Anda di halaman 1dari 17

PENYAJIAN DATA

KARTOGRAM
TUTOR

RIPAI SIRGAR SKM,MKM


APA ITU KARTOGRAM?
Borden D. Dent dalam edisi keempat bukunya yang berjudul “Cartography Thematic Map
Design” pada bagian kartogram mengatakan:

"Erwin Raisz called cartograms 'diagrammatic maps'. Today they might be called
cartograms, value-by-area maps, anamorphated images or simply spatial transformations.
Whatever their name, cartograms are unique representations of geographical space.
Examined more closely, the value-by-area mapping technique encodes the mapped data in a
simple and efficient manner with no data generalization or loss of detail. Two forms,
contiguous and non-contiguous, have become popular. Mapping requirements include the
preservation of shape, orientation contiguity, and data that have suitable variation.
Successful communication depends on how well the map reader recognizes the shapes of the
internal enumeration units, the accuracy of estimating these areas, and effective legend
design. Complex forms include the two-variable map. Cartogram construction may be by
manual or computer means. In either method, a careful examination of the logic behind the
use of the cartogram must first be undertaken."

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kartogram adalah suatu alat untuk
memperagakan keterangan statistik dari suatu macam uraian dengan menggunakan lambang
pada suatu peta. Sedangkan menurut Dorling: 1995, kartogram adalah sebuah peta atau
diagram yang menunjukkan informasi statistika dalam geografi.

Kartogram adalah tipe khusus dari sebuah peta yang mencoba untuk menyampaikan
pengertian umum ilmu dasar geografi dengan menambahkan satu atau lebih elemen penting
statistik. Sebagian besar peta digunakan untuk menampilkan gambar yang akurat dari
permukaan bumi yang ditambahkan dengan informasi lain seperti nama tempat atau peta
politik sementara kartogram lebih terfokus pada tampilan yang akurat suatu set data yang
unik dan mengacu pada posisi geografis.

Sebuah kartogram adalah jenis grafik yang menggambarkan atribut objek geografis
sebagai daerah objek. Karena kartogram tidak menggambarkan ruang geografis, melainkan
mengubah ukuran objek tergantung pada atribut tertentu, kartogram bukanlah peta
sebenarnya. Kartogram bervariasi pada derajat mereka di mana ruang geografis berubah;
beberapa tampak sangat mirip dengan peta, namun beberapa terlihat tidak seperti peta sama
sekali.
Gambar 1: Kartogram Populasi di Dunia

FUNGSI KARTOGRAM

MENGAPA MENGGUNAKAN KARTOGRAM?

Mari kita ambil contoh dunia nyata. Salah satu kartogram mencoba untuk
menunjukkan jumlah kasus AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome) di
seluruh dunia . Lihatlah grafik yang muncul di website Program Bersama PBB
untuk HIV / AIDS untuk menggambarkan jumlah kasus AIDS di seluruh dunia
pada tahun 2001 :

Gambar 2: Kasus HIV Secara Global


Peta kedua menggunakan data yang sama, tetapi kali ini menampilkannya
sesuai dengan jumlah kasus di tiap negara sementara gambar asli bentuk
permukaan bumi tidak terlalu dapat dilihat namun masih dapat dipahami.

Gambar 3: Kartogram Kasus HIV Secara Global

Peta yang kedua membuat pembaca lebih memahami secara cepat dan
akurat jumlah relatif dari penderita AIDS di dunia jika dibandingkan dengan
peta pertama. Warna peta kartogram pertama menunjukkan kode area dari tiap
negara yang tidak relevan dengan data. Pada kartogram kedua, warna yang ada
menunjukkan kasus nyata. Meskipun kartogram kedua lebih susah untuk
dikenali tiap-tiap negaranya karena tidak ditunjukkan sesuai dengan gambaran
permukaan bumi yang asli, tetapi posisi dan pelabelan yang tepat lebih penting
dibandingkan dengan bentuk aslinya karena data yang penting—jumlah kasus—
dapat dibandingkan dari tiap-tiap negara.
Peta ini memungkinkan perbandingan visual yang mudah dan langsung
antar negara, serta menyoroti kasus mengejutkan dari Afrika dalam epidemi
AIDS. Bahkan, Afrika Selatan sendiri memiliki lebih banyak kasus daripada
gabungan Eropa Barat dan Amerika Serikat. Dampak buruk dari penyakit ini
pada Afrika hanya jauh lebih mudah terlihat pada grafik kedua dibandingkan
yang pertama.

