Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH QUALITY OF WORK LIFE TERHADAP LOYALITAS

KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA


SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Pada Karyawan UPT Puskesmas di Kabupaten Ngawi)

SKRIPSI

OLEH:
NOVIA WAHYUNI
NPM. 1703102100

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI MADIUN
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan aset paling penting dan berharga bagi

suatu organisasi, karena keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh sumber

daya manusia. Keberadaan sumber daya manusia yang mempunyai visi dan

misi yang sejalan dengan organisasi, akan mendukung pencapaian tujuan. Oleh

karena itu, setiap organisasi perlu memiliki sumber daya manusia yang

berkualitas dan memiliki loyalitas tinggi terhadap perusahaan, sehingga dapat

memberdayakan sumber daya yang dimilikinya secara efektif, efisien, dan

produktif.

Karyawan yang memiliki loyalitas pada instansi tempatnya bekerja, maka

pada kondisi kerja yang berat dan penuh tekanan pun, tetap akan bersungguh-

sungguh dan bertanggung jawab dalam menjalankan pekerjaannya. Pada

karyawan yang memiliki loyalitas rendah cenderung menunjukkan sikap yang

kurang bersemangat dalam bekerja sehingga akan mempengaruhi kinerja

organisasi secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa loyalitas karyawan

merupakan faktor penting untuk keberhasilan sutau organisasi.

Menurut Hasibuan (2014: 95), loyalitas karyawan adalah kesetiaan yang

dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di

dalam maupun di luar pekerjaan dari orang yang tidak bertanggung jawab.

Loyalitas pada karyawan merupakan kesediaan setiap karyawan untuk

mengerahkan seluruh tenaga dan kesetiaan terhadap organisasi atau perusahaan

1
2

tempatnya bekerja, dengan melaksanakan tugas secara bertanggung jawab dan

menjaga setiap rahasia dengan baik.

Tentunya, loyalitas juga menjadi hal yang penting untuk dimiliki oleh

setiap karyawan. Loyalitas terlihat dari adanya kesediaan karyawan untuk

berprestasi, bekerja dalam jangka waktu yang panjang, dan adanya rasa

tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas. Adanya loyalitas pada karyawan

akan memberikan keuntungan bagi organisasi, karena dapat meningkatkan

kinerja organisasi dan keberhasilan lembaga. Seperti halnya pada karyawan di

Puskesmas-Puskesmas yang ada di Kabupaten Ngawi, loyalitas pada diri setiap

karyawan merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan manajemen

pada setiap Puskesmas. Apalagi saat terjadinya pandemi Covid-19, setiap

karyawan Puskesmas baik yang berada di bagian pelayanan medis maupun non

medis, harus memiliki tekad dan kesanggupan untuk mentaati, melaksanakan

dan mengamalkan peraturan yang telah ditetapkan dengan penuh kesadaran

dan tanggung jawab. Setiap karyawan Puskesmas dengan penuh kesadaran dan

tanggung jawab harus memiliki komitmen yang tinggi dalam menangani

masalah kesehatan masyarakat dan penanganan pandemi Covid-19 di wilayah

kerja masing-masing sebagai refleksi dari loyalitas karyawan terhadap

tempatnya bekerja.

Berkaitan dengan keberadaan karyawan di Puskesmas-Puskesmas yang

ada di Kabupaten Ngawi, saat ini terdapat sebanyak 24 (dua puluh empat)

Puskesmas di Kabupaten Ngawi yang keseluruhan merupakan Unit Pelaksana


3

Teknis di bidang kesehatan masyarakat. Berikut ini data jumlah karyawan pada

masing-masing Puskesmas yang ada di UPT Puskesmas Kabupaten Ngawi.

