MATERI
PEMAPARAN
1 3 6
Latar Belakang 2 Arah Kebijakan
5
Rencana
Estimasi Biaya
Gambaran
Umum 4 Penanganan
Kawasan
Analis Prioritas
2
LATAR BELAKANG
3
KABUPATEN
WAKATOBI BERDIRI PADA TANGGAL 18 DESEMBER 2003
SEBELUMNYA BAGIAN DARI KABUPATEN BUTON.
Sumber: Sucofindo
5 5
RPIP DALAM KONTEKS PEMBANGUNAN KE- CIPTA KARYA-AN
Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman (RPIP) merupakan rencana tahunan pembangunan
infrastruktur pada Kawasan prioritas yang disepakati dalam Strategi Penyelenggaraan Kawasan Permukiman (SPKP)
dan digunakan sebagai dasar bagi penganggaran selanjutnya.”
EKOLOGI
BERKESINAMBUNGAN (PLANET)
& BERKELANJUTAN
EKONOMI SOSIAL
BUDAYA
TERPADU (PROFIT)
(PEOPLE)
TERINTEGRASI
6
KONDISI UMUM
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN WAKATOBI
Wangi-wangi Jumlah Penduduk Wakatobi (Jiwa)
96500
Wangi-wangi Selatan 96000
95500
95000
94500
94000
93500
93000
Kaledupa 92500
Kaledupa Selatan 92000
91500
91000
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Series1 92796 93279 93733 94079 94511 94789 94985 95209 95386 95737 95892
9
Sumber: MPDP
KONDISI INFRASTRUKTUR PEMUKIMAN KONDISI AIR MINUM
• Potensi /dampak kerusakan ekosistem laut akibat 15.9% masyarakat yang membuang sampah kelaut
• Potensi /dampak kerusakan lingkungan akibat 40% masyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya akibat jumlah TPS yang tidak memadai
• Layanan angkutan persampahan hanya mencakup 14% wilayah kabupaten
• Sarana angkutan persampahan sering mengalami kerusakan
• Adanya potensi pencemaran lingkungan akibat pengelolaan TPA KONDISI AIR MINUM
12
12
sumber MPDP Wakatobi
ARAH KEBIJAKAN 13
MPDP
ARAHAN KEBIJAKAN DALAM PEMBUATAN RPIP
WANGI-WANGI SELATAN 12
KALEDUPA 13
KALEDUPA SELATAN 8
TOMIA 10
TOMIA TIMUR 5
BINONGKO 9
TOGO BINONGKO 5
ARAHAN KEBIJAKAN BERDASARKAN SPKP
Sumber: Paparan Presentasi RIPARDA O/ Kadis Pariwisata Wakatobi
ARAHAN KEBIJAKAN BERDASARKAN RIPPARDA
DPK WANGI-WANGI & SEKITARNYA
1. KPP Sombu-Waha dan sekitarnya
2. KPP Patuno dan sekitarnya
3. KPP Wangi-Wangi dan sekitarnya
4. KPP Tindoi dan sekitarnya
5. KPP Liya Togo dan sekitarnya
6. KPP Kapota-Kolo dan sekitarnya
7. KSPD MATAHORA DAN SEKITARNYA
8. KSPD KAPOTA DAN SEKITARNYA
4 DPK DPK KALEDUPA & SEKITARNYA
1. KPP Pulau Hoga dan sekitarnya
7 KSPD 2. KPP Sombano dan sekitarnya
3. KPP Ambeua dan sekitarnya
20 KPPD 4. KPP Langge dan sekitarnya
5. KPP Pajam dan sekitarnya
6. KSPD HOGA DAN SEKITARNYA
7. KSPD SOMBANO DAN SEKITARNYA
2021: Pemantapan
Penyelenggaraan
2020: Peningkatan Standar Pelayanan
Kesejahteraan melalui Minimanl dan
Penanggulangan Pemerataan
2019: Percepatan kemiskinan dan Kesejahteraan
Pertumbuhan Ekonomi Perbaikan Standar Masyarakat
Lokal Melalui Pelayanan Dasar
2018: Peningkatan Peningkatan
Infrastruktur dan Infrastruktur, Kualitas
Pemantapan Kualitas Sumber Daya
2017: Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Inovasi
Infrastruktur dan Manusia Dalam Daerah Menuju
Ekonomi Maritim serta Rangka Wakatobi Yang
Pengembangan Pemberdayaan Sektor Sejahtera dan
Destinasi Pariwisata Unggulan Daerah Berdaya Saing
untuk Meningkatkan menuju Wakatobi
Kesempatan Kerja dan sebagai Kabupaten
Peningkatan Maritim Yang
Pendapatan Perkapita Sejahtera dan ARAH KEBIJAKAN SETIAP TAHUN
Masyarakat Berdaya Saing
1. Zona Inti + 1300 Ha (0,09 %)
2. Zona Perlindungan Bahari + 36450 Ha (2,62%)
3. Zona Pariwisata 6180 Ha (0,44%)
4. Zona Pemanfaatan Lokal + 804000 Ha (57,84%)
5. Zona Pemanfaatan Umum + 495700 Ha (35,66%)
ARAHAN KEBIJAKAN BERDASARKAN TAMAN NASIONAL 6. Zona Daratan / Khusus 46370 Ha (3,34%)
ARAHAN KEBIJAKAN MPDP
b. Meso
Level Perencanaan Berada di level
urban desain
c. Mikro
Level Perancangan berada di level
DTW (DED) di super prioritas
MAKSUD
Memberikan pedoman kerangka kebijakan yang menghasilkan strategi program dalam pengembangan dan
Pembangunan kawasan Permukiman yang sesuai dengan Kabupaten Wakatobi sebagai daerah KSPN dengan marine
tourism yang berwawasan lingkungan dan budaya dan berdasarkan visi, misi, kebijakan, sehingga pembangunan
infrastruktur yang dilakukan dapat lebih implementable, berkesinambungan dan berkelanjutan, terpadu, terintegrasi,
dan menjawab kebutuhan sebagai Marine Tourism
TUJUAN
1. Mewujudkan penanganan kawasan prioritas dan strategis di Kabupaten Wakatobi
MAKSUD 2. Mewujudkan pembangunan yang terpadu dan berkelanjutan dari aspek
TUJUAN lingkungan, ekonomi, dan sosual budaya
RPIP 3. Mewujudkan pembangunan infrastruktur permukiman sesuai dengan kebutuhan
dengan memperhatikan karakter utama Kabupaten Wakatobi sebagai daerah
marine Tourism yang berwawasan lingkungan dan budaya
27
1. MEWUJUDKAN PENANGANAN KAWASAN PRIORITAS DAN STRATEGIS DI KABUPATEN WAKATOBI
ALUR PIKIR PENENTUAN SUPER PRIORITAS
ANALISIS-SINTESIS
Penentu 1 2 3 4 5 6 Paired
7 Paired
SUPER
an Level Analisis SWOT 1 Pembuata AHP SWOT 2 Comparation
Comparation
Perecan Ceklis Kabupaten n Poligon (Kualitatif) (Kuantitatif) 3A (Akuatik & PRIORIITAS
Terestrial)
aan
Analisis Pembentukan AHP SWOT 2
Ceklis SWOT 1 Poligon: AHP diambil Paired Paired
SWOT
Analisis SWOT diambil Pembentukan dengan Comparati Comparation
untuk
ceklis 1 Kabupaten melibatkan
Poligon analisis on 3A Akutik dan
berdasarka untuk analisis berdasarkkan Ahli di
level skala 3A yang Terestrial
n arahan level skala Persamaan bidang
meso dibandingka Komponen
