Cetakan Pertama
Januari 2020
4
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim.
ْ فَ ات َّ ُقوا اهَّلل َ ىِف ال ِن ّ َس ا ِء فَ نَّمُك ْ َأ َخ ْذتُ ُموه َُّن ِبَأ َم ِان اهَّلل ِ َو ْاس َت ْحلَلْمُت
فُروهَج ُ َّن ِبلَك ِ َم ِة اهَّلل ِ َولَِإمُك ْ عَلَهْي ِ َّن َأ ْن َال يُوطِنْئ َ فُ ُر َش مُك ْ َأ َح دً ا ُ
.وفِ َولَه َُّن عَلَ ْيمُك ْ ِر ْزقُه َُّن َو ِك ْس َوهُت ُ َّن اِب لْ َم ْع ُر...ُتَ ْك َر ُهونَه
5
ْ فَ ات َّ ُقوا اهَّلل َ ىِف ال ِن ّ َس ا ِء فَ نَّمُك ْ َأ َخ ْذتُ ُموه َُّن ِبَأ َم ِان اهَّلل ِ َو ْاس َت ْحلَلْمُت
فُروهَج ُ َّن ِبلَك ِ َم ِة اهَّلل ِ َولَِإمُك ْ عَلَهْي ِ َّن َأ ْن َال يُوطِنْئ َ فُ ُر َش مُك ْ َأ َح دً ا ُ
.وفِ َولَه َُّن عَلَ ْيمُك ْ ِر ْزقُه َُّن َو ِك ْس َوهُت ُ َّن اِب لْ َم ْع ُر...ُتَ ْك َر ُهونَه
Artinya: “Takutlah kepada Allah di dalam perihal
istri-istri, karena sesungguhnya kalian mengambil
mereka dengan keamanan dari Allah dan
menghalalkan kemaluan-kemaluan mereka
dengan kalimat Allah, dan kalian memiliki hak
atas mereka yaitu mereka tidak membiarkan
seorangpun yang kalian benci untuk tidur di
ranjang-ranjang kalian,… dan mereka (para istri)
memiliki hak katas kalian, yaitu kalian
memberikan harta dan pakaian kepada mereka
dengan hal yang baik.” (HR. Muslim)
Selanjutnya:
اَي: ( قُلْ ُت: َع ْن َأبِي ِه قَ ا َل,َو َع ْن َح ِك ِمي ْب ِن ُم َعا ِوي َ َة َالْ ُق َش رْي ِ ِ ّي
َأ ْن ت ُْط ِع َمهَ ا َذا:َر ُس و َل َاهَّلل ِ ! َم ا َح ُّق َز ْو َج ِة َأ َح ِداَن عَلَ ْي ِه? قَ ا َل
اَل َ ِإ
َو تُقبّ ِْح,َ َواَل تَرْض ِ ِب َالْ َو ْجه, َوتَ ْك ُس َوهَا َذا ِا ْكت َ َسيْ َت,َط ِع ْم َت
ِإ
Hakim Ibnu Muawiyah al-Qusyairy, dari ayahnya,
berkata: Aku bertanya: Wahai Rasulullah, apakah
hak istri salah seorang di antara kami? Beliau
menjawab: "Engkau memberinya makan jika
engkau makan dan engkau memberinya pakaian
jika engkau berpakaian." (HR. Abu Daud)
1
Lihat : Al Bahrur Raiq 4/188
2
Bidayatul mujtahid hal 241, Fathul bari : 9/299
3
Mughnil Muhtaj 3/181
13
1
Lihat :Syekh Abdul Karim Zaydan. Al Mufashal fii ahkamil mar’ah.
3/145
14
ْ فَ ات َّ ُقوا اهَّلل َ ىِف ال ِن ّ َس ا ِء فَ نَّمُك ْ َأ َخ ْذتُ ُموه َُّن ِبَأ َم ِان اهَّلل ِ َو ْاس َت ْحلَلْمُت
فُروهَج ُ َّن ِبلَك ِ َم ِة اهَّلل ِ َولَِإمُك ْ عَلَهْي ِ َّن َأ ْن َال يُوطِنْئ َ فُ ُر َش مُك ْ َأ َح دً ا ُ
.وفِ َولَه َُّن عَلَ ْيمُك ْ ِر ْزقُه َُّن َو ِك ْس َوهُت ُ َّن اِب لْ َم ْع ُر...ُتَ ْك َر ُهونَه
Artinya: “Takutlah kepada Allah di dalam perihal
istri-istri, karena sesungguhnya kalian mengambil
mereka dengan keamanan dari Allah dan
menghalalkan kemaluan-kemaluan mereka
dengan kalimat Allah, dan kalian memiliki hak
atas mereka yaitu mereka tidak membiarkan
seorangpun yang kalian benci untuk tidur di
ranjang-ranjang kalian,… dan mereka (para istri)
memiliki hak katas kalian, yaitu kalian
memberikan harta dan pakaian kepada mereka
dengan hal yang baik.” (HR. Muslim)
اَي: ( قُلْ ُت: َع ْن َأبِي ِه قَ ا َل,َو َع ْن َح ِك ِمي ْب ِن ُم َعا ِوي َ َة َالْ ُق َش رْي ِ ِ ّي
َأ ْن ت ُْط ِع َمهَ ا َذا:َر ُس و َل َاهَّلل ِ ! َم ا َح ُّق َز ْو َج ِة َأ َح ِداَن عَلَ ْي ِه? قَ ا َل
اَل َ ِإ
َو تُقبّ ِْح,َ َواَل تَرْض ِ ِب َالْ َو ْجه, َوتَ ْك ُس َوهَا َذا ِا ْكت َ َسيْ َت,َط ِع ْم َت
ِإ
24
a. Jenis Nafkah
Al Khatib Asy Syarbini menerangkan bahwa
nafkah itu terbagi menjadi tujuh jenis yaitu : nafkah
makanan, lauk pauk, pakaian, tempat tinggal, dan
pelayan atau pembantu rumah tangga apabila sang
istri dikhawatirkan kelelahan bila melakukan tugas
rumah sendiri1.
Nafkah atas istri ini wajib hukumnya diberikan
oleh suami jika telah tercapai syarat berikut:
1) Pernikahannya sah
2) Istri sepenuhnya menyerahkan dirinya kepada suami
dan tinggal serumah
3) Istri tidak nusyuz atau durhaka kepada suami. Bila
suami telah mendapati istri melakukan nusyuz
hingga pada level pisah ranjang, maka boleh baginya
dihentikan sementara pemberian nafkah untuk
membuatnya jera. Termasuk jika ternyata istri keluar
rumah untuk bekerja tanpa izin suaminya, jika telah
diizinkan maka tidak dianggap nusyuz2.
b. Kadar Nafkah
Terkait kadar nafkah, para ulama terpecah kepada dua
pendapat :
1
Mughnil muhtaj 3/560
27
َأمْك َ ُل الْ ُم ْؤ ِم ِننْي َ يْ َمااًن َأ ْح َسهُن ُ ْم ُخلُق ًا َو ِخ َي ُارمُك ْ ِخ َي ُارمُك ْ ِل ِن َساهِئ ِ م خلقا
ِإ
“Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya
adalah yang paling baik akhlaknya di antara
mereka, dan yang paling baik di antara kalian
adalah yang paling baik kepada isteri-isterinya.”
(HR Tirmidzi)
Bahkan Rasulullah sendiri mencontohkan kepada sahabat
bahwa dirinya juga berbuat baik kepada istri-istrinya:
بسم اهلل أللهم جنبنا الشيطان: لو أن أحدكم إذا أتى أهله قال
وجنب الشيطان ما رزقتنا فقضي بينهما ولد مل يضره
1
Fathul bari 9/299
2
Tafsir Qurthubi 3/242
3
Al mughni 7/25
30
إِ َذا مَلْ َي ْرتَ ِد ْعن بِالْ َم ْو ِعظَ ِة َواَل:َي ْ وه َّن} أ ُ ُاض ِرب ْ {و َ :َُو َق ْولُ ه
ت يِفَ َ َك َم ا ثَب،ض ْربًا َغْي َر ُمَب ِّر ٍح َ وه َّن ُ ُض ِربْ َ َفلَ ُك ْم أَ ْن ت،بِ اهْلِ ْجَر ِان
َ َ أَنَّهُ ق:ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ِ ِ ص ِح
ال َ ِّ يح ُم ْس ل ٍم َع ْن َج ابِ ٍر َع ِن النَّيِب َ
، فَ ِإن َُّه َّن ِعْن َد ُك ْم َع َوا ٌن،"وات ُق وا اهللَ يِف النِّس ِاء َّ :اع ِ يِف َح َّج ِة الْ َو َد
فَ ِإ ْن َف َع ْلن،َُح ًدا تَكَْر ُهونَ ه ِ
َ َولَ ُك ْم َعلَْي ِه َّن أَاَّل يُ وطْئ َن ُفُرش كم أ
هن وكِ ْس وهتن َّ ُرزق ْ َوهَلُ َّن،ض ْربا َغْي َر ُمَب ِّرح َ وه َّن ُ ُاض ِرب ْ َف
.وفِ بِالْمعر
ُْ َ
Dan firman-Nya: dan pukullah mereka, atau:
apabila istri-istrimu tidak tergoyahkan
(nusyuznya) dengan nasehat dan pisah ranjang,
maka dibolehkan bagimu memukul mereka
dengan pukulan yang tidak melukai.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam sahih
Muslim dari Jabir dari Nabi SAW: sesungguhnya
beliau bersabda dalam haji wada’ : Bertaqwalah
37
Pasal 78
Pasal 79
Pasal 80
Pasal 81
Pasal 82
Pasal 83
Penutup