Tabel 1.1 Data Jumlah Karyawan Pada UPT Puskesmas Kabupaten Ngawi
Tahun 2021
Jumlah Karyawan
No Bidan dan Total
Nama Puskesmas Dokter Perawat
. Nakes Lain (Orang)
(orang) (orang)
(orang)
1 Bringin 2 25 29 56
2 Gemarang 2 24 19 45
3 Geneng 2 23 20 45
4 Jogorogo 4 24 24 52
5 Karanganyar 2 18 21 41
6 Karangjati 3 20 22 45
7 Kasreman 2 25 20 47
8 Kauman 2 18 19 39
9 Kedunggalar 2 17 18 37
10 Kendal 3 20 29 52
11 Kwadungan 2 20 18 40
12 Mantingan 2 18 23 43
13 Ngawi 4 30 31 65
14 Ngawi Purba 2 24 20 46
15 Ngrambe 2 22 19 43
16 Padas 4 26 28 58
17 Pangkur 2 22 21 45
18 Paron 2 20 22 44
19 Pitu 2 21 24 47
20 Sine 2 19 20 41
21 Tambakboyo 2 18 20 40
22 Teguhan 2 18 19 39
23 Walikukun 4 24 29 57
24 Widodaren 2 25 29 56
Total 58 521 544 1123
Sumber: Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Ngawi Tahun 2021

Mengacu pada data jumlah karyawan UPT Puskesmas di Kabupaten

Ngawi di atas, maka berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi karyawan UPT

Puskesmas dalam hal perumusan kebijakan di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit, kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan serta


4

sumber daya kesehatan; pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit, kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan serta

sumber daya kesehatan; pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang

pencegahan dan pengendalian penyakit, kesehatan masyarakat, pelayanan

kesehatan, sumber daya kesehatan serta unit pelaksana teknis dinas kesehatan;

serta pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya, maka

dianggap sudah memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di

Kabupaten Ngawi dan sekitarnya. Namun, berkaitan dengan keberhasilan tugas

secara keseluruhan maka dibutuhkan adanya karyawan-karyawan yang

memiliki loyalitas tinggi terhadap masing-masing Puskesmas agar dapat

mencapai target pencapaian kinerja organisasi secara keseluruhan.

Loyalitas pada karyawan dibutuhkan pihak UPT Puskesmas di

Kabupaten Ngawi karena berkaitan dengan peran Puskesmas, yaitu sebagai

institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan

adanya dedikasi yang tinggi pada setiap karyawan. Pada karyawan yang

memiliki loyalitas tinggi, akan bersedia menjaga kerahasiaan rekam medis

setiap pasien, menjunjung tinggi kode etik Puskesmas, serta bersedia

menjalankan tugas pelayanan medis kepada pasien dengan penuh dedikasi.

Karyawan UPT Puskesmas di Kabupaten Ngawi sebagai karyawan

profesional perlu loyalitas yang tinggi terhadap Puskesmas tempatnya bekerja.

Berkaitan dengan upaya untuk membentuk karyawan yang memiliki loyalitas

tinggi, maka setiap manajemen perlu mengetahui faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi loyalitas pada pagawai yang dimilikinya. Menurut Steers dan


5

Porter dalam Chaerudin, dkk. (2020:93), loyalitas karyawan mempunyai

beberapa faktor, yaitu: karakteristik pribadi, karakteristik pekerjaan,

karakteristik perusahaan, serta pengalaman yang diperoleh dalam perusahaan.

Berkaitan dengan karakteristik pribadi serta pengalaman yang diperoleh

dalam perusahaan, loyalitas karyawan UPT Puskesmas di Kabupaten Ngawi

tidak terlepas dari adanya faktor kualitas kehidupan kerja (quality of work life).

Menurut Walton (1973) dalam Suyasa, dkk. (2018:51) kualitas kehidupan kerja

(quality of work life) atau disingkat dengan QWL merupakan langkah yang

diambil organisasi untuk mempertemukan kebutuhan organisasi demi

mencapai tujuan organisasi. Quality of work life adalah tingkat dimana para

anggota organisasi kerja mampu memenuhi kebutuhan pribadi melalui

pengalaman mereka di dalam organisasi dimana mereka bekerja. Quality of

work life merupakan istilah umum yang meliputi perasaan seseorang yang

meliputi setiap dimensi kesejahteraan atau upah, keamanan, kondisi kerja

organisasi dan hubungan antara karyawan maupun dengan organisasi atau

instansi.