kebijakan makro karakter fisik masing
diambil n adalah Akuatik dan
dan biofisik, masing. AHP
berdasarka ameniti, Terestrial
Homerange, dan terbagi
n perpulau atraksi, dan berdasarkan
unit Bioregion menjadi 3
untuk aksesbilitas hasil lefel 4
Komponen
mengetahui (alternatif) dari
Besar yaiu
faktor AHP yang akan
Ekologi,
internal dan dibandingkan
Ekonomi dan
eksternal satu dengan
Sosial
lainnya
Budaya
N I L A I SWOT KABUPATEN WAKATOBI (COMBINATION)
1. Kekuatan Dalam Mendukung 1. Kelemahan Yang Dimiliki Dalam 1. Peluang Yang Dapat Dimanfaatkan 1. Ancaman Yang Dihadapi Dalam
Pembangunan Destinasi Pariwisata Pembangunan Destinasi Pariwisata Dalam Pembangunan Destinasi Pembangunan Destinasi Pariwisata
2. Letak Geografis, Konektivitas Dan 2. Status Kawasan / Wilayah Pariwisata 2. Ancaman Yang Dihadapi Dalam
Aksesibilitas 3. Orientasi, Posisi, Dan Aksesbilitas 2. Peluang Yang Dapat Dimanfaatkan Pembangunan Industri Pariwisata
3. Bentang Alam Dan Keanekaragaman Pariwisata Dalam Pembangunan Industri 3. Ancaman Yang Dihadapi Dalam
Hayati 4. Prasarana Umum Dan Fasilitas Umum Pariwisata Pembangunan Pemasaran Pariwisata
4. Daya Tarik Wisata 5. Fasilitas Pariwisata 3. Peluang Yang Dapat Dimanfaatkan 4. Ancaman Yang Dihadapi Dalam
5. Prasarana Umum Dan Fasilitas Umum 6. Msyarakat Pariwisata Dan Dalam Pembangunan Pemasaran Pembangunan Kelembagaan
6. Masyarakat Pariwisata Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata Kepariwisataan
7. Iklim Investasi Dan Keimigrasian 7. Kelemahan Yang Dimiliki Dalam 4. Peluang Yang Dapat Dimanfaatkan
8. Kekuatan Dalam Mendukung Pembangunan Industri Pariwisata Dalam Pembangunan Kelembagaan
Pembangunan Industri Pariwisata 8. Daya Saing Industri Pariwisata Kepariwisataan
9. Sebaran Dan Profil Usaha Pariwisata 9. Pengembangan Investasi Pariwisata
10. Keterkaitan Antar Usaha Pariwisata 10. Kelemahan Yang Dimiliki Dalam 1
O
11. Kepedulian Dunia Usaha Pariwisata Pembangunan Pemasaran Pariwisata 0.8
Terhadap Lingkungan 11. Strategi Pemasaran II 0.6 I
12. Kekuatan Dalam Mendukung 12. Promosi Pariwisata STABILITY 0.4 EXPANSION
Pembangunan Pemasaran Pariwisata 13. Kelemahan Yang Dimiliki Dalam 0.2
13. Citra Pariwisata Pembangunan Kelembagaan
0
14. Pasar Pariwisata Kepariwisataan -1 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
15. Strategi Pemasaran Dan Promosi 14. Kebijakan Dan Regulasi T -0.2 S
Pariwisata III
-0.4
(0.161, -0.375) IV
16. Orgnisasi Kepariwisataan RETRENCHMENT -0.6 COMBINATION
17. Sumberdaya Manusia Pariwisata -0.8
18. Penelitian Dan Pengembangan -1 W
Pembentukan Poligon
Daya Tarik Wisata
Topografi
Pembentukan Poligon:
Pembentukan Poligon berdasarkan
1. Persamaan Karakter Fisik dan Biofisik Landuse
2. Homerange
3. Unit Bioregion Pola Budaya Hubungan
manusia
Jarak , Administrasi
1 Pulau Wangi-Wangi
a. Poligon Marina-Mola
c. Poligon Pantai
Luas 467 Ha
Marina Waterfront
Alun-alun merdeka
Sombu dive-pantai cemara e. Poligon Matahora
Pasar dan Ruko Tua Luas 1401 Ha
Pemukiman Bajo Mola
Goa Kontamale a. Poligon Marina
Puncak Toliamba
-Mola
Luas 974 Ha
b. Poligon Kapota
Dermaga Kapota
Kampung Kabita
Kampung wisata Kolo
Goa Dewata b. Poligon Kapota
Danau Tailaro Nto’ge Luas 1118 Ha
Benteng Togo Molengo
Mangrove Kolo
d. Poligon Liya
Keraton Masjid dan permukiman Liya Togo
e. Poligon Matohara
Bandara Matohara
Pantai Matahora
Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman 43
2 Pulau Kaledupa
a. Poligon Sembano
a. Poligon Sembano b. Poligon Hoga
Pantai Sembano Luas 248 Ha Luas 573 Ha
Danau Sembano
Desa Sembano
e. Poligon Pajam
Desa Pajam f. Poligon Tampara Peropa e. Poligon Pajam
Benteng Palea Luas 212 Ha Luas 36 Ha
b. Poligon Kahiyanga
Puncak Kahiyanga atau puncak tomia
Desa Tongano barat
Desa Kahiyanga
Benteng suo-suo
Bukit waru
c. Poligon Huntete
Pantai huntete
Desa Kulati
Pantai Kampa
Peternakan Sapi Kulati
c. Poligon Kulati
b. Poligon Kahiyanga Luas 226 Ha
Tongano
4 Pulau Binongko
a. Poligon Rukuwa Palahidu
Benteng Palahidu d. Poligon Wali
Pantai Palahidu Luas 312 Ha
Desa Rukuwa
Bente b. Poligon Sowa Popalia
Luas 497 Ha
b. Poligon Sowa Popalia
Pantai One Melanka
Monumen 1000 Parang
Desa Pandai Besi Sowa
Desa Pandai Besi Popalia
c. Poligon Haka
Desa Haka
Taman Batu Waluene
Mercusuar
d. Poligon Wali - Yoro c. Poligon Haka
Pantai Yoro Luas 261 Ha
Benteng bersejarah wali
NILAI
ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS
NO Kawasan Poligon NILAI PULAU
1 Kawasan Liya Togo 8,540 Wangi-wangi
2 Kawasan 1000 Mata Air 8,192 Wangi-wangi
3 Kawasan Ambeua dan Buranga 8,148 Kaledupa
4 Kawasan Kapota 7,986 Wangi-wangi
5 Kawasan Waha dan Patua 7,908 Tomia
6 Kawasan Kulati dan Huntete 7,803 Tomia
7 Kawasan Matahora 7,762 Wangi-wangi
8 Kawasan Hoga 7,396 Kaledupa
9 Kawasan Kahiyanga dan Tonggano 7,275 Tomia
10 Kawasan Pajam 7,250 Kaledupa
11 Kawasan Marina Mola 7,055 Wangi-wangi
12 Kawasan Haka dan Taman Batu 6,951 Binongko
13 Kawasan Parang 6,859 Binongko
14 Kawasan Langge Tanumeha 6,821 Kaledupa
15 Kawasan Yooro dan wali 6,767 Binongko
16 Kawasan Palahidu dan Rukuwa 6,519 Binongko
N I L A I SWOT PULAU WANGI-WANGI (RETRENCMENT)
STRENGTHS WEAKNESSES OPPORTUNITIES T H R E ATS
1. Merupakan pusat administrasi di 1. Banyak terdapat reklamasi pantai 1. 10 KSPN Prioritas 1. Area yang direncanakan sebagai KSPD
