Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM III

A. Judul
Sistem Integumen
B. Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum dan menyelesaikan lembar kerja
praktikum mahasiswa
1. Memahami struktur dan fungsi sistem integumen dalam sistem tubuh
beberapa hewan vertebrata.
2. Melakukan pengamatan dan derivatnya dari preparat jaringan dengan
menggunakan mikroskop dengan cara benar.
C. Dasar Teori
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang
mencakup kulit, kuku, rambut, bulu,sisik, kuku, kelenjar keringat, dan
produknya ( keringat atau lendir ). Kata ini berasal dari bahasa latin
integumentum yang berarti penutup.
1. Kulit
a. Struktur Kulit
Kulit terdiri atas 2 lapisan utama yaitu epidermis dan dermis. Epidermis
merupakan jaringan epitel yang berasal dari ektoderm, sedangkan dermis
berupa jaringan ikat agak padat yang berasal dari mesoderm. Di bawah
dermis terdapat selapis jaringan ikat longgar yaitu hipodermis, yang pada
beberapa tempat terutama terdiri dari jaringan lemak.
A. Epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan
epidermis berbeda-beda pada berbagaiu bagian tubuh, yang paling tebal
berukuran 1 milimeter bmisalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan
yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi,
dahi,dan perut. Sel –sel epidermis disebut keranosit. Epidermis melekat erat
pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan
dan cairan antar sel dan plasma yang merembes melalui dinding kapiler
epidermis
Keratinosit Keratinosit merupakan sel terbanyak (85-95%), berasal dari
ektoderm permukaan. Merupakan sel epitel yang mengalami keratinisasi,
menghasilkan lapisan kedap air dan perisai pelidung tubuh.
Melanosit meliputi 7-10% sel epidermis, merupakan sel kecil dengan
cabang dendritik panjang tipis dan berakhir pada keratinosit di stratum basal
dan spinosum.
Sel Langerhans Sel Langerhans merupakan sel dendritik yang bentuknya
ireguler, ditemukan terutama di antara keratinosit dalam stratum spinosum.
Tidak berwarna baik dengan HE. Sel ini berperan dalam respon imun kulit,
merupakan sel pembawa-antigen yang merangsang reaksi hipersensitivitas tipe
lambat pada kulit.
Sel Merkel Jumlah sel jenis ini paling sedikit, berasal dari krista neuralis
dan ditemukan pada lapisan basal kulit tebal, folikel rambut, dan membran
mukosa mulut. Merupakan sel besar dengan cabang sitoplasma pendek.
B. Dermis
Kulit jangat atau dermis tempat ujung saraf perasa, tempat keberdaaan
kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit ( Sebacea ) atau
kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening dan otot
penegak rambut ( Muskulus arektor pili ).
Stratum papilaris Lapisan ini tersusun lebih longgar, ditandai oleh
adanya papila dermis yang jumlahnya bervariasi antara 50 – 250/mm 2.
Jumlahnya terbanyak dan lebih dalam pada daerah di mana tekanan paling besar,
seperti pada telapak kaki.
Stratum retikularis Lapisan ini lebih tebal dan dalam. Berkas-berkas
kolagen kasar dan sejumlah kecil serat elastin membentuk jalinan yang padat
ireguler.
Sel-sel dermis Jumlah sel dalam dermis relatif sedikit. Sel-sel dermis
merupakan sel-sel jaringan ikat seperti fibroblas, sel lemak, sedikit makrofag dan
sel mast.
Hipodermis Sebuah lapisan subkutan di bawah retikularis dermis disebut
hipodermis. Ia berupa jaringan ikat lebih longgar dengan serat kolagen halus
terorientasi terutama sejajar terhadap permukaan kulit, dengan beberapa di
