Anda di halaman 1dari 10

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018

Politeknik Negeri Banjarmasin

PROSPEK DAN TANTANGAN BISNIS KULINER


(KELOMPOK MAKANAN JADI) DI BANJARMASIN
Linsia Portia1, Lea Emilia Farida2
Politeknik Negeri Banjarmasin1
linsiaportiaa@gmail.com1
Politeknik Negeri Banjarmasin2
leaemilia@akuntansipoliban.ac.id2

ABSTRACT
In order to improve the economy and reduce the unemployment rate, now people are
competing with each other to open individual and corporate businesses. People always
think creatively to create new things so they are not left behind, one of them is in the
culinary field. Culinary business is a business that is most widely cultivated even among
young people, because the selling power in this field is quite promising considering every
day everyone needs food.
In Banjarmasin there are a lot of businesses in the field of processed foods such as
restaurants, culinary tours, tarapung markets and restaurants. Culinary business turned
out to be one of the businesses that have great prospects because they are able to compete
with other business fields. This study uses a sample of several restaurants, floating market
culinary tours and restaurants in Banjarmasin. Then, the data used is data from 2015 and
2016 and the data will be a comparison to face 2018 in Banjarmasin.
The results of the study show that culinary efforts in Banjarmasin have an effect on people's
welfare because they are related to one another. In addition to attracting customers in the
city, this business can also attract consumers from outside the city and have a large
contribution in the market share of ready-made food. However, the problem of price
increases that often occurs causes an obstacle to the development of the culinary market if
the government cannot provide the right solution in handling it.
Keywords: culinary, prospects, welfare, contributions

ABSTRAK
Dalam rangka meningkatkan perekonomian serta mengurangi tingkat pengangguran,
masyarakat saling bersaing untuk membuka usaha perorangan maupun badan. Orang selalu
berpikir kreatif untuk menciptakan hal baru agar tidak tertinggal, salah satunya dalam
bidang kuliner. Usaha kuliner adalah suatu bisnis yang paling banyak digeluti bahkan
hingga di kalangan anak muda, karena daya jual dalam bidang ini cukup menjanjikan
mengingat setiap hari semua orang membutuhkan makanan.
Di Banjarmasin banyak sekali berdiri usaha di bidang makanan jadi seperti rumah makan,
wisata kuliner pasar tarapung dan restoran. Usaha kuliner ternyata menjadi salah satu usaha
yang memiliki prospek besar karena mampu bersaing dengan bidang usaha lain. Penelitian
ini menggunakan sampel dari beberapa rumah makan, wisata kuliner pasar terapung dan
restoran di Banjarmasin. Kemudian, data yang digunakan adalah data dari tahun 2013
sampai tahun 2017 dan data tersebut akan menjadi perbandingan untuk tahun 2018 di
Banjarmasin.
Hasil penelitian menunjukan bahwa usaha-usaha kuliner di Banjarmasin berkontribusi
terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bisnis ini selain dapat menarik konsumen
dalam kota juga dapat menarik konsumen dari luar kota serta memiliki kontribusi besar
dalam pangsa pasar makanan jadi. Akan tetapi masalah kenaikan harga yang sering terjadi

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

253
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

menyebabkan penghambat berkembangnya pasar kuliner apabila pemerintah tidak dapat


memberikan solusi yang tepat dalam penanganannya.
Kata Kunci : kuliner, prospek, kesejahteraan, kontribusi