Kabupaten Wakatobi 2. Untuk Pulau Kapota pengelolaan 2. Satu area masuk dalam zona memiliki kompleksitas yang cukup tinggi
2. Terdapat Pulau Kapota sebagai sampah dan SPAM tidak ada . pariwisata oleh Perda No. 9 Tahun 2. Dikelilingi area lindung berdasarkan
kawasan satelit dari Pulau Wangi- 3. Penataan kawasan Marina-Mola 2018 tentang RZWP3K Sultra 2018- Perda No. 9 Tahun 2018 Tentang
wangi sebagai wajah Wakatobi masih belum 2038 RZWP3K Sultra 2018-2038
3. Terdapat kampung adat Desa Liya terintegrasi dan berantakan 3. Didukung oleh RTRW dan SPKP Kab. 3. Area yang berpotensi sebagai
Togo yang sudah ditetapkan sebagai 4. Terdapat Kampung Bajo yang karakter Wakatobi dan SPKP kawasan wisata tidak tercantum dalam
kawasan budaya kampung tradisional mulai tergerus, 4. Didukung RIPPARDA (Perda No. 4 Tahun RZWP3K maupun RTRW
4. Terdapat Listrik dan jaringan mulai banyak dibangun rumah beton 2017) 4. Keaslian pulau lain jauh lebih baik
telekomunikasi lengkap 5. Infrastruktur Pulau Kapota tergolong 5. Bagian dari Cagar Biosfer oleh 5. Area rawan tsunami kusunya di area
5. Terdapat banyak kawasan komersil belum baik UNESCO KSPD Matahora dan Marina
6. Terdapat bandara sebagai pintu 6. Area pesisir barat merupakan area 6. Bagian dari taman nasional
gerbang utama yang padat yang berpotensi akan 7. Tentative list world heritage oleh
7. Terdapat pelabuhan besar sebagai menurunkan daya dukung UNESCO
salah satu gerbang masuk 7. Adanya rencana reklamasi yang masif
8. Pengelolaan sampah dan SPAM sudah 8. Permukiman tumbuh cenderung tidak 1 O
terencana dengan baik terencana
9. Infrastruktur tergolong baik 9. Objek wisata buatan belum dikelola II I
STABILITY EXPANSION
10. Mempunyai potensi objek wisata dengan baik
potensial baik alam, sosial, budaya, 10. Terdapat banyak lahan tidur yang
maupun buatan belum direncanakan T S
11. Transportasi yang sudah tersistem 11. Sebagai ibukota belum memiliki 0
-1 -0.5 0 0.5 1
12. Tingkat kunjungan wisata tinggi fasilitas MICE yang memadai
13. Masyarakat mendukung pembangunan 12. View point ke arah lautan umumnya III IV
14. Banyak objek dengan peruntukan mass tertutupi bangunan RETRENCHMENT COMBINATION
tourism
(-0,85; -0,63)
15. Telah ada festival tahunan -1 W
N I L A I SWOT PULAU KALEDUPA (STABILITY)
STRENGTHS WEAKNESSES OPPORTUNITIES T H R E ATS
1. Masih banyak dijumpai rumah 1. Dermaga belum tertata 1. Diapit dua pulau dengan tingkat 1. Dikelilingi area lindung berdasarkan
panggung 2. Terdapat perkampungan kumuh di tepi kunjungan wisata yang tinggi Perda No. 9 Tahun 2018 Tentang
2. Pulau paling subur di Wakatobi pantai 2. Berpeluang menjadi lumbung pangan RZWP3K Sultra 2018-2038
3. Memiliki formasi hutan mangrove yang 3. Belum ada jalur pedestrian pada kota khususnya hortikultura untuk daerah sekitar 2. Area yang berpotensi sebagai
3. 10 KSPN Prioritas kawasan wisata belum nyata pada
tersebar dan luas utama
4. Adanya peluang pembentukan BOP di
4. Memiliki kampung tenun 4. Jalan menuju kawasan Sombano sangat laut RZWP3K maupun RTRW
Wakatobi
5. Memiliki beberapa desa yang buruk 3. Kawasan strategis kabupaten
5. Bagian dari Cagar Biosfer oleh UNESCO
berpotensi menjadi desa wisata 5. Terdapat danau yang belum 6. Bagian dari taman nasional berdasarkan RTRW tidak menyentuh
6. Memiliki atraksi underwater yang dikembangkan wisatanya 7. Tentative list world heritage oleh UNESCO area berpotensi
relatif bagus 6. Permukiman Bajo mulai melakukan 8. RTRW dan SPKP mendukung 4. Belum ada regulasi untuk
7. Adanya rencana pembangunan pengurukan pengembangan dan pemanfaatan mempertahankan rumah tradisonal
bandara 7. Terdapat area mangrove yang sengaja 9. Terdapat 5 KPPD dan 2 KSPD yaitu 5. Belum ada regulasi untuk perlindungan
8. Memiliki objek wisata alam, budaya, dirusak Sombano dan Hoga berdasarkan visual
dan sejarah yang beragam baik wujud 8. Listrik masih terbatas RIPPARDA
maupun tak wujud 9. Belum ada fasilitas rumah makan dan 10. Relatif aman dari bencana
9. Pulau Hoga sebagai kawasan riset dan kesehatan yang mendukung wisata
wisata bahari yang bisa 10. Sistem persampahan masih buruk O
mengembangkan ilmu biosphere 11. Belum ada penataan lanskap kota (-0,38; 0,64)
kelautan dan ekosistem perbatasan 12. Potensi wisata belum dioptimalkan II I
10. Terdapat tiga permukiman bajo yang dengan baik khusunya di pulau utama STABILITY 0.3 EXPANSION
khas
T S
11. Akses cukup baik dan dekat dengan
ibukota kabupaten -0.2 0
12. Masyarakat mendukung pembangunan -0.4 -0.2 0.2 0.4
13. Telah ada festival tahunan III IV
RETRENCHMENT COMBINATION
-0.7 W
N I L A I SWOT PULAU TOMIA (EXPANSION)
STRENGTHS WEAKNESSES OPPORTUNITIES T H R E ATS
1. Atraksi wisata cukup lengkap (alam, 1. Permukiman lebih banyak di barat 1. Pelatihan dan pendidikan pengembangan 1. Dikelilingi area lindung berdasarkan
sejarah, budaya) baik di darat maupun 2. Pengembangan sejauh ini terkonsentrasi wisata untuk meningkatkan SDM dan Perda No. 9 Tahun 2018 Tentang
di laut di area barat pulau ekonomi RZWP3K Sultra 2018-2038
2. Banyak spot diving 3. Jalan lingkungan belum bercita rasa 2. Pengembangan agropastural yang dapat 2. Area yang berpotensi sebagai
menjadi atraksi baru kawasan wisata terfokus pada bawah
3. Terdapat airstrip yang dapat direct ke kota wisata
3. 10 KSPN Prioritas
Bali (private flight) 4. Area pesisir pantai diokupasi pribadi laut RZWP3K maupun RTRW
4. Adanya peluang pembentukan BOP di
