Anda di halaman 1dari 119

1

MATERI
PEMAPARAN

1 3 6
Latar Belakang 2 Arah Kebijakan
5
Rencana
Estimasi Biaya

Gambaran
Umum 4 Penanganan
Kawasan

Analis Prioritas

2
LATAR BELAKANG
3
KABUPATEN
WAKATOBI BERDIRI PADA TANGGAL 18 DESEMBER 2003
SEBELUMNYA BAGIAN DARI KABUPATEN BUTON.

Sumber: Sucofindo
5 5
RPIP DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN KE- CIPTA KARYA-AN
Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman (RPIP) merupakan rencana tahunan pembangunan
infrastruktur pada Kawasan prioritas yang disepakati dalam Strategi Penyelenggaraan Kawasan Permukiman (SPKP)
dan digunakan sebagai dasar bagi penganggaran selanjutnya.”

PENYUSUNAN RPIP HARUS MENGACU PRINSIP

EKOLOGI
BERKESINAMBUNGAN (PLANET)
& BERKELANJUTAN

IMPLEMENTABLE RPIP MENJAWAB


KEBUTUHAN
KEBERLANJUTAN
RPIP

EKONOMI SOSIAL
BUDAYA
TERPADU (PROFIT)
(PEOPLE)
TERINTEGRASI

6
KONDISI UMUM
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN WAKATOBI
Wangi-wangi Jumlah Penduduk Wakatobi (Jiwa)
96500
Wangi-wangi Selatan 96000
95500
95000
94500
94000
93500
93000
Kaledupa 92500
Kaledupa Selatan 92000
91500
91000
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Series1 92796 93279 93733 94079 94511 94789 94985 95209 95386 95737 95892

Tomia No Kecamatan Ibu Kota Kecamatan Luas Km2


Tomia Timur
1 Binongko Rukuwa 68.63
2 Togo Binongko Popalia 43.85
4 Pulau dan 3 Tomia Waha 32.82
8 Kecamatan Binongko
4 Tomia Timur Usuku 46.02
5 Kaledupa Ambeua 35.18
6 Kaledupa Selatan Sandi 56.08
7 Wangi-wangi Wanci 67.49
Togo Binongko 8 wangi-wangi selatan Mandati 123.55
Luas Total 473.62 8 8
REGIONAL POSITION

KSPN Wakatobi merupakan bagian dari


WPS 27 yaitu berdekatan dengan PKW
Bau-Bu dan PKN Kendari yang menjadi pusat
trickle down effect, Sehingga KSPN
Wakatobi perlu adannya pengembangan
untuk menanggkap peluang efek kegiatan
ekonomi

9
Sumber: MPDP
KONDISI INFRASTRUKTUR PEMUKIMAN KONDISI AIR MINUM
• Potensi /dampak kerusakan ekosistem laut akibat 15.9% masyarakat yang membuang sampah kelaut
• Potensi /dampak kerusakan lingkungan akibat 40% masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya akibat jumlah TPS yang tidak memadai
• Layanan angkutan persampahan hanya mencakup 14% wilayah kabupaten
• Sarana angkutan persampahan sering mengalami kerusakan
• Adanya potensi pencemaran lingkungan akibat pengelolaan TPA KONDISI AIR MINUM

• Cakupan prelayanan teknis masih rendah


disebabkan banyak jaringan pipa distribusi belum
sepenuhnya menjangkau pelanggan di wilayah
KONDISI PERMUKIMAN KUMUH pelayanan terutama pedesaan.
• Kebutuhan air bersih mesyarakat sebagian masih
115,91 Ha (Luas Kumuh) termasuk kumuh ringan dilayani oleh Lebaga Swadaya Masyarakat (LSM)
• Kualitas air yang dihasilkan PDAM belum melalui
proses pengolahan yang menghasilkan air minum.
• Tingkat produksi air masih rendah disebabkan
terdapat kapasitas terpasang yang belum
dimanfaatkan dan adanya pembatasan jam
operasi pompa
• Kontuinitas pendistribusan air kepada pelanggan
maish rendah sekitar enam jam perhari
• Tingkat pergantian meter air pelanggan yang
rusak masih rendah 10
ANALISA PASAR

Proyeksi Kunjungan Wisman


Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 Kunjungan Wisataran Per Pulau Tahun 2019
Optimis 6012 7995 10634 14143 18810 25018 33274 44254 58858 78281 104113
Pesimis 5695 7176 9042 11393 14355 18087 22789 28715 36180 45587 57440 Total Kunjungan
No Pulau Wisnus Wisman Jumlah
Proyeksi Kunjungan Wisnus 1 Wangi-wangi 9283 1777 11060
2 Kaledupa 3225 875 4100
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 3 Tomia 7927 2598 10525
Optimis 13559 18858 26198 36416 50618 70358 97798 135940 188956 262649 365082 4 Binongko 2658 514 3172
Pesimis 12974 17256 22950 30523 40596 53993 71811 95508 127026 168944 224696 Total 23093 5764 28857
11
KONDISI DAYA TARIK WISATA

Pulau Wangi-wangi sebagai Pusat Perkotaan Kab, Wakatobi Yang


Memiliki Keindahaan yang Terpendam

Pulau Kaledupa sebagai Pusat Kebudayaan Kabupaten Wakatobi


yang tertutup keindahan Bawah Lautnya

Pulau Tomia sebagai Pusat Wisata Bawah Laut dengan skala


Internasional

Pulau Binongko tempat terluar yang berkilau

12
12
sumber MPDP Wakatobi
ARAH KEBIJAKAN 13
MPDP
ARAHAN KEBIJAKAN DALAM PEMBUATAN RPIP

RPJMN RPJMD RP2KP


ARAHAN KEBIJAKAN BERDASARKAN SPKP

PENENTUAN KAWASAN PRIORITAS

Kawasan Prioritas didapatkan dari hasil


penjumlahan SKORING KONDISI EKSISTING dan
SKORING ARAHAN KEBIJAKAN

Kecamatan Arahan Prioritas


WANGI-WANGI 12

WANGI-WANGI SELATAN 12

KALEDUPA 13
KALEDUPA SELATAN 8
TOMIA 10
TOMIA TIMUR 5
BINONGKO 9
TOGO BINONGKO 5
ARAHAN KEBIJAKAN BERDASARKAN SPKP
Sumber: Paparan Presentasi RIPARDA O/ Kadis Pariwisata Wakatobi
ARAHAN KEBIJAKAN BERDASARKAN RIPPARDA
DPK WANGI-WANGI & SEKITARNYA
1. KPP Sombu-Waha dan sekitarnya
2. KPP Patuno dan sekitarnya
3. KPP Wangi-Wangi dan sekitarnya
4. KPP Tindoi dan sekitarnya
5. KPP Liya Togo dan sekitarnya
6. KPP Kapota-Kolo dan sekitarnya
7. KSPD MATAHORA DAN SEKITARNYA
8. KSPD KAPOTA DAN SEKITARNYA
4 DPK DPK KALEDUPA & SEKITARNYA
1. KPP Pulau Hoga dan sekitarnya
7 KSPD 2. KPP Sombano dan sekitarnya
3. KPP Ambeua dan sekitarnya
20 KPPD 4. KPP Langge dan sekitarnya
5. KPP Pajam dan sekitarnya
6. KSPD HOGA DAN SEKITARNYA
7. KSPD SOMBANO DAN SEKITARNYA

DPK TOMIA & SEKITARNYA


1. KPP Pulau Tolandono dan sekitarnya
2. KPP Waha dan sekitarnya
3. KPP Kulati dan sekitarnya
4. KPP Puncak Kahianga dan sekitarnya
5. KPP Runduma dan sekitarnya
6. KSPD TOLANDONA DAN SEKITARNYA
7. KSPD HUNTETE DAN SEKITARNYA

DPK BINONGKO & SEKITARNYA


1. KPP Rukuwa dan sekitarnya
2. KPP Wali dan sekitarnya
3. KPP Popalia dan sekitarnya
4. KPP Hakka dan sekitarnya
5. KSPD PALAHIDU DAN SEKITARNYA 39
ARAHAN KEBIJAKAN RPJMD KAB. WAKATOBI 2017-2021
Arah Kebijakan
No Tujuan Sasaran Strategi
2019 2020 2021
1 Meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan Meningkatnya akses dan Pemenuhan sarana Peningkatan minat Peningkatan kualitas Pemantapan kualitas
kesehatan secara merata dan terjangkau bagi kualitas layanan prasarana dan tenaga masyarakat dalam proses belajar- proses belajar-
masyarakat pendidikan formal dan kependidikan secara PAUD dan pendidikan mengajar mengajar
non formal merata antar pulau kesetaraan
diiringi dengan
peningkatan minat
belajar masyarakat
dalam mendorong akses
dan kualitas pendidikan
anak usia dini,
pendidikan dasar dan
pendidikan kesetaraan.
Meningkatnya akses dan Promosi pola hidup sehat Penguatan akses Promosi pola hidup Pemantapan pola
kualitas layanan ke- secara bersinergi dengan jaminan kesehatan sehat masyarakat hidup sehat
sehatan pemenuhan sarana masyarakat masyarakat
prasarana dan tenaga
kesehatan disertai
perbaikan akses jaminan
kesehatan bagi
masyarakat.
2 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang Meningkatnya Aktualisasi potensi Penguatan Penguatan kapasitas Pemantapan daya
berkualitas dan terintegrasi produktivitas dan daya sumberdaya alam dan perdagangan antar produksi perikanan saing pariwisata
saing sektor sumberdaya manusia pulau
perdagangan antar berbasis kemaritiman
pulau, kelautan dan dalam mengembangkan
perikanan serta rantai nilai perdagangan
pariwisata antar pulau, produktivitas
kelautan dan perikanan,
dan daya saing
pariwisata.
ARAHAN KEBIJAKAN RPJMD KAB. WAKATOBI 2017-2021
Arah Kebijakan
No Tujuan Sasaran Strategi
2019 2020 2021
3 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam Meningkatnya kualitas Kolaborasi multipihak Konservasi tutupan Pemantauan dan Konservasi dan
menjamin pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup dalam pengawasan dan lahan ekosistem pengendalian penataan ekologi
berwawasan lingkungan pemeliharaan daratan dan laut pencemaran perairan pantai
biodiversitas ekosistem
laut disertai dengan
pengembangan tutupan
lahan dan pengendalian
pencemaran pada
ekosistem daratan.
4 Meningkatkan dan melanjutkan pembangunan Meningkatnya kapasitas Penguatan kapasitas Penataan sarana Pengembangan sarana Pengembangan sarana
infrastruktur yang merata dan berkualitas serta dan kualitas infrastruktur sarana prasarana prasarana prasarana air bersih prasarana
berdimensi kewilayahan secara terpadu ekonomi dan sosial transportasi dan permukiman dan pengelolaan limbah
perhubungan di dalam perumahan
dan antar pulau secara
bersinergi dengan
pemenuhan dan perbaikan
sarana prasarana
lingkungan permukiman
dan perumahan serta
akses air bersih.
5 Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, Meningkatnya Akselerasi reformasi Pemantapan SPM Pemantapanpelayana Perluasan
transparansi, inovasi dan partisipasi masyarakat akuntabilitas kinerja dan birokrasi, penguatan pelayanan dasar n publik non SPM pemanfaatan
serta akuntabilitas pemerintahan daerah keuangan serta kualitas sistem akuntabilitas teknologi informasi
layanan publik kinerja, pemenuhan dalam
Meningkatnya standar pelayanan minimal penyelenggaraan
pemanfaatan Sistem dalam pelayanan dasar, pelayanan
Informasi Publik dan peningkatan kualitas
pelayanan lainnya dengan
memanfaatkan teknologi
informasi secara optimal.
ARAHAN KEBIJAKAN RPJMD KAB. WAKATOBI 2017-2021
Arah Kebijakan
No Tujuan Sasaran Strategi
2019 2020 2021
6 Meningkatkan kerjasama antar Pemerintah Terjalinnya kemitraan dan Aktualisasi posisi geografis Pengembangan Perluasan kerjasama Pemantapan
Daerah dan Lembaga-Lembaga Internasional kerjasama dengan strategis dalam poros kerjasama dengan dengan lembaga kerjasama dengan
pemerintah daerah lain dan maritim Nusantara untuk lembaga nasional dan nasional dan lembaga nasional dan
lembaga internasional menjalin kerjasama dengan internasional internasional internasional
untuk berperan strategis lembaga internasional dan
dalam poros maritim kemitraan antar
pemerintah daerah

2021: Pemantapan
Penyelenggaraan
2020: Peningkatan Standar Pelayanan
Kesejahteraan melalui Minimanl dan
Penanggulangan Pemerataan
2019: Percepatan kemiskinan dan Kesejahteraan
Pertumbuhan Ekonomi Perbaikan Standar Masyarakat
Lokal Melalui Pelayanan Dasar
2018: Peningkatan Peningkatan
Infrastruktur dan Infrastruktur, Kualitas
Pemantapan Kualitas Sumber Daya
2017: Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Inovasi
Infrastruktur dan Manusia Dalam Daerah Menuju
Ekonomi Maritim serta Rangka Wakatobi Yang
Pengembangan Pemberdayaan Sektor Sejahtera dan
Destinasi Pariwisata Unggulan Daerah Berdaya Saing
untuk Meningkatkan menuju Wakatobi
Kesempatan Kerja dan sebagai Kabupaten
Peningkatan Maritim Yang
Pendapatan Perkapita Sejahtera dan ARAH KEBIJAKAN SETIAP TAHUN
Masyarakat Berdaya Saing
1. Zona Inti + 1300 Ha (0,09 %)
2. Zona Perlindungan Bahari + 36450 Ha (2,62%)
3. Zona Pariwisata 6180 Ha (0,44%)
4. Zona Pemanfaatan Lokal + 804000 Ha (57,84%)
5. Zona Pemanfaatan Umum + 495700 Ha (35,66%)
ARAHAN KEBIJAKAN BERDASARKAN TAMAN NASIONAL 6. Zona Daratan / Khusus 46370 Ha (3,34%)
ARAHAN KEBIJAKAN MPDP

Strategi Pengembangan Infrastruktur antar Destinasi


Wisata Penguatan Infrastruktur Pulau Wangi-Wangi
dan Sekitarnya
ARAHAN KEBIJAKAN RTBL PERKOTAAN WANGI-WANGI
kawasan pesisir perkotaan wangi-wangi ini
perlu dikembangkan yaitu :
1. Kawasan sekitar pelabuhan yang sudah
padat dengan permukiman dan tempat
sandaran kapal terlihat kumuh
2. Pinggiran pantai dekat dengan pemukiman
yang kondisinya sudah banyak dilakukan
pengurugan ke pantai
3. Pesisir pantai sekitar pelabuhan kelihatan
sudah tidak tertata sehingga mengurangi
nilai keindahan secara visual
4. Koridor jalan Ahmad yani yang sudah
mulai padat dengan perumahan dan
perkantiran
5. Tepian jalan Ahmad Yani pada kedua sisi
jalan masih banyak ditumbuhi
pohon/tanaman warga
ARAHAN KEBIJAKAN PERENCANAAN INFRASTRUKTUR KECIPTAKARYAAN
PRASARANA
RUSUNAWA/
AIR MINUM AIR LIMBAH DRAINASE BANGUNAN DAN SARANA
PERSAMPAHAN RUSUNAMI DAN
(SPAM) (SPALD) KAWASAN GEDUNG DASAR
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
•Permen PUPR •Permen PUPR •Permen PUPR •Permen PUPR •Permen PUPR •Permen PUPR •Sesuai
27/2016 4/2017 tentang 3/2013 12/2014 06/2017 01/2018 Sektoral
Penyelenggara Penyelenggara Penyelenggara Penyelenggara Perubahan tentang
an SPAM an SPALD an PS an Drainase Peraturan Pembangunan
Persampahan Menteri Rusunawa
Pekerjaan •Permen PUPR
Umum dan 02/2016
Perumahan Peningkatan
Rakyat Nomor Kualitas
05/PRT/M/201 Terhadap
6 tentang Izin Perumahan
Mendirikan Kumuh Dan
Bangunan Permukiman
Gedung Kumuh
•Permen PUPR •Permen PUPR
05/2008 14/2018
Pedoman RTH tentang
Pencegahan
dan
Peningkatan
Kualitas
Terhadap
Perumahan
Kumuh dan
Permukiman
Kumuh

RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PUPR DI KSPN WAKATOBI


Analisis Prioritas
25
LEVEL PERENCANAAN
a. Makro
Level Perencanaan Berada di dalam
1 Kabupaten Wakatobi

b. Meso
Level Perencanaan Berada di level
urban desain

c. Mikro
Level Perancangan berada di level
DTW (DED) di super prioritas
MAKSUD
Memberikan pedoman kerangka kebijakan yang menghasilkan strategi program dalam pengembangan dan
Pembangunan kawasan Permukiman yang sesuai dengan Kabupaten Wakatobi sebagai daerah KSPN dengan marine
tourism yang berwawasan lingkungan dan budaya dan berdasarkan visi, misi, kebijakan, sehingga pembangunan
infrastruktur yang dilakukan dapat lebih implementable, berkesinambungan dan berkelanjutan, terpadu, terintegrasi,
dan menjawab kebutuhan sebagai Marine Tourism

TUJUAN
1. Mewujudkan penanganan kawasan prioritas dan strategis di Kabupaten Wakatobi
MAKSUD 2. Mewujudkan pembangunan yang terpadu dan berkelanjutan dari aspek
TUJUAN lingkungan, ekonomi, dan sosual budaya
RPIP 3. Mewujudkan pembangunan infrastruktur permukiman sesuai dengan kebutuhan
dengan memperhatikan karakter utama Kabupaten Wakatobi sebagai daerah
marine Tourism yang berwawasan lingkungan dan budaya
27
1. MEWUJUDKAN PENANGANAN KAWASAN PRIORITAS DAN STRATEGIS DI KABUPATEN WAKATOBI
ALUR PIKIR PENENTUAN SUPER PRIORITAS
ANALISIS-SINTESIS

Penentu 1 2 3 4 5 6 Paired
7 Paired
SUPER
an Level Analisis SWOT 1 Pembuata AHP SWOT 2 Comparation
Comparation
Perecan Ceklis Kabupaten n Poligon (Kualitatif) (Kuantitatif) 3A (Akuatik & PRIORIITAS
Terestrial)
aan
Analisis Pembentukan AHP SWOT 2
Ceklis SWOT 1 Poligon: AHP diambil Paired Paired
SWOT
Analisis SWOT diambil Pembentukan dengan Comparati Comparation
untuk
ceklis 1 Kabupaten melibatkan
Poligon analisis on 3A Akutik dan
berdasarka untuk analisis berdasarkkan Ahli di
level skala 3A yang Terestrial
n arahan level skala Persamaan bidang
meso dibandingka Komponen
kebijakan makro karakter fisik masing
diambil n adalah Akuatik dan
dan biofisik, masing. AHP
berdasarka ameniti, Terestrial
Homerange, dan terbagi
n perpulau atraksi, dan berdasarkan
unit Bioregion menjadi 3
untuk aksesbilitas hasil lefel 4
Komponen
mengetahui (alternatif) dari
Besar yaiu
faktor AHP yang akan
Ekologi,
internal dan dibandingkan
Ekonomi dan
eksternal satu dengan
Sosial
lainnya
Budaya
N I L A I SWOT KABUPATEN WAKATOBI (COMBINATION)

STRENGTHS WEAKNESSES OPPORTUNITIES T H R E ATS

1. Kekuatan Dalam Mendukung 1. Kelemahan Yang Dimiliki Dalam 1. Peluang Yang Dapat Dimanfaatkan 1. Ancaman Yang Dihadapi Dalam
Pembangunan Destinasi Pariwisata Pembangunan Destinasi Pariwisata Dalam Pembangunan Destinasi Pembangunan Destinasi Pariwisata
2. Letak Geografis, Konektivitas Dan 2. Status Kawasan / Wilayah Pariwisata 2. Ancaman Yang Dihadapi Dalam
Aksesibilitas 3. Orientasi, Posisi, Dan Aksesbilitas 2. Peluang Yang Dapat Dimanfaatkan Pembangunan Industri Pariwisata
3. Bentang Alam Dan Keanekaragaman Pariwisata Dalam Pembangunan Industri 3. Ancaman Yang Dihadapi Dalam
Hayati 4. Prasarana Umum Dan Fasilitas Umum Pariwisata Pembangunan Pemasaran Pariwisata
4. Daya Tarik Wisata 5. Fasilitas Pariwisata 3. Peluang Yang Dapat Dimanfaatkan 4. Ancaman Yang Dihadapi Dalam
5. Prasarana Umum Dan Fasilitas Umum 6. Msyarakat Pariwisata Dan Dalam Pembangunan Pemasaran Pembangunan Kelembagaan
6. Masyarakat Pariwisata Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata Kepariwisataan
7. Iklim Investasi Dan Keimigrasian 7. Kelemahan Yang Dimiliki Dalam 4. Peluang Yang Dapat Dimanfaatkan
8. Kekuatan Dalam Mendukung Pembangunan Industri Pariwisata Dalam Pembangunan Kelembagaan
Pembangunan Industri Pariwisata 8. Daya Saing Industri Pariwisata Kepariwisataan
9. Sebaran Dan Profil Usaha Pariwisata 9. Pengembangan Investasi Pariwisata
10. Keterkaitan Antar Usaha Pariwisata 10. Kelemahan Yang Dimiliki Dalam 1
O
11. Kepedulian Dunia Usaha Pariwisata Pembangunan Pemasaran Pariwisata 0.8
Terhadap Lingkungan 11. Strategi Pemasaran II 0.6 I
12. Kekuatan Dalam Mendukung 12. Promosi Pariwisata STABILITY 0.4 EXPANSION
Pembangunan Pemasaran Pariwisata 13. Kelemahan Yang Dimiliki Dalam 0.2
13. Citra Pariwisata Pembangunan Kelembagaan
0
14. Pasar Pariwisata Kepariwisataan -1 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
15. Strategi Pemasaran Dan Promosi 14. Kebijakan Dan Regulasi T -0.2 S
Pariwisata III
-0.4
(0.161, -0.375) IV
16. Orgnisasi Kepariwisataan RETRENCHMENT -0.6 COMBINATION
17. Sumberdaya Manusia Pariwisata -0.8
18. Penelitian Dan Pengembangan -1 W
Pembentukan Poligon
Daya Tarik Wisata
Topografi
Pembentukan Poligon:
Pembentukan Poligon berdasarkan
1. Persamaan Karakter Fisik dan Biofisik Landuse
2. Homerange
3. Unit Bioregion Pola Budaya Hubungan
manusia

Jarak , Administrasi
1 Pulau Wangi-Wangi

a. Poligon Marina-Mola
c. Poligon Pantai
Luas 467 Ha

Marina Waterfront
Alun-alun merdeka
Sombu dive-pantai cemara e. Poligon Matahora
Pasar dan Ruko Tua Luas 1401 Ha
Pemukiman Bajo Mola
Goa Kontamale a. Poligon Marina
Puncak Toliamba
-Mola
Luas 974 Ha
b. Poligon Kapota
Dermaga Kapota
Kampung Kabita
Kampung wisata Kolo
Goa Dewata b. Poligon Kapota
Danau Tailaro Nto’ge Luas 1118 Ha
Benteng Togo Molengo
Mangrove Kolo

c. Poligon Pantai d. Poligon Liya


Pantai Waikesa Luas 47 Ha
Pantai 1000 Mata Air

d. Poligon Liya
Keraton Masjid dan permukiman Liya Togo

e. Poligon Matohara
Bandara Matohara
Pantai Matahora
Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman 43
2 Pulau Kaledupa
a. Poligon Sembano
a. Poligon Sembano b. Poligon Hoga
Pantai Sembano Luas 248 Ha Luas 573 Ha
Danau Sembano
Desa Sembano

b. Poligon Pulau Hoga


Seluruh Pulau Hoga
c. Poligon Ambewua Buranga
Luas 289 Ha
c. Poligon Ambeua
Desa Ambewua
Desa Bajo Sama Bahari
Desa Buranga
Benteng dan Istana Olllo
Desa Ollo selatan
d. Poligon Langge
Permukiman Bajo Lohoa
Watumaleu d. Poligon Langge
Mangrove Tanoneha Luas 136 Ha

e. Poligon Pajam
Desa Pajam f. Poligon Tampara Peropa e. Poligon Pajam
Benteng Palea Luas 212 Ha Luas 36 Ha

f. Poligon Tampara Peropa


Mangrove Tampara
Benteng Ladonda
Pantai Peropa
a. Poligon Waha Patua
Luas 258 Ha
a. Poligon Waha Patua
Desa Waha dan Oiho
Dermaga Waha
Benteng Patua

b. Poligon Kahiyanga
Puncak Kahiyanga atau puncak tomia
Desa Tongano barat
Desa Kahiyanga
Benteng suo-suo
Bukit waru

c. Poligon Huntete
Pantai huntete
Desa Kulati
Pantai Kampa
Peternakan Sapi Kulati
c. Poligon Kulati
b. Poligon Kahiyanga Luas 226 Ha
Tongano

3 Pulau Tomia Luas 242 Ha


a. Poligon Rukuwa Palahidu
Luas 571 Ha

4 Pulau Binongko
a. Poligon Rukuwa Palahidu
Benteng Palahidu d. Poligon Wali
Pantai Palahidu Luas 312 Ha
Desa Rukuwa
Bente b. Poligon Sowa Popalia
Luas 497 Ha
b. Poligon Sowa Popalia
Pantai One Melanka
Monumen 1000 Parang
Desa Pandai Besi Sowa
Desa Pandai Besi Popalia

c. Poligon Haka
Desa Haka
Taman Batu Waluene
Mercusuar
d. Poligon Wali - Yoro c. Poligon Haka
Pantai Yoro Luas 261 Ha
Benteng bersejarah wali
NILAI
ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS
NO Kawasan Poligon NILAI PULAU
1 Kawasan Liya Togo 8,540 Wangi-wangi
2 Kawasan 1000 Mata Air 8,192 Wangi-wangi
3 Kawasan Ambeua dan Buranga 8,148 Kaledupa
4 Kawasan Kapota 7,986 Wangi-wangi
5 Kawasan Waha dan Patua 7,908 Tomia
6 Kawasan Kulati dan Huntete 7,803 Tomia
7 Kawasan Matahora 7,762 Wangi-wangi
8 Kawasan Hoga 7,396 Kaledupa
9 Kawasan Kahiyanga dan Tonggano 7,275 Tomia
10 Kawasan Pajam 7,250 Kaledupa
11 Kawasan Marina Mola 7,055 Wangi-wangi
12 Kawasan Haka dan Taman Batu 6,951 Binongko
13 Kawasan Parang 6,859 Binongko
14 Kawasan Langge Tanumeha 6,821 Kaledupa
15 Kawasan Yooro dan wali 6,767 Binongko
16 Kawasan Palahidu dan Rukuwa 6,519 Binongko
N I L A I SWOT PULAU WANGI-WANGI (RETRENCMENT)
STRENGTHS WEAKNESSES OPPORTUNITIES T H R E ATS

1. Merupakan pusat administrasi di 1. Banyak terdapat reklamasi pantai 1. 10 KSPN Prioritas 1. Area yang direncanakan sebagai KSPD
Kabupaten Wakatobi 2. Untuk Pulau Kapota pengelolaan 2. Satu area masuk dalam zona memiliki kompleksitas yang cukup tinggi
2. Terdapat Pulau Kapota sebagai sampah dan SPAM tidak ada . pariwisata oleh Perda No. 9 Tahun 2. Dikelilingi area lindung berdasarkan
kawasan satelit dari Pulau Wangi- 3. Penataan kawasan Marina-Mola 2018 tentang RZWP3K Sultra 2018- Perda No. 9 Tahun 2018 Tentang
wangi sebagai wajah Wakatobi masih belum 2038 RZWP3K Sultra 2018-2038
3. Terdapat kampung adat Desa Liya terintegrasi dan berantakan 3. Didukung oleh RTRW dan SPKP Kab. 3. Area yang berpotensi sebagai
Togo yang sudah ditetapkan sebagai 4. Terdapat Kampung Bajo yang karakter Wakatobi dan SPKP kawasan wisata tidak tercantum dalam
kawasan budaya kampung tradisional mulai tergerus, 4. Didukung RIPPARDA (Perda No. 4 Tahun RZWP3K maupun RTRW
4. Terdapat Listrik dan jaringan mulai banyak dibangun rumah beton 2017) 4. Keaslian pulau lain jauh lebih baik
telekomunikasi lengkap 5. Infrastruktur Pulau Kapota tergolong 5. Bagian dari Cagar Biosfer oleh 5. Area rawan tsunami kusunya di area
5. Terdapat banyak kawasan komersil belum baik UNESCO KSPD Matahora dan Marina
6. Terdapat bandara sebagai pintu 6. Area pesisir barat merupakan area 6. Bagian dari taman nasional
gerbang utama yang padat yang berpotensi akan 7. Tentative list world heritage oleh
7. Terdapat pelabuhan besar sebagai menurunkan daya dukung UNESCO
salah satu gerbang masuk 7. Adanya rencana reklamasi yang masif
8. Pengelolaan sampah dan SPAM sudah 8. Permukiman tumbuh cenderung tidak 1 O
terencana dengan baik terencana
9. Infrastruktur tergolong baik 9. Objek wisata buatan belum dikelola II I
STABILITY EXPANSION
10. Mempunyai potensi objek wisata dengan baik
potensial baik alam, sosial, budaya, 10. Terdapat banyak lahan tidur yang
maupun buatan belum direncanakan T S
11. Transportasi yang sudah tersistem 11. Sebagai ibukota belum memiliki 0
-1 -0.5 0 0.5 1
12. Tingkat kunjungan wisata tinggi fasilitas MICE yang memadai
13. Masyarakat mendukung pembangunan 12. View point ke arah lautan umumnya III IV
14. Banyak objek dengan peruntukan mass tertutupi bangunan RETRENCHMENT COMBINATION
tourism
(-0,85; -0,63)
15. Telah ada festival tahunan -1 W
N I L A I SWOT PULAU KALEDUPA (STABILITY)
STRENGTHS WEAKNESSES OPPORTUNITIES T H R E ATS

