Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

AGAMA YUDHAISME

NAMA KELOMPOK :

1. NURMALA ANJAR

2. NANDA PRAMITA .N

3. RIZKA NOVIA .R

4. SHINTA KUSUMA

KELAS : PSIK 1 B

MATA KULIAH : KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

Dosen Pembimbing : Ns. Listika Mei

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

TAHUN 2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, serta
hidayah-Nya kepada penulis.sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
Agama Yudhaisme dalam Keperawatan” dengan sebaik-baiknya.
Adapun maksud dari penyusunan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Keperawatan Transkultural.
Dalam penyusunan makalah ini, saya telah mengalami berbagai hal baik suka maupun
duka. Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini  tidak akan selesai dengan lancar dan
tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai
rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan setulusnya kami sampaikan terima
kasih kepada yang  terhormat

1. Ibu Ns. Listika Mei selaku  dosen pembimbing

2. Serta pihak-pihak yang turut membantu yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu.
Tidak ada manusia yang sempurna, dalam makalah ini masih banyak kekurangan
yang perlu di perbaiki sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dalam
bidang keperawatan dan dapat di terapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

Kediri, 23 Oktober 2013

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................


KATA PENGANTAR .....................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang ................................................................................................
1.2  Rumusan Masalah............................................................................................
1.3 Tujuan Masalah ...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Yahudi..............................................................................................
2.2 Kitab suci dan isinya .....................................................................................
2.3  Ajaran-ajaran agama Yahudi .........................................................................
2.4  Ritual-ritual keagamaan ................................................................................
2.5 Nabi-nabi orang Yahudi ...............................................................................
2.6 Penyimpangan sejarah Yahudi ......................................................................
2.7 Makanan Khas Yahudi ............................................................................
2.8 Tradisi Yahudi .......................................................................................
2.9 Makanan yang dilarang dalam Yahudi ......................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Yahudi (Judaism) merupakan agama yang awalnya dibawa oleh Nabi Musa as. Menurut
pendapat yang paling populer, nama agama ini diambil dari nama salah satu dari dua belas
anak Ya’qub yaitu Judah. Sebetulnya, keseluruhan keturunan Ya’qub adalah mereka yang
disebut sebagai Bani Israel (yang berarti keturunan Israel, sementara Israel adalah nama lain
Ya’qub), seluruh keturunan Ya’qub terusir dari tempat tinggal mereka kecuali anak keturunan
Judah. Mereka inilah yang kemudian disebut sebagai Umat Yahudi.
Pada dasarnya agama yahudi mempunyai beberapa ajaran yang sama dengan dengan
ajaran islam, diantaranya dalam hal mengkhitan, mereka mengharuskan bagi pemeluk agama
yahudi untuk mengkhitan anak-anak mereka dan kemudian dirayakan, sebagai bentuk
penyambutan atas masyarakat yahudi yang baru. Untuk mengetahui agama secara detail maka
pemakalah mengambil judul agama yahudi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah Yahudi?

2. Apakah kitab-kitab suci agama Yahudi?

3. Apa saja ajaran-ajaran Yahudi?

4. Bagaimana pandangan Yahudi tentang etika?

5. Bagaimana Penyimpangan yang terjadi dalam Yahudi?

6. Apa makanan khas Yahudi?

7. Makanan apa yang dilarang dalam Yahudi

1.3 Tujuan Masalah


a. Untuk mengetahui Sejarah Yahudi

b. Untuk mengetahui kitab-kitab suci agama Yahudi

c. Untuk mengetahui ajaran-ajaran Yahudi

d. Untuk mengetahui pandangan Yahudi tentang Etika

e. Untuk mengetahui Penyimpangan dalam Yahudi

f. Untuk mengetahui makanan khas Yahudi

g. Untuk Mengetahui makanan yang dilarang dalam Yahudi


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Yahudi


Yahudi adalah sebuah nama yang bisa dipakaikan untuk agama dan bisa pula untuk
bangsa. Jadi istilah “Agama Yahudi” dan “Bangsa Yahudi” sama-sama benar keduanya.
Sejarah Yahudi dapat kita lihat pada perjanjian lama. Pada awalnya, Israel hanyalah sebuah
kelompok bersatu yang terdiri dari suku-suku, lalu ia menjadi sebuah kerajaan. Setelah
terbebas dari perbudakan di Mesir, mereka menaklukkan negeri Kan’an. Sejarah Yahudi
mencapai masa keemasannya pada nabi Daud as dan sulaima as, sedangkan masa yang paling
menyedihkan dalam sejarahnya masa perbudakan selama di Mesir dan Babilonia (586 SM),
serta masa penyerangan Romawi (70M).

2.2 Kitab suci dan isinya

Kitab suci agama Yahudi adalah Talmud, yaitu sebuah kitab yang diaggap suci
orang-orang Yahudi yang berisi ajaran-ajaran agama yang bersifat latin. Lebih jelas lagi,
Talmud adalah kitab Ideologi yang menfasirkan dan menjelaskan semua pengetahuan, ajaran
undang-undang kehidupan, moral, dan budaya bangsa Israel. Dan mereka meyakini bahwa
Talmud adalah kitab lebih suci daripada Taurat.
Kitab talmud terdiri dari dua bagian utama, yaitu Misnah dan Gemara. Akan tetapi,
masih banyak lagi lampiran dan tafsiran lain yang sangat banyak di luar bagian utama
tersebut.
1. Kitab Misnah
Misnah adalah bagian pertama dan yang paling uatama dari semua isi Talmud. Di mana pun
orang-orang Yahudi bersandar pada kitab ini, dan manjadikannya sebagai kitab yang paling
terpercaya untuk undang-undang kehidupan agama mereka. Bagian Mishnah adalah:

1. Zerain: bagian ini berisi peraturan-peraturan agama yang berkenaan dengan


pertanian. Ini terdiri dari 11 risalah

2. Moed: bagian ini kusus membahas tentang puasa dan hari-hari besar. Ini terdiri
dari 12 risalah

3. Nashim: bagian ini berisi berbagai undang-undang tentang wanita, seperti


perkawinan, perceraian, kewajiban wanita, shalat wanita, dan segala hal yang
berhubungan dengan mereka. Ini terdiri dari 7 risalah.

