Analisis Tapis & Hidrometer
Analisis Tapis & Hidrometer
ANALISIS HIDROMETER
Andrean Robertus
Andreas Prianto
Devina Hamdani
Ivan Valentino
Richard K. Batubara
I.5. Keterbatasan
Uji ini memiliki keterbatasan bahwa bentuk butir (bulat atau runcing) tidak dapat
ditentukan, padahal sifat mekanis tanah bergantung kepada bentuk bentur tersebut.
I.6. Peralatan
Alat-alat yang digunakan:
1. Satu set sieve (ayakan) dengan ukuran menurut standar yaitu nomor: 4 – 10 – 20 – 40 –
80 – 120 – 200 – pan
2. Timbangan dengan ketelitian 0.1 gr
3. Kuas
4. Sieve shaker
5. Sieve timer
6. Palu karet
I.7. Ketentuan
Ukuran saringan harus mengikuti standar ASTM dengan ketentuan sebagai berikut:
Nomor Saringan Ukuran Lubang (mm)
4 4.750
10 2.000
20 0.850
40 0.425
80 0.180
120 0.125
200 0.075
1 of 13
I.8. Persiapan Uji
Contoh tanah yang akan digunakan harus cukup kering dan tidak berbongkah-bongkah.
Gunakan palu karet untuk menghancurkan bongkahan tanah. Tanah harus kering dan
jumlah tanah yang diuji kurang lebih 500 gr.
Catatan:
Berdasarkan USCS (Unified Soil Classification System) ditentukan bahwa tanah yang
bergradasi baik adalah yang memenuhi:
1. Untuk gravel:
Cu > 4 dan 1 < Cc < 3
2. Untuk pasir:
Cu > 6 dan 1 < Cc < 3
Bila syarat di atas tidak terpenuhi, maka tanah tersebut disebut bergradasi buruk.
2 of 13
I.11. Pelaporan Hasil Uji
Uji Saringan
Berat Berat
No Diameter Berat Tanah + % %
Saringan Tertahan
Saringan Saringan (mm) Saringan (gr) Tertahan Lolos
(gr) (gr)
10 2 298.5 310.26 11.76 4.96 95.04
200 0.075 239 249.42 10.42 4.40 90.64
Pan - 162.5 377.18 214.68 90.64 0.00
Jumlah 236.86
Uji Saringan
100.00
90.00
80.00
70.00
60.00
% Lolos
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
10 1 0.1 0.01
Diameter Saringan (mm)
3 of 13
Presentase coarse to medium sand (%) 7.04
Presentase fine sand (%) 1.36
Presentase silt clay (%) 92.6
D10 0.012
D60 0.020
D30 0.038
𝐷60 1.67
𝐶𝑢 =
𝐷10
2 6.02
𝐷30
𝐶𝑐 =
𝐷10 𝑥 𝐷60
Berdasarkan perhitungan, maka tanah masuk kedalam kategori bergradasi buruk dikarenakan tidak
memenuhi syarat yang ditentukan USCS untuk tanah bergradasi baik.
4 of 13
I.12. Dokumentasi
5 of 13
II. ANALISIS HIDROMETER
II.1. Lingkup
Metode ini mencakup penentuan dari distribusi ukuran butir tanah yang saringan
no.200.
II.2. Definisi
1. Silt/lanau adalah tanah dengan ukuran butir antara 0.002 mm – 0.075 mm.
2. Clay/lempung adalah tanah dengan ukuran butir lebih kecil dari 0.002 mm.
𝐼𝑝
3. Aktivitas tanah: 𝐴 = % 𝑓𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑚𝑝𝑢𝑛𝑔
II.5. Keterbatasan
Dasar perhitungan di atas adalah hokum Stokes yang mempunya keterbatasan
antara lain:
1. Butir-butir tanah dianggap seperti bola, sedangkan kenyataannya tidak demikian
untuk mengatasi hal ini maka diperginakan diameter ekuivalen yaitu diameter
dari bola fiktif yang terdiri dari material yang sama dan mempunyai kecepatan
pengendapan yang sama dengan butir tanah yang sesungguhnya.
2. Tempat dimana butir tanah mengendap adalah semi tak berhingga dan hanya
ditinjau satu butir saja, pada kenyataannya tempatnya adalah terhingga dan
butirnya saling mempengaruhi satu sama lain; hal ini diatasi dengan mengambil
jumlah tanah yang relatif sedikit 50 gram dalam 1 liter sehingga keterbatasan di
atas dapat diabaikan.
3. Berat jenis yang dipergunakan adalah berat jenis rata-rata dalam kenyataannya
berat jenis sesungguhnya dari masing-masing butir tanah adalah tidak sama
dengan rata-ratanya, tetapi dalam hal ini tidak merupakan keterbatasan yang
berarti.
II.6. Peralatan
Alat-alat yang digunakan:
6 of 13
7. Termometer
8. Dish
9. Oven
10. Aquades
II.7. Ketentuan
1. Alat pengaduk (mixer) harus dilengkapi dengan stirring paddle yang dapat diputar
dengan kecepatan lebih dari 1000 rpm.
2. Hidrometer menggunakan standar ASTM untuk membaca berat jenis larutan atau
gram per liter larutan.
