Anda di halaman 1dari 13

MATERI KULIAH PLANKTONOLOGI

ANGKATAN 2011 ( S1 DAN D3) Ir Arif Tribina


KARAKTERISTIK DIVISI-DIVISI ALGAE/FITOPLANKTON:
1. CHLOROPHYTA  KROMATOFORA  HIJAU RUMPUT CHLOROFIL A, B CADANGAN MKN:
KANJI MIKROSKOPIS, REPRODUKSI ASEKSUAL (ZOO
SPORA DAN HYPNOSPORA) SEKSUAL (ISOGAMI, ANISOGAMI, OOGAMI= SPETMATOGONIA
DAN OOGONIA)
 
2. EUGLENOPHYTA  KROMATOFOR = CHLOROPHYTA, FLAGELLA
CAD. MKN: PARAMYLUM, LEMAK2 HAVE 3 KISTA : PROTEKTIVE, REPRODUKTIVE
AND TEMPORARY CYST REPRODUKSI  FUSI 2 NUKLEUS YG SAMA
DARI SEL INDUK YG SAMA (ISOGAMI)
3. CHRYSOPHYTA COKLAT KEEMASAN  CAD. MKN:LEUSIN,LEMAK
DD. SEL 2 LAPIS, SILIKA SEL BERFLAGEL/TIDAK
REPRODUK. ASEKSUAL  APLANOSPORA SEDANGKAN  SEKSUAL  FUSI OOGAMI AND
ISOGAMI
 
4. PYRROPHYTA  HIJAU KUNING, COKLAT GELAP CAD MKN: KANJI
UNISELLULER DGN 2 FLAGEL YG TDK SAMA REPROD. ASEKSUAL DGN SPORA MOTIL/NON
MOTIL
 
5. PHAEOPHYTA  COKLAT KEKEMASAN  CAD. MKN.: LAMINARIN
SEL REPROD. MOTIL (PYRIFORM) 2 FLAGELL ORGAN REPRO: UNILOKULER &
PLURILOKULER REPROD SEKS: ISO, ANISO, OO GAMI
 
6. CYANOPHYTA  FIKOSIANIN : HIJAU KEBIRUAN  CD.MKN: KANJI
NUKLEUS _ PROKARYOTIK (TAHAN PANAS) LETUSAN GN KRAKATAU  PIONER
 
7. RHODOPHYTA  FIKOERITRIN: PIGMEN MERAH  FLORIDEAN
ASEKSUAL: SPORA UNFLAGEL  SPORANGIA
SEKSUAL: SPERMATIUM & KARPOGONIUM GAMET JANTAN GAMET
 
A.CYANOPHYTA
 
ALGA BIRU  FIKOSIANIN DAN FIKOERITRIN BIRU LAUT BIRU KEMERAHAN
PELOPOR PENGHIDUPAN PENTING DI DUNIA  KRAKATAU TAHAN KERING
ANABIOSIS  DIPINGGIR2 SUNGAI/DANAU TAHAN PANAS ANTARA 70oC –
90oC  OSCILLATORIA 90% HIDUP DI AIR TAWAR DAERAH EPILIMNION & TERMOKLIN
MAMPU MENGIKAT N2 LANGSUNG DARI UDARA  NOSTOC, CALOTHRYX, TOLIPOTRIX,
ANABAENA-AZOLLA BELUM PUNYA INTI YG SEMPURNA_PROKARYOTIK PAKAN ALAMI
BANDENG DI TAMBAK LYNGBYA & OSCILLATORIA
CARA KULTUR KE 2 NYA DIPUPUK DGN BUNGKIL KLAPA & UREA
GENERA YANG SEBAGAI PAKAN ALAMI IKAN :
1. SPIRULINA : ANAK IKAN MAS DAN MUJAIR
2. MICROSISTIS  RED TIDE  BILA BLOOMING SAJA LAUT
3. CHROOCCOCCUS ANAK IKAN NILA DAN SEPAT
4. MERISMOPEDIA  NENER  BRECKISH WATER
 