4. Nazikin: bagian ini kusus berhubungan dengan masalah kejahatan atau


kriminalitas, baik pidana maupun perdata. Ini terdiri dari 10 risalah.

5. Kodasihm: bagian ini membahas tentang masalah-masalah sesembahan kurban,


dan semua upacara keagamaan. Ini terdiri dari 11 risalah.

6. Toharoth: bagian ini berisi tentang masalah thoharoth yang berkaitan dengan
dengan kesucian lahir dari benda-benda najis. Ini terdiri dari 12 risalah.

2. Kitab Gemara

Bagian kedua dari Talmud bernama Gemara. Kitab ini timbul akibat adanya berbagai
perdebatan dan pertikaian pendapat dari para rabbi Yahudi tentang kandungan kitab Mishnah.
Semua debatan dan pertikaian pendapat tersebut kemudian dikumpulkan menjadi satu dan
dijadikan sebuah kitab baru tersendiri (terpisah) dari kitab Mishnah. Kitab Mishnah yang
semula dijadikan pegangan oleh orang-orang Yahudi karena dianggap sebagi kitab suci
(undang-undang kedua) setelah Taurat, akhirnya digantikan oleh kitab Gemara lantaran
banyaknya teks-teks yang masih global yang tidak jelas penafsirannya dalam kitab Mishnah
tersebut. Maka jelaslah bahwa Gemara adalah syarah, penjelasan, komentar, tafsir, atau
cacatan pinggir dari kitab Mishnah.

2.3 Ajaran-Ajaran Agama Yahudi


Telah disebutkan bahwa kitab suci pedoman Yahudi adalah Taurat, adapun di
dalamnya berisi Amar Sepuluh (wasiat sepuluh),yaitu:

1. Janganlah kamu menyembah selain kepada Allah


2. Janganlah kamu menyembah berhala
3. Janganlah menyebut nama Allah dengan bermain-main (bersenda gurau)
4. Hendaklah memuliakan hari sabtu yaitu hari Tuhan
5. Hendaklah memuliakan ayah dan ibu
6. Janganlah membunuh sesama manusia
7. Janganlah berzina
8. Janganlah mencuri
9. Janganlah bersaksi palsu
10. Jangan mengingini istri dan hak orang lain

2.4 Ritual-Ritual Keagamaan

Dalam agama Yahudi terdapat berbagai ritual dan upacara agama, diantaranya:

1. Sembahyang dan doa

Mereka melakukan sembahyang sehari tiga kali secara berjamaah dengan


menghadap kiblat mereka, baitul muqaddas. Mereka juga mendirikan sinagog-
sinagog sebagai pusat mengajarkan agama.

2. Puasa

Mereka diwajibkan puasa pada hari kesepuluh pada setiap bulan ketujuh serta
melakukan puasa-puasa khusus, setipa ada musibah atau bencana yang menimpa
bani israil.

3. Qurban

Penyembelihan binatang pada mazbah (tempat penyembelihan yang tirdiri dari dua
belas tiang). Adapun macam-macam kurban adalah:

a. Korban pengampunan dari dosa dan kesalahan


b. Korban kebaktian sebagai tanda rasa syukur

c. Korban penyucian setelah terkena najis

d. Korban hasil ternak

4. Memberikan hasil pertanian

Dengan memberikan sepersepuluh dari hasil pertanian

5. Berkhitan

Mengkhitankan anak laki-laki pada hari kedelapan setelah kelahiran dan bagi orang
yang hendak masuk agama israil.

6. Upacara paskah

Hari peringatan ke luar dari negeri mesir.

7. Pantekosta (upacara hari ke lima puluh)

Perayaan hari kelima puluh setelah hari paskah atau dapat dibilang sebagai hari
sesudahtujuh kali jum’at atau tujuh minggu.

8. Pencucian

Dalam agama israil waktu ketujuh, yaitu:

a. Hari sabtu, semua pekerjaan diliburkan dan diadakan perhimpunan suci

b. Bulan ketujuh, diadakan hari pengampunan besar

c. Tahun ketujuh, piutang tidak boleh ditagih dan tanah tidak boleh digarap

Namun setelah peristiwa penjarahan dan penjajahan berbagai bangsa yang silih
berganti atas bangsa Yahudi, mulai dari Babilonia sampai Romawi, sering membawa
perubahan keadaan atas bangsa Israil serta bangun dan runtuhnya Bailtulmuqaddas rumah
suci bangsa Israil.
Keruntuhan dan pembangunan baitul muqaddas yang berulang kali itu, telah
menyebabkan timbulnya upacara-upacara baru dalam agama Yahudi, yang belum pernah ada
di zaman sebelumnya, antara lain:

1. Pesta purim, yang diadakan tanggal 14 dan 15 bulan Adar (Maret), sebagai
tanda bersyukur pulang kembali dari pembuangan Babilon

2. Pemulihan Baitilmuqaddas, pada tanggal 25 kislef (Desember)

3. Pemulihan dan pembersihan Bait oleh Yudas orang Mokkabi pada tahun
165 SM, setelah dirusak dan dikotori oleh orang-orang Assiria

4. Pengangkatan Herudus menjadi raja muda bangsa Yahudi di Palestina


serta memperbesar dan memperluas bangunan baitulmuqaddas

Dari sinilah bangsa Yahudi terpecah menjadi beberapa golongan, diantaranya:

1. Rabbani; suatu golongan yang terdiri dari guru-guru, juru khutbah para
pendidik. Mereka percaya pada kitab taurat dan talmut.
2. Qurra’; golongan yang hanya mempercayai pada kitab talmut.
3. Farisi; golongan yang sering menafsirkan taurat menurut filsafat akal dan
semaunya sendiri.
4. Samurah; golongan ini mempunyai kitab taurat sendiri yang tidak sama
dengan taurat yang ada dan tidak percaya pada talmut.
5. Saduki; golongan yang terdiri dari iamam-imam yang merasa terhormat dan
tidak mau bergabung dengan kalangan umum.
6. Syalha; golongan kecil yang mengutamakan jiwa ibadah dalam menafsirkan
taurat.

2.5 Nabi-Nabi Orang Yahudi

Setiap bangsa yang beragama pasti mempunyai nabi yang mereka unggulkan, tak
terkecuali orang Yahudi. Adapun nabi-nabi mereka adalah:

1. Nabi Habakuk; nabi dalam Alkitab dan Tanakh yang diyakini sebagai
pengawal di Bait suci Salomo
2. Nabi Hagai; seorang nabi yang hidup pada masa sejarah Yahudi yang
pelayananya dimulai setelah kepulangan dari pembuangan di Babel

3. Nabi Hosea; nabi yang menubuatkan kehancuran tetapi dibalik pesan


kehancurannya terdapat janji pemulihan.

4. Nabi Maleakhi; nabi dalam Alkitab dan Tanakh yang merupakan nabi terakhir

5. Nabi Mikha; nabi yang terdapat dalam kitab suci Ibrani (perjanjian lama)

6. Nabi Obaja; nabi yang menulis kitab paling ringkas dalam perjanjian lama

7. Nabi Yoel, Zakharia, Yehezkiel, Zaefanya; merupakan nabi-nabi yang berasal


dari keturunan Imam

2.6 Penyimpangan-Penyimpangan Agama Yahudi

Penganut agama Yahudi hari ini mempercayai empat rukun yang telah dipindah serta
disesatkan, diantaranya:

1. Orang Yahudi menganggap mereka adalah bangsa yang dipilih oleh Allah SWT
manakala bangsa-bangsa lain adalah binatang-binatang yang dijadikan rupa manusia
yang membolehkan mereka melakukan apa saja termasuk membunuh bangsa lain.

2. Orang Yahudi berhasrat untuk mendirikan Haikal Sulaiman, yaitu kuil yang mereka
dakwa pernah didirikan oleh nabi Sulaiman dan tapak kuil itu adalah Masjidil Aqsho

3. Orang Yahudi mau mendirikan Negara besar dunia yang berpusat di Israil dimana
seluruh dunia akan tunduk kepadanya

4. Orang Yahudi sedang menunggu Al Masih, yaitu pemimpin Yahudi penakhluk


dunia

2.7 Makanan Khas Yahudi

Membahas Yudaisme, kita tidak hanya sebatas ideologi ajaran dan hukum agamanya
saja, tetapi juga tradisi dan kebudayaan yang mana di setiap daerah, orang-orang Yahudi
memiliki tradisi unik yang saling berbeda salah satunya adalah masakan.Sebagai kebutuhan
paling pokok manusia, makanan telah diolah oleh manusia dengan berbagai macam dan
keragaman yang unik.Di samping itu, ciri khas adalah faktor penentu makanan tersebut
mudah dikenali.

Berbicara soal makanan, Yudaisme mengenal haram (khoqit) dan halal (khasrut) dan
akan kita bahas di bagian halal dan haram.Makanan Yahudi sangat bervariatif karena
berbagai macam pengaruh daerah; seperti di Timur Tengah, Amerika Serikat, Mediterania,
Spanyol, dan Eropa Timur.Tapi kita akan bahas mulai dari bagian yang umum, yaitu yang
menjadi makanan dalam halakhah (hukum).

1. KHALLAH

Setiap makanan tradisional Yahudi dimulai dengan memecah-mecahkan roti... Khallah (‫)חלה‬
adalah roti khusus yang digunakan untuk Syabbat dan hari raya.Rasanya sangat manis
dengan kombinasi telur dan roti.Rasa dan tekstur agak mirip dengan memutar gulungan telur
(yang gulungan kuning kecil yang tampak seperti knot). Roti ini biasanya dijalin, tetapi pada
hari libur tertentu mungkin dilakukan dalam bentuk lain.Misalnya, pada Rosy Hasyanah
(Tahun Baru Ivrit), secara tradisional Khallah dibentuk bulat (lingkaran melambangkan siklus
kehidupan, siklus dari setahun atau 365 hari).
Khallah juga sangat menawan bila dijadikan sandwich dengan daging sapi panggang atau
daging sapi kornet.Pada mitsvot ke-394 dijelaskan bahwa Khallah adalah bagian adonan yang
disisihkan untuk kohen (imam), yaitu diambil sebelum dipanggang.