1. Masih banyak dijumpai rumah 1. Dermaga belum tertata 1. Diapit dua pulau dengan tingkat 1. Dikelilingi area lindung berdasarkan
panggung 2. Terdapat perkampungan kumuh di tepi kunjungan wisata yang tinggi Perda No. 9 Tahun 2018 Tentang
2. Pulau paling subur di Wakatobi pantai 2. Berpeluang menjadi lumbung pangan RZWP3K Sultra 2018-2038
3. Memiliki formasi hutan mangrove yang 3. Belum ada jalur pedestrian pada kota khususnya hortikultura untuk daerah sekitar 2. Area yang berpotensi sebagai
3. 10 KSPN Prioritas kawasan wisata belum nyata pada
tersebar dan luas utama
4. Adanya peluang pembentukan BOP di
4. Memiliki kampung tenun 4. Jalan menuju kawasan Sombano sangat laut RZWP3K maupun RTRW
Wakatobi
5. Memiliki beberapa desa yang buruk 3. Kawasan strategis kabupaten
5. Bagian dari Cagar Biosfer oleh UNESCO
berpotensi menjadi desa wisata 5. Terdapat danau yang belum 6. Bagian dari taman nasional berdasarkan RTRW tidak menyentuh
6. Memiliki atraksi underwater yang dikembangkan wisatanya 7. Tentative list world heritage oleh UNESCO area berpotensi
relatif bagus 6. Permukiman Bajo mulai melakukan 8. RTRW dan SPKP mendukung 4. Belum ada regulasi untuk
7. Adanya rencana pembangunan pengurukan pengembangan dan pemanfaatan mempertahankan rumah tradisonal
bandara 7. Terdapat area mangrove yang sengaja 9. Terdapat 5 KPPD dan 2 KSPD yaitu 5. Belum ada regulasi untuk perlindungan
8. Memiliki objek wisata alam, budaya, dirusak Sombano dan Hoga berdasarkan visual
dan sejarah yang beragam baik wujud 8. Listrik masih terbatas RIPPARDA
maupun tak wujud 9. Belum ada fasilitas rumah makan dan 10. Relatif aman dari bencana
9. Pulau Hoga sebagai kawasan riset dan kesehatan yang mendukung wisata
wisata bahari yang bisa 10. Sistem persampahan masih buruk O
mengembangkan ilmu biosphere 11. Belum ada penataan lanskap kota (-0,38; 0,64)
kelautan dan ekosistem perbatasan 12. Potensi wisata belum dioptimalkan II I
10. Terdapat tiga permukiman bajo yang dengan baik khusunya di pulau utama STABILITY 0.3 EXPANSION
khas
T S
11. Akses cukup baik dan dekat dengan
ibukota kabupaten -0.2 0
12. Masyarakat mendukung pembangunan -0.4 -0.2 0.2 0.4
13. Telah ada festival tahunan III IV
RETRENCHMENT COMBINATION
-0.7 W
N I L A I SWOT PULAU TOMIA (EXPANSION)
STRENGTHS WEAKNESSES OPPORTUNITIES T H R E ATS

1. Atraksi wisata cukup lengkap (alam, 1. Permukiman lebih banyak di barat 1. Pelatihan dan pendidikan pengembangan 1. Dikelilingi area lindung berdasarkan
sejarah, budaya) baik di darat maupun 2. Pengembangan sejauh ini terkonsentrasi wisata untuk meningkatkan SDM dan Perda No. 9 Tahun 2018 Tentang
di laut di area barat pulau ekonomi RZWP3K Sultra 2018-2038
2. Banyak spot diving 3. Jalan lingkungan belum bercita rasa 2. Pengembangan agropastural yang dapat 2. Area yang berpotensi sebagai
menjadi atraksi baru kawasan wisata terfokus pada bawah
3. Terdapat airstrip yang dapat direct ke kota wisata
3. 10 KSPN Prioritas
Bali (private flight) 4. Area pesisir pantai diokupasi pribadi laut RZWP3K maupun RTRW
4. Adanya peluang pembentukan BOP di
4. Akses dan transportasi mudah (udara, untuk tempat tinggal dan usaha 3. Sebagian besar area rawan akan
Wakatobi
darat, laut) 5. Air bersih, persampahan, dan listrik 5. Bagian dari Cagar Biosfer oleh UNESCO bencana
5. Pengelolaan dan pemanfaatan objek terbatas 6. Bagian dari taman nasional
wisata sudah baik 6. Tidak ada prasarana bin sampah dan 7. Tentative list world heritage oleh UNESCO
6. Investasi pariwisata sudah berajalan TPA 8. RTRW dan SPKP mendukung
7. Jumlah kunjungan wisawatan tinggi 7. Belum ada fasilitas kesehatan untuk pengembangan dan pemanfaatan
8. Terdapat pelabuhan umum dan wisata mengantisipasi kecelakaan wisata 9. Terdapat 5 KPPD dan 2 KSPD yaitu Kulati
9. Tujuan wisata internasional bahari dan Tolondono berdasarkan RIPPARDA
10. Area timur pulau memiliki kualitas 8. Kesalahan planning, design, dan
wisata yang tinggi yang belum management pada beberapa objek 2 O
dikembangkan wisata yang mengakibatkan penurunan 1.5 (0,05; 1,15)
11. Terdapat benteng yang kondisi dan kualitas lingkungan II I
STABILITY 1 EXPANSION
pengelolaannya cukup baik
12. Terdapat festival yang rutin 0.5
T S
dilaksanakan tiap tahun 0
13. Lahan relatif subur yang dibuktikan -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2
-0.5
adanya budidaya tanaman dan ternak
ruminansia -1
III IV
14. Masyarakat sadar akan isu lingkungan RETRENCHMENT
-1.5
COMBINATION
15. Masyarakat mendukung pembangunan -2 W
N I L A I SWOT PULAU BINONGKO (EXPANSION)
STRENGTHS WEAKNESSES OPPORTUNITIES T H R E ATS

1. Lanskap pulau unik karena tersusun 1. Listrik terbatas 1. 10 KSPN Prioritas 1. Wilayah operasional BPCB berada di
atas formasi karst/limestones 2. Jalanan sempit, terputus, dan banyak 2. Dua area masuk dalam zona pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan
2. Banyak objek wisata yang belum yang rusak oleh Perda No. 9 Tahun 2018 tentang 2. Dikelilingi area lindung berdasarkan
tereksplolasi 3. Tanah tidak subur RZWP3K Sultra 2018-2038 Perda No. 9 Tahun 2018 Tentang
3. Didukung oleh RTRWdan SPKP Kab. RZWP3K Sultra 2018-2038
3. Terdapat kampung pendai besi yang 4. Gelombang laut cukup kuat pada
Wakatobi
bersejarah musim tertentu 3. Area yang berpotensi sebagai
4. Didukung RIPPARDA (Perda No. 4 Tahun
4. Terdapat kampung tenun 5. Pelabuhan tidak begitu baik kawasan wisata tidak tercantum dalam
2017)
5. Terdapat kampung pembuat kapal 6. Sarana air bersih, limbah, dan sampah 5. Berdekatan dengan Pulau Tomia yang RZWP3K maupun RTRW
tradisional yang masih tersisa belum ada atau tidak memadai memiliki akses yang mudah dan terkenal 4. Pembangunan infrastruktur pulau lain
6. Terdapat beberapa pantai pasir putih 7. Posisi paling jauh dari empat pulau bagi wisatawan jauh lebih baik
yang berkualitas baik utama di Wakatobi 6. Adanya peluang pembentukan BOP di 5. Kebutuhan bahan utama bergantung
7. Terdapat beberapa benteng 8. Fasilitas wisata dan transportasi belum Wakatobi dari daerah sekitar
bersejarah memadai 7. Bagian dari Cagar Biosfer oleh UNESCO
8. Terdapat formasi mangrove habitat 8. Bagian dari taman nasional
tebing 9. Tentative list world heritage oleh UNESCO
9. Terdapat beberapa dermaga untuk
berlabuhnya kapal 1 O
10. Masyarakat mendukung pembangunan (0,01; -0,67)
11. Bentuk pulau memanjang sehingga II I
terdapat dua sisi view sunrise dan STABILITY EXPANSION
sunset T S
12. Masyarakat mengelola wisata secara
0
mandiri dan swadaya -1 -0.5 0 0.5 1
13. Telah ada festival tahunan (Festival
Tukang Besi) III IV
RETRENCHMENT -1 COMBINATION
W
NILAI
PAIRED COMPARATION Berdasarkan 3A Pariwisata
Atraksi Liya Togo Kapota Ambeua Hoga Waha Kulati Haka 1000 Parang Total Skor Rank
Liya Togo 1 1 1 1 1 3 1 9 0,080 6
Kapota 3 2 2 1 3 3 3 17 0,152 3
Ambeua 3 2 1 1 3 3 3 16 0,143 4
Hoga 3 2 3 3 3 3 3 20 0,179 1
Waha 3 3 3 1 3 3 3 19 0,170 2
Kulati 3 1 1 1 1 3 1 11 0,098 5
Haka 1 1 1 1 1 1 3 9 0,080 6
1000 Parang 3 1 1 1 1 3 1 11 0,098 5
Total 112 1,000
Amenitas Liya Togo Kapota Ambeua Hoga Waha Kulati Haka 1000 Parang Total Skor Rank
Liya Togo 3 3 3 2 2 3 3 19 0,170 2
Kapota 1 1 1 1 1 2 3 10 0,089 6
Ambeua 1 3 3 1 3 3 3 17 0,152 3
Hoga 1 3 1 1 3 3 3 15 0,134 4
Waha 2 3 3 3 3 3 3 20 0,179 1
Kulati 2 3 1 1 1 3 3 14 0,125 5
Haka 1 2 1 1 1 1 2 9 0,080 7
1000 Parang 1 1 1 1 1 1 2 8 0,071 8
Total 112 1,000

Aksesibilitas Liya Togo Kapota Ambeua Hoga Waha Kulati Haka 1000 Parang Total Skor Rank
Liya Togo 3 3 3 3 3 3 3 21 0,188 1
Kapota 1 3 3 3 3 3 3 19 0,170 2
Ambeua 1 1 3 1 3 3 3 15 0,134 4
Hoga 1 1 1 1 1 3 3 11 0,098 6
Waha 1 1 3 3 3 3 3 17 0,152 3
Kulati 1 1 1 3 1 3 3 13 0,116 5
Haka 1 1 1 1 1 1 2 8 0,071 7
1000 Parang 1 1 1 1 1 1 2 8 0,071 7
Total 112 1,000
PRINSIP 2016-2020
MERATA 1 Nilai Tertinggi AHP Tiap 1 Nilai Tertinggi SWOT Tiap
RPIP Pulau (Kuantitatif) Pulau (Kualitataif)

AMBEWUA Tomia KAPOTA Wangi -wangi

Penentuan WAHA

1000 Parang
Kaledupa

Binongko
HOGA

KULATI
Kaledupa

Tomia

Prioritas LIYA Wangi -wangi


HAKA Binongko

TERDAPAT 8 KAWASAN
PRIORITAS

Bagaimana Penentuan Super Prioritas ?

Penilaian Urgensi, ketetapan kebijakan,


dan clear and clean lahan 41
Bagaimana Penentuan Super Prioritas ?

Sombu Dive

Wangi -Wangi
Puncak Toliamba

Marina Waterfront
Goa Kontamale

Kaledupa
Danau Kapota

Mola
Pulau wangi –wangi menjadi kawasan Super
To m i a
Prioritas Karena: Liya Togo

1. Posisi Pulau Wangi-Wangi sebagai Muka


Utama Kawasan KSPN Wakatabi
2. Kebiijakan Yang Mendukung
3. Segera, Berubah,
B i nDan
o nBerdampak
gko

42
NILAI
PAIRED COMPARATION
berdasarkan
3A & KOMPONEN AKUATIK TERESTRIAL
Terestrial 0,41
Tabel berdasarkan 3A Pariwisata Tabel berdasarkan AKUATIK DAN TERESTRIAL Akuatik 0,59
Prioritas Atraksi Amenitas Aksesibilitas Total Skor Prioritas Skor Nilai Akhir Rank Tahun DED
Ambeua 0,143 0,152 0,134 0,429 0,143 Ambeua 0,143 0,143 2 2021
Hoga 0,179 0,134 0,098 0,411 0,137 Hoga 0,137 0,081 4 2021
Waha 0,170 0,179 0,152 0,500 0,167 Waha 0,167 0,167 1 2021
Kulati 0,098 0,125 0,116 0,339 0,113 Kulati 0,113 0,113 3 2021
Haka 0,080 0,080 0,071 0,232 0,077 Haka 0,077 0,077 6 2021
1000 Parang 0,098 0,071 0,071 0,241 0,080 1000 Parang 0,080 0,080 5 2021

Tabel Rangking Kawasan Prioritas Lanjutan

Penentuan
Prioritas Kaw. Kahiyanga Kaw. Pajam Lanskap Langge Kaw. Yoro Kaw. Palahidu Skor Rank
Kaw. Kahiyanga 3 1 3 3 0,167 4
Kaw. Pajam 1 1 3 3 0,131 5
Kaw. Langge 3 3 3 3 0,190 3

Prioritas
Kaw. Yoro 1 1 1 2 0,083 2
Kaw. Palahidu 1 1 1 2 0,083 1
Total 1,000
Priority Phase

Wakatobi Super Prioritas Prioritas Prioritas Lanjutan

2020 2021 2022

Super Prioritas Prioritas Lanjutan


1. Marina Waterfront 1. Palahidu
2. Mola 2. Yoro
3. Alun-alun Merdeka 3. Langge
4. Goa Kontamale 4. Kahiyanga
5. Puncak Toliamba Prioritas 5. Pajam
6. Sombu Dive 1. Waha
7. Liya Togo 2. Ambeua
8. Danau Kapota 3. Kulati
4. Hoga
5. 1000Parang
6. Haka
RENCANA PENANGANAN
KAWASAN
Visi: VISI:
Te r j a g a d a n m e n i n g k a t n y a Wa k a t o b i s e b a g a i W i s a t a c a g a r b i s o p h e r ke l a s d u n i a
Terjaga dan meningkatnya Wakatobi sebagai Wisata cagar bisopher kelas dunia
MISI:
1. Menjaga keseimbangan dan kesatuan fungsi dari seetip pulau Wwakatobi
2. Revitalisasi ODTW Misi:
1.3. Menjaga keseimbangan
Meningkatkan lingkungan ODTWdan dan kesatuan
Permukiman fungsi dari setiapinfrastruktur
melalui pembangunan pulau Wakatobi
dengan konsep-konsep
berwawasan lingkungan, sosial dan budaya
4. Menyusun prioritas pengembangan dan penanganan kawasan ODTW beserta lungkungannya dengan
pertimbangan clear and clean lahan, urgensi dan kebijakan yang mendukung
5. Menyertakan masyarakat dalam program RPIPlembaga pengelola
6. Membentuk lembaga pengelola investasi pembangunan ODTW
7. Membangun sistem transportasi pariwisata antar pulau dan dalam pulau

46
PERENCANAAN

Level Perencanaan Berada di dalam 1 Kabupaten


Wakatobi
RENCANA AKSI PROGRAM

ARAHAN
KEBIJAKAN ANALISIS SWOT 1
RPJMN/D DEMAND KABUPATEN

Rencana Aksi
RPIP KAWASAN
WISATA KABUPATEN
Arahan SWOT 1
Kebijakan Analisis Kabupaten WAKATOBI
RPJMN/ D Demand Rencana Aksi
Rencana Aksi Rencana Aksi Program
Program Program berdasarkan
mengadopsi mengadopsi SWOT 1
program RPJMN Analisis Demand Kabupatern yaitu
/D combination,
sehingga terbentuk
strategi yang
menguatkan S dan
melemahkan W
DRAFT USULAN PROGRAM PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KSPN WAKATOBI

Tahun Pelaksanaan

Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
(Kegiatan / Output / Aktivitas)
Program

2021 2022 2023 2024 2025

1 Menjaga keseimbangan dan Pengembangan Tourist Information Perencanaan dan Pembangunan Tourist Information
kesatuan fungsi dari setiap pulau Center Center
Wakatobi
a. Perencanaan Teknis (DED) Kantor Tourist
Information Center
b. Pelaksanaan Fisik Pembangunan Kantor Tourist
Information Center

Pengembangan Wilayah menurut Pembangunan Prasarana dan Sarana Mendukung


Tematik Kawasan Pengembangan Minapolitan (Tangkap)
a. Pembangunan Dermaga Pangkalan Pendaratan
Ikan (PPI)
b. Pembangunan T empat Pelelangan Ikan (TPI)
Rencana Aksi

c. Pembangunan Cold Storage

d. Pembangunan Jalan Produksi/Jalan Poros

e. Pembangunan Lantai Jemur, Packing House dan


Pergudangan
f. Pembangunan Fasilitas Air Bersih IPA Sumur Bor
dan Sanitasi Kawasan

Pengembangan Permukiman Perdesaan Kawasan


Minapolitan
a. Penyiapan Disain Skala Kawasan Minapolitan
Desa Prioritas Kabupaten Wakatobi

b. Penataan Permukiman Nelayan (Prasarana dan


Sarana Dasar (PSD) Permukiman: Jalan
Lingkungan, pengelolaan Sampah, Air Bersih dan
Air Limbah Domestik, talud pantai,
Peningkatan/rehabilitasi tambatan perahu, dlsb).
Lokasi: Desa Kabita Polo (Kapota), Onemay
(Tomia), Bahari (Tomia Timur)
DRAFT USULAN PROGRAM PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KSPN WAKATOBI

Tahun Pelaksanaan

Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
(Kegiatan / Output / Aktivitas)
Program

2021 2022 2023 2024 2025

Penanganan Kawasan Kumuh Pesisir dan


Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui
Program Infrasruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW) dan atau Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan (PPIP)
a. Pembangunan Jalan Produksi dan atau Jalan
Poros Pemasaran Hasil Tangkap

b. Pembangunan PSD Kawasan Permukiman MBR


di Kawasan Pesisir (Jalan lingkungan, drainase,
jaringan air bersih, fasilitas persampahan, jalur
evakuasi, dlsb). Lokasi: Kawasan Mola, Mandati,
Kapota, Kabita (Wangi-wangi Selatan), Pongo
Rencana Aksi

dan Wandoka (Wangi-wangi), Laulua dan


Buranga (Kaleudupa), dan Papalia (Togo
Binongko).