Pada karyawan UPT Puskesmas di Kabupaten Ngawi, quality of work

life merupakan persepsi setiap karyawan terhadap pengalaman yang dirasakan

selama bekerja yang dapat meliputi kesesuaian besar gaji yang diterima dengan

kebutuhan rumah tangga, energi yang tersisa setelah bekerja, pengalaman

terhadap rotasi shift kerja, serta kebijakan organisasi mengenai pekerjaan.

selain itu, juga dapat ditinjau dari beban kerja yang dirasakan, otonomi dalam

bekerja dan membuat keputusan, serta ketersediaan waktu dalam bekerja.


6

Seorang karyawan yang mampu mempersepsikan dengan baik terhadap hal-hal

yang berkaitan dengan komunikasi dengan teman sejawat maupun atasan,

ketersediaan alat-alat pendukung kerja, supervisi dari atasan, serta kenyamanan

dalam bekerja akan memiliki tingkat QWL yang tinggi.

Adanya persepsi terhadap quality of work life yang tinggi pada setiap diri

karyawan akan mendorong setiap karyawan untuk memiliki keinginan tetap

berada di dalam organisasi tempatnya bekerja. Pada karywan UPT Puskesmas

di Kabupaten Ngawi, dengan adanya persepsi terhadap quality of work life

yang tinggi akan tetap bekerja dalam bidang pelayanan masyarakat dengan

penuh tanggung jawab, meskipun adanya ancaman terhadap tertularnya virus

Covid-19 karena para karyawan merasa bahwa hal tersebut sudah bukan

menjadi beban kerja maupun ancaman terhadap kenyamanan dalam bekerja.

Bahkan, kondisi ini akan dapat semakin meningkatkan loyalitas karyawan

terhadap Puskesmas tempatnya bekerja.

Adanya hubungan atau pengaruh quality of work life terhadap loyalitas

karyawan telah dibuktikan beberapa peneliti terdahulu. Edwin, dkk. (2019)

dalam penelitiannya membuktikan bahwa ada hubungan positif antara kualitas

kehidupan kerja dengan loyalitas karyawan pada karyawan dan karyawati di

PT.Indako Trading Coy Medan. Semakin tinggi kualitas kehidupan kerja maka

semakin tinggi juga loyalitas karyawan, sebaliknya jika semakin rendah

kualitas kehidupan kerja, maka semakin rendah pula loyalitas karyawan. Pada

penelitian yang dilakukan Kurnia, dkk. (2018) juga ditemukan bahwa ada

pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap loyalitas guru. Hasil analisis


7

regresi ini juga menunjukkan bahwa kualitas kehidupan kerja memberikan

pengaruh dengan arah yang positif terhadap loyalitas guru yang artinya

semakin tinggi kualitas kehidupan kerja maka loyalitas guru juga semakin

meningkat. Namun, pada penelitian yang dilakukan Octavia (2018) ditemukan

bahwa kualitas kehidupan kerja (quality of work life) tidak hanya berpengaruh

secara langsung terhadap loyalitas kerja, namun secara tidak langsung juga

berpengaruh terhadap loyalitas kerja melalui kepuasan kerja sebagai variabel

intervening.

Mengacu pada penelitian yang dilakukan Octavia (2018) di atas, quality

of work life tidak hanya berkaitan dengan loyalitas karyawan namun juga ada

memiliki hubungan dengan kepuasan kerja. Hal ini seperti yang disampaikan

Greenhaus (1987) dalam Rahman (2017:8) bahwa QWL berkaitan dengan

kepuasan karyawan dan perilaku yang berkaitan dengan karyawan. Setelah

karyawan mengalami kenikmatan dalam bekerja di sebuah organisasi, mereka

akan merasa puas dan mempengaruhi komitmen mereka dalam tugas sehari-

hari. Hal ini menunjukkan bahwa selain berkaitan dengan loyalitas karyawan,

quality of work life juga dapat berdampak pada kepuasan kerja yang dirasakan

setiap karyawan. Quality of work life berkaitan dengan tingkat puas atau tidak

puas seseorang akan kebutuhan dasar melalui pengalaman dalam organisasi.

Pada karyawan UPT Puskesmas di Kabupaten Ngawi, kebijakan quality

of work life yang diterapkan masing-masing Puskesmas dapat berbeda-beda.

