Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SARA WANDIRA

KELAS : X MIPA 4

1. PALEOLITIKUM

A. KEHIDUPAN :
i. Hidup berpindah-pindah (Nomaden)
ii. Berburu dan mengumpulkan makanan (Food Gathering)
iii. Menangkap ikan
iv. Pembuatan alat-alat yang masih sangat kasar dan sederhana

B. KEPERCAYAAN
i.Animisme ( percaya bahwa setiap benda memiliki roh ). Dibuktikan dengan meletakkan
tulang belulang orang yang sudah mati.
ii. Dinamisme ( percaya bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib ). Dibuktikan dengan
menhir.
iii. Pemujaan roh nenek moyang ( percaya bahwa setiap kejadian karena kemarahan nenek
moyang ). Contohnya ketika gempa bumi, mereka percaya penunggu tanah sedang marah.
C. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN
i. Flakes ( alat alat penyerpih )
Flakes yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon, yang dapat digunakan untuk
mengupas makanan. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap
ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan. Berdasarkan tempat penemuannya, hasil
budaya masa Paleolitikumdibagi menjadi dua yaitu, kebudayaan Pacitan dan kebudayaan
Ngandong.
ii. Kapak genggam
Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan. Kapak genggam berfungsi
menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang.
iii. Kapak perimbas
Kapak perimbas berpungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata.
Manusia. Alat ini paling banyak ditemukan di daerah Pacitan, Jawa Tengah sehingga oleh
Ralp Von Koenigswald disebut kebudayan pacitan.
iv. Peralatan dari tulang. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari
dalam tanah. Selain itu alat ini juga biasa digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan.
2. MESOLITIKUM

A. KEHIDUPAN
i. Sudah mulai menetap
ii. Mengumpulkan makanan
iii. Berburu dan bercocok tanam
iv. Bisa membuat gerabah

B. KEPERCAYAAN
i. Animisme ( percaya bahwa setiap benda memiliki roh ).
ii. Dinamisme ( percaya bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib ).
C. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN
i.  Pebble (kapak genggam Sumatera = Sumateralith
Kapak genggam yang ditemukan di dalam bukit kerang tersebut dinamakan dengan
pebble/kapak genggam Sumatra (Sumatralith) sesuai dengan lokasi penemuannya yaitu
dipulau Sumatra.

ii.    Hachecour t(kapak pendek)


Selain pebble yang diketemukan dalam bukit kerang, juga ditemukan sejenis kapak tetapi
bentuknya pendek (setengah lingkaran) yang disebut dengan hachecourt/kapak pendek.

iii.   Pipisan
kapak-kapak yang ditemukan dalam bukit kerang, juga ditemukan pipisan (batu-batu
penggiling beserta landasannya).Batu pipisan selain dipergunakan untuk menggiling makanan
juga dipergunakan untuk menghaluskan cat merah. Cat merah diperkirakan digunakan untuk
keperluan religius dan untuk ilmu sihir.
3. NEOLITIKUM

A. KEHIDUPAN
i. Memproduksi makanan
ii. Tataan sosial yang lebih kompleks
iii. Mulai hidup menetap
iv. Mengenal bercocok tanam dan beternak
v. Terdapat peraturan hidup dan pembagian kerja
vi. Menghasilkan alat kerja yang lebih halus
vii. Mengenal tenunan

B. KEPERCAYAAN
i. Animisme ( percaya bahwa setiap benda memiliki roh ).
ii. Dinamisme ( percaya bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib ).
iii. Pemujaan roh nenek moyang ( percaya bahwa setiap kejadian karena kemarahan
nenek moyang

C. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN


i. Beliung persegi
ii. Kapak lonjong
iii. Tembikar
iv. Kapak persegi
v. Kapak bahu
4. MEGALITIKUM

A. KEHIDUPAN
i. Memproduksi bahan makanan sendiri
ii. Mengenal sistem kepercayaan
iii. Mengenal seni dalam kehidupan. Hal itu terbukti dengan ditemukannya cap cap
tagan dan batu batu yang berdiri untuk tempat pemujaan terhadap nenek moyang.

B. KEPERCAYAAN
I. Animisme ( percaya bahwa setiap benda memiliki roh ).
II. Dinamisme ( percaya bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib).

C. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN


i.  MENHIR
Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara
menghormati roh nenek moyang.

ii.   PUNDEN BERUNDAK UNDAK


Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan
fungsinya sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah
meninggal. 

iii.     DOLMEN
Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan
saji-sajian untuk pemujaan.

iv. SARKOFAGUS
Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu.

v.          PETI KUBUR
Peti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar.

vi.       ARCA BATU


Arca/patung-patung dari batu yang berbentuk binatang atau manusia.

vii.        WARUGA
Waruga adalah peti kubur peninggalan budaya Minahasa pada zaman
megalitikum. Didalam peti pubur batu ini akan ditemukan berbagai macam jenis
benda, sengaja disertakan sebagai bekal kubur bagi orang yang akan meninggal.
5. PERUNGGU

A. KEHIDUPAN
Zaman Perunggu (bahasa Inggris: “Bronze Age”) adalah periode perkembangan sebuah
peradaban yang ditandai dengan penggunaan teknik melebur tembaga dari hasil bumi dan
membuat perunggu. Secara urut, zaman ini berada di antara Zaman Batu dan Zaman Besi.
Zaman Perunggu adalah bagian dari sistem tiga zaman untuk masyarakat prasejarah dan
terjadi setelah Zaman Neolitikum di beberapa wilayah di dunia. Di sebagian besar Afrika
subsahara, Zaman Neolitikum langsung diikuti Zaman Besi.

B. KEPERCAYAAN

i. Animisme ( percaya bahwa setiap benda memiliki roh ).


ii. Dinamisme ( percaya bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib).
iii. Totemisme adalah kepercayaan yang menyatakan bahwa binatang-binatang
tertentu juga mempunyai roh sehingga layak untuk dihormati dan dipuja oleh
sekelomppok manusia.

C. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN


i. Kapak corong

Anda mungkin juga menyukai