, Suradi L
Oleh:
SURADI L
Guru SMA Negeri 2 Nunukan Kalimantan Utara
e-mail: suradidrs0@gmail.com
become good and smart citizens who are characterized by the realization of smart,
participatory, and responsible citizens.
pendapat diatas yang menegaskan bahwa acuan atau sistem keyakinan diri maupun
PKn memiliki peran sebagai pendidikan kehidupan (Kosasi Djahiri, 1996). Nilai
hukum. ada yang bersifat dasar yaitu nilai yang
Sapriya (2007:27) meng- tidak berubah dan berlaku secara
ungkapkan bahwa PKn memiliki universal disamping nilai yang bersifat
kekhasan dibandingkan dengan bidang subjektif, yaitu nilai yang bergantung
studi lain yang sama-sama bertanggung pada budaya, waktu, dan tempat
jawab terhadap upaya pembentukan (relativitas nilai), sehingga nilai dapat
karakter, salah satu kekhasan PKn dibagi menjadi nilai objektif yang bersifat
dibandingkan mata pelajaran lain adalah intrinsik dan nilai subjektif yang bersifat
bahwa dalam PKn berperan dalam ekstrinsik.
membangkitkan kesadaran hukum, Nilai adalah patokan atau standar
karena itu di beberapa negara nama yang pola-pola pilihan yang dapat
dimaksud bukan civic education tetapi membimbing seseorang atau kelompok
law education. Untuk itu perlunya PKn ke arah “satisfaction, fulfillment, and
sebagai pendidikan hukum sangat meaning.” (Richard Merril, 1980). Nilai
berperan penting dalam mengarahkan (value dalam bahasa Inggris) berasal dari
warga negara sebagai indiviud maupun kata latin valere yang artinya kuat, baik,
kelompok untuk mengetahui dan dan berharga. Dalam kajian filsafat, nilai
memahami norma-norma hukumyang merujuk pada sesuatu yang sifatnya
berlaku, maka dengan demikian abstrak yang dapat diartikan sebagai
kepatuhan hukum dapat dicapai menuju “keberhargaan” (worth) atau “kebaikan”
terwujudnya kesadaran hukum dalam (goodness). Nilai itu sesuatu yang
kehidupan masyarakat. berguna. (Budi Juliardi, 2016: 30).
Nilai-nilai moral berpusat pada
Pendidikan Kewarganegaraan sebagai hati nurani, harus dikembangkan melalui
Pendidikan Nilai pendidikan moral (moral education) atau
pendidikan watak (character education)
Dalam literatur pendidikan, atau pendidikan nilai nilai-nilai (values
bahwa pendidikan nilai lebih banyak education) atau pendidikan “virtue”. (I
dibahas sebagai pendidikan moral, hal ini Wayan Koyan, 2000),
terjadi karena tujuan pendidikan moral itu Uraian di atas menunjukkan
sendiri ditekankan pada metode bahwa pendidikan nilai dapat berarti
pertimbangan moral dan untuk membantu pendidikan moral. Pendidikan
anak-anak mengenai apa yang menjadi kewarganegaraan sebagai pendidikan
dasar untuk menerima suatu nilai. Nilai nilai berarti pendidikan kewarganegaraan
merupakan salah satu objek pendidikan memuat pendidikan nilai/moral. Salah
moral. satu tujuan pendidikan kewarganegaraan
Nilai adalah segala sesuatu yang adalah agar warganegara dapat
berharga. Secara umum nilai dibedakan memahami dan berperilaku sesuai dengan
menjadi nilai ideal dan nilai aktual. Nilai nilai-nilai hukum, dimana nilai hukum itu
ideal adalah nilai yang menjadi cita-cita sendiri lahir dari kesadaran moral
setiap orang, sedangkan nilai aktual masyarakat, sehingga nilai-nilai hukum
adalah nilai yang diekpresikan dalam itu sendiri merupakan nilai-nilai moral,
perilaku sehari-hari. Disamping itu nilai karena ketentuan hukum yang baik
dapat pula dibedakan menjadi nilai apabila sesuai dengan nilai-nilai hukum
logika, estetika, etika, agama/religius, yang dianggap baik oleh masyarakat,
hukum. Semua nilai-nilai ini menjadi yang dinilai melalui pertimbangan moral.