DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
PRAKATA................................................................................................................................ ii
a. Produk Beku..................................................................................................................... 1
b. Produk Kering...................................................................................................................1
c. Produk Rebus................................................................................................................... 2
d. Produk Fermentasi...........................................................................................................1
f. Produk Hidup..................................................................................................................... 2
g. HACCP............................................................................................................................. 1
h. Produk Kaleng.................................................................................................................. 1
i. Pengemasan Ikan..............................................................................................................2
a. Mikrobiologi...................................................................................................................... 3
b. Kimia................................................................................................................................ 3
c. Organoleptik/Fisika...........................................................................................................4
d. Pengambilan Contoh........................................................................................................3
PRAKATA
Standar Nasional Indonesia (SNI) dapat digunakan sebagai salah satu alat
kebijakan pemerintah dalam menata struktur ekonomi secara lebih baik dan
memberikan perlindungan kepada masyarakat. Untuk menunjang tercapainya
peningkatan ekspor produk Indonesia, peningkatan daya saing produk Indonesia
terhadap produk impor, peningkatan efisiensi nasional, penerapan standar menjadi hal
yang sangat penting. Adapun Standardisasi bertujuan antara lain meningkatkan
kepastian dan efisiensi transaksi perdagangan, memberikan acuan bagi pelaku usaha
dan membentuk persaingan pasar yang transparan, melindungi kepentingan konsumen,
kesehatan masyarakat, dan perlindungan kelestarian fungsi lingkungan, serta
meningkatkan sofistikasi pasar dan kelancaran perdagangan internasional.
Kegiatan standardisasi perikanan telah dimulai sebelum tahun 1970, saat itu
kegiatan standardisasi terbatas pada pemenuhan permintaan pasar negara importir
yaitu Amerika, Jepang dan beberapa negara maju lainnya. Pada tahun 1980 kebutuhan
tentang standardisasi semakin dirasakan, sehingga pada tahun 1982, Direktorat
Jenderal Perikanan yang saat itu masih bergabung dengan Departemen Pertanian mulai
membuat standar perikanan, khususnya terhadap jenis-jenis komoditas ekspor dengan
nama SPI-KAN. Sejak terbentuknya Dewan Standardisasi Nasional (DSN) Tahun 1991
maka seluruh standar bernama Standar Nasional Indonesia (SNI) .Tahun 1997
terbentuk Badan Standardisasi Nasional (BSN) secara struktural, yang terdiri dari
Kepala BSN dan Deputi.
Penyusunan Standar Nasional Indonesia dimulai dari penyiapan bahan konsep
RSNI berdasarkan data sekunder, primer dan data hasil study banding. Tahap
selanjutnya yaitu perumusan melalui rapat teknis dan konsensus dari semua
stakeholders yang berkepentingan, kemudian hasilnya diserahkan ke BSN untuk di
lakukan E-ballot dan jajak pendapat sebelum ditetapkan menjadi SNI dengan surat
keputusan Kepala BSN. Sedangkan pemberlakuan penerapan SNI secara wajib atau
sukarela ditetapkan oleh instansi teknis dalam hal ini Departemen Kelautan Dan
Perikanan.
DIREKTORAT STANDARDISASI DAN AKREDITASI (PANITIA TEKNIS) TAHUN 2007.
DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN Edisi 1, Revisi 1.
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DAFTAR
Hal 3 dari 27
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
Daftar Standar Nasional Indonesia perikanan ini merupakan edisi SNI terbaru
yang digunakan, sehingga SNI lama yang tidak terdapat dalam daftar ini dinyatakan
tidak berlaku lagi.
SNI dalam daftar ini meliputi :
I. SNI Produk Perikanan.
a. Produk Beku;
b. Produk Kering;
c. Produk Rebus;
d. Produk Fermentasi;
e. Produk Segar dingin;
f. Produk Hidup;
g. HACCP;
h. Produk Kaleng;
i. Pengemasan Ikan;
II. SNI Metode Uji.
a. Mikrobiologi;
b. Kimia;
c. Organoleptik;
d. Pengambilan Contoh.
III. SNI Perikanan Tangkap.
IV. SNI Perikanan Budidaya.
Daftar SNI ini disusun oleh Direktorat Standardisasi dan Akreditasi, Direktorat
Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Departemen Kelautan dan
Perikanan. Daftar SNI perikanan ini akan dimutakhirkan setiap tahun, setelah adanya
penetapan SNI dari BSN, baik SNI baru ataupun SNI hasil revisi.
DIREKTORAT STANDARDISASI DAN AKREDITASI (PANITIA TEKNIS) TAHUN 2007.
DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN Edisi 1, Revisi 1.
