Anda di halaman 1dari 22

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

MATERNITAS

NAMA : VENSCA LOHY

NIM : 1490120065

STIKES MALUKU HUSADA


Materi 1 : Sosialisasi 3 – S Dilingkup Pendidikan Keperawatan : Pengalaman

Di Area Keperawatan Maternitas

Pemateri : Elsi Dwi Hapsari, S.Kep.M.S. D.S

Outline yang dibahas ada 4 materi yaitu :

1. Standardined Nursing Language (SNI)

2. 3S (SDKI, SLKI, SLKT)

3. Mengenalkan 3 S dilingkungan pendidikan (keperawatan Maternitas)

4. Hasil studi pendahuluan

5. Rencana tindak lanjut

Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu

Ada beberapa tanda bahwa suatu profesi merupakan disiplin ilmu misalnya :

1. Ekspersi dari imajinasi manu sia yang merupakan sebagai disiplin ilmu

maka tentu terbuka terhadap informasi baru, inovasi yang berkembang,

sehingga ilmu dalam profesi itu

2. Domain

3. Struktur sentential dankonseptual bahasa khusus / spelialized language dan

symbol

4. Warisan literature dan jejaring komunikasi

5. Tradisi

6. Nilai dan kepercayaan serta system pendidikan

- 5 domain of the asean nursing common yaitu :

1) Praktik berdasarkan etik, legal dan peka budaya

2) Praktik keperawatan Profesional


3) Kepemimpinan dan manajemen

4) Pendidikan dan penelitian

5) Pengembangan kualitas personal dan professional

- The Four Ways Of Knowing atau memperoleh suatu pengetahuan mkita harus

memiliki banyak macam cara yaitu dengan melalui :

1) Empirical Knowledge atau pengetahuan empiris yaitu dengan melalui

penelitian

2) Personal Knowledge / Pengetahuan personal yaitu berbicara tentang

pengalaman pribadi

3) Ethical Knowledge yaitu berbicara tentang intuisi atau hasil setelah kita

berinteraksi dengan klien

4) Aesthetic knowledge

- Souerce of knowledge yaitu setelah untuk mengembangkan suatu badan ilmu

misalnya di badan ilmu kesehatan ini dapat diperoleh dari traditional

knowledge, Scientific knowledge, dan body of knowledge.

Jadi, selain bukti empiris, diperlukan juga melihat situasidan kondisi yanga da

disekitar kita dan kaitannya dengan diagnosis dan seterusnya untuk dapat

menegakkan diagnosis keperawatan, menetapkan, melaksanakan dan

mengetahui intervensi diperlukan pengetahuan yang memadai.

A. Standar Nursing Languange (SNI)

- Standar Nursing Languange is’ a…..common language, readly understood

by al nurses, to de sbrite care” (kegnan 1999)


- Defenisi SNI adalah suatu bahasa hukum yang mudah dipahami oleh

semua perawat untuk mengembangkan asuhan keperawatan yang telah

mereka berikan kepada klien

- Menurut Ziebart pada tahun 2018 mengidentifikasi perkembangan SM

yang dimulai apda tahun 1973 dengan laucing North America Nursing

Diagnosis (Nanda, 1973) sampai dengan Patient Care Data Set (PIDS,

2002)

Untuk Persatuan Perawat Indonesia juga tergabung dalam international ICN

Meucing International Classification For Nursing Practice (ICNE, 1993).

B. Ada 3 macam Laucing 3S, yaitu :

1. SDKI pada tahun 2017

2. SLKI pada tahun 2018

3. SIKI pada tahun 2019

- Maka bisa diketahui situasi dilapangan saat ini yaitu :

1) 3S masjih relative batu / mulai dikenal

1) Standarized Nursing Languange ada yang sudah terlebih dahulu

dikenal di Indonesia yaitu : Nanda, Nic, Noc

2) Kekhusuan di keperawatan maternitas : kondisi perempuan (misalnya

terkait adaptasi pada masa kehamilan / post pertimbangan aspek

budaya (misalnya terkait kehamilan yang tidak diinginkan dan

seterusnya.