 
B. DIVISI CHLOROPHYTA
 
SIFAT UMUM SEBAGIAN BESAR DI AIR TAWAR_PRODS. PRIMER
FLAGEL SAMA PANJANG (ISOKONTAE) _CAD. MKN : KANJI
REPRODUKSI :
ASEKSUAL --> ZOOSPORA, APLANOS, AUTOS (KELOMP.
                         SPORA DLM INDUK & MENYERUPAI INDUK)
SEKSUAL:
 a. KONJUGASI BERSATU 2 MICRONUCLEUS
     ZYGOTE _BILA KONDISI KRITIS,KERING, HUJAN
b. FUSI _BERSATU 2 ISOGAMET _ULOTRICHIA
     BERSATU 2 ANISOGAMET _ENTEROMORPHA
    (di tambak-tambak)
c. OOGAMI _OOGONIUM & ANTERIDIUM  ZYGOTE
    KEADAAN KRITIS :CHARA DAN NITELLA
 
DIBAGI BEBERAPA KLAS YAITU :
 
1. KELAS VOLVOCALES
HIDUP BERKOLONI _PANDORINA, EUDORINA, VOLVOX
AIR TAWAR “RICH ORGANIC MATTER” ; HAVE 2 FLAGEL/ISOKANTAE
REPROD. AUTOSPORA _ PANDORINA DAN OOGAMI ; ZOOSPORA
VOLVOX V. AURENS 500 – 600; V.GLOBATOR 20.000 SEL/KOLONI
PAKAN ANAK IKAN MAS DIPUPUK DGN KOTORAN KUDA (1 MINGGU)
2. KELAS CHLOROCOCCALES
UNISELULER _ CHLOROCOCCUM, SELENASTRUM, RAPHIDIUM
REPRODUKSI ASEKSUAL _ ZOOSPORA
KOLONI _ PEDIASTRUM _ REPROD. ASEKSUAL HYPNOSPORA
SCENEDESMUS _REPROD. AUTOSPORA
HIDRODICTION   HIDUP DI SAWAH REPROD. ZOOSPORA
 
3. KELAS CONJUGALES
KOLONI  FILAMENTOUS (SPT BENANG)  SPIROGYRA  BILA TER
LALU BANYAK MENJADI PENJERAT ANAK-ANAK IKAN
REPRODUKSI  APLANOSPORA  SPIROGYRA KONJUGASI  DESMIDIACEAE
FUSI  CLOSTERIUM DAN COSMARIUM
OOGONIUM _ ANTHRODESMUS & XANTHIDIUM
SEBAGAI INDIKATOR PERAIRAN YANG AGAK ASAM pH 5 – 6
BILA BANYAK DITEMUKAN CLAMIDOMONAS
 
C. DIVISI CHRYSOPHYTA
 
MIKROSKOPIS, SANGAT PENTING SEBAGAI BASIC NUTRIENT DI LAUT
DINDING SEL TD 2 BAG YG MENYATU (BENTUK WADAH DAN TUTUP)
MENGANDUNG SILIKON (Si) SEL2 NYA BERFLAGEL TDK SAMA PANJANG,
PANJANG MENJULUR KEDEPAN, PENDEK KE BELAKANG
CHROMATOFOR HIJAU KEKUNINGAN ATAU COKLAT KEEMASAN
DI BAGI DLM 3 KELAS:
1. XANTHOPHYCEAE (Heterocontae hijau kuning)
2. CHRYSOPHYCEAE (Coklat keemasan)
3. BACILLARIAPHYCEAE (Coklat) CONTOH ;DIATOMAE (PAKAN YG DISUKAI ANAK-ANAK
IKAN DI LAUT)
 