Pengembangan Kawasan Pariwisata Berketahanan


Bencana
a. Pembangunan Break Water Kawasan Sombu -
Waha

b. Perencanaan dan Pembangunan Break Water


dan Talud Sabuk Pantai Kawasan Pantai Kapota

Pengembangan Badan Otorita Perencanaan dan Pembangunan Kantor Badan


Pengelolaan Pariwisata Wilayah Otorita
Wakatobi
a. Penyiapan DED Kantor Badan Otorita
Pariwisisata Wakatobi
b. Pelaksanaan Fisik Pembangunan Kantor Badan
Otorita Pariwisata Wakatobi
DRAFT USULAN PROGRAM PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KSPN WAKATOBI

Tahun Pelaksanaan

Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
Program

(Kegiatan / Output / Aktivitas)


2021 2022 2023 2024 2025

Pengembangan Calendar Of Event Penyediaan fasilitas sosialisasi Calender of Event di


Wilayah Wakatobi

a. Pembangunan dan Pengadaan Videotron Indoor


dan Outdoor di Spot-spot Kota Wakatobi
(Bandara Matahora, Marina Waterfront, Sombu
Dive, dlsb)
b. Pembangunan Fasilitas Billboard Advertising
Calender of Event dibeberapa titik (Pulau Wangi-
wangi, Pulau Hoga, Pulau Tomia, Pulau Kaledupa
dan Pulau Binongko)
Rencana Aksi

2 Revitalisasi Obyek Daya Tarik Pengembangan Walking Lane Pada Pembangunan Walking Lane
Wisata (ODTW) Kabupaten kawasan Pantai Wisata
Wakatobi

a. Peningkatan kualitas jalan wisata untuk jalur


pejalan kaki Sombu-Cemara
b. Peningkatan kualitas jalan wisata untuk jalur
pejalan kaki Pulau Kapota
c. Peningkatan kualitas jalan wisata untuk jalur
pejalan kaki (jogging track) dan jalur sepeda
keliling Pulau Hoga
d. Peningkatan kualitas jalan wisata untuk jalur
pejalan kaki (jogging track) dan jalur sepeda
Kawasan Mercusuar Haka - Taman Batu di Desa
Waloindi (Togo Binongko)
DRAFT USULAN PROGRAM PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KSPN WAKATOBI

Tahun Pelaksanaan

Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
Program

(Kegiatan / Output / Aktivitas)


2021 2022 2023 2024 2025

Pengembangan Landmark Kawasan Perencanaan dan Pembangunan Landmark Kawasan

a. Pembangunan Landmark dan orientasi pintu


gerbang utama pada Pusat pelayanan Primer,
Kawasan Liya
b. Pembangunan Landmark dan orientasi pintu
gerbang utama pada Kawasan Marina Waterfront

c. Pembangunan Landmark dan orientasi pintu


Rencana Aksi

gerbang utama pada Kawasan Perkampungan


Bajo Mola
d. Pembangunan Landmark dan orientasi pintu
gerbang utama pada Kawasan Wisata Pulau
Hoga
d. Pembangunan Landmark dan orientasi pintu
gerbang utama pada Kawasan Wisata Pantai
One Melangka Pulau Binongko

Pengembangan Prasarana Pembangunan Prasarana Olahraga


Olahraga

a. Pembangunan Lapangan dan Tribun Penonton


Prasarana Olahraga Kecamatan Ambeua

b. Pembangunan Kolam Renang Sombu Dive

c. Pembangunan Kolam Renang Puncak Toliamba


DRAFT USULAN PROGRAM PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KSPN WAKATOBI

Tahun Pelaksanaan

Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
(Kegiatan / Output / Aktivitas)
2021 2022 2023 2024 2025
Program

Pengembangan Ruang Publik Pengembangan dan Pembangunan Ruang Publik


Sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ramah
Anak

a. Pembangunan Marina Waterfront dan Kawasan


Perkotaan Tua
b. Perencanaan Revitalisasi Ruang Publik Puncak
Toliamba dan Goa Kontamale
c. Pembangunan Ruang Publik Pangulubelo

d. Pembangunan ruang publik Liya Bahari Indah

e. Pembangunan Pedestrian Alun-alun Kota

f. Revitalisasi Lapangan Pusat Kota


Rencana Aksi

g. Lanjutan pembangunan ruang publik Kaledupa


(Lanjutan 2019)

Pengembangan Fasilitas Umum Perencanaan dan Pembangunan Fasilitas Umum


(Fasum) (Fasum) Mendukung Pengembangan KSPN
Wakatobi
a. Pembangunan Revitalisasi Ruang Publik Puncak
Toliamba
b. Perencanaan dan Pembangunan Menara
Pandang Kawasan Marina Waterfront
c. Perencanaan dan Pembangunan Masjid Apung
Marina Waterfront
d. Perencanaan dan Pembangunan Revitalisasi
Museum Bajo Mola
e. Perencanaan dan Pengadaan Bangku Jalan
Pedestrian Alun-alun Kota
f. Perencanaan dan Pengadaan Bangku Kawasan
Lapangan Kota
g. Perencanaan dan Pengadaan Bangku Area
Pedestrian Kawasan Marina Waterfront
h. Perencanaan dan Pengadaan Bangku Area
Ruang Publik Puncak Toliamba
i. Perencanaan dan Pengadaan Bangku Area
Ruang Publik Pangulubelo
j. Perencanaan dan Pengadaan Signage Kawasan
Pariwisata Pulau Wangi-wangi
DRAFT USULAN PROGRAM PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KSPN WAKATOBI
Tahun Pelaksanaan

Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
(Kegiatan / Output / Aktivitas)
Program

2021 2022 2023 2024 2025

Pengembangan Amenitas Pengembangan Amenitas Kawasan


Mendukung Pengembangan KSPN
Wakatobi

a. Pengembangan Fasilitas Kuliner Kaki Lima Area


Lapangan Kota
b. Pengembangan Area Kuliner di Kawasan Sombu
Dive, Puncak Toliamba, Danau Kapota dan
Marina Waterfront
Rencana Aksi

3 Meningkatkan lingkungan ODTW Pengembangan Sistem Penyediaan Rehabilitasi dan Pengembangan SPAM Mendukung
dan Permukiman melalui Air Minum (SPAM) Mendukung KSPN Wakatobi
pembangunan infrastruktur dengan KSPN Wakatobi
konsep-konsep berwawasan
lingkungan, sosial dan budaya
a. Pembangunan penangkapan air dan Reservoar
sollar cell, pengadaan pompa mata air kalofafa
(Pulau Kapota)
b. Pembangunan SPAM di Pulau Hoga/
Pembangunan Broncaptering Kap. 1 L/det SPAM
Pulau Hoga mendukung kawasan khusus Pulau
Hoga
c. Optimalisasi SPAM Batambawi Melayani
Kawasan Pariwisata Ambeua dsk
d. Optimalisasi SPAM Wa Gehe-Gehe Mendukung
Kawasan Goa Kontamale dan Puncak Toliamba

e. Rehabilitasi SPAM SWRO Te'e Bete Mendukung


Kawasan Marina Waterfront
DRAFT USULAN PROGRAM PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KSPN WAKATOBI
Tahun Pelaksanaan

Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
(Kegiatan / Output / Aktivitas)
2021 2022 2023 2024 2025
Program

Pengembangan Pengelolaan Perencanaan dan Pembangunan Prasarana dan


Persampahan Mendukung KSPN Sarana Pengelolaan Persampahan Mendukung
Wakatobi Pengembangan KSPN Wakatobi
a. Pengadaan TPS Container Kap. 6 m3 pada
Kawasan Marina Waterfront

b. Pembangunan TPS 3R Kawasan Sombu Waha

c. Pembangunan TPS 3R Kawasan Pantai Hoga

d. Pembangunan TPS3R Sombano

e. Pembangunan Transfer Depo dan Pengadaan


TPS Container Kap. 6 m3 Kawasan Permukiman
Rencana Aksi

Bajo Mola
f. Revitalisasi TPS 3 R Desa Liya Bahari Indah

Pengembangan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah


Pengolahan Air Limbah Domestik Domestik (SPALD) Mendukung KSPN Wakatobi
Mendukung KSPN Wakatobi
a. Pembangunan IPLT Komala Wakatobi (Lanjutan
2020)

b. Pengadaan Truk Sedot Tinja (2 unit)

c. Perencanaan Pembangunan IPAL komunal


Permukiman Pesisir Pulau Hoga

d. Pengadaan Tangki Septik (Aman) Bergulir

e. Perencanaan dan Pembangunan IPAL Kawasan


Sombu Dive

f. Perencanaan dan Pembangunan IPAL Terpadu


Kawasan Marina Waterfront

g. Perencanaan dan Pembangunan Tangki Septik


Komunal (aman) Kawasan Puncak Toliamba,
Goa Kontamale, Benteng Togo Liya dan Danau
Kapota
DRAFT USULAN PROGRAM PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KSPN WAKATOBI

Tahun Pelaksanaan

Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
(Kegiatan / Output / Aktivitas)
Program

2021 2022 2023 2024 2025

Pengembangan Pengelolaan Pembangunan Drainase Lingkungan Mendukung


Drainase Lingkungan Mendukung KSPN Wakatobi
KSPN Wakatobi
a. Penyusunan Masterplan Drainase dan DED
Kawasan Prioritas

b. Perencanaan dan Pembangunan Drainase


Kawasan Sombu Dive

c. Perencanaan dan Pembangunan Drainase


Kawasan Puncak Toliamba

d. Perencanaan dan Pembangunan Drainase


Rencana Aksi

Kawasan Goa Kontamale

e. Perencanaan dan Pembangunan Drainase


Kawasan Marina Waterfront

f. Perencanaan dan Pembangunan Drainase


Kawasan Benteng Togo Liya

g. Perencanaan dan Pembangunan Drainase


Lingkungan Kawasan Pedestrian Alun-alun dan
Lapangan Pusat Kota
h. Perencanaan dan Pembangunan Drainase
Kawasan Danau Kapota

i. Perencanaan dan Pembangunan Onsite


Stormwater Detention Tank (OSD) pada Area
Parkir Kawasan Parkir Sombu Dive, Marina
Waterfront, dan Puncak Toliamba
KONSEP PERENCANAAN -DESAIN
1. Perencanaan 2. Desain
CVM Arahan Uji SBE SD
Kebijakan Uji Kendall’s MDS

Penilaian Berdasarkan Penilaian Berdasarkan Penilaian Kualitatif Penilaian Preferensi


Nilai Penting Arahan Dokumen Keindahan Visual Keindahan Visual
Masyarakat Lokal Terkait • Tinggi : Desain Muncul Kata sifat
Kawasan yang nantinya akan
Muncul Arahan perpulau Muncul Arahan dari
dipertahankan di gunakan untuk
bisa berupa Hubungan, dokumen –dokumen terkait
Proses atau Form yang • Sedang : menimbulkan kesan
RTRW, RTBL, RIPERRDA,
digunakan u/ Kawasan Butuh dalam mendesain
BPIW, dll yang digunakan
Perencanaan Penentuan Perbaikan desain
u/ Perencanaan Penentuan
Fungsi Ruang Fungsi Ruang • Rendah :
Desain Kawasan Harus
diperbaiki
ANALISIS CVM

WANGI-WANGI KALEDUPA TOMIA BINONGKO


FORM FORM FORM FORM
1. Desa 1. Sarana Prasarana 1. Masyarakat 1. Rumah
2. Wakatobi 2. Masyarakat 2. Sampah 2. Sarana Prasarana
3. Hewan 3. Wisata 3. Air Bersih

PROSES PROSES PROSES PROSES


merantau dan mendukung berenang dan mendukung Berkunjung Binongko, membeli
RELATIONSHIP: bersyukur RELATIONSHIP: Nyaman RELATIONSHIP: Aman RELATIONSHIP: Membeli
ANALISIS KEBIJAKAN
Kebijakan Spasial Kebijakan Pembangunan Perencanaan Sektoral

RTRW RTDR RPJM RPJMD RP2KPKP

RTRK RTBL SPKP MPDP RIPPARDA RISPAM


58
Konsep
Program
Ruang
59
Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman 60
Pulau Wangi-wangi
Kawasan Kapota dan
Marina-Mola
MATRIK KAWASAN
KONSEP-KONSEP PENGEMBANGAN DELINIASI KAWASAN
Pengembangan kawasan permukiman yang mendukung kegiatan pariwisata sebagai satelit pulau utama dan pengembangan objek
wisata bersumber dari alam dan sejarah masyarakat setempat. Dengan demikian Kapota dapat menjadi alternatif wisata yang
menyajikan karakter alam yang kuat di tengah sibuknya Wangi-wangi sebagai pusat pemerintahan dan jasa.
• Permukiman; Pedesaan dengan walkway yang menghubungkan dengan pusat-pusat pelayanan dan wisata sekitar serta
mangrove dan hutan pantai sebagai area penyangga
• Tujuan obyek Wisata; Mengembangkan wisata minat khusus yaitu adventure tourism, sebagai objek wisata untuk
mengonservasi alam dan pelestarian peninggalan sejarah

SINTESIS KONSEP: 2) Kegiatan pembangunan :


a) Pembangunan fasilitas walkway yang ekologis dan
1) Bentuk Penataan dan pembangunan b) berwawasan budaya
Penataan kawasan c) Pembangunan fasos dan fasum di permukiman
Pelestarian/perlindungan kawasan d) Pembangunan campground
e) Pembangunan hiking trail
f) Pembangunan trekking mangrove
g) Pembangunan dan peningkatan utilitas air bersih,
persampahan, limbah, listrik, telekomunikasi

Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman 75


SUPER PRIORITAS PULAU
WANGI-WANGI
2
4
1. Masterplan Waterfront Wangi-
wangi
2. Goa Kontamale
3. Puncak Toliamba
4. Sombu Dive-Pantai Cemara
5. Penataan Kota Lama – Alun2
8 6. Danau Pulau Kapota
5
6 7. Basic Desain Pedestrian
8. Kawasan Liya Togo
1
1. Masterplan Waterfront Wangi-wangi : Perlu Perijinan dinas terkait
2. Goa Kontamale : Lahan perlu di Bebaskan
1. Puncak Toliamba 3. Puncak Toliamba : Membangun di lahan Eksisting
2. Alun2 Merdeka 4. Sombu Dive-Pantai Cemara : Lahan Clean And Clear
5. Penataan Kota Lama – Alun2 : Lahan Clean And Clear
3. Sombu Dive
6. Danau Pulau Kapota : Lahan Clean And Clear
4. Kawasan Liya 7. Basic Desain Pedestrian : Menyesuaikan Kondisi Eksisting
5. Danau Kapota 8. Kawasan Liya Togo : Menyesuaikan Tanah Adat 62
Pulau Tomia
Kawasan Waha
1 MATRIK KAWASAN WAHA
Arahan RTRW Arahan RTBL Arahan Riparda Arahan RP3KP Arahan BPIW
Rencana Struktur Ruang a) Arah Perkembangan Kawasan Pengembangan Arahan Arahan:
Wilayah Kawasan Waha Pariwisata Daerah (KPPD)
• Rencana Kawasan Permukiman • Infrastruktur perhubungan)
Pusat Pelayanan Kegiatan • Pembangunan pasar Waha dan sekitarnya
• Pembangunan penginapan Yang Terdiri Atas Perencanaan
(PPK) Waha di Kecamatan merupakan perpaduan • Peningkatan PLTD, pom
dan perhotelan Lingkungan Hunian Serta
Tomia; pengembangan pariwisata BBM, dan BTS
• Kawasan Bazarr Street Perencanaan Tempat Kegiatan
Pusat Pelayanan Kawasan bahari dan daya tarik wisata
Pendukung, di Kecamatan • Peningkatan dan
yang selanjutnya disebut (Pusat Kuliner dan Souvenir) budaya dengan panorama
Tomia di Waha dengan Pengembangan Jalan
PPK adalah kawasan dengan suguhan panorama bentang pantai bertebing
kepadatan rendah(294-561 Lingkar waha
perkotaan yang berfungsi pesisir disepanjang pesisir Waha
• Area rekreasi, piknik, unit/km2),
untuk melayani kegiatan sampai dengan Waitii Barat • Peningkatan kualitas
skala kecamatan atau camping, dan olahraga dengan aktifitas utama yang • Rencana Lokasi Pelayanan dermaga waha
beberapa desa; • Sentra UKM/Home Industri dapat dikembangkan meliputi Kegiatan Ekonomi berlokasi di
(PPL) Desa Patua di • Lapangan Olahraga dan wisata diving dan snorkeling, Pusat Kecamatan atau
Kecamatan Tomia; Taman wisata pantai, olahraga bahari, Komunitas waha
Pusat Pelayanan • Anjunagn/ Plaza kuliner dan wisata budaya
Lingkungan yang • Kantor Pemerintah serta pengembangan fasilitas
selanjutnya disebut PPL • Fasilitas pendidikan pariwisatanya diarahkan pada
adalah pusat permukiman b) Konsep Struktur Peruntukan pengembangan hotel dan
yang berfungsi untuk Lahan Terbagi menjadi sentra homestay berkelas, theme park,
melayani kegiatan skala perikanan dan komersil, sentra pembangunan monumen poasa
antar desa periwisata, dan sentra usaha asa pohamba hamba, dive
kecil dan menegah/Home center, sarana wisata pantai,
Industrisebagai Landmark kota olahraga bahari, amphi theater,
Ambeua dan pulau Kaledupa galeri seni

Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman 61


KONSEP-KONSEP PENGEMBANGAN DELINIASI KAWASAN WAHA DAN BENTENG PATUA
Pengembangan kawasan permukiman berbentuk waterfront city yang mendukung kegiatan pariwisata dan pengembangan objek
wisata alam dan budaya setempat.

• Permukiman :Kota pelabuhan kecil dengan bentuk waterfront city yang memiliki ruang terbuka publik sebagai pengikat fungsi
ruang luar sekitarnya. Ruang luar ini dijalin dengan jaringan jalan dan jalur pedestrian yang menghubungkan bagian kota
lainnya seperti; dermaga, perkantoran, sarana keseharan, sekolah, sarana ibadah, perumahan, pusat pelayanan, dan lainnya.
• Tujuan obyek Wisata: Mengembangkan sarana dan prasarana menuju wisata alam dan dalam hal ini diving and snokerling
spot dan wisata buatan seperti pusat/taman budaya untuk atraksi kesenian maupun museum seni maupun budaya

d) Pembangunan dan penataan pusat kuliner di depan


SINTESIS KONSEP waterfront Lakota
1) Bentuk Penataan dan pembangunan : e) Penataan jalan boulevard, jalan lingkungan, dan streetscape
Perbaikan Kawasan f) Penataan lanskap alun-alun
Pengembangan kembali kawasan g) Pembangunan fasilitas parkir
Pelestarian/perlindungan kawasan h) Pembangunan landmark kota
i) Penataan ruang pemanfaatan wisata Benteng Patua
2) Kegiatan pembangunan : j) Pembangunan dan peningkatan utilitas air bersih,
a) Pembangunan dan revitalisasi sarana wisata pantai dan persampahan, limbah, listrik, telekomunikasi
olahraga bahari k) Prembangunan ruang publik dan view point Lamalaju
b) Pembangunan galeri seni dan TIC l) Pembangunan dan peningkatan utilitas air bersih,
c) Pembangunan sentra UKM persampahan, limbah, listrik, telekomunikasi
73
Pulau Kaledupa
Kawasan Ambeua
2 MATRIK KAWASAN AMBEWUA - BURANGA
Arahan RTRW Arahan RTBL Arahan Riparda Arahan RP3KP Arahan BPIW
Rencana Struktur Ruang a) Arah Perkembangan Kawasan Pengembangan Arahan Arahan:
Wilayah Perkotaan Pariwisata Daerah (KPPD)
• Rencana Kawasan Permukiman • Infrastruktur perhubungan
Hierarki : Pusat Pelayanan Ambeua dan sekitarnya
Ke arah gunung dan Yang Terdiri Atas Perencanaan Dermaga Burangga dan
Kawasan (PPK) kecamatan diarahkan pada
perkembangan kota kearah Lingkungan Hunian Serta Ambeua : pelabuhan ini
Kaledupa pengembangan wisata budaya
pantai dibatasi dengan Perencanaan Tempat Kegiatan melayani lintas
Fungsi Layanan: dan wisata perdesaan yang
pembangunan tepi pantai Pendukung, di Kecamatan kabupaten/kota (Kendari,
Pusat Pemerintahan Lokal; diintegrasikan dengan sektor
b) Rencana Pembangunan Kaledupa di Kelurahan Bau-bau, Buton)
Pusat pelayanan sosial pertanian (agro wisata) dengan
• Pembuatan bendungan Ambeua dengan kepadatan
Perdagangan dan jasa pengembangan fasilitas • Peningkatan PLTD
• Pengembangan dermaga rendah(294-561 unit/km2),
Simpul pelayanan jaringan pariwisatanya dapat diarahkan Ambeua, pom BBM, dan
• Pengembangan area Desa Ollo dengan kepadatan
transportasi pada pengembangan BTS
komersial sangat rendah (25-293
wilayah/perhubungan dan homestay, Tourism Information
• Penataan area permukiman unit/km2), Kelurahan Buranga • Peningkatan dan
komunikasi; Center (TIC), amphi theater,
• Pengembangan dan dengan kepadatan rendah Pengembangan Jalan
Kota pendukung pusat galeri seni, kerajinan rumah
penataan RTH (294-561 unit/km2), dan Desa Lingkar Kaledupa
kegiatan lokal. tangga dan kuliner serta
• Konservasi hutan mangrove Ambeua Raya dengan
Wilayah Pelayanan : pembangunan monumen gau • Peningkatan kualitas
• Pembangunan pasar kepadatan sangat rendah (25-
Wilayah Pulau dan satoto; dermaga Ambeua
terapung 293 unit/km2).
Kecamatan
• Pembangunan ruang terbuka
(sub regional) • Rencana Lokasi Pelayanan
non hijau
• Penataan jalan Boulevard Kegiatan Ekonomi berlokasi di
• Pembangunan Mercusuar Pusat Kecamatan atau
sebagai Landmark kota Komunitas Ambeua Pusat
Ambeua dan pulau Kaledupa Lingkungan Buranga

Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman 61


KONSEP-KONSEP PENGEMBANGAN DELINIASI KAWASAN KOTA AMBEUA.
Pengembangan kawasan permukiman yang mendukung kegiatan pariwisata dan pengembangan objek wisata bersumber dari
alam dan budaya masyarakat setempat

• Permukiman: Kota kecil dengan ruang terbuka alun-alun sebagai pengikat fungsi ruang luar sekitarnya. Ruang luar ini
dijalin dengan jaringan jalan permukiman berupa Bulevard dan jalan lingkungan yang menghubungkan bagian kota
lainnya seperti; dermaga, pasar, perkantoran, sekolah, sarana ibadah, hutan mangrpve, perumahan dan lainnya.
• Tujuan obyek Wisata dengan mengembangkan lahan mangrove sebagai obyek wisata konservasi alam, desa wisata
Buranga

SINTESIS KONSEP:
1. Bentuk Penataan dan pembangunan
a) Perbaikan Kawasan
b) Pengembangan kembali kawasan
c) Pelestarian/perlindungan kawasan g) Pembangunan wisata mangrove
h) Pembangunan sarana sekolah dan kesehatan
2. a) Rehab Pasar i) Pembangunan Landmark kota
b) Peningkatan Dermaga j) Pembangunan sarana akomodasi wisata dan resto
c) Pembangunan Cultural Centre k) Pembangunan gedung pemadam kebakaran dan Search
d) Pembangunan Taman M iniatur Wakatobi and Rescue
e) Penataan jalan Bulevard dan jalan lingkungan l) Pembangunan sarana ibadah
f) Penataan RTH Alun-alun m) Pembangunan dan peningkatan utilitas air bersih,
persampahan, limbah, listrik, telekomunikasi 68
Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman 62
Pulau Binongko
Kawasan 1000 Parang
3 MATRIK KAWASAN 1000 PARANG – SOWA - POPALIA
KONSEP-KONSEP PENGEMBANGAN DELINIASI KAWASAN 1000 PARANG.
Pengembangan kawasan permukiman bernilai sejarah dan budaya sebagai salah satu warisan budaya tak benda (intangible
heritage) yang mendukung kegiatan pariwisata dan pengembangan objek wisata alam dan budaya bersumber dari potensi
setempat.
• Permukiman: Kampung pandai besi dan tenun yang dapat mengonservasi budaya dan visual ke arah pantai serta
disediakannya fasilitas jalan, limbah, persampahan, dan air bersih serta ruang sosial untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat. Keberadaan kampung dan fasilitasnya ini harus terkoneksi dengan wisata sekitar sehingga
masyarakat dapat memanfaatkan sumberdaya yang mereka miliki untuk dapat memenuhi kelayakan sebagai homestay
apabila ada wisatawan yang ingin menginap di kampung tersebut. Perlu juga dijalin knektivitas dengan jaringan jalan,
dermaga wisata, TIC, monumen, dan sarana wisata pantai lainnya
• Tujuan obyek Wisata; Mengembangkan lahan pantai dan monumen tugu parang sebagai obyek wisata alam dan
budaya
2. Kegiatan Pembangunan j) Pembangunan sarana akomodasi
a) Revitalisasi dermaga wisata wisata dan resto
SINTESIS KONSEP: b) Penataan wisata pantai k) Pembangunan gedung pemadam
1. Bentuk Penataan dan pembangunan c) Pembangunan cultural centre kebakaran dan search and rescue
d) Pembangunan TIC l) Pembangunan sarana ibadah
a) Perbaikan Kawasan m) Pembangunan taman lingkungan di
e) Pembangunan jalan lingkungan
b) Pengembangan kembali kawasan f) Pembangunan wisata budaya permukiman
c) Pelestarian/perlindungan kawasan g) Pembangunan galeri tenun dan parang n) Pembangunan dan peningkatan
h) Pembangunan sarana sekolah, kesehatan, dan utilitas air bersih, persampahan,
keamanan limbah, listrik, telekomunikasi
i) Pembangunan landmark o) reboisasi mangrove
PERENCANAAN

Level Perencanaan Berada di level urban desain


PERENCANAAN MESO URBAN DESAIN
VISI Perwujudan spirit dan semangat masyarakat Kota dan permukiman Wangi wangi sebagai kawasan pusat
pemerintahan dan bisnis pariwisata yang berorientasi pada aspek kenyamanan, pelestarian lingkungan bahari dan
U R BA N D E S A I N
budaya
MISI 1. Mewujudkan kawasan berkarakater social dan budaya
2. Meningkatkan transportasi dan sirkluasi terpadu untuk kegiatan industri wisata dan sosial
U R BA N D E S A I N
umunya
3. Menjaga dan meningkatkan konservasi budaya dan alam
4. Mewujudkan infrastruktur untuk pelayanan masyarakat dan wisatawan
5. Menciptakan pelayanan unik bagi wisatawan
1. Membangun citra dan wajah kota yang baru dari arah pantai dengan menata reklamasi yang telah S T R AT E G I
dibangun melalui penerapan konsep konservasi ekosistem mangrove dan pantai, konsep disain U R BA N D E S A I N
bangunan ikonik atau tenggaran kota dan ruang luar water front melalui pendekatan konsep water front
culture
2. Membangun sistem sirkulasi dan transportasi yang berkelanjutan dengan keterpaduan tata guna lahan
dan bangunan melauli konsep TOD (transit oriented development)
3. Membangun sistem utilitas infrastruktur di sektor air bersih dan pengolahan limbah dengan pendekatan
konsep water sensitive urban disain dan persampahan sistem 3 R
4. Revitalisasi lokasi objek wisata bangunan dan lingkungan sekitarnya
5. Pengendalian pertumbuhan kawasan dengan adanya guidelines dengan lokasi prioritas tepian pantai
Marina dan Alun-alun Merdeka
P R O G R A M U R BA N D E S A I N
1. Rehabilitasi ekosistem mangrove di sekitar Sombu dive, Marina dan Mola
2. Pembuatan sistem transportasi dan sirkulasi yang terintgrasi dengan rencana tata guna lahan dan bangunan dalam kawasan TOD yang berada di titik simpul
transportasi bandara Matahora, pelabuhan laut Pangulubelo, terminal transit Alun-alun Merdeka, Marina, Sombu Dive, Benteng Liya, Puncak Toliamba dan benteng Liya
3. Revitalisasi site dan bangunan obyek dengan tematiknya:
Alun-alun : sebagai pusat kota
Marina : Ruang terbuka tepian pantai (waterfront city)
Benteng Liya : kawasan cagar budaya
Sombu dive : pusat dive center kelas internasional
Danau Kapota : wisata danau dan mangrove
Puncak Toliamba : wisata dataran tingg
4. Penataan lingkungan obyek wisata Alun-alun Merdeka, Marina, Sombu Dive, Benteng Liya, Puncak Toliamba dan benteng Liya dalam bentuk pembangunan pedestrian,
jalur sepeda, bangunan, street furniture dan RTH
5. Pembangunan Utilitas air bersih, limbah dan persampahan untuk khususnya untuk melayani obyek wisata Alun-alun Merdeka, Marina, Sombu Dive, Benteng Liya,
Puncak Toliamba dan benteng Liya.
6. Pembuatan Urban Disain Guidline
KO N S E P
U R BA N D E S A I N
1. Restorasi ekosistem mangrove dan ekosistem pantai untuk mengatasi masalah ancaman abrasi dan ekositem mangrove dan pantai
2. Konsep pengembangan kawasan terintegrasi dengan siste transportasi darat yiatu konsep Transit Orientade Development (TOD)
3. Walter Front Culture untuk mengembalikan budaya bahari pada kawasan tepian pantai asli yang dikembangkan water front city
4. Water Sensitive Urban Disain konsep untuk menjaga dan mengendalikan masalah disian air bersih, air limbah dan drainase di
lingkungan perencanaan
74
MATRIK KONSEP DAN PENDEKATAN RPIP WANGI -WANGI
MATRIKS KONSEP DAN PENDEKATAN RPIP WANGI-WANGI