antaranya menyatu dengan yang dari dermis. Pada daerah tertentu, seperti
punggung tangan, lapis ini meungkinkan gerakan kulit di atas struktur di
bawahnya.
Warna kulit ditentukan oleh tiga faktor, yaitu: pigmen melanin berwarna
coklat dalam stratum basal, derajat oksigenasi darah dan keadaan pembuluh
darah dalam dermis yang memberi warna merah serta pigmen empedu dan
karoten dalam lemak subkutan yang memberi warna kekuningan.
2. Rambut
Batang rambut merupakan struktur keratin keras yang dihasilkan oleh
bangunan epitelial berbentuk kantung yaitu folikel rambut. Pada ujung basal
folikel melebar melingkari papila pili terdiri atas jaringan ikat, pembuluh darah
dan saraf yang penting bagi kelangsungan hidup folikel rambut; bagian yang
melebar disebut bulbus pili. Sel-sel terdalam pada bulbus, yang meliputi papila pili
menghasilkan batang rambut yang akan muncul ke permukaan kulit.
Folikel rambut Folikel rambut dikelilingi pema-datan komponen fibrosa
dermis. Di antara komponen tersebut dengan epitel folikel terdapat membran
vitrea non-seluler, yang merupakan membran basal sangat tebal dari lapis luar
epitel folikel, yang disebut sarung akar rambut luar. Pada bagian bulbus pili,
sarung akar rambut luar ini hanya setebal satu sel sesuai stratum basal epidermis.
Mendekati permukaan kulit, tebalnya beberapa lapis sel dan memiliki strata
menyerupai epidermis kulit tipis.
Medula rambut Medula rambut terletak paling tengah, biasanya terlihat lebih
terang daripada bagian lain. Sel-selnya berbentuk poli-gobal, tersusun jarang satu
sama lain. Di dalam sitoplasmanya dapat terlihat sedikit pigmen melanin. Perlu
diperhatikan bahwa tidak semua rambut mempunyai medula.
Korteks rambut merupakan bagian terbesar rambut, mengandung beberapa
lapisan konsentris yang terdiri atas sel panjang terkeratinisasi. Melanin biasanya
terjepit di antara dan di dalam sel-sel ini, sehingga mewarnai rambut.
Kutikula rambut merupakan bagian paling luar akar dan batang rambut
mengandung sel-sel paling tipis, mirip sisik, dengan ujung bebas ke arah ujung
distal. Sel-sel yang menyusun kutikula rambut sangat pipih, saling berselisip, dan
berhimpitan dengan sel-sel kutikula sarung akar rambut dalam, sehingga sulit
dibedakan satu sama lain.
Warna rambut disebabkan oleh adanya pigmen melanin yang dibentuk oleh
melanosit pada bulbus pili. Adanya ber-bagai macam warna asli rambut
disebabkan oleh perbedaan jumlah melanin dan perbedaan jenis melanin, yaitu
eumelanin (pigmen coklat-kehitaman) dan pheomela-nin (pigmen merah hingga
kuning).
3. Kelenjar Sebase
Kelenjar sebasea atau kelenjar rambut merupakan kelenjar holokrin yang
terdapat pada seluruh kulit yang berambut. Hampir semua kelenjar sebasea
bermuara ke dalam folikel rambut kecuali yang terdapat pada puting susu, kelopak
mata, glans penis, klitoris, dan labium minus.
4. Kelenjar Keringat
Kelenjar keringat ada dua jenis, yaitu kelenjar keringat merokrin dan apokrin,
yang berbeda cara sekresinya. Kelenjar merokrin bergetah encer (banyak
mengandung air), terdapat di seluruh permukaan tubuh kecuali daerah yang
berkuku; fungsinya menggetahkan keringat yang berguna untuk ikut mengatur
suhu tubuh.
D. Alat dan Bahan
Alat :
1. Loupe atau mikroskop stereo dua buah
2. Mikroskop cahaya ( Lensa objektif : 4 x 10 dan 40 ) 2 buah
Bahan :
1. Karapaks dan Plastron Kura-Kura
2. Bulu Ayam
3. Sisik ikan mas dan ikan nila
E. Prosedur Kerja
Percobaan I. Bulu Ayam

Bulu Dada ( Plumulae )

Mengambil bagian dada bulu ayam ( Plumulae

Mengamati dada bulu ayam dibawah


mikroskop

Megambil gambar dari Bulu Dada


( Plumulae ) pada mikroskop

Menggambar dan menetukan bagian –bagian


dari dada bulu ayam
Bulu Ekor ( Filoplumae )

Mengambil bagian Bulu Ekor (Filoplumae )

Mengamati Bulu Ekor ( Filoplumae ) dibawah


mikroskop

Megambil gambar dari Bulu Ekor ( Filoplumae


) pada mikroskop

Menggambar dan menetukan bagian –bagian


dari Bulu Ekor ( Filoplumae )
Bulu sayap ( Plumae)

Mengambil bagian Bulu sayap ( Plumae)

Mengamati Bulu sayap ( Plumae) dibawah


mikroskop

Megambil gambar dari Bulu sayap ( Plumae)


pada mikroskop

Menggambar dan menetukan bagian bagian


dari Bulu sayap ( Plumae)
Percobaan II. Karapaks dan Plastron

Karapaks

Menyediakan kura-kura

Memotret bagian karapaks dari kura-kura

Menggambar dan memberikan keterangam dari


bagian karapaks tersebut pada lembar kerja.
Plastron

Menyediakan kura-kura

Memotret bagian Plastron dari kura-kura

Menggambar dan memberikan keterangam dari


bagian plastron tersebut pada lembar kerja.
Percobaan III. Sisik Ikan

Sisik Ikan Nila

Mengambil salah satu sisik pada ikan nila

Mengamati sisik ikan nila dibawah mikroskop.

Menggambar dan memberikan keterangan pada


lembar kerja
Sisik Ikan Mas

Mengambil salah satu sisik pada ikan Mas

Mengamati sisik ikan mas dibawah


mikroskop.

Menggambar dan memberikan keterangan


pada lembar kerja
F. Hasil Pengamatan
a. Bulu Ayam
1. Bulu Dada (Plumulae)
Gambar Keterangan

1. Barbicel
1
2. Barbulae
3. Ramus

Perbesaran 40x10

2. Bulu Sayap (Plumae)

1. Barbulae

1 2. Barbicel
3. Ramus
2

Perbesaran 40x10

3
3. Bulu Ekor (Filoplumae)

Gambar Keterangan

1. Barbulae
1
2. Barbicel
3. Ramus

Perbesaran 40x10

b. Karapaks dan Plastron Kura-Kura

1. Karapaks

Gambar Keterangan

1. Servical
1
2. Vertebral
2 3. Costal
4. Marginal
3 5. Sevra caudal

5
2. Plastron

Gambar Keterangan

1 1. Gusar
2. Humeral
2
3. Vektoral
4. Abdominal
3
8 5. Femoral
4
6. Anal
7
5 7. Tinguinal
8. Arkalaris

c. Sisik Ikan
1. Ikan Nila
Gambar Keterangan

1 1. Bidang lateral
2. Radi primer
2
3. Bidang anterior
4. Radi sekunder
3 5. Bidang lateral
7
6. Bidang posterior
7. Pusat

4 Perbesaran 40 x 10
5
6
2. Ikan Mas
Gambar Keterangan

1 2 1. Bagian lateral
2. Radi
3 3. Bagian anterior
4. Radi sekunder
5. Bagian posteroir
4
6. Pusat
7. Bagian lateral
5
Perbesaran 40 x 10
6 7
G. Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA

Adriyanti, Rika. 2015 .Buku Ajar Biologi Reproduksi dan


Perkembangan.Yogyakarta: Deepublish.
Bergman RA, Afifi KA, Heidger Jr PM. 1996. Histology. Philadelphia: W.B.
Saunders Company.
Marks, D.B., A.D. Marks, dan C.M. Smith. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar :
Sebuah Pendekatan Klimis. Jakarta: EGC.
Mescher AL. 2010. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. New York:
McGraw Hill Medical.

Anda mungkin juga menyukai