1. KELAS XANTHOPHYCEAE
HIJAU KEKUNINGAN (  KLOROFIL <  KAROTENOID), MINYAK & LEUKOSIN
UNISELULER DGN 2 FLAGEL YG TDK SAMA  Chlorochromonas minuta 2 DD SEL YG SALING
MENUTUP/ TUMPANG TINDIH Odaphiocytium arbusculum dan Tribonema Sp
ADA KOLONI TIDAK MOTIL _Botryum, Botyopsis arhiza EVOLUSI SAMA DGN CHLOROPHYTA
BENTUK DIATOM  bentuk flagellum bentuk panjang dan pendek adalah hasil proses reduksi dari
flagellum Cholophyta.
PENYEBARANNYA XANTHOPHYCEAE
 BOTRYOCOCCUS DAN TRIBONEMA  UMUM DI AIR TAWAR HALOSPAERA  GENERA
PENTING PENYUSUN PLANKTON LAUT CHLORAMOEBA DAN HETEROCLORIS  COCOK DI
AIR PAYAU  TDK ADA DINDING SEL, PROTOPLASMA HANYA DI BATASI MEMBRAN
BOTRYDIUM DAN OPHIOCYTIUM  DI ATAS LUMPUR
 
2. KELAS CHRYSOPHYCEAE
KELOMPOK DGN SEL YG BERVARIASI ( UNISELULER)  COKLAT KEEMASAN CONTOH;
CHRYSAMOEBA RADIAN ADA YANG MEMBENTUK KOLONI MOTIL CHRISOPHAERELLA,
SYNURA, DAN UROGLENA VOLVOX ADA YANG MENEMPEL PADA SUBSTRAT, LORIKA2
(BENTUK VAS BUNGA)  DINOBRYON
ADA YG MENEMPEL PD DASAR LAUT COCOLITHS  PLANKTON TERKECIL
(ULTRAPLANKTON) CHRISOPHYCEAE PADA UMUMNYA : MEREFLEKSI CAHAYA
BANYAK_DAERAH YG INTENSITAS CHY TINGGI UNIK KELAS INI ADALAH KARAKTER
PEMBENTUKAN KISTA  SANGAT JELAS DI DLM DD SEL  SEPERTI MEMBENTUK 2 LAPIS DD
SEL DARI SILIKAT YG BEDA UKURAN : MALOMONAS MELAKUKANPERKECAMBAHAN PADA
KISTA (CHROMULINA)
 
3. KELAS BACILLARIAPHYCEAE / DIATOMAE
BACIL = BENTUK SEPERTI BATANG  WARNA COKLAT CAD. MAKANYA :MINYAK
DIATOMAE  DI = 2 BAGIAN; ATOMOS = TERPOTONG  EPITEKA (TUTUP)
HIPOTEKA (WADAH)  PRODUSEN PRIMER SANGAT DISUKAI ZOOPLANKTON DAN ANAK-
ANAK IKAN LAUT FUNGSI EKOSISTEM _ PLANKTON, BENTHOS, PERIFITON
HABITAT  90 % AIR LAUT, 10% AIR TAWAR
REPRODUKSI  SEL DIVISION  INTI MEMBELAH BARU KOTAKNYA NORMAL
 
ORDO PENNATE _ TUTUP DAN WADAHNYA ADA RAPHE (ALUR MEMANJANG DR
BILATERAL UJUNG KE UJUNG, GAMBAR HAL 37)_GERAK MAJU & MUNDUR
PD SUBSTRAT ;TIDAK PUNYA SPINA (CHAETAE)  HABITAT AIR
TAWAR GENUS KOSMOPOLIT : NAVICULA, NITZSCHIA,SYNENDRA
ORDO CENTRICE  TUTUP DAN WADAHNYA NON RAPHE  GERAK
RADIAL MELAYANG BERGANDENGAN  KOLONI IF MAKAN,
BILA SEDANG KAWIN? COSCINODISCUS,STEPHANODISCUS
CENTRICE……PUNYA SPINA (CHAETAE) _ HABITAT AIR LAUT
GENUS KOSMOPOLIT: CHAETOCEROS, SKELETONEMA, MELOSIRA,
GYROSIGMA, BIDDULPHIA
PERSAMAAN ANTARA CHRISOPHYTA DGN DIATOMAE _ PADA
CENTRALES BENTUK YG PRIMITIF _ SO BUKTI EVOLUSI DIATOM
BERASAL DARI CHRYSOPHYTA YAITU:
1. UNISELLULER (BERSEL TUNGGAL)
2. REPRODUKSINYA ASEXUAL: ZOOSPORA/CELL DIVISION
3. CARA MEMBELAH: PROTOPLAS MEMBESAR SEL TERPISAH
BARU INTI MEMBELAH
4. REPRODUKSI SECARA SEKSUAL: FUSI, ANISOGAMET
5. SAMA-SAMA WARNA COKLAT, DINDING SILIKAT
PERSAMAAN DIATOM DGN DESMIDIACEAE (CHOLOPHYTA)
REPRODUKSI SECARA KONYUGASI
TAPI PERBEDAAN PD: WARNA/CHROMATOFOR
DINDING SEL (DESMIDIACEA: SILIKAT – DIATOM:SELULOSA)
Catatan :                                                                                          

