Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH BIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI VEGETATIF BUATAN PADA TUMBUHAN PAKU

(PTERYDOPHYTA)

Disusun oleh :

KELOMPOK 1

 Lia Septiani

 Nurmala Hasanah

 Pipit Risyanti

 Rifqi Muhammad Fauzan

 Silan Oktavia Shalshabilla

 Vina Mariana

 Wildan Fadhil Nazarudin

Guru Mata Pelajaran :

Drs. H. Karyaman M,Pd

KELAS X MIA 1

MAN 3 TASIKMALAYA

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tumbuhan Paku tergolong kedalam kingdom plantae. Memiliki


nama latin Pteridophyta. Tumbuhan paku juga disebut sebagai kormofita
berspora. Hal ini disebabkan karena cara reproduksi aseksualnya dengan
spora. Tumbuhan ini juga disebut sebagai Tracheophyta atau tumbuhan
berpembuluh karena memiliki pembuluh pengangkut (xilem dan floem).
Tumbuhan paku masuk dalam divisi kingdom plantae yang anggotanya
memiliki akar, batang, daun sejati, dan pembuluh pengangkut.Habitat
tumbuhan paku antara lain di air (hidrofit), tempat lembab (higrofit),
menempel pada tumbuhan lain (epifit), dan di sisa-sisa tumbuhan lain
atau sampah-sampah (saprofit).

Tumbuhan paku (Pteridophyta) dapat digolongkan sebagai


tumbuhan tingkat rendah, karena meskipun tubuhnya sudah jelas
mempunyai kormus, serta mempunyai sistem pembuluh tetapi belum
menghasilkan biji, dan alat perkembangbiakan yang lain. Alat
perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama adalah spora.Jadi
penempatan tumbuhan paku ke dalam golongan tingkat rendah atau
tinggi bisa berbeda-beda tergantung sifat yang digunakan sebagai
dasar.Jika didasarkan pada macam alat perkembangbiakannya, maka
sebagai tumbuhan berspora tergolong tumbuhan tingkat rendah.
Namun, jika didasarkan pada ada atau tidaknya sistem pembuluh,
tumbuhan paku dapat digolongkan sebagai tumbuhan tingkat tinggi
karena sudah mempunyai berkas pembuluh (Tjitrosoepomo,1994).

Tumbuhan paku dimasukkan dalam divisi tersendiri yaitu


Pteridophyta, yang dapat dibedakan atas beberapa kelas yaitu
Psilophytineae, Lycopodiineae, Equisetanae, dan Filicanae.
1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana cara perkembang biakan vegetatif buatan pada


tumbuhan Paku Tanduk Rusa (Platycerium)?

1.3. Tujuan

Untuk mengetahui cara perkembang biakan vegetatif buatan pada


tumbuhan Paku Tanduk Rusa (Platycerium).

BAB 2

PEMBAHASAN

Tumbuhan paku bereproduksi secara vegetatif dengan rizom. Rizom


tumbuh menjalar ke segala arah membentuk koloni-koloni tumbuhan
paku. Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan atau
metagenesis dengan dua tahap, yaitu tahap sporofit dan tahap
gametofit.

1. Tahap Saprofit

Tahap sporofit atau tumbuhan penghasil spora dimulai ketika zigot


tumbuh hingga menjadi tumbuhan paku yang menghasilkan spora.
Pembentukan spora melalui pembelahan meiosis sel induk spora yang
terdapat di dalam sporangium (kotak spora). Jika kadar air pada kotak
spora berkurang, kotak spora akan sobek dan mengeluarkan spora yang
ada di dalamnya.Sporofit paku berumur lebih lama di dapat banding
gametofit. Sporofit dapat tumbuh lalu bertunas sehingga jumlahnya
bertambah banyak. Ini merupakan reproduksi secara aseksual. Spora
yang dihasilkan tumbuhan paku keluar dari sporangium dan tersebar
mengikuti arah angin. Jika spora ini jatuh di tempat lembab, akan
tumbuh menjadi tumbuhan baru yang dikenal sebagai protalium.

2. Tahap Gametofit
Merupakan tumbuhan penghasil gamet. Tahap gametofit ditandai
dengan adanya protalium yaitu tumbuhan paku baru yang berbentuk
seperti jantung, berwarna hijau, dan melekat pada substrat dengan
rizoidnya. Generasi gametofit tidak berlangsung lama karena biasanya
protaliumnya berukuran kecil dan tidak berumur panjang.

Di dalam protalium terdapat suatu gametangium sehingga dapat


membentuk anteridium yaitu alat kelamin jantan yang akan
menghasilkan sperma, dan arkegonium yaitu alat kelamin betina yang
akan menghasilkan sel telur. Jika terjadi pertemuan antara sperma
dengan sel telur maka akan terbentuk zigot dan akan tumbuh menjadi
tumbuhan paku baru.

Perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan Paku Tanduk


Rusa umumnya dilakukan dengan membelah atau membagi rumpun
tanaman induknya.Setiap anakan biasanya ditandai dengan adanya
kumpulan beberapa daun yang membentuk rumpun sendiri. Menurut
Hartini (2001) cara ini justru yang paling efektif karena hasil belahan
atau bagian tersebut akan lebih cepat tumbuh dibanding hasil semaian
spora. dan tanaman tanduk rusa ini menyukai tempat yang tidak
langsung memperoleh sinar matahari. Setelah memotong akar rimpang
tanaman, siapkan media tanam. Kemudian isi pot dengan media semai
dan buat lubang sesuai dengan ukuran akar.Masukkan akar ke dalam
lubang lalu timbun kembali dengan tanah.
BAB 3

PENUTUP

Tumbuhan paku termasuk kedalam kingdom plantae. Merupakan


tumbuhan yang telah memiliki akar, batang serta daun sejati atau
disebut kormus. Bereproduksi secara vegetatif (aseksual) dengan spora
dan secara generatif (seksual) melalui pembentukan sel kelamin jantan
(gametangium jantan/anteridium) dan sel kelamin betina (arkegonium).
Tumbuhan paku juga mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan
antara tahap sporofit dan tahap gametofit.

Manfaat dari tumbuhan paku diantaranya sebagai tanaman hias,


sebagai bahan membuat karangan bunga, untuk sayuran, sebagai bahan
obat dan sebagai pupuk hijau.

Anda mungkin juga menyukai