FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2020 1. Musyawarah Masyarakat Desa I (MMD I) 1.1 Definisi Musyawarah Masyarakat Desa I (MMD I) Musyawarah Masyarakat Desa I merupakan kegiatan musyawarah yang dilaksanakan untuk menyampaikan hasil dari pengakajian, serta melakukan pembentukan panitia MMD 1 untuk dapat berasama sama meyelesaikan permasalahan kesehatan yang ada (Sugianto, 2016). Musyawarah atau pertemuan ini dihadiri oleh masyarakat desa dan beberapa tokoh penting seperti kepala desa, perangkat desa dan tenaga kesehatan desa yang di dalamnya membahas permasalahan yang ada atau yang ditemukan sehingga dapat membangun hubungan saling percaya kepada masyarakat (Masruroh dan Hargono, 2018).
1.2 Tujuan Musyawarah Masyarakat Desa I (MMD I)
Bertujuan untuk membina hubungan saling percaya dengan masyarakat dengan mengenalkan diri dan menjelaskan maksut dan tujuan pada warga sehingga masalah kesehatannya yang dialami di wilayah mereka dapat diketahui, serta memilih tentang perencanaan serta penanggulangan masalah kesehatan serta menyusun perancanaan dan penanggulangan masalah yang dialami di wilayah tersebut. Masyarakat juga dapat mengetahui kerja yang akan dilakukan pada rencana selanjutnya (Kemenkes RI, 2018).
1.3 Kegiatan sebelum hari H MMD 1
Kegiatan yang dilakukan sebelum hari H dalam melakukan kegiatan musyawarah masyarakat desa I (MMD I) ini yaitu melaukan persiapan terlebih dahulu, yang mana dalam persiapan ini kita membutuhkan sebuah panitia yang terdiri dari mahasiswa belum melibatkan masyarakat kedalamnya. Sususnan panitia musyawarah masyarakat desa I (MMD I) setidaknya terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara, PJ acara, PJ hasil, MC, moderator. Selain hal tersebut kita juga harus mempersiapakan terkait dengan undangan, siapa saja yang nantinya akan menghadiri acara tersebut yang mana antara lain undangan yang harus ada ketua RT, ketua RW, karang taruna, kader kesehatan, tokoh masyarakat dan beberapa perwakilan masyarakat sekitar 10 sampai 15 orang. Setelah semua hal tersebut telah selesai dipersiapkan, kemudian membuat suart yang telah di tanda tangani oleh perwakilan mahasiswa dan ketua RW. Setelah tersebarnya undangan persiapan selanjutnya yang perlu dilakukan sebelum kegiatan musyawarah masyarakat desa I (MMD I) ini dimulai, aitu mempersiapakan peralatan yang perlu disiapkan untuk kegiatan, sebagai berikut : 1. Tempat untuk melaksanakan kegiatan. 2. Alat tulis seperti buku, kerta HVS, pena dan pensil serta komputer/laptop. 3. Data-data hasil pengkajian komunitas yang telah dibuat distribusi frekuensi. 4. LCD proyektor dan layar berstandar 5. Flipchart dan papan tulis. 6. Snack untuk undangan.
1.4 kegiatan hari H MMD 1
Kegiatan yang dilakukan pada hari H melakukan kegiatan musyawarah masyarakat desa I (MMD I) ini yaitu ada pada tahap pelaksanaan, dimana pada tahap ini undangan yang telah telah hadir sesuai rencana kemarin sudah terkumpul, maka MC akan segera memluai acara sesuai dengan susunan sebagai berikut : 1. Pembukaan 2. Laporan katua panitia 3. Sambutan kepala desa atau ketua RW atau yang mewakili. 4. Pembacaan atau penyampaian hasil SMD atau pengkajian komunitas 5. Perumusan dan penetapan masalah keperawatan komunitas 6. Pembentukan panitia Musyawarah Masyarakat Desa 7. Doa dan penutup. Tabel 1.4 Skematik proses kegiatan atau alur kegiatan MMD 1
1.5 Apa kegiatan setelah hari H MMD 1
Setelah kegiatan musyawarah masyarakat desa I (MMD I) ini telah selesai, segera lakukan diskusi dan melakukan koordinasi dengan mahasiswa lainnya untuk dapat menyusun laporan kegiatan.Laporan yang telah disusun tersebut kemudian diserahkan kepada pembimbing praktik untuk mendapatkan masukan atau umpan balik. Selain itu terdapat hal lain yang harus kita lakukan seperti : 1. Melakukan kunjungannkepada tokoh masyarakat (pihak kecamatan, puskesmas, desa dan kelurahan daerah setempat) untuk bekerja sama dalam pertemuan rutin untuk menyelesaikan masalah yang ada 2. Berkoordinasi terkait dengan topic masalah identifikasi awal dari MMD 1 yang disesuaikan dengan data capaaian kinerja dari puskesmas ataupun dari wilayah setempat 3. Menentukan topik masalah kesehatan dan kelompok sasaran pembinaan masyarakat melalui asuhan keperawatan komunitas 4. Melakukan persiapan MMD II 2. Musyawarah Masyarakat Desa II (MMD II) 2.1 Definisi Musyawarah Masyarakat Desa II (MMD II) MMD II merupakan suatu kegiatan lanjutan dari musyawarah masyarakat desa pertama dengan melalui pertemuan seluruh warga desa/RW untuk membahas hasil Survey Mawas Diri atau hasil pengkajian komunitas dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari survey mawas diri (Depkes RI, 2007). MMD II dilaksanakan dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, petugas kesehatan, masyarakat, dan mahasiswa (Masruroh dan Hargono, 2018).
