Refleksi Inovasi Sosial Week 10

Oleh Bella Meylani Lifindra / 0606011810022

Selama melakukan refleksi inovasi sosial, saya memiliki banyak pemikiran. Ketika
mendapatkan tugas refleksi pertama kali, saya kebingungan karena kebanyakan
refleksi ada banyak ketentuan sehingga terasa terbebani dengan tugas refleksi. Karena
perkuliahan di Fakultas Kedokteran sudah padat, apalagi ditambah mata kuliah umum
sehingga merasa tidak dapat membagi waktu antara tugas Inovasi Sosial dan mata
kuliah kedokteran. Ada beberapa refleksi yang membingungkan dan terasa seperti
mengulang masalah sebelumnya. Memang ada beberapa hal yang saya keluhkan
ketika saya mendapatkan tugas refleksi ini, bahkan mungkin sampai merasa takut
untuk mengikuti kelas Inovasi Sosial karena tahu akan mendapatkan tugas baru lagi.
Namun akhirnya saya tetap menjalani hal tersebut, lagipula tugas ini hanya menulis
perasaan dan refleksi kita jadi tidak terlalu memeras otak juga.
Membuat refleksi sendiri memang awalnya terasa bingung karena seperti tidak tahu
mau menuliskan tentang apa. Namun akhirnya saya menuliskan saja perasaan yang
saya alami dalam seminggu ataupun menuliskan keluh kesah kehidupan saya selama
ini. Lama-kelamaan saya merasa bahwa dengan menuliskan refleksi ini, saya bisa
lebih membuka dan mengenal diri saya sendiri. Dengan menuliskan masalah yang
saya hadapi, saya bisa lebih memahami diri saya seperti cara berpikir, kedewasaan,
dan kondisi emosional yang saya miliki. Kemudian, refleksi juga membantu saya
untuk menyelesaikan masalah yang saya alami. Saya bisa mengetahui jalan terbaik
yang bisa saya lakukan dalam menghadapi masalah, mungkin dengan bentuk diskusi
pribadi dengan diri saya, atau merefleksikan lagi pilihan yang telah saya lakukan dan
mencari opsi alternatif dalam memecahkan masalah. Yang terakhir adalah bentuk
refleksi ini membantu saya berpikir lebih jernih dan fasilitas untuk mengurangi rasa
stress yang saya alami. Dengan begitu, meskipun agak merepotkan namun refleksi
memberikan manfaat bagin diri saya.