2. BAGEL

Bagel termasuk kue yang terfavorit dalam sajian masakan Yahudi.Bagel adalah donat
berbentuk potongan roti yang direbus sebelum dipanggang.Di atasnya suka ditaburi biji wijen
atau dibumbui bahan umum lainnya layaknya sebuah donat.Bagel telah menjadi bagian dari
masakan Yahudi selama kurang lebih 400 tahun.Menurut Leo Rosten, diduga pada mulanya
dari Polandia pada tahun 1610.

Di Amerika, bagel biasanya disajikan dengan krim keju dan lox (ikan salmon yang asap) atau
ikan lainnya.Bagel juga enak bila disajikan dengan krim keju dan sepotong tomat yang tebal.

3. IKAN GEFILTE
Ikan Gefilte adalah kue bolu berisi ikan kecil yang dipotong-potong lebih kecil dan menjadi
makanan favorit Yahudi Asykenazim.Ikan tersebut biasanya adalah ikan-ikan yang hidup di
air tawar (seperti ikan mas dan ikan mujair).
Adonan tepung matsah dicampur dengan ikan tersebut setelah dipotong-potong dan
ditambahi bawang, seledri, dan wortel.Lalu tepung matsah diaduk dengan telur dan adonan
direbus dengan kaldu dan bisa disajikan hangat atau dingin.

Gefilte sendiri adalah Bahasa Jerman yang artinya "boneka" mungkin maksudnya ikan
tersebut dikuliti dan dicincang ibarat boneka yang tidak mungkin melawan.

4. MATZAH BALL SOUP (SUP BAKSO MATSAH)


Matzah Ball Soup (Sup Bakso Matsah) lebih tradisional dalam Bahasa Yiddisy dikenal
sebagai knaydelakh (‫)קניידלאך‬.Sup ini umumnya berkuah kaldu ayam yang dengan dua atau
tiga tepung matsah yang dibentuk seperti bola ping-pong (atau kadang-kadang ada bakso
yang besar) di dalamnya.
Bakso ini bukan seperti bakso di Indonesia yang berasal dari daging, tetapi dari adonan
tepung matsah yang direbus dan dikukus. Biasanya disajikan pada Hari Raya Pesakh (bisa
dilihat dalam siklus Seder Pesakh).

5. KNISH

Knish adalah semacam tepung kentang yang diisi dengan berbagai macam bumbu,
dipanggang sampai kecoklatan sehingga rasanya sedikit renyah di luar.
Knish umumnya diisi dengan kentang yang ditumbuk dengan bawang, cincang hati, dan keju
biasanya disajikan untuk snack, hidangan pembuka, atau lauk pauk.

6. BLINTZ
Blintz adalah pancake khas Yahudi yang mana lembarannya tipis namun pinggirannya
penuh berisi bermacam-macam bumbu, sekilas seperti telur dadar gulung.
Sebagai hidangan utama atau lauk pauk, blintz bisa diisi dengan keju manis atau kentang
tumbuk dan bawang, sebagai bekal naik gunung, blintz bisa diisi dengan buah, seperti apel,
cherry atau blueberry. Blintz biasanya dimasak dalam panci yang digoreng dalam minyak dan
umumnya disajikan dengan krim asam dan saus apel.
Blintz adalah Bahasa Ukraina yang berarti "panekuk" (pancake).

7. HAMIN

Hamin (‫ )חמין‬atau Tsyolnt (‫ טשאלנט‬-Yiddisy) atau Cholent adalah makanan tradisional


untuk Syabbat makan siang atau makan malam, karena dapat dimulai sebelum Syabbat
dimulai dan memasak meninggalkan seluruh Syabbat. Hamin direbus dengan daging sapi dan
kadang-kadang dicampur kentang.

2.8 Tradisi Yahudi

Tradisi menurut Wikipedia Indonesia, berasal dari bahasa latin: Traditio yang
mempunyai makna ‘diteruskan’ atau ‘kebiasaan’. sesuatu yang telah dilakukan sejak lama
dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara,
kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah
adanya informasi  yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun 
lisan,karena tanpa adanya informasi, suatu tradisi dapat punah

Jadi, ketika membincang tradisi Yahudi, mau tidak mau kita harus menguak sejarah
panjang bangsa Israel. Menurut Prof Dr Ahmad Syalabi dalam buku Sejarah Yahudi dan
Zionisme, historitas Israel bermula semenjak era Nabi Ibrahim. Kata Ibrani  diambil dari
nama keturunan Ibrahim. Meski banyak para pakar sejarah yang berbeda pendapat mengenai
makna Ibrani (Hebrew) ini, Termaktub dalam kitab Joshua,  kebanyakan penamaan Bangsa
Israel dengan Bangsa Ibrani, lebih disebabkan terjadinya peristiwa penyeberangan  Nabi
Ibrahim as melintasi sungai Eufrat.

Dalam buku “Yahudi catatan hitam sejarah” karya Mahir Ahmad Agha
memaparkan penyebutan Israel dinisbatkan pada Yakub ibn ishak. Sedang yang disebut Bani
Israil yaitu: orang-orang Kanaan, Mesir dan Palestina. Orang Ibrani berasal dari ras Semit,
selain itu disnibatkan  juga pada  orang Suriah dan Arab. Bangsa Semit yang memilih tetap
tinggal di Negara Arab diyakini sebagai leluhur bangsa Arab, sedang yang berhijrah ke
wilayah Asia dan Palestina ialah orang Suriah dan Israel. Pengembaraan bangsa Israel sampai
ke utara menembus kawasan Armenia, sedang ke selatan menjelajahi wilayah Kanaan.
Beberapa ahli sejarah menera pengembaraan Bangsa Israel ini berakhir pada tahun 2000 SM,
namun ada juga yang berargurmen hingga sampai 1750 SM. Ibrahim mengakhiri
pengembaraannya di Kanaan. Sebagai pendatang, mereka diselimuti rasa keterasingan. Pada
awalnya lantaran penolakan banga Israel terhadap penyembahan berhala, mereka mengisolir
diri, bahkan pada akhirnya bangsa Israel ingkar ,mereka kembali kepada penyembahan
berhala.