C. Bagaimana mengsosialisasikan 3S dilingkungan kampus / pengalaman

mengenalkan SNi dilingkungan pendidikan (Keperawatan Maternitas) yaitu ;


1. Mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat

kompetensi lulusan dan regulasi dari pemerintah dan organsiasi profesi

2. Mengenal konsep proses keperawatan

Rencana keperawatan : Bagaimana merumuskan diagnosis keperawatan,

menetapkan luaran danmenyusun intervensi

Membimbing dan penerapan pasda scenario kasus dan kasus nyata :

bukan hal yang mudah walaupun sudah menggunakan buku pedoman

- Terkait dengan 3S setelag adanya launching tersebut maka pengalaman

mengajar di program studi ilmu keperawatan yaitu dengan adanya seperti :

1. Secara aktif melakukan update informasi terkait 3S (mengikuti

seminar, membeli bukunya, menasirkan dengan teman sejawat

mendiskusikan dengan mahasiswa

2. Identifikasi sebaran materi terkait keperawatan maternitas di program

akademik ada dimata kuliah / blok apa saja

3. Modifikasi materi pembelajaran atau pengajaran terhadap materi yang

sudah ada dengan menambah informasi terkait 3S

4. Meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam proses pencarian informasi

mengenai 3S

- Pengalaman mengajar di program studi Magister Keperawatan menurut

Keperawatan Maternitas, yaitu :

1. Khusus SNL (Nanda –I, Nic, Noc) menjadi suatu mata kuliah khusus

dengan mengaitkannya dengan teori keperawatan (25KS)


2. Penggunaan SNL (nanda – I, Nic Noc) dalam asuhan keperawatan pada

Klien saat mahasiswa melaksanakan praktek klinik di rumah sakit (35KS)

3. Mengenalkan 3S pada saat membahas mengenai keperawatan maternitas

nontemporer

4. Meminjamkan buku 3S agar mahasiswa dapat mempelajari lebih dalam

D. Identifikasi look book mahasiswa S1 Keperawatan (di stase Maternitas)

mengenai frekuensi capai menuliskan diagnosis dan Rencana Asuhan

Keperawatan

Lingkup Target Kompetensi Capaian Rata - Rata


a. Menuliskan diagnose 4.13

keperawatan
1. Prenatal
b. Menuliskan rencana asuhan 4.78

keperawatan
a. Menganalisa hasil 5,6

pengkajian untuk

menegakkan diagnose

2. Intranatal keperawatan yang tepat

b. Memahami rencana asuhan 5,74

keperawatan yang sesuai

dengan kond isi klien


3. Postnatal a. Menganalisa hasil 5,13

pengkajian untuk

menegakkan diagnose

keperawatan yang tepat

b. Memahami rencana asuhan


Lingkup Target Kompetensi Capaian Rata - Rata
keperawatan yang sesuai 5,96

dengan kondisi klien


a. Menganalisa hasil 8,7

pengkajian untuk

menegakkan diagnose
4. Gangguan
Sistem keperawatan yang tepat
Reproduksi
b. Memahami rencana asuhan 9,22

keperawatan yang sesuai

dengan kondisi klien


a. Menganalisa hasil 5,39

pengkajian untuk

menegakkan diagnose
5. Kesehatan
keperawatan yang tepat
Reproduksi
b. Memahami rencana asuhan 5

keperawatan yang sesuai

dengan kondisi klien


2
a. Menganalisa hasil

pengkajian untuk

menegakkan diagnose
6. PUS dan
keperawatan yang tepat
WUS
b. Memahami rencana asuhan 2,13

keperawatan yang sesuai

dengan kondisi klien


- Studi Pendahuluan Persepsi Dosen dan Mahasiswa Keperawatan mengenai

SDKI, SLKI, SIKI di lingkup keperawatan Maternitas.