PENDAHULUAN
Dalam rangka peningkatan produktivitas dan pengembangan nasional Indonesia,
Presiden Joko Widodo telah menandatangani beberapa perjanjian untuk
perdagangan bebas yang dimulai sejak 2016 dan berlaku dalam kurun waktu 5
tahun setelahnya. Perjanjian itu diantaranya seperti Trans Pacific Partnership
(TPP), Perdagangan Bebas Uni Eropa (EU FTA) dan Regional Comprehensive
Economic Partnership (RCEP). EU FTA adalah pakta perdagangan bebas yang
diprakrasai oleh kawasan Uni Eropa, sedangkan TPP dan RCEP dipimpin oleh
Amerika Serikat dan China.
Karena telah banyak pakta perjanjian yang disetujui pemerintah, masyarakat
harus siap menghadapi semua kemungkinan termasuk persaingan pangsa pasar
yang ketat. Dalam rangka meningkatkan kemampuan pangsa pasar di Indonesia,
sekarang masyarakat telah banyak mendirikan usaha-usaha kecil, menengah hingga
besar yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas mereka agar mampu
bersaing dengan bisnis lain. Salah satunya adalah usaha dibidang kuliner. Usaha
kuliner merupakan usaha yang cukup banyak peminatnya karena setiap hari
manusia membutuhkan makanan. Usaha-usaha tersebut diantaranya meliputi rumah
makan, café dan restoran, yang telah berada di pasar Indonesia dan telah bersaing
dengan usaha dibidang lainnya.
Banjarmasin adalah salah satu kota yang sudah mengalami banyak peningkatan
dalam bidang wisata Banyak wisata yang ada di Banjarmasin,, salah satunya adalah
wisata kuliner. Usaha kuliner di Banjarmasin tidak hanya sebuah tempat makan
yang menyajikan menu makanan namun juga dapat menjadi kawasan wisata kuliner
seperti pasar terapung. Wisata dan usaha kuliner juga dijadikan sebagai indikator
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yakni menyediakan lapangan
pekerjaan, meningkatkan produktivitas masyarakat dalam bidang makanan jadi
serta sebagai penghasil pendapatan bagi masyarakat maupun pemerintah lewat
pajak. Maka, diharapkan bisnis ini terus berkembang dan selalu meningkat guna
mencapai kesejahteraan terutama bagi masyarakat di Banjarmasin.
Akan tetapi, dibalik semua manfaat yang bisa didapatkan, ada juga permasalahan
yang perlu dibenahi. Yakni permasalahan harga makanan jadi yang bergerak naik
secara terus menerus, menyebabkan masyarakat menjadi sulit untuk
mengembangkan usahanya dan konsumen enggan untuk membeli makanan jadi.
Jika hal ini tidak dibenahi secara tepat, dikhawatirkan bisnis kuliner di Banjarmasin
akan gagal bersaing karena tingkat harga makanan jadi yang naik tidak disesuaikan
dengan Upah Minimum Regional (UMR), maksudnya harga makanan jadi naik
sedangkan UMR masyarakat tidak mengalami kenaikan. Diharapkan agar
pemerintah juga bisa menyesuaikan UMR masyarakat dengan harga makanan jadi
agar tetap berjalan selaras.
Tujuan Penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara jelas
permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha kuliner di Banjarmasin secara faktual
dan sistematis. Penulis juga ingin mengetahui prospek pangsa pasar kuliner yang
ISSN 2541-6014 (Cetak)
ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

254
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

ada sehingga dapat bertahan hingga sekarang. Hal inilah yang menjadikan alasan
penulis melakukan penelitian ini karena usaha kuliner di Banjarmasin merupakan
harapan besar pemerintah daerah terutama untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Selain itu, penulis juga akan memaparkan data statistik tentang
kontribusi bisnis kuliner dalam rangka pengembangan pembangunan daerah yang
lebih baik.