Lantaran orang-orang Ibrani adalah bangsa yang tidak berperadaban,nomad dan tak
memiliki budaya, mereka mengalami kesulitan untuk berasimilasi dengan penduduk
setempat. Maka, sepanjang sejarah, proses pengasingan diri menjadi watak  dan karakteristik
khas bangsa Yahudi. Efek psikologisnya, mereka memandang orang lain dengan rasa
permusuhan dan kecurigaan. Loyalitas hanya diikatkan pada kelompoknya saja, bukan pada
tanah atau negeri yang menyatukan mereka. Dengan demikian, mereka tidak memiliki relasi
dan kaitan dengan orang lain.

Sejatinya tujuan utama hijrah bangsa Ibrani adalah melarikan diri dari musuh yang
menghalangi dakwah Nabi Ibrahim. Mereka hijrah mencari tempat yang bisa dijadikan
tempat untuk menggembalakan ternak  sekaligus untuk berteduh. Sepanjang perpindahan
itulah mereka beradaptasi dengan bahasa dari tempat-tempat yang disinggahi. Ketika sampai
di Kanaan , mereka menggunakan dialek Armenia, tetapi pelaksanaannya sangat dipengaruhi 
oleh kaidah dan tatabahasa mereka sendiri, sehingga bahasa yang mereka pergunakan disebut
bahasa Ibrani. Lama kelamaan bahasa Armenia digantikan dengan bahasa Yunani, sehingga
Kitab Kejadian pun ditulis dengan bahasa Yunani.

Sejarah mencatat, pengembaraan panjang bangsa Yahudi, dari berpindah ke Mesir


menuju bumi Palestina hingga masa kekuasaan para hakim dan digantikan masa
kepemimpinan para raja sampai pada masa perpecahan dan runtuhnya bangsa Israel oleh
imperium Babilonia. Selanjutnya Persia menguasai Babilonia,  otomatis menguasai kerajaan
Yahuda. Persia menisbatkan bangsa Yahuda dengan nama Yahudi dan menamakan
keyakinan mereka sebagai agama yahudi. Akhirnya Imperium Romawi di bawah Raja Titus
merangsek ke Palestina. Pada tahun 636 M ,orang-orang muslim membebaskan palestina.

Tahun 135 M tamatlah kehidupan Yahudi di Palestina, bangsa yahudi kembali


menjalani pengembaraan layaknya pasca eksodus dari Mesir. Sampai akhirnya, mereka
mendiami kawasan Eropa, Mesir, .Afrika Utara serta Yaman. Masa inilah semakin
mempengaruhi watak dan tingkah laku Bangsa Yahudi. Pada awalnya Bangsa Yahudi
berasumsi Palestina adalah tanah tumpah darah mereka, namun akhirnya mereka terdiaspora
ke berbagai belahan dunia, sehingga tak ada lagi kuil-kuil tempat beribadah, tak ada lagi
hewan-hewan korban yang dipersembahkan. Bangsa Yahudi merasa kehilangan induk
semang, padahal sebalumya mereka selalu menganggap dirinya sebagai ‘The Choosen
People’ , bangsa pilihan Tuhan. Ironisnya, meski sebagai bangsa pendatang, komunitas
Yahudi selalu memandang sebagai ras dan jenis yang lebih unggul dibanding tuan rumahnya.
Kawasan pemukiman Yahudi acapkali menjadi kawasan kumuh yang disebut : Ghetto. Baik
dalam sejarah Yahudi klasik hingga modern masyarakat Yahudi senantiasa menjadi sumber
pengkhianatan dan persengketaan. Bahkan Adolf Hitler telah menghitung beberapa bentuk
pengkhianatan yahudi terhadap Jerman. Tak salah bila dunia melakukan pembalasan dan
penyerangan atas kaum Yahudi. Namun pada akhirnya, Kaum Yahudi berhasil menggiring
opini dunia bahwa orang-orang Yahudi yang terdzalimi bisa terobati dengan mengumpulkan
mereka dalam suatu bangsa dan tanah air, dimana mereka sendirilah yang mengaturnya.
Sampai akhirnya  penghujung abad ke 19 , lahir pemimpin besar Yahudi: Theodore Hertzl,
yang menyeru kepada seluruh umat Yahudi untuk mendirikan Negara Yahudi.
Bangsa Yahudi mengalami krisis berkepanjangan sejak diusir Nebukadnezar dari
Babilonia hingga dicabik cabik pedang inkuisisi Katholik Spanyol, namun mereka
mendapatkan pelajaran berharga: membentuk watak tangguh agar senantiasa mengasah akal
pikirannya untuk survive. Adanya keyakinan kuat terhadap melleniarisme dan messianisme
(keyakinan banwa setiap 1000 tahun ada kuasa Tuhan dengan kedatangan Messiah yang
dijanjikan pada kaum Yahudi) yang membuat mereka tak goyah menghadapi penderitaan.

