TUMOR PARU
Oleh:
Dewi Fitri Indriyani
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb,
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah
saw, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Atas kehendak Allah sajalah,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus dengan judul “Tumor Paru”.
Laporan Kasus ini dibuat untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik Ilmu
penyakit dalam, penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari
sempurna. Kritik dan saran untuk penyempurnaan semoga dapat berguna dan
memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamualaikum wr wb,
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………….. 1
Kata Pengantar……………………………………………………. 2
Daftar Isi…………………………………………………………... 3
Bab I Pendahuluan………………………………………………. 4
1.1 Latar Belakang………………………………………... 4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………….. 4
1.3 Tujuan…………………………………………………. 4
Bab II Laporan Kasus…………………………………………….. 5
2.1 Identitas Penderita…………………………………….. 5
2.2 Anamnesis……………………………………………... 5
2.3 Pemeriksaan Fisik……………………………………... 6
2.4 Pemeriksaan Penunjang……………………………… 7
2.5 Resume…………………………………………………. 8
2.6 Diagnosis Banding…………………………………….. 8
2.7 Planning Diagnostik…………………………………… 8
2.8 Diagnosis Kerja……………………………………….. 8
2.9 Planning Terapi……………………………………….. 8
2.10 Follow Up…………………………………………….. 9
Bab III Tinjauan Pustaka………………………………………… 12
Bab IV Pembahasan………………………………………………… 19
4.1 Dasar Penegakan Diagnosis…………………………….. 19
4.2 Penatalaksanaan………………………………………… 19
Bab V Penutup………………………………………………………. 20
5.1 Kesimpulan……………………………………………… 20
5.2 Saran…………………………………………………….. 21
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tumor paru merupakan penyebab utama keganasan di dunia, mencapai
hingga 13 persen dari semua diagnosis kanker. Selain itu, tumor paru juga
menyebabkan 1/3 dari seluruh kematian akibat kanker pada laki-laki. Di
Amerika Serikat, diperkirakan terdapat sekitar 213.380 kasus baru dan 160.390
kematian akibat tumor paru pada tahun 2007. Berdasarkan laporan profil kanker
WHO, tumor paru merupakan penyumbang insidens kanker pada laki- laki
tertinggi di Indonesia diikuti oleh kanker kolorektal, prostat, hati, dan
nasofaring; dan merupakan penyumbang kasus ke-5 terbanyak pada perempuan
setelah kanker payudara, serviks-uteri, kolorektal, dan ovarium. Tumor paru
merupakan penyebab pertama kematian akibat kanker pada laki-laki (21.8%)
dan penyebab kematian kedua akibat kanker pada perempuan (9.1%) setelah
kanker payudara (21.4%).
Berdasarkan data dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi
FKUI-RSUP Persahabatan, angka kasus baru tumor paru meningkat lebih dari
5 kali lipat dalam waktu 10 tahun terakhir dan sebagian besar penderita datang
pada stadium lanjut (IIIB/IV). Penderita kasus baru tumor paru yang berobat di
RSUP Persahabatan mencapai lebih dari 1000 kasus per tahun. Tumor paru
memerlukan penanganan dan tindakan yang cepat dan terarah. Penegakan
diagnosis penyakit ini membutuhkan keterampilan dan sarana yang tidak
sederhana dan memerlukan pendekatan yang erat dan kerja sama multidisiplin.
Penemuan tumor paru pada stadium dini akan sangat membantu penderita, dan
penemuan diagnosis dalam waktu yang lebih cepat memungkinkan penderita
memperoleh kualitas hidup yang lebih baik dalam perjalanan penyakitnya
meskipun tidak dapat menyembuhkan penyakitnya. Pilihan terapi harus dapat
segera dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penegakan diagnosa Tumor paru?
2. Bagaimana tatalaksana dari Tumor paru?
4
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui penegakan diagnosa Tumor paru
2. Untuk mengetahui tatalaksana Tumor paru
5
BAB II
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Umur : 52 tahun
Pekerjaan : Swasta
Bangsa : Indonesia
Suku : Jawa
Agama : Islam
2.2 Anamnesa
Tn. R datang ke RSUD Kanjuruhan pada jam 22.30 WIB diantar oleh
keluarga. Pasien mengeluhkan nyeri dada sebelah kanan sejak 1 hari yang lalu.
Nyeri menjalar sampai ke punggung dan hilang timbul. Nyeri seperti ditusuk-tusuk.
Nyeri dada diperberat saat beraktifitas atau saat berjalan jauh dan tidak membaik
saat istirahat. Keluhan lain pada pasien selain nyeri dada yaitu sesak. Keluhan sesak
muncul bersamaan dengan nyeri. Sesak terjadi secara terus-menerus dan sering
kambuh. Sesak diperberat saat beraktivitas dan tidak membaik saat istirahat. Pasien
juga mengeluhkan batuk namun tidak disertai dahak maupun darah.
6
4. Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat penyakit serupa pernah mengalami nyeri dada dan sesak di dada sebelah
kanan 1 tahun yang lalu dan pernah diopname selama 1 minggu di rumah sakit.
• Trauma (-)
• Operasi (-)
• DM (-)
• Hipertensi (-)
• Kanker (-)
6. Riwayat Kebiasaan :
- Makan : cukup
- Alkohol : (-)
- Olahraga : jarang
7. Riwayat Sos-Ek Keluarga : cukup dan pasien bekerja sebagai supir pada pagi
dan sore hari
8. Riwayat Pengobatan : pernah berobat ke puskesmas saat nyeri dada dan sesak
timbul dan diberi obat injeksi namun keluarga pasien
tidak mengetahui nama obat yang diberikan.
7
2. Tanda-tanda vital
- Nadi : 84x / menit
- Suhu : 36,8 oC
- TD : 100/60
- RR : 29x/menit
- CRT : < 2 detik
- Turgor : < 2 detik
3. Kepala : Bentuk normocephal, rambut hitam, tidak mudah dicabut
4. Mata : Conjungtiva anemis (-/-) Sklera ikterik (-/-), Pupil isokor
diameter 3 mm refleks cahaya (+/+) ,
5. Telinga : Bentuk Normotia, sekret (-/-), Pendengaran berkurang (-/-)
6. Hidung : Simetris, Deviasi (-), Sekret (-/-), Epistaksis (-)
7. Mulut : Bibir pucat (-), mukosa pucat (-)
8. Tenggorokan : Tonsil membesar (-), Pharing Hiperemis (-)
9. Leher : Perbesaran JVP (-) ,Trakea simetris, Perbesaran Kel Tiroid (-)
10. Paru :
Inspeksi : nafas tertinggal asimetris
Palpasi : asimetris dan TSF ↓
Perkusi : redup pada paru kanan
Auskultasi : bronchophany ↓, egophony ↓, dan suara bisik ↓
- -
V V
V V
Ronchi Wheezing
- - - -
- - - -
- - - -
11. Jantung
Inspeksi : dbn
8
Palpasi : dbn
Perkusi : dbn
Auskultasi : dbn
12. Abdomen
Inspeksi : Flat, bekas luka (-), massa (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Souffle (+), Nyeri tekan (-), distensi muskular (-)
Perkusi : Timpani
13. Ekstremitas :
- Atas : deformitas (-/-), clubbing finger (-/-), tremor
(-/-), edema (-/-).
- Bawah : deformitas (-/-), CRT<2 detik, sianosis (-/-)
2.4 Pemeriksaan Penunjang
- Lab Darah Lengkap
Hasil pemeriksaan darah lengkap
Nama : Tn. R Tgl. Terima : 20/11/2018 Jam 08.45
No. RM : 481*** Tgl. Selesai : 20/11/2018 Jam 09.37
Spesimen : EDTA, serum
9
GDS 59 mg/dL <200
AST (SGOT) 30 uL 0~40
ALT (SGPT) 54 uL 0~41
Ureum 22 mg/dL 10~20
Kreatinin 0,94 mg/dL <1.2
2.5 Resume
Tn. S diantar keluarganya ke rumah sakit dengan keluhan nyeri dada sebelah
kanan sejak 1 hari yang lalu. Tn. S juga mengeluh nyeri dada yang menjalar ke
punggung belakang dan hilang timbul. Nyeri seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dada
diperberat saat beraktifitas atau saat berjalan jauh dan tidak membaik saat istirahat.
Keluhan lain pada pasien selain nyeri dada yaitu sesak. Keluhan sesak muncul
bersamaan dengan nyeri. Sesak terjadi secara terus-menerus dan sering kambuh.
Sesak diperberat saat beraktivitas dan tidak membaik saat istirahat. Pasien juga
mengeluhkan batuk namun tidak disertai dahak maupun darah. Pasien merupakan
perokok aktif namun berhenti merokok setelah sakit. Dari hasil pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 100/60, nadi 84x/ menit, T 36,8 oC, taktil fremitus kanan
menurun, perkusi redup pada paru kanan, dan suara nafas paru kanan menurun.
Hasil pemeriksaan lab pada tanggal 20 November 2019 eritrosit 2.01 juta/0mm,
leukosit 16.900 sel/0mm, trombosit 488.000 sel/0mm, neutrofil 72.1%, limfosit,
monosit 8,7%, ALT 54 U/L dan ureum 22 mg/dL.
10
- MRS
- O2 2 liter/menit
- Infus NS 20 tpm/menit
- Injeksi antrain 3 dd 1 amp/ i.v
- Bricasma 2 dd 1 tab 2.5mg
- Injeksi ketorolac 1 dd 1 amp/i.v
Terapi non-farmakologi
- Konsumsi buah dan sayur
2.10 Follow Up
Taktil tpm/menit
menurun 2.5mg
6. Injeksi ketorolac 1
dd 1 amp/i.v
11
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Definisi dan Klasifikasi Tumor Paru
Tumor adalah suatu benjolan atau pembengkakan yang abnormal dalam
tubuh yang disebabkan oleh berbagai penyakit seperti keganasan dan infeksi.
Tumor paru merupakan tumor pada jaringan paru yang bersifat jinak ataupun ganas.
Tumor ganas paru merupakan tumor yang berasal dari tumor ganas epitel primer
saluran pernafasan yang menginvasi struktur jaringan disekitarnya dan dapat
menyebar keseluruh tubuh melalui aliran darah dan sistem limfatik. Tumor paru
dapat dibagi atas tumor jinak dan ganas, pembagiannya antara lain.
Jinak
1. Hamartoma
Paling sering dijumpai
Didapati pada pasien diatas 40 tahun
Sebagian besar (90%) ditemukan di perifer paru dan sebagian di sentral
Berbentuk bulat dan berbatas tegas
Berukuran < 4cm
Kalsifikasi gambaran “popcorn”
Nilai attenuasi antara -40 dan - 120 HU menunjukkan adanya lemak
2. Papilloma
Jarang dijumpai
Berhubungan dengan human papilomavirus (HPV)
Terjadi pada anak-anak dan dewasa
Lokasi di saluran nafas besar dan dapat menyumbat jalan nafas
3. Hemangioma
Jarang dijumpai
Disebabkan karena proliferasi pembuluh darah yang tidak normal
Sering terjadi pada wanita
12
Ganas
1. NSCLC (Non Small Cell Lung Cancer)
a. Karsinoma Sel Squamosa
Insiden karsinoma 30%
Berasal dari epithelium squamosa di jalan nafas
Lokasi di jalan nafas bagian proksimal.
Dapat mengalami nekrosis
Dikaitkan dengan kebiasaan merokok
b. Adenokarsinoma
Insiden karsinoma 50%
Berasal dari kelenjar mukus
Lokasi di perifer paru
c. Karsinoma Large Cell
Insiden karsinoma < 5%
Berasal dari sel epitel
Lokasi di perifer paru
d. Karsinoid
Insiden karsinoma < 5%
Dapat melepaskan hormon serotonin yang menyebabkan sindrom
karsinoid ( flushing,diare, salivasi, wheezing)
2. SCLC (Small Cell Lung Cancer)
Insiden karsinoma 20%
Berasal dari sel-sel neuroendokrin Kulchitsky bronkus primer dan
sekunder
Lokasi di sentral(bronkus)
13
Gambar 3.1 Tumor jinak Gambar 3.2 Tumor ganas
adenocarcinoma
14
e. Pola Makan
Karotenoid, vitamin C & E, selenium antioksidan yang dapat
mengumpulkan radikal bebas dari asap tembakau dan polutan
f. Genetik
Metabolisme karsinogen merupakan jalan untuk menciptakan
metabolisme secara genetic.
15
3.4 Gejala Klinis
Gejala-gejala pada paru yang terjadi disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya dari
tumor itu sendiri, seperti batuk, nyeri dada, dan hemoptisis (batuk berdarah).
Apabila tumor menyebabkan obstruksi pada bronkus maka gejala yang muncul
berupa mengi (wheezing), stridor, dan dispnea. Ketika Pertumbuhan tumor sampai
ke pleura gejala yang muncul berupa nyeri pleura dan gejala-gejala efusi pleura.
Metastasis yang menyebar sampai ke kelenjar mediastinum dapat menyebabkan
suara serak, sindroma vena cava superior, disfagia, efusi perikardial, hemiparese
diagfragma. Metastasis jauh sampai ke cerebral dan medula spinalis menyebabkan
kejang, dan nyeri punggung.
16
Tumor yang diikuti dengan atelektasis atau pneumonitis obstruksi pada
seluruh lapangan paru
T4 Tumor dari berbagai ukuran yang menginvasi struktur yang terdiri
dari: mediastinum, jantung atau pembuluh darah besar, trachea,
esofagus, canina
IA T1a-T1bN0M0
IB T2aN0M0
IIA T1a-T2aN1M0 atau T2bN0M0
IIB T2bN1M0 atau T3N0M0
IIIA T1a-T3N2M0 atau T3N1M0 atau T4N0-1M0
IIIB T4N2M0 atau T1a-T4N3M0
17
IV Semua T Semua N M1a atau M1b
18
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Dasar Penegakkan Diagnosis
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sebelah kanan sejak 1 hari yang
lalu. Tn. R juga mengeluh nyeri dada yang menjalar ke punggung belakang dan
hilang timbul. Nyeri seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dada diperberat saat beraktifitas
atau saat berjalan jauh dan tidak membaik saat istirahat. Keluhan lain pada pasien
selain nyeri dada yaitu sesak. Keluhan sesak muncul bersamaan dengan nyeri.
Sesak terjadi secara terus-menerus dan sering kambuh. Sesak diperberat saat
beraktivitas dan tidak membaik saat istirahat. Pasien juga mengeluhkan batuk
namun tidak disertai dahak maupun darah. Pasien memiliki riwayat perokok aktif
namun berhenti merokok setelah sakit.
4.2 Penatalaksanaan
1. Infus NS digunakan sebagai zat pembawa atau pelarut obat-obatan infus dan
mengganti cairan ekstraseluler.
2. O2 2 liter/menit diberikan untuk mengurangi rasa sesak pada pasien.
3. Injeksi antrain. Obat ini mengandung natrium metamizole yang termasuk
golongan analgetik/ NSAID sebagai pereda nyeri. Obat ini akan menekan jalur
siklooksigenase yang berperan dalam proses inflamasi.
19
4. Injeksi ketorolac. Obat ini diberikan untuk mengatasi nyeri sedang hingga
berat untuk sementara. Obat ini merupakan golongan NSAID yang sebagai
antiinflamasi.
5. Bricasma. Obat ini mengandung terbutaline sulfate. Obat ini termasuk
bronkodilator yang dapat membantu meringankan gejala batuk, sesak, dan
penyempitan saluran nafas.
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tumor paru merupakan penyakit tumor pada jaringan paru yang bersifat
jinak ataupun ganas. Gejala paling umum ialah batuk, nyeri dada, dan hemoptisis
(batuk berdarah). Dari pemeriksaan fisik didapatkan pengembangan dada asimetris,
taktil fremitus menurun, perkusi redup, dan suara nafas menurun. Pemeriksaan
penunjang untuk tumor paru ialah darah lengkap, foto thoraks, dan biopsi.
5.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran : Kanker Paru. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Diakses di
http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PNPKParu.pdf
2. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Kanker Paru di Indonesia, PDPI
edisi 2015
3. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology: Non-Small Cell Lung
Cancer. Version 2.2016
4. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology: Small-Cell Lung
Cancer.Version 1.2016
5. Protokol Nasional Kanker Paru, PP. POI. DEPKES.
6. Jaffe RA., Schmiesing CA., Golianu B. Lobectomy, Pneumonectomy.
Anesthesiologist’s Manual of Surgical Procedures, ed. 5. Wolters Kluwer
Health. Philadelphia. 2014
22