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu
untuk menjelaskan tentang prospek dan tantangan wisata kuliner di Banjarmasin.
Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah prospek bisnis makanan jadi dan
tantangan yang dihadapi oleh pengusaha kuliner.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
didapat dari teknik dokumentasi dan studi kepustakaan (library research) sebagai
teknik pengumpulan datanya. Data dikumpulkan dari beberapa situs resmi yang
relevan, seperti https://banjarmasinkota.bps.go.id, cnnindonesia.com, dan web
resmi lainnya. Serta menghimpun data yang relevan dengan topik atau masalah
yang diteliti melalui pencarian data dan informasi melalui beberapa buku
elektronik. Buku-buku yang digunakan adalah seperti laporan penelitian, jurnal,
tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, dan
sumber-sumber tertulis lainnya.
Objek penelitian adalah sentra-sentra kuliner di Banjarmasin seperti rumah
makan terkenal di Banjarmasin yang telah lama berdiri namun tetap eksis sampai
sekarang seperti Rumah Makan Lontong Orari (beralamat di Jalan Pangeran
Samudera), Depot Soto Banjar Bang Amat (beralamat di Jalan Banua Anyar) dan
lain-lain. Setelah itu, objek penelitian adalah wisata kuliner seperti Pasar terapung
yang berada di atas sungai Martapura di Pierre Tandean, Pasar Terapung Kuin dan
Pasar Terapung Lokbaintan. Wisata kuliner pasar terapung menjadi objek wisata
yang menjadi ikon kota Banjarmasin. Makanan-makanan jadi yang ditawarkan
seperti soto banjar dan beberapa kue tradisional seperti laksa, wadai cincin, serabi,
wadai untuk, dan lain sebagainya.

HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Potret Bisnis Kuliner di Banjarmasin
Banyak sekali potensi usaha yang dapat dikembangkan di kota Seribu Sungai,
dan yang paling banyak digeluti adalah bisnis makanan jadi. Di Banjarmasin sudah
banyak berdiri tempat makan yang sudah maju dan berkembang.Di sini penulis
ingin menyajikan potret bisnis usaha tersebut yang beradadi Banjarmasin.
Bagi kota Seribu Sungai yang menjadi ibu kota provinsi Kalimantan Selatan,
kuliner sudah menjadi prospek usaha besar yang menghasilkan banyak keuntungan.
Sebagai kota dengan akses pendidikan serta marak usaha dan jasayang telah maju,
bisnis kuliner di tempat ini sangat menjanjikan.Apalagi ditambah dengan pelajar
atau mahasiswa/mahasiswi pendatang serta karyawan kantoran yang membeli

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

255
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

makanan jadi. Di kota seperti Banjarmasin banyak pekerja kantor yang sangat sibuk
dan tidak sempat memasak makanan. Oleh karena itu, mereka sering membeli
makanan jadi. Maka, banyak sekali orang-orang yang membuka tempat makan dan
saling bersaing satu sama lain.
Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik tahun 2015, pengeluaran rata-
rata perkapita sebulan kota Banjarmasin pada kelompok makanan didominasi oleh
kelompok makanan dan minuman jadi yaitu sebesar 36,8%. Pengeluaran perkapita
rata-rata adalah jumlah kisaran rata-rata yang dikeluarkan rumah tangga dalam
setiap anggota keluarganya.Maka, pengeluaran perkapita rata-rata merupakan
penentu seberapa besar suatu kelompok mendominasi konsumsi suatu rumah
tangga. Berikut adalah tabel pengeluaran rata-rata perkapita sebulan menurut
kelompok makanan di Kota Banjarmasin tahun 2015 dalam satuan rupiah.

Tabel 1. Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan Menurut Kelompok Makanan


di Kota Banjarmasin (rupiah), Tahun 2015

Jumlah pengeluaran rumah tangga per bulan menghabiskan Rp. 495,423.00 dan
pada kelompok makanan dan minuman jadi memegang peranan paling besar yakni
Rp. 182,312.00 pada tahun 2015, artinya satu anggota dalam suatu rumah tangga
mengahabiskan Rp. 182,312.00 setiap bulannya untuk membeli makanan dan
minuman jadi pada tahun 2015. Hal ini membuktikan bahwa ketergantungan suatu
rumah tangga terhadap konsumsi makanan dan minuman jadi di tempat makan
sangatlah besar.Oleh karena itu peran bisnis kuliner sangatlah penting dalam
menopang kehidupan masyarakat sehari-hari.
Kemudian, potensi bisnis kuliner di wilayah ini sangatlah ditentukan oleh
makanan yang disajikan. Menurut beberapa sumber website resmi surat kabar,
berikut adalah jenis makanan jadi yang memiliki potensi usaha yang besar :
1. Lontong Orari
Mungkin bagi sebagian besar masyarakat Banjarmasin sudah kenal dengan
lontong orari. Lontong orari sebenarnya sama seperti lontong banjar pada
ISSN 2541-6014 (Cetak)
ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

