Anda di halaman 1dari 7

TINDAKAN KETERAMPILAN : TORNIQUET TEST

OLEH:

Kelompok 3

1. Veronika Anita Sari Laia 11. Doni Syahdi


2. Nazela Nanda Putri 12. Yuris Dawinda Waruwu
3. Jesika Serevin 13. Teguh Anugrah
4. Novi Claudia 14. Nidya Putri
5. Mary Laurenza 15. Dian Indah
6. Nora Amara Simbolon 16. Novia
7. Inez Juwita Zebua 17. Sasmita
8. Nurhayati Pangaribuan 18. Salma
9. Marisa Juniar Saragih 19. Ruth Oktorina
10. Lia Permata 20. Yesi Manalu

Dosen pengajar : Ns. Laura Siregar, M.Kep.

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

MEDAN

2020
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Tindakan keterampilan: tourniquet test” tepat pada
waktunya.

Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi penyempurnaan makalah
ini.

Pada kesempatan ini kelompok mengucapkan terima kasih kepada:

1. Parlindungan Purba, SH, MM, selaku ketua Yayasan Sari Mutiara Medan.
2. Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, selaku Rektor Universitas Sari Mutiara
Indonesia.
3. Taruli Sinaga SP, M.KM, selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
4. Ns. Rinco Siregar, S.Kep, MNS, selaku Ketua Program Studi Ners Fakultas
Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
5. Ns. Laura Siregar, M.Kep selaku dosen pengajar yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan saran kepada kelompok dalam menyelesaikan tugas
mata kuliah Praktik Klinik KMB

Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses pengajaran dan pembuatan
makalah ini yang namanya tidak kami cantumkan satu persatu, demikian makalah
Tindakan keterampilan: tourniquet test ini di buat semoga bermanfaat bagi kita
semua.

Medan, 04 November 2020

Penyusun

Kelompok 3
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

Materi/Pembahasan ................................................................................................

1. Pendahuluan................................................................................................
2. Prinsip Tourniquet Test...............................................................................
3. Standar Operasional Prosedur.....................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
4

MATERI/PEMBAHASAN

1. Pendahuluan
Manifestasi perdarahan yang paling sering ditemukan pada DBD
ialah perdarahan kulit, uji Tourniquet positif, memar dan perdarahan pada
tempat pengambilan darah vena. Uji Tourniquet merupakan tes yang
sederhana untuk melihat gangguan pada vaskuler maupun trombosit. Tes
ini akan positif bila ada gangguan pada vaskuler maupun trombosit.
Sebuah tes tourniquet (juga dikenal sebagai Rumpel-Leede
Kerapuhan kapiler-Test atau hanya tes kerapuhan kapiler) menentukan
kapiler kerapuhan. Ini adalah metode diagnostik klinis untuk menentukan
kecenderungan perdarahan pada pasien. Ia menilai kerapuhan dinding
kapiler dan digunakan untuk mengidentifikasi trombositopenia(dengan
pengurangan count platelet).
Pengujian ini didefinisikan oleh WHO sebagai salah satu syarat
yang diperlukan untuk diagnosis DBD. Ketika manset tekanan darah
dipacu ke titik antara tekanan darah sistolik dan diastolik selama lima
menit, maka tes ini akan dinilai. Tes positif jika ada 10 atau lebih
petechiae per inci persegi. Dalam DBD tes biasanya memberikan hasil
positif yang pasti dengan 20 petechiae atau lebih.
Pada infeksi virus dengue apalagi pada bentuk klinis DBD selalu disertai
dengan tanda perdarahan. Hanya saja tanda ini tidak selalu di dapat secara
spontan oleh penderita, bahkan pada sebagian besar penderita tanda perdarahan
ini muncul setelah dilakukan test tourniquet.
Bentuk-bentuk perdarahan spontan yang dapat terjadi pada penderita
demam dengue dapat berupa perdarahan kecil-kecil di kulit (peteki), perdarahan
agak besar (ekimosis), perdarahan gusi, perdarahan hidung dan bahkan dapat
terjadi perdarahan masif yang berakhir dengan kematian. Pada hari-hari pertama
demam biasanya dapat dilakukan test Rumpel Leed untuk mengetahui adanya
peteki sebagai tes adanya infeksi dengue pada pasien demam. 
Uji Tourniquet sebagai manifestasi perdarahan kulit paling ringan dapat
dinilai sebagai uji presumtif, oleh karena tes ini positif pada hari-hari pertama
demam pada 53% penderita DBD tanpa renjatan yang dirawat di Bagian Anak
Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dalam tahun 1985-1986. Petekie
merupakan manifestasi perdarahan yang paling sering dijumpai, yaitu pada 51%
penderita.
Di daerah endemis DBD, uji Tourniquet merupakan pemeriksaan
penunjang presumtif bagi diagnosis DBD apabila dilakukan pada anak yang
menderita demam lebih dari 2 hari tanpa sebab yang jelas. Sebagian orang
mungkin menunjukkan hasil positif tergantung pada tekstur, ketipisan, dan suhu
kulit, sehingga uji Tourniquet ini bukan merupakan satu-satunya pemeriksaan
yang dapat dilakukan untuk menentukan diagnosis DBD. Untuk memastikannya
perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium darah.