No Elemen Pembentuk Objek Pengaturan Sumber Rujukan Konsep dan Pendekatan


Guna Lahan
1. Pariwisata Ekowisata
1 Tata Guna Lahan 2. Permukiman RTRW, RDTR, RIPPARDA Wisata Kota (Urban Tourism)
4. Perairan Pantai dan Laut Ekowisata waterfront culture
5. Arah pengembangan Vertikal, kearah bukit dan terbatas di sisi pantai
Koef. Lantai Bangunan
Intensifikasi ruang dan lahan
Koef. Dasar Bangunan
Garis Sempadan Pantai batas aman dari ancaman abrasi
Tinggi bangunan Skyline ota kecil
2 Bentuk dan Masa Bangunan RTRW dan RDTR
Material kategori green building
Tekstur variasi memunculkan teksture alami
Permanen/Non Permanen
Langgam Arsitektur tematik lokasi, arsitktur tradisional, tropis, benteng, modern dan analogi bentuk
Kelangsungan aktivitas komersial Mall Pedestrian
Kepemilikan Park and Ride
3 Sirkulasi dan Parkir RDTR, Dishub, RIPPARDA
Jaringan jalan grid, loop dan TOD berbasis transportasi wisata
Moda Integrasi
Jenis Ruang Terbuka RTH dan Water Front
Luas Ruang Terbuka variasi skala (intimate, komunitas dan kolosal)
4 Ruang Terbuka RDTR dan aktivitas nyata
Perkerasan Naturalisasi
Landscape adaptasi dan pengembalian ke ekosistem alami setempat
Aktivitas pendukung disekitar jalan Wisata Kota; Node, Komersial, event budaya, Tenggaran Kota
Nilai estetika/daya tarik Tradisonal asli, nilai heritage, ekosistem mangrove, pantai dan laut
5 Jalur Pejalan Kaki RDTR dan aktivitas nyata
Keamanan Pedestrian khusus, pos keamanan, CCTV, PJU
Kenyamanan Pohon peneduh, bangku pedestrian, shelter
Bentuk aktivitas
6 Aktivitas Pendukung Rutinitas kegiatan Event budaya dan keseharian Wisata Budaya; Sanggar tari, event tahunan dan penyambutan
Bentuk Daya tarik
Jenis Penandaan Sirkulasi, Bangunan, Tempat
7 Penandaan/Signage RTLB
Bentuk Penandaan Papan arah, Videotron, papan peta, pusat informasi wisata
Fungsi dan Bentuk Bangunan RDTR dan Dinas Purbakala Wisata Heritage melalui konservasi dan revitalisasi
8 Preservasi dan Konservasi
Alam RTRW, RDTR, TN Wakatobi Ekowisata
Jenis Utilitas Water Sensitive Urban Disain, Kota Pintar, Energi terbarukan
9 Utilitas/Street Furniture Bentuk Utilitas RDTR, RIPPARDA System utilitas terintegrasi
Sebaran Utilitas Komunal
A LU N - A LU N M E R D E K A
No Elemen Pembentuk Perencanaan Obyek Perencanaan
ELEMEN PEMBENTUK URBAN DESAIN ALUN- ALUN
Jenis Penandaan Sirkulasi, Bangunan, Tempat, Titik kumpul
7 Penandaan/Signage
Bentuk Penandaan Papan arah, Videotron, papan peta, pusat informasi wisata
Bangunan Masjid
Kantor Bupati
8 Preservasi dan Konservasi
Rumah tradisional
Alam Tanaman
Jenis Utilitas Air bersih
Air limbah
Persampahan
Listrik
Telekomunikasi
Utilitas Bentuk Utilitas Tangki Air dan pipanisasi
Tangki Septik
Bin Sampah dan TPS Kontainer
Listrik PLN (kabel dalam tanah), Solar Cell
GSM
Sebaran Utilitas Semua Zona
Jenis street furniture Bangku duduk taman
Tempat sampah
Shelter
9 Lampu jalan
Parkir sepedah
Patung
Pot tanaman
Spot Selfie
Bentuk street furniture Bangku duduk taman
Street Furniture
Tempat sampah
Shelter
Lampu jalan
Parkir sepedah
Patung
Pot tanaman
Spot Selfie
Sebaran steert furbiture Semua zona
77
MARINA
No No Pembentuk
Elemen Elemen Pembentuk Perencanaan
Perencanaan Obyek
Obyek Perencanaan
Perencanaan
Jenis Penandaan Sirkulasi, Bangunan,
Zona Perlindungan Setempat,Tempat,
RTH,Titik
Zonakumpul
Perumahan
7 Penandaan/Signage GunaPenandaan
Lahan
ELEMEN PEMBENTUK URBAN DESAIN MARINA
Bentuk Papan arah, Videotron,
Zona Perdagangan dan jasa,papan
Zona peta,
Sarana pusat informasiUmum
Pelayanan wisata
Bangunan Rumah tradisional
Hutan bakau, pantai, karang dan ikan
TamanMasjidKota, Taman laut
Rumah tua
8 Preservasi dan Konservasi Perumahan kepadatan seang dan tinggi
Jalan dan pedestrian
Perdagangan dan jasa tunggal (ruko)
1 Tata Guna Lahan Alam Hutan bakau, Ketapang, Cemara pantai dan Kelapa
Rencana Detail Tata Ruang Pelayanan peribadatan (masjid)
Terumbu karang, air laut, pasir pantai, ikan laut
Pelabuhan penumpang dan barang
Jenis Utilitas Air bersih
Pelabuhan pariwisata
Air limbah
Museum Persampahan
Pariwisata
Listrik
Luas Guna Lahan 281 Ha. Telekomunikasi
Koef. Lantai Bangunan
Bentuk Utilitas 4,5 WTP/IPA, Reservoir dan pipanisasi
Utilitas Koef. Dasar Bangunan 40% IPAL Komunal Kawasan
Garis Sempadan Pantai 30 m TPS 3R dan Kontainer TPS
Tinggi bangunan 2 - 3 lantai
Hidrant Kebakaran
2 Bentuk dan Masa Bangunan
Material Listrikkarst,
kayu, batu PLN (kabel
tembok bawah
beton,tanah),
metalSolar Cell
Tekstur GSM
variasi memunculkan teksture alami batuan karst
Permanen/Non Permanen TES (Tempat Evakuasi Sementara) dan Signage Evakuasi
LanggamSebaran Utilitas
arsitektur Bangunan Semua Zona
tepian pantai, arsitetkur tradisional, analogi bentuk fauna laut
Jenis street
Kelangsungan furniture
aktivitas komersial Bangku
Jalan kota, Mall Pedestrian
Kepemilikan Parkir Tempat
umum (gedungsampah
dan lapangan)
3 Sirkulasi
9 dan Parkir Shelter
Jaringan jalan linier, loop dan TOD
Lampu jalan
Moda Kapal laut, bus wisata, sepeda, kendaraan pribadi dan berjalan kaki
transportasi
Jenis Ruang Terbuka RuangLandmark
Terbuka Hijau taman kota dan Ruang Terbuka Biru pantai
Luas Ruang Terbuka skala kolosal
Landscape 1 ha, skala komunitas 200 m2
4 Ruang Terbuka
Perkerasan pasir, batu
Spot Selfie rumput, paving
alam,
Landscape Bentuk street furniture EkosistemBangku mangrove dan ekosistem
duduk taman, podium dan pantai
pedestrian
Street Furniture Aktivitas pendukung disekitar jalan wisataTempat
pantai, sampah
wisata kuliner, museum, transportasi wisata
3R
Nilai estetika/daya tarik Pedestrian
Shelterhijau alami di sepanjang pantai
5 Jalur Pejalan Kaki pedestraian
Lampukhusus, lampu
jalan motif jalan dan pedestrian, pos keamanan dan
tradisiona;
Keamanan
CCTV Parkir sepedah
Kenyamanan PohonPatung
peneduh, bangku
Pigmi jalan, ramah disable
Sea Horse
Bentuk aktivitas olahraga Potpantai,
tanaman Sunset Seing
6 Aktivitas Pendukung Rutinitas kegiatan Spot Selfie
event tahunan dan penyambutan tamu
Sebaran
Bentuk Daya tariksteert furbiture Semuapakaian
tarian khas, zona khas dan kuliner tradisional
S O M BU D I V E
No No Elemen
Elemen Pembentuk
Pembentuk Perencanaan
Perencanaan ObyekObyek
Perencanaan
Perencanaan
ELEMEN PEMBENTUK URBAN DESAIN SOMBU DIVE
Jenis Penandaan Sirkulasi,
Zona Bangunan, Tempat,
Perlindungan Titik kumpul
Setempat, RTH,
7 Penandaan/Signage
Guna Lahan
Bentuk Penandaan Papan arah, papan peta, pusat informasi wisata
Bangunan
Zona Perdagangan dan jasa
Dive Centre arsitektur tradisional
1 IconTerumbu
Lion Fish Karang, Ikan dan Laut
8Tata Guna Lahan
Preservasi dan Konservasi
Rencana Detail Tata Ruang
Alam Pesisir
Tanaman pantaimangrove dan pantai
vegetasi
Laut, karang
Perdagangan dan ikan
dan jasa tunggal (dive centre, penginapan dan resto)
Jenis Utilitas
Luas Guna Lahan Air bersih
18,7 Ha.
Air limbah
Koef. Lantai Bangunan 1.2
Persampahan
Koef. Dasar Bangunan 40%
Listrik
Garis Sempadan Pantai 50 m
Telekomunikasi
Utilitas Bentuk
Tinggi Utilitas
bangunan Tangki
1 - Air dan pipanisasi (Plumbing Air Bersih)
2 lantai
2 Bentuk dan Masa Bangunan IPAL
Material kayu, batuKawasan,
Komunal Plumbingbeton,
karst, tembok Air Kotor
metal
Bin Sampah dan TPS Kontainer
Tekstur variasi memunculkan teksture alami batuan karst, kayu, andesit
Listrik PLN (kabel dalam tanah), Solar Cell
Permanen/Non GSM Permanen
Langgam
Sebaranarsitektur
Utilitas Arsitektur
Semua kawasantropis, analogi perkakas tradisional dan fauna laut
Jenis street furniture
Kelangsungan aktivitas komersial Bangku
Penyediaan parkir dan pedestrian ekowisata
Kepemilikan Tempat
Parkir sampah
umum di lapangan
3 Sirkulasi dan Parkir Shelter
Jaringan jalan Linier
9 Lampu jalan
Moda Bus
Parkir wisata, kendaraan pribadi, sepedah dan berjalan kaki
sepedah
Jenis Ruang Terbuka Ruang terbuka hijau dan ruang terbuka biru
Patung
Luas Ruang Terbuka Pot Skala
tanaman komunitas 200 m2
4 Ruang Terbuka Spot Selfie
Perkerasan batu alam, paving
Bentuk street furniture Bangku duduk taman dan pedestrian
Street Furniture Lanscape Ekosistem pantai dan mangrove
Tempat sampah 3R
Aktivitas pendukung disekitar jalan Shelter mengunjungi
Wisata KissSpot obyek
and Ride wisata alam
Wisata
Nilai estetika/daya tarik Pedestrian
Lampu pedestrainalami ekosistim pantai dan pedestrian jetty wisata
5 Jalur Pejalan Kaki
Keamanan pedestrain
Parkir sepedah khusus, penerangan pedestrian dan CCTV
Kenyamanan Icon lion
Pohon fishpeneduh, bangku pedestrian, ramah disable
Bentuk aktivitas Pot tanaman
Atraksi Wisata snorkling dan diving
Spot Selfie
6 Aktivitas Pendukung Rutinitas kegiatan olahraga snorkling dan diving
Sebaran steert furbiture Semua zona
Bentuk Daya tarik Bangunan Dive Centre berkelas internasional dan berarsitektur 81
P U N C A K T O L I A M BA

82
ELEMEN PEMBENTUK URBAN DESAIN PUNCAK TOLIAMBA No No Elemen
Elemen Pembentuk
Pembentuk Perencanaan
Perencanaan Obyek
Obyek Perencanaan
Perencanaan
Jenis Penandaan RTHSirkulasi, Bangunan, Tempat, Titik kumpul
7 Penandaan/Signage
BentukGuna Lahan
Penandaan ZonaPapan arah, papan
Perumahan, peta,
Zona pusat informasi
perdagangan dan wisata
jasa
Bangunan Bangunan
Ladang wisata eksisting
dan kebun
8 Preservasi dan Konservasi
1 Tata Guna Lahan Alam Tanamankepadatan rendah dan sedang
Perumahan
Rencana Detail Tata Ruang
Jenis Utilitas KiosAirkuliner
bersihtradisional
Air
Pariwisatalimbah
Persampahan
Luas Guna Lahan 1 Ha.
Listrik
Koef. Lantai Bangunan 1.2
Telekomunikasi
Koef. Dasar Bangunan 40%
Utilitas Bentuk Utilitas Tangki Air dan pipanisasi (Plumbing Air Bersih)
Garis Sempadan Jalan 6m
IPAL Komunal Kawasan, Plumbing Air Kotor
Tinggi bangunan 1-2 Binlantai
Sampah dan TPS Kontainer
2 Bentuk dan Masa Bangunan
Material kayu, batu
Listrik PLNkarst, tembok
(kabel dalambeton, metal
tanah), Solar Cell
Tekstur variasi
GSM memunculkan teksture alami batuan
Permanen/Non
Sebaran Utilitas Permanen
Semua Zona
LanggamJenisarsitektur
street furniture Bentuk
Bangku benteng, arsitektur tropis, modern dan analogi fauna laut
Kelangsungan aktivitas komersial MixTempat
use pariwisata
sampah
Kepemilikan Parkir umum kendaraan bermotor dan sepeda di lapangan
Peneduh
3 Sirkulasi dan Parkir
9 Jaringan jalan linier, TOD
Lampu
Moda BusParkir
wisata, kendaraan pribadi, sepeda dan berjalan kaki
Jenis Ruang Terbuka Tenggaran
Pelataran atraksi (landmark)
Luas Ruang Terbuka skalaPotkomunitas
tanaman 300 m2
4 Ruang Terbuka
Perkerasan batu alam,media
Sosial rumput, paving
Bentuk street furniture Bangku pedestrian dan taman
Street Furniture Landscape Ekosistem perbukitan
Aktivitas pendukung disekitar jalan Tempat
atraksi sampah
budaya dan 3R
perdagangan
Nilai estetika/daya tarik Pedestrian ramp dan lawa
Shelter, baruga
5 Jalur Pejalan Kaki Lampu jalan, pedestrian dan taman
Pedestrian khusus, ramp, PJU dan penerangan pedestrian, pos
Keamanan Parkir sepedah
keamanan, CCTV
Patung 3 Lumba lumba
Kenyamanan Pohon peneduh, bangku jalan, ramah disable
Pot tanaman tunggal dan klaster
Bentuk aktivitas atraksi budaya dan perdagangan
Spot Selfie
6 Aktivitas Pendukung Rutinitas kegiatan perdagangan kuliner tradisonal, renang, panorama ketonggian
Sebaran steert furbiture Semua zona
Bentuk Daya tarik atraksi budaya, kuliner tradisional, renang dan panorama ketinggian 83
B E N T E N G L I YA

