2.4.1.Pendahuluan
Suatu hal yang penting pada tanah berbutir halus adalah sifat plastisitasnya.
Plastisitas disebabkan oleh adanya partikel mineral lempung dalam tanah. Istilah
plastisitas menggambarkan kemampuan tanah dalam menyesuaikan perubahan
bentuk pada volume yang konstan tanpa retak-retak atau remuk.
Bergantung pada kadar air, tanah dapat berbentuk cair, plastis, semi padat, atau
padat. Kedudukan fisik tanah berbutir halus pada kadar air tertentu disebut
konsistensi. Konsistensi bergantung pada gaya tarik antara partikel mineral
lempung. Sembarang pengurangan kadar air menghasilkan berkurangnya tebal
lapisan kation yang menyebabkan bertambahnya gaya tarik partikel. Bila tanah
dalam kedudukan plastis, besarnya jaringan gaya antar partikel akan sedemikian
hingga partikel bebas menggelincir antara satu dengan yang lain, dengan kohesi
yang tetap terpelihara. Pengurangan kadar air menghasilkan pengurangan volume
tanah.
Batas plastis merupakan kadar air dimana suatu tanah berubah sifatnya dari keadaan
plastis menjadi semi padat. Tanah yang dipakai pada percobaan ini adalah yang
lolos saringan no.40. Besaran batas plastis biasanya digunakan untuk menentukan
jenis, sifat dan klasifikasi tanah.
Batas cair adalah kadar air tanah pada batas antara keadaan cair dan keadaan
plastis. Contoh tanah dikeringkan di bawah terik matahari, kemudian diremah
dengan martil karet agar tidak merusak partikel tanahnya sendiri. Tanah yang
dipakai pada percobaan ini adalah yang lolos saringan no.40. Tanah tersebut
kemudian diaduk dengan air hingga membentuk adonan atau pasta (homogen). Lalu
diletakkan di dalam alat ujinya. Alat uji batas cair yang dipakai pada percobaan ini
dikenal dengan nama Cassagrande, dibuat celah di tengah dengan standard
grooving tool lalu cassagrande diputar dengan kecepatan 2 ketukan per-detik dan
tinggi jatuh 10 mm. Nilai LL pada alat Cassagrande didapatkan jumlah ketukan
yang berbeda, yaitu ketukan interval 11 – 20, ketukan interval 21 – 30, dan ketukan
KELOMPOK 2
interval 31 – 40. Lalu dibuat grafik dan diregresi untuk menentukan nilai LL pada
ketukan ke 25.
- Batas cair (LL) adalah kadar air ketika sifat tanah pada batas dari keadaan
cair menjadi plastis.
- Batas plastis (PL) adalah batas terendah kondisi kadar air ketika tanah masih
dalam keadaan plastis.
- Indeks plastisitas (PI) adalah selisih antara batas cair tanah dan batas platis
tanah.
Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakann
berdasarkan berat basah atau berdasarkan berat kering dan diinyatakan dalam
persen (%).
40
Grafik Batas Cair
35
30
LL
Kadar air ω (%)
25
20
15
10
5
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Banyak Ketukan (N)
Gambar 2.38. Jumlah ketukan dan Kadar air (%)
Ws −𝑊𝑑
𝜔= × 100% (4.1)
𝑊𝑑
Keterangan:
ω = Kadar air (%)
Ws = Tanah basah (gram)
Wd = Tanah kering (gram)
KELOMPOK 2
Indeks plastisitas yang disingkat dengan PI adalah perbedaan antara batas cair
dengan batas plastis tanah. Dengan menggunakan persamaan :
PI = LL – PL (4.2)
Keterangan:
2.4.2. Tujuan
a. Untuk mengetahui nilai batas – batas atterberg, yaitu batas cair (LL) dan batas
plastis (PL);
b. Untuk menghitung nilai indeks plastisitas suatu tanah (PI);
c. Untuk mengetahui group symbol dari sampel tanah yang diuji.
KELOMPOK 2
2.4.3. Alat dan Bahan
a. Pelat kaca
KELOMPOK 2
d. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
KELOMPOK 2
g. Air
KELOMPOK 2
j. Penggaris
KELOMPOK 2
b. Timbang 250 gram tanah kering yang lolos saringan No.40.
KELOMPOK 2
e. Gunakan grooving tool untuk membuat garis tengah pada tanah.
KELOMPOK 2
h. Ambil contoh tanah dari cawan, masukkan ke dalam kontainer dan
timbang massanya (M1). Lalu masukkan ke oven.
KELOMPOK 2
2.4.4.2. Batas Plastis
a. Ambil kira-kira 30 gram sampel tanah kering yang lolos saringan no.40.
KELOMPOK 2
d. Bila retakan belum ada, bentuk kembali seperti bola ellips dan lakukan
sampai terlihat adanya retakan pada sampel.
KELOMPOK 2
g. Keluarkan kontainer dari oven, kemudian timbang massanya (M2).
2.4.6. Perhitungan
KELOMPOK 2
14,24
𝜔B = × 100% = 50,01 %
28,47
15,11
𝜔C = × 100% = 46,26 %
32,66
12,45
𝜔D = × 100% = 41,00 %
30,34
PI = LL − PL
PI = 52,48 % – 31,83%
= 20,65%
KELOMPOK 2
2.4.7. Analisis
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan nilai dari keempat LL masing -
masing sebesar 61,72% pada saat 9 ketukan, 43,56 % pada saat 18 ketukan, 51,92
% pada saat 63 ketukan, 52,72% pada saat 200 ketukan dan hasil regresi sebesar
52,48 % pada saat 25 ketukan dan nilai PL sebesar 31,82 %. Berdasarkan nilai PL
dan LL yang didapatkan, dihasilkan PI sebesar 20,65%.
2.4.8.1. Kesimpulan
2.4.8.2. Saran
KELOMPOK 2
DAFTAR PUSTAKA
Bowlws, Joseph E. 19991. Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika tanah),
Erlangga, Jakarta.
KELOMPOK 2
LAMPIRAN
PLASTICITY CHART
60
50
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
Grafik 2.1. Hubungan Plasticity Index (PI) Vs. Liquid Limit (LL)
50,0000
40,0000 25 ; 48,781
Kadar Air (%)
30,0000
20,0000
10,0000
0,0000
5,00 25,00
Banyak Ketukan (N)
Grafik 2.2. Hubungan Kadar Air (%) Vs. Banyak Ketukan (N)
KELOMPOK 2