Misalnya, dalam hal pemberian gaji dan insentif serta ketersediaan peralatan

kerja yang mendukung kenyamanan kerja. Berkaitan dengan fenomena yang


8

terjadi di lapangan, beban kerja karyawan masing-masing Puskesmas pada saat

bekerja sehari-hari dengan saat adanya pandemi Covid-19 dapat berbeda.

Sebelum terjadinya pandemi Covid-19, karyawan Puskesmas mengenakan

pakaian kerja seperti layaknya dalam menjalankan tugas sehari-hari, sedangkan

pada saat terjadi pandemi, harus menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD)

lengkap. Beban kerja dan kenyamanan dalam bekerja pun berbeda karena saat

pandemi, setiap karyawan harus berada di dalam lingkungan kerja yang

berisiko tinggi terhadap penularan virus Covid-19. Oleh karena itu, melalui

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/278/2020

Pemerintah telah menetapkan bahwa tenaga kesehatan Puskesmas yang

menangani pasien serta tenaga kesehatan Puskesmas yang melakukan

pengamatan dan penelusuran kasus Covid-19 di lapangan akan mendapatkan

mendapatkan insentif tambahan di luar gaji. Pemberian insentif ini termasuk

sebagai kebijakan quality of work life pada masing-masing Puskesmas. Adanya

beban kerja, kenyamanan kerja dan pemberian insentif, khususnya pada saat

terjadi pandemi Covid-19 tersebut akan berdampak pada kepuasan kerja pada

masing-masing karyawan Puskesmas.

Kebijakan quality of work life yang diterapkan masing-masing

Puskesmas di lingkungan UPT Puskesmas Kabupaten Ngawi dapat berdampak

pada kepuasan kerja karyawan. Hal ini seperti yang ditemukan dalam

penelitian yang dilakukan Bekti (2018) bahwa terdapat pengaruh kualitas

kehidupan kerja (quality of work life) terhadap kepuasan kerja karyawan RSIA

X Surabaya. Hal tersebut menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan akan


9

meningkat seiring dengan baiknya kualitas kehidupan kerja (quality of work

life) yang dirasakan oleh karyawan, dan begitupula sebaliknya. Pada penelitian

yang dilakukan Yasnita dan Fitri (2019) juga terbukti bahwa quality of work

life berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada

PT Lembah Karet Padang. Namun, pada penelitian yang dilakukan Sari, dkk.

(2018) ditemukan bahwa quality of work life tidak berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan kerja pegawai.

Adanya kepuasan kerja yang dicapai karyawan berkaitan dengan

kebijakan quality of work life juga berdampak pada loyalitas karyawan. Hal ini

seperti yang disampaikan Larastrini dan Adnyani (2019) dalam penelitiannya

yang membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas karyawan Rumah Sakit Umum Puri Raharja Denpasar. Pada

penelitian yang dilakukan Veronica (2020) terbukti bahwa ada pengaruh antara

kepuasan kerja terhadap loyalitas perawat di Rumah Sakit Tugu Ibu Depok.

Hasil penelitian berbeda ditemukan Citra dan Fahmi (2019) bahwa kepuasan

kerja tidak memiliki pengaruh terhadap loyalitas karyawan PT Perkebunan

Nusantara (Persero) IV.

Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi dasar penelitian ini ada yang

meneliti pengaruh langsung dari quality of work life terhadap kepuasan kerja

dan loyalitas karyawan, pengaruh kepuasan kerja terhadap loyalitas karyawan,

serta pengaruh tidak langsung quality of work life terhadap loyalitas karyawan

melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Mengacu pada beberapa

penelitian terdahulu tersebut, dapat diketahui bahwa masih adanya reseacrh


10

gap berupa hubungan antar variabel, variabel-variabel digunakan sebagai

analisis, serta hasil temuan penelitian yang berbeda. Berkaitan dengan adanya

fenomena yang sudah dijelaskan serta beberapa penelitian terdahulu yang

relevan dengan permasalahan yanga kan diteliti, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Quality of Work Life

terhadap Loyalitas Karyawan dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel

Intervening (Studi Pada Karyawan UPT Puskesmas di Kabupaten

Ngawi).”