3. Larutan tanah harus pada temperature konstan (20oC) misalnya dengan
menggunakan water bath.
II.8. Persiapan Uji
1. Siapkan contoh tanah dengan mengayak contoh tanah tersebut hingga lolos saringan
no.10 (2 mm).
2. Contoh tanah yang digunakan 50 gr, diberi air dan larutan tanah dicampur dengan
dispersing agent berupa sodium hexametaphoxpate sebanyak 40 gr untuk tiap liter
larutan. Air yang digunakan adalah harus aquades kemudian diaduk dengan mixer selama
15 menit.
3. Sambil menunggu larutan diaduk dilakukan koreksi pembacaan hidrometer yaitu
meniscus correction dan zero correction dengan cara:
a. Isi tabung gelas dengan aaquades voluemnya 1000 cc.
b. Masukkan hidrometer dalam tabung gelas tersebut lalu dilakukan pembacaan pada
ujung permukaan air yang menempel pada permukaan hidrometer. Pembacaan ini
yang disebut zero correction dengan ketentuan bila di atas angka 0 (nol) berharga
negatif dan bila dibawah angka 0 (nol) berharga positif. Meniscuse correction
diperoleh dengan cara pembacaan permukaan air mendatar dikurangi dengan zero
correction.
7 of 13
II.10. Perhitungan dan Pelaporan Hasil Uji
Perhitungan:
𝑅𝑐 𝑥 𝑎
1. % 𝐹𝑖𝑛𝑒𝑟 = 𝑊𝑠
𝑥 100% , dimana:
a = faktor koreksi
1.65 𝑥 𝐺𝑠
= 2.65 𝑥 (𝐺𝑠 −1)
= dapat juga dilihat dari tabel 2
Rc = koreksi pembacaan hidrometer
= Ra – Co + Ct
Ra = pembacaan hidrometer sebenarnya
Co = koreksi nol (zero correction)
Ct = koreksi suhu dilihat dari tabel 3
𝐿
2. 𝐷 = 𝐾√ 𝑡 , dimana:
D= diameter butir (mm)
L = effective depth (cm), dari tabel 5
T = elapsed time (menit)
η = viskositas aquades (poise) dari tabel 1
Gs = Specific gravity of soil
Gw= Specific gravity of water, dilihat dari tabel 1
30𝜂
K = √𝑔 (𝐺𝑠=𝐺𝑤) atau dari tabel 4
8 of 13
II.11. Lampiran
9 of 13
10 of 13
Tabel 5
Valueof L (Effective Depth) for Use in Stokes Formula for
Diameter of Particles from ASTM Soil Hydrometer 152 H
11 of 13
II.12. Pelaporan Hasil Uji
Zero Correction = (-) 1.5
I II III Average
Elasped Actual Actual Actual Actual
time, t Temp Hyd. Temp Hyd. Temp Hyd. Temp Hyd.
(minute) C° Reading C° Reading C° Reading C° Reading
Ra Ra Ra Ra
0 27 32 27 34 27 34 27 33.3
1 27 32 27 34 27 33 27 32.3
2 27 30 27 32 27 32 27 31.3
4 27 28 27 31 27 32 27 30.3
12 of 13
Actual Corr. Hyd. Corr
Elasped
Temp Hyd. Hyd. %Finer %Finer Only for Diameter
a GS time, t L L/t K
C⁰ Reading Reading actual adjusted Meniscus D (mm)
(minute)
Ra Rc R
0.99 2.7 0 27 33.3 33.80 15.59 17.20 34.3 10.70 - 0.0124 -
0.99 2.7 1 27 32.3 32.80 15.13 16.69 33.3 10.90 10.90 0.0124 0.04094
0.99 2.7 2 27 31.3 31.80 14.66 16.18 32.3 11.10 5.55 0.0124 0.02921
0.99 2.7 4 27 30.3 30.80 14.20 15.67 31.3 11.20 2.80 0.0124 0.02075
0.99 2.7 8 27 31 31.50 14.53 16.03 32 11.10 1.39 0.0124 0.01461
0.99 2.7 16 27 31 31.50 14.53 16.03 32 11.10 0.69 0.0124 0.01033
0.99 2.7 30 26 28 28.50 13.14 14.50 29 11.50 0.38 0.0125 0.00774
0.99 2.7 45 26 27 27.50 12.68 13.99 28 11.70 0.26 0.0125 0.00637
0.99 2.7 90 26 25 25.50 11.76 12.97 26 12.00 0.13 0.0125 0.00456
0.99 2.7 210 26 24 24.50 11.30 12.46 25 12.20 0.06 0.0125 0.00301
0.99 2.7 1290 26 20 20.50 9.45 10.43 21 12.90 0.01 0.0125 0.00125
0.99 2.7 1440 26 20 20.50 9.45 10.43 21 12.90 0.01 0.0125 0.00118
13 of 13
Kurva Distribusi Ukuran Butir
Uji Saringan dan Hidrometer
100
90
80
70
60 0.068, 60
% Lolos
50
40
30 0.06, 30
20
10 0.002, 10
0
10 1 0.1 0.01 0.001
Diameter Saringan (mm)
D10 0.002
D60 0.06
D30 0.068
30
Cu
38.53
Cc
14 of 13
II.13. Dokumentasi
13 of 13