Dalam buku ‘Yahudi mengapa mereka berprestasi’ karya Toto Tasmara


merepresentasikan adanya sosok mistikus Kabbala Lurianic dan Shabti Zevi yang diyakini
sebagai messiah. Sosok tersebut sangat memotivasi kaum Yahudi sebagaimana dijamin
Talmud. Hal ini mengindikasikan bahwa segala sesuatu harus beralasan dan harus ada
tindakan. Tindakan hanya efektif bila disertai kemampuan kecerdasan. Tradisi oral Ibrani
menjadi elemen kuat dalam system Masonic. Tradisi mistik Kabbala lahir dari kegetiran
hidup, yang merupakan prasyarat kehadiran Tuhan di muka bumi. Cara yang digunakan yakni
Tzimtzum, melakukan pengosongan diri agar mencapai Shekinah. Hidup penuh dengan
penderitaan adalah alasan akan datangnya sang messiah, yang harus disambut dengan
persiapan matang. Untuk itu kaum Yahudi harus menguasai dunia terlebih dahulu.

Kitab Talmud sangat jelas memperlihatkan arogansi bangsa Yahudi, sekaligus


mengimplementasikan falsafah Friedrich Nietzsche tentang ubermensch (manusia unggul).
Tradisi menjaga kemurnian keturunan pada kaum Yahudi membentuk budaya dan kecerdasan
yang tinggi. Sebagai the Choosen People kaum yahudi selalu menunjukkan karya besar.
Mitos dijadikan motivasi penggerak logos menjadi etos kerja. Avodah, adalah pelayanan
kaum Yahudi pada TuhanNya , yang awalnya digunakan sebagai bentuk pelayanan ritual di
kuil. Chutzpah (keyakinan diri) ditanamkan pada anak-anak Yahudi sejak mereka kecil
sehingga menjadikan mereka pemberani. Bangsa Yahudi mempertahankan tradisi didasarkan
pada relasi kekeluargaan yang kuat, bahkan pernikahan (kiddushin) dilakukan secara
endogamy (pernikahan antar anggota keluarga terdekat), yang sangat dianjurkan Talmud.

Kaum Yahudi sangat concern dalam mendidik anak-anaknya. Chanukah, adalah


tradisi yang dirintis Yahudi sejak dini. Selain belajar di sekolah, anak-anak Yahudi
diwajibkan belajar di lembaga pendidikan Yahudi untuk belajar bahasa dan huruf  Ibrani serta
sejarah Yahudi. Pada masa lalu, anak-anak belajar melalui bimbingan Rabbi untuk menjadi
santri (Tinokot Shel Ben Rabbi) di asrama (Yeshiva). Murid-murid di tempatkan pada
Cheddar (bilik sesuai dengan tingkatan) dan diajar oleh seorang guru agama. (Melamet
Tinokot). Mereka selalu dilatih untuk mengucapakan Shema Yisrael (Semoga Tuhan
memberkati Israel). Salah satu cara efektif mendidik anak ala Yahudi yaitu dengan teori
Dugma (contoh perilaku), Orang tua sangat yakin bahwa mereka adalah subyek yang dilihat
dan dipanuti oleh anaknya. Selain itu mereka harus menanamkan Kavod (menghormati orang
lain) pada anak-anaknya. Ironisnya, hal ini hanya diterapkan pada kalangan mereka saja , tak
berlaku untuk golongan Ghoyim (orang non Yahudi).

Anak-anak Yahudi juga diajarkan hakarat hatov (membalas lebih dari yang
diberikan orang lain). Pendidikan moral juga diajarkan pada anak-anak Yahudi, sebagai
contoh etika menerima tamu (hakhnasat orhim)

Di dalam tradisi Yahudi terdapat minyan (melakukan doa secara bersama), mereka
berkeyakinan bahwa doa akan memiliki kekuatan bila dilakukan secara bersama. Pada ritual
minyan diharuskan memakai teffilin (kotak yang diikat di kepala dan salah satunya diikat
melingkari lengan sampai jari tangan), dengan demikian mereka merasa memiliki
persaudaraan yang erat. Teffilin ditengarai sebagai sebuah kekuatan antara kepala dan tangan
atau antara pikiran dan tindakan. Sebelum melipat dan membuat Teffilin,mereka harus
melakukan dengan kesungguhan hati serta kusuk (kavanah), serta diawali dengan bacaan:
Leshem mitzvat teffilin (Demi Tuhan aku melaksanakan perintah membuat Teffilin).
Teffilin ditulis di atas perkamen dengan tinta, sisi kanan dan kiri harus disulam huruf shin,
dan tali pengikat harus berwarna hitam. Kualitas Teffilin yang biasa disebut peshutim , dan
kwalitas yang lebih bagus disebut peshutim mehudarim. Yang tipis disebut dakkot dan
yang tebal disebut gassot.

Tzedekah Box , adalah kotak tabungan yang diwajibkan kepada anak-anak Yahudi
guna disumbangkan untuk amal. Bahkan mereka harus membiasakan mencintai orang lain
(Gemilut Hasadim). Gemar membaca pun selalu digalakkan orang tua Yahudi terhadap
anaknya, mereka tidak segan mengeluarkan uang demi sebuah buku berkualitas bagi
pengetahuan anaknya. Dalam tradisi Yahudi, peran ibu sangat dominan dalam mendidik
anak. Setiap ibu Yahudi selalu mananamkan Chutzvah pada anak-anaknya, agar anak
mempunyai pondasi kuat untuk masa depannya. Ritual pengakuan anak mulai akil baliq
menjadi tradisi Yahudi. Untuk anak laki-laki, usia 13 tahun (Bar Mitzvah) dianggap awal
beranjak dewasa, sedang untuk perempuan usia 12 tahun awal kematangan pikirannya (Bat
Mitzvah). Setelah dianggap mampu menapaki jalan kehidupannya, mereka mendapat
panggilan Gadol (dewasa) atau Bar Onshin (orang yang bertanggung jawab atas dirinya
sendiri).

