Oleh :
ZUKRON AULA
Disusun oleh :
Zukron Aula
PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN.................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................iii
DAFTAR ISI........................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................1
A. LATAR BELAKANG................................................1
B. TUJUAN........................................................1
C. MAANFAAT......................................................1
BAB II KONSEP DASAR................................................2
A. KONSEP DASAR KELUARGA.........................................2
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA............................4
C. KONSEP DASAR PENYAKIT.........................................9
BAB III LAPORAN KASUS.............................................13
A. PENGUMPULAN DATA.............................................13
B. ANALISA DATA.................................................20
C. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN.................................20
D. SKALA PRIORITAS..............................................21
E. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN.................................23
F. TINDAKAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN............................23
DAFTAR PUSTAKA....................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah
keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat
merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan
keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara
asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit.
Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi
sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara
empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga
dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat
berhubungan atau signifikan.
Keluarga pada hakekatnya merupakan satuan terkecil
sebagai inti dari suatu sistem sosial yang ada
dimasyarakat. Sebagai satuan terkecil, keluarga
merupakan miniatur dan embrio berbagai unsur sistem
sosial manusia. Suasana keluarga yang kondusif akan
menghasilkan warga masyarakat yang baik karena dalam
keluargalah seluruh anggota keluarga belajar berbagai
dasar kehidupan masyarakat.
Perkembangan peradaban dan kebudayaan, terutama sejak
IPTEK berkembang secara pesat, baik yang bersifat
positif maupun negatif. kehidupan keluargapun banyak
mengalami perubahan dan berada jauh dari nilai-nilai
keluarga yang sesungguhnya. Dalam kondisi masa kini,
yang ditandai dengan modernisasi dan globalisasi, banyak
pihak yang menilai bahwa kondisi kehidupan masyarakat
dewasa ini berakar dari kondisi kehidupan dalam keluarga
(Setiawati, 2009).
Keluarga adalah bagian masyarakat yang peranannya
sangat penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat.
Dari keluarga inilah pendidikan kepada individu dimulai
dan dari keluarga akan tercipta tatanan masyarakat yang
baik, sehingga untuk membangun suatu kebudayaan maka
seyogyanya dimulai dari keluarga (Setiadi, 2008).
Menurut Friedman (1998:54), Proses keperawatan
merupakan pusat bagi semua tindakan keperawatan, yang
dapat diaplikasikan dalam situasi apa saja, dalam
kerangka referensi tertentu, konsep tertentu, teori atau
falsafah.
Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
menurut Effendi (2004) dengan melalui membina hubungan
kerjasama yang baik dengan keluarga yaitu dengan
mengadakan kontrak dengan keluarga, menyampaikan maksud
dan tujuan, serta minat untuk membantu keluarga dalam
mengatasi masalah kesehatan keluarga, menyatakan
kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan – kebutuhan
kesehatan yang dirasakan keluarga dan membina komunikasi
dua arah dengan keluarga.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar keluarga dan
mengintegrasikannya ke dalam praktek keperawatan
keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar keluarga
b. Mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan asuhan
keperawatan keluarga.
C. MAANFAAT
Keluarga dapat mengetahui cara pencegahan,
perawatan, penyebab, tanda dan gejala, serta pertolongan
pertama yang dilakukan jika mengalami Hipertensi.
BAB II
KONSEP DASAR
2. Diagnosa keperawatan
Menurut APD Salvari, (20013) Diagnosa keperawatan
adalah pernyataan yang menggambarkan respon manusia
atas perubahan pola interaksi potensial atau aktual
individu. Perawat secara legal dapat
mengidentifikasi dan menyusun intervensi masalah
keperawatan. Kolaburasi dan koordinasi dengan
anggota tim lain merupakan keharusan untuk
menghindari kebingungan anggota akan kurangnya
pelayanan kesehatan.
Dalam diagnosa keperawatan meliputi sebagai
berikut :
a. Problem atau masalah
Suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yang dialami oleh keluarga aatau
anggota keluarga.
b. Etiologi
Suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah
dengan mengacu kepada lima tugas keluarga yaitu
1) Mengenal masalah kesehatan keluarga
2) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang
tepat.
3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang
sakit.
4) Mempertahankan suasana rumah yang sehat.
5) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat.