2.2 Tujuan Musyawarah Masyarakat Desa II (MMD II)
Dilakukan dengan tujuan agar masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya, masyarakat sepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan dan masyarakat dapat menyusun rencana rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu diskusi dilaksanakan untuk mencapai kesepakatan bersama pengendalian maupun pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan yang telah dilakukan dari hasil pengkajian pada masyarakat, dan menyusun rencana kegiatan bersama masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan (Sugianto, 2016). 2.3 Apa kegiatan sebelum hari H Musyawarah Masyarakat Desa II (MMD II) Kegiatan yang dilakukan sebelum hari H dalam melakukan kegiatan musyawarah masyarakat desa II (MMD II) yaitu tahap persiapan, yang mana hal ini dilakukan beberapa hari sebelum pelaksanaan MMD, undangan harus sudah disampaikan kepada masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, pengurus RW/RT, pengurus Desa , Petugas Puskesmas, dan sektor terkait lainnya yang dianggap perlu. Dan selain itu Satu hari sebelum pelaksanaan MMD ada beberapa hal yang harus dipersiapkan antara lain: (Sugianto, 2016). 1. Tempat pelaksanaan MMD/RW. Tempat harus cukup luas dan bersih, pencahayaannya baik, ventilasinya baik dan udara tidak pengap. 2. Buku tamu dan alat tulis. 3. Data hasil SMD atau pengkajian komunitas. 4. Laptop atau komupter. 5. LCD Proyektor, kalau tidak ada maka siapkan Flip chart dan standar flipchart. 6. Sound system (kalau perlu). 7. Spidol, penggaris dan pointer atau alat penunjuk tulisan pada flipchart. 8. Air minum dan makanan ringan (snack). 9. Susunan acara MMD atau Lokmin, yaitu: a. Pembukaan. b. Pembacaan ayat suci Al Qur`an dan terjemahnya (jika perlu). c. Sambutan-sambutan: Ketua panitia lokmin. Ketua kepala dasa/ ketua RW atau tokoh masyarakat. Kepala Puskesmas atau petugas kesehatan. d. Pembacaan data hasil SMD atau pengkajian komunitas. e. Perumusan masalah. f. Prioritas masalah. g. Pembagian kolompok diskusi. h. Diskusi kelompok untuk memecahkan masalah atau menyusun POA (Plann of Action). i. Pembacaan hasil diskusi oleh masing-masing kelompok. j. Pengucapan ikrar seluruh peserta lokmin. k. Doa dan penutup. 2.4 kegiatan hari H Musyawarah Masyarakat Desa II (MMD II) Kegiatan yang dilakukan pada hari H melakukan kegiatan musyawarah masyarakat desa I (MMD I) yaitu dengan memastikan terlebih dahulu bahwa seluruh undangan telah hadir atau jika peserta yang hadir telah dianggap cukup, segera mulailah acara MMD. kemudian MC membacakan susunan yang terdiri dari: (Sugianto, 2016). 1. Pembukaan. 2. Pembacaan ayat suci Al Qur`an dan terjemahnya (jika perlu). 3. Sambutan-sambutan: a. Ketua panitia lokmin. b. Ketua kepala dasa/ ketua RW atau tokoh masyarakat. c. Kepala Puskesmas atau petugas kesehatan. 4. Pembacaan data hasil SMD atau pengkajian komunitas. 5. Perumusan masalah. 6. Prioritas masalah. 7. Pembagian kolompok diskusi. 8. Diskusi kelompok untuk memecahkan masalah atau menyusun POA (Plann of Action). 9. Pembacaan hasil diskusi oleh perwakilan dari masing-masing kelompok. 10. Pengucapan ikrar seluruh peserta lokmin. 11. Doa dan Penutup. 2.5 kegiatan setelah hari H MMD II Musyawarah Masyarakat Desa II (MMD II)
3. Musyawarah Masyarakat Desa III (MMD III)
3.1 Apa itu MMD III 3.2 Tujuan MMD III 3.3 Apa kegiatan sebelum hari H MMD III 3.4 Apa kegiatan hari H MMD III 3.5 Apa kegiatan setelah hari H MMD III H. sugianto.2016. Praktk Klinik Keperawatan Keluarga Dan Keperawatan Komunitas. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia