaimana unsur-unsur dapat membentuk senyawa.
Lalu Hukum Josept Proust “Perbandingan tetap” ini sangat membantu seorang
John Dalton yang mengemukakan sebuah Teori Atom pada tahun 1803 silam dan Teori
Atom tersebut diambil berdasarkan pada Hukum Perbandingan Tetap “Proust” dan
Hukum Perbandingan Berganda
Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang
dihasilkan melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki
susunan yang tetap.
Hukum ini mematahkan pendapat Archimedes yang dipakai ahli kimia dari Arab
sampai Eropa selama ratusan tahun, bahwa senyawa hanyalah asal campur dengan
perbandingan asal. Walaupun jauh setelahnya ditemukan kesalahan yang amat kecil,
hukum ini membuka jalan pengembangan reaksi senyawa pada kimia modern.
Contoh sederhana pada hukum ini ialah pembentukan karbondioksida “CO2” dari
karbon dan oksigen. Massa karbon ialah 12, dan sedangkan massa oksigen ialah 16.
Maka pembentukan karbondioksida adalah sebagai berikut:
Massa karbon Massa oksigen Massa Sisa karbon Perbandingan
yang yang karbondioksida atau oksigen berat karbon :
direaksikan direaksikan oksigen
12 gram 32 gram 44 0 12 : 32 atau 3 : 8
14 gram 32 gram 44 gram 2 gram 12 : 32 atau 3 : 8
karbon
12 gram 34 gram 9 gram 2 gram 12 32 atau
oksigen 3:8
Pada tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa karbondioksida akan selalu terbentuk
dari karbon dan oksigen dalam perbandingan yang sama. Walaupun ada reaktan
“pereaksi” yang berlebihan, maka akan menjadi sisa yang tidak ikut bereaksi.
1. Senyawa besi (II) terbentuk dari unsur besi dan unsur belerang dengan perbandingan
Fe : S = 7 : 4. Senyawa besi (II) sulfide memiliki berat 100 gram. Berapakah berat besi dan
belerang yang diperlukan?
Solusi:
Diketahui :
Fe : S = 7 : 4
massa Besi (II) Sulfida : 100 gr
Ditanya :
a. Gr besi..?
b. Gr belerang..?
Jawab :
Jumlah perbandingan = 7 + 4 = 11
7
a. massa besi = x 100 gram = 63,63 gram
11
4
b. massa belerang = x 100 gram = 36,37 gram
11
2. Pada reaksi antara logam Magnesium sebanyak 10 gram dengan 6 gram oksigen sesuai dengan
persamaan reaksi :
2Mg(s) + O2(g) 2MgO(s)
Ternyata dari percobaan dihasilkan 15 gram magnesium oksida dan sisa logam magnesium
sebanyak 1 gram, berapakah massa oksigen dan massa magnesium pada magnesium oksida?
(Ar Mg = 24, Ar O = 16)
Solusi :
Diketahui :
Gr magnesium oksida = 15 gram
Ar O = 16 Mr MgO = Ar Mg + Ar O
Ar Mg = 24 = 24 + 16 = 40
Ar O
Massa O didalam dalam MgO = x massa MgO
Mr MgO
16
Massa O didalam dalam MgO = x 15
40
= 6 gram
Ar Mg
Massa Mg didalam dalam MgO = x massa MgO
Mr MgO
24
Massa Mg didalam dalam MgO = x 15
40
= 9 gram
Jadi, massa magnesium yang bereaksi adalah 9 gram (sisa 1 gram) dan massa oksigen yang
bereaksi adalah 6 gram
DAFTAR PUSTAKA
Devi, Poppy K, dkk. 2009. Kimia I Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional .
Kelompok :
KELAS :
NAMA KELOMPOK : 1.
2.
3.
4.
KELAS
X
Kompetensi Dasar
3.10. Menerapkan konsep massa atom
relatif dan massa molekul relatif,
persamaan reaksi, hukum-hukum
dasar kimia, dan konsep mol
untuk menyelesaikan perhitungan
kimia.
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
3.10.1. Memahami konsep salah satu hukum dasar kimia
4.10.1 Merancang percobaan untuk membuktikan
salah satu hukum dasar kimia.
Pada tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa karbondioksida akan selalu
terbentuk dari karbon dan oksigen dalam perbandingan yang sama. Walaupun ada reaktan
“pereaksi” yang berlebihan, maka akan menjadi sisa yang tidak ikut bereaksi.
= (2x1) : (1 x 16)
= 2 : 16
=1:8
X x Ar
% kadar unsur = x % senyawa
Mr
FENOMENA
B. Tujuan : untuk membuktikan salah satu hukum dasar kimia, yaitu hukum perbandingan tetap
(Proust)
C. Dasar Teori
Dalam kimia, hukum perbandingan tetap atau hukum Proust ditemukan oleh kimiawan asal
Prancis yaitu Joseph Proust adalah hukum yang menyatakan bahwa “Suatu senyawa kimia terdiri
dari unsur-unsur dengan perbandingan massa yang selalu tetap sam. Dengan kata lain, setiap
sampel senyawa memiliki komposisi unsur – unsur yang tepat”. Diperoleh fakta bahwa susunan
dan perbandingan jumlah unsur – unsur yang berbentuk senyawa tentunya tidak tergantung
darimana senyawa tersebut berasal maupun bagaimana cara memperoleh senyawa tersebut.
Keuntungan dari hukum Proust, bila diketahui massa sustu senyawa atau massa salah satu unsyang
membentuk senyawa tersebut maka unsur lainnya dapat diketahui. Contohnya :
Pada senyawa NH3
massa N : massa H
1. Ar N : 3. Ar H
1 (14) : 3 (1)
14 :3
D. Alat dan Bahan
E. Prosedur Kerja
1. Ambilah serbuk belerang sebanyak 2 gram dan masukkan ke dalam cawan porselin
2. Masukkan serbuk besi sebanyak 5 gram
3. Aduklah campuran tersebut samapi merata
4. Panaskan canpuran tersebut dan perhatikan apa yang terjadi
5. Dengan menggunakanm magnet, ambilah serbuk besi yang tidak bereaksi
6. Timbanglah campuran serbuk besi dan belerang yang telah bereaksi
F. Hasil Pengamatan
Lengkapi tabel data hasil pengamatan berikut :
G. Pertanyaan
a) Tuliskan rumuskan masalah dalam percobaan yang anda lakukan!
b) Tuliskan hipotesis dalam percobaan yang akan anda lakukan !
c) Apa saja varibael yang terdapat dalam percobaan yang telah anda lakukan?
d) Bagaimanakah prinsip dari hukum perbandingan tetap (Proust) ?
e) Apakah hasil percobaan anda sesuai dengan prinsip hukum perbandingan tetap (Proust)?
H. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah anda lakukan!
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
JAWABAN PERTANYAAN
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………..
DOKUMENTASI
No Dokumentasi Keterangan
No Dokumentasi Keterangan
DAFTAR PUSTAKA
Devi, Poppy K, dkk. 2009. Kimia I Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional .
b) Hipotesis
Hukum proust memiliki prinsip bahwa seluruh senyawa terdiri dari perbandingan massa
unsur pembentuk yang selalu sama “konstan”.
c) Variabel
Variabel manipulasi : wadah yang digunakan untuk mencampurkan serbuk belerang dan serbuk
besi
Variabel control : berat serbuk belerang, berat serbuk besi
Variabel respon : berat serbuk belerang dan besi setelah dicampurkan dan dipanaskan
e) Kesimpulan
Prinsip dari hukum Proust adalah seluruh senyawa terdiri dari perbandingan massa unsur
pembentuk yang selalu sama “konstan”.