TESIS
Aidah Fitriani
P4200215012
Menyatakan bahwa tesis saya ini asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik Magister baik di Universitas Hasanuddin maupun di
Perguruan Tinggi lain. Dalam tesis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama dan dicantumkan dalam daftar
rujukan.
Apabila dikemudian hari ada klaim dari pihak lain maka akan menjadi tanggung
jawab saya sendiri, bukan tanggung jawab dosen pembimbing atau pengelola
Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Unhas dan saya bersedia menerima sanksi
akademik sesuai dengan peraturan yang berlaku termasuk pencabutan gelar Magister
yang telah saya peroleh.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan
dari pihak manapun.
Yang menyatakan,
Aidah Fitriani
v
PRAKATA
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis ini merupakan
tugas akhir untuk mencapai gelar Magister Ilmu Keperawatan (M.Kep) pada Program
Pendidikan Magister Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin.
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tesis/disertasi ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada
Dr. Julianus Ake, S.Kp.,M.Kep dan Rini Rachmawaty, S.Kep.,Ns.,MN.,Ph.D sebagai
tim penasihat atas waktu yang telah diluangkan untuk membimbing, memberi motivasi,
dan memberi bantuan literatur, serta diskusi-diskusi yang telah dilakukan. Ucapan
terima kasih juga peneliti sampaikan kepada Prof. Dr. Abd. Rahman Kadir, M.Si., Dr.
dr. Burhanuddin Bahar, MS., dan Dr. Werna Nontji, S.Kp.,M.Kep sebagai tim penguji
atas masukan yang telah diberikan, memberi motivasi, serta diskusi - diskusi yang
telah dilakukan.
Ucapan terima kasih juga peneliti tujukan kepada Kolonel Ckm dr. I Made
Mardika, Sp.PD., MARS sebagai Kepala Rumah Sakit dan Letkol Ckm Yanto
Yusufyan, S.Sos., M.M sebagai Kepala Diklat atas pemberian izin kepada peneliti
untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Tk. II Pelamonia 07.05.01 Makassar. Hal
yang sama juga peneliti sampaikan kepada Bapak/lbu staf dan perawat yang telah
memberi andil yang sangat besar yang telah bersedia berpartisipasi dalam penelitian
ini.
Terakhir, ucapan terima kasih kepada suami, ibu, saudara, anak – anak, serta
teman – teman atas bantuan, nasihat, dan motivasi yang diberikan selama penelitian
serta penyusunan tesis ini. Semoga semua pihak mendapat kebaikan dari-Nya atas
bantuan yang diberikan hingga tesis ini terselesaikan dengan baik.
Tesis ini masih jauh dari sempurna, apabila terdapat kesalahan-kesalahan
dalam tesis ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab peneliti dan bukan para pemberi
bantuan. Kritik dan saran membangun akan menyempumakan tesis ini.
Makassar, Agustus 2017
Peneliti
vi
ABSTRACT
Aidah Fitriani. The Relationship Between the Perception of the Military Leadership Style and
the performance of the Nurses In Pelamonia Second Level Hospital Makassar . (Supervised
by Julianus Ake and Rini Rachmawaty).
Leadership in military organizations that have the specificity of civilian leaders that is military
values which can affect on performance. This study aimed to find out (1) the correlation
between the perception of military leadership style and the performance of the nurses, and (2)
the influence of the perception of the military leadership style, commitment, and job satisfaction
on the performance of the nurses. The research was a quantitative research using the
correlation design and the cross sectional approach. The research subjects comprised 147
nurses, both civilian and military nurses, who were selected using the purposive sampling
technique. The result of bivariat analysis using spearman’s rho indicated that there was a
positive and significant correlation between the perception of the military leadership style and
the commitment, job satisfaction, and performance with the value of p= 0.000; there was a
correlation between commitment and the performance with the value of p= 0.000; there was a
correlation between job satisfaction and the performance with the value of p= 0.000.
Meanwhile, the result of the multivariate analysis using the dicotomic logistic regression showed
that there was a significant effect between the perception of the military leadership style and the
job satisfaction on the performance of the nurses, while the commitment had no effect on the
performance of the nurses. The results showed that nurses who have a perception that their
leader was applied the military leadership style and high job satisfaction can produced the good
performance. Therefore the application of military leadership style can to be increased so that
can produce the high of commitment and job satisfaction to be produced the good performance.