Obesitas
Pengumpulan lemak
Arteriskterosis
Intolentransi
aktivitas pola hidup
Menonton
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Nama : Tn”M”
Umur : 64 Tahun
Agama : Islam
Suku : Sasak
Pendidikan : D1
Pekerjaan : Pensiunan
Keterangan :
: Laki-laki hidup
: Perempuan hidup
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
5. Suku Bangsa
“M”
VIII.
saling merawat.
istrinya.
sosial masyarakat.
mengalami kesusahan.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
tempat tinggal.
hipertensi.
1) PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
a. Luas rumah : 10 x 14 m2
e. Ventilasi/jendela : Ada
limbah RT : GOT
jarak social.
tetangga sekitar.
mengalami kesusahan.
tersebut.
anggota keluarganya.
keluarga) :
dalam keluarga.
3) FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
petugas kesehatan.
2. Fungsi Sosialisasi
keluarga.
Ny.“R”.
pelayanan kesehatan.
darah tinggi.
5. Fungsi ekonomi :
pendapatan Tn.“M”.
sendirinya.
6) HARAPAN KELUARGA
4. Riwayat
penyakit Tidak ada Tidak ada
sebelumnya
5. TD : 120/80 TD : 170/100
mmHg mmHg
Tanda-tanda RR:20x/Menit RR:24x/Menit
vital S :360C S :36,50C
N :80x/Menit N :95x/Menit
6. TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN
darah tinggi, baik dari segi diit Nyeri akut berhubungan keluarga yang
sakit.
maupun pemanfaatan pengobatan dengan resistensi
tradisional. pembuluh darah
- Keluarga mengatakan Ny”R”
sering otak Ny”R”
mengeluh Nyeri kepala, Pusing, kaku
kuduk, mata berkunang-kunang, mual
- Ny”R” mengatakan nyeri skala 2
DO :
- Ny.”R” terlihat sering memegangi
kepala bagian belakang
- Ny”R” kadang-kadang terlihat
menyeringis
TTV :
- TD : 170/100 mmHg
- RR : 24x/Menit
- S : 36,50C
- N : 95x/Menit
2. DS :
- Tn.“M” beserta anggota keluarga Kurangnya pengetahuan Ketidakmampuan
mengatakan tahu tentang masalah tentang penyakit keluarga Tn. “M”
hipertensi pada dalam mengenal
kesehatan yang dialami oleh Ny.”R”,
Ny.”R”. masalah kesehatan.
namun tidak cukup tahu tentang hal-
Ny.”R”.
DO :
Keluarga tidak dapat menyebutkan
pengertian, penyebab, tanda dan gejala
darah tinggi
3. DS :
Kelauarga Tn.“M” mengatakan sudah Manajemen pemeliharaan Ketidakmampuan
membersihkan lingkungan rumah
dan rumah keluarga tidak keluarga
sesekali merapikan ruang tempat Ny.”R” efektif. memodifikasi
beristirahat. lingkungan
DO :
- Rumah yang tidak memiliki pentilasi
- Lingkungan dalam rumah yang kurang
bersih
- Pengaturan barang barang yang kurang
rapi
II. RUMUSAN DIAGNOSE KEPERAWATAN
Ny.”R”.
Tabel 3.6 Skoring Diagnosa Keperawatan Pertama Berdasarkan Hasil Analisa Data
Skoring diagnosis keperawatan menurut bailon dan maglaya (1978)
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. a. sifat masalah : Nyeri kepala yang dirasa karena
Ancaman kesehatan 2 1 3/3 x 1 = 2/3 peningkatan tekanan intrakranialis
pembuluh darah otak
b. Kemungkinan Kondisi keluarga yang produktif
masalah dapat dengan pendidikan rata-rata SMA
2 2 2/2 x 2 = 2
diubah : Dengan akan mempermudah penyerapan
Mudah informasi
c. Potensial masalah Keluarga mau diajak kerja sama
untuk dicegah : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 (kooperatif)
Cukup
d. Menonjolnya Bila tidak segera ditangani
masalah : Masalah kemungkinan akan memperburuk
2 1 2/2 x 1 = 1
berat, harus keadaan klien
segera ditangani
Total skor 3 4/6
2. Ketidakmampuan keluarga Tn.“M” dalam mengenal masalah kesehatan berhubungan dengan kurangnya
Tabel 3.7 Skoring Diagnosa Keperawatan Kedua Berdasarkan Hasil Analisa Data
Skoring diagnosis keperawatan menurut bailon dan maglaya (1978)
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. a. sifat masalah : Jika keadaan tersedia tidak segera
Ancaman kesehatan 2 1 2/3 x 1 = 2/3 diatasi akan membahayakan yang
tinggal bersama keluarga.
