SKENARIO B BLOK 13
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan
Tutorial Skenario B Blok 13” sebagai tugas kompetensi kelompok.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan dan
saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan syukur, hormat, dan terimakasih
kepada :
1. Tuhan yang Maha Esa, yang telah merahmati kami dengan kelancaran diskusi tutorial,
2. selaku tutor kelompok G4
3. Teman-teman sejawat FK Unsri, terutama kelas PSPD GAMMA 2017
Semoga Tuhan memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada
semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi
kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan.
Penulis
Kata Pengantar…………………………………………………………….. ii
Daftar Isi…………………………………………………………………… 3
Kegiatan Diskusi………………………………………………………….... 4
Skenario…………………………………………………………………… 5
I. Klarifikasi Isitlah………………………………………………………. 6
V. Kerangka Konsep...................................................................................... 38
VI. Sintesis…………………......…………………....................................... 39
VII. Kesimpulan………………………………………………………......... 89
Daftar Pustaka…………………………………………………………….... 90
Presentan : M. Shafriedho D.
Mr. HT, a-59 year-old farmer, comes to Mohammad Hoesin Hospital because of shortness of
breath since 8 hours ago. In the last 4 weeks he became easily tired in daily activities. He also
complain about having night cough, nausea.
Past medical history: untreated long standing hypertension, heavy smoker.
Family history: no history of premature coronary disease.
Physical Exam:
General Consideration:
Conscious, compos mentis, orthopneu, BP 140/90 mmHg, PR 109x/min, regular, RR
32x/min, height 160 cm, body weight 59 kg.
Spesific Consideration:
JVP (5+2) cmH2O, HR 109x/min regular, murmur (-), S3 gallop (+), basal rales (+),
wheezing (-), liver : palpable 2 cm below the costal arch, ankle edema (+).
Laboratory results:
Hemoglobin: 10,7 g/dl, WBC: 6800/mm3, platelet: 190.000/mm3.
Total cholesterol 209 mg/dl, LDL 135 mg/dl, HDL 29 mg/dl, Triglyceride 130 mg/dl, fasting
blood glucose 98 mg/dl. Ureum 40 mg/dl, creatinine 1,0 mg/dl. Sodium 135 mmol/L,
potassium 4,2 mmol/L.
Urinalysis: normal findings.
Additional Examinations:
ECG: Sinus Rhythm, LAD, HR 120x/min, slow progression of R wave, LV strain (+)
Chest X-ray: CTR 65%, boot-shaped cardiac, Kerley’s B line (+), signs of cephalization (+).
General Consideration:
1. Mr. HT, a-59 year-old farmer, comes to Mohammad Hoesin Hospital because
of shortness of breath since 8 hours ago. In the last 4 weeks he became easily
tired in daily activities. He also complain about having night cough, nausea.
Past medical history: untreated long standing hypertension, heavy smoker.
Family history: no history of premature coronary disease.
a. Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin dan pekerjaan pada kasus ini? Sasa
tasya aisya
b. Bagaimana mekanisme terjadinya napas pendek? Tasya aisya aldi
c. Mengapa Tn. HT datang ke rumah sakit setelah 8 jam mengalami sesak?
Aisya aldi khansa
d. Kenapa Tn. HT hanya batuk pada malam hari?
Kasus pada pasien ini (congestive heart failure) memiliki manifestasi klinis
batuk pada malam hari karena terjadinya edema paru. Batuk pada malam hari
ini disebabkan terjadinya perpindahan posisi cairan pada saat posisi supinasi
ataupun pronasi pada saat tidur sehingga memacu terjadinya respon batuk
e. Kenapa Tn. HT mudah lelah pada aktivitas sehari-hari?
Saat bekerja, jaringan tubuh banyak memerlukan oksigen untuk membentuk
ATP sebagai sumber energi. Ini menyebabkan jantung lebih banyak bekerja
untuk mencukupi kebutuhan jaringan tubuh tersebut, namun karena aliran
darah ke sel otot jantung terganggu ataupun adanya sumbatan di pembuluh
darah perifer, maka oksigen yang dibutuhkan otot tidak bisa dihantarkan
secara baik oleh darah. Dari aspek aktivitas, semakin berat aktivitas yang
dilakukan seseorang maka akan terjadi pula peningkatan kebutuhan oksigen
sehingga kemungkinan terjadinya ketidakseimbangan antara supply dan
demand, karena itulah dapat terjadi kecenderungan mudah lelah setelah
beraktivitas.
f. Apa yang menyebabkan rasa mual pada Tn. HT? Khaira, ravi, rizko
g. Adakah peran premature coronary disease pada kasus ini? Bila ada jelaskan!
Ravi, rizko, nedi
h. Bagaimana hubungan riwayat penyakit hipertensi dengan keluhan saat ini?
Nedi opay edho
2. General Consideration:
Conscious, compos mentis, orthopneu, BP 140/90 mmHg, PR 109x/min, regular,
RR 32x/min, height 160 cm, body weight 59 kg.
a. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan? sasa tasya aisya
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari TD?
Stroke volume yang tidak mencukupi menyebabkan terjadinya penurunan
tekanan dinding arteri. Penurunan ini dideteksi oleh baroreseptor yang
selanjutnya memicu saraf simpatis untuk meningkatkan tekanan arteri dengan
melakukan vasokontriksi. Vasokontriksi ini kemudian memicu system RAA.