1. Data dipergunakan untuk mengembangkan instrument survey terkait

persepsi dosen dan mahasiswa keperawatan mengenai 3S di lingkup

keperawatan Maternitas

2. Survei yang akan dilaksmanakan dapat digunakan untuk mengoptimalkan

sosialisasi 3S dilingkup pendidikan keperawatan khususnya keperawatan

maternitas

3. Partisipasi dari lingkungan pengurus kolegium keperawatan maternitas

Indonesia, pengurus Pusat IPEMI, IPEMI daerah Istimewa Yogyakarta

dan UGIM

4. Pengambilan data dengan penyebaran informasi menggunakan media

sosial whatsapp

5. Pengisian data melalui google from

6. Jumlah respon : dosen = 49 Orang : Mahasiswa = 385 orang

- Karakteristik

1. Dosen Keperawatan Maternitas :

a. Mayoritas dosen keperawatan maternitas verjenis kelamin perempuan

b. Mayoritas mengajar mata kuliah keperawatan maternitas di program

Sarjana Keperawatan

c. Latar belakang pendidikan dosen paling banyak adalah spesialis

keperawatan

2. Mahasiswa Keperawatan
a. Mahasiswa keperawatan mayoritas perempuan

b. Paling banyak berstatus sebagai mahasiswa deprogram studi ners

(program akademik)

c. Hampir seluruhnya pernah mendengar tentang 3S dengan sumber

informasi paling banyak dari dosen dikampus

3. Dosen : Tingkat pemahaman mengenai SDKI, SLKI, SIKI (N = 49) dari

grafik yang dilihat bahwa tingkat pemahaman dosen paling banyak berada

pada tingkat cukup dan baik nammun masih kurang dari 50%

4. Dosen telah mensosialisasikan 3S dengan masing – masing persentase

lebih dari 50%

- Cara sosialisasi SIKI yaitu :

1. Mengajukan beli bukunya, diajarkan , aplikasi

2. Brain Storming, diskusi, kajian kasus

3. Meminta mahasiswa untuk menerapkannya pada kasus kelolaan

- Cara mensosialisasikan SIKI yaitu ;

1. Kami menggunakan Nanda Nic Noc belum ada pengalaman khusus

untuk SIKI perlu dibuat guide khusus lingkup keperawatan Maternitas

- Pertanyaan yang diajukan oleh Dosesn jika telah mensosialisasikan SDKI,

SLKI, SIKI. Apakah ada kendala yang dihadapi ? (n = 46)

Jawaban : berdasarkan data yang didapatkan setengah dari responden atau

lebih mengalami kendala dalam mensosialisasikan 3S

- Masukan untuk SDKI yang ditanyakan oleh mahasiswa untuk dosen

maternitas yaitu :
1. Membutuhkan sosialisasi (pelatihan dnan workshop) penerapan SDKI

pada askep maternitas

2. Perlu penelitian terkait dengan isi dari SDKi agar benar – benar sesuai

dengan situasi dan kondisi kasus di Indonesia karena mayoritas isi dari

SDKI tidak jauh berbeda dengan Nanda, Nic, Noc agar lebih evidence

based

3. Kami menggunakan Nanda, Nic dan Noc belum ada pendalaman

khusus untuk SDKI perlu dibuat guide khusus lingkup keperawatan

maternitas.

- Masukan untuk SLKI

1. Bedanya dengan Noc apa, bu ? yang saya ajukan masih Noc bu …

bukan SLKI

2. Luaran dengan menggunakan angka kurang dipahami karena jadi

mengira ngira mau angka berapa

- Masukan untuk SIKI

1. Yang saya ajarkan masih Nanda, Nic, dan Noc, bu ? apakah harus

diganti semua…? Karena menurut saya masih lengkap Nanda, Nic,

Noc. Untuk pemula, saya rasa lebih cocok Nanda, Nic dan Noc belajar

dari sumber langsung karena saya merasa SDKI, SLKI dan SIKI dari

sumber aslinya Nanda, Nic, Noc

2. Sebaliknya ada dalam bentuk softcopy yang mudah diakses dimanapun


a. Tingkat pemahaman mahasiswa terhadap 3 S dalam data paling banyak

mahasiswa berada pada tingkat cukup dan baik namun persentasenya

kurang dari 40% (n=385)

