Anda di halaman 1dari 7

RENCANA

PELAKSANAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN PENJAS
KELAS IV

OLEH
BERNARD DWI AULIA C, S.Or

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO


DINAS PENDIDIKAN

SDN MULYOAGUNG I
KECAMATAN BOJONEGORO KABUPATEN BOJONEGORO
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SDN Mulyoagung 1


Mata Pelajaran : PENJAS, OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Kelas / Semester : IV / II
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Standart Kompetensi :
Menerapkan budaya hidup sehat

II. Kompetensi Dasar :

Membiasakan membuang sampah pada tempatnya

III. Indikator :

Kognitif
1. Mengetahui Pengertian dari Sampah
2. Memahami bagaimana cara menangani dan mengatasi Sampah untuk mencegah
kerusakan lingkungan
3. Mengetahui bagaimana cara membuang sampah yang benar untuk mengurangi
pencemaran lingkungan
4. Merumuskan Permasalahan apa saja yang diakibatkan oleh Sampah
5. Menemukan Tata Cara Pemusnahan Sampah yang benar
6. Memahami bahwa sampah bisa dibuat untuk pupuk kompos

Psikomotor
1. Mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas

Afektif
1. Mengembangkan prilaku berkarakter yaitu berkomunikasi dengan bahasa yaang
santun
2. Mengembangkan keterampilan sosial meliputi bertanya dan berpendapat

IV. Tujuan Pembelajaran :


Siswa dapat:

1. Mengetahui Pengertian dari Sampah


2. Memahami bagaimana cara menangani dan mengatasi Sampah untuk mencegah
kerusakan lingkungan
3. Mengetahui bagaimana cara membuang sampah yang benar untuk mengurangi
pencemaran lingkungan
4. Merumuskan Permasalahan apa saja yang diakibatkan oleh Sampah
5. Menemukan Tata Cara Pemusnahan Sampah yang benar
6. Memahami bahwa sampah bisa dibuat untuk pupuk kompos

V. Materi Ajar

Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan [manusia] yang berwujud padat [baik berupa zat
organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai] dan dianggap sudah
tidak berguna lagi [sehingga dibuang ke lingkungan]. Alam tidak mengenal sampah, yang ada
hanyalah daur materi dan energi. Hanya manusia yang menyampah [mengakibatkan munculnya
sampah].
Ditinjau dari kepentingan kelestarian lingkungan, sampah yang bersifat organik tidak begitu
bermasalah karena dengan mudah dapat dirombak oleh mikrobia menjadi bahan yang mudah
menyatu kembali dengan alam. Sebaliknya sampah anorganik sukar terombak dan menjadi
bahan pencemar.
Pencemaran lingkungan umumnya berasal dari sampah yang melonggok  pada suatu tempat
penampungan atau pembuangan. Perombakan sampah organik dalam suasana anaerob [miskin
oksigen] akan menimbulkan bau tak sedap. Makin tinggi kandungan protein dalam sampah,
makin tak sedap bau yang ditimbulkan. Dampak lain karena timbunan sampah dalam jumlah
besar adalah lingkungan yang kotor dan pemandangan yang kumuh.

Timbunan sampah menjadi sarang bagi vektor dan penyakit. Tikus, lalat, nyamuk akan
berkembang biak dengan pesat. Ruang yang ada dicelah-celah sampah dapat berupa ban,
kaleng bekas, kardus, dan lain-lain merupakan hunian yang ideal bagi tikus. Lalat pada
umumnya berkembangbiak pada sampah organik, terutama pada sampah yang banyak
mengandung protein, seperti sisa makanan.  Suasana yang lembab dan hangat sangat cocok
untuk habitat nyamuk. Sampah organik menyediakan sumber makanan yang melimpah bagi
mereka.

Karakteristik sampah di Sekolah


            Sekolah sebagai tempat berkumpulnya banyak orang dapat menjadi penghasil sampah
terbesar selain pasar, rumah tangga, industri dan perkantoran. Secara umum sampah dapat
dipisahkan menjadi :
1. Sampah organik/mudah busuk  berasal dari: sisa makanan, sisa sayuran dan kulit buah-
buahan, sisa ikan dan daging, sampah kebun (rumput, daun dan ranting).
2. Sampah anorganik/tidak mudah busuk berupa : kertas, kayu, kain, kaca, logam, plastik ,
karet dan tanah.

            Sampah yang dihasilkan sekolah kebanyakan adalah jenis sampah kering dan hanya
sedikit sampah basah. Sampah kering yang dihasilkan kebanyakan berupa kertas, plastik dan
sedikit logam. Sedangkan sampah basah berasal dari guguran daun pohon, sisa makanan dan
daun pisang pembungkus makanan.

Pengelolaan sampah
Pemilahan yaitu memisahkan menjadi kelompok sampah organik dan non organik dan
ditempatkan dalam wadah yang berbeda.

1. Pengolahan dengan menerapkan konsep 3R yaitu:


o Reuse (penggunaan kembali) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu yang
masih memungkinkan untuk dipakai [penggunaan kembali botol-botol bekas].
o Reduce (pengurangan) yaitu berusaha mengurangi segala sesuatu yang dapat
menimbulkan sampah serta mengurangi sampah-sampah yang sudah ada.
o Recycle (daur ulang) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu untuk diolah
menjadi barang yang lebih berguna [daur ulang sampah organik menjadi
kompos].
2. Untuk sampah yang tidak dapat ditangani dalam lingkup sekolah, dikumpulkan ke
Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang telah disediakan untuk selanjutnya
diangkut oleh petugas kebersihan ke Tempat Pembuangan Akhir(TPA).

