Anda di halaman 1dari 3

PERPAJAKAN LANJUTAN

“Sengketa Pajak dan Solusi Penyelesaian”

Hak pemegang saham di CG dan Fungsi Kepemilikan Kunci


Kasus: The (Un)Social Network

Kelompok 1

Makalah ini Disusun Octaviani


Magdalena untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
– 123011901032

TATA KELOLA / CORPORATE


Mahda Karina– GOVERNANCE
123011811033

Megawaty Elisabeth
Disusun –Oleh
123011901035
:

Resnawati
Bangkit– Puji
123011901055
Pratama

Ronaldy FaisalKhaerunnida
– 123011901056
Vinda

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS EKONOMIAKUNTANSI
DAN BISNIS
UNIVERSITAS
FAKULTAS TRISAKTI
EKONOMI DAN BISNIS
2018
UNIVERSITAS TRISAKTI

Juni 2020
Sengketa Perpajakan dan Solusi Penyelesaian

Faktor yang menyebabkan :

1. Perbedaan penafsiran atas ketentuan perpajakan, baik jumlah dan dasar pengenaan

2. Adanya keterbatasan pengetahuan tentang pajak

3. Kurangnya koordinasi pelaksanaan perpajakan antara fiskus dan wajib pajak

Dasar Hukum :

a. Undang-Undang No.14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

b. Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang No.6
Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan;

c. PP 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban
Perpajakan

d. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No 202/PMK.03/2015 tentang Tata Cara


Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan (penyempurnaan dari No 9/PMK.03/2013);

e. Peraturan Mahkamah Agung RI No.7 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan
Peninjauan Kembali Putusan Pengadilan Pajak.
Bagan Solusi penyelesaian sengketa : Keberatan, Banding dan Peninjauan Kembali

Wajib Pajak Setor & lapor Kantor Pajak /


Fiskus
*Adanya perbedaan – melakukan pemeriksaan
Terjadinya sengketa atas
hasil pemeriksaan

Antara WP dan Fiskus

Keberatan atas perbedaan

Tidak setuju dengan hasil Banding

DJP Mengajukan Peninjauan Kembali

Tidak setuju dengan hasil keberatan


Mengajukan Banding lalu Gugatan

Pengadilan
Pajak
Mahkamah
Agung

* Adanya perbedaan presepsi Fiskus dari pajak yang disetor dan di lapor oleh WP, oleh karena itu
Fiskus menerbitkan “ Surat Ketetapan Pajak “ (SKP). SKP yang diterbitkan antara lain :

SKPKB = Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar


SKPN = Surat Ketetapan Pajak Nihil
SKPLB = = Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
SKPKBT = Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan

Lalu mengajukan keberatan dan terbit “ Surat Keputusan Keberatan “

*Jika Keberatan ditolak denda 50%, mengajukan Banding dan jika Banding ditolak denda 100%

Anda mungkin juga menyukai