B. Batasan Masalah

Penelitian ini perlu ada batasan masalah dengan pertimbangan untuk

menghindari kesalahan persepsi dan pemahaman atas permasalahan penelitian

yang diteliti serta agar pembahasan tidak melebar. Peneliti membatasi

penelitian pada beberapa hal sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan terhadap seluruh karyawan yang ada pada Puskesmas-

Puskesmas yang berada di bawah naungan UPT Puskesmas Kabupaten

Ngawi tahun 2021.

2. Variabel penelitian dibatasi pada quality of work life sebagai variabel bebas,

loyalitas karyawan sebagai variabel terikat, serta kepuasan kerja sebagai

variabel intervening.

3. Responden penelitian ini adalah seluruh karyawan yang terdaftar pada UPT

Puskesmas di Kabupaten Ngawi selama periode penelitian.


11

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan

permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana pengaruh quality of work life terhadap loyalitas karyawan UPT

Puskesmas di Kabupaten Ngawi?

2. Bagaimana pengaruh quality of work life terhadap kepuasan kerja karyawan

UPT Puskesmas di Kabupaten Ngawi?

3. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap loyalitas karyawan UPT

Puskesmas di Kabupaten Ngawi?

4. Bagaimana pengaruh quality of work life terhadap loyalitas karyawan UPT

Puskesmas di Kabupaten Ngawi melalui kepuasan kerja sebagai variabel

intervening?

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah yang ingin dikaji dalam penelitian ini,

maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Memberikan bukti empiris pengaruh quality of work life terhadap loyalitas

karyawan UPT Puskesmas di Kabupaten Ngawi.

2. Memberikan bukti empiris pengaruh quality of work life terhadap kepuasan

kerja karyawan UPT Puskesmas di Kabupaten Ngawi.

3. Memberikan bukti empiris pengaruh kepuasan kerja terhadap loyalitas

karyawan UPT Puskesmas di Kabupaten Ngawi.


12

4. Memberikan bukti empiris pengaruh quality of work life terhadap loyalitas

karyawan UPT Puskesmas di Kabupaten Ngawi melalui kepuasan kerja

sebagai variabel intervening.

E. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat bagi bidang ilmu yang diteliti. Kegunaan yang

diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Kegunaan teoritis

a. Hasil dari penelitian diharapkan mampu dijadikan tambahan ilmu

pengetahuan bagi peneliti tentang variabel quality of work life sebagai

alat pengukuran loyalitas karyawan melalui kepuasan kerja sebagai

variabel intervening.

b. Penilaian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan

sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis maupun civitas akademik

lainnya dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk

kemajuan dunia pendidikan.

2. Kegunaan praktis

a. Bagi UPT Puskesmas di Kabupaten Ngawi

Hasil penelitian ini diharap menjadi bahan pertimbangan dan masukan

bagi UPT Puskesmas di Kabupaten Ngawi tentang peningkatan loyalitas

karyawan dengan mempertimbangkan masalah kebijakan quality of work

life dan kepuasan kerja karyawan sehingga dapat digunakan sebagai


13

pertimbangan dan dasar yang objektif dalam pengambilan keputusan oleh

manajemen Puskesmas.

b. Bagi karyawan UPT Puskesmas di Kabupaten Ngawi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi karyawan

UPT Puskesmas di Kabupaten Ngawi tentang pentingnya memiliki

kepuasan kerja serta kemampuan dalam mempersepsikan secara positif

kebijakan quality of work life yang diterapkan instansi tempatnya bekerja

agar mampu meningkatkan loyalitas terhadap Puskesmas tempatnya

bekerja.

c. Bagi akademik

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu penelitian yang berkaitan dengan loyalitas karyawan

dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah quality of

work life dan kepuasan kerja.

d. Bagi peneliti yang akan datang

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi atau bahan

pertimbangan yang dapat digunakan bagi penelitian-penelitian berikutnya

yang mengambil permasalahan yang sama, yaitu tentang variabel quality

of work life sebagai alat pengukuran loyalitas karyawan melalui kepuasan

kerja sebagai variabel intervening dan juga sebagai referensi baru.


DAFTAR PUSTAKA

Bekti, Rinanti Rahayuning. (2018). Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap


Kepuasan Kerja Karyawan Rumah Sakit Ibu dan Anak X Surabaya. Jurnal
Administrasi Kesehatan Indonesia. Vol. 6. No. 2. hal. 156-163. Diakses dari:
https://e-journal.unair.ac.id/JAKI/article/view/8620.