4. Akses dan transportasi mudah (udara, untuk tempat tinggal dan usaha 3. Sebagian besar area rawan akan
Wakatobi
darat, laut) 5. Air bersih, persampahan, dan listrik 5. Bagian dari Cagar Biosfer oleh UNESCO bencana
5. Pengelolaan dan pemanfaatan objek terbatas 6. Bagian dari taman nasional
wisata sudah baik 6. Tidak ada prasarana bin sampah dan 7. Tentative list world heritage oleh UNESCO
6. Investasi pariwisata sudah berajalan TPA 8. RTRW dan SPKP mendukung
7. Jumlah kunjungan wisawatan tinggi 7. Belum ada fasilitas kesehatan untuk pengembangan dan pemanfaatan
8. Terdapat pelabuhan umum dan wisata mengantisipasi kecelakaan wisata 9. Terdapat 5 KPPD dan 2 KSPD yaitu Kulati
9. Tujuan wisata internasional bahari dan Tolondono berdasarkan RIPPARDA
10. Area timur pulau memiliki kualitas 8. Kesalahan planning, design, dan
wisata yang tinggi yang belum management pada beberapa objek 2 O
dikembangkan wisata yang mengakibatkan penurunan 1.5 (0,05; 1,15)
11. Terdapat benteng yang kondisi dan kualitas lingkungan II I
STABILITY 1 EXPANSION
pengelolaannya cukup baik
12. Terdapat festival yang rutin 0.5
T S
dilaksanakan tiap tahun 0
13. Lahan relatif subur yang dibuktikan -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2
-0.5
adanya budidaya tanaman dan ternak
ruminansia -1
III IV
14. Masyarakat sadar akan isu lingkungan RETRENCHMENT
-1.5
COMBINATION
15. Masyarakat mendukung pembangunan -2 W
N I L A I SWOT PULAU BINONGKO (EXPANSION)
STRENGTHS WEAKNESSES OPPORTUNITIES T H R E ATS
1. Lanskap pulau unik karena tersusun 1. Listrik terbatas 1. 10 KSPN Prioritas 1. Wilayah operasional BPCB berada di
atas formasi karst/limestones 2. Jalanan sempit, terputus, dan banyak 2. Dua area masuk dalam zona pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan
2. Banyak objek wisata yang belum yang rusak oleh Perda No. 9 Tahun 2018 tentang 2. Dikelilingi area lindung berdasarkan
tereksplolasi 3. Tanah tidak subur RZWP3K Sultra 2018-2038 Perda No. 9 Tahun 2018 Tentang
3. Didukung oleh RTRWdan SPKP Kab. RZWP3K Sultra 2018-2038
3. Terdapat kampung pendai besi yang 4. Gelombang laut cukup kuat pada
Wakatobi
bersejarah musim tertentu 3. Area yang berpotensi sebagai
4. Didukung RIPPARDA (Perda No. 4 Tahun
4. Terdapat kampung tenun 5. Pelabuhan tidak begitu baik kawasan wisata tidak tercantum dalam
2017)
5. Terdapat kampung pembuat kapal 6. Sarana air bersih, limbah, dan sampah 5. Berdekatan dengan Pulau Tomia yang RZWP3K maupun RTRW
tradisional yang masih tersisa belum ada atau tidak memadai memiliki akses yang mudah dan terkenal 4. Pembangunan infrastruktur pulau lain
6. Terdapat beberapa pantai pasir putih 7. Posisi paling jauh dari empat pulau bagi wisatawan jauh lebih baik
yang berkualitas baik utama di Wakatobi 6. Adanya peluang pembentukan BOP di 5. Kebutuhan bahan utama bergantung
7. Terdapat beberapa benteng 8. Fasilitas wisata dan transportasi belum Wakatobi dari daerah sekitar
bersejarah memadai 7. Bagian dari Cagar Biosfer oleh UNESCO
8. Terdapat formasi mangrove habitat 8. Bagian dari taman nasional
tebing 9. Tentative list world heritage oleh UNESCO
9. Terdapat beberapa dermaga untuk
berlabuhnya kapal 1 O
10. Masyarakat mendukung pembangunan (0,01; -0,67)
11. Bentuk pulau memanjang sehingga II I
terdapat dua sisi view sunrise dan STABILITY EXPANSION
sunset T S
12. Masyarakat mengelola wisata secara
0
mandiri dan swadaya -1 -0.5 0 0.5 1
13. Telah ada festival tahunan (Festival
Tukang Besi) III IV
RETRENCHMENT -1 COMBINATION
W
NILAI
PAIRED COMPARATION Berdasarkan 3A Pariwisata
Atraksi Liya Togo Kapota Ambeua Hoga Waha Kulati Haka 1000 Parang Total Skor Rank
Liya Togo 1 1 1 1 1 3 1 9 0,080 6
Kapota 3 2 2 1 3 3 3 17 0,152 3
Ambeua 3 2 1 1 3 3 3 16 0,143 4
Hoga 3 2 3 3 3 3 3 20 0,179 1
Waha 3 3 3 1 3 3 3 19 0,170 2
Kulati 3 1 1 1 1 3 1 11 0,098 5
Haka 1 1 1 1 1 1 3 9 0,080 6
1000 Parang 3 1 1 1 1 3 1 11 0,098 5
Total 112 1,000
Amenitas Liya Togo Kapota Ambeua Hoga Waha Kulati Haka 1000 Parang Total Skor Rank
Liya Togo 3 3 3 2 2 3 3 19 0,170 2
Kapota 1 1 1 1 1 2 3 10 0,089 6
Ambeua 1 3 3 1 3 3 3 17 0,152 3
Hoga 1 3 1 1 3 3 3 15 0,134 4
Waha 2 3 3 3 3 3 3 20 0,179 1
Kulati 2 3 1 1 1 3 3 14 0,125 5
Haka 1 2 1 1 1 1 2 9 0,080 7
1000 Parang 1 1 1 1 1 1 2 8 0,071 8
Total 112 1,000
Aksesibilitas Liya Togo Kapota Ambeua Hoga Waha Kulati Haka 1000 Parang Total Skor Rank
Liya Togo 3 3 3 3 3 3 3 21 0,188 1
Kapota 1 3 3 3 3 3 3 19 0,170 2
Ambeua 1 1 3 1 3 3 3 15 0,134 4
Hoga 1 1 1 1 1 3 3 11 0,098 6
Waha 1 1 3 3 3 3 3 17 0,152 3
Kulati 1 1 1 3 1 3 3 13 0,116 5
Haka 1 1 1 1 1 1 2 8 0,071 7
1000 Parang 1 1 1 1 1 1 2 8 0,071 7
Total 112 1,000
PRINSIP 2016-2020
MERATA 1 Nilai Tertinggi AHP Tiap 1 Nilai Tertinggi SWOT Tiap
RPIP Pulau (Kuantitatif) Pulau (Kualitataif)
Penentuan WAHA
1000 Parang
Kaledupa
Binongko
HOGA
KULATI
Kaledupa
Tomia
TERDAPAT 8 KAWASAN
PRIORITAS
Sombu Dive
Wangi -Wangi
Puncak Toliamba
Marina Waterfront
Goa Kontamale
Kaledupa
Danau Kapota
Mola
Pulau wangi –wangi menjadi kawasan Super
To m i a
Prioritas Karena: Liya Togo
42
NILAI
PAIRED COMPARATION
berdasarkan
3A & KOMPONEN AKUATIK TERESTRIAL
Terestrial 0,41
Tabel berdasarkan 3A Pariwisata Tabel berdasarkan AKUATIK DAN TERESTRIAL Akuatik 0,59
Prioritas Atraksi Amenitas Aksesibilitas Total Skor Prioritas Skor Nilai Akhir Rank Tahun DED