b. Mahasiswa telah disosialisasikan mengenai 3S, persentase paling banyak

adalah terkait SDKI belajar topik keperawatan maternitas

c. Adanya kendala dalam sosialisasi 3S dialami oleh sekitar 40 %

mahasiswa pada masing – masing komponen SDKI, SLKI dan SIKI

- Masukan untuk SDKI dan SIKI

a. SDKI

1) Isi

2) Format SDKI

3) Jumlah diagnosis keperawatan, khususnya keperawatan maternitas

4) Harapan agar SDKI dapat digunakan

5) Masih perlu dipelajari lagi

6) Perlu sosialisasi dan internalisasi

7) Masih bingung dalam pemilihan diagnosis

8) NANDA dan SDKI

9) Mohon dimasukkan dalam kurikulum

b. SLKI

1) Masih perlu mempelajari kembali

2) Perlu sosialisasi dan internalisasi

3) Isi
4) SLKI dan Noc

5) Diuji coba dan digunakan untuk pembelajaran

6) Perlu diberikan contoh

7) Software / ebook

E. Rencana Tindak Lanjut

1) Perlu meningkatkan sosialisasi 3D (workshop, pelatihan, seminar

2) Menyediakan bukti – bukti ilmiah yang dapat digunakan dalam

penggunaan 3S

3) Keterbukaan terhadap informasi dan inovasi baru

Materi 2 : Penerapan 3S (SDKI, SLKI, dan SIKI) untuk meningkatkan

kualitas Asuhan Keperawatan Maternitas di Era Pandemi Covid

-19 dan New Normal

Pemateri / Narasumber : Ns. Regina VI Novita, M. Kep, Sp.Mat,DNSc.IBCLC


A. DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA CHILDBREARING

1. Kehamilan Trimester I, II, dan III

a) Risiko cedera pada janin

b) Resiko Cedera pada Ibu

c) Gangguan Pola Tidur

d) Konstipasi

e) Kesiapan peningkatan Eliminasi Urin

f) Inkontensia urin stress

g) Resiko Infeksi

2. Persalinan

a. Kesiapan persalinan

b. Nyeri Melahirkan

c. Anietas

d. Resiko Infeksi

e. Resiko Pendarahan

f. Resiko Infeksi

3. Postpartum

a. Ketidaknyamanan Pascapartum

b. Nyeri Akut

c. Resiko Proses pengasuhan tidak efektif

d. Pencapaian peran menjadi orang tua

e. Resiko pendarahan
f. Resiko infeksi

4. BBL (Bayi Baru Lahir)

a. Resiko Interik

b. Neonates

c. Resiko hipotermi

d. Hipotermi

e. Hipertemi

f. Resiko Infeksi

g. Termogulasi tidak efektif

5. Laktasi

a. Menyusui efektif

b. Menyusui tidak efektif

c. Resiko gangguan perlehatan

d. Kesiapan peningkatan pengetahuan

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA NON CHILD BEARING

1. Resiko kehamilan tidak dikehendaki

2. Resiko infeksi

3. Gangguan rasa nyaman

4. Nyeri kronis

5. Ansietas

6. Resiko Intens

7. Pola Seksual tidak efektif

8. Nyeri akut
9. Disfungsi Seksual

10. Resiko Disfungsi Seksual

C. POSTPARTUM

Bubble – He

1. Breast : bentuk : bengkak, Lembek

Putting ; Lecet, besar, datar pengeluaran ASI

2. Uterine : Kontraksi => Bentuk

Posisi => Bergeser dari bladder

3. Bladder : sering berkemih => Proses diuresis

4. Bowel

5. Lochia : COCA, Consistensi, Odor, Colour, Amount (mengandung infeksi

6. Episiotomi : Reeda

7. Homans : Homan => Dut : Epos

8. Emotion

D. LAKTASI

Refleks bayi adalah rooting suvking, swallowing. Untuk Laktasiharus ada

pendekatan antara ibu dan anak secara umum perlehatan dan posisi

- Perlekatan uang baik itu dimana adanya :

