Anda di halaman 1dari 3

MATERI FISIKA MODERN

KEMAGNETAN DAN KELISTRIKAN

Salah satu teka-teki yang membawa Einstein kejalan relativitas khusus ialah hubungan
antara kelistrikan dan kemagnetan teorinya untuk menjelaskan sifat dari hubungan tersebut
merupakan suatu kemenangan. Karena pada umumnya muatan bergerak (biasanya elektron) yang
interaksinya menimbulkan berbagai gaya yang kita kenal mempunyai kelajuan jauh lebih kecil
dari pada c, maka tidak jelas bagi kita bahwa operasional suatu motor listrik, misalnya, berkerja
berdasarkan efek relativistik. Gagasan ini menjadi lebih jelas kita pertimbangkan kekuatan gaya
listrik – gaya tarik-menarik antara elektron dan proton daam atomhidrogen,misalnya, 1039 kali
lebih besar daripada gaya gravitasi antara keduanya, sehingga walupun muatan kecil yang
menyebabkan gaya semacam ini yang ditimbulkan oleh gerak relatif (yang dinyatakan oleh gaya
magnetik) akibatnya bisa besar.lebih lanjut lagi, walupun kelajuan efektif elektron individu
dalam kawat pembawa arus ( < 1 mm/s ) lebih kecil daripada kelajuan ulat yang kelalahan, tetapi
terdapat sekitar 1020 atau lebih elektron yang bergerak per sentimeter kawat semacam itu,
sehingga efek totalnya bisa teramati.
Walaupun cerita lengkap bagaimana relativistik mengaitkan kelistrikan dan kemagnetan
secara matematik sangat rumit, beberapa aspeknya dapat mudah ditangkap secara intuitif.
Sebagai contoh dapat ditinjau asalnya gaya magnetik antar dua arus yang sejajar.hal yang sangat
penting yang perlu diperhatikan ialah muatan listrik secara relativistik invarian seperti kelajuan
cahaya: sebuah muatan yang besarnya q dalam kerangka inersial juga akan bermuatan q dalam
semua kerangka inersial yang lain.
Kita tinjau duah buah konduktor ideal seperti 1-6 (a). Konduktor itu mengandung muatan
positif dan muatan negatif yang sama banyaknya yang dalam keadaan diam berjarak sama satu
terhadap lainnya. Kerena konduktoritu muatannya neutral, maka tidak terdapat gaya antara
konduktor itu.
Gambar 1-6 (b) menunjukkan konduktor yang sama jika membawa arus i I dan i II dalam
arah yang sama. Muatan positif bergerak kekanan dan muatan negatif bergerak kekiri, keduanya
dengan kelajuan yang sama v jika dilihat dari kerangka acuan laboratorium. (Arus sesungguhnya
dalam logam hanya mengandung aliran muatan negatif,tentu saja, tetapi model listrik yang setara
yang ditinjau disini lebih mudah dianalisis dan hasilnya sama saja). Karena muatannya bergerak,
jarak antaranya menjadi berkurang dengan faktor √ 1−v 2/c 2. Sedangkan v sama untuk kedua
kumpulan muatan tersebut, jarak antaranya mengerut dengan faktor yang sama, dan kedua
konduktor tetap neutral terhadap pengamat dalamlaboratorium. Namun demikian, konduktornya
sekarang saling tarik-menarik. Mengapa?
Marilah kita lihat konduktor II dari kerangka acuan salah-satu muatan negatif pada
konduktor I. Karena muatan negatif pada II kelihatan dalam keadaan diam terhadap kerangka ini,
maka jarak antaranya tidak berubah, seperti dalam Gambar 1-6 (c). Sebaliknya,muatan pada II
sekarang berkelajuan 2 v, dan jarak antaranya mengalami pengerutan lebih besar daripada
terhadap kerangka laboratorium. Jadi konduktor II akan kelihatan bermuatan positif neto, dan
gaya tarik beraksi pada muatan negatif pada I.
Kemudian kita lihat konduktor II dari kerangka salah-satu muatan positif pada I. Muatan
positif pada II sejarang dalam keadaan diam, dan muatan negatif di situ bergerak ke kiri dengan
kelajuan 2v. Jadi muatan negatifnya akan lebih berdekatan daripada muatan positifnya, seperti
Gambar 1-6 (d), dan konduktif secara keseluruhan kelihatannya bermuatan negatif. Jadi timbul
gaya tarik pada muatan positif pada I.
Penalaran yang serupa itu menunjukan bahwa muatan positif dan negatif pada II tertalik
oleh I. Jadi semua muatan dalam masing-masing konduktor mengalami gaya yang arahnya
menuju konduktor lainnya. Pada masing-masing muatan, terdapat gaya yang merupakan gaya
listrik “biasa” yang timbul karena muatan yang berlainan tanda dalam konduktor yang lain lebih
saling berdekatan daripada muatan yang bertanda sama, sehingga konduktor yang lain
kelihatannya mempunyai muatan neto. Dilihat dari kerangka laboratorium situasinya lebih
taklangsung, dalam kerangka ini kedua konduktor neutral muatannya, dan wajar untuk
menerapkan bahwa gaya saling tarik timbul karena ada interaksi “magnetik” khusus antara arus
tersebut.
Analisis yang serupa dapat menerangkan gaya tolak antara konduktor sejajar yang
membawa arus yang arahnya berlawanan. Walaupun menyenangkan untuk berfikir bahwa gaya
magnetik berbeda dengan dengan gaya listrik, sebenarnya keduannya merupakan manifestasi
dari suatu interaksi elektromagnetik yang timbul antara partikel bermuatan.
Jelaskan bahwa konduktor pembawa arus yang terlihat neutral dari suatu kerangka acuan dapat
terlihat tidak neutral dari kerangkayang lain. Bagaimanakah pengamatan ini dapat disesuaikan
dengan invariansi muatan? Jawabannya ialah kita harus meninjau seluruh rangkaian dimana
konduktor itu merupakan bagian. Karena rangkaian harus tertutup supaya ada aliran arus, maka
untuk setiap unsur arus pada suatu arah yang terlihat oleh pengamat bergerak mempunyaimuatan
positif, misalnya, harus terdapat unsur arus lain yang arahnya berlawanan yang terlihat oleh
pengamat tersebut mempunyai muatan negatif. Jadi gaya magnetik selalu beraksi antara bagian
yang berbeda dari suatu rangkaian, walaupun rangkaian itu secara keseluruhan terlihat neutral
terhadap semua pengamat.
Pembahasan di atas hanya memndang suatu jenis khusus dari gejala magnetik. Semua
efek magnetik lainnya dapat ditafsirkan berdasarkan hukum Coulomb invariansi muatan, dan
relativitas khusus, walaupun analisisnya biasanya lebih rumit.

Anda mungkin juga menyukai