Anda di halaman 1dari 2

Nama : Handika Ahmad Maulana

NIM : 185040207111068
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

“ALKINEMOKIYE”
Film dokumenter yang berjudul Alkinemokiye berisi beberapa peristiwa
dibalik eksploitasi emas terbesar di dunia yang mengandung kesan yang sangat
memilukan. Adanya permasalahan serius antara PT Freeport Indonesia dengan rakyat
papua khususnya para karyawannya yang nantinya menimbulkan gejolak bentrokan,
isu-isu politik, dan gerakan separatis. Saat itu, beberapa dari mereka menjadi korban
dari tindak kekerasan aparat dan penembakan dari penembak gelap yang diduga
dibayar oleh PT Freeport Indonesia. Saat itu tepatnya tahun 2011 terjadi mogok kerja
besar-besaran yang dilakukan oleh 8000 karyawan PT Freeport Indonesia. Peristiwa
ini merupakan pemogokan terlama dan terbanyak semenjak PT Freeport beroperasi
tahun 1967. Mereka menuntut upah yang sesuai dan sebanding dengan pekerjaan
yang mereka lakukan. Dimana diketahui bahwa tiap tahun sejak abad 20 hingga tahun
2011 harga emas dunia terus mengalami kenaikan dan pendapatan perusahaan terus
bertambah. Namun kenyataannya gaji karyawan tetaplah sama dan masih kurang dari
yang selayaknya mereka dapatkan. Disini terlihat adanya ketimpangan ekonomi yang
sangat besar. Para kaum kapitalis semakin kaya dan berkuasa, sedang mereka para
pekerja dipaksa tidak berkutik dengan masalah ekonomi yang mereka derita.

Kembali mengingat sejarah berdirinya PT Freeport di Indonesia. Sejarah


mencatat bahwa saat itu papua resmi menjadi bagian dari Indonesia pada tahun 1963
di bawah pemerintahan Soekarno. Tiga tahun setelah itu di tahun 1966 Rezim
Soekarno diganti dengan Rezim Soeharto yang tengah didukung oleh bangsa Barat.
Seketika setahun kemudian pada tahun 1967 rezim yang baru itu menandatangani
kontrak selama 30 tahun dengan Freeport. Dibalik kontrak tersebut, terdapat fakta
yang sangat memprihatinkan bahwa di tahun 1969 saat referendum digelar, mereka
tidak melibatkan mayoritaas rakyat papua. Padahal disana terdapat 7 suku asli papua.
Dari sejarah berdirinya PT Freeport saja kita sudah bisa menilai, didukung dengan
fakta

Anda mungkin juga menyukai