Angiotensin II yang dihasilkan menyebabkan vasokontriksi juga dan
sekaligus mengaktifkan aldosteron sehingga terjadi retensi cairan di ginjal.
c. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari PR? Aisya khansa aldi
d. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari RR?
Makna dari meningkatnya RR, pasien mengalami sesak nafas (Takipnea)
yang disebabkan karena adanya cairan/eksudat yang memenuhi rongga
perikardium dan paru-paru sehingga terjadi gangguan pertukaran O 2 dan
menyebabkan jaringan kekurangan O2 yang harus dikompensasi dengan
peningkatan respiratory rate.
Hal ini juga disebabkan oleh gagal jantung yang dialami Mr. GFR, sehingga
berkurangnya cardiac output dan berkurangnya aliran darah ke jaringan dan
jaringan kekurangan O2.
e. Bagaimana mekanisme dari orthopneu? Aldi Khaira ravi
3. Spesific Consideration:
JVP (5+2) cmH2O, HR 109x/min regular, murmur(-), S3 gallop (+), basal rales
(+), wheezing (-), liver : palpable 2cm below the costal arch, ankle edema (+)
4. Laboratory results:
Hemoglobin: 10,7 g/dl, WBC: 6800/mm3, platelet: 190.000/mm3.
Total cholesterol 209 mg/dl, LDL 135 mg/dl, HDL 29 mg/dl, Triglyceride 130
mg/dl, fasting blood glucose 98 mg/dl. Ureum 40 mg/dl, creatinine 1,0 mg/dl.
Sodium 135 mmol/L, potassium 4,2 mmol/L
Urinalysis: normal findings
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan laboratorium? Sasa tasya aisya
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas HB? Tasya aisya aldi
c. Bagaimana mekanisme dyslipidemia pada kasus?
Kadar serum kolesterol dan trigliserida yang tinggi dapat menyebabkan
terbentuknya arterosklerosis. Pada arterosklerosis ditemukan pengendapan
lemak (foam cell) pada tunika intima dan meluas ke tunika media. Kolesterol
dan trigliserida dibawa dalam darah oleh protein pengangkut lemak atau
lipoprotein. Lipoprotein yang berdensitias tinggi (HDL) membawa lemak ke
seluruh tubuh, termasuk endotel arteri. Lipoprotein meresap ke dalam sel
sehingga kolesterol dan trigliserida membentuk radikal bebas sehingga
merusak endotel yang mengakibatkan terjadinya kerusakan elastisitas
pembuluh arteri dalam merangsang syaraf simpatis dan parasimpatis.
Tumpukan lemak yang terlepas membentuk emboli yang menyumbat
pembuluh darah kecil, sehingga jaringan sekitar mengalami iskemik yang
berkembang menjadi kematian sel (infark). Makrofag akan "memakan" LDL
yang telah dioksidasi melalui reseptor scavenger membentuk sel busa atau
"foam cell" dan selanjutnya akan menjadi “fatty streaks”. Aktivasi ini
menghasilkan sitokin dan faktor-faktor pertumbuhan yang akan merangsang
proliferasi dan migrasi sel-sel otot polos dari tunika media ke tunika intima
5. Additional Examinations:
ECG: Sinus Rhythm, LAD, HR 120x/min, slow progression of R wave, LV
strain (+)
Chest X-ray: CTR 65%, boot-shaped cardiac, Kerley’s B line (+), signs of
cephalization (+).
a. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan tambhan? Khansa Khaira ravi
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas LAD? Khaira ravi rizko
c. Mengapa hasil pemeriksaan HR berbeda antara pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan ECG? Ravi rizko nedi
d. Bagaimana mekanisme slow progression of R wave? Rizko nedi pay
e. Bagaimana mekanisme abnormalitas LV strain? Pay edho icha
f. Bagaimana mekanisme abnormalitas CTR 65%? Edho icha sasa
g. Bagaimana mekanisme abnormalitas boot-shaped cardiac? Icha sasa tasya
h. Bagaimana mekanisme abnormalitas Kerley’s B & A line? Sasa tasya aisya
i. Bagaimana mekanisme abnormalitas sign of cephalization? Tasya aisya aldi
Hipotesis: Tn. Ht mengalami gagal jantung kongestif (CHF) et cause HHD dan
dislipidemia.
LI
Gagal jantung akut sasa, khansa, nedi
Gagal jantung kronis tasya, Khaira, aisya
Hypertensi Heart disease (HHD) opay, ravi, edho
Dyslipidemia aldi, rizko, icha
Learning Issues What I know What I don’t What I Have How I learn
know to prove
SKA Definisi SKA, - - - Buku
patofisiologi, - Jurnal
epidemiologi, - Internet
etiologi,
komplikasi,
prognosis
EKG EKG normal, - - Buku
EKG - Jurnal
abnormal - Internet
gelombang
EKG, sadapan
EKG
Anatomi dan Anatomi dan - - - Buku
Fisiologi fisiologi - Jurnal
Jantung jantung - Internet
Pemeriksaan TD, HR, PR, - - - Buku
VII.Kesimpulan