256
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

umumnya, namun yang membedakannya adalah dalam segi ukuran yang lebih
besar dari lontong pada umumnya. Rumah Makan Lontong Orari yang berlokasi
di Jl. Pengeran Samudera. Lontong yang disajikan di rumah makan ini sangatlah
lezat, dengan rasa gurih dan manis serta tekstur sayur yang lembut. Hal lain yang
membuat rumah makan ini spesial adalah karena telah dikenal lama yaitu sejak
tahun 1983.Inilah alasan lainyang membuat banyak warga lokal maupun
wisatawan berkunjung ke tempat ini. Oleh karena itu, Rumah Makan Lontong
Orari menjadi destinasi utama wisata kuliner di Banjarmasin.
2. Soto Banjar
Jika Anda adalah masyarakat asli kota Banjarmasin sangat disayangkan
apabila tidak pernah mencoba hidangan yang satu ini. Soto memang banyak
berada di daerah lain, namun bagikota Banjarmasin sendiri soto asli Banjar
merupakan ikon objek wisata kuliner yang tidak boleh dilupakan. Bahkan soto
Banjar dijadikan sebagai salah satuvarian rasa pada mie instan yang sangat
terkenal dari dulu hingga sekarang, di dalam maupun luar negeri. Hal ini
membuktikan bahwa Soto Banjar dapat diterima oleh semua masyarakat baik
lokal maupun luar daerah dan bahkan luar negeri.
Banyak sekali usaha-usaha kuliner yang menyajikan hidangan utamanya
yakni Soto Banjar.Soto Banjar selalu menjadi kesenangan setiap orang ketika
mencicipinya.Salah satu usaha kuliner yang menjual Soto Banjar ialah Depot
Soto Banjar Bang Amat dan Depot Soto Kuin Abang Suhai yang bertempatdi
Jalan Banua Anyar dan Jalan Pramuka.Depot Soto Banjar Bang Amat dan Depot
Soto Kuin Abang Suhaitelah lama berdiri dan dikenal luas oleh warga
setempat.Selain rumah makan, ada juga tempat wisata yang menjadi sasaran
wisatawan untuk mencicipi Soto Banjar di atas jukungyang mempunyai depot di
sungai Martapura yang berlokasi di Pasar Terapung seperti Pasar Terapung yang
berada di Pierre Tandean atau Siring Banjarmasin.Pasar Terapung sebenarnya
mirip dengan pasar tradisional pada umumnya, tapi bedanya penjual
mengunakan jukung (perahu kecil) yang mengapung di atas air dalam kegiatan
jual beli.
3. Soto Ayam
Mungkin sebagian masyarakat kota Seribu Sungai sudah pernah berkunjung
ke Rumah Makan Soto Ayam Bapukah H. Anang, yang terletak di Pekapuran A,
Banjarmasin. Makanan khas Banjar satu ini juga menjadi salah satu bisnis yang
memiliki potensi usaha yang besar.Rumah Makan Soto Ayam Bapukah milik
Haji Anang telah berdiri 35 tahun lalu, telah lama berdiri dan tetap eksis sampai
sekarang. Bahkan menjadi salah satu destinasi wisata kuliner bagi wisatawan
yang berkunjung ke kota dengan ikonik Bakantan ini.
4. Mie Bancir
Selama ini mie bancir hanya dikenal lewat warung-warung tenda dan
gerobakan, namun menurut Chef Agus Sasirangan, ia ingin menjadikan mie
bancir sebagai makanan khas Banjar. Dengan kombinasi antara mie dan bumbu
sup Banjar, inilah yang menjadi inovasi makanan ini sehingga laku keras di
pasaran dan diminati masyarakat secara luas. Kemudian, inovasi yang dilakukan
yakni datang dari varian rasanya yang terdiri dari 7 varian rasa.Diantaranya Mie