b. Kemungkinan Kondisi keluarga yang produktif
masalah dapat dengan pendidikan rata-rata SMA
2 2 2/2 x 2 = 2
diubah : Dengan akan mempermudah penyerapan
Mudah informasi
c. Potensial masalah Keluarga mau diajak kerja sama
untuk dicegah : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 (kooperatif)
Cukup
d. Menonjolnya Bila tidak segera ditangani
masalah : Masalah kemungkinan akan memperburuk
2 1 2/2 x 1 = 1
berat, harus keadaan klien
segera ditangani
Total skor 3 4/6
3. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan berhubungan dengan manajemen pemeliharaan
Tabel 3.8 Skoring Diagnosa Keperawatan Ketiga Berdasarkan Hasil Analisa Data
Skoring diagnosis keperawatan menurut bailon dan maglaya (1978)
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. a. sifat masalah : Jika keadaan tersedia tidak segera
Ancaman kesehatan diatasi akan membahayakan sala
2 1 2/3 x 1 = 2/3 satu anggota istri yang sudah
lansia yang tinggal bersama dalam
satu rumah.
b. Kemungkinan Kondisi keluarga yang sudah tua
masalah dapat akan mempengaruhi,keluarga untuk
1 2 1/2 x 2 = 1
diubah : Hanya menjaga lingkungan rumah yang
sebagian sehat.
c. Potensial masalah Kesiapan anggota keluarga yang
1/3 x 1 =
untuk dicegah : 1 1 kurang dalam memelihara keadaan
0,33
Rendah lingkungan yang sehat.
d. Menonjolnya Bila tidak segera ditangani
masalah : Masalah kemungkinan akan memperburuk
2 1 2/2 x 1 = 1
berat, harus keadaan klien.
segera ditangani
Total skor 2 ½
M. PRIORITAS DIAGNOSE KEPERAWATAN BERDASARKAN SKORING
Tabel 3.13 Tindakan Keperawatan Keluarga Sesuai Dengan Rencana Keperawatan Keluarga
No.Dx Hari/tanggal Waktu Tindakan keperawatan Paraf
I 09.00 a. Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara
teratur.
merawat klien.
kesehatan
II 10.00 a. Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian,
tanda dan gejala, penyebaba serta cara mencegah
terjadinya hipertensi.
b. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta cara
mencegah terjadinya hipertensi.
c. Menjelaskan kepada keluarga pentingnya
mengidentifikasi penyebab terjadinya kekambuhan.
d. Menjelaskan pada keluarga bahwa baik atau buruknya
kondisi klien sangat dipengaruhi oleh pemahaman
keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami
klien.
e. Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu
berkerjasama dengan anggota keluarga dan tenaga
kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan anggota
keluarga yang menderita hipertensi.
III 11.00 a. Mendiskusikan dengan keluarga tentang manfaat
kesehatan lingkungan bagi kesehatan yaitu mencegah
penyakit.
b. Mendiskusikan dengan keluarga bahwa lingkungan yang
kotor dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti
diare, dbd, ispa dll.
c. Menganjurkan kepada keluarga untuk membersihkan
lingkungan rumah secara rutin, membuang sampah pada
tempatnya.
d. Menyarankan kepada keluarga untuk menyediakan
lubang atau tempat sampah agar tidak menumpuk serta
menyediakan alat kebersihan lainnya
teratur.
merawat klien.
kesehatan
II 09.30 a. Mendiskusikan kembali dengan keluarga tentang
pengertian, tanda dan gejala, penyebaba serta cara
mencegah terjadinya hipertensi.
b. Memotivasi kembali keluarga untuk menyebutkan
kembali pengertian, tanda dan gejala, penyebab
serta cara mencegah terjadinya hipertensi.
c. Menjelaskan kembali kepada keluarga pentingnya
mengidentifikasi penyebab terjadinya kekambuhan.
d. Menjelaskan kembali pada keluarga bahwa baik atau
buruknya kondisi klien sangat dipengaruhi oleh
pemahaman keluarga tentang masalah kesehatan yang
dialami klien
III 10.30 a. Mendiskusikan kembali dengan keluarga tentang
manfaat kesehatan lingkungan bagi kesehatan yaitu
mencegah penyakit.
b. Mendiskusikan kembali dengan keluarga bahwa
lingkungan yang kotor dapat menimbulkan masalah
kesehatan seperti diare, dbd, ispa dll.
c. Menganjurkan kembali kepada keluarga untuk
membersihkan lingkungan rumah secara rutin,
membuang sampah pada tempatnya.
d. Menyarankan kembali kepada keluarga untuk
menyediakan lubang atau tempat sampah agar tidak
menumpuk serta menyediakan alat kebersihan lainnya
V. EVALUASI
No Hari /
DX Evaluasi Paraf
. Tanggal
1. I S :
- Keluarga mengatakan sudah memahami tentang cara
mengurangi/mencegah terjadinya nyeri kepala
- Keluarga mengatakan
perasaannya sangat senang dapat bekerjasama dengan
perawat dalam merawat klien.
