ISLAM
Mir’atun nisa’,M.S.I
By Dek Natal
Ali r.a. berkata “Aku tidak melihat sesuatu yang haq dan pasti terjadi tetapi dianggap batil
tidak akan terjadi seperti halnya maut. Dan tidak juga melihat sesuatu yang batil lagi pasti
lenyap tetapi dianggap haq dan langgeng seperti halnya dunia”
OPTIMIS
memandang bahwa hidup adalah penghormatan dan tanggungjawab yang dapat berakhir dengan kebahagiaan
memandang dansesuatu
hidup sebagai keabadian
yan
Kematian adalah akhir penderitaan
VS
Mereka menjadikan agama sebagai rujukan bahwa keabadian itu ada setelah kematian Untuk mendapatkannya, ia menjadika
Ada yang m
Ada yang beriman bahwa
Ada yang jatuhkeabadian hidup akan dikaitkan
pada egoisme-nihilisme dengan janji
yang berujung padaTuhan aka
pesimism
(3) Perbedaan Pandangan Tentang Kehidupan dan Kematian (Paradigma dalam al-
Qur’an)
a. Pandangan Monisme (Kafir
Hidup hanyalah kehidupan dunia saja. Tidak akan dibangkitkan setelah
kematian.
(Q.S.al-An’am[6]:29, Q.S.al-Mukminun[23]:17, Q.S.al-Jatsiyah
[45]:24),Q.S.ad-Dukhan[44]:35)
Kematian terjadi begitu saja (bukan sesuatu yang telah ditentukan
b. Pandangan Pragmatis (jangka pendek) (Munafiq)
Percaya akan hari akhir tapi tidak peduli dengan kepastian hidup di akhirat,hanya
memburu kesenangan dunia.
Q.S.al-Baqarah [2]:200, Q.S.an-Nisa’[4]:134,Q.S.al-Anfal [8]:67, Q.S.Yunus
[10]:7, Q.S.Ibrahim [14]:3, Q.S.al-Qashas [28]:30.
c. Pandangan Progresif (Jangka Panjang)(Mukmin)
Kehidupan dunia dan akhirat adalah saling berkelanjutan (kontinuitas). Dunia
Kematian
Kiamat
(Kiamat kecil) Berkumpul di Mahsyar
(Qiyamah) Pembalasan
Alam Kubur
(Barzakh)
Pembatas dua hal(antara dunia dan akhirat Kebangkitan
Perhitungan dan Penimbangan
(Hisab dan Mizan)
Berkaitan dengan konsep Rububiyah, Uluhiyah, Mulkiyah juga Asma’ wa Shifat. Bahwa Allah yang harus disembah (Uluhiy
(2) Kematian bukanlah akhir eksistensi bukan pula kehilangan tapi penemuan kembali
realitas yang sesungguhnya. (Konsep Kebangkitan (Q.S.al-Baqarah[2]:260), Q.S.
ar-Ruum [30]:50
(3) Kematian adalah keniscayaan (al-Ankabut [29]:57). Kematian adalah bagian dari
mempersiapkan kehidupan yang lain
(4) Ruh tetap ada setelah kematian dan terlepas ruh dari jasad yang bersifat material
(Q.S.as-Sajdah[32]:10-11, Q.S.az-Zumar[39]:42.)
(5) Banyak ayat al-Qur’an yang menunjukkan keterlepasan jiwa dan keabadian jiwa
setelah kematian (Q.S.az-Zumar 9390 ayat 42)
(6) Kebangkitan, kehidupan setelah mati adalah mudah bagi Allah (Q.S.al-
A’raf[7]:57,Q.S.ar-Rum[30]:19,Q.S.as-Syura[42]:9, Q.S.an-nahl [16]:38)
Sakaratul Maut
Orang yang beriman lebih diridhai oleh Allah akan lebih merasa siap menghadapi
Tuhan walaupun kematian itu terasa sakit bagi setiap yang mengalaminya.