India, memiliki jumlah terbesar kedua kasus di dunia tetapi fakta ini
relatif tersembunyi di peta pertama dengan cara data ditampilkan: luas negara
India adalah kecil dan laju infeksi rendah, sehingga shading cahaya di daerah
kecil yang terbatas tidak membuat India terlihat jelas secara visual sebagai
tempat terjadinya masalah AIDS yang serius. Pada kartogram kedua
menunjukkan kasus tersebut di India dengan lebih jelas dan relatif akurat.

Jadi mengapa kartogram jarang digunakan? Karena membuat kartogram sulit.

BEBERAPA CONTOH KARTOGRAM


Gambar 4: Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2008

Gambar 5: Kartogram Tingkat Pendidikan di Indonesia

Gambar 6: Kartogram Pemeluk Agama Islam dan Non-Islam


TIPE KARTOGRAM

NON-CONTIGUOUS CARTOGRAMS

Tipe ini adalah yang paling sederhana dan paling mudah untuk dibuat.
Pada tipe ini, objek-objek geografis tidak perlu mempunyai hubungan dengan
benda-benda yang berdekatan. Hubungan ini disebut topologi. Dengan
memisahkan objek dari benda yang berdekatan, ukuran dapat dibperbesar dan
diperkecil namun masih tetap dapat mempertahankan bentuknya. Dibawah ini
adalah contoh dua non-contiguous kartogram penduduk di negara bagian
California.

Perbedaan antara kedua jenis kartogram non-contiguous diatas adalah


signifikan. Kartogram di sebelah kiri tetap mempertahankan pusat massa obyek
(pusat massa adalah titik pusat dari obyek daerah). Karena pusat obyek tetap di
tempat yang sama, beberapa objek lainnya akan mulai tumpang tindih saat
obyek diperbesar atau dikecilkan tergantung pada atributnya (dalam hal ini
populasi kasus).

Kartogram di sebelah kanan, jika obyek diperkecil atau diperbesar


mereka akan berpindah dengan satu atau cara lain untuk menghindari tumpang
tindih dengan obyek lainnya. Meskipun selanjutnya hal ini menyebabkan
beberapa distorsi, kebanyakan orang lebih memilih jenis kartogram non-
contiguous yang ini. Karena dengan tidak memungkinkan objek tumpang tindih,
ukuran obyek yang digambarkan lebih baik untuk dilihat dan dapat lebih mudah
diartikan.

CONTIGUOUS CARTOGRAMS

Pada bagian sebelumnya kita mengacu pada konektivitas antara obyek


atau topologi. Dalam kartogram non-contiguous topologi dihilangkan untuk
mempertahankan bentuk, namun pada kartogram tipe contiguous adalah
sebaliknya. Topologi dipertahankan (benda tetap terhubung satu sama lain)
tetapi hal ini menyebabkan distorsi besar dalam bentuk.

Hal ini menyebabkan hal yang paling sulit, masalah tunggal dalam
membuat kartogram. Kartografer harus membuat objek dengan ukuran yang
sesuai untuk mewakili nilai atribut, tetapi juga harus mempertahankan bentuk
benda sebaik mungkin sehingga kartogram dapat dengan mudah ditafsirkan.
Berikut ini adalah contoh dari tipe kartogram contiguous penduduk di negara
bagian California. Bandingkan dengan kartogram non-contiguous sebelumnya.
DORLING CARTOGRAMS

Kartogram ini dinamai dengan nama penemunya yaitu Danny Dorling


dari University of Leeds. Kartogram Dorling tidak mempertahankan bentuk,
topologi atau pusat massa objek. Namun telah terbukti menjadi metode
kartogram yang sangat efektif. Untuk membuat kartogram Dorling
dibandingkan memperbesar atau memperkecil obyek itu sendiri, kartografer
akan menggantikan obyek dengan bentuk yang seragam (biasanya bentuk
lingkaran) dengan ukuran yang sesuai. Profesor Dorling menunjukkan bahwa
bentuk tidak dibuat tumpang tindih melainkan dipindahkan sehingga
keseluruhan daerah dari setiap bentuk dapat dilihat. Gambar dibawah adalah
contoh dari Dorling cartograms dan tetap menggunakan populasi yang sama
dari contoh negara bagian California.

