Anda di halaman 1dari 8

INTUBASI

NASOTRAKEAL
Jeffri Prasetyo Utomo
PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
SEJARAH
1. 1902 – Franz Kuhn, Intubasi Nasal pada operasi bedah mulut (lapang
operasi tidak terganggu)
2. 1928 – Sir Ivan Whiteside Magill, Magill Forceps untuk Nasal Intubation

Szmuk, Peter. A Brief History of Tracheostomy and Tracheal Intubation, From Bronze Age to the Space Age,
Intensive Care Med, 2008
INDIKASI KONTRAINDIKASI ABSOLUT

1. Operasi Dental dan Intraoral 1. Kecurigaan Epiglotitis


2. Pasien dengan gangguan atau 2. Instabilitas Tulang Wajah
penyakit pada cervical 3. Koagulopati
3. Pasien keterbatasan buka mulut 4. Curiga Fraktur Basis Cranii
(Trismus)
KONTRAINDIKASI RELATIF
1. Nasal Polip
2. Curiga Korpus Alienum
3. Operasi Nasal Baru
4. Riwayat Sering Epistaksis

Deepak Prasanna. “Nasotracheal Intubation: An Overview.” J Maxillo Fac Surgery, Dec. 2014, pp. 366–372.26224998
1. Pilih lubang hidung yang paten PROSEDUR
2. Beri vasokonstriktor pada mukosa nasal (Cocaine,
Phenilephrine, Oxymetazoline)
3. Beri NPA untuk “dilatasi” (no benefit)
4. Preoksigenasi
5. Masukkan obat induksi
6. Lubrikasi ETT dengan gel
7. Masukkan ke nares dengan bevel menjauhi
septum (reposisi, no forcing)
8. Setelah ETT masuk orofaring (14-16 cm)
dilanjutkan Laringoskopi direk
9. Masukkan ETT dengan atau tanpa magill
10. Auskultasi dan monitoring EtCO2, Fiksasi
11. Beri Pack Orofaring
Morgan and Mikhail, Chinical Nesthesiology 6 Ed, 2018
PEMILIHAN ETT
1. Kedalaman menggunakan
Formula Chula Intubasi
Nasotracheal (9+(Tinggi Badan
dalam cm/10))
2. Ukuran ETT (Ukuran sama atau
2 nomor dibawah ETT normal)
3. Jenis ETT (ETT Biasa dan ETT
Nasal Ring-Adair-Elwyn)

Sandy Rhesa, Akhmad et al, 2019, Chula Formula sebagai Prediktor Ketepatan Kedalaman Endotracheal Tube
pada Intubasi Nasotracheal, Jurnal Anestesi Perioperatif, RSUP dr Hasan Sadikin Bandung
KOMPLIKASI
1. Epistaksis
2. Bakteremia
3. Obstruksi Total atau Parsial ETT
4. Laserasi Submucosal

Deepak Prasanna. “Nasotracheal Intubation: An Overview.” J Maxillo Fac Surgery, Dec. 2014, pp. 366–372.26224998
FAKTOR RESIKO
1. Pasien ( Anatomi abnormal)
2. ETT (Terlalu besar, Cuff pressure
terlalu tinggi)
3. Teknik (Forceful Intubation, Intubasi
berulang)

Deepak Prasanna. “Nasotracheal Intubation: An Overview.” J Maxillo Fac Surgery, Dec. 2014, pp. 366–372.26224998
A PICTURE IS
WORTH A
THOUSAND
WORDS

Anda mungkin juga menyukai