Ambeua 0,143 0,152 0,134 0,429 0,143 Ambeua 0,143 0,143 2 2021
Hoga 0,179 0,134 0,098 0,411 0,137 Hoga 0,137 0,081 4 2021
Waha 0,170 0,179 0,152 0,500 0,167 Waha 0,167 0,167 1 2021
Kulati 0,098 0,125 0,116 0,339 0,113 Kulati 0,113 0,113 3 2021
Haka 0,080 0,080 0,071 0,232 0,077 Haka 0,077 0,077 6 2021
1000 Parang 0,098 0,071 0,071 0,241 0,080 1000 Parang 0,080 0,080 5 2021
Penentuan
Prioritas Kaw. Kahiyanga Kaw. Pajam Lanskap Langge Kaw. Yoro Kaw. Palahidu Skor Rank
Kaw. Kahiyanga 3 1 3 3 0,167 4
Kaw. Pajam 1 1 3 3 0,131 5
Kaw. Langge 3 3 3 3 0,190 3
Prioritas
Kaw. Yoro 1 1 1 2 0,083 2
Kaw. Palahidu 1 1 1 2 0,083 1
Total 1,000
Priority Phase
46
PERENCANAAN
ARAHAN
KEBIJAKAN ANALISIS SWOT 1
RPJMN/D DEMAND KABUPATEN
Rencana Aksi
RPIP KAWASAN
WISATA KABUPATEN
Arahan SWOT 1
Kebijakan Analisis Kabupaten WAKATOBI
RPJMN/ D Demand Rencana Aksi
Rencana Aksi Rencana Aksi Program
Program Program berdasarkan
mengadopsi mengadopsi SWOT 1
program RPJMN Analisis Demand Kabupatern yaitu
/D combination,
sehingga terbentuk
strategi yang
menguatkan S dan
melemahkan W
DRAFT USULAN PROGRAM PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KSPN WAKATOBI
Tahun Pelaksanaan
Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
(Kegiatan / Output / Aktivitas)
Program
1 Menjaga keseimbangan dan Pengembangan Tourist Information Perencanaan dan Pembangunan Tourist Information
kesatuan fungsi dari setiap pulau Center Center
Wakatobi
a. Perencanaan Teknis (DED) Kantor Tourist
Information Center
b. Pelaksanaan Fisik Pembangunan Kantor Tourist
Information Center
Tahun Pelaksanaan
Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
(Kegiatan / Output / Aktivitas)
Program
Tahun Pelaksanaan
Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
Program
2 Revitalisasi Obyek Daya Tarik Pengembangan Walking Lane Pada Pembangunan Walking Lane
Wisata (ODTW) Kabupaten kawasan Pantai Wisata
Wakatobi
Tahun Pelaksanaan
Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
Program
Tahun Pelaksanaan
Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
(Kegiatan / Output / Aktivitas)
2021 2022 2023 2024 2025
Program
Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
(Kegiatan / Output / Aktivitas)
Program
3 Meningkatkan lingkungan ODTW Pengembangan Sistem Penyediaan Rehabilitasi dan Pengembangan SPAM Mendukung
dan Permukiman melalui Air Minum (SPAM) Mendukung KSPN Wakatobi
pembangunan infrastruktur dengan KSPN Wakatobi
konsep-konsep berwawasan
lingkungan, sosial dan budaya
a. Pembangunan penangkapan air dan Reservoar
sollar cell, pengadaan pompa mata air kalofafa
(Pulau Kapota)
b. Pembangunan SPAM di Pulau Hoga/
Pembangunan Broncaptering Kap. 1 L/det SPAM
Pulau Hoga mendukung kawasan khusus Pulau
Hoga
c. Optimalisasi SPAM Batambawi Melayani
Kawasan Pariwisata Ambeua dsk
d. Optimalisasi SPAM Wa Gehe-Gehe Mendukung
Kawasan Goa Kontamale dan Puncak Toliamba
Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
(Kegiatan / Output / Aktivitas)
2021 2022 2023 2024 2025
Program
Bajo Mola
f. Revitalisasi TPS 3 R Desa Liya Bahari Indah
Tahun Pelaksanaan
Dukungan Infrastruktur
No Misi/Isu Pembangunan Tujuan
(Kegiatan / Output / Aktivitas)
Program
• Permukiman :Kota pelabuhan kecil dengan bentuk waterfront city yang memiliki ruang terbuka publik sebagai pengikat fungsi
ruang luar sekitarnya. Ruang luar ini dijalin dengan jaringan jalan dan jalur pedestrian yang menghubungkan bagian kota
lainnya seperti; dermaga, perkantoran, sarana keseharan, sekolah, sarana ibadah, perumahan, pusat pelayanan, dan lainnya.
• Tujuan obyek Wisata: Mengembangkan sarana dan prasarana menuju wisata alam dan dalam hal ini diving and snokerling
spot dan wisata buatan seperti pusat/taman budaya untuk atraksi kesenian maupun museum seni maupun budaya
• Permukiman: Kota kecil dengan ruang terbuka alun-alun sebagai pengikat fungsi ruang luar sekitarnya. Ruang luar ini
dijalin dengan jaringan jalan permukiman berupa Bulevard dan jalan lingkungan yang menghubungkan bagian kota
lainnya seperti; dermaga, pasar, perkantoran, sekolah, sarana ibadah, hutan mangrpve, perumahan dan lainnya.
• Tujuan obyek Wisata dengan mengembangkan lahan mangrove sebagai obyek wisata konservasi alam, desa wisata
Buranga
SINTESIS KONSEP:
1. Bentuk Penataan dan pembangunan
a) Perbaikan Kawasan
b) Pengembangan kembali kawasan
c) Pelestarian/perlindungan kawasan g) Pembangunan wisata mangrove
h) Pembangunan sarana sekolah dan kesehatan
2. a) Rehab Pasar i) Pembangunan Landmark kota
b) Peningkatan Dermaga j) Pembangunan sarana akomodasi wisata dan resto
c) Pembangunan Cultural Centre k) Pembangunan gedung pemadam kebakaran dan Search
d) Pembangunan Taman M iniatur Wakatobi and Rescue
e) Penataan jalan Bulevard dan jalan lingkungan l) Pembangunan sarana ibadah
f) Penataan RTH Alun-alun m) Pembangunan dan peningkatan utilitas air bersih,
persampahan, limbah, listrik, telekomunikasi 68
Rencana Pembangunan Infrastruktur Permukiman 62
Pulau Binongko
Kawasan 1000 Parang
3 MATRIK KAWASAN 1000 PARANG – SOWA - POPALIA
KONSEP-KONSEP PENGEMBANGAN DELINIASI KAWASAN 1000 PARANG.
Pengembangan kawasan permukiman bernilai sejarah dan budaya sebagai salah satu warisan budaya tak benda (intangible
heritage) yang mendukung kegiatan pariwisata dan pengembangan objek wisata alam dan budaya bersumber dari potensi
setempat.
• Permukiman: Kampung pandai besi dan tenun yang dapat mengonservasi budaya dan visual ke arah pantai serta
disediakannya fasilitas jalan, limbah, persampahan, dan air bersih serta ruang sosial untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat. Keberadaan kampung dan fasilitasnya ini harus terkoneksi dengan wisata sekitar sehingga
masyarakat dapat memanfaatkan sumberdaya yang mereka miliki untuk dapat memenuhi kelayakan sebagai homestay
apabila ada wisatawan yang ingin menginap di kampung tersebut. Perlu juga dijalin knektivitas dengan jaringan jalan,
dermaga wisata, TIC, monumen, dan sarana wisata pantai lainnya
• Tujuan obyek Wisata; Mengembangkan lahan pantai dan monumen tugu parang sebagai obyek wisata alam dan
budaya
2. Kegiatan Pembangunan j) Pembangunan sarana akomodasi
a) Revitalisasi dermaga wisata wisata dan resto
SINTESIS KONSEP: b) Penataan wisata pantai k) Pembangunan gedung pemadam
1. Bentuk Penataan dan pembangunan c) Pembangunan cultural centre kebakaran dan search and rescue
d) Pembangunan TIC l) Pembangunan sarana ibadah
a) Perbaikan Kawasan m) Pembangunan taman lingkungan di
e) Pembangunan jalan lingkungan
b) Pengembangan kembali kawasan f) Pembangunan wisata budaya permukiman
c) Pelestarian/perlindungan kawasan g) Pembangunan galeri tenun dan parang n) Pembangunan dan peningkatan
h) Pembangunan sarana sekolah, kesehatan, dan utilitas air bersih, persampahan,
keamanan limbah, listrik, telekomunikasi
i) Pembangunan landmark o) reboisasi mangrove
PERENCANAAN
82
ELEMEN PEMBENTUK URBAN DESAIN PUNCAK TOLIAMBA No No Elemen
Elemen Pembentuk
Pembentuk Perencanaan
Perencanaan Obyek
Obyek Perencanaan
Perencanaan
Jenis Penandaan RTHSirkulasi, Bangunan, Tempat, Titik kumpul
7 Penandaan/Signage
BentukGuna Lahan
Penandaan ZonaPapan arah, papan
Perumahan, peta,
Zona pusat informasi
perdagangan dan wisata
jasa
Bangunan Bangunan
Ladang wisata eksisting
dan kebun
8 Preservasi dan Konservasi
1 Tata Guna Lahan Alam Tanamankepadatan rendah dan sedang
Perumahan
Rencana Detail Tata Ruang
Jenis Utilitas KiosAirkuliner
bersihtradisional
Air
Pariwisatalimbah
Persampahan
Luas Guna Lahan 1 Ha.
Listrik
Koef. Lantai Bangunan 1.2
Telekomunikasi
Koef. Dasar Bangunan 40%
Utilitas Bentuk Utilitas Tangki Air dan pipanisasi (Plumbing Air Bersih)
Garis Sempadan Jalan 6m
IPAL Komunal Kawasan, Plumbing Air Kotor
Tinggi bangunan 1-2 Binlantai
Sampah dan TPS Kontainer
2 Bentuk dan Masa Bangunan
Material kayu, batu
Listrik PLNkarst, tembok
(kabel dalambeton, metal
tanah), Solar Cell
Tekstur variasi
GSM memunculkan teksture alami batuan
Permanen/Non
Sebaran Utilitas Permanen
Semua Zona
LanggamJenisarsitektur
street furniture Bentuk
Bangku benteng, arsitektur tropis, modern dan analogi fauna laut
Kelangsungan aktivitas komersial MixTempat
use pariwisata
sampah
Kepemilikan Parkir umum kendaraan bermotor dan sepeda di lapangan
Peneduh
3 Sirkulasi dan Parkir
9 Jaringan jalan linier, TOD
Lampu
Moda BusParkir
wisata, kendaraan pribadi, sepeda dan berjalan kaki
Jenis Ruang Terbuka Tenggaran
Pelataran atraksi (landmark)
Luas Ruang Terbuka skalaPotkomunitas
tanaman 300 m2
4 Ruang Terbuka
Perkerasan batu alam,media
Sosial rumput, paving
Bentuk street furniture Bangku pedestrian dan taman
Street Furniture Landscape Ekosistem perbukitan
Aktivitas pendukung disekitar jalan Tempat
atraksi sampah
budaya dan 3R
perdagangan
Nilai estetika/daya tarik Pedestrian ramp dan lawa
Shelter, baruga
5 Jalur Pejalan Kaki Lampu jalan, pedestrian dan taman
Pedestrian khusus, ramp, PJU dan penerangan pedestrian, pos
Keamanan Parkir sepedah
keamanan, CCTV
Patung 3 Lumba lumba
Kenyamanan Pohon peneduh, bangku jalan, ramah disable
Pot tanaman tunggal dan klaster
Bentuk aktivitas atraksi budaya dan perdagangan
Spot Selfie
6 Aktivitas Pendukung Rutinitas kegiatan perdagangan kuliner tradisonal, renang, panorama ketonggian
Sebaran steert furbiture Semua zona
Bentuk Daya tarik atraksi budaya, kuliner tradisional, renang dan panorama ketinggian 83
B E N T E N G L I YA
84
ELEMEN PEMBENTUK URBAN DESAIN BENTENG LIYA No No Pembentuk
Elemen Elemen Pembentuk Perencanaan
Perencanaan Obyek Perencanaan
Obyek Perencanaan
Jenis Penandaan Sirkulasi, Bangunan, Tempat, Titik kumpul
7 Penandaan/Signage Zona Perlindungan Setempat, RTH, Zona Perumahan
BentukGuna Lahan
Penandaan Papan arah, Videotron, papan peta, pusat informasi wisata
ZonaBenteng
Batas Perdagangan dan jasa, Zona Sarana Pelayanan Umum
Hutan
Pintu dan mata
gerbang bentengair
Alun-alun, makam, taman lingkungan
Masjid
1 Tata Guna Lahan Bangunan Baruga
Perumahan kepadatan rendah dan sedang
8 Rencana Detail
Preservasi dan Konservasi Tata Ruang Makam
Perdagangan dan jasa tunggal (ruko)
Rumah tradisional
Pelayanan
Jalan peribadatan (masjid)
dan pedestrian
Pariwisata
Tanaman
Alam
Luas Guna Lahan Mata
24,3AirHa.
Jenis Utilitas Air bersih
Koef. Lantai Bangunan 1.2
Air limbah
Koef. Dasar Bangunan 40%
Persampahan
Garis Sempadan Sungai 30 m
Listrik
Tinggi bangunan 1 - 2 lantai
Telekomunikasi
2 Bentuk dan Masa Bangunan Bentuk Utilitas Reservoir Kawasan
Utilitas Material kayu, batu karst,dan pipanisasi
tembok beton, metal
IPAL Komunal Kawasan, Tangki Septik Komunal
Tekstur variasi memunculkan teksture alami batuan karst
TPS Kontainer dan Bin Sampah
Permanen/Non Permanen
Hidrant Kebakaran
Langgam Arsitektur Rumah
Listrik PLNpanggung,
(kabel dalamBaruga, Lawa
tanah), Solar Cell
Kelangsungan aktivitas komersial GSM
Pedestrian komersial
Sebaran Utilitas Semua Zona
Kepemilikan Parkir umum kendaraan bermotor dan sepeda (gedung dan lapangan)
3 Sirkulasi dan Parkir Jenis street furniture Bangku
Jaringan jalan linier, loop
Tempat sampahdan TOD
9
Moda Bus
Peneduh wisata, sepeda, berjalan kaki, kendaraan pribadi
Jenis Ruang Terbuka Lampu
alun-alun dan RTH
Luas Ruang Terbuka Parkir
skala kolosal 1 ha, skala komunitas 200 m2
4 Ruang Terbuka Tenggaran (landmark)
Perkerasan tanah, batu alam, rumput, paving
Pot tanaman
Landscape
Bentuk street furniture Ekosistem
Bangku hutan
pedestrian dantropis,
taman perbukitan
Street Furniture
Aktivitas pendukung disekitar jalan atraksisampah
Tempat budaya 3R dan perdagangan
Nilai estetika/daya tarik Shelter,
Pedestrian alamilawa
baruga dan
5 Jalur Pejalan Kaki Lampu jalan, pedestrian dan taman
Keamanan Lampu penerangan pedestrian, pos keamanan dan pedestrian khusus
Parkir sepedah
Kenyamanan Pohon benteng
Gerbang peneduh, bangku pedestrian, shelter, ramah disable
Bentuk aktivitas Tarian
Pot tanaman tunggal dan klaster
6 Aktivitas Pendukung Rutinitas kegiatan
Sebaran steert furbiture event zona
Semua tahunan dan penyambutan tamu
85
Bentuk Daya tarik tarian khas tradisional dan pakaian tradisional
DA N AU K A P O TA
86
ELEMEN PEMBENTUK URBAN DESAIN DANAU KAPOTA No Elemen Pembentuk Perencanaan Obyek Perencanaan
Guna Lahan Zona Perlindungan Setempat, RTH, Zona Sarana Pelayanan Umum
Hutan dan mata air
1 Tata Guna Lahan Rencana Detail Tata Ruang
Sarana Pariwisata
Luas Guna Lahan 7,54 Ha.