2. Prinsip pemasangan Torniquet


5

Prinsip yang digunakan dalam uji Torniquet adalah dimana terhadap kapiler
diciptakan suasana anoksia dengan jalan membendung aliran darah vena.
Anoksia merupakan ketiadaan penyediaan oksigen ke jaringan meskipun perfusi
darah ke jaringan adekuat. Suasana anoksia dan penambahan tekanan internal
akan memperlihatkan kemampuan ketahanan kapiler. Jika ketahan kapiler turun
akan timbul petekie di kulit.

3. Standar Operasional Prosedur Torniquet Test

Standart Operasional
Prosedur (SOP)
PSIK
TOURNIQUET
Universitas Sari Mutiara TEST/RUMPLE LEED
Indonesia
TEST
1. Pengertian Tourniquet test adalah
pemeriksaan bidang hematologi 
dengan  melakukan
pembendungan pada bagian
lengan atas selama 10 menit untuk
uji diagnostik kerapuhan vaskuler
dan fungsi trombosit.

2. Tujuan Mengetahui gejala penyakit


utamanya DHF atau DBD atau
penyakit lainnya

3. Indikasi DHF atau DBD

4. Kontra indikasi dan perhatian -


5. Persiapan pasien a. Pastikan identitas klien
b. Kaji kondisi klien
c. Jaga privacy

6. Persiapan alat 1. Tensimeter


2. Stetoskop
3. Alat pengukur waktu
4. Alat tulis
.
7. Persiapan perawat 1. Lakukan pengkajian: baca
catatan keperawatan dan
medis
2. Rumuskan diagnose terkait
3. Buat perencanaan tindakan
(intervensi)
4. Kaji kebutuhan tenaga
6

perawat, minta perawat lain


membantu jika perlu
5. Cuci tangan dan siapkan alat

8. Cara kerja 1. Cuci tangan 


2. Beritahu pasien tindakan yang
akan dilakukan 
3. Buat lingkaran pada bagian
volar lengan bawah :
 Radius 3 cm
 Titik pusat terletak 2 cm
dibawah garis lipatan siku
4. Pasang manset tensimeter
pada lengan atas penderita
dengan benar
5. Tentukan tekanan systole dan
diastole
Jadi tekanan yang diberikan
untuk T.test adalah dari hasil
penjumlahan TD sipasien, lalu
di dibagi dua dan itulah
akhirnya yang menjadi
tekanan untuk pemeriksaan/
T.test.
Contohnya:
TD : 110/60 mmHg
Jadi: (systol + diastol) : 2
= (110+60) : 2
= 85

6. Tahan tekanan manset


ditengah antara tekanan
systole dan diastole selama 5
menit
7. Lepaskan ikatan dan tunggu
sampai tanda-tanda statis
darah hilang kembali. Statis
darah telah berhenti jika
warna kulit pada lengan yang
telah diberi tekanan tadi
kembali lagi seperti warna
kulit sebelum diikat atau
menyerupai warna kulit pada
lengan yang satu lagi (yang
tidak diikat).
8. Periksa kulit daerah volar
lengan bawah dan menghitung
jumlah petechiae hasil (per 2,5
x2,5 cm
9. Informasikan hasil
pemeriksaan pada pasien
7

10. Catat
11. Cuci tangan      

9. Evaluasi Interpretasi hasil pemeriksaan:


 < 10           :  normal (nagatif)
 10 – 20      :  dubia (ragu-ragu)
 > 20           :  abnormal
(positif)

10. Dokumentasi 1. Catat tindakan yang sudah


dilakukan, tanggal dan jam
pelaksanaan pada catatan
keperawatan
2. Catat respon klien dan hasil
pemeriksaan
3. Dokumentasi evaluasi
tindakan: SOAP

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/kupdf.net_sop-pemeriksaan-rumple-
leed-tes.pdf

Hastuti, Oktri. 2008. Demam Berdarah Dengue Penyakit dan Cara


Pencegahan. Yogyakarta: Kanisius. 2.

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/05_DemamBerdarahDengue.pdf/0
5_DemamBerdarahDengue.html

Anda mungkin juga menyukai