ABSTRAK
Kepemimpinan dalam organisasi militer memiliki kekhususan dari pemimpin sipil yaitu memiliki
nilai-nilai dan karakteristik militer yang dapat meningkatkan motivasi bawahannya sehingga
berdampak pada kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi gaya
kepemimpinan militer dengan kinerja perawat dan pengaruh persepsi gaya kepemimpinan
militer, komitmen, dan kepuasan kerja terhadap kinerja perawat. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 147 perawat yang
terdiri dari perawat sipil dan militer yang diperoleh secara purposive sampling. Hasil analisis
bivariat menggunakan analisis statistik spearman’s rho menunjukkan ada hubungan positif dan
signifikan antara persepsi gaya kepemimpinan militer dengan komitmen, kepuasan kerja, dan
kinerja dengan nilai p 0.000; ada hubungan positif dan signifikan antara komitmen dan kinerja
dengan nilai p 0.000; ada hubungan positif dan signifikan antara kepuasan kerja dan kinerja
dengan nilai p 0.000. Adapun hasil analisis multivariat menggunakan analisis statistik regresi
logistik dikotomi menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara persepsi gaya
kepemimpinan militer dan kepuasan kerja terhadap kinerja perawat. Sedangkan komitmen
tidak berpengaruh terhadap terhadap kinerja perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perawat yang memiliki persepsi bahwa pemimpin mereka telah menerapkan gaya
kepemimpinan militer dan kepuasan kerja yang tinggi dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Oleh sebab itu penerapan gaya kepemimpinan militer perlu ditingkatkan sehingga
menghasilkan komitmen dan kepuasan kerja yang tinggi untuk menciptakan kinerja yang baik.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.......................................................................... ……………. i
Halaman Persetujuan .................................................................................. ii
Halaman Pengesahan ................................................................................. iii
Pernyaaan Keaslian Tesis .......................................................................... iv
Prakata ........................................................................................................ v
Abstract........................................................................................................ vi
Abstrak......................................................................................................... vii
Daftar Isi ...................................................................................................... viii
Daftar Tabel ................................................................................................. x
Daftar Skema............................................................................................... xi
Daftar Lampiran ........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori Dan Konsep ............................................................ 9
1. Kinerja........................................................................................ 9
2. Persepsi Gaya Kepemimpinan militer ....................................... 20
3. Kepuasan Kerja . ............. ………………………………………... 40
4. Komitmen . ...................... ………………………………………... 47
5. Penelitian Terkait Kepuasan Kerja dan Kinerja…………… ...... 49
6. Penelitian Terkait Komitmen dan Kinerja…………… ............... 52
7. Penelitian Terkait Gaya Kepemimpinan, Komitmen,
Kepuasan Kerja dan Kinerja…………..………….. .................... 53
B. Kerangka Pemikiran/Teori............................................................... 58
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 60
B. Variabel Penelitian .......................................................................... 60
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja ....... 76
DAFTAR SKEMA
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
akurat, terjangkau dan bermutu sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang
terbanyak di rumah sakit, oleh sebab itu kinerja perawat secara dominan akan
perawat wajib memberikan kinerja yang optimal kepada klien untuk menciptakan
kualitas pelayanan keperawatan. Salah satu faktor yang berperan terhadap kinerja
tingkah laku untuk mempengaruhi yang lain dalam mencapai tujuan (Huber, 2014).
