epistemologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan hakikat
pengetahuan. Pikiran secara aktif terlibat dalam pemerolehan pengetahuan menurut plato dan Aristoteles. Plato 427 sampai 347 SM adalah murid paling terkenal dari filsuf socrates. Dialog plato yang belakangan merefleksikan penerimaan terhadap semesta yang dualistik seperti yang diyakini Pythagorean. Dia menyusun teori pengetahuan berdasarkan gagasan pythagorean bahwa hal-hal abstrak memiliki eksistensi tersendiri dan berpengaruh. Teori pengetahuan kenangan menurut Plato setiap objek di dunia fisik memiliki ide atau bentuk abstrak yang menyebabkannya misalnya itu abstrak untuk kursi berinteraksi dengan materi untuk menghasilkan sesuatu yang kita namakan kursi ide pohon beringin teraksi dengan materi untuk membentuk apa yang kita namakan pohon semua objek fisik memiliki asal-usul semacam itu Jadi apa yang kita alami lewat Indra adalah kursi pohon atau rumah tetapi bukan abstraksi dari materi dan Sesuatu akan hilang ketika diterjemahkan ke dalam materi karenanya jika kita berusaha mendapatkan pengetahuan dengan memeriksa benda-benda yang kita rasakan dan alami lewat Indra kita akan tersesat. Aristoteles salah satu murid Plato pada awalnya menganut ajaran Plato namun kemudian berbeda pendapat dengannya perbedaan dasar antara kedua pemikir itu adalah sikap mereka terhadap informasi indrawi. Bagi Plato informasi indrawi itu adalah halangan yang merupakan sesuatu yang tidak bisa dipercaya. namun, Aristoteles menganggap informasi indrawi adalah basis dari semua pengetahuan titik dengan sikapnya yang mendukung observasi empiris, Aristoteles menyusun Banyak fakta tentang fenomena fisik dan biologi, dalam menjelaskan teori pengetahuan empiris ini, Aristoteles merumuskan Laws of Association atau hukum asosiasi dia mengatakan bahwa pengalaman atau ingatan akan satu objek cenderung menimbulkan ingatan akan hal-hal yang serupa dengan objek gitu atau hukum kesamaan, ingatan akan hal- hal yang berlawanan atau hukum kontras atau ingatan tentang hal-hal yang pada awalnya dialami bersama dengan objek tersebut. awal psikologi modern . Thomas Hobbes percaya bahwa pembentukan masyarakat manusia adalah hal terbaik dari dua hal yang sama-sama buruk Sebab ia mereduksi kemungkinan pertikaian terus-menerus antara sesama manusia. Pendapat ini mirip dengan yang dianut oleh Freud. John Locke 1632 sampai 1704 juga menentang gagasan ide-ide bawaan titik menurutnya, pikiran terdiri dari ide pokok dan ide datang dari pengalaman menunjukkan bahwa jika Ide adalah bawaan, maka orang-orang di mana-mana akan memilikinya Namun nyatanya tidak. meskipun locke tidak menggunakan istilah dengan cara seperti itu, namun kualitas primer sering dipakai untuk menyebut objek fisik dan kualitas sekunder dipakai untuk setiap pengalaman psikologis yang tidak punya padanan pasti di dalam dunia fisik. bertahun-tahun kemudian pendapat inilah yang menyebabkan banyak behavioristik meletakkan studi kejadian mental ke dalam analisis perilaku manusia titik George berkeley pada tahun 1685 sampai 1753 mengklaim bahwa lock tidak melangkah cukup jauh. Masih ada semacam dualisme dalam pandangan yang menyatakan bahwa objek fisik menimbulkan ide-ide tentang objek tersebut namun tetap dianggap empiris karena dia percaya isi pikiran berasal dari pengalaman realitas eksternal. realitas eksternal itu bukan material atau fisik, namun persepsi Tuhan: apa yang kita alami melalui Indra kita adalah ide-ide Tuhan. David hume 1711 sampai 1776 mengemukakan argumen tersebut selangkah lebih maju titik meskipun dia sepakat dengan berkley bahwa kita tak bisa merasa pasti tentang lingkungan fisik dia menambahkan bahwa kita juga tak tahu pasti soal kita tak bisa merasa yakin dengan pasti tentang apapun. Pikiran menurut hukum tak lebih dari arus ide memori, imajinasi, asosiasi, dan perasaan. jelas hume membuat semua orang jengkel titik mengakui gagasan hukum sama artinya mempertanyakan pemikiran rasional, ilmu pengetahuan, Psikologi dan agama. Semua dogma, entah itu religius atau ilmiah kini dicurigai oleh hume. Immanuel kant 1724 sampai 1804 mengatakan bahwa hume telah menyadarkan nya dari (kepasifan dogmatik) dan menyebabkan berusaha menyelamatkan filsafat dari skeptisisme. jadi kan mempertahankan rasionalisme dengan menunjukkan bahwa pikiran adalah sumber dari pengetahuan dengan kata lain, dia mempertahankan suatu pendekatan untuk menjelaskan pengetahuan dengan tidak mereduksinya ke pengalaman indrawi saja kritik dengan menganut pandangan nativistik bahwa banyak pengetahuan adalah bawaan kan hidup lagi pandangan an- nisa yang telah kehilangan pamornya sejak masa Descartes. John Stuart Mill 1806 sampai 1873 terganggu oleh pendapat asosiasionis awal seperti hobbes dan locke yang mengatakan bahwa ide-ide Kompleks tak lain adalah kombinasi dari ide-ide sederhana jadi memodifikasi pendapat empiris bahwa semua ide merefleksikan Timur menurutnya, ketika beberapa ide dikombinasikan, mereka menghasilkan ide-ide yang berbeda dengan ide-ide yang menjadi unsur-unsur dari ide baru itu. pengaruh historis lain terhadap teori belajar ada Thomas Reid 1710 sampai 1796, ada Franz Joseph Gall 1758 sampai 1828, Charles Darwin 1809 sampai 1882, Hermann ebbinghaus 1850 sampai 1909. mazhab psikologi awal yang pertama ada voluntarisme aliran ini didirikan oleh Wilhelm Maximilian Wundt, 1832 sampai 1920 yang mengikuti tradisi rasionalis Jerman mencatat bahwa manusia bisa memperhatikan secara selektif terhadap elemen apapun dari pihak yang mereka inginkan, dan menyebabkan elemen-elemen itu dipahami dengan lebih jelas.