Koef. Lantai Bangunan 1.2
Koef. Dasar Bangunan 40%
Garis Sempadan Danau 30 m
Tinggi bangunan 1 - 2 lantai
2 Bentuk dan Masa Bangunan
Material kayu, batu karst, tembok beton, metal
Tekstur variasi memunculkan teksture alami batuan karst
Permanen/Non Permanen
Langgam Arsitektur Arsitektur tropis, analogi perkakas tradisional
Kelangsungan aktivitas komersial Pedestrian ekowisata mangrove
Kepemilikan Parkir umum (gedung dan lapangan)
3 Sirkulasi dan Parkir
Jaringan jalan linier
Moda Bus wisata dan berjalan kaki
Jenis Ruang Terbuka Ruang Terbuka Biru
Luas Ruang Terbuka skala kolosal 7,54 Ha.
4 Ruang Terbuka Perkerasan tanah, batu alam
Landscape ekosistem mangrove dan danau air payau pasang surut
1. Cakupan pelayanan teknis masih rendah disebabkan banyak jaringan pipa distribusi belum sepenuhnya menjangkau pelanggan di wilayah pelayanan terutama pedesaan.
2. Kualitas air yang dihasilkan PDAM belum melalui proses pengolahan yang menghasilkan air minum.
3. Tingkat produksi air masih rendah disebabkan terdapat kapasitas terpasang yang belum dimanfaatkan dan adanya pembatasan jam operasi pompa
4. Kontuinitas pendistribusan air kepada pelanggan masih rendah sekitar 6-10 jam perhari (PLTS alternatif)
5. Tingkat pergantian meter air pelanggan yang rusak masih rendah
SATUAN
EKSISTING
2019 2020 2021 2025
PROYEKSI (TAHUN)
2030 2035 2040 GAP KEBUTUHAN DAN RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
JUMLAH PENDUDUK PULAU WANGI-WANGI Jiwa 61.486 63.044 64.652 71.626 81.718 93.628 107.732
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN WANGI-WANGI Jiwa 29.359 30.046 30.752 33.799 38.161 43.246 49.192
Jumlah Penduduk Perkotaan Kec. Wangi-wangi Jiwa 13.715 13.930 14.150 15.076 16.354 17.781 19.379
Jumlah Penduduk Perdesaan Kec. Wangi-wangi Jiwa 15.644 16.115 16.603 18.722 21.807 25.465 29.814
JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN WANGI-WANGI SELATAN Jiwa 32.126 32.998 33.900 37.827 43.557 50.382 58.540
Jumlah Penduduk Perkotaan Kec. Wangi-wangi Selatan Jiwa 9.010 9.193 9.380 10.167 11.250 12.455 13.796
Jumlah Penduduk Perdesaan Kec. Wangi-wangi Selatan Jiwa 23.116 23.805 24.520 27.660 32.307 37.927 44.744
JUMLAH WISATAWAN KE PULAU WANGI-WANGI Jiwa/Tahun 11.060 1.673 14.065 18.463 23.961 29.458 34.956
JUMLAH WISATAWAN KE PULAU WANGI-WANGI Jiwa/Hari 30 5 39 51 66 81 96
Proyeksi kebutuhan
Kebutuhan Air Kawasan Perkotaan Kec. Wangi-wangi Liter/detik 23,97 24,34 27,34 41,61 45,14 65,43 71,31
Kebutuhan Air Kawasan Perdesaan Kec. Wangi-wangi Liter/detik 17,83 18,37 20,05 28,71 33,44 46,86 54,86
Kebutuhan Total Pelayanan SPAM Kec. Wangi-wangi Liter/detik 41,80 42,71 47,38 70,32 78,57 112,29 126,17
Kebutuhan Air Kawasan Perkotaan Kec. Wangi-wangi Selatan Liter/detik 15,74 16,06 18,12 28,06 31,05 45,83 50,77
Kebutuhan Air Kawasan Perdesaan Kec. Wangi-wangi Selatan Liter/detik 26,34 27,13 29,61 42,41 49,54 69,79 82,33
Kebutuhan Total Pelayanan SPAM Kec. Wangi-wangi Selatan Liter/detik 42,09 43,19 47,73 70,47 80,59 115,62 133,10
Kebutuhan Pelayanan SPAM untuk Wisatawan Liter/detik 0,09 0,01 0,11 0,15 0,25 0,31 0,37
GAP KEBUTUHAN
SPAM Kec. Wangi-wangi Liter/detik 58,20 57,29 52,62 64,68 56,43 22,71 8,83
SPAM Kec. Wangi-wangi Selatan Liter/detik - 12,49 - 13,59 - 17,73 - 25,07 - 9,59 - 44,62 - 62,10
SPAM Pulau Wangi-wangi Liter/detik 45,63 43,68 34,77 39,46 46,59 - 22,22 - 53,63
Sumber: Analisis Konsultan, 2020
JARINGAN AIR MINUM EKSISTING DI QUICK WIN
Dari Peta jaringan semua lokasi kecuali lokasi (6) sudah terlayani.
SEKTOR PERSAMPAHAN
KELEMBAGAAN PENGELOLA
• Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wakatobi
dengan Personil 370 orang.
• Saat ini operasi penyapuan jalan di Kabupaten
Wakatobi dilakukan oleh petugas kebersihan
dan dilakukan pada waktu pukul 04.00-10.00
WITA dan pukul 14.00-17.00 WITA.
2. Container 2
3. Gerobak Sampah 32
4. Motor Sampah 8
TPA WAMBEAMALE
• Berdasarkan peta rencana pengangkutan sampah dan pelayanan
pengumpulan sampah untuk lokasi prioritas 1, 2, 3,4,5 dan 7 TPA 3R LIYA BAHARI
dilalui jalur pengangkutan sampah.
• Untuk lokasi (6) belum ada rencana pelayanan.
Sumber: http://monev.stbm.kemkes.go.id/monev/
KONDISI EKSISTING
1. Akses aman sanitasi sudah mencapai 87,629% (posisi 23 September 2020). Dengan tingkat BABS (ODF) mencapai 12,37% atau 3.317 KK.
2. Di Pulau Wangi-wangi untuk Kecamatan Wangi-wangi BABS 140 KK atau 3,84% dan Kecamatan Wangi-wangi Selatan BABS 1.739 KK atau masih 20,36%.
3. Kelembagaan Dinas Pekerjaan Umum yakni pada seksi Drainase Permukiman & perumahan, Lingkungan dan Air Minum, serta Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Wakatobi.