perawat ditunjukkan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra, Saleh, dan
pelayanan keperawatan yang sesuai dengan harapan pasien dan sebanyak 57,2%
kepemimpinan yang diterapkan di rumah sakit. Hal sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Bass & Riggio (2006) yang menemukan bahwa kepemimpinan
memainkan peran integral pada kinerja organisasi melalui perilaku serta gaya
organisasi secara umum dan kinerja individu secara khusus. Penelitian tersebut
juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Hilda, Maidin, dan
berpengaruh pada kepuasan kerja perawat (Hasibuan, 2014). Sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan pada 1.783 perawat di Amerika Serikat dan Kanada yang
rata-rata merupakan perawat yang telah mengabdi selama lebih dari 15 tahun di
rumah sakit dimana hasil penelitian menemukan bahwa 23% cukup tidak puas,
yang paling besar yaitu 57% perawat tidak puas dengan gaya kepemimpinan yang
ada (Clarke, dikutip dalam Setiawan, 2015). Sesuai dengan hasil penelitian yang
erat dengan kepemimpinan. Pernyataan tersebut juga didukung oleh Zhang, Hu &
Qiu (2014) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh yang
organisasi. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
bahwa komitmen menunjukkan sikap serta loyalitas karyawan yang berfokus pada
kesuksesan dan kebaikan organisasinya dimana sikap loyalitas ditandai oleh tiga
berpengaruh pada kinerja yang diperantarai oleh kepuasan kerja karyawan dan
komitmen. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Craig (2013) di
pada kinerja karyawan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
4
Sari & Mulasari (2015) serta Lousyiana & Harlen (2015) yang melakukan
kinerja karyawan. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
positif dan signifikan, selain itu komitmen juga berpengaruh pada kepuasan kerja
kinerja organisasi yang efektif dimana pemimpin dinilai menjadi komponen kunci
dari kinerja organisasi dan kepuasan kerja karyawan (Groysberg, Hill, & Johnson.,
yang memiliki kekhususan dari pemimpin sipil yaitu memiliki nilai-nilai dan
karakteristik militer (Wirawan, 2013). Kepemimpinan dengan ciri khas militer dapat
memberikan dampak dari perilaku bawahannya. Hal ini sesuai dengan hasil
pada kinerja.
keputusan di rumah sakit. Hal ini mengakibatkan kadang struktur organisasi yang
kesempatan untuk berkembang sulit karena setiap jabatan strategis dipegang oleh
Makassar.
B. Rumusan Masalah
hasil yang konsisten serta tidak membahas secara spesifik tentang hubungan
persepsi gaya kepemimpinan militer dengan kinerja yang dapat diperantarai oleh
Makassar.
6
C. Tujuan
1. Umum
2. Khusus
Makassar
Pelamonia Makassar
Pelamonia Makassar
Pelamonia Makassar
7
k. Diketahui perbedaan persepsi antara perawat sipil dan militer terhadap gaya
Makassar
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
kerja.
2. Manfaat Praktis
ini dapat dilanjutkan atau dimodifikasi untuk variabel yang belum diteliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Literatur yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui berbagai jurnal
internasional, nasional, serta beberapa buku yang dirangkum dalam tinjauan pustaka.
Jurnal tersebut diperoleh melalui proquest, EBSCO, Pubmed, dan google scholar
kepuasan kerja dan kinerja yang dipublikasi antara tahun 2010-2017. Beberapa jurnal
yang muncul dalam pencarian dan diperoleh 18 jurnal internasional dan 21 jurnal
nasional dari berbagai bidang penelitian yang telah dipublikasikan serta 22 sumber
1. Kinerja
a. Pengertian kinerja
ditentukan oleh kinerja para perawat karena memiliki jumlah yang dominan
masyarakat. Oleh karena itu, peningkatan kinerja perawat perlu dan harus
yang telah dilaksanakan oleh seseorang yang dinilai selama periode atau
diri perawat itu sendiri dan faktor luar diri perawat. Faktor dari dalam diri
sedangkan faktor dari luar diri perawat yaitu beban kerja dan gaya
tersebut berada pada rentang nilai yang tinggi dan begitu sebaliknya
berikut:
11
motivasi dapat berasal dari dalam/ intrinsic dan dari luar/ ekstrinsik
sebagai berikut:
Winardi, Ma’ruf, & Musnadi (2012) yaitu terdapat beberapa faktor yang
3) Faktor tim dalam hal ini meliputi kualitas dukungan dan semangat yang
4) Faktor sistem dalam hal ini meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau
kinerja yaitu faktor individu dan organisasi. Faktor individu dalam hal ini
c. Indikator kinerja
lain kuantitas hasil kerja, kualitas hasil kerja, efisiensi dalam melaksanakan
berdasarkan nilai mata uang, jumlah unit, atau jumlah dari siklus
memiliki percaya diri, keinginan yang baik untuk maju dan berkembang,
dimiliki oleh karyawan untuk bekerja sama dengan orang lain serta
yang dapat dinilai oleh diri sendiri maupun dinilai oleh orang lain. Sesuai
1) Penilaian sendiri
kependidikan.