84
ELEMEN PEMBENTUK URBAN DESAIN BENTENG LIYA No No Pembentuk
Elemen Elemen Pembentuk Perencanaan
Perencanaan Obyek Perencanaan
Obyek Perencanaan
Jenis Penandaan Sirkulasi, Bangunan, Tempat, Titik kumpul
7 Penandaan/Signage Zona Perlindungan Setempat, RTH, Zona Perumahan
BentukGuna Lahan
Penandaan Papan arah, Videotron, papan peta, pusat informasi wisata
ZonaBenteng
Batas Perdagangan dan jasa, Zona Sarana Pelayanan Umum
Hutan
Pintu dan mata
gerbang bentengair
Alun-alun, makam, taman lingkungan
Masjid
1 Tata Guna Lahan Bangunan Baruga
Perumahan kepadatan rendah dan sedang
8 Rencana Detail
Preservasi dan Konservasi Tata Ruang Makam
Perdagangan dan jasa tunggal (ruko)
Rumah tradisional
Pelayanan
Jalan peribadatan (masjid)
dan pedestrian
Pariwisata
Tanaman
Alam
Luas Guna Lahan Mata
24,3AirHa.
Jenis Utilitas Air bersih
Koef. Lantai Bangunan 1.2
Air limbah
Koef. Dasar Bangunan 40%
Persampahan
Garis Sempadan Sungai 30 m
Listrik
Tinggi bangunan 1 - 2 lantai
Telekomunikasi
2 Bentuk dan Masa Bangunan Bentuk Utilitas Reservoir Kawasan
Utilitas Material kayu, batu karst,dan pipanisasi
tembok beton, metal
IPAL Komunal Kawasan, Tangki Septik Komunal
Tekstur variasi memunculkan teksture alami batuan karst
TPS Kontainer dan Bin Sampah
Permanen/Non Permanen
Hidrant Kebakaran
Langgam Arsitektur Rumah
Listrik PLNpanggung,
(kabel dalamBaruga, Lawa
tanah), Solar Cell
Kelangsungan aktivitas komersial GSM
Pedestrian komersial
Sebaran Utilitas Semua Zona
Kepemilikan Parkir umum kendaraan bermotor dan sepeda (gedung dan lapangan)
3 Sirkulasi dan Parkir Jenis street furniture Bangku
Jaringan jalan linier, loop
Tempat sampahdan TOD
9
Moda Bus
Peneduh wisata, sepeda, berjalan kaki, kendaraan pribadi
Jenis Ruang Terbuka Lampu
alun-alun dan RTH
Luas Ruang Terbuka Parkir
skala kolosal 1 ha, skala komunitas 200 m2
4 Ruang Terbuka Tenggaran (landmark)
Perkerasan tanah, batu alam, rumput, paving
Pot tanaman
Landscape
Bentuk street furniture Ekosistem
Bangku hutan
pedestrian dantropis,
taman perbukitan
Street Furniture
Aktivitas pendukung disekitar jalan atraksisampah
Tempat budaya 3R dan perdagangan
Nilai estetika/daya tarik Shelter,
Pedestrian alamilawa
baruga dan
5 Jalur Pejalan Kaki Lampu jalan, pedestrian dan taman
Keamanan Lampu penerangan pedestrian, pos keamanan dan pedestrian khusus
Parkir sepedah
Kenyamanan Pohon benteng
Gerbang peneduh, bangku pedestrian, shelter, ramah disable
Bentuk aktivitas Tarian
Pot tanaman tunggal dan klaster
6 Aktivitas Pendukung Rutinitas kegiatan
Sebaran steert furbiture event zona
Semua tahunan dan penyambutan tamu
85
Bentuk Daya tarik tarian khas tradisional dan pakaian tradisional
DA N AU K A P O TA

86
ELEMEN PEMBENTUK URBAN DESAIN DANAU KAPOTA No Elemen Pembentuk Perencanaan Obyek Perencanaan
Guna Lahan Zona Perlindungan Setempat, RTH, Zona Sarana Pelayanan Umum
Hutan dan mata air
1 Tata Guna Lahan Rencana Detail Tata Ruang
Sarana Pariwisata
Luas Guna Lahan 7,54 Ha.
Koef. Lantai Bangunan 1.2
Koef. Dasar Bangunan 40%
Garis Sempadan Danau 30 m
Tinggi bangunan 1 - 2 lantai
2 Bentuk dan Masa Bangunan
Material kayu, batu karst, tembok beton, metal
Tekstur variasi memunculkan teksture alami batuan karst
Permanen/Non Permanen
Langgam Arsitektur Arsitektur tropis, analogi perkakas tradisional
Kelangsungan aktivitas komersial Pedestrian ekowisata mangrove
Kepemilikan Parkir umum (gedung dan lapangan)
3 Sirkulasi dan Parkir
Jaringan jalan linier
Moda Bus wisata dan berjalan kaki
Jenis Ruang Terbuka Ruang Terbuka Biru
Luas Ruang Terbuka skala kolosal 7,54 Ha.
4 Ruang Terbuka Perkerasan tanah, batu alam
Landscape ekosistem mangrove dan danau air payau pasang surut

Aktivitas pendukung disekitar jalan Edukasi ekosistem mangrove


Nilai estetika/daya tarik Treeking hutan bakau
5 Jalur Pejalan Kaki
Keamanan Lampu penerangan pedestrian, pos keamanan dan pedestrian khusus
Kenyamanan Pohon bakau sebagai peneduh, bangku pedestrian, ramah disable
Bentuk aktivitas festival danau, edukasi hutan bakau dan danau air payau
6 Aktivitas Pendukung Rutinitas kegiatan event tahunan dan waktu paket wisata
Bentuk Daya tarik ekosistem mangrove dan danau air payau pasang surut 87
PERENCANAAN MESO
INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN
SEKTOR PERMUKIMAN KUMUH
Penataan Prioritas Kawasan Pariwisata P.
Wangi-wangi
1. Masterplan Waterfront Wangi-wangi
2. Goa Kontamale
3. Puncak Toliamba
4. Sombu Dive – Pantai Cemara
5. Penataan Kota Lama – Alun-alun
6. Danau Pulau Kapota
7. Basic Desain Pedestrian
Catatan:
• Penanganan kawasan kumuh Kapota dan Kabita
diusulkan masuk dalam perencanaan kawasan Kapota.
• Pengembangan kawasan kumuh Pongo (Kec. Wangi-
wangi), Mandati (Kec. Wangi-wangi Selatan dan Mola
(Kec. Wangi-wangi Selatan) menjadi Bagian terintegrasi
dalam Perencanaan Kawasan Kota Wangi-wangi (karena
berdekatan)
SEKTOR SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
Kapasitas Produksi : 55 Liter/Detik
Kapasitas Distribusi : 50 Liter/Detik
Kelembagaan Pengelolaan SPAM :
PDAM Kab. Wakatobi
Eksisting Pelayanan: 19.650 jiwa
atau 35,42 %

PERMASALAHAN DALAM PENGEMBANGAN


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)

1. Cakupan pelayanan teknis masih rendah disebabkan banyak jaringan pipa distribusi belum sepenuhnya menjangkau pelanggan di wilayah pelayanan terutama pedesaan.
2. Kualitas air yang dihasilkan PDAM belum melalui proses pengolahan yang menghasilkan air minum.
3. Tingkat produksi air masih rendah disebabkan terdapat kapasitas terpasang yang belum dimanfaatkan dan adanya pembatasan jam operasi pompa
4. Kontuinitas pendistribusan air kepada pelanggan masih rendah sekitar 6-10 jam perhari (PLTS alternatif)
5. Tingkat pergantian meter air pelanggan yang rusak masih rendah
SATUAN
EKSISTING
2019 2020 2021 2025
PROYEKSI (TAHUN)
2030 2035 2040 GAP KEBUTUHAN DAN RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
JUMLAH PENDUDUK PULAU WANGI-WANGI Jiwa 61.486 63.044 64.652 71.626 81.718 93.628 107.732
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN WANGI-WANGI Jiwa 29.359 30.046 30.752 33.799 38.161 43.246 49.192
Jumlah Penduduk Perkotaan Kec. Wangi-wangi Jiwa 13.715 13.930 14.150 15.076 16.354 17.781 19.379
Jumlah Penduduk Perdesaan Kec. Wangi-wangi Jiwa 15.644 16.115 16.603 18.722 21.807 25.465 29.814
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN WANGI-WANGI SELATAN Jiwa 32.126 32.998 33.900 37.827 43.557 50.382 58.540
Jumlah Penduduk Perkotaan Kec. Wangi-wangi Selatan Jiwa 9.010 9.193 9.380 10.167 11.250 12.455 13.796
Jumlah Penduduk Perdesaan Kec. Wangi-wangi Selatan Jiwa 23.116 23.805 24.520 27.660 32.307 37.927 44.744
JUMLAH WISATAWAN KE PULAU WANGI-WANGI Jiwa/Tahun 11.060 1.673 14.065 18.463 23.961 29.458 34.956
JUMLAH WISATAWAN KE PULAU WANGI-WANGI Jiwa/Hari 30 5 39 51 66 81 96

KEBUTUHAN PELAYANAN SPAM


Rencana Pemakaian Air
Tingkat Pemakaian Air Perkotaan Liter/Jiwa.hari 120 120 120 150 150 200 200
Tingkat Pemakaian Air Perdesaan Liter/Jiwa.hari 90 90 90 100 100 120 120
Tingkat Pemakaian Air Wisatawan Liter/Jiwa.hari 150 150 150 150 200 200 200
Asumsi-asumsi
Cakupan Pelayanan % 65% 65% 70% 80% 80% 80% 80%
Kebutuhan Maksimum 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2 1,2
Faktor Jam Puncak 1,15 1,15 1,15 1,15 1,15 1,15 1,15
Tingkat Kebocoran % 21,97% 21,97% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00%
Kebutuhan Non Domestik (ND) % 15,00% 15,00% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00% 20,00%

Proyeksi kebutuhan
Kebutuhan Air Kawasan Perkotaan Kec. Wangi-wangi Liter/detik 23,97 24,34 27,34 41,61 45,14 65,43 71,31
Kebutuhan Air Kawasan Perdesaan Kec. Wangi-wangi Liter/detik 17,83 18,37 20,05 28,71 33,44 46,86 54,86
Kebutuhan Total Pelayanan SPAM Kec. Wangi-wangi Liter/detik 41,80 42,71 47,38 70,32 78,57 112,29 126,17

Kebutuhan Air Kawasan Perkotaan Kec. Wangi-wangi Selatan Liter/detik 15,74 16,06 18,12 28,06 31,05 45,83 50,77
Kebutuhan Air Kawasan Perdesaan Kec. Wangi-wangi Selatan Liter/detik 26,34 27,13 29,61 42,41 49,54 69,79 82,33
Kebutuhan Total Pelayanan SPAM Kec. Wangi-wangi Selatan Liter/detik 42,09 43,19 47,73 70,47 80,59 115,62 133,10

Kebutuhan Pelayanan SPAM untuk Wisatawan Liter/detik 0,09 0,01 0,11 0,15 0,25 0,31 0,37

KAPASITAS EKSISTING DAN RENCANA PENGEMBANGAN RISPAM 2017


Eksisting dan Rencana Pengembangan SPAM IKK Kec. Wangi-wangi
Eksisting Kapasitas Liter/detik 100 100
IPA MA Gehe-gehe Liter/detik 40 40
IPA MA Longa Liter/detik 5 5
IPA MA Tee Bete Liter/detik 55 55
MA Balande Liter/detik - -
Eksisting dan Rencana Pengembangan SPAM IKK Kec. Wangi-wangi Liter/detik 100 100 100 135 135 135 135
Eksisting dan Rencana Pengembangan SPAM IKK Kec. Wangi-wangi Selatan
Eksisting Kapasitas Liter/detik 30 30
IPA MA Tee Hu'u Liter/detik 15 15
IPA MA Tee Liya Liter/detik 5 5
IPA MA Kampa Liter/detik 5 5
MA Kolofofa (Kapota) Liter/detik 4,6 4,6
Eksisting dan Rencana Pengembangan SPAM IKK Kec. Wangi-wangi Selatan Liter/detik 30 30 30 45 71 71 71

GAP KEBUTUHAN
SPAM Kec. Wangi-wangi Liter/detik 58,20 57,29 52,62 64,68 56,43 22,71 8,83
SPAM Kec. Wangi-wangi Selatan Liter/detik - 12,49 - 13,59 - 17,73 - 25,07 - 9,59 - 44,62 - 62,10
SPAM Pulau Wangi-wangi Liter/detik 45,63 43,68 34,77 39,46 46,59 - 22,22 - 53,63
Sumber: Analisis Konsultan, 2020
JARINGAN AIR MINUM EKSISTING DI QUICK WIN

Penataan Prioritas Kawasan


Pariwisata P. Wangi-wangi
1. Masterplan Waterfront
Wangi-wangi
2. Goa Kontamale
3. Puncak Toliamba
4. Sombu Dive – Pantai
Cemara
5. Penataan Kota Lama –
Alun-alun
6. Danau Pulau Kapota
7. Basic Desain Pedestrian

Dari Peta jaringan semua lokasi kecuali lokasi (6) sudah terlayani.
SEKTOR PERSAMPAHAN

KELEMBAGAAN PENGELOLA
• Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wakatobi
dengan Personil 370 orang.
• Saat ini operasi penyapuan jalan di Kabupaten
Wakatobi dilakukan oleh petugas kebersihan
dan dilakukan pada waktu pukul 04.00-10.00
WITA dan pukul 14.00-17.00 WITA.

No Jenis Prasarana dan Sarana Jumlah

1. Bak Sampah 485

2. Container 2

3. Gerobak Sampah 32

4. Motor Sampah 8

5. Dump Truck/Arm Roll Truck 3


PERMASALAHAN DALAM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
LOKASI
NO PERMASALAHAN PERSAMPAHAN OBYEK/ATRAKSI WISATA
Pulau Kecamatan Desa/Kelurahan
1. Terdapat TPA Sampah Wambeamale, tetapi sekalipun fasilitas di Wangi-wangi Kec. Wangi-wangi Seluruh Desa & Sombu Dive
TPA controlled landfill tetapi Selatan Kelurahan
operasioanal masih open dumping. Sebelumnya terjadi kebakaran di Pantai Cemara
area sel timbunan.
Lokasi : 5°20'50.00"LS dan 123°34'53.24" BT Mercusuar
2. Karena minimnya pengawasan banyak TPA liar pada lahan kebun Pantai Moli'i Sahatu
sebelum masuk ke area TPA.
Kec. Wangi-wangi Seluruh Desa & View Point Wungka Toliamba
Kelurahan
3. Upaya reduksi sampah sebelumnya ada pada tahun 2018 saat ini Goa Kontamale dan Tekosapi
sudah tidak operasional di TPA.
Marina Bay
4. Tersedia TPS 3R di Desa Liya Bahari Indah yang sudah tidak Bajo Mola
operasional lagi.
Kraton Liya
5. Pada permukiman di Pulau Kapota sampah belum tertangani di TPA. Pulau Kapota
Sehingga sampah hanya dibuang ke kebun/tanah kosong, dan
sebagai ke laut.

6. Kawasan pariwisata yang berada jauh dari permukiman belum


terlayani pengangkutan sampah.

Sumber: Hasil identifikasi konsultan, 2020


GAP PELAYANAN PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

1. Dalam Dokumen PTMP Kabupaten Wakatobi


2017 belum ada program pengembangan
Landfill Baru. Berdasarkan Proyeksi
dibutuhkan Landfill 1,46 Ha sampai Tahun
2040.
2. Dalam dokumen PTMP ada usulan
pembangunan TPST untuk melayani Kawasan
Mola Raya di Tahun 2024.

Sumber: Analisis Konsultan, 2020


PETA RENCANA JALUR PENGANGKUTAN SAMPAH (2018-2024)
PELAYANAN PENGELOLAAN SAMPAH DI QUICK WIN

Penataan Prioritas Kawasan Pariwisata P.