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

257
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

Bancir Ceker, Mie Bancir Padas, Mie Bancir Bakso, Mie Bancir Ceker Setan,
Mie Bancir Hintalu Itik, Mie Bancir Ayam Panggang, dan Mie Bancir Bapukah.
Hal di atas membuktikan bahwa jenis makanan jadi yang lebih dapat bertahan
dan memiliki daya saing yang besar ialah berasal dari makanan khas daerah yang
diinovasi dengan baik serta sesuai dengan selera masyarakat dari dulu hingga
sekarang.

b. Prospek dan Tantangan Bisnis Kuliner di Banjarmasin


Dalam menjalankan suatu bisnis yang memiliki keuntungan atau prospek yang
besar, pasti ada tantangan besar di dalamnya.Seperti yang telah dijelaskan penulis
sebelumnya, banyak sekali makanan khas yang memiliki potensi besar. Seperti
lontong Banjar (lontong orari), soto Banjar, soto ayam, dan mie bancir. Selain
menjadi bisnis yang menggiurkan namun juga mendatangkan wisatawan luar
daerah sebagai destinasi wisata kuliner.
1. Prospek Ekonomi di Banjarmasin
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator
penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode
tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
Berdasarkan PDRB se-Kalimantan Selatan tahun 2016 yang dilakukan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS), potensi pertumbuhan ekonomi di kota
Banjarmasin lebih tinggi dibanding kota lainnya, yakni berada diuratan pertama
pada angka Rp.25,33 triliyun. Hal ini yang menyebabkan kondisi ekonomi
Banjarmasin lebih baik dan sangat memungkinkan dalam pengembangan
bisnis.Walaupun memiliki luas wilayah yang kecil, namun sumber daya
manusianya dapat mengelola lahan dengan baik. Selain itu juga dikarenakan
kota Banjarmasin adalah ibu kota Kalimantan Selatan. Yang membuatnya lebih
mudah mengembangkan usaha terutama dalam bidang kuliner. Maka,
pengembangan bisnis kuliner di Banjarmasin memiliki prospek yang paling
besar di Kalimantan Selatan.Di bawah ini adalah grafik nominal PDRB harga
berlaku kabupaten/ kota se-Kalimantan Selatan tahun 2016 berdasarkan satuan
triliyun rupiah.

Sumber : Badan Pusat Statistik Banjarmasin

Grafik 1. Nominal PDRB Harga Berlaku Kabupaten/ Kota Se-Kalimantan


Selatan Tahun 2016 (Trilyun Rupiah)

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

258
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

PDRB juga berkaitan erat dengan peranan dari setiap lapangan usaha
termasuk akomodasi penyedia makanan jadi. Sekitar tahun 2013 sampai tahun
2017menurut BPS Banjarmasin, penyedia akomodasi dan makan minum selalu
meningkat dari tahun ke tahun. Peneliti lebih memfokuskan pada penyedia
makan dan minum, walaupun penyedia akomodasi, seperti hotel juga berperan
penting sebagai fasilitas penyalur makanan jadi.
Pada tahun 2013 sampai tahun 2016 penyedia makan dan minum terus
meningkat dari tahun ke tahundan ikut berkontribusi dalam PDRB yakni secara
berturut-turut sebesar 55.68%, 55.84%, 57,11%, dan 57,46%. Namun pada
tahun 2017 menurun sebesar 0.28%,penurunan initidak membawa perubahan
yang besar bagi penyedia makan minum karena secara khusus masih banyak
masyarakat yang membutuhkannya. Berikut adalah tabel peranan lapangan
usaha terhadap PDRB kategori penyedia akomodasi dan makan minum tahun
2013 sampai tahun 2017 berdasarkan satuan persen.