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DAFTAR
Hal 4 dari 27
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
I. PRODUK PERIKANAN
A. PRODUK BEKU
Frozen
Boiled
Udang Kupas Rebus Beku untuk Sushi
17 Peeled SNI 01-3459 - 1994 Wajib
Ebi Shrimp for
Sushi Ebi
Persyaratan Bahan Baku Udang Kupas
SNI 01-3464- 1994 Wajib
Rebus Beku untuk Sushi Ebi
Penanganan dan Pengolahan Udang
SNI 01-3469-1994 Wajib
Kupas Rebus Beku untuk Sushi Ebi
SK No.
Fillet nila (Tilapia sp) Beku-Bagian 1: 21/KEP/
BSN/2/2007
18 Spesifikasi SNI 01-4103.1 - 2006
tanggal 20
Februari
2007
Fillet nila (Tilapia sp) Beku -Bagian 2:
SNI 01-4103.2 - 2006
Persyaratan Bahan Baku
Fillet nila (Tilapia sp) Beku -Bagian 3:
SNI 01-4103.3 - 2006
Penanganan dan Pengolahan
SK No.
Frozen 79/KEP/
Tuna Loin Mentah Beku-Bagian 1 :
19 Raw Tuna SNI 01-4104.1-2006 Wajib BSN/8/2007
Spesifikasi tanggal 30
Loin
Agustus 2007
Tuna Loin Mentah Beku-Bagian 2:
SNI 01-4104.2-2006 Wajib
Persyaratan Bahan Baku
Tuna Loin Mentah Beku-Bagian 3 :
SNI 01-4104.3-2006 wajib
Penanganan dan Pengolahan
SK No.
79/KEP/
Frozen
20 Ikan Beku-Bagian 1 : Spesifikasi SNI 01-4110.1-2006 Wajib BSN/8/2007
Fish tanggal 30
Agustus 2007
Ikan Beku-Bagian 2: Persyaratan Bahan
Baku SNI 01-4110.2-2006 Wajib
Frozen
26 Ikan Layur (Trichiunus savala) Beku ribbon SNI 01-6940.1-2002 Wajib
fish
Persyaratan Bahan Baku Ikan Layur
SNI 01-6940.2-2002 Wajib
(Trichiunus savala) Beku
Penanganan dan Pengolahan Ikan Layur
SNI 01-6940.3-2002 Wajib
(Trichiunus savala) Beku
Frozen
27 Gurita (Octopus sp) Utuh Beku SNI 01-6941.1-2002 Wajib
octopus
Persyaratan Bahan Baku Gurita (Octopus
SNI 01-6941.2-2002 Wajib
sp) Utuh Beku
Penanganan dan Pengolahan Gurita
SNI 01-6941.3-2002 Wajib
(Octopus sp) Utuh Beku
DIREKTORAT STANDARDISASI DAN AKREDITASI (PANITIA TEKNIS) TAHUN 2007.
DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN Edisi 1, Revisi 1.
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DAFTAR
Hal 8 dari 27
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
Frozen SK No.
17/BSN/2/2007
36 Marlin steak beku-Bagian 1: Spesifikasi swordfish SNI 01-7264.1-2006 Baru tanggal 20
steak Februari 2007
Marlin steak beku -Bagian 2: Persyaratan
SNI 01-7264.2-2006 Baru
bahan baku
Marlin steak beku -Bagian 3:
SNI 01-7264.3-2006 Baru
Penanganan dan pengolahan
SK No.
Frozen 17/BSN/2/2007
37 Bakso ikan beku- Bagian 1 : Spesifikasi SNI 01-7266.1-2006 Baru tanggal 20
fishball
Februari 2007
Bakso ikan beku- Bagian 2 : Persyaratan
SNI 01-7266.2-2006 Baru
bahan baku
Bakso ikan beku- Bagian 3 : Penanganan
SNI 01-7266.3-2006 Baru
dan pengolahan
B. PRODUK KERING
C. PRODUK REBUS
D. PRODUK FERMENTASI
F. PRODUK HIDUP
Live Grouper
Ikan Kerapu Hidup Untuk SNI 01-4107-
1 Fish For Wajib
Konsumsi 1996
Consumption
Persyaratan Bahan Baku Ikan
Wajib
Kerapu Hidup Untuk Konsumsi
Penanganan dan Pengolahan
Ikan Kerapu Hidup Untuk Wajib
Konsumsi
SNI 01-4108-
2 Kepiting Hidup (Live Crab) Live Crab Wajib
1996
Persyaratan Bahan Baku
Wajib
Kepiting Hidup (Live Crab)
Penanganan dan Pengolahan
Wajib
Kepiting Hidup (Live Crab)
Live Lobster
Lobster Hidup Untuk SNI 01-4488-
3 For Wajib
Konsumsi 1998
Consumption
Persyaratan Bahan Baku Lobster SNI 01-4489-
Wajib
Hidup Untuk Konsumsi 1998
Penanganan dan Pengolahan SNI 01-4490-
Wajib
Lobster Hidup Untuk Konsumsi 1998
SNI 01-4870-
4 Labi-labi (Tronyx SPP) Hidup Live Turtle Wajib
1998
Persyaratan Bahan Baku Labi- SNI 01-4870.1-
Wajib
labi (Tronyx SPP) Hidup 1998
H. PRODUK KALENG
I. PENGEMASAN IKAN
DIREKTORAT STANDARDISASI DAN AKREDITASI (PANITIA TEKNIS) TAHUN 2007.
DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN Edisi 1, Revisi 1.
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DAFTAR
Hal 16 dari 27
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
STATUS
NO JUDUL STANDARD NOMOR SNI PENERAPAN KETERANGAN
STATUS
NO JUDUL STANDARD NOMOR SNI PENERAPAN KETERANGAN
DIREKTORAT STANDARDISASI DAN AKREDITASI (PANITIA TEKNIS) TAHUN 2007.
DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN Edisi 1, Revisi 1.
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DAFTAR
Hal 17 dari 27
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
STATUS
NO JUDUL STANDARD NOMOR SNI PENERAPAN KETERANGAN
1. Metode Pengujian Kimia Produk Perikanan SNI 01-2347- Wajib Kaji ulang
Analisa Angka Peroksida 1991
2. Metode Pengujian Kimia Produk Perikanan SNI 01-2348- Wajib Kaji ulang
Analisa 1991
Urea Pada Ikan Bertulang Rawan (Cucut)
3. Metode Pengujian Kimia Produk Perikanan SNI 01-2349- Wajib Kaji ulang
Angka Penyabunan 1991
4. Metode Pengujian Kimia Produk Perikanan SNI 01-2350- Wajib Kaji ulang
Bahan-bahan Tak Tersabun 1991
5. Metode Pengujian Kimia Produk Perikanan SNI 01-2351- Wajib Akan Revisi (2007)
Penyiapan Contoh 1991 Ditunda 2008
6. Metode Pengujian Kimia Produk Perikanan SNI 01-2352- Wajib
Penentuan Angka Asam Tiobarbiturat 1991
7. Metode Pengujian Kimia Produk Perikanan SNI 01-2353- Wajib Akan Revisi (2007)
Penentuan Angka Yod 1991 Ditunda 2008
8. Cara uji kimia – Bagian 1: Penentuan kadar SNI 01-2354.1- Wajib Hasil revisi SK No.
abu pada produk perikanan 2006 105/KEP/BSN/5/2006
Tanggal 16 Mei 2006
9. Metode Pengujian Kimia Produksi Perikanan SNI 01-2355- Wajib
Penentuan Gula-gula Reduksi Total 1991
10. Cara uji kimia – Bagian 2: Penentuan kadar SNI 01-2354.2- Wajib Hasil revisi SK No.
air pada produk perikanan 2006 105/KEP/BSN/5/2006
Tanggal 16 Mei 2006
STATUS
NO JUDUL STANDARD NOMOR SNI PENERAPAN KETERANGAN
DIREKTORAT STANDARDISASI DAN AKREDITASI (PANITIA TEKNIS) TAHUN 2007.
DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN Edisi 1, Revisi 1.
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DAFTAR
Hal 18 dari 27
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
STATUS
NO JUDUL STANDARD NOMOR SNI PENERAPAN KETERANGAN
1. Cara uji fisika – Bagian 1: Penentuan bobot SNI 01-2372.2- Wajib Hasil revisi SK No.
tuntas pada produk perikanan 2006 105/KEP/BSN/5/2006
Tanggal 16 Mei 2006
2. Cara uji fisika – Bagian 2: Penentuan suhu SNI 01-2372.1- Wajib Hasil revisi SK No.
pusat pada produk perikanan 2006 105/KEP/BSN/5/2006
Tanggal 16 Mei 2006
3. Cara uji fisika-Bagian 3: Penentuan SNI 01-2372.3- Hasil revisi SK.No.
kepekatan saus tomat dalam produk 2006 21/KEP/BSN/2/2007
perikanan yang dikemas tanggal 20 Feb 2007
4. Cara uji fisika – Bagian 4: Pemeriksaan SNI 01-2372.4- Wajib Hasil revisi SK No.
kemasan kaleng produk perikanan 2006 105/KEP/BSN/5/2006
Tanggal 16 Mei 2006
5. Cara uji fisika – Bagian 7: Pengujian filth SNI 01-2372.7- Wajib Hasil revisi SK No.
pada produk perikanan 2006 105/KEP/BSN/5/2006
Tanggal 16 Mei 2006
6. Petunjuk pengujian organoleptik dan atau SNI 01-2346- Hasil revisi SK.No.
21/KEP/BSN/2/2007
sensori 2006 tanggal 20 Feb 2007
7. Cara uji fisika-Bagian 3: Penentuan Hasil revisi SK.No.
SNI 01-2372.3-
kepekatan saus tomat dalam produk Wajib 21/KEP/BSN/2/2007
2006 tanggal 20 Feb 2007
perikanan yang dikemas
8. Penentuan Koefisien Penyerapan Air (KPA) SNI 01-2372.5- Wajib
Telur Ikan Terbang (Cypcilurus sp) 1998
9. SNI 01-2372.6- Proses Eballoting (Revisi
Penentuan Mutu Produk Pasta Ikan Wajib 2006)
1998
STATUS
NO JUDUL STANDARD NOMOR SNI PENERAPAN KETERANGAN
STATUS
NO JUDUL STANDARD NOMOR SNI PENERAPAN KET
STATUS
NO JUDUL STANDARD NOMOR SNI PENERAPAN KETERANGAN
SK BSN No.
15. Bentuk baku konstruksi pukat hela SNI 01-7232-2006 19/KEP/BSN/2/2007 tanggal
ikan 20 Februari 2007
SK BSN No.
16. Bentuk baku konstruksi pukat hela SNI 01-7233-2006 19/KEP/BSN/2/2007 tanggal
arad 20 Februari 2007
SK BSN No.
17. Bentuk baku konstruksi pukat tarik SNI 01-7234-2006 19/KEP/BSN/2/2007 tanggal
lampara dasar 20 Februari 2007
SK BSN No.
18. Bentuk baku konstruksi pukat hela SNI 01-7235-2006 19/KEP/BSN/2/2007 tanggal
ganda udang (double rigger shrimp 20 Februari 2007
trawl)
SK BSN No.
19. Bentuk baku konstruksi pukat tarik SNI 01-7236-2006 19/KEP/BSN/2/2007 tanggal
cantrang 20 Februari 2007
SK BSN No.
20. Bentuk baku konstruksi baku SNI 01-7237-2006 19/KEP/BSN/2/2007 tanggal
jarring tiga lapis (trammel net) 20 Februari 2007
SK BSN No.
21. Bentuk baku konstruksi baku SNI 01-7238-2006 19/KEP/BSN/2/2007 tanggal
jarring tiga lapis (trammel net) 20 Februari 2007
induk udang
SK BSN No.
22. Bentuk baku konstruksi kapal pukat SNI 01-7239-2006 19/KEP/BSN/2/2007 tanggal
cincin (purse seiner) 75 GT – 150 20 Februari 2007
GT
SK BSN No.
23. Bentuk baku konstruksi kapal rawai SNI 01-7240-2006 19/KEP/BSN/2/2007 tanggal
tuna (tuna long liner) 75 GT – 150 20 Februari 2007
GT
DIREKTORAT STANDARDISASI DAN AKREDITASI (PANITIA TEKNIS) TAHUN 2007.
DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN Edisi 1, Revisi 1.
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DAFTAR
Hal 22 dari 27
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
intensif
VI LELE
IX UDANG ROSTRIS
39. SK BSN No.
Udang rostris (Litopenaeus stylirostris) SNI 01-7245-2006 20/KEP/BSN/2/2007 tanggal 20
produksi kelas pembesaran secara Februari 2007
intensif system tertutup
40. SK BSN No.
Induk udang rostris (Litopenaeus SNI 01-7257-2006 21/KEP/BSN/2/2007 tanggal 20
stylirostris) kelas induk pokok Februari 2007
X UDANG VANNAMEI
41. SK BSN No.
Produksi udang vaname (Litopenaeus SNI 01-7246-2006 20/KEP/BSN/2/2007 tanggal 20
vannamei) ditambak dengan teknologi Februari 2007
intensif
42. SK BSN No.
Benih udang vannamei (Litopenaeus SNI 01-7252-2006 21/KEP/BSN/2/2007 tanggal 20
vannamei) kelas benih sebar Februari 2007
43. SK BSN No.
Induk udang vannamei (Litopenaeus SNI 01-7253-2006 21/KEP/BSN/2/2007 tanggal 20
vannamei) kelas induk pokok Februari 2007
DIREKTORAT STANDARDISASI DAN AKREDITASI (PANITIA TEKNIS) TAHUN 2007.
DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN Edisi 1, Revisi 1.
DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DAFTAR
Hal 25 dari 27
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)