Materi Mengenai Protozoa


PROTOZOA

Protozoa merupakan binatang yang paling banyak di dunia. Mereka adalah sebagai konsumen
bagi bakteri (Prokaryotes). Dimana bakteri memainkan peranan penting dalam menjaga bumi sebagai
tempat yang cocok untuk tempat tinggal dan protozoa memainkan peranan penting dalam
mengendalikannya.
Istilah Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos berarti pertama dan zoon berarti hewan.
Sesuai dengan klasifikasi, Protozoa termasuk Protista yang menyerupai hewan. Kelompok ini mulanya
“dibentuk” untuk mengelompokan organisme yang bukan tumbuhan dan bukan hewan. Itulah sebabnya
Protozoa disebut organisme seperti hewan (animal like).

I. Ciri-ciri Protozoa
Sebagian besar Protozoa uniseluler memiliki ukuran tubuh antara 2nm-1.000nm. protozoa
termasuk eukariot. Biasanya, hidup di dalam air, namun ada juga yang ditemukan di dalam tanah bahkan
di dalam tubuh organisme lain sebagai parasit. Di perairan laut ataupun air tawar, Protozoa berperan
sebagai zooplankton.
Beberapa Protozoa ada yang bersifat holozoik (memakan organisme yang berukuran lebih kecil
dari pada ukuran tubuhnya). Sementara yang lainnya bersifat holofitik (mampu menghasilkan makanan
sendiri melalui proses fotosintesis) dan saprozoik (memakan organisme mati yang telah membusuk).
Proses pencernaan makanan pada Protozoa dilakukan secara intrasel, sementara
penapasannya dilakukan secara difusi.

II. Reproduksi Protozoa


Perkembangbiakan Protozoa dilakukan secara seksual dan aseksual. Secara aseksual dilakukan
dengan cara pembentukan tunas (dan pembelahan biner (pembelahan yang diawali dengan
pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru). Pembelahan
biner terjadi pada Amoeba,Paramaecium, Euglena. Adapun secara seksual dilakukan dengan
cara konjugasi (peleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya).
Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan
konjugasi. Pada Paramaeciummikronukleus yang sudah dipertukarkan akan melebur dengan
makronukleus, proses ini disebut singami. Peleburan gamet Sprozoa (Apicomplexa) telah dapat
menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleberun gamet ini berlangsung di dalam tubuh
nyamukAnopheles (proses sporulasi) spora yang dihasilkan disebutsporozoid. Sedangkan
pada Euglena membelah secara membujur/ memanjang (longitudinal).
III. Klasifikasi Protozoa
Berdasarkan struktur tubuh dan alat geraknya, phylum Protozoa dikelompokkan menjadi empat
classis, yaitu Rhizopoda (Sarcodina), Flagellata (Mastigophora), Ciliata (Infusoria), dan Sporozoa.

a. Rhizopoda

Kata Rhizopoda berasal dari kata rhiza yang berarti akar danpodos yang berarti kaki. Ciri khas
Rhizopoda, yang sering disebut juga Sarcodina, adalah alat geraknya yang berupa kaki semu
(pseudopodia).
Kaki semu terbentuk karena adanya aliran sitoplasma, sebagai akibat perubahan sitoplasma dari
fase cair (sol) ke fase kental (gel). Gerak yang ditimbulkannya disebut gerak amoeboid. Contoh
Rhizopoda yang terkenal adalah Amoeba proteus yang umum ditemukan di perairan tawar.
Pada saat mengambil makanan, Amoeba akan menjulurkan pseudopodianya untuk mengelilingi
makanan, kemudian proses fagositosis pun terjadi. Makanan yang telah ditelan Amoeba akan dicerna
oleh vakuola makanan. Di dalam sitoplasmanya terdapat vakuola kontraktil yang berguna untuk
mengeluarkan sisa makanan dan mengatur kadar air dalam tubuhnya. Contoh jenis Rhizopoda yang lain
adalah Foraminifera, Entamoeba, Arcella, Difflugia, danRadiolaria.
Forominifera berasal dari kata foramen yang berarti lubang. Jenis ini
mempunyai pseudopodia yang cukup panjang. Sebagian besar hidup di laut dengan tubuh terlindungi
oleh kerangka luar yang tersusun atas kalsium karbonat (CaCO 3). Kerangka luar yang telah kosong dan
terendam di dasar laut selama jutaan tahun akan membentuk lapisan tanah hitam yang disebut
tanah globigerina.
Radiolaria hidup berlimpah di Lautan Hindia dan Lautan Pasifik. Tubuhnya memiliki kerangka
yang tersusun atas zat kersik atau zat kapur. Endapan kerangka luarnya membentuk lapisan tanah
radiolaria.
Arcella dan Difflugia hidup di air tawar. Bentuk tubuh Arcellaseperti mangkok terbalik,
sedangkan Difflugia mirip vas bunga bulat terbalik. Tubuh Arcella terbungkus cangkang yang tersusun
atas zat kitin. Adapun tubuh Difflugia biasanya tertutup pasir karena tubuhnya menghasilkan cairan
lengket.
Contoh jenis Entamoeba adalah E.dysentriae (penyebab penyakit disentri), E.
histolitica (penyebab penyakit amubosis), danE. gingivalis (mikroba yang membusukan makanan di sela-
sela gigi sehingga merusak gigi dan gusi).

b. Flagellata

Classis Flagellata atau Mastigophora mempunyai struktur tubuh yang khas yaitu adanya bulu
cambuk (flagellum: tunggal,flagella: jamak). Kelompok ini mempunyai bentuk tubuh tetap karena memiliki
selaput elastis yang disebut pelikel. Flagellata dijumpai di laut dan di air tawar. Ada pula yang hidup
parasit, namun jarang yang saprofit (parasit).
Flagellata ada yang mempunyai plastida (Fitoflagellata) dan ada yang tidak mempunyai plastida
(Zooflagellata). Fitoflagellata dapat berfotosintesis (autotrof) sehingga bersifat holofitik, sedangkan
Zooflagellata bersifat holozoik. Salah satu contoh Fitoflagellata adalahEuglena. Bentuk tubuhnya
menyerupai daun yang mempunyai bintik mata dan berkloroplas.
Euglena umumnya berkembang biak secara aseksual dengan cara membelah diri secara
memanjang (longitudinal). Contoh anggota Flagellata yang lain adalah Noctiluca dan Cymnodium. Kedua
Flagellata ini hidup di laut. Kehadiran Noctiluca menyebabkan laut tampak bercahaya di waktu malam.
Adapun Cymnodium menyebabkan laut tampak merah.
Banyak species Flagellata yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain,
misalnya Trichonympha collaris yang hidup dalam usus rayap sehingga rayap mampu mencerna kayu.
Contoh lainnya adalah Giardia lamblia, parasit di dalam dinding usus halus manusia yang menyebabkan
diare berat.

Beberapa contoh Flagellata dan penyakit yang ditimbukannya

Penyebab Penyakit Inang Vektor Daerah Penyebaran

Trypanosama lalat tsetse


gambiensedan T. penyakit tidur manusia (Glossina Afrika dan Asia
rhodesiense palparis)

tikus, Afrika Tengah dan Amerika


T. Cruzi penyakit chagas lalat Tabanus
insecta Selatan

lalat tsetse
penyakit suhra hewan
T. evansi (Glossina
(ngantuk) ternak
palparis)

penyakit nagano lalat tsetse


T. brucei (penyakit tidur antelope (Glossina India, Mesir, Timur Tengah
Afrika) palparis)

lalat padang
Leishmania donovani penyakit kala azar manusia Asia Tengah dan Afrika Utara
pasir

L. tropica penyakit kulit manusia

L. Braziliensis penyakit kulit

keputihan dan
Trichomonas vaginalis penyakit saluran manusia
kelamin pada wanita

c. Ciliata

Ciliata atau Infusoria merupakan kelompok terbesar di Phylum Protozoa, di mana anggotanya
sekitar 8.000 species. Ciri khas classis ini adalah alat geraknya berupa cilia (rambut getar). Cilia tersebut
ada yang terdapat di seluruh tubuh, ada pula yang hanya di bagian tertentu. Selain sebagai alat gerak,
cilia pun berguna membantu mengumpulkan makanan. Habitat kelompok ini adalah air tawar dan air laut
yang mengandung zat organik tinggi. Ciliata hidup bebas dan jarang yang parasit. Classis ini pun sudah
mempunyai bentuk tubuh tetap karena mengandung pelikel.
Contoh ciliata adalah Paramaecium caudatum. Struktur tubuh hewan ini mirip
sandal. Paramaecium mempunyai mulut yang disebutsitostoma. Inti dan vakuolanya ada 2 macam, yaitu
makronukleus (inti besar) dan mikronukleus (inti kecil) serta vakuola kontraktil dan vakuola
makanan. Makronukleus bertanggung jawab agar metabolisme sel berlangsung normal,
sedangkan mikronukleusmengontrol perkembangbiakan sel.
Perkembangbiakan Paramaecium dilakukan secara aseksual dan seksual. Secara
aseksual, Paramaecium akan membelah diri. Adapun secara seksual, Paramaecium akan melakukan
konjugasi.
Beberapa contoh anggota Ciliata adalah Balantidium coli,Didinium, Stentor, Vorticella,
dan Stylonychia. Didinium, Stentor, danVorticella mempunyai bentuk yang halus. Didinium mirip ceret teh
bertangkai, sementara Stentor mirip terompet, dan Verticella seperti lonceng. Anggota Ciliata hidup di
perairan tawar dan beberapa di antaranya dapat dijadikan indikator pencemaran,
sepertiParamaecium dan Stentor. Anggota Ciliata, seperti Balantidium colihidup parasit di dalam usus
besar manusia dan dapat menyebabkan penyakit balantidiasis (gangguan perut).

d. Sporozoa

Sporozoa adalah satu-satunya anggota Protozoa yang tidak mempunyai alat gerak. Meski bentuk
tubuhnya sederhana, yaitu bulat atau lonjong, namun mengandung organel yang kompleks. Hal ini
berguna untuk menempel dan menginvasi inangnya. Semua anggota Sporozoa adalah parasit. Sporozoa
sendiri diambil dari kata “spora” yang merupakan salah satu tahap dalam siklus hidupnya yang rumit.
Contoh Sporozoa yang terkenal adalah Plasmodium.Plasmodium dapat menyebabkan penyakit
malaria. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Ada banyak jenis Plasmodium,
di antaranya P. falciparum, penyebab penyakitmalaria tropika dengan sporulasi (pembentukan spora
aseksual) tiap 24 jam. Contoh lainnya adalah P. vivax, penyebab penyakitmalaria tertiana dengan
sporulasi tiap 48 jam. Plasmodium lainnya yang terkenal adalah P. malariae, penyebab penyakit malaria
quartana dengan sporulasi 72 jam.
Perkembangbiakan Plasmodium dilakukan dengan cara seksual dan aseksual.
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dalam tubuh nyamuk, sedangkan secara aseksual
dilakukan di dalam tubuh manusia. Secara seksual, Plasmodium akan membentuk mikrogamet yang
akan membuahi makrogamet. Peristiwa ini dinamakan sporogoni dan terjadi di dalam
tubuh Anopheles betina. Adapun secara aseksual, Plasmodium akan mengadakan pembelahan secara
berulang kali secara mitosis dan berlangsung di dalam tubuh inang dinamakan skizogoni.
Contoh Sporozoa yang lain adalah Pneumocystis carinii danTaxoplasma gondii. P. carinii  dapat
menyebabkan penyakitpneumonia (paru-paru basah) yang biasanya terjadi pada pasien AIDS tahap
awal. Adapun T. gondii dapat menyebabkan toxoplasmosis pada wanita hamil. Penyakit ini
membahayakan bayi yang dikandungnya.