Tabel 2. Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Penyedia Akomodasi


dan Makan Minum (%) Tahun 2013 s.d 2017

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin

Di dalam hal ini berarti kategori penyedia makan minum juga berperan
terhaap PDRB guna membangun ekonomi yang lebih baik lagi.Karena seperti
diketahui PDRB adalah indikator yang mengukur seberapa besar kemampuan
suatu bidang dalam peningkatan ekonomi terutama di daerah.Maka,
kemampuan penyedia makan minum memiliki kontribusi yang bergerak secara
teratur, maksudnya tidak mengalami penurunan yang sangat signifikan.
2. Tantangan Kuliner di Banjarmasin
Selain prospek usaha yang memungkinkan di kota Banjarmasin, terdapat
juga tantangan yang menjadi penghambat perkembangan bisnis yakni Indeks
Harga Konsumen (IHK) pada angka 2014-2016 di Banjarmasin. IHK ialah
nomor indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh rumah tangga (household). IHK sering digunakan untuk
mengukur tingkat inflasisuatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk
penyesuaian gaji, upah, uang pensiun, dan kontrak lainnya.IHK kota
Banjarmasin tahun 2014 sampai 2016 disampaikan pada tabel 3.

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

259
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Kota Banjarmasin Tahun 2014 s.d 2016

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin

Jika dilihat pada tahun 2014, kelompok bahan makanan menjadi urutan pertama
IHK sebesar pada angka 124,25. Tingkat IHK menjadi pengukur dalam
penghitungan inflasi, kemudian pada tahun 2015, kelompok kesehatan yang
memiliki nilai indikator tertinggi sebesar 129,80 walaupun hanya berbeda 0,44 dari
kelompok bahan makanan. Sedangkan pada 2016 kelompok makanan jadi,
minuman, rokok, dan tembakau memegang urutan teratas sebesar 137,87.
Apabila dilihat berdasarkan IHK semua kelompok, kelompok yang paling
mendominasi ialah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau serta
kelompok bahan makanan yang memegang angka paling besar.Apabila IHK
berpengaruh terhadap inflasi yang menyebabkan harga barang naik, maka seperti
tahun 2014 dan 2015 harga bahan makanan naik menyebabkan harga makanan jadi
pun naik. Kemudian pada tahun 2016 IHK tertinggi terjadi pada kelompok makanan
jadi, hal ini membuktikan bahwa kenaikan bahan makanan pada tahun sebelumnya
juga dapat berdampak pada tahun berikutnya bukan hanya pada kelompok bahan
makanan saja namun berpengaruh juga pada kelompok makanan jadi.
Hal yang menjadi penghambat para pedagang makanan jadi ialah kenaikan harga
bahan makanan untuk membuat makanan jadi, menyebabkan mereka juga
menaikan harga makanan yang mereka jual dan berimbas kepada IHK yang menjadi
penentu dalam penghitungan tingkat inflasi terhadap suatu barang atau jasa.
Apabila masalah ini tidak segera dibenahi maka akan berimbas langsung kepada
produsen bahan makanan seperti bumbu dapur, daging dan sayuran. Juga kepada
penjual makanan jadi yang memerlukan bahan makanan tersebut untuk memasak
karena terpaksa menaikan harga jual.Kemudian juga kepada konsumen karena
menjadi enggan untuk membeli disebabkan harga makanan jadi juga naik.Oleh
karena itu, diharapkan agar pemerintah dapat mengambil kebijakan yang tepat
sehingga kegiatan ekonomi dapat tetap berlangsung terutama dalam hal
pengembangan berkelanjutan bagi daerah serta dapat bersaing dalam menghadapi
perdagangan bebas yang semakin ketat.