Untuk mencerminkan dan mempertahankan identitas Judaisme dipertahankan dengan


pemakaian Teffilin (kotak terdiri atas 2 bagian yang diisi ayat). Kotak Teffilin berisi empat
potongan ayat: Kadesh Li, kewajiban mengingat eksodus kaum Yahudi dari cengkeraman
Firaun di Mesir, Ve-haya Ki Yeviakha, Kewajiban orang yahudi memberitahukan tradisi ini
pada anak keturunannya. Shema, harapan untuk menyatu dan menyembah Tuhan itu satu.
Ve-haya Im Shamoa, ungkapan akan jaminan Tuhan untuk melaksanakan perintahNya dan
menjauhi laranganNya.

Dalam liturgy Yahudi dikenal ibadah secara bersama (Amidah) , amidah dilakukan
sehari tiga kali, pagi hari (schacharit), sore (minchah) dan malam hari (ma’ariv). Dalam
ritual amidah diharuskan pula menghafal 19 macam doa, selain dihafalkan doa tersebut juga
harus dijelaskan secara rasional di hadapan publik.

Tradisi bersunat juga dilakukan oleh keluarga Yahudi (Brit Millah), sejak umur bayi
berusia 8 tahun harus disunat. Dalam kepercayaan Yahudi, Nabi Ellijah akan hadir dalam
persunatan Brit Millah., selesai bersunat para undangan dari kelompok minyan dari sinagog
menyantap makanan kosher sekaligus bertukar informasi dengan yang lain.

Kiddushin (pernikahan) merupakan lembaga suci, orang-orang Yahudi


merayakannya pada Chatunah (pesta perkawinan), sedang saat perhelatan makan disebut
Seudat Mitzvah. Pengantin wanita memakai Badeken (cadar) mengindikasikan bahwa ia
masih suci. Para undangan (Chupah)  memakai pakaian khas Yahudi. Saat pengantin wanita
tiba , ia harus mengelilingi pengantin pria 7 kali dan mendengarkan doa (sheva berachot),
kemudian melaukan ijab Kabul (ketubah) disaksikan 2 saksi. Pengantin pria juga
memberikan maharnya pada pengantin wanita.

Doa adalah napas kehidupan, orang Yahudi pun selalu melakukan pembacaan doa
setiap bangun tidur. Menurut ajaran Yahudi, Tuhan hanya bisa dijangkau bila kita
memberikan tempat untukNya (Shekinah). Dalam tradisi yahudi, setiap orang selalu
membawa buku doa (Seddurim) setiap kemanapun mereka pergi. Pada hari Jumat sepuluh
menit sebelum matahari terbenam mereka menyalakan lilin di menorah dan berdoa
Habdalah Kiddush (doa menjelang hari Sabath.
Perayaan keagamaan Yahudi lebih bersifat ritual, beberapa perayaan hari raya Yahudi
antara lain: Pesach (Passover), Shabuhot (pantekosta), Shukhot (Tabernakel), Hanukah,
Purim, Yom Kippur.

Menurut pandangan Kristiani, dalam buku ’Worship in Ancient Israel’ karya .H.H
Rowley, disebutkan: menurut Perjanjian Lama, ritus berkorban dianggap berhasil bila ritus
tersebut menjadi pengekspresian hasrat roh manusia. Korban paskah, merupakan kurban
khusus dibanding yang lain. Tiap keluarga menyembelih binatang kurbannya dan darah
kurban itu disapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pembantu rumah, sedang
daging kurban dibakar  dalam keadaan utuh dan dimakan sampai habis sebelum fajar
menyingsing. Pada kodeks Imamat disebutkan bahwa korban harus dimakan dengan roti tak
beragi dan sayur yang pahit. Selain itu ada kurban bakaran (olah) dan kurban perdamaian
(Syelamim). Dalam hukum Imamat ada juga kurban khusus (terumah) yakni: kurban
penghapus dosa dan kurban penebus salah. Sejatinya, pertobatan lebih utama dibanding
persembahan kurban. Lantaran pertobatan diyakini mengantar pada pengampunan.

Musik dalam ibadah adalah musik yang nyaring keras, dan hanya menggunakan satu
suara saja. Teru’ah (yang bermakna tempik sorak) adalah teriakan keras yang bising untuk
menunjukkan teriakan penyembah dalam rangka ibadah.

Menurut Yosephus, sinagog yang digunakan untuk beribadah sudah ada semenjak
jaman nabi Musa. Bahkan Philo pun, mengatakan hal yang sama. Menurut Philo sinagog
bermakna sekolah. Sedang pendapat Yoshepus sinagog adalah tempat untuk pengajaran
taurat. Menurut inskripsi mesir sinagog identik dengan proseuke atau tempat berdoa. Pejabat-
pejabat dalam sinagog antara lain: Arkon (pemimpin), Khazzan (pejabat), Syeliakh Sibur
(utusan jemaat). Sedang kebaktian yang diselenggarakan dalam sinagog antara lain: Syema,
pembacaan doa dari Taurat, Syemoneh ezzreh (18 pengucapan doa), pembacaan Taurat,
uraian nas alkitab, pengucapan berkat, pembacaan kitab mazmur.