VI. Metode Pembelajaran/Strategi/Model pembelajaran

1. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatitive Learning Model Kepala


Bernomor
2. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi dan Penugasan

VII. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan
Fase Kegiatan Guru dan Siswa
(Waktu)
Pendahuluan Fase I  Memotivasi siswa dengan memperlihatkan
(10 menit) Menyampaikan tujuan dan tayangan di dalam ruang kelas 4 SDN
memotivasi siswa Mulyoagung 1 melalui LCD kemudian
memberikan pertanyaan sebagai berikut :
- Coba perhatikan tayangan berikut ini! Ini
adalah sampah yang menggunung di Jakarta.
Pernah terjadi ledakan karena sampah yang
menggunung di Jakarta. Selanjutnya adalah
tayangan bank sampah di Jakarta
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran bahwa
hari ini akan belajar tentang Sampah, bahayanya
dan cara menanganinya agar tidak terjadi
kerusakan lingkungan
Kegiatan Inti Fase II - Guru menjelaskan apa yang dimaksud dengan
(50 menit) Menyampaikan informasi sampah.
- Siswa menyebutkan macam-macam sampah.
Terutama jenis sampah yang ada di tempat
sampah SDN Mulyoagung 1
- Guru bertanya bagaimana cara membuang
sampah yang benar dan siswa menjawab dengan
cara memilah sampah yaitu sampah organik dan
anorganik
- Guru memperlihatkan LCD lagi bagaimana
sampah sangat membahayakan dan mengancam
pelestarian lingkungan

Fase III  Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok


Mengorganisasikan siswa masing-masing mempunyai 4 anggota kelompok.
dalam kelompok belajar Tiap anggota kelompok diberi nomor 1 s/d 4
dengan memakai no pada kepalanya
 Guru membacakan aturan kerja kelompok kepala
bernomor sebagai berikut
- Siswa berkelompok sesuai dengan
kelompoknya
- Kelompok mengerjakan tugas kelompok secara
bersama-sama
- Setelah tugas kelompok selesai guru akan
memanggil salah satu nomor siswa dan siswa
tersebut melaporkan hasil kerja kelompoknya
- Kelompok yang lain menanggapinya dengan
bahasa yang sopan
 Siswa mengerjakan LKS secara kelompok
berdiskusi tentang cara mengurangi sampah dan
bagaimana mencegah kerusakan lingkungan
akibat dari sampah
Fase IV  Guru memantau kegiatan dan aktivitas masing-
Membimbing kelompok masing kelompok dalam mengerjakan LKS 1 dan
LKS 2
 Guru memberikan bimbingan kepada kelompok
atau siswa yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas kelompok
Fase V  Guru dan siswa membahas hasil kerja siswa
Evaluasi dilanjutkan dengan mengoreksi hasil kerja siswa
 Guru dan siswa bersama-sama membuat
kesimpulan
 Guru mengecek pemahaman siswa
 siswa menyelesaikan soal-soal pada lembar
evaluasi secara individu

Kegiatan Penutup Fase 6  Guru memberikan penghargaan kepada siswa atau


(10 menit) kelompok yang antusias belajar dan hasil kerjanya
yang terbaik
 Guru memberikan tugas PR di rumah
1. Berdiskusilah bersama orang tuamu tentang
apa saja yang harus dilakukan mengurangi
sampah di rumahmu
2. Kerjakan soal di LKS dengan didampingi
orang tuamu

VIII. Sumber belajar


1. Gambar dari internet
2. Buku ajar PJOK kelas 4

IX. Penilaian
1. Prosedur
a. Penilaian proses : pengamatan guru, diskusi kelompok
2. Teknik : tes
3. Jenis penilaian : tertulis
4. Bentuk test : tes objektif dan lembar pengamatan
5. Alat test : LKS dan soal evaluasi
6. Skor penilaian :
⅀x
NA= N x 100

Keterangan:
NA = Nilai Akhir
⅀ x = Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh
N = Jumlah keseluruhan skor maksimal

Lembar Kerja Siswa


1. Apa Pengertian dari Sampah
2. bagaimana cara menangani dan mengatasi Sampah di SDN Mulyoagung 1 untuk
mencegah kerusakan lingkungan?
3. bagaimana cara membuang sampah yang benar untuk mengurangi pencemaran
lingkungan
4. Permasalahan apa saja yang bisa diakibatkan oleh Sampah ?
5. Bagaimana cara mengurangi jumlah Sampah yang benar?
6. Bagaimana cara membuat pupuk kompos?
7. Setelah melihat tumpukan sampah di Jakarta, apa yang kamu lakukan dengan tumpukan
sampah di lingkungan SDN Mulyoagung 1?

Mengetahui, Bojonegoro,.................................2019
Kepala SDN Mulyoagung 1 Guru PENJAS

Hj.SITI ZUBAIDAH, S.Pd. BERNARD DWI AULI C,S.Or


NIP. 19650803 198703 2 015

Anda mungkin juga menyukai