- Airtola bagian atas terlihat banyak

- Mulut bayi terbuka lebar

- Bibir terputar keluar

- Dagu menempel

E. CONTOH KASUS POST PARTUM DAN LAKTASI


Ibu Postpartum hari kedua melahirkan dengan normal. Ibu mengeluh

payudaranya yang meringis sambil memegangi payudara yang keras, tidak bisa

tidur karena bayi tidak bisa menyusu sepanjang malam, rewel dan ASI tidak

menetes, Ibu merasa khawatir jika duduk karena luka jahitan, saat menyusui

bayinya, ibu gelisah dan tidak tenang sehingga pendekatan dan posisi

menyusui tidak benar. BAK bayi ¾ sedikit dan berwarna kuning pekat.

Pemeriksaan fisik = TD : 120/70Mmhg, suhu : 37,50C, Nadi : 88/m

Breast : Payudara bengkak dank eras, lecet pada putting, kemerah –

merahan dan pengeluaran ASI tidak menetes

Uterus : 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik dan uterus membulat dank

eras

Bladder ; terasa kosong

Bowel : Ibu belum BAB dan Peristaltik 8/m

Lochia : rubra, tidak ada Stolsel, tidak berbau, ½ pembalut selama 3 jam

Episotomi : R = 0, E = 0, D = 0 dan A = 0

Homan’s : Negatif

Emotion : EPDS G Depresi Sekarang

F. KATEGORI DAN SUB KATEGORI

a. Fisiologi

1. Respirasi : DB

2. Sirkulasi : 2 jari dibawah perut, kontraksi baik dan uterus membulat

dan eras. Negatif, 70 : 20/70mmhg, suhu : 37,50C, Nadi : 88 x/m


3. Nutrisi dan Cairan : Pengeluaran ASI tidak menetes, perlekatan dan

posisi menyusui tidak benar

4. Eliminasi : Ibu belum BAB dan Peristatik 8x/m, Bladder teraba kosong

5. Aktivitas dan Istirahat : tidak bisa tidur karena bayi tidak bisa menyusu

sepanjang malam / rewel

6. Neurosensori

- Reproduksi dan Seksualitas : Rubra, tidak ada stolsel, tidak berbau, ½

pembalut selama 3 jam

b. Psikologis

- Nyeri dan Kenyamanan : Ibu mengeluh payudaranya nyeri, meringis

sambil memegangi payudara yang keras

- Integritas Ego

- Ancietas : Ibu gelisah dan tidak tenang sehingga perlehatan dan posisi

menyusi tidak benar

- EPDS 6 depresi sedang

G. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

a. Post Partum

1) Ketidaknyamanan pasea berhubungan dengan trauma perineum,

pembengkakan payudara dibuktikan dengantampak meringis, terdapat

kontraksi uterus, luka episiotomy dan payudara bengkak (D. 0075)

2) Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan

ditandai dengan gelisah, tegang, sulit tidur (D.00807)

3) Laktasi
Menyusui tidak efektif berhubungan dengan payudara bengkak,

ketidakadekuat reflex oksitosin ditandai dengan bayi tidak melekat

dengan baik, ASI tidak menetes, BAK bayi 3x sehari, nyeri pada

payudara (D. 0029)

H. TAUTAN SDKI – SLKI

Ketidaknyamanan Pasea Partum

Luaran Utama Luaran Tambahan


Dukungan keluarga, Kontrol gejala,
Status kenyamanan Pasca Partum pola tidur, status kenyamanan, tingkat
keletihan, tingkat, nyeri