Termaktub dalam buku: Life In Biblical Isreal karya Philip J King dan Lawrence E
Stager, dalam alkitab disebutkan bahwa Kuil atau Bait Suci digunakan sebagai tempat
pemujaan kepada yang Ilahi. Bait suci di yerusalem adalah bet YHWH (rumah Yahweh).
Benda-benda ritual dalam Bait suci antara lain: altar, penyangga peribadatan, arca terakota
peribadatan, patung Nazar.
Ibadat Orang Mati, adalah cara memperoleh berkah dari orang mati untuk
menenangkan mereka. Di Israel Kuno Yahwisme resmi mengecam segala bentuk kontak
dengan orang mati. , sedang yang terpengaruh tradisi kanaan mengijinkan pemujaan terhadap
nenek moyang atau leluhur.  Nekromansi (pemanggilan arwah) dengan pertolongan dukun
dikutuk di Israel.

Bangsa Yahudi, meski terdiaspora (tersebar) namun kuat, meski sedikit tapi kokoh,
lantaran bangsa Yahudi memiliki rasa fanatisme rasial yang tinggi,  bisa menjunjung tradisi
dengan solid, selalu mengusung mitos sebagai The Choosen People, dan mempunyai
kemampuan mengubah penghalang menjadi peluang, maka mereka sanggup mengukir
prestasi di pentas dunia, bahkan bangsa ini mempunyai niat untuk mendominasi dunia.
Mereka tak akan pernah tinggal diam bila melihat pencapaian prestasi yang dilakukan oleh
umat Islam. Wahai umat, bangkit dan sadarlah!, aktualisasikan zikir dan pikir, iman, ilmu dan
amal.

“ Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad ) sebelum
engkau mengikuti agama mereka.” (QS: Al-Baqarah: 120).

2.9 Makanan yang dilarang dalam Yahudi

Agama Yahudi sama dengan Agama Islam dan Kristen, dimana Agama Yahudi
melarang umatnya untuk memakan daging babi, seperti yang di jelaskan dalam :

Kitab Imamat 11,7 dst. dan Kitab Ulangan 14,8 menyatakan daging babi sebagai sesuatu
yang haram dan sekaligus melarang untuk memakan daging babi dan menyentuh seekor babi
yang sudah mati. Alasan dari larangan ini tidak disebutkan dalam Kitab Suci. Karena itu yang
muncul ke permukaan dan selalu didiskusikan adalah alasan-alasan religius (babi adalah
hewan kultus bagi orang-orang kafir), alasan-alasan moral (cara hidup seekor babi yang
najis), alasan-alasan kulturanthropologi („anomali taksonomis“: Kesuilitan untuk
menentukan, kategori sosiologis mana yang berlaku untuk babi), alasan-alasan
medisin/lesehatan (perlindungan dari Trichinosis) dan alasan-alasan ekologis (persaingan
atau kompetensi konsumsi makanan antara babi dan manusia). Dalam agama Yahudi
larangan ini dimengerti sebagai ciri khas yang menempa identitas mereka (bdk. 2 Makkabe 6,
18-31) untuk membedakannya dari yang bukan Yahudi. Al-Quran melarang juga konsumsi
daging babi (Sura 2,173). Perjanjian Baru memang masih memberitakan kejijikan agama
Yahudi terhadap babi, tetapi dalam Kisah Para Rasul (15, 23-29), dekret apostoliknya tidak
berbicara lagi tentang ini. Surat Barnabas (10,1.3) berbicara tentang konsumsi daging babi
dalam bahasa alegoris – sesuatu yang sudah tidak berlaku lagi dalam Gereja Perdana.
Pandangan Perjanjian Baru ini tentu sangat kuat dipengaruhi oleh perikop-perikop dalam
Kitab Suci, dimana Yesus berbicara tentang makanan yang haram dan tidak haram (Mk 7, 14-
23 dan Mat 15, 10-20.

„Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka: "Dengar dan camkanlah:
bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari
mulut, itulah yang menajiskan orang." Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya
kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi
orang-orang Farisi?" Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang
di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya. Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang
menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam
lobang." Lalu Petrus berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami."
Jawab Yesus: "Kamupun masih belum dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa
segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban?
Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena
dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian,
sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang
tidak dibasuh tidak menajiskan orang." (Mat 15, 10-20)

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Yahudi adalah sebuah nama yang bisa dipkaiakan untuk agama dan bisa pula untuk
bangsa. Jadi istilah “Agama Yahudi” dan “Bangsa Yahudi” sama-sama benar keduanya.
Kitab suci agama Yahudi adalah Talmud, yaitu sebuah kitab yang diaggap suci orang-
orang Yahudi yang berisi ajaran-ajaran agama yang bersifat latin
Ajaran agama Yahudi : 10 perintah Tuhan (The Ten Commandment), Tentang Tuhan,
Tentang Manusia, Tentang Ibadah.
Hal yang amat penting bagi hukum kesucian etika adalah keadilan dan kebenaran.
keadilan merupakan aspek negatif daripada kesucian, sedangkan kebenaran adalah aspek
positifnya.Dalam islam orang-orang yahudi dianggap sebagai salah satu ahli kitab.

3.2 Saran

Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari tentang agama-
agama yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan tentang Agama Yudhaisme yang telah
diuraikan dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami agama ini, karena
agama ini juga sangat penting bagi perawat untuk menjalankan praktik keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Abdullah asy-Syarqawi, TALMUD (PT. Sahara: Jatiwaringin, 1991)

Burhanuddin Daya, Agama Yahudi (PT. Bagus Arafah: Yogyakarta, 1982)


Huston smith, agama-agama manusia (jakarta: yayasan obor indonesia,2001)
http://www.nabble.com/tamanbintang-%3e%3e%3e-pandangan-islam-terhadap-agama-non-
islam-td14989304.html

Anda mungkin juga menyukai