Anda di halaman 1dari 4

MODUL 01

DASAR-DASAR PENGUKURAN DALAM


ELEKTRONIKA
Hana Triana
10214064
hanatriana@students.itb.ac.id

Praktikum : 21 September 2015


Pengumpulan : 25 September 2015
Shift : 01
Asisten : Wahyu Trisvianto (10212024)
: Rayhan Makarim (10212044)
: Irfan Abdurrahman (10212052)
: Rio Harapan P. S. (10213033)
: Rili Rijkimianto (10213059)
: Martinus Tampubolon (10213090)

m
e r as
co
Abstrak

eH w
Percobaan modul 1 ini bertujuan untuk mengetahui berbagai alat dasar yang akan sering

o.
digunakan dalam praktikum elektronika, mulai dari cara penggunaannya, cara kalibrasi, hingga
rs e
membandingkan pengukuran yang ditunjukan satu alat ukur dengan alat ukur lainnya. Perbedaan
ou urc
hasil pengukuran bisa disebabkan karena cara penggunaan alat yang sering tidak stabil, paralaks
mata saat melihat grafik pengukuran sinusoidal pada display juga bisa menyebabkan perbedaan
pengukuran serta bisa juga disebabkan karena perbedaan hambatan dalam yang dimiliki satu alat
akan berbeda dengan alat yang lainnya. Namun dengan adanya tolorensi pengukuran serta nilai
o

efektif suatu besaran, hasil pengukuran tidak akan berbeda jauh.


aC s

Kata kunci: alat dasar, nilai efektif, paralaks mata, toleransi


v i y re

1. TUJUAN 2. DASAR TEORI


a. Membandingkan nilai pengukuran Dalam kehidupan sehari-hari,
resistansi secara manual dengan hampir tidak dapat dilepaskan dari
ed d

nilai pengukuran resistansi secara adanya alat-alat elektronika. Berbagai


ar stu

langsung menggunakan Multimeter. komponen elektronika sederhana


b. Membandingkan nilai pengukuran seperti resistor, induktor, kapasitor,
tegangan dan arus secara matematis dan transistor memiliki kegunaan yang
dengan nilai pengukuran tegangan sangaat besar. Setiap komponen
sh is

dan arus menggunakan Multimeter. elektronika memiliki fungsi masing-


Th

c. Membandingkan nilai pengukuran masing dan memiliki sifat khas yang


tegangan DC antara Osiloskop menyebabkannya berbeda dengan yang
dengan Multimeter. lain dan menjadi “spesial” ketika
d. Menentukan nilai pengukuran digunankan. LDR misalnya, hambatan-
tegangan dan perioda sinyal AC nya dapat berubah bergantung pada
dengan Osiloskop dan intensitas cahaya, atau NTC dan PTC
membandingkannya dengan nilai yang dapat berubah sesuai temperatur.
tegangan yang ditunjukan Alat-alat elektronika yang sering
Multimeter serta nilai perioda sinyal kita temui dalam pengukuran antara
AC pada Signal Generator. lain adalah power supply, multimeter,
e. Membandingkan nilai tegangan dan osiloskop dan singnal generator.
hambatan thevenin secara Power supply dapat digunakan
matematis dengan pengukuran sebagai sumber arus searah (DC)[1].
secara eksperimen menggunakan Output pada power supply ada 3 buah:
Multimeter. kutub positf, kutub negatif, dan ground.
Kita dapat mengatur berapa besar arus

https://www.coursehero.com/file/16158658/Modul-1/
dan tegangan yang dikeluarkan power 3. DATA
supply dengan memutar tombol yang a. Data hasil pengukuran nilai
ada. resistansi
Multimeter terbagi atas dua jenis: No. Multimeter (kΩ)
Multimeter analog dan multimeter 1. 0.095
digital. Perbedaan kedua multimeter ini 2. 11.80
terletak pada pembacaan nilainya, jika 3. 0.453
pada multimeter analog berbentuk 4. 4.232
jarum, maka pada multimeter digital 5. 0.972
didapat data langsung dalam bentuk Tabel 1. Nilai resistansi secara
angka. Multimeter dapat digunakan eksperimen menggunakan multimeter
untuk menghitung besar arus,
hambatan, dan tegangan, baik pada Gelang Warna (Manual)
arus searah (DC) maupun bolak-balik No. Resistansi Toleransi Rentang
(AC)[2]. Hanya saja, setiap pengukuran / R (kΩ) /T (%) /R±T*R
membutuhkan setting-an yang berbeda 0.10 ±
pada multimeter. 1. 0.10 ±5
0.0050
Osiloskop digunakan untuk melihat

m
12.0 ±
2. 12.0 ±2

e r as
bentuk sinyal yang sedang diamati. 0.2400
Dengan osiloskop, kita akan dapat

