Anda di halaman 1dari 7

Metode Penelitian Kualitatif Dosen Pengampu

Prof. Dr. Hj. Masyithah Umar, M.Hum

Kutipan dalam penulisan karya ilmiah, jenis dan contoh-contohnya.

Disusun oleh :
Muhammad Irfan Jamarah
(200102030245)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI BANJARMASIN


FAKULTAS SYARIAH HUKUM TATA NEGARA
BANJARMASIN
2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah individu yang berjudul
Kutipan dalam penulisan karya ilmiah, jenis dan contoh-contohnya. ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah metode penelitian kualitatif.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Hj. Masyithah Umar, M.Hum
selaku Dosen Mata Kuliah metode penelitian kuatitatif yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian dari pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar belakang
Identifikasi Masalah
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Kutipan dalam penulisan karya ilmiah
a. Kutipan langsung
1. Kutipan kurang dari 40 kata.
2. Kutipan 40 kata atau lebih
3. Kutipan yang sebagian dihilangkan
b. Kutipan tidak langsung
c. Catatan kaki (Footnotes)

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya ilmiah adalah karya seseorang yang mengembangkan ilmu pengetahuan,
tekhnologi dan seni yang diperoleh melalui perpustakaan, pengalaman, penelitian, dan
pengetauan orang lain sebelumnya. Tujuan dari karya ilmiah adalah agar pikiran atau
gaagsan penulis dapat dipelajari dan kemudian didukung atau ditolak oleh pembaca.
Oleh karena itu karya ilmiah haruslah memenuhi sistematika penulisan yang sudah
dibakukan supaya tidak sulit dalam mempelajarinya.1
Karya ilmiah merupakan suatu bentuk tulisan yang tidak asing bagi para cendekiawan
terutama mereka yang menempuh pendidikan sarjana, magister, dan doktor. Bagi
mahasiswa yang baru mempelajari tentang karya ilmiah tekhnik penulisannya tentulah
harus dipelajari dengan seksama sebelum mulai menulis skripsi. Salah satu unsur
penting dalam penulisan karya ilmiah adalah tekhnik penulisan kutipan baik langsung,
tidak langsung dan catatan kaki.
B. Rumusan masalah
Bagaimana cara menulis kutipan dalam karya ilmiah?

1
Bambang dwiloka,rati riana, Tekhnik menulis karya ilmiah,(Jakarta:Rineka Cipta,2005),hlm 1-2

4
BAB II
Pembahasan
A. Kutipan dalam penulisan karya ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah menjadi keharusan untuk menggunakan kutipan-
kutipan dari beberapa sumber rujukan untuk menegaskan kutipan-kutipan dari
beberapa sumber rujukan untuk menegaskan isi uraian atau untuk menunjang
pendapatnya atau membuktikan kebenaran apa yang dikemukakan.
Kutipan itu dapat dibedakan atas kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.
a. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah penukilan pendapat dengan mengambil secara lengkap
kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli atau kutipan yang
dinukil sama persis seperti bunyi yang dinyatakan dalam teks aslinya.
Adapun beberapa ketentuan dari tekhnik kutipan langsung, antara lain:
1. Kutipan kurang dari 40 kata.
Kutipan langsung sepanjang dua baris atau kurang dimasukkan kedalam teks
dengan benar menggunakan tandak kutip (“...”)
Contoh :
Seorang filsuf inggris, Francis Bacon (1560-1626), menyatakan “jika seseorang
hendak memahami alam, seharusnya ia berkonsultasi dengan alam dan bukannya
dengan tulisan-tulisan pendahulunya.”
2. Kutipan 40 kata atau lebih.
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih, ditulis secara terpisah dari teks yang
mendahuluinya (tanpa tanda kutip), ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan
kanan, dan diketik dengan ajrak spasi tunggal. Nomor halaman juga ditulis.
Contoh :
Smith (1990:276) menarik simpulan sebagai berikut.
The ‘placebom effect’, which had been verified in previous studies, disappeared
when behaviors were studied in this manner. Ftuhermore, the behaviors were
never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies
were clearly premature in attributing the result to a placebo effect.
Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari
tepi kiri garis teks kutipan.
3. Kutipan yang sebagian dihilangkan

5
Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang
karena tidak relevan dengan uraian, kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga
titik yang diantarai oleh spasi ( ... ).
Contoh :
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ...
diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan 1995:278).
Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan
empat titik ( .... ).
Contoh :
“gerakan manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara
mata, tangan, atau bagian tubuh lain .... Yang termasuk gerak manipulatif antara
lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim
1995:315)
b. Kutipan tidak langsung
Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa
penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis
bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks atau disebut dalam kurung
bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan.
Contoh nama penulis disebut terpadu dalam teks:
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik
daripada mahasiswa tahun keempat.
Contoh nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya:
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.
(Salimi 1990:13).
c. Catatan kaki (Footnotes)
Catatan kaki atan footnotes berguna untuk menyatakan sumber suatu kutipan,
pendapat, buah pikiran, fakta-fakta atau ikhtiar. Juga komentar mengenai suatu hal
yang dikemukakan dalam teks. Nomor footnotes disesuaikan dengan nomor
kutipan. Tiap bab dimulai degan nomor satu (Marzuki 1977:108).
Istilah-istilah dalam footnotes:
1. Ibid = ibidem, artinya kutipan diambil dari sumber yang sama tanpa disela
oleh sumber lain,
2. Op. Cit. = opere cicato, artinya kutipan diambil dari sumber yang telah
disebut sebelumnya pada halaman yang berbeda dan telah diselingi oleh

6
sumber lain, dan
3. Loc. Cit. = loco cicato, artinya kutipan diambil dari sumber dan halaman yang
sama dan yang tewlah disela oleh sumber lain.
Contoh penulisannya
Misalnya Bab II dari sebuah skripsi menggunakan footnotes (ibid, op. Cit., dan
loc. Cit,) sebagai berikut.
1 Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999,
hlm. 8.
2 Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku di atas)
3 Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
4 Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf, Remaja Rosda
Karya, Bandung, hlm. 23.
5 Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (buku yang telah disebutkan di atas)
6 Ismail Marahimin, loc. cit. (buku yang telah disebut di atas di halaman yang
sama, yakni hlm. 46)
7 Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang sama dengan
yang disebut terakhir, yakni hlm. 23)
Perlu diingat, menempatkan footnote pada halaman berikutnya tidak
diperbolehkan. Footnotes harus pada halaman yang sama dengan kutipannya.

Anda mungkin juga menyukai