I. SLKI

- Status kenyamanan pascapartum meningkat setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 4 jam dengan kriteria hasil

- Keluhan tidak nyaman

- Meringis menurun

- Luka epiliotomy memburuk

- Kontraksi uterus membaik

- Payudara bengkak menurun

J. MANAJEMEN NYERI

Tindakan

a. Observasi

- Identifikasi lokasi, durasi dan frekuensi

- Identifikasi skala nyeri

- Identifikasi faktor yang memperbuat dan memperingan nyeri


b. Terapeutik

- Berikan terapi farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (Therapi pijat,

kompres dingin => untuk payudara bengkak

c. Edukasi

- Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri

- Jelaskan strategi nyeri

- Ajarkan teknik farmalogik untuk mengurangi nyeri

d. Kolaborasi

- Pemberian analgetik

K. Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi


ketidaknyamanan pasca Status kenyamanan pasca Observasi,

partum berhubungan partum meningkat setelah intervensi 1 – 3

dengan trauma dilakukan tindakan Terapeutik,

perineum, keperawatan selama 4 jam berikan terapi

pembengkakan dengan kriteria hasil : nonfarmakologi untuk

payudara dibuktikan - Keluhan tidak nyaman mengurangi rasa nyeri

dengan tampak menurun (terapi pijat, kompres

meringis terdapat - Meringis menurun dingin => untuk payudara

kontraksi uterus, luka - Luka episiotomy bengkak

episiofomy dan membaik Edukasi

payudara bengkak - Kontraksi uterus 1 – 3

membaik

- Payudara bengkak Kolaborasi

berkurang Pemberian Analgetik


L. TAUTAN SDKI – SLKI

Menyusui Tidak Efektif


Luaran Utama Luaran Pendukung
Status menyusui - Dukungan Keluarga

- Dukungan Sosial

- Kinerja pengasuhan

- Perlekatan

- Status koping

- Status menelan

- Status nutrisi bayi

- Tingkat nyeri

M. SLKI

Status menyusui membaik setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4

jam dengan kriteria hasil

- Kemampuan ibu memposisikan bayi dengan benar meningkat

- Tetesan / pancaran ASI meningkat

- Perlekatan bayi pada payudara Ibu membaik

- Lecet putting membaik

- Frekuensi Miksi bayi membaik (>8x/hari)

N. INTERVENSI

EDUKASI MENYUSUI
Observasi - Identifikasi kesiapan
menyusui
- Identifikasi tujuan dan
keinginan menyusui
Terapeutik - Sediakan materi dan
media periksa
- Jadwalkan penkes
sesuai keinginan dan
kesepakatan
- Berikan kesempatan
untuk bertanya
- Dukung ibu
meningkatkan
kepercayaan diri
menyusui
- Libatkan system
pendukung : suami/
keluarga
Edukasi - Periksa konseling
menyusui
- Jelaskan manfaat
menyusui bagi ibu dan
bayi
- Anjurkan 4 posisi
menyusui dan
perlengkatan
- Anjurkan perawatan
payudara

O. Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi


Menyusui tidak efektid Status menyusui membaik Observasi

berhubungan dengan setelah dilakukan tindakan Intervensi 1 – 2

payudara bengkak keperawatan selama 4 jam

ditandai dengan bayi dengan kriteria hasil : Terapeutik


tidak melekat dengan - Perlekatan bayi pada Intervensi 1 – 5

baik, ASI tidak payudara ibu sudah tepat

menetes. BAK Bayi - Kemampuan ibu Edukasi

kurang dari 8x/hari, memposisikan bayi 1-4

nyeri pada payudara dengan benar, meningkat

- BB Bayi meningkat,

Miksi bayi 8 x / hari

- Tetesan /pancaran ASI

meningkat

- Lecet Putting membaik

- Kepercayaan diri ibu

meningkat

Anda mungkin juga menyukai