co
0.47 ±
3. 0.47 ±1

eH w
mengetahui frekuensi, periode dan 0.0470
tegangan dari sinyal. Dengan sedikit 4.70 ±

o.
penyetelan, kita juga bisa mengetahui 4. 4.70 ±5
0.2350
rs e
beda fasa antara sinyal masukan dan 1.00 ±
ou urc
sinyal keluaran[3]. Osiloskop terdiri dari 5. 1.00 ±5
0.0500
dua bagian utama yaitu display dan Tabel 2. Nilai Resistansi secara manual
panel kontrol. Display menyerupai dengan gelang warna pada resistor
o

tampilan layar televisi hanya saja tidak


berwarna-warni dan berfungsi sebagai b. Data hasil pengukuran tegangan dan
aC s

tempat sinyal uji ditampilkan. Pada arus pada rangkaian seri dan paralel
v i y re

layar ini terdapat garis-garis melintang Rangkaian Seri


secara vertikal dan horizontal yang Matematis Eksperimen
membentuk kotak-kotak dan disebut V1 (V) 0.26 0.24
div. Arah horizontal mewakili sembu
ed d

V2 (V) 0.79 0.71


waktu dan garis vertikal mewakili V3 (V) 3.95 4.05
ar stu

sumbu tegangan. Panel kontrol berisi I1 (mA) 0.79 0.64


tombol-tombol yang bisa digunakan I2 (mA) 0.79 0.64
untuk menyesuaikan tampilan di layar.
I3 (mA) 0.79 0.64
Signal Generator atau generator
sh is

Tabel 3. Nilai tegangan dan arus


fungsi digunakan sebagai sumber arus rangkaian seri
Th

AC untuk menghasilkan sinyal[4]. Pada


generator ini, kita dapat mengatur Rangkaian Paralel
frekuensi yang dikeluarkan. Kita juga Matematis Eksperimen
dapat mengatur besar tegangannya. V1 (V) 12.00 11.76
Untuk melakukan pengukuran V2 (V) 12.00 11.76
seperti hambatan, tegangan, dan arus, V3 (V) 12.00 11.76
alat yang paling mudah digunakan
I1 (mA) 36.36 35.14
adalah multimeter digital. Selain karena
I2 (mA) 12.00 11.19
pengaturannya yang mudah, hasil yang
I3 (mA) 2.400 2.130
didapatkan pun lebih akurat. Berbeda
Tabel 4. Nilai tegangan dan arus
dengan osiloskop yang cukup rumit rangkaian paralel
dalam pengukuran dan kalibrasinya.

https://www.coursehero.com/file/16158658/Modul-1/
c. Data hasil pengukuran tegangan DC VMM = 7.47 V
Volt Time Tegangan (V) VMM = 7.48 V
/div /div VMM = 7.49 V
Osiloskop Multimeter
(V) (ms) Faktor pengali = VOS / VMM
3.00 2.65 Faktor pengali = 1.34 ≈ √2
5 0.5 3.50 3.41
4.00 3.96
Tabel 5. Nilai tegangan DC pada
osiloskop dan multimeter

d. Data hasil pengukuran tegangan dan


perioda sinyal AC
Volt Time
Tegangan Perioda
/div /div
(V) (ms)
(V) (ms)
MM 7.46 SG 4.00 Gambar 1. Fungsi Sinusoidal pada
OS 10.0 OS 3.97 osiloskop untuk mengukur tegangan AC
MM 7.47 SG 5.00

m
e r as
OS 10.0 OS 4.87 5. ANALISIS
5 1 a. Hasil pengukuran secara
MM 7.48 SG 6.67

co
eksperimen dengan secara

eH w
OS 10.0 OS 6.54
MM 7.49 SG 10.0 teori/perhitungan matematis

o.
rs e OS 10.0 OS 9.84 maupun dengan pembacaan
Tabel 6. Nilai tegangan dan perioda langsung menunjukan nilai yang
ou urc
sinyal AC berbeda, hal ini dikarenakan (1)
Keterangan: pada pengukuran resistansi
MM : Multimeter penggunaan multimeter yang
OS : Osiloskop kadang tidak stabil membuat nilai
o

SG : Signal Generator yang didapat berbeda serta adanya


aC s

nilai toleransi pada pembacaan


v i y re

e. Data hasil pengukuran tegangan dan


langsung juga membuat hasil
hambatan thevenin
pengukuran berbeda, (2) pada
VTH (V) RTH (kΩ)
pengukuran tegangan dan arus
Teori Eksperimen Teori Eksperimen
perbedaan disebabkan karena cara
ed d