O :
- Keluarga dapat mengungkapkan kembali cara
mengurangi/mencegah terjadinya nyeri kepala
TD = 140/100 mmHg
A :Masalah teratasi
P :Intervensi dihentikan dan berikan reinforcement
terhadap pernyataan dan kegiatan yang dilakukan oleh
keluarga.
No Hari / Paraf
Tanggal DX Evaluasi
.
2 II S :
Keluarga mengerti tentang pengertian, tanda dan
gejala, penyebab serta cara mencegah terjadinya
hipertensi.
O :
Keluarga mampu menjelaskan pengertin, tanda dan
gejala, penyebaba serta cara mencegah
terjadinya hipertensi TD = 140/100 mmHg
A :Masalah teratasi.
P :Intervensi dihentikan dan berikan
reinforcement terhadap pernyataan dan
kegiatan yang dilakukan oleh keluarga.
Hari /
No. DX Evaluasi Paraf
Tanggal
3. III S :Keluarga mengerti tentang rumah yang
sehat.
PEMBAHASAN
A. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 21
Agustus 2020 yaitu pada Keluarga Tn “M” yang
bertempat tinggal di BTN Sadia Permai Kelurahan Sadia
Kecamatan Mpunda Kota Bima.
Keluarga Tn “M” merupakan tipe keluarga inti
yaitu Tn”M” dan seorang istri Ny“M”. Tn ”M” sudah
tidak bekerja karena sudah pensiun, dan istrinya
bekerja sebagai IRT. Pendapatan keluarga tiap bulannya
sebesar Rp. 2.600.000,- di dapatkan dari hasil uang
pension.
Keluarga Tn “M” berada pada tahap perkembangan
keluarga usia lanjut. Riwayat kesehatan keluarga
adalah Tn”M” mengatakan bahwa Istrinya Ny”M” mengalami
tekanan darah tinggi selama beberapa tahun terahir.
Akhir-akhir ini sering merasakan kepala pusing, kaku
kuduk, mata berkunang-kunang, mual dan muntah, nafsu
makan menurun dan sudah berobat ke puskesmas maupun
dokter swasta.
Struktur kelurga Tn “M” sangat baik, pola
komunikasi yang bagus dan menjalankan tugas masing-
masing setiap harinya. Bahasa yang digunakan oleh
keluarga adalah bahasa daerah (bahasa Bima) dan bahasa
Indonesia. Dalam bersosialisasi dan dalam kehidupan
rukun warga, keluarga Tn “M” cukup baik dimana
keluarga masih mengikuti kegiatan sosial seperti
gotong royong dan kegiatan yang diadakan oleh tenaga
kesehatan seperti posbindu.
Fungsi keperawatan dalam Keluarga Tn “M”, Tn.“M”
mengetahui tentang masalah kesehatan yang dialami oleh
Ny.“M”, namun tidak cukup tahu tentang hal-hal yang
berkaitan dengan penyakit Ny.“M” dan tidak tahu
merawat Ny.“M” yang sedang menderita penyakit tekanan
darah tinggi, baik dari segi diit maupun pengobatan
tradisional yang bisa digunakan dalam merawat Ny.“M”
yang sedang menderita tekanan darah tinggi.
B. ANALISA DATA
Pada saat pengumpulan data di dapatkan masalah
Ketidakmampuan keluarga Tn.“M” merawat anggota
keluarga yang sakit di tandai dengan Ny “M” pernah
menderita Hipertensi dimana Ny. M merasakan kepalanya
pusing, kaku kuduk, dan belum diberi tindakan untuk
mengatasi masalah tersebut. Masalah kedua adalah
Ketidakmampuan keluarga Tn. “M” dalam mengenal
masalah kesehatan di tandai dengan Kurangnya
pengetahuan tentang penyakit hipertensi pada
Ny.”M”.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman ( nyeri) Kepala Ny”M”
Ny.”M”.
D. SKALA PRIORITAS
Hasil total perhitungan skoring diagnosa adalah 3 4/6
Ny.”M”.
3. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan