Anda di halaman 1dari 16

BAB 5, Manajemen Keuangan

BAB 5
MANAJEMEN INVENTORY
 Pengertian
 Persediaan bahan mentah
 Hubungan cash-
cash-flow, penerimaan bahan, dan
pengiriman barang
 Economic Order Quantity (EOQ)

Pengertian
 Persediaan (Inventory), adalah bahan
bahan//barang yang dibeli
perusahaan untuk diolah lebih lanjut atau dijual dalam
kegiatan normal perusahaan
perusahaan..
 Dalam usaha manufaktur
manufaktur,, persediaan meliputi
meliputi:: Bahan
baku,, barang dalam proses
baku proses,, dan barang jadi
jadi..
 Dalam usaha perdagangan dikenal dengan nama
rekening Pe
Persediaan
rsediaan Barang dagangan
dagangan..
 Persediaan diperlukan Perusahaan untuk menjaga
kelancaran operasinya
operasinya..
 Persediaan merupakan elemen utama dari modal kerja kerja,,
merupakan aktiva paling produktif dan secara terus
menerus mengalami perubahan
perubahan..

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 1


BAB 5, Manajemen Keuangan

Pertanyaan dalam manajemen


persediaan::
persediaan
• Berapa unit yang harus dipesan atau
diproduksi pd suatu waktu ttt
ttt?
?
• Pd jumlah berapa persediaan sdh hrs
dipesan atau diproduksi
diproduksi?
?
• Jenis persediaan yg mana memerlukan
perhatian khusus?

Perputaran Persediaan
 Alokasi modal kerja kedalam inventory mempunyai
pengaruh langsung terhadap keuntungan perusahaan
perusahaan..
 Persediaan yang terlalu besar dibanding kebutuhan
perusahaan akan memperbesar biaya
biaya,, seperti
seperti:: biaya
penyimpanan,, dan biaya pemeliharaan digudang
penyimpanan digudang..
 Persediaan terlalu sedikit akan berpengaruh dalam
proses produksi maupun pesanan pelanggan
pelanggan..
 perputaran persediaan berpengaruh terhadap kebutuhan
modal kerja
kerja..
 Semakin lama perputaran persediaan makin besar
kebutuhan modal kerjanya
kerjanya..

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 2


BAB 5, Manajemen Keuangan

Perputaran Persediaan
 Perputaran persediaan barang dagangan (Merchan dise
turnover)) =
turnover Net Sales .
average inventory at price or at cost
Net sales = Penjualan – retur dan potongan penjualan
Average inventory = (Persediaan
(Persediaan awal + akhir
akhir)/2
)/2
 hari rata
rata--rata barang tersimpan digudang = jumlah hari
dalam setahun dibagi perputaran persediaan
persediaan..
 Contoh
Contoh:: Persediaan 1/1
1/1--03 Rp 20.000
Pembelian setahun 380.000
Barang siap dijual Rp 400.000
Persediaan 31/12
31/12--03 40.000
Harga Pokok Penjualan (HPP) 360.000

Perputaran Persediaan
 Maka Perputaran Persediaan :
Rata--rata Persediaan
Rata Persediaan:: (20.000 + 40.000)/2 = 30.000
Perputaran persediaan = 360.000/30.000 = 12 kali
rata--rata hari barang tersimpan di gudang adalah
rata adalah::
360/12 = 30 hr

Dalam Perusahaan Industri


Industri//Manufaktur
Manufaktur::
 Memiliki tiga jenis persediaan yaitu Bahan baku
baku,,
barang dalam proses
proses,, dan barang jadi
jadi..
 Pada prinsipnya perhitungan perputaran persediaan
sama dengan perusahaan dagang
dagang..

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 3


BAB 5, Manajemen Keuangan

Perputaran Persediaan
 Raw material turn over = cost of raw material used
dibagi dengan average raw material inventory.
inventory.
Cost of raw material used (harga pokok bahan
mentah yang digunakan
digunakan)) = persediaan bahan awal +
pembelian bahan (net) – persediaan akhir bahan
Avg raw material inventory = (persediaan
(persediaan awal
bahan + persediaan akhir bahan
bahan)) : 2
 Goods in process turnover = Cost of goods

manufactured/average work in process inventory

Perputaran Persediaan
 Cost of goods manufactured = barang
dalam proses awal + cost bahan baku
yang digunakan + biaya tenaga kerja
langsung + biaya overhead pabrik
 Finish goods turn over = cost of goods
sold : avg finished goods inventory.
 COGS = Persediaan barang jadi awal
tahun + BBB +BTKL +BOP – persediaan
akhir tahun
tahun..
 Tinggi rendahnya inventory turn over
mempunyai efek langsung terhadap besar
kecilnya modal yang diinvestasikan dalam
inventory

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 4


BAB 5, Manajemen Keuangan

Persediaan bahan mentah dan barang jadi


 Untuk melangsungkan usahanya dengan
lancar maka kebanyakan perusahaan
manufaktur memerlukan bahan mentah
mentah,,
besar kecilnya kebutuhan bahan dipengaruhi
oleh::
oleh
1. Menghindari kehabisan bahan

2. Volume produksi yang direncanakan

3. Besarnya Pembelian setiap kali pesan

4. Estimasi fluktuasi harga bahan

5. Peraturan pemerintah berkaitan dg bahan

6. Hrga beli bahan

7. Tingkat keusangan
keusangan//penurunan kualitas

Persediaan bahan mentah dan barang jadi


 Untuk mengantisipasi hal tersebut
diperlukan adanya safety stock
(persediaan besi), yang besarnya
dipengaruhi oleh:
1. Resiko kehabisan persediaan,
pengiriman barang dari pemasok,
besarnya pembelian setiap kali pesan,
kebutuhan bahan untuk produksi
2. Hubungan biaya simpan dengan biaya
ekstra jika kehabisan bahan (yaitu
biaya pesan darurat, biaya ekstra untuk
pengiriman cepat.

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 5


BAB 5, Manajemen Keuangan

Persediaan bahan mentah dan barang jadi

 Bahan mentah akan diolah lebih lanjut


sebelum dijual, jadi persediaan untuk
memenuhi kebutuhan produksi.
 Barang jadi, barang yang siap untuk
dijual (telah selesai proses produksi),
persediaan untuk memenuhi permintaan
pelanggan.
 Pengaturan persediaan baik bahan
maupun barang jadi sangat diperlukan
untuk menjaga kelangsungan kegiatan
perusahaan.

Hubungan antara skedul aliran kas, peneri


maan bahan dan pengiriman barang jadi
 Pembelian tunai berarti aliran masuk
bahan sama dengan aliran keluar kas
 Penjualan tunai maka aliran kas masuk
sama dengan aliran barang keluar.
 Jika pembelian bahan maupun
penjualan barang yang dilakukan secara
kredit maka aliran kas tidak sama
dengan alirang barang.
 Bagian keuangan lebih berkepentingan
terhadap aliran uang dari pada barang.

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 6


BAB 5, Manajemen Keuangan

Persediaan bahan mentah dan barang jadi


 Misalnya: saldo utang awal tahun karena
pembelian kredit bulan desember th
sebelumnya Rp 5.000, pembelian bahan
(termin n/30) sejak januari sd. juni
berturut--turut: Rp 4.000, 6.000, 8.000,
berturut
7.000, 8.000, 3.000 (tabel 1)
 Sedang aliran kas masuk, saldo piutang
awal tahun dari penjualan bln desember
th sebelumnya Rp 10.000, penjualan
barang (termin n/30) sejak jan-
jan-juni
berturut--turut: Rp 8.000, 10.000, 12.000,
berturut
14.000, 15.000,14.000 (tabel 2)

Tabel 1. Skedul aliran kas keluar saat bahan diterima

Uraian Jan Febr Mrt April Mei Juni


Bahan
mentah 4.000 6.000 8.000 7.000 8.000 3.000

Kas untuk 5.000 4.000 6.000 8.000 7.000 8.000


membayar

Tabel 2. Skedul aliran kas masuk saat pengiriman barang

Uraian Jan Febr Mrt April Mei Juni


Bahan
mentah 8.000 10.000 12.000 14.000 15.000 14.000

Kas untuk 10.000 8.000 10.000 12.000 14.000 15.000


membayar

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 7


BAB 5, Manajemen Keuangan

Economic Order Quantity (EOQ)


EOQ jumlah kuantitas barang yang
dapat diperoleh dengan biaya yang
minimal/pembelian paling ekonomis.
EOQ dipengaruhi oleh biaya persediaan
(inventory Cost)
Cost)
 Biaya persediaan: biaya yang dikeluar
kan dalam rangka pengadaan
persediaan hingga digunakan untuk
kegiatan operasional (selain harga
barang/bahan).biaya persediaan dapat
berupa biaya tetap maupun variabel.

Economic Order Quantity (EOQ)


 EOQ dihitung dengan memperhatikan
biaya persediaan variable.
 Biaya persediaan variabel dibedakan
menjadi:
1.Biaya pesan (Procurement
(Procurement Cost/set-
Cost/set-up
cost) biaya yang berubah sesuai
frekuensi pesan
2.Biaya simpan (Carrying
(Carrying Cost),
Cost), biaya
yang berubah-
berubah-ubah sesuai dengan
perubahan persediaan.
 EOQ tecapai pada saat biaya pesan
sama dengan biaya simpan

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 8


BAB 5, Manajemen Keuangan

Economic Order Quantity (EOQ)


Biaya pesan meliputi:
1.Biaya selama proses persiapan: biaya
untuk persiapan pesanan, penentuan
kuantitas pesanan
2.Biaya pengiriman pesanan
3.Biaya penerimaan barang yang
dipesan: pembongkaran dan
pemasukan ke gudang, pemeriksaan,
laporan penerimaan, mencatat
4.Biaya proses pembayaran: pengecekan
keabsahan, persiapan pembuatan cek,
pengiriman cek dan auditingnya.

Economic Order Quantity (EOQ)


Biaya simpan
 Besarnya biaya didasarkan pada rata-
rata-
rata persediaan, dan dinyatakan dalam
persentase dari nilai rupiah rata-
rata-rata
persediaan
 Biaya simpan meliputi:

1.Biaya sewa gudang


2.Biaya pemeliharaan material
3.Biaya menghitung/menimbang brg
4.Biaya asuransi 6.biaya modal
5.Biaya absolescence 7.pjk barang di
gudang

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 9


BAB 5, Manajemen Keuangan

Economic Order Quantity (EOQ)


 EOQ dapat ditentukan dengan rumus:

EOQ = 2 RS atau EOQ = 2RS


PI C
R : Kebutuhan bahan dalam setahun
S : Biaya pesan setiap kali pesan
P : harga pembelian barang perunit
I : biaya simpan dalam persentase dari
rata--rata persediaan
rata
C : besarnya biaya penyimpanan perunit
EOQ dapat digunakan jika sarat-
sarat-sarat
terntentu dipenuhi

Economic Order Quantity (EOQ)


 Syarat-syarat dimaksud meliputi:
Syarat-
1.Harga pembelian perunit konstan
2.Bahan/barang tersedia di pasar
3.Jumlah produksi relatif stabil
Contoh : jika R: 1.200 unit, s: Rp 15,-
15,-
P: Rp 1,-
1,- perunit, I: 40% dari rata-
rata-
rata persediaan

EOQ = 2x1.200x15 = 300 unit


1 x 40%

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 10


BAB 5, Manajemen Keuangan

Hubungan biaya simpan, pesan, dan total biaya


variable

200
Biaya (Rupiah)

150

100

60
50 Jlh biaya pesan satu periode

200 300 400 600 800

EOQ Pesanan (Unit)

Reorder Point (ROP)


 Adalah suatu titik dimana harus
dilakukan pemesanan pembelian
kembali.
 Untuk menentukan ROP perlu
diperhatikan faktor-
faktor-faktor berikut:
1.Kebutuhan bahan selama Lead time
( tenggang waktu pesanan sampai
diterima barang)
2.Besarnya safety stock, persediaan
bahan minimal untuk mengantisipasi
keterlambatan pengiriman.