8.00 8.06 1.00 0.99


mengapit saat penggunaan alat
ar stu

Tabel 7. Nilai tegangan thevenin dan


hambatan thevenin
dapat menyebabkan penambahan
atau pengurangan tegangan yang
Nilai RL (kΩ) jika ada perbedaan tegangan, arus
Tegangan juga akan ikut berbeda, (3) pada
sh is

RL1 1.0 RL2 10 RL3 0.1


pengukuran tegangan DC perbedaan
Teori (V) 4.00 8.00 0.80
Th

nilai antara osiloskop dengan


Asli (V) 4.04 7.29 0.72
multimeter disebabkan karena
VTH (V) 4.04 7.10 0.64 osiloskop memiliki hambatan dalam
Nilai RL (kΩ) yang berbeda dibandingkan dengan
Arus
RL1 1.0 RL2 10 RL3 0.1 multimeter, (4) pada pengukuran
Teori (mA) 0.80 0.80 0.80 tegangan dan perioda sinyal AC,
Asli (mA) 0.71 0.71 0.71 perbedaan nilai disebabkan karena
ITH (mA) 0.71 0.71 0.71 paralaks mata saat membaca grafik
Tabel 8. Nilai tegangan dan arus pada sinusoidal pada display layar
hambatan RL osiloskop terkadang sering tidak
presisi, (5) pada pengukuran
4. PENGOLAHAN DATA tegangan dan hambatan thevenin
a. Data pengukuran tegangan AC disebabkan karena cara mengapit
(Tabel. 6) saat penggunaan alat dapat
VOS = 10.0 V menyebabkan penambahan atau
VMM = 7.46 V pengurangan tegangan yang jika

https://www.coursehero.com/file/16158658/Modul-1/
perbedaan tegangan, hambatan juga multimeter dengan osiloskop yang
akan ikut berbeda. rentangnya (√2)
b. Perbedaan pengukuran antara e. Nilai pengukuran tegangan dan
multimeter dengan osiloskop adalah hambatan thevenin mengalami
pada multimeter pengukuran bisa perbedaan antara secara teori
langsung dilakukan dengan dengan eksperimen yang
menempelkan probe pada alat rentangnya tidak terlalu jauh
elektronik yang ingin diukur, kita (±0.05)
sudah dapat melihat hasilnya pada
display multimeter, sedangkan 7. REFERENSI
dengan osiloskop, kita harus [1] Aryanto, Dedy R. Aneka Catu Daya
melakukan kalibrasi terlebih dahulu (Power Supply). 2001.
untuk mendapatkan hasil Bandung: Pionir Jaa
pengukuran yang presisi. [2] Eniman, Syamsudin. Teori
c. Pada percobaan arus DC terdapat Rangkaian. 2002. Bandung:
perbedaan antara nilai yang Penerbit ITB
ditunjukan osiloskop dengan nilai [3] Sutrisno. Elektronika, jilid 1. 1986.
yang ditunjukan multimeter, hal ini Bandung: Penerbit ITB

m
e r as
dikarenakan, osiloskop memiliki [4] Woolard, Barry G. Elektronika
hambatan dalam yang berbeda

co
praktis. 2003. Jakarta: Pradnya

eH w
dengan yang dimiliki multimeter. Paramita
d. Faktor pengali dari VRMS terhadap

o.
VPP adalah √2 hal ini disebabkan
rs e
karena untuk mengukur tegangan
ou urc
AC, grafik yang ditunjukan pada
display osiloskop adalah grafik
sinusoidal yang nilainya √2.
o

e. Frekuensi generator sinyal dapat


mempengaruhi nilai tegangan yang
aC s

terbaca, hal ini dikarenakan hasil


v i y re

dari 1/frekuensi adalah perioda, dan


perioda sinyal pada generator sinyal
adalah perioda sinyal AC yang
mempengaruhi nilai tegangan AC.
ed d

f. Contoh aplikasi rangkaian thevenin


ar stu

dalam dunia nyata adalah PLN,


speaker

6. KESIMPULAN
sh is

a. Nilai resistansi hasil pengukuran


Th

dengan pembacaan langsung dan


dengan multimeter mengalami
perbedaan yang besarnya berada
pada rentang toleransi pembacaan
resistansi resistor (±T*R)
b. Nilai tegangan dan arus yang
dihasilkan secara eksperimen
dengan secara teori tidak
menunjukan hasil yang terlalu besar
(±0.1)
c. Nilai pengukuran tegangan DC yang
ditunjukan oleh multimeter dengan
osiloskop berbeda tetapi rentangnya
tidak terlalu besar (±0.4 V)
d. Nilai Pengukuran tegangan AC
menunjukan perbedaan antara

https://www.coursehero.com/file/16158658/Modul-1/

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai