Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Delianis Pringgenies, M.Sc
Dr. Agus Trianto, S.T, M.Sc
Drs. Ali Ridlo, M.Si
Dra. Rini Pramesti, M.Si
Ir. Endang Supriyantini, M.Si
Ir. Sri Sedjati, M.Si
Dr. Mada Triandala Sibero, S.Pi, M.Si
TIM ASISTEN :
Sidiq Sakti Prawira 26020116120051
Vincentia Robin 26040117130121
Ahmad Rayz 26020116120034
Rieziq Aldi Suryo 26020116140064
Daffa Kenian Irsya 26040117130057
Evan Hansel F 26040117130072
Yosi Yananda Sijabat 26040117130074
Firda Septian Nur 26040117130089
Mengetahui,
Koordinator Asisten Asisten Praktikum
Menyetujui,
Koordinator Praktikum
Dasar Teori :
Kromatografi Kolom Terbuka atau Open Column Chromatography (OCC) merupakan
teknik pemisahan sampel antara padat – cair. Sampel dipisahkan berdasarakan kesetimbangan
daya tarik menarik antara fraksi / senyawa adsorbent dengan fraksi / senyawa eluen.
Pengisian kolom harus dilakukan secara homogen. Pengisian yang tidak teratur akan
mengakibatkan rusaknya batas – batas pita kromatografi. Putusnya adsorbent dalam kolom
biasanya disebabkan oleh gelembung – gelembung udara selama pengisian. Untuk mencegah
terjadinya hal-hal tersebut, maka sedapat mungkin zat pengisi adsorbent dibuat menjadi “bubur”
dengan pelarut, kemudian dituangkan perlahan – lahan ke dalam tabung. Jika besarnya pertikel –
partikel adsorbent sama maka akan lebih mudah untuk mendapatkan pengisian yang homogen.
Perlu diperhatikan bahwa adsorbent yang dimasukkan jangan sampai ada bagian yang kering baik
selama pengisian ataupun selama pengeringan.
Pemilihan pelarut yang akan digunakan dapat dilihat dari bagaimana sifat kelarutanya.
Akan lebih baik ketika memilih suatu pelarut yang tidak tergantung pada kekuatan elusinya,
sehingga dapat mencoba zat – zat elusi yang lebih kuat. Adanya “kekuatan” dari zat elusi yang
dimaksud adalah daya penyerapan dalam suatu penyerap yang ada pada kolom. Biasanya untuk
adsorbent yang polar seperti alumina dan silica gel, maka kekuatan penyerapan akan naik seiring
dengan kenaikan polaritas dari zat yang diserap tersebut.
Prinsip kerja dari OCC yaitu Elusi sederhana dalam kromatografi dimaksudkan untuk
membiarkan berbagai komposisi turun melalui kolom hingga terjadi pemisahan sempurna. Pelarut
tidak perlu sama seperti yang digunakan sebelumnya dalam pengisian kolom. Jika konstituen –
konstituen yang terpisah dari campuran dapat teramati dalam kolom (warna, reaksi menggunakan
indikator ataupun Flurosence dalam sinar UV) maka aliran dapat dihentikan. Cara yang lebih
umum digunakan adalah kolom dibiarkan hingga komponen – komponen yang terpisahkan dapat
terdeteksi. Pada dasarnya, semakin lama campuran dalam kolom maka akan diperoleh pita – pita
kromatogram yang lebih jelas. Untuk mempercepat aliran pelarut maka lebih baik dilakukan
penekanan dari atas kolom, yaitu dengan menekankan udara / gas tanpa pengurangan tekanan dari
bawah kolom. Pengurangan tekanan akan menyebabkan timbulnya kemungkinan dapat
terputusnya penyerap pada kolom.
Permasalahan yang sering ditemukan dalam Uji OCC, antara lain :
Tugas :
1. Perhatikan 3 gambar dibawah ini!
a. Jelaskan maksud dari masing-masing gambar a, b dan c
b. Jelaskan keterkaitan dari 3 gambar tersebut
c. Bagaimana kesimpulan hasil yang didapatkan dari rangkaian 3 gambar tersebut
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
2. Studi kasus : Pigmen yang diekstraksi dari bayam menyediakan sarana visual untuk memantau
pemisahan dan elusi dengan kromatografi kolom. Menggunakan fase gerak 100% heksana, pita
pertama yang melewati kolom adalah β-karoten, yang memiliki warna kuning orange. Setelah
pita β-karoten dikumpulkan, pelarut yang dielusi diubah menjadi 90:10 heksana / aseton (v / v)
untuk mengelusi pigmen yang terdiri dari pita kuning xantofil. Setelah pengumpulan pita kedua,
pelarut yang dielusi diubah menjadi 80:20 heksana / aseton (v / v) untuk mengelusi pigmen
kutub yang tersisa yang terdiri dari pita pertama untuk klorofil biru-hijau a dan pita kedua
klorofil hijau terang b . Klorofil b biasanya tidak dikumpulkan untuk analisis, meskipun dapat
dikumpulkan jika instruktur memilih untuk meminta siswa melakukannya. Gambar 4
menunjukkan penampilan kolom kira-kira setengah jalan melalui elusi β-karoten dan xantofil
(pita kuning, tepat di atas klem) dan menuju awal klorofil biru-hijau elusi (atas kolom).
TLC Pigmen bayam hasil Rf untuk tiga pigmen bayam yang diisolasi dengan kromatografi
kolom dan diidentifikasi oleh TLC menggunakan sistem pelarut heksana / aseton 60:40 dalam
ruang pengembangan didapatkan hasil seperti tabel dibawah berikut :
Tabel 1. Nilai Rf Rata-Rata dan Warna yang Diamati untuk Ekstrak Pigmen Bayam
Dikumpulkan oleh Kromatografi Kolom dan Diidentifikasi oleh TLC
Pertanyaan :