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 11


BAB 5, Manajemen Keuangan

Reorder Point (ROP)


 ROP = kebutuhan selama lead
lead--time +
safety stock
 Contoh
Contoh:: lead time 4 minggu
minggu,,
kebutuhan bahan perminggu 25 unit,
safety stock ditetapkan 50% dari
kebutuhan selama lead time.
ROP = 4x25+50%(4x25) = 150 unit
 Hubungan ROP, Lead time, dan Safety
stock dapat dilihat gambar berikut
berikut::

Hubungan antara ROP, safety stock, dan EOQ


Persediaan (unit)

EOQ

Jmlah barang saat


Penggunaan pesanan datang
Selama
Lead time

Safety stock

Waktu

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 12


BAB 5, Manajemen Keuangan

Perilaku Biaya
 Biaya Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya
tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan
tertentu..
tertentu
 Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh
kondisi perusahaan jangka panjang
panjang,, teknologi dan
metode serta strategi manajemen
 Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah
totalnya berubah sebanding dengan perubahan
volume kegiatan
kegiatan..
 Biaya variabel per unit konstan (tetap
tetap)) dengan
adanya peru
peru-- bahan volume kegiatan
kegiatan..

Perilaku Biaya
 Biaya Semi Variabel adalah biaya yang
memiliki unsur tetap dan variabel di
dalamnya..
dalamnya
 Unsur biaya yang tetap merupakan jumlah
biaya minimum untuk menyediakan jasa jasa,,
sedangkan unsur variabel merupakan bagian
dari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh
perubahan volume kegiatan
kegiatan..

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 13


BAB 5, Manajemen Keuangan

Penentuan Pola Perilaku Biaya


1. Harus dipilih biaya yang akan diselidiki pola
perilakunya.. Biaya ini merupakan variabel tidak
perilakunya
bebas (dependent variable) dan biasanya dinyatakan
dengan simbol y.
2. Harus dipilih variabel bebas (independent variable),
yaitu sesuatu yang menyebabkan biaya tersebut
berfluktuasi.. Secara matematis
berfluktuasi matematis,, fungsi tersebut
dinyatakan,, y = f(x).
dinyatakan
3. Harus dipilih kisaran kegiatan yang relevan (relevant
range of activity), dimana hubungan antara variabel
bebas dan tidak bebas yang dinyatakan dalam fungsi
biaya tersebut berlaku
berlaku..

Alokasi Biaya Semi Variabel


Terdapata 3 metode dalam pendekatan historis
yakni::
yakni

1. metode titik tertinggi dan terendah


2. metode biaya berjaga dan
3. metode kuadrat terkecil

Sebagai contoh menggunakan metode titik


tertinggi dan terndah (High and Low Point
Methods))
Methods

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 14


BAB 5, Manajemen Keuangan

Metode Titik Tertinggi dan Terendah


Bulan Ke Biaya Reparasi & Pemeliharaan Jam Mesin
1 750.000 6.000
2 715.000 5.500
3 530.000 4.250
4 600.000 4.000
5 600.000 4.500
6 875.000 7.000
7 800.000 6.000
8 1.000.000 8.000
9 800.000 6.000
10 750.000 6.000
11 550.000 4.500
12 600.000 4.500
8.570.000 66.250

Metode Titik Tertinggi dan Terendah


Item Bia Reparasi & Pemeliharaan pd Tingkat
Kegiatan Tertinggi dan Terendah
Tertinggi Terendah Selisih
Jumlah Jam Mesin 8.000 4.000 4.000
Biaya Repr & Rp. 1.000.000 Rp. 600.000 Rp. 400.000
Pemelhr.

Biaya variabel = Rp. 400.000 : 4.000 = Rp. 100 per jam

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 15


BAB 5, Manajemen Keuangan

Metode Titik Tertinggi dan Terendah


Kegiatan Kegiatan
Tertinggi Terendah
Biaya Reparasi & peme liharaan Rp 1000.000 Rp 600.000
mesin yg terjadi
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Variabel :
Rp. 100 x 8.000 Rp 800.000
Rp. 100 x 4.000 Rp 400.000
Biaya Reparasi & Pemeliharaan Rp 200.000 Rp 200.000
tetap

Y = 200.000 + 100x

Drs. Ak. Sartono, MM - UPB 16

Anda mungkin juga menyukai