Mereka yang kosong batinnya akan gelisah ketika menghadapi peristiwa
kematiannya. Keadaan yang gelisah sangat takut menghadapi kematian karena
dosa dan kesalahan.
menghadiri orang sakit atau orang meninggal maka ucapkanlah yang baik-baik,
sebab para malaikat mengamini atas apa yang kalian ucapkan. " Ketika Abu
Salamah meninggal aku mendatangi Nabi ﷺ, aku berkata, "Wahai Rasulullah, Abu
Salamah telah meninggal! " beliau bersabda, "Berdoalah; Ya Allah, ampunilah aku
dan dia, dan berilah pengganti untukku yang lebih baik darinya. " Ummu
Salamah berkata, "Lalu aku melakukannya, dan ternyata Allah memberi ganti yang
lebih baik darinya, Muhammad Rasulullah ﷺ.(H.R Ibn Majah 1437-Sahih)àBerdo’a
kerasnya sakaratul maut, Fatimah berkata, "Betapa sakitnya engkau wahai ayah! " lalu
Rasulullah ﷺpun bersabda, "Bapakmu tidak akan mendapatkan sakit setelah
hari ini. Sungguh, telah datang kepada bapakmu sesuatu yang tidak akan
pernah dilewatkan oleh seorang pun, kematian.(Ibn Majah 1618-hasan sahih)à
Nabi pun merasakan sakaratul maut Telah menceritakan kepada kami Rasyid bin Sa'id
Ar Ramli telah memberitakan kepada kami Al Walid bin Muslim dari Ibnu Tsauban
dari ayahnya dari Makhul dari Jubair bin Nufair dari Abdullah bin Umar dari Nabi ﷺ
sakaratul maut yaitu, "Jagalah shalat dan zakat serta perhatikanlah hamba
sahaya kalian."(HR Ibnu Majah 2688-Sahih)àMenjaga shalat dan zakat serta berbuat
baik.
• Telah mengabarkan kepada kami Mahmud bin Ghailan ia berkata; telah menceritakan
kepada kami Al fadll bin Musa dari Abdullah bin Sa'id dari Shaifi -mantan budak Abu
Ayyub- dari Abu Al Yasaar ia berkata, "Rasulullah ﷺmembaca doa, "Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari kematian karena jatuh dari tempat yang tinggi,
tertimpa reruntuhan, tenggelam, dan terbakar. Dan aku berlindung kepada-Mu
dari bujukan setan saat sakaratul maut, kematian saat lari dari perang di jalan-
Mu, serta mati karena sengatan binatang melata. " (HR an-Nasai 5436-Sahih)à
Doa agar saat sakaratul maut tidak diganggu oleh setan
• Telah menceritakan kepada kami Hannad, telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Syaqiq dari Umu Salamah berkata, "Rasulullah ﷺ
bersabda, "Jika kalian mendatangi orang sakit atau orang yang mendekati ajalnya,
maka ucapkanlah kata-kata yang baik. Karena para malaikat mengamini apa yang
kalian ucapkan." (Ummu Salamah) berkata, "Ketika Abu Salamah wafat, aku
menemui Nabi ﷺ, lalu berkata; 'Wahai Rasulullah, Abu Salamah telah meninggal.'
"Hadits Umu Salamah merupakan hadits hasan shohih. Disunnahkan untuk mentalqin
orang yang sakit saat menjelang kematiannya, dengan kalimat LAA ILAAHA
ILLALLAAH. Sebagian ulama mengatakan; 'Jika si sakit sudah mengucapkannya
sekali, lalu diam tidak mengucapkan kalimat yang lain, hendaknya tidak lagi
ditalqin.' Diriwayatkan dalam hal ini dari Ibnu Mubarak ketika sakarotul maut
mendatanginya. Seorang lelaki mentalqinnya dan memperbanyaknya, lalu Abdullah
berkata; 'Jika aku sudah mengucapkannya sekali, maka aku akan meninggal dengan
ucapan kalimat tersebut selama aku tidak mengucapkan kalimat yang lain.' Makna
perkataan Abdullah adalah apa yang diriwayatkan dari Nabi ﷺ, "Barangsiapa yang
akhir ucapannya (di dunia) kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH, niscaya ia akan
masuk surga"."(HR Tirmidzi 899-Sahih)
• Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Dinar telah menceritakan kepada kami
Abu Qathan 'Amru bin Al Haitsam Al Qutha'i dari 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah bin Abu
Salamah Al Majisyun dari Qudamah bin Musa dari Abu Shalih As Samman dari Abu
Hurairah dia berkata, "Rasulullah ﷺ pernah berdoa sebagai berikut,
Kesimpulan
• Pandangan mukmin terhadap kehidupan dan kematian adalah pandangan progresif
jangka Panjang dimana dunia dan akhirat adalah memiliki keterkaitan dan
keberlanjutan (kontinuitas)
• Pandangan tersebut berpengaruh terhadap seorang mukmin dalam menyikapi
kehidupan dan kematian,dimana ia akan bersungguh-sungguh menyiapkan kematian
• Sakaratul maut adalah proses menuju kematian yang dahsyat, dimana sakaratul maut
tidak dapat dilepaskan dari proses perjalanan hidup seseorang, baik terkait
aqidah,ibadah maupun akhlaqnya.