IV. Peran Protozoa dalam kehidupan manusia


Secara umum, Phylum Protozoa lebih banyak merugikan kehidupan manusia. Banyak anggota
phylum ini bersifat parasit. Contoh dari classis Rhizopoda di antaranya Entamoeba histolitica (penyebab
disentri) dan Entamoeba gingivalis (perusak gigi dan gusi) parasit-parasit yang menyerang manusia. Dari
classis Flagellata, parasit yang menyerang manusia dan hewan ternak banyak berasal dari
genus Trypanosoma. Sementara itu, dari classis Ciliata relatif sangat sedikit yang berbahaya bagi
manusia. Species lain yang cukup berbahaya berasal dari genus Balantidum. Classis Sporozoa mungkin
dapat dikatakan sebagai anggota Protozoa yang paling berbahaya bagi manusia. Seluruh anggota dari
Sporozoa adalah parasit, misalnya Plasmodium, Pneumocystis, dan Taxoplasma.
Meskipun secara umum phylum Protozoa lebih banyak merugikan, namun bukan berarti tidak
ada yang bermanfaat.

Beberapa manfaat Protozoa

No. Jenis Classis Manfaat

endapan rangkanya digunakan untuk


1 Radiolaria sp Rhizopoda bahan penggosok dan pengkilap logam

fosilnya membentuk tanah globigerin


Foraminifera sebagai penunjuk adanya sumber
2 sp Rhizopoda minyak bumi

3 Euglena Flagellata komponen fitoplankton

Paramaecium indikator perairan tawar yang


4 sp Ciliata tercemar

indikator perairan tawar yang


5 Stentor sp Ciliata tercemar

PERHITUNGAN DAN ANALISA KELIMPAHAN


PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PERHITUNGAN SAMPEL
1. Haemocytometer. (Omori dan Ikeda, 1992.

Pengamatan dengan alat ini ditujukan bagi


phytoplankton atau plankton mikroskopik, pada mikroskop dengan perbesaran 100
x. Biasa digunakan untuk perhitungan (counting)Fitoplankton dengan ukuran < 10
µm.

2. Sedgwick-Rafter ( Omori dan Ikeda, 1992 ).

Pengamatan dengan alat ini ditujukan bagi


Mikrozooplankton dan Fitoplankton dengan menggunakan mikroskop binokuler
perbesaran 100 x.

3. Bolgorov (Omori dan Ikeda, 1992 ).

Pengamatan dengan alat ini ditujukan bagi zooplankton


dengan menggunakan mikroskop binokuler perbesaran 40 x.

Hasil identifikasi terhadap jenis dan kelimpahan plankton yang telah diperoleh
disusun kedalam tabel dengan contoh berikut

Species/Genus Tanggal Tanggal Tanggal


1. 
2. 
3. 

Pada kolom tanggal, bisa diganti dengan Stasiun atau Jam atau Ulangan.
Berdasarkan tabel tersebut maka selanjutnya dapat dilakukan analisa data dengan
berbagai formula.

Kelimpahan Fitoplankton & Zooplankton (Arinardi, 1976) 

K = n x 1/f x 1/v 
Dimana : 
K = Nilai kelimpahan plankton (ind/liter; sel/liter)
n = Jumlah jenis plankton hasil pencacahan (ind ; sel) 
f = fraksi yang dipergunakan 
v = volume air tersaring (liter) 

Berdasarkan data kelimpahan, maka dapat diolah untuk mengetahui struktur


komunitas fitoplankton dan zooplankton.

Diposkan oleh Widianingsih di 06:02 Tidak ada komentar: Link ke posting ini 

Senin, 17 Desember 2007


METODA PENGAMBILAN SAMPEL PLANKTON
TUJUAN PENGAMBILAN SAMPEL FITOPLANKTON: 
a. berkaitan dengan hipotesa yang hendak diuji, hubungan diantara hipotesa dan 
tujuan, prediksi dan faktor – faktor lain
b. Metoda analisis yang digunakan
c. Ketepatan dan ketelitian yang diharapkan

Definisi dari Populasi Tujuan: 


a. Spesifikasi unit sampel
b. Kerangka acuan dalam sampling
c. Seleksi dalam sampling dengan metoda acak

Metode sampling Plankton: 


a. Kualitatif, yaitu dimaksudkan untuk mengetahui jenis–jenis plankton
b. Kuantitatif, yaitu untuk mengetahui kelimpahan plankton yang berkaitan dengan 
distribusi waktu dan tempat.

Jenis Peralatan Sampling Plankton: 


1. Sampling menggunakan tabung/botol air (Water bottle) (Omori dan Ikeda,
1992). 

Sampling dilakukan dengan mengambil air laut pada kedalaman tertentu,


menggunakan botol 100 ml. Sampling pada perairan di wilayah pantai dimana
kelimpahan plankton tinggi. Sampling untuk plankton berukuran kecil ( fito atau
nannoplankton ). Sampling mendapatkan air sampel 1 – 50 liter.

2. Sampling menggunakan Van Dorn/ Nansen Bottle Sampler (Omori dan


Ikeda,1992 )

Tabung Van Dorn atau Nansen Bottle Sampler terbuka diturunkan pada kedalaman
tertentu. Tabung Van Dorn atau Nansen Bottle Sampler akan ditutup dengan
meluncurkan ring atau besi pemberat sehingga bagian atas dan bawah akan
tertutup. 
3. Sampling menggunakan Pompa Hisap (Romimohtarto dan Juwana,1998)

Sampling dengan memompa air laut dari kedalaman tertentu. Ujung pompa hisap
diturunkan sampai dengan kedalaman tujuan. Air sampel ditampung dan disaring.
Keuntungannya volume dan kedalaman dapat ditentukan. Kekurangannya volume
air dibatasi oleh diameter pipa penghisap. Tidak semua plankton dapat terhisap
sesuai tujuan.

4. Sampling menggunakan Plankton Net (Omori dan Ikeda,1992;Romimohtarto & 


Juwana, 1998)

Plankton Net untuk phytoplankton berukuran diameter 31 cm dengan mata jaring


berukuran 30 – 60 mikron.Plankton Net untuk zooplankton berukuran diameter 45
cm dengan mata jaring berukuran 150 – 500 mikron. Plankton Net untuk
ikhtyoplankton berukuran diamater 55 cm.

METODA PENGAMBILAN SAMPLING


a. sampling secara Horizontal

Metoda pengambilan plankton secara horizontal ini dimaksudkan untuk mengetahui


sebaran plankton horizontal. Plankton net pada suatu titik di laut, ditarik kapal
menuju ke titik lain.
Jumlah air tersaring diperoleh dari angka pada flowmeter atau dengan mengalikan
jarak diantara dua titik tersebut dengan diameter plankton net. 
Flowmeter untuk peningkatan ketelitian.

b. sampling secara vertikal 


Meletakkan plankton net sampai ke dasar perairan, kemudian menariknya keatas.
Kedalaman perairan sama dengan panjang tali yang terendam dalam air sebelum
digunakan untuk menarik plankton net ke atas. 
Volume air tersaring adalah kedalaman air dikalikan dengan diameter mulut
plankton net. 

Pengawetan Sampel Plankton 


Sampel Plankton yang diperoleh harus dilengkapi data :

1. Lokasi pengambilan sampel / stasiun


2. Tanggal dan Jam
3. Kedalaman
4. Cuaca
5. Kecepatan Arus
6. Beberapa parameter fisika dan kimia perairan lain

Sampel plankton disimpan dalam botol berlabel, dan ditambah bahan pengawet
formalin 4 %. (Diperoleh dari 2 gram boraks ke dalam 98 ml formalin 40 %,
diencerkan dengan cara 10 ml larutan formalin + boraks + 90 ml air / akuades,
maka akan didapatkan larutan formalin 4 %)

Anda mungkin juga menyukai