Topik 9
10/12/2020
Ajaran ini menyatakan adanya sebab-musabab yang terjadi dalam kehidupan semua mahluk,
khususnya manusia. Dengan menganalisis dan merenungkan Paticca Samuppada
inilah, Siddhartha Gautama (yang pada saat itu masih menjadi Petapa) akhirnya mencapai
Penerangan Sempurna menjadi Buddha.[1]
Ia yang melihat Paticcasamuppada, juga melihat Dhamma. Ia yang melihat Dhamma, juga
melihat Paticcasamuppada.
“ ”
Yo paticcasamuppadam passati, so Dhammam passati. Yo Dhammam passati, so
paticcasamuppadam pasati.
Perasaan
Keinginan /
kehausan
Kemelekatan
Proses
tumimbal
lahir
memulai uraiannya dari gambar yang ditengah tengah giagram paticcasamuppada berupa
gambar seekor ayam, seekor ular dan seekor babi. Ketiga hewan tersebut melambangkan sifat
dasar dari setiap manusia yaitu lobha, dosa dan moha.
Babi melambangkan sifat moha atau kebodohan batin kita. Ayam melambangkan sifat lobha
atau keserakahan kita dan ular melambangkan sifat dosa atau kebencian, kemarahan, atau
sifat penolakan kita.
Itulah sifat dasar kita yang menyebabkan kita terus menerus menderita dalam kehidupan yang
berulang ulang.
Moha atau kebodohan batin adalah ketidakmampuan kita untuk membedakan mana yang baik
mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Moha membuat batin kita gelap
atau bisa disebut juga Avijja (kegelapan batin).
Anda dapat melihat pada diagram hukum Paticcasamuppada disebelah kanan agak keatas dari
lingkaran ayam, ular dan babi tersebut tulisan Avijja. Kegelapan batin inilah yang membuat
sebab penderitaan kita.
Dibawah ini saya berikan gambar gambar 12 mata rantai dari hukum Paticcasamuppada yang
mungkin bisa dapat menolong anda untuk lebih memahami. Dimulai dari rantai pertama yaitu
avijja.
AVIJJA digambarkan sebagai orang buta yang memegang tongkat dengan resiko masuk
jurang.
Avijja akan mengakibatkan kita akan berbuat berbagai bentuk perbuatan baik atau buruk.
Avijja akan mengakibatkan sankhara atau diartikan sebagai bentuk bentuk perbuatan,
Sankhara, bentuk bentuk perbuatan (karma) yang dilakukan terus menerus akan menjadi
sebab yang baru. Karena masih membuat karma karma baru maka setelah meninggal akan
dilahirkan kembali. Fisiknya musnah namun akan ada kesadaran yang menyambung. Jadi
Sankhara mengakibatkan munculnya kesadaran atau patisandhi vinnana.
Demikian seterusnya akan muncul sebab satu yang akan mengakibatkan hal lain. Gambar
mata rantai yang lain saya lanjutkan dibawah. Untuk penjelasannya silakan anda
mendengarkan secara langsung uraian Bhante Sri Pannavaro tentang hukum
Paticcasamuppada atau hukum sebab akibat yang saling bergantungan. File audio nya bisa
anda dengarkan dengan mengklik tombol play yang saya posting diatas dan dibawah setelah
gambar gambar ilustrasi di bagian bawah postingan ini. Anda juga bisa mendownloadnya
dengan menggunakan username dan password yang sudah diberikan kepada semua anggota
ceramahdhamma.com
NAMA dan RUPA, Batin dan jasmani. Karena ada kesadaran untuk lahir kembali maka
mengakibatkan munculnya nama rupa yng digambarkan seperti sepasang manusia pria dan
wanita.
Karena ada batin dan jasmani maka akan mengakibatkan adanya Salayatana atau enam
landasan indria kita berupa mata, hidung, telinga, kulit, lidah dan pikiran.
Karena adanya lima panca indra serta pikiran maka memungkinkan terjadinya kontak dengan
segala sesuatu di sekeliling kita.
Karena adanya kontak maka menimbulkan vedana atau perasaan. Bisa perasaan senang, tidak
senang dan netral.
VEDANA atau perasaan digambarkan seperti seorang yang matanya tertusuk anak panah,
karena perasaan sungguh akan membutakan kita.
Karena adanya perasaan senang, tidak senang maka akan menimbulkan tanha atau keinginan
yang terus menerus untuk mendapatkan perasaan tersebut.
TANHA atau keinginan yang terus menerus tersebut digambarkan seperti seorang wanita
yang sedang makan.
Karena adanya keinginan yang terus menerus maka akan menimbulkan kemelekatan atau
Upadana.
Kemelekatan akan menimbulkan terjadi nya pertumbuhan yang akan terus menerus atau
bhava.
BHAVA atau terus bertumbuh digambarkan sebagai sepasang suami istri yang melekat satu
sama lain.
Bhava yang disebabkan karena adanya kemelekatan akan menimbulkan terjadinya kelahiran
atau jati.
Dengan adanya kelahiran maka sudah dapat dipastikan akan menimbulkan sakit, tua dan
kematian kembali atau Jara Marana.
Berakhirnya usia tua, kematian, kesedihan, keluh kesah, kesakitan, kesedihan dan ratap tangis
maka berakhirlah tumimbal lahir.
Enam indria ( salayatana ) merupakan akibat yang pasti dari batin dan jasmani
Select one:
True
False
Select one:
True
False
Select one:
True
False
Berakhirnya nafsu keinginan mengakibatkan berhentinya ....
Select one:
a. kesadaran
b. kemelekatan
c. perasaan
Dengan adanya kontak maka timbul kemelekatan
Select one:
True
False