Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS DAMPAK PENERAPAN AGROFORESTRY PADA

HUTAN PRODUKSI TERHADAP SOSIAL EKONOMI


MASYARAKAT DESA TAMBAKREJO KECAMATAN
SUMBERMANJING WETAN KABUPATEN MALANG

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun Oleh :
Khamdatul Khoiriyah
(201910320311044)

Disusun untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Perhutanan Sosial
Bimbingan Bapak Ramli Ramadhan S. Hut., MA

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. karena atas hidayah dan
limpahan karunia-Nya berupa kemampuan berpikir sehinga saya mampu menyelesaikan
proposal penelitian ini dengan judul “Analisis Dampak Penerapan Agroforestry
Pada Hutan Produksi Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Tambakrejo
Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang”
Penyusunan proposal penelitian ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan
semua pihak, sehingga pada kesempatan ini, tidak lupa penulis ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan proposal penelitian ini.
Khususnya penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak Ramli Ramadhan S. Hut., MA
selaku dosen pembimbing dalam proposal ini dan tak lupa rekan-rekan seperjuangan
yang turut membantu meluangkan segala ide dan gagasan dalam proposal penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa propoal penelitian ini jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan proposal penelitian ini. Dengan iringan doa penulis berharap proposal ini
dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis tetapi bagi khalayak umum.

Malang, 11 Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4

BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................................5

2.1 Landasan Teori........................................................................................................5

2.2 Kerangka Pemikiran................................................................................................5

BAB III METODOLOGI KERJA....................................................................................6

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................................6

3.2 Alat dan Bahan........................................................................................................6

3.3 Metode Penelitian....................................................................................................6

3.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................................6

3.5 Teknik Analisis Data...............................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


rendahnya pendapatan, kurangnya lapangan kerja, rendahnya kesehatan,
rendahnya pedidikan >>> perambahan hutan >> perhutani bertindak>> agroforest
bersama masy, kelompok tani....

luas kawasan hutan di malang ? >> mengalami banyak kerusakan baik dr manusia
maupun bencana,, konflik antar perhutani dgn kelompok tani >>

pasal 43 (1) = Malang > hutan produksi seluas 45.239,90 ha (13,51%) > sumbermanjing (?)

pasal 43 (2) = upaya penanganan/ pengelolaan kawasan HP > poin e > meningkatkan
manfaat ekonomi dg optimal hsil hutan kayu dan non kayu > program agroforest>

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu :
1. Apakah yang dimaksud sistem agroforestry?
2. Bagaimanakah dampak dari penerapan agroforestry pada hutan produksi
terhadap kondisi sosial masyarakat desa Tambakrejo ?
3. Bagaimanakah dampak dari penerapan agroforestry pada hutan produksi
terhadap kondisi ekonomi masyarakat desa Tambakrejo?

1.3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Agroforestry

2.1.2
2.1.3

2.2 Kerangka Pemikiran


Kondisi masyarakat sekitan kawasan hutan yang menunjukkan tingkatan
rendah baik dilihat dari segi pendidikan, kesehatan, pekerjaan maupun segi
pendapatan melatarbelakangi terjadinya perambahan hutan. Dengan demikian
muncullah konflik kerusakan hutan yang menimbulkan banyak dampak merugiakan
dalam berbagai sektor kehidupan. Perum perhutani sebagai badan yang berperan
penting dalam penjagaan dan penyelenggaraan perlindungan hutan melakukan
berbagai upaya demi tercapainya kelestarian hutan, sehingga program perhutanan
sosial mulai diterapkan didalamnya. program perhutanan sosial sendiri merupakan
suatu program yang dijalankan pemerintah (KLHK-Perhutani) bersama masyarakat
untuk tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tetap berlandaskan pada
konsep hutan lestari. Adapun akses legal pengelolaan kawasan hutan dalam
perhutanan sosial terbagi menjadi lima kelompok yaitu hutan desa (HD), hutan
kemasyarakatan (Hkm), hutan produksi (HP), hutan rakyat (HR), dan hutan adat
(HA).
HD ?
Hkm ?
HP ?
HR ?
HA ?
Hutan produksi dalam pemanfaatan yang lebih optimal dapat dikelola dengan
sistem agroforestry dimana sistem ini merupakan ................. Dengan adanya
penerapan sistem agroforestry maka akan memunculkan dampak pada sektor
ekonomi, sosial, maupun sektor ekologi. Dalam sektor ekologi jelas mampu
meningkatkan kelestarian hutan akibat dari meningkatnya keanekaragaman hayati.
Adapun dalam sektor sosial dan ekonomi yang saling memiliki ketergantungan akan
menunjukkan secara spesifik kondisi masyarakat sekitar hutan berdasarkan tingkat
kesejahteraannya yang dapat diketahui dari perbandingan hasil penelitian sebelum
adanya penerapan agroforestri dan sesudah adanya penerapan agroforestry.

Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan pada kerangka berikut :

Permasalahan Masyarakat
1. Pendidikan rendah
2. Kurang lapangan kerja
3. Tingkat kesehatan rendah
4. Kemiskinan tinggi

Perhutani HUTAN

Perhutanan Sosial

Hutan Desa Hutan Kemasyarakatan Hutan Produksi Hutan Rakyat Hutan Adat

Agroforestry

Sosial Ekonomi Ekologi

Kesejahteraan Masyarakat
BAB III
METODOLOGI KERJA

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksakan di area lahan hutan produksi dengan penerapan
agroforestry di Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten
Malang, pada bulan Januari sampai bulan Maret 2021.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat tulis, kamera, blanko
kuisioner. Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu peta area lahan
penerapan agroforestri milik perhutani yang dikelola bersama masyarakat
3.3 Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dimana penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan lebih condong terhadap
analisis. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu metode
deskriptif yang mana metode ini dilakukan dengan memusatkan perhatian dan
pemecahan masalah pada masa sekarang dengan perbandingan data penelitian
terdahulu. Adapun penetapan lokasi penelitian dilakukan secara purposif (sengaja)
didasarkan pada adanya penerapan agroforestry pada hutan produksi . Selanjutnya
metode penentuan responden dilakukan secara snowball sampling yaitu metode
penetapan responden yang dilakukan dengan rantai hubungan yang menerus dan
tanpa perencanaan dan kategori tertentu.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari penelitian yang
dilakukan di lapangan. Adapun teknik pengambilan data primer pada penelitian
ini yaitu dengan melakukan wawancara dan observasi secara langsung
dilengkapi dengan penyebaran kuisioner, dilanjutkan dengan pencatatan serta
pengkajian lebih lanjut.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh dari berbagai
literatur dan instansi terkait seperti data kondisi umum lokasi penelitian, data
penduduk serta keadaan wilayah penelitian.

Analisis Dampak Penerapan Agroforestri

Indikator Parameter Pengukuran Kategori Pengukuran


Diukur berdasarkan rataan tingkat 1. Sangat rendah
pendidikan masyarakat sekitar hutan 2. Rendah
dengan perbandingan sebelum dan sesudah 3. Sedang
adanya penerapan agroforestry 4. Tinggi
5. Sangat tinggi
Diukur berdasarkan mata pencaharian 1. Sangat rendah
masyarakat sekitar hutan baik sebelum 2. Rendah
maupun sesudah penerapan agroforestry 3. Sedang
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
Sosial
Diukur berdasarkan tingkat pendapatan 1. Sangat rendah
masyarakat terhadap penerapan pola 2. Rendah
agroforestry 3. Sedang
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
Diukur berdasarkan tingkat kesehatan 1. Sangat rendah
masyarakat sekitar hutan 2. Rendah
3. Sedang
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
Diukur berdasarkan volume produksi hasil 1. Sangat rendah
hutan yang didapatkan baik sebelum 2. Rendah
maupun sesudah penerapan agroforestry 3. Sedang
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
Ekonomi
Diukur berdasarkan total keanekaragaman 1. Sangat rendah
hayati yang terdapat pada kawasan hutan 2. Rendah
setelah adanya penerapan agroforestry 3. Sedang
4. Tinggi
5. Sangat tinggi
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan analisis
deskriptif dan analisis kuantitatif dimana analisis deskiptif dilakukan dalam
penjelasan dampak sosial ekonomi secara deskriptif serta penjelasan hasil
wawancara responden sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dalam perhitungan
analisis pendapatan masyarakat dan analisis volume produksi hasil hutan.
3.6
DAFTAR PUSTAKA

_________. 2017. Perhutanan Sosial Kini Masyarakat Legal Mengelola Hutan. Biro
Humas Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Online ;
www.kominfo.go.id. Diakses tanggal 12 Januari 2021.

Amin, dkk. 2016. Jenis Agroforestri dan Orientasi Pemanfaatan Lahan di Desa Simoro
Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi. Jurnal Warta Rimba. Vol 4(1) : 97-104.

Prayogo, dkk. 2020. Analisis Sosial dan Ekonomi Masyarakat dalam Penerapan Pola
Agroforestri pada Hutan Kemasyarakatan (Studi Kasus Desa Tebing Siring,
Kabupaten Tanah Laut). Jurnal Sylva Scieteae. Vol 3(4) : 709 – 719.

Triwanto J, Syarifudin A., dan Mutaqin ,T. 2012. Aplikasi Agroforestry di Desa
Mentaraman Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang. Dedikasi. Vol 9 : 13-
21.

Widianto, E. 2020. Tumpang Tindih Pengolahan Perhutanan Sosial di Malang. Berita


Online : www.terakota.id. Diakses tanggal 11 Januari 2021.

Hutan produksi ?

Desa tambakrejo ?
Judul
1. UPAYA PENINGKATAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA
SEKITAR HUTAN DENGAN PENERAPAN AGROFORESTRY STUDI
KASUS DI DESA TAMBAKREJO SUMBERMANJING WETAN
KABUPATEN MALANG

2. ANALISIS DAMPAK PENERAPAN AGROFORESTRY PADA HUTAN


PRODUKSI TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA
MENTARAMAN KECAMATAN DONOMULYO KABUPATEN
MALANG

Desa :

1. Sitiarjo Sumbermanjing wetan > konflik lahan > sdh


2. Tambakrejo Sumbermanjing wetan > konflik perambahan hutan >
perhutsos > ada agroforestry di hutan produksi
3. Mentaraman > penerapan agroforest di hutan rakyat

Anda mungkin juga menyukai