Kartogram lain yang berbentuk seperti kartogram Dorling adalah Demers


Cartogram yang berbeda dalam dua hal. Kartogram ini menggunakan bentuk
persegi bukan lingkaran (hal ini untuk mengurangi jarak antar bentuk). Kedua,
Dorling Cartogram mencoba untuk memindahkan jarak sekecil mungkin dari
lokasi sebenarnya sementara kartogram Demers berlaku sebaliknya. Kartogram
Demers akan mengindahkan jarak untuk mempertahankan isyarat visual tertentu
(jarak antara angka yang digunakan untuk mewakili San Francisco Bay di
Demers Cartogram bawah ini adalah contoh yang baik dari isyarat visual).

25 daerah yang paling banyak dihuni di negara bagian California diberi


label di masing-masing kartogram untuk membedakannya.

PSEUDO-CARTOGRAMS

Pseudo-cartograms (atau kartogram palsu) adalah representasi yang


mungkin terlihat seperti kartogram tetapi tidak mengikuti aturan kartogram
tertentu. Jenis pseudo-cartograms yang paling terkenal dikembangkan oleh Dr.
Waldo Tobler. Dalam hal ini dibandingkan memperbesar atau memperkecil
obyek itu sendiri, Tobler memindahkan koneksi obyek ke grid referensi seperti
lintang atau bujur untuk memberikan efek yang sama. Ini bertujuan untuk
menjaga akurasi arah yang baik di kartogram (jika negara A terletak tepat di
sebelah utara negara B masih akan tetap terletak di utara pada kartogram
tersebut. Catatan dalam contoh sebelumnya seperti Dorling Cartogram, hal ini
tidak selalu benar). Namun tipe ini adalah kartogram yang palsu karena ia
menciptakan kesalahan dalam ukuran sebenarnya dari obyek.

Dalam kasus penduduk California, kota Mono memiliki jumlah penduduk


yang sangat rendah (13.000 orang) tetapi secara kebetulan terletak pada garis
lintang yang sama dengan kota San Francisco (777.000 orang) dan terletak pada
bujur yang sama dengan kota Los Angeles (9.519.000 orang). Mustahil untuk
memperluas garis lintang dan bujur untuk membuat Los Angeles dan San
Francisco dengan ukuran yang sesuai tanpa memberikan pengaruh yang sama
pada kota Mono. Dr. Tobler menggunakan perhitungan root mean square untuk
menemukan yang "paling tepat" atau kartogram yang "cukup tepat". Teknik ini
terkadang digunakan pada pra-proses contiguous cartogram, lalu komputer
yang membuat pseudo-cartogram sehingga kartografer dapat membuat
contiguous cartogram secara manual. Hal ini terbukti efektif.
Cara Mudah Membuat Kartogram
Contiguous dan Non-Contiguous
February 27, 2019 749 2

Tulisan sebelumnya telah mencoba menjelaskan mengenai definisi, jenis, dan


contoh dari visualisasi kartogram. Jadi, semoga sudah cukup paham untuk
masuk kebagian teknis pembuatannya (bagi yang belum membaca, silakan
mampir dulu ke sini: Definisi (Pengertian) dan Jenis-jenis Visualisasi Kartogram).

Terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk membuat kartogram, antara
lain melalui aplikasi (software), website, dan juga bahasa pemrograman R.
Tulisan ini sebisa mungkin akan menjelaskan cara beserta jenis kartogram apa
yang bisa dihasilkan dari penggunaan software dan website. Tapi sebelum
memulai, alangkah baiknya jika data yang akan diolah sudah dipersiapkan. Bagi
yang belum punya, dan tidak mau repot, silakan gunakan saja data yang juga
dipakai dalam tutorial ini, yakni data demografi Bali (tahun datanya lupa, hehe).
Unduh melalui link di bawah ini (passwordnya: webgisingatspasialkan):

Pertama adalah membuat kartogram dengan software. Ada sedikitnya dua


pilihan yang bisa digunakan, yakni QGIS dan Scapetoad. ArcGIS (ArcMap) pada
prinsipnya juga bisa digunakan, yakni dengan memanfaatkan toolbox tambahan
bernama Cartogram Geoprocessing. Namun demikian yang akan dibahas pada
postingan ini hanya tutorial pembuatan cartogram menggunakan QGIS dan
Scapetoad (mengingat keduanya software gratis).