2) Penilaian atasan
dinilai oleh manajer yang tingkatnya lebih tinggi, penilaian ini yang
3) Penilaian mitra
seluruh anggota kerja kelompok dan umpan balik untuk personal yang
dinilai yang dilakukan oleh komite kerja dan bukan oleh supervisor.
4) Penilaian bawahan
posisi tertentu selama satu tahun atau lebih. Sesuai dengan panduan
b) Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang yang terkait, tim
f) Status biologis-psikologis-sosial-spiritual
tanda atau gejala (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE).
data terbaru.
18
meliputi:
keperawatan.
kebutuhan klien.
keperawatan
asuhan keperawatan.
salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap kinerja yaitu
kepemimpinan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakakan oleh Bass &
individu secara khusus. Hal tersebut juga didukung oleh hasil penelitian
yang dilakukan oleh Hilda, Maidin, dan Sudirman (2013) yang menemukan
tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Putra, Saleh, dan
2. Kepemimpinan militer
a. Pengertian kepemimpinan
memiliki peran dan fungsi yang unik (Huber, 2014). Terdapat berbagai
pakar. Fiedler dan Garcia (dikutip dalam Huber, 2014) menyatakan bahwa
b. Kepemimpinan militer
nasional suatu bangsa dan negara yang terdiri dari kepemimpinan sipil di
keunggulan dalam setiap tindakan yang menjadi dasar dari budaya militer
perilaku yang ditunjukkan oleh para pemimpin militer dan sipil yang telah
sipil.
antara lain:
1) Setia pada doktrin militer. Anggota tentara membawa norma dan nilai-
nilai diri yang berasal dari norma keluarga, suku bangsa, dan norma
militer. Oleh karena itu, ketika diterima dalam rekrutmen dan seleksi
tetapi juga menerpkan semua ketentuan yang ada dalam doktrin militer
doktrin militer di mana saja, kapan saja, dan situasi apa saja.
berintegritas mempunyai standar moral tinggi dan jujur sesuai apa yang
kewajiban tidak hanya terbatas pada apa yang diperintahkan oleh suatu
perintah atasannya.
harus loyal pada tujuan bangsa dan negaranya, patuh kepada konstitusi
25
memiliki energi fisik dan mental yang tinggi agar dapat melaksanakan
penghargaan.
d. Organisasi militer
umum kepemimpinan militer suatu Negara terdiri dari tiga level menurut
militer dan sipil dapat bertemu secara langsung dengan pemimpin dan
militer dan sipil di unit – unit yang dipimpinnya, maka ia keluar dari
e. Prinsip-prinsip kepemimpinan
1) Prinsip kepedulian
yang biasa saja. Hal ini juga didukung oleh Maxwell dikutip dalam
(Kaswan, 2013).
3) Prinsip persahabatan
yang baik bagi orang lain (Kaswan, 2013). Adapun cara-cara yang
merasa penting.
(Kaswan, 2013). Organisasi memiliki dua jalur utama bagi orang untuk
organisasi
kita miliki maka akan semakin besar kekuasaan yang dimiliki (Gladwell,
dan yang kedua yaitu penghubung memiliki ruang lingkup yang luas
sebuah ide, sesuatu yang membuat dunia bergerak maju adalah ide
kerja yang lain adalah salah satu bentuk pemimpin yang baik (Kaswan,
2013).
perlu ditanamkan pada diri sendiri dan rekan kerja yang lain untuk
f. Teori Kepemimpinan
pemimpin sejak awal harus sadar dan fokus tentang tugasnya dan
baik dibandingkan dengan yang lain. Pada teori ini efek bawahan dan
Teori ini juga mendapat tentangan dari beberapa peneliti seperti Senge
dapat diajarkan dan dipelajari dengan baik. Ini sangat penting bagi
c) Rasa integritas
yang bekerja atau yang tidak bekerja. Profil pemimpin yang bekerja
lingkungan yang bermanfaat dan lebih nyaman atau tempat yang dia
dan terjadi persaingan yang lebih baik antara pemimpin dan pengikut
(Huber, 2014).
macam teori yang terkait dengan teori perilaku yaitu teori situasional,
teori kontingensi Fidler dan teori tiga dimensi pemimpin efektif Harsey
Teori ini berkembang dari teori kontingent yang mana inti idenya
terstruktur tugas dan lemahnya kekuatan. Oleh karena itu kunci dari
menyenangkan.