Chaerudin, Ali; Inta Hartaningtyas Rani; dan Velma Alicia. (2020). Sumber Daya
Manusia: Pilar Utama Kegiatan Operasional Organisasi. Sukabumi:
CV. Jejak.

Citra, Lola Melino dan Fahmi, Muhammad. (2019). Pengaruh Kepemimpinan,


Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan.
Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen. Vol. 2. No. 2. hal. 214-225.
Diakses dari: http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/MANEGGIO/article/view/
3776/3936.

Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Ngawi. (2020). Data Jumlah Karyawan


Pada UPT Puskesmas Kabupaten Ngawi Tahun 2021. Diakses dari:
https://kesehatan.ngawikab.go.id/.

Edwin; Rianda Elvinawaty; dan Ahmad Irvan Dwi Putra. (2019). Loyalitas
Karyawan dan Kualitas Kehidupan Kerja pada Karyawan. Philanthrophy
Journal of Psychology. Vol. 3. No. 1. hal. 1-13. Diakses dari:
http://journals.usm.ac.id/index.php/philanthropy/article/view/1286.

Hasibuan, Malayu. S. P. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.


Jakarta: Bumi Aksara.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/278/2020 tentang


Pemberian Insentif dan Santunan Kematian Bagi Tenaga Kesehatan Yang
Menangani Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Kurnia, Eis Endah; Evi Kurniasari Purwaningrum; dan Meyritha Trifina Sari.
(2018). Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Guru Terhadap Loyalitas Guru
Di Sekolah SMA Negeri 10 Samarinda Sebrang, Kalimantan Timur.
MOTIVASI. Vol. 6. No. 1. hal. 60-71. Diakses dari: http://ejurnal.untag-
smd.ac.id/index.php/MTV/article/view/3723.

Larastrini, Putu Meidita dan Adnyani, I Gusti Ayu Dewi. (2019). Pengaruh
Kepuasan Kerja Lingkungan Kerja dan Work-Life Balance Terhadap
Loyalitas Karyawan. E-Jurnal Manajemen. Vol. 8. No. 6. hal. 3674-3699.
Diakses dari: https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/45780.

14
15

Octavia, Dahlia. (2018). Analisis Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja (Quality of


Work Life) dan Iklim Kerja Terhadap Loyalitas Kerja dengan Kepuasan Kerja
Sebagai Variabel Intervening Pada PT Surveyor Indonesia Cabang
Palembang. Jurnal Management. Vol. 6. No. 1. hal. 1-27. Diakses dari:
http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm/article/view/66.

Rahman, Arrafiqur. (2017). Kualitas Kehidupan Kerja; Suatu Tinjauan Literatur


dan Pandangan dalam Konsep Islam. Jurnal Ilmiah Cano Enonomos. Vol. 6.
No. 1. hal. 7-22. Diakeses dari: https://e-journal.upp.ac.id/index.php/Cano/
article/view/1235.

Sari, Intan Novita; Myrna Sofia; dan Nurhasanah. (2018). Pengaruh Quality of
Work Life (QWL) dan Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada
Kantor X. Jurnal Ilmiah Universitas Maritim Raja Ali Haji. Vol. 1. No. 1.
hal. 1-12. Diakses dari: http://repository.umrah.ac.id/501/.

Suyasa, P. Tommy YS.; Emilia Sari; dan Ismoro Reza Prima Putra. (2018).
Memahami Perilaku Kerja Kontraproduktif. Yogyakarta: CV. ANDI
OFFSET.

Veronica, Rina. (2020). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Perawat


diRumah Sakit Tugu Ibu Depok. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.
Dr. Soetomo. Vol. 6. No. 2. hal. 192-208. Diakses dari: http://jurnal.stikes-
yrsds.ac.id/index.php/JMK/article/view/453/160.

Yasnita, Vika dan Fitri, Mellyna Eka Yan. (2019). Pengaruh Quality Of Work Life
dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Ekonomi
Dan Bisnis Dharma Andalas. Vol. 21. No. 2. hal. 263-282. Diakses dari:
https://jurnal.unidha.ac.id/index.php/JEBD/article/view/30.

Anda mungkin juga menyukai