READ Cara Membuat Visualisasi Anaglip dengan Ilwis

Jenis kartogram yang dihasilkan dari QGIS dan Scapetoad adalah contiguous.
Oke, berikut adalah detail tutorialnya:

Plugin Cartogram di QGIS

• Buka software QGIS dan install plugin bernama Cartogram (menu Plugins
> Manage and Install Plugins)
• Tambahkan data yang akan divisualisasikan ke dalam lembar kerja
(project) QGIS

• Olah/proses data menjadi kartogram dengan mengatur field data yang


akan di visualisasikan.

Scapetoad

• Download ScapeToad, ekstrak file, kemudian jalankan file exe-nya


(ScapeToad membutuhkan setidaknya Java 1.4.).

• Tambahkan data shapefile (Add Layer) ke dalam project

• Proses data menjadi kartogram dengan “Create Cartogram”. Ada 6


tahapan dalam prosesnya, silakan dibaca saja penjelasan ditiap stepnya.
Singkatnya, pertama “Next”, Kedua pilih datanya di bagian ‘Spatial
coverage’, Ketiga tentukan atribut beserta tipe datanya, keempat “Next”,
kelima atur transformation quality (semakin tinggi dari sisi proses semakin
lama) lalu “Compute”, keenam tunggu proses dan simak reportnya.

• Silakan eksport hasilnya dalam format svg (gambar) atau shape (shp).
Kalau mau diolah lebih lanjut di software GIS desktop (simbolisasi dan
layouting) silakan eksport dalam format shape.

READ Membuat Story Maps Tidak dengan ESRI Tapi StoryMapJS

Kedua adalah membuat kartogram dengan memanfaatkan website, dalam


konteks ini yang dimaksud adalah situs http://indiemapper.io/app. Website ini
masih menggunakan flash, jadi jangan lupa izinkan dulu browser kalian untuk
meload flash.

Jenis kartogram yang dihasilkan dari situs indiemapper.io/app adalah non-


contiguous. Berikut adalah cara pembuatan kartogram selengkapnya:
• Buka laman indiemapper.io/app dan unggah data spasial kalian, bisa
dalam format shapefile (shp dan dbf), kml, atau gpx.

• Visualisasikan dengan tipe cartogram.

• Atur style kartogram, entah itu klasifikasi, ukuran, warna, atau posisinya.
Pengaturan posisi agaknya yang paling menarik karena kalian bisa
menggeser polygon yang overlap dengan polygon disekitarnya. Fitur ini
membuat kita bisa memilih model kartogram non-contiguousnya, apakah
yang memungkinkan overlap atau tidak.

READ Georeferensi Peta Raster/Scan di QGIS (Derajat-Menit-Detik


dan Meter UTM)
• Sayangnya hasil kartogram yang dibuat di situs ini tidak bisa dieksport
kedalam format file data spasial digital (shp, geojson, kml, atau lainnya),
melainkan hanya bisa dalam format gambar (svg, jpeg, dan png).

Itulah cara-cara membuat kartogram dengan memanfaatkan software dan


website, lalu bagaimana tutorialnya dengan menggunakan bahasa pemrograman
R (sebagimana telah disinggung diawal tulisan ini)? Tenang, tutorialnya terpaksa
dipisah di postingan yang lain, karena tulisan ini sudah lumayan panjang. Simak
tutorial pembuatan visualisasi kartogram menggunakan script R di tulisan
Daftar Pustaka:

• Anonim. Definition of Cartogram.


http://www.businessdictionary.com/definition/cartogram.html#ixzz2zzoT
7xHs diakses pada 25 April 2014 21.00 WIB.
• Anonim. Pengertian Kartogram dalam KBBI.
http://kbbi.web.id/kartogram diakses pada 25 April 2014 20.30 WIB.
• Anonim. Cartogram.
http://www.csiss.org/classics/archive/cartogram.html diakses pada 26
April 2014 20.45 WIB
• Anonim. http://atlas.caladan.com/?page_id=32 diakses pada 27 April
2014 20.17 WIB
• Anonim. Cartogram Types.
http://www.ncgia.ucsb.edu/projects/Cartogram_Central/types.html
diakses pada 27 April 2014 21.35 WIB

Anda mungkin juga menyukai