2014).
transformasional)
transformasional.
menjelaskan keadaan pada masa yang akan datang pada orang lain
gaya transformatif pada top manager terkait dengan hasil kualitas yang
a) Teori motivasi
1. Kepemimpinan suportif
2. Kepemimpinan direktif
3. Kepemimpinan pasrtisipatif
hasil penelitian yang dilakukan oleh Clarke (dikutip dalam Setiawan, 2015)
pada perawat di Amerika dan Kanada yang telah mengabdi lebihj dari 15 tahun
Penelitian tersebut juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
penelitian yang dilakukan oleh Zhang, Hu & Qiu (2014) menemukan bahwa
40
yang inovatif dalam setiap pengambilan keputusan organisasi. Hal ini juga
didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Wang (dikutip dalam
dipengaruhi oleh kepemimpinan, namun disisi lain kepuasan kerja juga dapat
hubungan antara gaya kepemimpinan militer dengan kinerja. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Craig (2013) yang menemukan
organisasi dalam hal loyalitas, komitmen dan kepuasan kerja karyawan yang
3. Kepuasan kerja
partisipasi kerja yang tinggi, yang pada akhirnya akan terus memperbaiki
merupakan hal yang bersifat individual, setiap individu akan memiliki tingkat
yang sesuai dengan keinginan individu, maka akan semakin tinggi tingkat
kepuasan yang dirasakan oleh individu tersebut dan begitu pula sebaliknya.
dirasakan seseorang, faktor – faktor yang diteliti antara lain gaji, supervisi,
lingkungan kerja, pekerjaan itu sendiri, rekan kerja dan promosi, hasil
kerja dan pekerjaan itu sendiri yang mempengaruhi kepuasan kerja yang
kepuasan kerja.
input adalah semua nilai yang diterima pegawai yang dapat menunjang
bergantung pada perbedaan antara apa yang didapat dengan apa yang
pegawai akan merasa puas jika hasil kerjanya sesuai dengan minat dan
yaitu:
bekerja.
terima.
baik adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang
turn over.
6) Faktor instrinsik dari pekerjaan yaitu atribut yang ada dalam pekerjaan
kepuasan.
7) Kondisi kerja dalam hal ini termasuk di sini kondisi tempat, ventilasi,
penyiaran, kantin
46
8) Aspek sosial dalam pekerjaan merupakan salah satu sikap yang sulit
10) Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan
rasa puas.
sebagai berikut:
kepemimpinan yaitu gaji, promosi, supervisi, rekan kerja, pekerjaan itu sendiri
dan lingkungan kerja (Noor, 2013). Faktor – faktor ini dapat mempengaruhi
kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan. Sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Wolo (2015) yang menyatakan bahwa faktor lingkungan
47
kerja sedangkan gaji, promosi, supervisi serta rekan kerja tidak berpengaruh
terhadap kepuasan kerja. Kepuasan kerja juga dapat dipengaruhi oleh kinerja.
oleh Robbins & Judge (2015) mengemukakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh
tiga faktor yaitu faktor individu yang meliputi kemampuan, keterampilan, latar
sistem penghargaan.
juga memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja. Sesuai dengan
komitmen memilki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dan
kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki komitmen akan
4. Komitmen
a. Pengertian komitmen
(Robbins dan Judge, 2015). Hal ini berarti komitmen organisasi sebagai
suatu organisasi.
tidak bisa dilepaskan dari sebuah istilah loyalitas yang sering mengikuti
kata komitmen.
dapat meningkatkan kinerja dan hasil dari kinerja dapat mempengaruhi tingkat
kepuasan kerja. Beberapa literatur yang diperoleh melalui hasil penelitian yang
kerja dan kinerja adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurhayni, Hamzah
baik PNS maupun kontrak yang diperoleh menggunakan teknik total sampling.
bivariat menggunakan uji statistik chi square dan fisher exact test. Hasil dari
50
(2012) juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Ouedraogo dan
dan kinerja karyawan di serikat kredit Kanada. Metode yang digunakan dalam
karyawan dan supervisor yang kemudian diolah menggunakan uji fisher. Hasil
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan
dimana semakin tinggi tingkat kepuasan kerja perawat maka kinerja yang akan
meningkat.