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

260
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

KESIMPULAN
Peluang berbisnis kuliner di Banjarmasin cukup besar, karena untuk di daerah
perkotaan banyak didominasi oleh pendatang seperti siswa dan mahasiswa serta
para pekerja kantoran.Membuat mereka tidak sempat untuk memasak di rumah dan
lebih memilih mencari makanan siap saji.Oleh karena itu para pengusaha tempat
makan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik.Tujuannya adalah
untuk memuaskan konsumen, bagi pemerintah juga memiliki tujuan yakni
mensejahterakan masyarakatnya.Seperti meningkatkan produktivitas para
pengusaha tempat makan untuk lebih inovatif dan kreatif dalam menarik
konsumen.Selain itu juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang
belum bekerja.
Permasalahannya datang dari IHK yang menjadi indikator dan bahan sebagai
penghitungan tingkat inflasi yang berpengaruh terhadap harga suatu
barang.Apabila harga naik maka menyebabkan para pedagang makanan jadi juga
menaikkan harga jual makanan. Apabila pemerintah tidak mengambil kebijakan
yang bijak maka ini akan merugikan semua pihak. Karena bila harga naik dan upah
atau gaji pekerja (UMR) tidak disesuaikan maka mereka tidak akan bisa membeli
makanan jadi tersebut. Pedagang akan dirugikan karena berkurangnya konsumen
dan akan menurunkan tingkat pendapatan mereka.
Oleh karena itu penulis berharap agar pemerintah bisa adil dalam penerapan
suatu kebijakan, yakni ketika menaikan harga suatu produk barang maka juga harus
menaikan tingkat upah pekerja yang sesuai.Sehingga bisnis kuliner dapat tetap eksis
dalam upaya meningkatkan produktivitas agar dapat bersaing dalam ketatnya
pangsa pasar perdagangan bebas secara universal.

DAFTAR PUSTAKA
BPS dan Bappelitbang. (2012-2016). Analisis Perkembangan Makro
Pembangunan Kabupaten Banjar 2012-2016. Banjarmasin: Bappelitbang
dan Badan Pusat Statistik .
Badan Pusat Statistik. (2016). Indikator Ekonomi Kota Banjarmasin Tahun 2016.
Banjarmasin: Badan Pusat Statistik.
BPS. (2013-2017). Produk Domestik Regional Bruto Kota Banjarmasin Menurut
Lapangan Usaha 2013-2017. Banjarmasin: Badan Pusat Statistik.
https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_harga_konsumen
Indeks Harga Konsumen. (2018). Retrieved from id.wikipedia.org:
Minta Harsana dan Maria Tri Widayanti. (2009). Analisa Pasar Ditinjau Dari
Persepsi Wisatawan.
Sari, E. V. (2016, Februari 9). Mendag Ungkap Alasan Jokowi Ingin Gabung
Banyak Blok Dagang. Retrieved from www.cnnindonesia.com:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160209153941-92-
109791/mendag-ungkap-alasan-jokowi-ingin-gabung-banyak-blok-
dagang

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

261
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

Salmah. (2016, Desember 19). Bisnis Kuliner Sangat Menjanjikan di Perkotaan di


Kalsel. Retrieved from banjarmasin.tribunnews.com:
http://banjarmasin.tribunnews.com/2016/12/19/bisnis-kuliner-sangat-
menjanjikan-di-perkotaan-di-kalsel
Salmah. (2017, Oktober 5). Ini Lho Destinasi Wisata Kuliner Kota Banjarmasin
Patut Dicoba. Retrieved from banjarmasin.tribunnews.com:
http://banjarmasin.tribunnews.com/2017/10/05/ini-lho-destinasi-wisata-
kuliner-kota-banjarmasin-yang-patut-dicoba
Sekaran, Uma, 2006, research Methods For business, Tujuan Studi: Eksploratif,
Deskriptif, Pengujian Hipotesis (Analitis dan predktif), Analisi studi
kasus, Edisi 4, 158-160

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

262

Anda mungkin juga menyukai