Wangi-wangi
1. Masterplan Waterfront Wangi-wangi
2. Goa Kontamale
3. Puncak Toliamba
4. Sombu Dive – Pantai Cemara
5. Penataan Kota Lama – Alun-alun
6. Danau Pulau Kapota
7. Basic Desain Pedestrian

TPA WAMBEAMALE
• Berdasarkan peta rencana pengangkutan sampah dan pelayanan
pengumpulan sampah untuk lokasi prioritas 1, 2, 3,4,5 dan 7 TPA 3R LIYA BAHARI
dilalui jalur pengangkutan sampah.
• Untuk lokasi (6) belum ada rencana pelayanan.

Sumber: Peta dokumen PTMP Wakatobi, 2017


SEKTOR SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH OMESTIK (SPALD) PULAU WANGI-WANGI
Kemajuan
No Nama Kecamatan
JSP % Akses JSP JSSP % Akses JSSP Sharing % Akses Sharing BABS % Akses BABS % Akses PRogres
1 TOMIA TIMUR 2802 87,63 134 6,39 121 5,98 0 0,00 100,00
2 WANGI-WANGI 5423 81,85 521 10,41 190 3,90 140 3,84 96,16
3 KALEDUPA SELATAN 1910 71,45 283 10,75 282 13,77 98 4,03 95,97
4 TOMIA 1951 81,75 34 1,33 233 12,63 101 4,29 95,71
5 KALEDUPA 1625 52,00 548 17,69 423 13,02 829 17,29 82,71
6 TOGO BINONGKO 997 59,00 190 15,39 110 5,32 202 20,29 79,71
7 WANGI-WANGI SELATAN 4346 49,46 1426 16,66 1349 13,52 1759 20,36 79,64
8 BINONGKO 1250 43,99 258 8,05 394 17,80 188 30,16 69,84
JUMLAH 20304 65,19 3394 11,69 3102 10,75 3317 12,37 87,63

Sumber: http://monev.stbm.kemkes.go.id/monev/
KONDISI EKSISTING
1. Akses aman sanitasi sudah mencapai 87,629% (posisi 23 September 2020). Dengan tingkat BABS (ODF) mencapai 12,37% atau 3.317 KK.
2. Di Pulau Wangi-wangi untuk Kecamatan Wangi-wangi BABS 140 KK atau 3,84% dan Kecamatan Wangi-wangi Selatan BABS 1.739 KK atau masih 20,36%.
3. Kelembagaan Dinas Pekerjaan Umum yakni pada seksi Drainase Permukiman & perumahan, Lingkungan dan Air Minum, serta Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Wakatobi.
4. Sesuai Dokumen SPKP tahun 2020-2021 direncanakan pembangunan IPLT Kap. 30 m3/hari di lahan TPA Wambeamale.
5. Di Pulau Wangi-wangi, PS sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD) terbangun:
• SPALD-S (Sistem Setempat): 5 MCK ++, 1 MCK+ Biogas, 3 MCK, dan 9 Septik tank Komunal.
• SPALD-T (Sistem Terpusat) : 4 lokasi IPAL Komunal.
SEKTOR SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
OMESTIK (SPALD) PULAU WANGI-WANGI
KONDISI EKSISTING
1. Akses aman sanitasi sudah mencapai 87,629% (posisi 23 September 2020). Dengan tingkat BABS (ODF)
mencapai 12,37% atau 3.317 KK.
2. Di Pulau Wangi-wangi untuk Kecamatan Wangi-wangi BABS 140 KK atau 3,84% dan Kecamatan Wangi-
wangi Selatan BABS 1.739 KK atau masih 20,36%.
3. Kelembagaan Dinas Pekerjaan Umum yakni pada seksi Drainase Permukiman & perumahan, Lingkungan
dan Air Minum, serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wakatobi.
4. Sesuai Dokumen SPKP tahun 2020-2021 direncanakan pembangunan IPLT Kap. 30 m3/hari di lahan TPA
Wambeamale.
5. Di Pulau Wangi-wangi, PS sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD) terbangun:
• SPALD-S (Sistem Setempat): 5 MCK ++, 1 MCK+ Biogas, 3 MCK, dan 9 Septik tank Komunal.
• SPALD-T (Sistem Terpusat) : 4 lokasi IPAL Komunal.

Tabel Progress Pencapaian STBM Kabupaten Wakatobi


Kemajuan
No Nama Kecamatan
JSP % Akses JSP JSSP % Akses JSSP Sharing % Akses Sharing BABS % Akses BABS % Akses PRogres
1 TOMIA TIMUR 2802 87,63 134 6,39 121 5,98 0 0,00 100,00
2 WANGI-WANGI 5423 81,85 521 10,41 190 3,90 140 3,84 96,16
3 KALEDUPA SELATAN 1910 71,45 283 10,75 282 13,77 98 4,03 95,97
4 TOMIA 1951 81,75 34 1,33 233 12,63 101 4,29 95,71
5 KALEDUPA 1625 52,00 548 17,69 423 13,02 829 17,29 82,71
6 TOGO BINONGKO 997 59,00 190 15,39 110 5,32 202 20,29 79,71
7 WANGI-WANGI SELATAN 4346 49,46 1426 16,66 1349 13,52 1759 20,36 79,64
8 BINONGKO 1250 43,99 258 8,05 394 17,80 188 30,16 69,84
JUMLAH 20304 65,19 3394 11,69 3102 10,75 3317 12,37 87,63
Sumber: http://monev.stbm.kemkes.go.id/monev/
HASIL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK (SPALD)

Gap Pelayanan PS SPALD-S(IPLT)

Gap Pelayanan PS SPALD-T(IPALD)

• Rencana pengembangan pelayanan SPALD : SPALD-T pelayanan 70% dan SPALD-S pelayanan 80%. (Jangka Menengah) menurut SSK 2016.
• Masih ada 1.879 KK penduduk Pulau Wangi-wangi tidak memiliki jamban.
• 12,37% warga Wakatobi masih melaksanakan praktik BABS
• Potensi pencemaran lingkungan akibat 56% tanki septik terindikasi cubluk
• Adanya potensi pencemaran air tanah akibat tidak tersedia fasilitas IPLT,
• Sebagian besar warga membuang langsung grey water ke tanah atau badan air. Sumber: Analisis konsultan
PENGEMBANGAN SPALD DI LOKASI QUICK WIN

Penataan Prioritas Kawasan Pariwisata P.


Wangi-wangi
1. Masterplan Waterfront Wangi-wangi
2. Goa Kontamale
3. Puncak Toliamba
4. Sombu Dive – Pantai Cemara
5. Penataan Kota Lama – Alun-alun
6. Danau Pulau Kapota
7. Basic Desain Pedestrian

Untuk seluruh lokasi khususnya pada kawasan permukiman sudah Terbangun PS SPALD
REKOMENDASI ASPEK INFRASTRUKTUR TERKAIT QUICK WIN PULAU WANGI-WANGI 2021

1. Untuk mendukung pencapaian optimal dari upaya penataan kawasan pada 7 (tujuh) lokasi Quick Win agar dapat
berjalan paralel dengan upaya penanganan kawasan kumuh (skala berat) di lokasi sekitarnya.
2. Untuk seluruh program SPKP Wakatobi khususnya yang di Pulau Wangi-wangi agar dapat berjalan.
3. Perlunya revitalisasi beberapa PS SPAM khususnya Unit Produksi (IPA) SWRO dan rehabilitasi jaringan. Serta
mengupayakan alternatif Sumber Air Baku lainnya mengingat untuk Pulau Wangi-wangi sumber air baku kapasitas
maksimum suplai 90 L/det, dibandingkan kebutuhan s.d. 2025-2027 mencapai 139 L/det. Memanfaatkan air laut
sebagai sumber air baku dapat sebagai alternatif.
4. Perlu dioptimalkan upaya reduksi sampah dengan TPS 3R dan rencana pengembangan zona II Landfill TPA
Wambeamale.
5. Rencana pembangunan IPLT Wambeamale agar bisa masuk program TA 2021 serta pengembangan SPALD-T dengan
IPALD Skala Kota di pusat kota Wanci (area waterfront city). Diharapkan ada space lahan dialokasikan di area
penataan sebagai lokasi IPALD skala kota yang dapat diletakan dibawah tanah. Yang dapat mengolah air limbah
domestik sebelum mengalir ke Pantai/Laut.
PERENCANAAN

Level Perancangan berada di level DTW (DED) di


super prioritas
2
PULAU Basic Desain
WANGI-WANGI
Waterfront
7
Wangi-wangi
Dermaga, Pusat Kuliner, Pusat
Informasi, Sempadan Pantai, Ruang
Terbuka Hijau
Panjang Perencanaan = ± 3 KM

Penataan Prioritas
Kawasan Pariwisata
5 Pulau Wangi-Wangi:
6

4 1. Basic Desain Waterfront


2. Puncak Toliamba
3. Sombu Dive-Pantai Cemara
1
4. Kawasan Danau Kapota
5. TIC Kraton Liya
6. Penataan Alun-alun Merdeka
7. Basic Desain Pedestrian

5°19'14.02"S 123°31'48.39"E
5°20'59.53"S 123°32'20.11"E
KONSEP DESAIN | Museum & Perpustakaan Maritim
2
PULAU Puncak
WANGI-WANGI
Toliamba
Dek Pandang, Pusat Kuliner,
7 Kolam Renang, Fasilitas
Pariwisata
Luas Perencanaan = ± 3332 m2

Penataan Prioritas
Kawasan Pariwisata
5 Pulau Wangi-Wangi:
6

4 1. Basic Desain Waterfront


2. Puncak Toliamba
3. Sombu Dive-Pantai Cemara
1
4. Kawasan Danau Kapota
5. TIC Kraton Liya
6. Penataan Alun-alun Merdeka
7. Basic Desain Pedestrian
Luas Bangunan : 2530 m2

5°17'44.65"S 123°32'41.17"E
106
PULAU
2
WANGI-WANGI
Sombu Dive
Wakatobi
7 Dermaga, Pusat Kuliner, Pusat
Informasi dan Dive Center Titik
Penyelaman di Sombu
Luas Perencanaan = ± 12.360 m2

Penataan Prioritas
Kawasan Pariwisata
5 Pulau Wangi-Wangi:
6

4 1. Basic Desain Waterfront


2. Puncak Toliamba
3. Sombu Dive-Pantai Cemara
1
4. Kawasan Danau Kapota
Luasan lahan : 8.384 m² 5. TIC Kraton Liya
Jalan beton jetty : 1.450 m²Jetty : 166 m² 6. Penataan Alun-alun Merdeka
Luas bangunan : 1.085m² (lt.1) + 1.030 m² (lt.2) = (2.115m²) 7. Basic Desain Pedestrian
Pool : 76 m²
Parkiran : 1.345 m²
5°15'56.86"S 123°31'9.30"E
AREA JETTY
PULAU
Kawasan Danau
2
WANGI-WANGI
Tailaro Nto’oge
7
Pulau Kapota
Dermaga, Pusat Kuliner, Pusat
Informasi dan Jalan Gertak sisi
Danau
Luas Perencanaan = ± 64.165 m2
Penataan Prioritas
Kawasan Pariwisata
5 Pulau Wangi-Wangi:
6

4 1. Basic Desain Waterfront


2. Puncak Toliamba
3. Sombu Dive-Pantai Cemara
1
Jalan : 3602 m2 4. Kawasan Danau Kapota
Plaza : 384 m2 5. TIC Kraton Liya
B. penerima :174m2 6. Penataan Alun-alun Merdeka
Menara : 137 m2 7. Basic Desain Pedestrian
Gazebo : 161 m2
5°20'2.47"S 123°28'53.45"E
Dek Pandang

Gazebo Bangunan Penerima


-Penyewaan Canoe -Ticketing
-Kantor Pengelola
-Kios
-Toilet

110
PULAU
2
WANGI-WANGI TIC Kraton Liya
Penataan Kawasa Hijau
Penguatan Karakter Kawasan
Luas Perencanaan = ± 15.597 m2
7

Penataan Prioritas
Kawasan Pariwisata
5 Pulau Wangi-Wangi:
6

4 1. Basic Desain Waterfront


2. Puncak Toliamba
Pusat informasi 3. Sombu Dive-Pantai Cemara
Luas lahan 1215 m2 1
4. Kawasan Danau Kapota
Luas bangunan 144 m2 5. TIC Kraton Liya
6. Penataan Alun-alun Merdeka
Penginapan 7. Basic Desain Pedestrian
Luas lahan 422 m2
Luas bangunan 88,5 m2
5°17'44.65"S 123°32'41.17"E
Pusat Informasi, Toko Souvenir,
dan Guest House

112
2
PULAU
WANGI-WANGI
Penataan Kota
Lama – Alun2
Penataan Pedestrian, Ruang
7
Terbuka Hijau, Infrastruktur
Permukiman, Fasilitas Pariwisata
Panjang Perencanaan = ± 470 m

Penataan Prioritas
Kawasan Pariwisata
5 Pulau Wangi-Wangi:
6

4 1. Basic Desain Waterfront


2. Puncak Toliamba
3. Sombu Dive-Pantai Cemara
1
4. Kawasan Danau Kapota
5. TIC Kraton Liya
Luas alun2: 9805 m2
6. Penataan Alun-alun Merdeka
Luas tapak bangunan: 1120 m2
7. Basic Desain Pedestrian
Luas bangunan 2042 m2

5°19'43.05"S 123°32'17.83"E
ALUN –ALUN MERDEKA
2
PULAU
WANGI-WANGI
Basic Desain
Pedestrian
7 Penataan Fasilitas
Pedestrian, Penataan
Vegetasi

Penataan Prioritas
Kawasan Pariwisata
5 Pulau Wangi-Wangi:
6

4 1. Basic Desain Waterfront


2. Puncak Toliamba
3. Sombu Dive-Pantai Cemara
1
4. Kawasan Danau Kapota
5. TIC Kraton Liya
6. Penataan Alun-alun Merdeka
7. Basic Desain Pedestrian
DESAIN TROTOAR
JL. A. YANI
POLA LANTAI
LEBAR TROTOAR 300
ESTIMASI BIAYA
ESTIMASI BIAYA DI WILAYAH QUICK WIN

COST ESTIMATE (ARSITEKTUR, INFRASTRUKTUR, MEP, STRUKTUR, LANSKAP, SIGNED) COST ESTIMATE URBAN DESAIN (RTH, SIRKULASI, FURNITURE STREET)
NO DESKRIPSI NETT AREA HSBGN WAKATOBI 2020 JUMLAH NO DESKRIPSI JUMLAH
1 SOMBU DIVE 2,833.00 9,253,000 26,213,749,000 1 SOMBU DIVE 20,667,800,000.00
2 PUNCAK TOLIAMBA 1,389.94 9,253,000 12,861,096,314 2 PUNCAK TOLIAMBA 15,407,500,000.00
3 ALUN-ALUN MERDEKA 4,327.80 9,253,000 40,045,133,400 3 ALUN-ALUN MERDEKA 39,797,080,000.00
4 PULAU KAPOTA 1,049.60 9,253,000 9,711,948,800 4 PULAU KAPOTA 15,592,540,000.00
5 KERATON LIYA 520.74 9,253,000 4,818,407,220 5 KERATON LIYA 18,895,820,000.00
6 MARINA 37376500000
TOTAL 93,650,334,734
TOTAL 147,737,240,000
CATATAN:
1. Untuk bangunan koefisien luasnya = 1
2. Untuk ruang luar berupa plaza, lapangan, pedestrian koefisien luasnya = 0,2
3. Untuk ruang luar berupa kolam renang koefisien luasnya = 1
4. Untuk ruang luar berupa bangunan terbuka beratap koefisien luasnya = 0,5

118
119

Anda mungkin juga menyukai