yang dilakukan oleh Zhang, Hu & Qiu (2014) bertujuan untuk mengetahui
pada gaji, promosi, dan imbalan kerja lainnya. Metode yang digunakan dalam
teknologi tinggi yang dilakukan pada lima kota di Cina. Hasil penelitian ini
oleh Guan, Sun, Hou, Zhao, Luan & Fan (2014) bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dukungan organisasi dan kinerja pekerjaan pada anggota staf
fakultas yang dipilih secara acak dari semua anggota fakultas pada enam
universitas dan sebanyak 581 kuesioner diolah menggunakan uji statistik yang
kepuasan kerja.
ditunjukkan oleh bawahan (Marquis dan Huston, 2013). Hal ini sesuai dengan
kepemimpinan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
militer yang berdampak pada kinerja dalam pertahanan negara. Hasil penelitian
sebelumnya tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Subakti
dan insentif yang mereka peroleh tidak dapat memenuhi kebutuhan minimum
karyawan.
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Baihaqi (2010) pada karyawan di
pekerjaannya dan berisiko pada keluar masuknya karyawan. Hal ini tidak
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hanna & Firnanti (2013)
akuntan publik Jakarta. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang
adalah penelitian yang dilakukan oleh Butler (2011) yang bertujuan untuk
positif. Analisis data yang dikumpulkan untuk penelitian ini menunjukkan bahwa
karyawan.
besar karyawan bank yang kebanyakan dari mereka perempuan berusia antara
20 dan 39 tahun, yang belum puas bahkan tidak puas. Gaya kepemimpinan
sebagai memiliki efek positif pada aspek yang berbeda dari kepuasan kerja
dipandang memiliki efek positif pada berbagai aspek kinerja kerja karyawan,
Penelitian di atas juga didukung oleh hasil yang ditemukan oleh Braun,
pada tingkat individual maupun tingkat tim dan kinerja tim secara objektif.
yang dilakukan oleh Craig (2013) yang bertujuan untuk menguji hubungan
militer. Gaya kepemimpinan yang menjadi unsure dalam penelitian ini adalah
merupakan variabel dependen. Tiga ratus delapan puluh satu peserta berhasil
56
menyelesaikan salah satu dari dua survei di Angkatan Darat Amerika Serikat.
pearson dan analisis regresi berganda untuk menilai hubungan bivariat antara
menunjukkan korelasi yang signifikan secara statistik antara setiap elemen dan
selama karir mereka. Pengalaman ini yang dibingkai menggunakan teori Path-
melalui beberapa kasus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih dekat
tema yang muncul dari perilaku pemimpin yang diinginkan dan berpengalaman
yang dilakukan oleh Sari dan Mulasari (2015) yang bertujuan untuk mengetahui
bekerja di rumah sakit dan telah memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan
sehingga diperoleh hasil yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara gaya
Penelitian yang dilakukan oleh Dalluay & Jalagat (2016) bertujuan untuk
departemen untuk kepuasan kerja dan kinerja karyawan pada usaha kecil di
berdampak signifikan baik kepuasan kerja dan kinerja. Namun hasil penelitian
yang menunjukkan hasil tidak siginifikan terhadap kinerja kreatif. Hal ini juga
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tongo (2014) bertentangan
58
tidak berpengaruh terhadap kinerja brimob. Hal ini karena kinerja yang baik
empat hal yang harus diperhatikan oleh setiap bawahan maupun atasan dalam
melaksanakan tugas antara lain yaitu respek, hirarki, loyalitas dan disiplin
itulah yang menjadi dasar dalam pelaksanaan tugas sehingga tugas yang
B. Kerangka Teori
Teori yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kombinasi antara dua
teori yaitu teori path goal yang dikemukakan oleh Robbins dan Judge (2015) dan
teori dua faktor yang dikemukakan oleh Herzberg (dikutip dalam Alligood, 2014).
menerapkan empat perilaku pemimpin menurut Robbins & Judge (2015) yaitu:
menyelesaikan tugasnya
memiliki keyakinan pada kemampuan tim dengan harapan tim akan melakukan
semua orang.
motivasi anggota tim yang pada akhirnya berdampak pada kepuasan kerja dan
kinerja (House, 1971). Kepemimpinan yang berpengaruh pada kepuasan kerja dan
oleh Herzberg melalui teori yang dikenal sebagai teori dua faktor yaitu terdapat