4. Sesuai Dokumen SPKP tahun 2020-2021 direncanakan pembangunan IPLT Kap. 30 m3/hari di lahan TPA Wambeamale.
5. Di Pulau Wangi-wangi, PS sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD) terbangun:
• SPALD-S (Sistem Setempat): 5 MCK ++, 1 MCK+ Biogas, 3 MCK, dan 9 Septik tank Komunal.
• SPALD-T (Sistem Terpusat) : 4 lokasi IPAL Komunal.
SEKTOR SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
OMESTIK (SPALD) PULAU WANGI-WANGI
KONDISI EKSISTING
1. Akses aman sanitasi sudah mencapai 87,629% (posisi 23 September 2020). Dengan tingkat BABS (ODF)
mencapai 12,37% atau 3.317 KK.
2. Di Pulau Wangi-wangi untuk Kecamatan Wangi-wangi BABS 140 KK atau 3,84% dan Kecamatan Wangi-
wangi Selatan BABS 1.739 KK atau masih 20,36%.
3. Kelembagaan Dinas Pekerjaan Umum yakni pada seksi Drainase Permukiman & perumahan, Lingkungan
dan Air Minum, serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wakatobi.
4. Sesuai Dokumen SPKP tahun 2020-2021 direncanakan pembangunan IPLT Kap. 30 m3/hari di lahan TPA
Wambeamale.
5. Di Pulau Wangi-wangi, PS sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD) terbangun:
• SPALD-S (Sistem Setempat): 5 MCK ++, 1 MCK+ Biogas, 3 MCK, dan 9 Septik tank Komunal.
• SPALD-T (Sistem Terpusat) : 4 lokasi IPAL Komunal.
• Rencana pengembangan pelayanan SPALD : SPALD-T pelayanan 70% dan SPALD-S pelayanan 80%. (Jangka Menengah) menurut SSK 2016.
• Masih ada 1.879 KK penduduk Pulau Wangi-wangi tidak memiliki jamban.
• 12,37% warga Wakatobi masih melaksanakan praktik BABS
• Potensi pencemaran lingkungan akibat 56% tanki septik terindikasi cubluk
• Adanya potensi pencemaran air tanah akibat tidak tersedia fasilitas IPLT,
• Sebagian besar warga membuang langsung grey water ke tanah atau badan air. Sumber: Analisis konsultan
PENGEMBANGAN SPALD DI LOKASI QUICK WIN
Untuk seluruh lokasi khususnya pada kawasan permukiman sudah Terbangun PS SPALD
REKOMENDASI ASPEK INFRASTRUKTUR TERKAIT QUICK WIN PULAU WANGI-WANGI 2021
1. Untuk mendukung pencapaian optimal dari upaya penataan kawasan pada 7 (tujuh) lokasi Quick Win agar dapat
berjalan paralel dengan upaya penanganan kawasan kumuh (skala berat) di lokasi sekitarnya.
2. Untuk seluruh program SPKP Wakatobi khususnya yang di Pulau Wangi-wangi agar dapat berjalan.
3. Perlunya revitalisasi beberapa PS SPAM khususnya Unit Produksi (IPA) SWRO dan rehabilitasi jaringan. Serta
mengupayakan alternatif Sumber Air Baku lainnya mengingat untuk Pulau Wangi-wangi sumber air baku kapasitas
maksimum suplai 90 L/det, dibandingkan kebutuhan s.d. 2025-2027 mencapai 139 L/det. Memanfaatkan air laut
sebagai sumber air baku dapat sebagai alternatif.
4. Perlu dioptimalkan upaya reduksi sampah dengan TPS 3R dan rencana pengembangan zona II Landfill TPA
Wambeamale.
5. Rencana pembangunan IPLT Wambeamale agar bisa masuk program TA 2021 serta pengembangan SPALD-T dengan
IPALD Skala Kota di pusat kota Wanci (area waterfront city). Diharapkan ada space lahan dialokasikan di area
penataan sebagai lokasi IPALD skala kota yang dapat diletakan dibawah tanah. Yang dapat mengolah air limbah
domestik sebelum mengalir ke Pantai/Laut.
PERENCANAAN
Penataan Prioritas
Kawasan Pariwisata
5 Pulau Wangi-Wangi:
6
5°19'14.02"S 123°31'48.39"E
5°20'59.53"S 123°32'20.11"E
KONSEP DESAIN | Museum & Perpustakaan Maritim
2
PULAU Puncak
WANGI-WANGI
Toliamba
Dek Pandang, Pusat Kuliner,
7 Kolam Renang, Fasilitas
Pariwisata
Luas Perencanaan = ± 3332 m2
Penataan Prioritas
Kawasan Pariwisata
5 Pulau Wangi-Wangi:
6
5°17'44.65"S 123°32'41.17"E
106
PULAU
2
WANGI-WANGI
Sombu Dive
Wakatobi
7 Dermaga, Pusat Kuliner, Pusat
Informasi dan Dive Center Titik
Penyelaman di Sombu
Luas Perencanaan = ± 12.360 m2
Penataan Prioritas
Kawasan Pariwisata
5 Pulau Wangi-Wangi:
6
110
PULAU
2
WANGI-WANGI TIC Kraton Liya
Penataan Kawasa Hijau
Penguatan Karakter Kawasan
Luas Perencanaan = ± 15.597 m2
7
Penataan Prioritas
Kawasan Pariwisata
5 Pulau Wangi-Wangi:
6
112
2
PULAU
WANGI-WANGI
Penataan Kota
Lama – Alun2
Penataan Pedestrian, Ruang
7
Terbuka Hijau, Infrastruktur
Permukiman, Fasilitas Pariwisata
Panjang Perencanaan = ± 470 m
Penataan Prioritas
Kawasan Pariwisata
5 Pulau Wangi-Wangi:
6
5°19'43.05"S 123°32'17.83"E
ALUN –ALUN MERDEKA
2
PULAU
WANGI-WANGI
Basic Desain
Pedestrian
7 Penataan Fasilitas
Pedestrian, Penataan
Vegetasi
Penataan Prioritas
Kawasan Pariwisata
5 Pulau Wangi-Wangi:
6
COST ESTIMATE (ARSITEKTUR, INFRASTRUKTUR, MEP, STRUKTUR, LANSKAP, SIGNED) COST ESTIMATE URBAN DESAIN (RTH, SIRKULASI, FURNITURE STREET)
NO DESKRIPSI NETT AREA HSBGN WAKATOBI 2020 JUMLAH NO DESKRIPSI JUMLAH
1 SOMBU DIVE 2,833.00 9,253,000 26,213,749,000 1 SOMBU DIVE 20,667,800,000.00
2 PUNCAK TOLIAMBA 1,389.94 9,253,000 12,861,096,314 2 PUNCAK TOLIAMBA 15,407,500,000.00
3 ALUN-ALUN MERDEKA 4,327.80 9,253,000 40,045,133,400 3 ALUN-ALUN MERDEKA 39,797,080,000.00
4 PULAU KAPOTA 1,049.60 9,253,000 9,711,948,800 4 PULAU KAPOTA 15,592,540,000.00
5 KERATON LIYA 520.74 9,253,000 4,818,407,220 5 KERATON LIYA 18,895,820,000.00
6 MARINA 37376500000
TOTAL 93,650,334,734
TOTAL 147,737,240,000
CATATAN:
1. Untuk bangunan koefisien luasnya = 1
2. Untuk ruang luar berupa plaza, lapangan, pedestrian koefisien luasnya = 0,2
3. Untuk ruang luar berupa kolam renang koefisien luasnya = 1
4. Untuk ruang luar berupa bangunan terbuka beratap koefisien luasnya = 0,5
118
119